Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fitra Aji Pamungkas
"ABSTRAK
Bahan pengencer yang biasa digunakan untuk kriopreservasi spermatozoa berasal dari produk hewani seperti kuning telur. Kuning telur mengandung kolesterol, fosfolipid, dan low density protein yang dapat mencegah pembentukkan kristal es sehingga melindungi integritas membran plasma terhadap kejutan dingin selama proses kriopreservasi. Namun, penggunaan kuning telur menimbulkan kekhawatiran terutama potensi peningkatan kontaminasi mikroba dan agen penularan zoonosis. Kedelai merupakan produk protein nabati yang sering digunakan sebagai pengemulsi dalam produksi makanan untuk manusia dan berfungsi sebagai pelindung dari kejutan dingin sama halnya low density lipoprotein pada kuning telur. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengencer berupa sari kedelai untuk kriopreservasi spermatozoa menghasilkan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan bahan pengencer berbasis kuning telur. Konsentrasi sari kedelai yang optimal pada bahan pengencer untuk kriopreservasi spermatozoa berkisar 0,8-1,5%."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2017
630 JPPP 36:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Budiman
"ABSTRAK
Limbah industri yang setiap tahun selalu bertambah jumlahnya dapat menimbulkan masalah bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Salah satu Iimbah yang jumlahnya banyak dan belum termanfaatkan adalah Iimbah PLTU yang berupa abu terbang.
Dalam penelitian mi abu terbang dimanfaatkan untuk pembuatan semen Portland. Pemanfaatan abu terbang sebagai bahan alternatif pembuatan semen Portland dikarenakan kebutuhan semen terus meningkat setiap tahunnya dan keterbatasan bahan baku ( lempurig sebagal sumber Al 203 , pasir sHika sebagai sumber Si02 dan kapur sebagai sumber CaO ) yang biasa dipakai dalam pembuatan semen Portland.
Penelitian dilakukan dengan cara mencampurkan kapur tohor Padalarang dengan abu terbang Suralaya sehingga memiliki komposisi 50%, 60%, 65% clan 72% CaO, kemudian dibakar dalam tanur listrik pada suhu 1300°C ( pembakaran 1 ) clan suhu 1400°C ( pembakaran 2 ) serta diakhin dengan pendiriginan dalam udara terbuka.
HasH pembakaran berupa klinker ( terak ), lalu dianalisa dengan mikroskop refleksi clan XRD untuk mengidentifikasi terbentuknya senyawa utama semen Portland kemudian dianalisa dengan XRF, uji kapur bebas serta uji kuat tekan untuk menganalisa kualitas dari semen yang dihasilkan. Hasil yang didapat untuk pembakaran 1300°C kurang memuaskan, tetapi untuk pembakaran 1400°C hasflnya cukup baik, uji kapur bebasnya untuk sampel 65 % sebesar 0,437 %, sampel 72 % sebesar 10,408 %. Kernudian uji kuat tekannya sampel 65% sebesar70,77. 104 Kg /M2 clan sampel 72% sebesar72,20. 10 4 Kg /M2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Renny Junetty
"Starch can be used as excipient in tablet formulation. One of source of starch can be obtained from fruit of Musa paradisiaca var.sapientum which containing 70-95% starch in unripe fruits. The objective of this research was to observe the ability of starch obtained from Musa paradisiaca var.sapientum as disintegrant in Alopurinol tablet formulation by wet granulation. In tablet formulation, Musa paradisiaca var.sapientum starch was used as disintegrant compared to maize starch at concentrations 5%, 10% and 15% w/w. Properties of the Musa paradisiaca var.sapientum starch evaluated were: percentages of moisture and ash, pH, Scanning Electron Micrograph of starch granule, bulk and tapped densities. The tablets were evaluated for organoleptic, diameter, hardness, friability, disintegration time, assay and dissolution test. Results obtained indicate that Musa paradisiaca. var sapientum starch can be used as disintegrant in wet granulation Alopurinol tablets.

Pati/amilum dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembantu dalam suatu formulasi tablet. Salah satu penghasil pati adalah buah pisang raja yang mengandung 70-95% pati dalam keadaan buah yang masih mengkal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pati buah pisang raja sebagai bahan penghancur pada tablet Alopurinol secara granulasi basah. Dalam formulasi digunakan bahan penghancur pati buah pisang raja dan pati jagung sebagai pembanding dengan masing-masing konsentrasi 5%, 10% dan 15% w/w. Karakterisasi pati buah pisang raja meliputi: kadar air, kadar abu, derajat keasaman (pH), indeks kompresibilitas serta bentuk dan ukuran partikel. Tablet yang diformulasi dievaluasi meliputi: organoleptis, ketebalan, diameter, kekerasan, keregasan, waktu hancur, penetapan kadar dan uji disolusi. Hasilnya menunjukkan bahwa pati buah pisang raja dapat digunakan sebagai bahan penghancur tablet Alopurinol yang dibuat secara ganulasi basah."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S33013
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Febriyani
"Kambing Saanen merupakan salah satu kambing perah penghasil susu yang baik. Guna meningkatkan efisiensi reproduksi kambing Saanen, dikembangkan teknologi inseminasi buatan (IB). Salah satu faktor pendukung keberhasilan IB yaitu tersedianya semen beku sesuai kriteria. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui pengencer semen yang optimal untuk semen beku kambing Saanen dengan membandingkan pengencer semen berbasis lesitin (Andromed®) dan liposom (Optixcell®) dengan penambahan maltosa 0,4%. Metode koleksi semen dilakukan dengan menggunakan vagina buatan. Semen kambing Saanen kemudian diperiksa secara makroskopis dan mikroskopis. Teknik penyimpanan semen beku dengan teknik kriopreservasi pada suhu -196ºC selama 10 menit. Evaluasi kualitas semen meliputi motilitas, viabilitas, dan membran plasma utuh (MPU). Hasil yang diperoleh diuji secara statistik dengan uji ANAVA satu faktor kemudian uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05) pada nilai rata-rata persentase motilitas perlakuan Andromed® (50,83±3,76); Andromed® + Maltosa 0,4% (50,83±3,76); Optixcell® (50,83±3,76); Optixcell® + Maltosa 0,4% (48,33±6,06), nilai rata-rata persentase viabilitas Andromed® (54,67±3,50); Andromed® + Maltosa 0,4% (54,50±2,51); Optixcell® (56,50±3,45); Optixcell® + Maltosa 0,4%(52,83±5,78), dan nilai rata-rata persentase MPU spermatozoa Andromed® (56,00±3,80); Andromed® + Maltosa 0,4% (56,50±5,47); Optixcell® (53,83±5,31); Optixcell® + Maltosa 0,4% (53,33±6,06). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengencer semen liposom menghasilkan kualitas yang sama baik dengan pengencer semen berbasis lesitin dan penambahan maltosa 0,4% pada pengencer semen berbasis liposom dan lesitin tidak berpengaruh terhadap kualitas semen beku kambing Saanen yang dihasilkan

The Saanen goat is a notable domestic goat that performs nicely in dairy production, such as milk. Efforts to improve the reproduction efficiency of Saanen goats, include the development of artificial insemination (IB) technology. A significant factor that effect AI is the availability of frozen semen according to satisfactory criteria. This research aims to determine the optimal semen extender for Saanen goat frozen semen by comparing lecithin‒based extender (Andromed) and liposomes (Optixcell) when added 0.4% maltose. Semen collection utilises artificial vagina, then is examined macroscopically and microscopically. The semen storage technique used in this study was the cryopreservation technique at -196 for 10 minutes. Criteria of semen quality includes motility, viability, and intact plasma membrane. The result obtained were statistically tested with the ANAVA one way factor test then Tukey test. The result showed that there was no significant difference (P>0.05) in the average value of the motility percentage of treatments Andromed (50.83±3.76); Andromed + Maltosa 0.4% (50.83±3.76); Optixcell (50.83±3.76); Optixcell + Maltosa 0.4% (48.33±6.06), viability Andromed (54.67±3.50); Andromed + Maltosa 0.4% (54.50±2.51); Optixcell (56.50±3.45); Optixcell + Maltosa 0.4% (52.83±5.78), and intact plasma membrane Andromed® (56.00±3.80); Andromed + Maltosa 0.4% (56.50±5.47); Optixcell (53.83±5.31); Optixcell + Maltosa 0.4% (53.33±6.06). The results of the study concluded that the liposomes extender produced the same quality as the lecithin-based extender and the addition of 0.4% maltose in liposomes and lecithin‒based extender had no effect on the quality of the frozen semen Saanen goat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimayu Rati
"

Kambing Saanen merupakan kambing perah yang dapat menghasilkan susu mencapai 2.695,3 kg dalam satu masa laktasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi reproduksi serta meningkatkan kualitas kambing perah yaitu penerapan teknik Inseminasi Buatan (IB). Dalam proses pembekuan semen untuk inseminasi buatan, pengenceran semen dan pemberian krioprotektan berpengaruh terhadap kualitas semen beku yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan maltosa dengan berbagai konsentrasi ke dalam pengencer berbasis liposom (Optixcell®) terhadap kualitas spermatozoa kambing Saanen selama kriopreservasi. Penampungan semen dilakukan dengan metode vagina buatan, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis. Selanjutnya, semen diproses menjadi semen beku menggunakan nitrogen cair -196°C dan setiap tahap kriopreservasi dilakukan evaluasi secara mikroskopis dengan parameter motilitas, viabilitas, dan membran plasma utuh. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Empat perlakuan terdiri dari kontrol (OK); Optixcell®+Maltosa 0,2% (O2); Optixcell®+Maltosa 0,4% (O4); Optixcell®+Maltosa 0,6% (O6). Data penelitian diuji menggunakan Analisis Varian (ANAVA) satu faktor. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata (P>0,05) pada nilai rata-rata presentase motilitas, viabilitas, dan membran plasma utuh. Penambahan maltosa ke dalam pengencer berbasis liposom (Optixcell®) tidak memiliki pengaruh dalam mempertahankan kualitas semen beku kambing Saanen.

 


Saanen goat is a dairy goat that can produce milk up to 2,695.3 kg in one lactation period. One of the way to improve reproductive efficiency and quality of dairy goat by implementing Artificial Insemination (IB) techniques. During the process of freezing semen for artificial insemination, the extender and cryoprotectant agents affect the quality of frozen semen produced. The aim of this study was to examine the effect of maltose addition into liposome based extender (Optixcell®) on quality of Saanen goat during cryopreservation. Semen was collected using artificial vagina, then immediately evaluated in macroscopic and microscopic. Furthermore, the semen was processed into a frozen semen using liquid nitrogen -196°C and every cryopreservation steps were evaluated microscopically using sperm quality parameters such as motility, viability, and membrane integrity. The experimental design was RAL with four treatments and six repetition. Four treatments consisted of Controls (K); Optixcell®+Maltose 0,2% (O2); Optixcell®+Maltose 0,4% (O4); Optixcell®+Maltose 0,6% (O6). The data were analyzed by one way ANAVA. In conclusion, there was no significant difference (P>0.05) in average percentage of motility, viability, and membrane integrity. Addition of maltose to liposome based extender (Optixcell®) has no significantly to maintain the quality of frozen semen Saanen goat.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Silvia Ningrum
"ABSTRAK
Inseminasi buatan merupakan salah satu teknologi bioreproduksi yang digunakan untuk meningkatkan produksi kambing perah dengan kualitas unggul. Semen yang digunakan dalam inseminasi buatan harus diencerkan terlebih dahulu untuk menjaga kualitas selama penyimpanan tetap baik. Maltosa adalah salah satu komponennya yang sering digunakan dalam pengencer semen sebagai agen krioprotektan ekstraseluler, karena mampu mencegah kematian spermatozoa akibat terbentuknya kristal es di suhu dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi maltosa perbedaan pengencer semen terhadap kualitas spermatozoa kambing perah Sapera selama pengawetan pada 5oC. Semen segar diencerkan dalam 4 kelompok konsentrasi: 0%; 0,2%; 0,4% dan 0,6% maltosa. Setelah pengenceran, semen disimpan dalam dalam lemari es selama 4 hari. Evaluasi tingkat motilitas, viabilitas dan membran plasma Spermatozoa utuh dilakukan setiap 24 jam. Hasil studi menunjukkan konsentrasi maltosa 0,4% pada hari terakhir pengamatan memiliki persentase tertinggi dan berbeda nyata (P<0,05) pada parameter motilitas (50,00±0%), viabilitas (55,17 ± 2,93%) dan membran plasma utuh (57,17 ± 3,13%) dibandingkan dengan tiga
perawatan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi maltosa 0,4% adalah konsentrasi terbaik untuk digunakan dalam pengencer semen di pengawetan spermatozoa pada kambing perah Sapera.
ABSTRACT
Artificial insemination is one of the bioreproductive technologies used to increase the production of dairy goats with superior quality. Semen used in artificial insemination must be diluted first to maintain good quality during storage. Maltose is one of the components that is often used in cement diluents as an extracellular cryoprotectant agent, because it can prevent the death of spermatozoa due to the formation of ice crystals in cold temperatures. This study aimed to determine the effect of different concentrations of maltose in semen diluents on sperm quality of Sapera dairy goats during preservation at 5oC. Fresh semen was diluted in 4 concentration groups: 0%; 0.2%; 0.4% and 0.6% maltose. After dilution, the semen was stored in the refrigerator for 4 days. Evaluation of the level of motility, viability and plasma membrane of intact spermatozoa was carried out every 24 hours. The results showed that the maltose concentration of 0.4% on the last day of observation had the highest percentage and was significantly different (P<0.05) on the parameters of motility (50.00±0%), viability (55.17 ± 2.93%) and intact plasma membrane (57.17 ± 3.13%) compared with three other treatments. The results showed that the maltose concentration of 0.4% was the best concentration to be used as a cement diluent in the preservation of spermatozoa in Sapera dairy goats."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Surya Irawan
"Salah satu upaya untuk menyeimbangkan perlindungan terhadap lingkungan dan kepentingan ekonomi pada dunia industri adalah dengan mengupayakan kctersediaan energi altematif dari sumber yang dapat diperbahami dibandingkan penggunaan energi dari slumber yang tidak dapat diperbaharui. Sekam padi merupakan salah satu Iimbah biomas yang tersedia dalam jumlah besar dan memiliki kandungan energi yang tinggi namun menghasilkan polusi terhadap lingkungan serta resiko kcschatan yang rendah jika dibandingkan pembakaran dengan menggunakan bahan bakar yang bcrasal dari fossil.
Dalam proses penggunaannya serta keuntungan yang diberikan, debu sekam padi scbagai energi altematif juga membawa porensi bahaya yang memerlukan penanganan memadai, oleh karena itu pengkondisian awal berdasarkan karakteristik bahan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan pananganan sccara aman untuk material padatan yang memiliki ukuran partikcl sangat halus (seperti bubuk, tepung dan debu) hingga sifat - sifat yang berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan diketahui.
Dengan diketahuinya karakteristik debu sekam padi terhadap kemampuan dapat terbakar dan Iedakan maka didapatkan model dcsain peralatan dan proses dengan mempertimbangkan upaya pencegahan dan perlindungan dari bahaya ledakan awan debu guna memenuhi persyaratan manajemen keselamatan proses pada fasilitas pemanfaatan debu sckam padi di insincrator semen Berdasarkan hasil uji laboratorium yang diperoleh diketahui bahwa debu sekarn padi memiliki karakteristik dapat terbakar dengan tingkat Iedakan debu kelas I dan kemampuan tekanan maksimum ledakan sebcsar 6,7 Bar serta energi minimum yang dibutuhkan untuk pcnyalaan sebesar <1 joule. Berdasarkan hal tcrsebut serta kecukupan untuk kemungkinan timbulnya Iedakan pada proses pemanfaatan sekam padi pada insinerator semen maka sekam padi digolongkan sebagai bahan berbahaya kategori Kelas 2 Divisi 2. Hal tersebnt diatas sangat mendasari penentuan peralatan baik elektrik/al maupun mekanikal yang digunakan sena aktifitas proses operasional yang dilakukan pada fasilitas pemanfaatan debu sekam padi di insinerator semen.
Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karalcteristik bahan sebagai informasi keselamatan proses sangat dibutuhkan dalam analisa bahaya guna menentukan bentuk pengendalian dalam pencegahan bahaya ledakan pada fasilitas pemanfaatan sekam padi sebagai bahan bakar altematif di insinerator semen. Dimana hal terscbut dimulai pada tahap dcsain peralatan dan desain proses sebagai dasar pengambilan keputumn operasional guna memastikan proses pemanfaatan energi altcrnatif tersebut bexjalan dengan efektili eiisien dan aman sebagai tujuan pelaksanaan manajemen keselamatan proses.

One of the efforts to balance the protection of the environment and economic purpose in the industrial world is by trying to provide alternative energy from renewable source rather than using the energy from un-renewable source. Rice husk is one of biomass waste that is available in very large amount and contain high energy potential but can contribute less pollution to the environment and low health risk if compared to combustion using fossil-base iitel.
ln the utilimtion process and the benefit that it can contribute, rice husk dust as an altemative energy also carries hamrd potential which needs sufficient handling, thus preconditioning based on material characteristic is very important in determining the safe handling for solid material that contains very small particle size (such as powder and dust) so that all the attributes that can atfect to the health and safety can be discovered.
In knowing the characteristic of rice husk dust to its combustible and explosion capability, then the model of equipment design and process can be established, also by considering the prevention effort and protection from hazard from dust cloud explosion in the effort to fultill the requirement of process safety management at rice husk dust utilization facility at the cement incinerator.
Based on laboratorial test result, it is discovered that rice husk dust have the combustible capability characteristic with tingkat ledakan debu kelas l and maximum explosive pressure of 6,7 Bar and minimum ignition energy needed is
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T32104
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yongky Permana Ramlan
"Tanaman pisang merupakan tanaman khas daerah tropis, yang dapat dijumpai dimana saja dan berbuah tanpa mengenal musim. Sampai saat ini di Indonesia pemanfaatan tanaman pisang ini baru sebatas pembudidayaan buah yang dihasilkan dan hanya beberapa yang memanfatkan selain buahnya, itupun sedikit sekali. Setelah berbuah dan dipanen tanaman pisang ini kemudian ditebang habis unluk ditanami bibit bam. Ratusan "eks" tanaman pisang ini kemudian hanya menjadi limbah buangan belaka.
Penelitian ini ditujukan untuk memanfaatkan limbah "eks" tanaman pisang tadi sebagai bahan serat untuk pembuatan kornposit. Yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai bahan interior otomotif.
Penelitian dimulai dengan meneliti serat dari beberapa jenis (spesies) tanaman pisang yang ada di tanah air ini, kemudian serat yang terbaik dibuat komposit dan kemudian diteliti kembali karakteristik mekanik dan kelayakannya sebagai bahan interior otumotif Penelitian pendahuluan - Pembuatan (fabrikasi) - Penelitian kembali bukanlah jalan yang singkat rnengingat penelitian ini mengambil tempat yang jauh dan terpencil kemudian berpindah ke tengah kota serta banyaknya faktor teknik dan non teknik yang dihadapi.
Analisa atau diskusi dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian dengan standard yang digunakan dan dengan hitungan-hitungan mikromekanik komposit (rumus campuran Tsai)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>