Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54994 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ignatius Loyola Arisdiyo
"Teknologi penginderaan jauh dari satelit yang dikembangkan sejak tahun enam puluhan telah memberikan banyak manfaat untuk berbagai kegiatan terutama dalam aktifitas evaluasi dan monitoring sumber daya alam dan lingkungan di seluruh dunia. Kegunaan datanya yang multi sektor telah dimanfaatkan secara luas untuk berbagai jenis aplikasi pembangunan dalam bidang kehutanan, pertambangan dan geologi, pertanian, kelautan, perikanan, penataan ruang wilayah dan kota. Di tanah air, organisasi yang telah memanfaatkan jasa satelit ini telah cukup banyak baik dari perusahaan swasta ataupun instansi pemerintah seperti Departemen Kehutanan dan Departemen Lingkungan Hidup serta Badan Perencana Daerah seperti di Nusa Tenggara Barat dan Bekasi.
Teknologi tinggi ini tentunya berbeda dari produk konsumen (consumer goods) dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Oleh karena itu, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : "Bagaimana strategi mengoptimalkan pelayanan prima data satelit penginderaan jauh di LAPAN ?"
Temuan lapangan memperlihatkan bahwa (1) Pemahaman Kedeputian Penginderaan Jauh (baik karyawan maupun pimpinannya) serta (2) kemauan karyawan dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan telah cukup baik. Orientasi pada pelayanan telah berkembang di Kedeputian Penginderaan Jauh LAPAN, namun standar mengenai pelayanan prima serta sistem-prosedur dalam memberikan layanan prima hingga saat ini masih lebih menekankan pada aspek teknis-metodologi ilmiah dibandingkan dengan formula yang didasarkan pada konsep-konsep layanan prima.
Oleh karenanya, masih terdapat beberapa kesenjangan/gap antara harapan pelanggan dengan apa yang dipersepsikan oleh LAPAN, khususnya mengenai atribut pelayanan yang dianggap penting. Adapun kendala yang dihadapi oleh karyawan LAPAN dalam memberikan pelayanan prima terutama disebabkan oleh koordinasi antar bagian yang kurang lancar. Secara stratejik, hal-hal yang cukup menjadi persoalan bagi Kedeputian Penginderaan Jauh LAPAN dalam memberikan layanan prima kepada pelanggannya adalah keterikatan dengan prinsipal serta landasan hukum yang mengikat operasional LAPAN."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S8723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Boediono
Jakarta: Rineka Cipta, 2003
336.2 BOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Prasetia
"Tingginya tingkat persaingan antar operator penyedia layanan telekomunikasi seluler menuntut setiap operator untuk dapat melancarkan strategi CRM yang efisien dan efektif. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan memahami perilaku dan profil dari pelanggan. Pemahaman ini yang akan memperlakukan setiap pelanggan secara khusus sesuai dengan karakteristiknya, sehingga berdampak pada efisiensi dan efektifitas dari strategi yang dilancarkan. Pengklasifikasian pelanggan merupakan cara efektif dalam upaya pengenalan dan pemahaman pelanggan. Penelitian ini akan mengklasiflkasikan pelanggan kartu SIM GSM di daerah Jabodetabek dengan menggunakan metode Algoritma CHAID [Chi Square Automatic Intercation Detection} (Kass, 1980). Hasil dari Algoritma CHAID berupa pohon keputusan, di mana didalamnya terdapat proses penggabungan kategori dan pemecahan variabel yang didasarkan pada uji Chi Square pada tingkat signifikan 5%. Sumber dari data penelitisan ini adalah kuesioner yang disebar ke 676 responden. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa tingkat penghasilan memiliki hubungan positif dengan tingkat penggunaan pulsa. Ditinjau dari persepsi pelanggan, variabel tingkat kepuasan akan kemudahan memperoleh produk, kualitas SLI, dan kualitas call waiting, belum optimal terhadap pelanggan yang potensial. Penelitian ini juga menampilkan karakteristik dari pelanggan potensial yang tidak puas dengan ketiga variabel tersebut, dan juga sasaran pelanggan yang potensial untuk meningkatkan penggunaan fasilitas.

The competition within cellular telecommunication operators insists them to implement the most efficient and effective CRM strategies. This can be done only by knowing the customer's profiles and behaviors. Understanding the customers will treat each customer differently according to their characteristics, which will result in efficiency and effectiveness in the strategies implemented. Customer classification is the most effective way in knowing and understanding the customers. This research will classify the customers of GSM SIM Card in the Jabodetabek area by using the CHAID (Chi Square Automatic Intercation Detection) Algorithm Method (Kass, 1980). The result of this method is a decision tree which consists the process of category merging and variable splitting based on the Chi Square test at the significance level of 5%. The data's source of this study is by spreading the questionnaire out over 676 respondents. The result of classification illustrates that income level is the most significant variable associated positively with pulse consumption level. Based on customer perceptions, satisfaction level of easiness in gaining the product, International Direct Calling quality, and call waiting quality are the three variables which unsatisfy the potential customers. The study illustrate the unsatisfied potential customer characteristics and the potential goal of customers to rise the facility usage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Yusuf Gunawan I.
"Fenomena bergesernya paradigma pelayanan dalam tubuh birokrasi menjadi permasalahan yang menarik untuk dikaji lebih mendalam karena dari yang tadinya paradigma dilayani, sekarang bergeser menjadi melayani. Perubahan mendasar ini merupakan konsekuensi logis dari reformasi yang sedang berjalan dewasa ini serta perkembangan lingkungan strategik yang menuntut peningkatan pelayanan oleh birokrasi yang mampu memberdayakan kinerja masyarakat yang pada gilirannya daya saing bangsa lebih kompetitif di dunia internasional.
Hal tersebut berimplikasi pada Pelayanan Ijin Trayek yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang. Wilayah Kabupaten Tangerang yang telah berkembang sedemikian pesatnya sehingga mobilitas penduduk sangat tinggi sehingga memerlukan strategi yang tepat dalam menangani transportasi kota maupun antar kota.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis melalui analisis SWOT dan AHP maka strategi yang terpilih yaitu meningkatkan kualitas SDM aparatur yang mampu memanfaatkan penggunaan teknologi informasi bagi pelayanan prima ijin trayek. Strategi ini dipilih dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati P. Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pada dimensi pelayanan Rumah Sakit yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien serta hubungannya dengan image perusahaan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Pengambilan data dilakukan kepada para pasien di 13 unit instalasi rawat jalan RSUP Fatmawati Jakarta Selatan sebagai responden menggunakan kuesioner. Dimensi faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perhatian Dokter (Physician Concern), Perhatian Staf dan Perawat (Staff Concern), Kenyamanan Proses Perawatan (Convenience of Care Process), dan Peralatan dan Fasilitas (Tangibles).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor¬faktor yang terbukti mempengaruhi kepuasan pasien secara positif adalah Perhatian Staf dan Perawat (Staff Concern), Kenyamanan Proses Perawatan (Convenience of Care Process), dan Peralatan dan Fasilitas (Tangibles). Sedangkan dimensi Perhatian Dokter (Physician Concern) tidak berpengaruh terhadap motivasi bersepeda. Selain itu dalam penelitian ini terbukti secara signifikan bahwa Kepuasan Pasien berpengaruh positif terhadap Loyalitas dan Image Perusahaan.

This study aims to determine the factor dimensions of Hospital services that influence satisfaction and loyalty of patients and its relationship to corporate image by using the method of Structural Equation Modeling (SEM). Data were collected to patients in 13 units of outpatient installation in RSUP Fatmawati in South Jakarta as the respondents, using questionnaires. Dimensions factors used in this study are Physician Concern, Staff Concern, Convenience of Care Process, and Tangibles.
The results showed that the factors dimensions that proved positively affect patient satisfaction are Staff Concern, Convenience of Care Process, and Tangibles. While dimension of Physician Concern has no influence towards patient satisfaction. Also, this study proved to be significant that the Patient Satisfaction has positive effect on Loyalty and Corporate Image.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S674
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, SM Moscarony
"Strategi pelayanan yang jelas dan program pendukung yang matang mungkin tidak akan bermanfaat jika perusahaan gagal untuk melaksanakannya dengan cermat. Konsep pelayanan prima merupakan salah satu bentuk strategi yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Dalam dunia perbankan, frontliners pada umumnya merupakan representasi mutu bank bersangkutan sehingga pelaksanaan strategi konsep pelayanan prima yang cermat seharusnya menitikberatkan perhatiannya pada kesiapan frontliners serta sarana pendukung dalam menghasilkan kinerja yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan pelayanan perbankan sekaligus dapat menciptakan rasa puas. Rasa puas akan pelayanan mencerminkan kualitas jasa yang diberikan perusahaan atau dengan kata lain kualitas jasa pelayanan (Service Quality SERVQUAL) merupakan variabel dependen yang dipengaruhi lima faktor pembentuknya yaitu reliability, reponsiveness, assurance, emphaty dan tangible. Keterhubungan antar faktor dalam mempengaruhi kualitas jasa pelayanan diavalisis dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) untuk melihat faktor-faktor mana yang paling signifikan terhadap kualitas jasa pelayanan. Proses pengolahan data dibantu dengan menggunakan salah satu perangkat lunak untuk mengoperasikan SEM yaitu Linear Structural Relationship (LISREL) v.8.30.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab ketidakpuasan nasabah atas kualitas pelayanan yang diberikan BAG Cabang ICPO Jakarta dengan menggunakan lima dimensi konsep SERVQUAL serta untuk mengetahui variabel-variabel terukur apa yang menjadi indicator dani varnabel-variabel laten kelima dimensi kualitas pelayanan (SERVQUAL) BAG Cabang KIN) Jakarta. Metode pengambilan sampel menggunakan Metode Purposive Sampling. Kuesioner yang digunakan terdiri dari 55 pernyataan bersifat tertutup. Informasi hasil kuesioner diinput melalui perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) v.11.5 yang kemudian menjadi data untuk diolah melalui tekrulc analisa data SEM dengan menggunakan perangkat limak LISREL v.8.30 untuk mengetahui bentuk dan besar pengaruh antara peubah laten bebas yaitu reliability, reponsiveness, assurance, emphaty dan tangible dengan peubah laten tidak bebas yaitu kualitas jasa pelayanan/kepuasan nasabah.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa lima dimensi kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Ke lima dimensi yang menjadi peubah yang diamati untuk mengukur kepuasan nasabah yaitu yaitu reliability (η1), reponsiveness (η2), assurance (η3), emphaty (η4) dan tangible (η5) Ke lima peubah tersebut dapat diterirna sebagai pembentuk kepuasan nasabah. Ke lima peubah tersebut dapat diterima sebagai pembentuk kualitas pelayananikepuasan nasabah. Pada model Kualitas Pelayanan, variabel laten endogen sarana fisik (TANGIBLE, η5) mempunyai parameter estimasi terbesar diantara variabel laten endogen lainnya yang menjadi indicator variabel laten eksogen kualitas pelayanan (SERVQUAL, ξ). Sedangkan pada altematif model Kualitas Pelayanan, variabel laten endogen sarana fisik (TANGIBLE, η5) mernpusayai parameter estimasi terbesar diantara variabei laten endogen lainnya yang menjadi indikator variabel laten eksogen kualitas pelayanan (SERVQUAL, ξ) sekaligus tergambarkan bahwa variabel laten endogen empati (EMPHATY, ηa) terbukti signifikan pada a-0.05 merupakan indicator variabel laten endogen sarana fisik (TANGIBLE, η5).
Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan konsep Pelayanan Prima yang dilakukan oleh BAG-KPG Jakarta masih memerlukan evaluasi perbaikan pada empat dimensi/indikator pembentuk kualitas pelayanan/kepuasan konsuinen yaitu reliability; optimalisasi fungsi unit phone banking dan hotline service, responsiveness; optimalisasi fungsi mesin ATM agar lebih handal Berta memberikan pengetahuan produk perbankan untuk pars petugas security, assurance; optimalisasi fungsi unit-unit keija yang sudah disebutkan tadi yaitu phone banking hotline service, mesin ATM dan petugas security dan tangible; penyediaan sarana lahan parkir yang mudah dan tanpa biaya bagi konsumen/pelanggan.

Obvious service strategy and reliable supporting program may not be useful whether the company fails to perform it carefully. Excellence service concept is a form of strategy oriented to the consumer's satisfaction. In banking industry, front liners in general are the quality representatives of the relevant bank that the strategy performance of careful excellence service concept should focus its concern on front liners preparedness and supporting facilities in producing performance that may fulfill consumer's needs on banking service and may create satisfaction feeling as well. Satisfaction feeling on the service reflects the service quality that the company provides or in other words Service Quality (SERVQUAL) is the dependent variable influenced by its five shaping factors of reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible. Inter-connection among these factors in influencing service quality is analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) method to view which factors that are most significant into service quality. Data processing process is aided by using a software to operate SEM namely Linear Structural Relationship (LISREL) v.8.30.
The research is aimed at identifying the customer's dissatisfaction on service quality that Bank Artha Graha (BAG) Branch KPO Jakarta provides using five SERVQUAL concept dimensions and to find out what measured variables that become indicators of the latent variables of such five SERVQUAL dimensions of BAG Branch KPO Jakarta Sampling method uses Purposive Sampling. Questionnaire that is used consists on 55 closed-typed statements. Questionnaire result information is input through Statistical Product and Service Solution (SPSS) v.11.5 software which then becomes data to be processed through SEM data analysis technique using LISREL v.8.30 software to identify form and aggregate of the influence among free latent variables of reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible and non-free latent variables namely customer's service/satisfaction quality.
The research result describes that these five service quality dimensions affect the customer's satisfaction. Such five dimensions that become observed variables to measure customer's satisfaction are reliability (η1), responsiveness (η2), assurance (η3), empathy (η4) and tangible (η 5). These variables may be perceived as the shaping factors into customer's service/satisfaction quality. Within Service Quality model, physical facility endogenous latent variable (TANGIBLE, η 5) has the largest estimation parameter among other endogenous latent variables that become exogenous latent variable indicator of the service quality (SERVQUAL,ξ). Meanwhile within Service Quality model alternative, physical facility endogenous latent variable (TANGIBLE, η 5) has the largest estimation parameter among other endogenous latent variables that become exogenous latent variable indicator of the service quality (SERVQUAL, ξ } and it is also described that empathic endogenous latent variable (EMPHATY, η 4) which is proved significant at a:1.05 is the indicator of physical facility endogenous latent variable (TANGIBLE, η 5).
It can be concluded that the performance of Excellence Service concept by BAG¬KP4 Jakarta still requires improvement evaluation in four dimensions/indicators in shaping the quality of consumer's service/satisfaction of reliability; function optimization in phone banking unit and hotline service, responsiveness; ATM function optimization to be more reliable and provision for banking product knowledge for security personnel, assurance; function optimization in such aforesaid work units of phone banking, hotline service, ATM and security personnel and tangible; provision for convenient and free parking lot facility for consumers or clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Salmiah H.
"Dengan adanya usaha perusahaan untuk go public tahun 2005, maka PT. X sebagai BUMN yang mengarah kepada rencana bisnis nantinya, melakukan pembenahan kualitas karyawan dengan memberikan kesempatan mengikuti pelatihan-pelatihan. Selcetaris sebagai salah satu posisi yang cukup penting dalam perusahaan, mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan Pelayanan Prima. Adanya peningkatan pemahaman materi Pelayanan Prima, biasanya hanya diukur melalui hasil pre-post test, dan diakhiri dengan membuat suatu action plan dari setiap peserta pelatihan, sebagai wujud adanya peningkatan pemahaman materi pelatihan yang diberikan.
Penilaian action plan yang menjadi langkah lanjut dari pelatihan biasanya baru akan ditinjau kembali setelah selang waktu tertentu, sebagai salah satu penilaian kinerja yang obyektif terhadap Sekretaris. Artinya evaluasi peningkatan dari basil pelatihan diserahkan kepada pribadi masing-masing, sehingga efektifitas peningkatan seringkali terabaikan. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan evaluasi maka disarankan untuk menggunakan proses ? Feedback 360° ", sebagai tindak lanjut pasca pelatihan.
Feedback 360° ini terdiri dari 3 tahap, yaitu : proses design, implementasi dan evaluasi. Dalam penulisan ini rancangan yang diajukan hanya mencakup sampai tahap implementasi dengan tujuan agar dapat mengaktifkan action yaitu ; penetapan Sektretaris dan penentuan kompetensi yang dinilai ( dalam bentuk kwesioner 20 items ). Dilanjutkan dengan proses implementasi yang terdiri dari 6 langkah yaitu : pemilihan tim penilai, pengarahan bagaimana memberikan feedback kepada Sekretaris, melakukan evaluasi bersama Sekretaris yang bersangkutan dan tim penilai, memberi pengarahan bagaimana mengevaluasi hasil, memberi penilaian dan penyusunan hasil evaluasi, membrikan pengarahan bagaimana bila menerima feedback ( khusus untuk Sekretaris yang dinilai) dan implementasi dad action plan- Tim penilai terdiri dari 1 atasan, bawahan, rekan kerja, mitra perusahaan maupun Sekretaris yang bersangkutan. Metode yang digunakan adalah kwesioner dan panel diskusi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Salmiah H.
"Dengan adanya usaha perusahaan utuk go public tahun 2005, maka PT. X sebagai BUMN yang mengarah kepada rencana bisnis nantinya melakukanpembenahan kualitas karyawan dengan memberikan kesempatan mengikuti pelatihan-pelatihan. Sekretaris sebagai salah satu posisi yang cukup penting dalam perusahaan, mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan pelayanan prima. Adanya peningkatan pemahaman materi pelayanan prima, biasanya hanya diukur melalui hasil pre-post test, dan diakhiri dengan membuat suatuaction plan dari setiap peserta pelatihan, sebagai wujud adanya peningkatan pemahaman materi pelatihan yang diberikan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
TA37893
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>