Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Tampubolon, Joyakin
"ABSTRAK
Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk memberikan bantunan pelayanan kepada anak asuh sehingga mereka dapat mengikuti program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dengan berhasil. Selain itu juga diharapkan, dengan bantuan pelayanan tersebut dapat meningkatkan partisipasi keluarga dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekolah anak lainnya.
Masalah pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah : "apakah bantuan yang diberikan GN-OTA sesuai dengan kebutuhan anak untuk kurun waktu satu tahun dan apakah bantuan tersebut dapat meningkatkan partisipasi keluarga di dalam memenuhi kebutuhan anak lainnya ? Hipotesa yang diajukan adalah: (a) ada hubungan antara karakteristik orang tua / anak dengan pemenuhan kebutuhan sekolah anak; yang (b) ada perbedaan kebutuhan untuk kurun waktu satu tahun antara anak yang tinggal di Batuceper dengan anak yang tinggal di Ciledug dan antara laki-laki dan perempuan; (c) ada hubungan antara suasana / kondisi kekeluargaan (hubungan keluarga-anak) yang tercipta dalam keluarga dengan keberhasilan anak dalam sekolah; dan (d) ada hubungan antara tingkat kehidupan ekonomi keluarga dengan pemenuhan kebutuhan sekolah anak.
Pengukuran yang dilakukan didasarkan pada jawaban responder dengan menggunakan skala nominal, ordinal dan interval. Metode penelitian yang digunakan adalah: (a) eksploratif deskriptif yang bertujuan untuk memaparkan dan menggambarkan secara faktual kebutuhan anak untuk kurun waktu satu tahun; dan (b) metode eksplenasi bertujuan mencoba mendiskripsikan hubungan antara berbagai variabel penelitian yang mungkin menunjukkan suatu hubungan kausalitas atau kovarasional melalui pengujian Kolmogorov-Smimov, Kruskai-Walis, Kendall's tau-b dan r Pearson. Populasi dalam penelitian ini adalah pendudukan Kodya Tangerang yang berusia 7 - 17 tahun dan sedang mengikuti pendidikan SD sederajat dan atau SLTP, dengan unit analisis 9 keluarahan / desa pada 2 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Batuceper dan Kecarnatan Ciledug. Teknik penarikan sampel dengan Purpose Stratified Random Sampling. Data yang digunakan berupa (a) data sekunder yaitu orang tua, wali kelas dan dari laporan-laporan yang ada; dan (b) data primer yang berasal dari hasil wawancara langsung dengan anak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, wawacara berstruktur, survey dan observasi berstruktur.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terlihat adanya suatu hubungan antara karakteristik keluarga, yang meliputi umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan sekolah anak, baik antara orang yang berpendidikan dengan orang tua yang tidak berpendidikan sama sekali, maupun antara perempuan dan laki-laki. Pada umumnya menunjukkan suatu pola perilaku yang sama. Namun, bentuk hubungan kekeluargaan seperti ketenangan / rasa aman untuk belajar dan perhatian yang sungguh-sungguh yang diterima oleh anak dari orang tuanya lebih menunjukkan keberhasilan anak dalam sekolah. Hubungan ini menunjukkan suatu hubungan kovariasional positif.
Untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu anak memiliki kebutuhan yang sama antara satu dengan yang lainnya. Hal ini terjadi karena adanya suatu aturan yang bertaku umum yang harus dikuti oleh anak. Namun, untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu lainnya anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya untuk kurun waktu satu tahun. Perbedaan ini dilihat dari sudut wilayah yaitu antara anak yang tinggal di Batuceper dengan anak yang tinggal di Ciledug dan antara anak laki-laki dan perempuan serta antara tingkatan kelas anak dalam sekolah.
Tingkat kehidupan ekonomi keluarga cukup memprihatinkan, pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh lepas dengan pendapatan yang sangat rendah dengan jumlah tanggungan antara 4 - 6 orang. Dilihat dari besaran permasalahan kehidupan ekonomi keluarga, paket bantuan yang diberikan GN-OTA kurang menyentuh permasalahan anak dan keluarga yang sesungguhnya. Bantuan tersebut terlalu stimulan sekali dan belum merupakan prioritas kebutuhan anak. Apalagi untuk meningkatkan partisipasi keluarga dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak lainnya.
Di dasarkan pada hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa eksistensi bantuan GN-OTA memang perlu, namun belum dapat menyentuh permasalahan anak dan keluarga, baik ditinjau dari segi jenis, kwantitas dan prioritas kebutuhan sekolah anak. Dalam kehidupan anak, keluarga merupakan unit yang terdekat terhadap anak dan tidak mungkin dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Sampai usia tertentu anak merupakan tanggung jawab orang tua atau keluarga. Didasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka diajukan beberapa saran, yang pertama saran yang berkaitan dengan rumusan kebijakan pelayanan anak, yang kedua saran yang berkaitan dengan alternatif model pelayanan GN-OTA dan yang ketiga saran alternatif program yang ditujukan kepada keluarga."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Yanti Widjajanto
"Komunikasi memiliki peranan yang penting dalam pembangunan.
Melalui kegiatan komunikasi, masyarakat dididik dan dimotivasi Serta
ditanamkan gagasan-gagasan yang mengajak masyarakat ikut Serta dalam
proses pembangunan. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh adalah gerakan
yang mengajak masyarakat untuk menjadi orang tua asuh dalam rangka
mendukung program pemerintah yaitu pelaksanaan wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun. Gerakan ini dimasyarakatkan melalui kegiatan Kampanye
Komunikasi.
Tesis ini melakukan evaluasi terhadap implementasi Kampanye
Komunikasi yang dilakukan oleh Lembaga GN-OTA dalam memasyarakatkan
Gerakan Nasional Orang Tua Asuh dan apakah kampanye komunikasi tersebut memberi pengaruh pada partisipasi khalayak terhadap Gerakan Nasional Orang Tua Asuh.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan survai. Sampel penelitian ditentukan atas prosedur sistematik
random sampling terhadap sejumlah responden dari kalangan menengah
yang berada diwilayah Jakarta Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden mengetahui istilah
GNOTA, dan mengatakan pesan-pesan dalam iklan Iayanan masyarakat
cukup mudah dipahami. Namun ketika diminta menjelaskan pesan inti dari
iklan tersebut, mayoritas responden tidak secara eksplisit mampu
mengungkapkan.
Munculnya televisi sebagai pilihan sumber informasi utama responden
dalam mengenal istilah GNOTA mengindikasikan betapa televisi kini telah
menjadi medium primer dalam kehidupan masyarakat Namun ternyata
penggunaan televisi tanpa diimbangi clengan penggunaan media komunikasi
Iainnya mengakibatkan kampanye komunikasi hanya dapat menyentuh
tataran kognisi khalayak. Rendahnya partisipasi responden daiam program
GNOTA menunjukkan tataran kognisi memiliki tingkat signitikansi yang cukup
tinggi. Untuk perbaikan kampanye komunikasi GNOTA disarankan untuk
memanfaatkan medium komunikasi yang lebih beragam dan tidak hanya
mengandalkan televisi dalam bentuk iklan layanan masyarakat, yang terbukti
kurang efektif untuk mengkomunikasikan sebuah pesan produk sosial."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Millati Atmami
"Karakteristik emosi anak berbeda di setiap posisinya dalam keluarga (sulung, tengah, bungsu, tunggal) yang juga dipengaruhi oleh pola asuhan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan posisi anak dalam keluarga dan pola asuh orang tua dengan status emosi anak. Desain penelitian ini adalah korelatif bivariat dengan pendekatan potong lintang terhadap 64 orang tua anak usia prasekolah di PAUD Kelurahan Karet, Jakarta Selatan, yang dipilih dengan teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan adalah CCNES untuk menggambarkan pola asuh orang tua dan modifikasi instrumen yang menggambarkan status emosi anak prasekolah. Penelitian ini menghasilkan tidak adanya hubungan posisi anak dalam keluarga (p = 0,921) dan pola asuh orang tua (p = 0,426) dengan status emosi anak. Pemberian edukasi oleh perawat anak, komunitas, ataupun keluarga sangat diharapkan untuk meningkatkan pemahaman orang tua terkait reaksi suportif terhadap emosi anak.

Child's emotions characteristics were different in each position in the family (oldest, middle, youngest, single) that also influenced by nurturing. This study aims to determine the relationship of the ordinal position within family and nurturing to child's emotional status. This study is bivariate correlation with cross sectional to 64 parents of preschoolers in early childhood schools, Kelurahan Karet, South Jakarta, selected by cluster sampling technique. The instruments used were CCNES to describe nurturing and modified instrument that describe the child‟s emotional status. This study result in that the relationship of birth order (p=0,921) and nurturing (p=0,421) with child's emotional status. Improve the delivery of education by pediatric, community, or family of nursing is expected to increase understanding of parents about supportive reaction to their children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mugino Putro
Yogyakarta: Departemen Sosial B2P3KS, 2007
362.7 MUG p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Yulianti
"Hubungan sibling (antara saudara kandung) memberikan pengaruh yang penting pada kehidupan keluarga dan dalam perkembangan seseorang. Hal ini disebabkan karena hubungan antara saudara kandung merupakan hubungan yang paling lama (longest-fasting) dimiliki oleh individu (Papalia, 1998). Dalam hubungan dengan saudara kandung terdapat empat hal yang muncul, yaitu adanya kehangatan (warmth), status/kekuatan (relative power / status), ada konflik dan juga ada persaingan (rivalry) antara sesama saudara kandung Furman & Buhrmester (dalam Brody, 1996).
Hubungan saudara kandung yang dikatakan sibling rivalry, yaitu bila terdapat adanya persaingan, kecemburuan, kemarahan dan kebencian yang menyangkut pada banyak hal seperti dalam pendidikan, kasih sayang orang tua atau lainnya.
Hubungan antara saudara kandung dipengaruhi oleh beberapa hal. Furman, W. & Lanthier, (1996) antara lain variabel konstelasi keluarga dan juga peran orang tua. Beberapa variabel konstelasi keluarga yang mempengaruhi hubungan antara saudara kandung, antara lain jarak usia antara saudara kandung, persamaan / perbedaan jenis kelamin, besar kecilnya keluarga dan urutan kcluarga. Sedangkan peran orang tua yang mempengaruhi adalah pola asuh orang tua dan perlakuan / treatment dari orang tua.
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimanakan gambaran pola asuh orang tua, perlakuan orang tua dan variabel konstelasi keluarga pada anak yang mengalami sibling rivalry.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus. Sampel pada penelitian ini adalah dua orang kakak adik yang mengalami sibling rivalry yang diambil dengan metode pengambilan sampel incidental purposif sampling. Penelitian ini mcnggunakan metode pengambilan data yaitu wawancara dengan pedoman wawancara, dan juga menggunakan alat bantu lainnya seperti alat perekam serta alat tes HTP, SSCT dan family drawing.
Hasil dari penelitian ini yaitu pola asuh orang tua pada anak yang mengalami sibling rivalry pada kedua pasang subyek yaitu pola asuh autoritarian dan pola asuh autoritatif. Perlakuan orang lua pada anak yang mrngalami sibling rivalry pada kedua pasang subyek yailu terdapat perlakuan / treatment khusus yang dilakukan oleh orang Lua pada salah salu saudara kandung mercka. Dua pasang subyek menyadari bahwa perlakuan yang berbeda / khusus pada Salah satu anak tersebut kemudian mempengaruhi pada penenluan anak favorit, pemberian perhatian, pembagian waktu yang diberikan oleh orang tua dan kedekatan antara anak dengan orang tua. Variabel konstelasi keluarga pada anak yang mengalami sibling rivalry pada kedua pasang subyek memiliki kesamaan pada jenis kelamin yang berbeda dan besar kecil keluarga; serta memiliki perbedaan pada variabel jarak usia dan urutan kelahiran."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>