Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135768 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Parlindungan, Anggita
"ABSTRAK
Persaingan dunia usaha menuntut agar setiap perusahaan harus bisa meningkatkan mutu sumber daya manusia, salah satu cara dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah melalui penerapan TQM. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden di PT Socfin Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan model yang digunakan, diuji dengan koefisien determinasi, pengujian Hipotesis secara parsial digunakan uji T dan pembuktian hipotesis secara bersama sama digunakan uji F. dari hasil penelitian ternyata peran pimpinan memiliki pengaruh paling besar terhadap kualitas SDM, dan aspek organisasi memiliki pengaruh palling kecil terhadap kualitas SDM."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Total Quality Management (TQM) menjadi relevan karena wujud pendidikan tinggi sebagai sebuah perangkat yang didasarkan pada penciptaan dan penyebaran pengetahuan dan pemahaman memang disinyalir mengalami kemerosotan mutu. Perbaikan mutu merupakan salah satu komitmen pemerintah di sektor pendidikan. Sistem akreditasi program studi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) dan sistim pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang memfokuskan pada pengawasan fungsional, terasa kurang tepat untuk dijadikan jaminan bahwa perguruan tinggi sudah memberikan pendidikan yang bermutu bagi mahasiswanya. Total Quality Management (TQM) didefinisikan sebagai konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen. Dalam rangka usaha perbaikan mutu, evaluasi program yang dilakukan sudah mencakup evaluasi terhadap tujuan-tujuan dari universitas atau tridarma perguruan tinggi. Akan tetapi, sampai sejauh ini, belum bisa disimpulkan bagaimana pencapaian mutu suatu universitas atau mutu sistim pendidikan tinggi secara keseluruhan. Hal ini diduga antara lain karena praktek-praktek TQM yang ada saat ini belum dikembangkan dengan optimal. Alasan lainnya adalah karena prinsip-prinsip TQM yang lain, yaitu penilaian tentang pencapaian mutu tidak dilakukan. Untuk itu diperlukan kajian ulang sasaran-sasaran mutu universitas, komitmen yang kuat tentang pencapaian mutu dalam renstra setiap universitas dan diselenggarakan quality audit secara rutin untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu."
000 JEI 4:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Poernomohadi Slamet
"Semakin banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan Quality Management System (Sistem Manajemen Mutu) ISO 9000 dan memperoleh sertilikat dari berbagai lembaga sertifikasi Internasional dalam 6 tahun terakhir ini, termasuk perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Perolehan Sertifikat ini dilakukan baik karena kesadaran dari penggunanya atas manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem manajemen ini maupun karena adanya keharusan untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak lain dalam kaitan bisnisnya.
Apapun alasannya, penerapan sistem manajemen mutu ini dengan baik dan benar akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan berupa diantaranya ketertiban dalam dokumentasinya, ketaatan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan yang pada akhirnya akan diperoleh peningkatan efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktifitas serta terjaminnya mutu dari produk yang dihasilkan.
Terjaminnya mutu produk yang dihasilkan merupakan keinginan dari setiap perusahaan. Mutu yang terjamin merupakan alat yang ampuh bagi pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan, karena mutu identik dengan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 ini ternyata tidak semudah perolehan sertifikatnya sendiri. Saratnya dokumentasi, banyaknya kegiatan tambahan yang harus dilakukan dalam penerapan sistem ini merupakan kendala bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan, sehingga penerapan sistem ini belum terlaksana secara maksimal.
Peran Sumber Daya Manusia sangat dominan dalam penerapan sistem manajemen mutu ini. Hasil penelitian yang dilakukan dengan membuat kuesioner dan menganalisa serta mengevaluasi data dari perusahaan, yang pada saat dilakukan evaluasi ini telah menerapkan ISO 9002 pada lebih dari 500 proyeknya, diperoleh kesimpulan adanya korelasi antara keberhasilan penerapan Sistem Manejemen Mutu ISO 9000 dengan kwalitas dari cumber daya manusia dalam organisasi yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan yang diteliti berupa masukan tentang kompetensi Sumber daya Manusia yang diperlukan untuk keberhasilan penerapan. ISO 9000.

During the last six years, there is an increasing number of company that has achieved the Quality Management System ISO 9000 from various international certification agency, and has implemented the system.
This phenomenon is caused by the awareness of the benefits gained by implementing the System and also to fulfill the requirements of other parties.
Regardless of the motives, the effective implementation of the Quality Management System will rewards the company with orderly documentation process, increased efficiency, effectivity, and therefore increased productivity, and assured product quality.
Assured product quality is the goal of every company. It is the ultimate marketing tool, because quality means customer satisfaction.
The implementation of the Quality Management System ISO 9000 itself is not as easy as achieving the certificate. The added documentation and extra work needed is a hindrance to the workerslemployees of the company in question, hence the implementation of the system itself will not achieved maximum results.
The role of Human Resources is very dominant in the implementation of the Quality Management System. The research - done through giving out questioners, analyzing, and evaluating data from a company which at the time had implemented the ISO 9002 in more than 500 projects - shows that there is a correlation between the successful implementation of Quality Management System ISO 9000 and the quality of human resources in the organization in question, with the development in a construction project.
The results of the research is hoped to give benefits to the company researched, in the form of input about the human resource competency needed in successful implementation of ISO 9000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Supriyarso
"Pada penghujung abad 20 dan menjelang abad 21, terasa bahwa dunia saat ini semakin global dan semakin transparannya batas-batas wilayah antar negara. Berkembangnya teknologi canggih dan sistem informasi, menjadikan negara-negara dan perusahaan di dunia ini dituntut untuk lebih adaptif dalam berpartisipasi di kancah internasional.
Garuda Indonesia sebagai perusahaan penerbangan internasionalpun tidak lepas dari dampak perkembangan dunia saat ini, ditambah pula kondisi perekonomian dan desakail politik dunia, mengharuskan Garuda Indonesia untuk tetap bertahan. Namun demikian, teknologi eanggih saja tidaklah cukup untuk bersaing di percaturan internasional, sehingga Garuda Indonesia memandang perlu juga untuk membenahi sistem manajemennya guna menunjang strategi bisnisnya. Untuk i ulah Garuda Indonesia merasa perlu menerapkan TQM sebagai sistem manajemennya untuk membenahi proses manajemennya.
Tinjauan analisis penerapan TQM di Garuda Indonesia terutama membahas pada model TQM-GA secara global dan fleksibel bagi seluruh unit .kerja, dan berkaitan dengan penerapan TQM di fungsi-fungsi utama per.usahaan seperti Operasi & Awak Pesawat, Teknik, dan Pemasaran & Penjualan. Pengkajian ini didasarkan pada aplikasi TQM yang sudah ada di perusahaan, hasil riset, dan teori-teori yang mendukung, seperti ISO 9000, TQM jepang, TQM Amerika Serikat, value chain, service quality gap, assessment dan reward dan lain-lain. Berdasarkan hat tersebut, maka disusunlah model penerapan TQM di Garuda Indonesia, dan bagaimaria unit Operasi dengan crew, Teknik, dan Pemasaran, mempersiapkan diri untuk mengaplikasikan TQM.
Tujuan penerapan TQM di seluruh unit, adalah untuk diarahkan pada pencapaian objektif perusahaan yang dapat diukur melalui QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morak, yang aplikasinya melalui penerapan konsep TQM, Policy & Activity Management (PAM), Proyek Kendall Mutu (PKM), Gugus Kendall Mutu (GKM), Suggestion System (SS), dan alat-alat manajemen Iainnya. Namun TQM akan dapat diterapkan dengan balk jika dilandasi faktor-faktor komitmen Top Manajemen dan seluruh karyawan, leadership, dikiat yang konsisten, penghargaan yang memotivasi, dan standarisasi di set uruh proses yang ada.
Sebagai akhir pembahasan, disampaikan bahwa Garuda Indonesia harus segera mengadopsi ISO 9000 yang berkaitan dengan jasa yaitu ISO 9004-2, sehingga Garuda Indonesia dapat memenuhi standar pelayanan internasional bagi kepuasan pelanggan. Disamping itu, Top Manajemen sebagai penanggung jawab penuh manajemen kualitas di perusahaan harus turut andil secara nyata dan menjadi teladan, sebab komitmen akan tanggung jawab mi tidak dapat dimandatkan. Saran yang dapat menjadi masukan adalah disusunnya organisasi manajemen kualitas di tiap-tiap unit, sebagai kepanjangan tangan Lembaga Pengendalian Kualitas GA, dan menjadikan masalah kualitas sebagal agenda rapat keseharian di set uruh level perusahaan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Many researchers have proven that there is a relationship between TQM implementation and organizational performance, especially financial performance ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Yamasari
"Fokus dari penelitian ini adalah untuk menguji penerapan TQM dan hubungannya dengan fleksibilitas operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak signifikan dari TQM pada fleksibilitas operasional adalah positif. Nilai utama dari hasil penelitian dapat menunjukkan pengaruh TQM terhadap fleksibilitas operasional pada rumah sakit di Jakarta dalam rangka meningkatkan kinerja rumah sakit dan efisiensi Delapan dimensi TQM digunakan dalam penelitian ini yaitu Leadership Training Employee Management Information and Analysis Supplier Management Process Management Focus consumer dan Countinuos Improvement. Data dalam penelitian ini diperoleh dari 245 responden karyawan yang bekerja di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Delapan belas hipotesis yang diujikan diuji dengan Structural Equation Modelling SEM.

Focus of this study is to examine the implementation of TQM and its relationship to operational flexibility. The result show that the significant impact of TQM on operational flexibility has been argued to be positive. The value of the paper is that it points out the influence of TQM on operational flexibility at hospital in Jakarta in order to improve hospital performance and efficiency Eight dimension of TQM are used to this research which are Leadership Training Employee Management Information and Analysis Supplier Management Process Management Focus consumer and Countinuos Improvement. Data in this research is collected from 245 responden who work at RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta Sixteen hypoteses in this research are tested by Structrual Equation Modelling SEM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Pinandhita
"Industri konstruksi menjadi perhatian karena buruknya kualitas yang dihasilkan industri konstruksi jika dibandingkan dengan industri manufaktur. Untuk merespon itu, banyak perusahaan kontraktor mengadopsi dan mengimplementasikan strategi manajemen untuk meningkatkan kualitas. Salah satu pendekatan manajemen yang dapat digunakan untuk mencapai perbaikan kualitas berkelanjutan adalah Total Quality Management (TQM). Tujuan TQM dalam industri konstruksi adalah untuk menurunkan biaya produksi, sehingga dapat meningkatkan daya saing. Implementasi TQM membutuhkan perubahan mendasar dengan mengubah budaya, proses, strategi, dan keyakinan dalam suatu perusahaan. Orientasi pada kualitas ini lah yang menjadi kunci dari kepuasan pelanggan dan praktik bisnis. Quality Culture adalah bagian dari budaya organisasi yang berkaitan dengan kebiasaan, kepercayaan, nilai dan moral, dan perilaku untuk meningkatkan kualitas. Quality Culture juga dapat didefinisikan sebagai budaya organisasi yang berorientasikan kepada kualitas dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Konsep dari TQM dan Quality Culture ini adalah pendekatan holistic dalam pengembangan industry kontstruksi untuk menciptakan produk tanpa cacat dan tanpa melakukan pekerjaan tambahan. Studi daya saing kontraktor sebelumnya menekankan pada harga tender dan relatif mengabaikan evaluasi atribut kinerja kontraktor. Mekanisme yang paling populer untuk memberikan kontrak kepada kontraktor masih merupakan daya saing harga. Namun, telah diakui bahwa layanan berkualitas tinggi tidak dapat dicapai jika tender terendah diterima yang mengakibatkan kebutuhan untuk beralih dari “kemenangan harga terendah” menjadi ke “pemilihan multi-kriteria” dalam proses pemilihan. DI Indonesia, perusahaan kontraktor secara umum masih lemah dalam berbagai hal, antara lain manajemen yang tidak efisien, dana dan teknologi yang terbatas, sumber daya manusia yang kurang kompeten. Hal ini akan menyebabkan kontraktor di Indonesia akan mengalami kesulitan besar dalam menghadapi persaingan dengan kontraktor asing. Meningkatnya persaingan global ini yang kemudian membuat perusahaan kontraktor di Indonesia harus mengadopsi TQM dan Quality Culture sebagai salah satu strategi untuk selalu melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga memberikan kontribusi terhadap keunggulan daya saing dan kinerja perusahaan. Dibutuhkan sebuah alternative strategi untuk perusahaan kontraktor Indonesia agar dapat bersaing dengan kontraktor asing. Sebuah strategi dan suatu kerangka kerja untuk membantu pengembangan bisnis manajemen yang strategis. Kerangka kerja tersebut adalah hasil implementasi dari TQM dan Quality Culture, karena TQM dapat dilihat sebagai sebuah strategi yang meningkatkan kondisi ekonomi dan membantu perusahaan mencapai keunggulan daya saing.

The construction industry is a concern because of the poor quality produced by the construction industry when compared to the manufacturing industry. In response, many contracting companies adopted and implemented management strategies to improve quality. One of management approach that can be used to achieve continuous quality improvement is Total Quality Management (TQM). The purpose of TQM in the construction industry is to reduce production costs, thereby increasing competitiveness. Implementation of TQM requires a fundamental change by changing the culture, processes, strategies, and beliefs in a company. This quality orientation is the key to customer satisfaction and business practices. Quality Culture is a part of organizational culture related to habits, beliefs, values and morals, and behavior to improve quality. Quality Culture can also be defined as an organizational culture oriented to quality in every activity undertaken. The concept of TQM and Quality Culture is a holistic approach in the development of the construction industry to create products without defects and without doing additional work. Previous contractor competitiveness studies emphasized tender prices and relatively ignored evaluations of contractor performance attributes. The most popular mechanism for awarding contracts to contractors is still price competitiveness. However, it has been recognized that high quality service cannot be achieved if the lowest tender is accepted which results in the need to move from "lowest price wins" to "multi-criteria selection" in the selection process. In Indonesia, contractor companies are generally weak in many ways, including inefficient management, limited funds and technology, and less competent human resources. This will cause contractors in Indonesia to experience great difficulties in facing competition with foreign contractors. The increasing global competition which then makes contracting companies in Indonesia must adopt TQM and Quality Culture as one of the strategies to always make continuous improvements so as to contribute to the company's competitive advantage and performance. An alternative strategy is needed for Indonesian contracting companies to compete with foreign contractors. A strategy and a framework to help develop strategic business management. The framework is the result of the implementation of TQM and Quality Culture, because TQM can be seen as a strategy that improves economic conditions and helps companies achieve competitive advantage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soewarso Hardjosoedarmo
Yogyakarta: Andi, 1997
658 SOE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rozali Kholid
"Skripsi ini membahas tentang Implementasi Total Quality Management (TQM) dalam Manajemen Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui seperti apa strategi implementasi, mengetahui faktor penghambat dan pendukung, serta mengetahui langkah-langkah perpustakaan dalam meningkatkan kualitas jasa pelayanan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin. Jenis penelitian yang digunakan adalah data kualitatif
yang merupakan data berupa penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan implementasi Total Quality Management (TQM) dalam manajemen perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin. Metode pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini yaitu, kepala perpustakaan, Kasubag pengolahan bahan dan data pustaka serta pelaporan, dan lima orang pemustaka perpustakaan Musi Banyuasin. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi implementasi Total Quality Management (TQM) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin dengan cara menerapkan prinsip-prinsip dari teori Hensler dan Brunell yang terdiri dari kepuasan pelanggan (pemustaka), respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta, dan perbaikan bersinambungan. Sedangkan upaya meningkatkan kualitas jasa pelayanan berdasarkan teori Goetsch dan Davis yang terdiri dari fokus pada pelanggan, perpustakaan meningkatkan kualitas jasa pelayanan, komitmen jangka panjang, kerja samatim, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali. Faktor penghambat dan pendukung diantaranyayaitu dana, dukungan pemerintah, program pelatihan, dan promosi."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2022
020 VIS 24:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>