Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139690 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rintis Noviyanti
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui daya tahan pemelihara lebah di PUSBAHNAS Perum Perhutani, Parung Panjang, Bogor-Jawa Barat. Sampel diperoleh dan 12 orang pemelihara lebah dan 11 orang bukan pemelihara lebah. Analisis kadar IqE total dan kadar IgE spesif 1k
terhadap bisa lebah madu (Apis mellif era) dilakukan dengan teknik ELISA, dan analisis kadar IgG total dilakukan dengan teknik RID. Hasil uji statistik non parametrik Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kadar IgE dan IgG pada pemelthara
lebah. Rata-rata kadar IgE total pada pemelihara lebah lebih tinggi (1046,3 kU/l) dari bukan pemelihara lebah (957 kU/l). Rata-rata kadar IgG total pada pemelihara lebah lebih rendah (13,23 g/l) dari bukan pemelihara lebah (15,99 g/l). Rata-rata kadar IgE spesifik terhadap
bisa lebah madu (Apis mellifera) pada pemelihara lebah lebih rendah (1,59 PRU/ml) dari bukan pemelihara lebah (1,64 PRU/ml). Uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara kadar IgE total, kadar IgG total, kadar IgE spesifik dan jumlah sengatan
per bulan pada pemelihara lebah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilisha Putri Pertiwi
"Penelitian mengenai pengaruh pemberian pakan buatan yang mengandung tepung maggot terhadap pertumbuhan ikan balashark (Balantiocheilos melanopterus) telah dilakukan. Ikan balashark berbobot ± 1,1 g, berukuran 3--5 cm ditebar dalam bak bervolume 120 L dan kepadatan 100 ekor. Penelitian dilakukan secara Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan berupa sumber protein pakan yaitu 100% tepung ikan (pakan A), 90% tepung ikan + 10% tepung maggot (pakan B), 80% tepung ikan + 20% tepung maggot (pakan C), 70% tepung ikan + 30% tepung maggot (pakan D).
Perlakuan dilakukan selama 3 bulan dengan tingkat pemberian pakan harian sebesar 8% dari biomassa/hari dan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari. Faktor lingkungan yang diamati adalah T, DO, pH, dan NH3. Parameter perhitungan yang digunakan adalah laju pertumbuhan (SGR), konversi pakan (FCR), retensi protein (PR), retensi lemak (LR), dan sintasan (SR).
Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan terdapat pengaruh antarperlakuan pakan terhadap semua parameter yang diukur dan uji Student Newman-Keuls menunjukkan pengaruh tidak signifikan terhadap FCR dan SR. Berdasarkan parameter SGR, PR, dan LR, pakan C memberikan pertumbuhan terbaik di antara semua perlakuan pakan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina Hersandi
"Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian Pollen Substitute (PS) dan Nectar Substitute (NS) terhadap produktivitas Apis cerana, dan menganalisis kualitas madu sesuai Standar Nasional Indonesia. Pemberian PS dan NS berfungsi sebagai pengganti pakan alami lebah madu, yaitu pollen dan nectar. Pollen Substitute dibuat dari biomassa basah khamir Saccharomyces cerevisiae dan NS dari sirup nanas. Pakan diberikan dengan cara mencampurkan 2 gr PS dan 50 ml NS. Pada penelitian digunakan 10 koloni lebah madu: lima koloni sebagai kontrol dan lima koloni untuk perlakuan, seluruh koloni dibiarkan tetap mencari pakan alaminya. Pollen substitute dan NS diberikan setiap hari selama 2 periode (6 minggu per periode). Produktivitas lebah madu diamati setiap periode. Analisis kualitas madu dilakukan setelah 6 minggu. Hasil pengamatan pada dua periode menunjukkan penambahan keliling sisir madu dan jumlah sisir madu pada koloni perlakuan lebih besar dibandingkan kontrol. Meskipun demikian hasil uji T menunjukkan pemberian perlakuan tidak berbeda nyata terhadap kontrol (P>0,05). Rerata kenaikan keliling sisir madu dan jumlah sisir madu berturut–turut pada koloni kontrol sebesar 37 ± 23,42 cm dan 0,75 ± 0,95 buah (periode 1); 172,5 ± 79,65 cm dan 3,5 ± 1,73 buah (periode 2). Sedangkan pada koloni yang diberi PS dan NS sebesar 52 ± 55,37 cm dan 1,25 ± 1,5 (periode I); 199,5 ± 79,41 cm dan 5 ± 2,16 buah (periode 2). Volume madu yang dihasilkan koloni perlakuan lebih banyak dibandingkan kontrol, baik pada periode 1 maupun periode 2. Hasil analisis kualitas madu kontrol dan yang diberi PS dan NS sesuai dengan SNI 8664:2018. Pemberian PS dan NS mampu mempertahankan dan meningkatkan produktivitas koloni A. cerana yaitu pada keliling sisir, jumlah sisir, volume madu, dan kekuatan koloni.

The aims of this study were to examine the effect of pollen substitute (PS) and nectar substitute (NS) on the productivity of Apis cerana colonies and the quality of honey according to Indonesian National Standard for honey. Provision of PS and NS serves as a substitute for natural pollen and nectar. Pollen Substitute was prepared from wet biomass of yeast Saccharomyces cerevisiae and NS from pineapple syrup. The feed were given to the colony by mixing 2 g of PS and 50 ml of NS. Ten honeybee colonies were used in this study, five colonies were used as feeding trials and five colonies as control, and they were allowed to forage on flowers. Pollen substitute and nectar substitute were provided to the colonies every day for two periods (total 12 weeks, six weeks per period). Honey quality analysis was performed after six weeks. The results of provision of PS and NS in two periods to the colonies showed the greater than the control in their increasing of honeycomb circumference and the number of honeycombs. However, the results of the T test showed that the provision of PS and NS was not significantly different from the control (P>0,05). The average increase in the honeycomb circumference and the number of honeycombs in control colonies were 37 ± 23.42 cm and 0.75 ± 0.95 pieces (period 1); 172.5 ± 79.65 cm and 3.5 ± 1.73 pieces (period 2). Meanwhile, the colonies fed on PS and NS were 52 ± 55.37 cm and 1.25 ± 1.5 (period 1); 199.5 ± 79.41 cm and 5 ± 2.16 pieces (period 2). The yield of honey produced from colonies fed on PS and NS was higher than control colonies, both in periods 1 and 2. The quality of honey produced by the colony fed on PS and NS met the criteria of the Indonesian National Standard for honey SNI 8664:2018. This study revealed that the provision of PS and NS was able to maintain and increased the productivity of A. cerana colonies, in terms of honeycomb circumference, number of honeycombs, honey yield, and colony strength.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Pertiwi
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pollen substitute (PS) mengandung biomassa C. hawaiiana CR014 terhadap jumlah larva dan pupa lebah pekerja A. mellifera. Sebagai kontrol positif koloni lebah madu diberi pakan tambahan pollen jagung. Pemberian pakan dilakukan sekali seminggu selama enam minggu pada musim kemarau. Hasil uji ANOVA satu faktor menunjukkan bahwa rerata jumlah larva yang dihasilkan per minggu pada koloni perlakuan dan koloni kontrol positif tidak berbeda nyata (P>0,05). Begitu pula dengan rerata jumlah pupa pada koloni perlakuan dan kontrol positif per minggu tidak berbeda nyata (P>0,05).
Hasil uji T juga menunjukkan bahwa rerata jumlah larva dan pupa per minggu antara koloni perlakuan dan koloni kontrol positif tidak berbeda nyata (P>0,05). Pemberian PS pada A. mellifera memberikan pengaruh yang hampir sama baiknya dengan pemberian pollen jagung terhadap jumlah larva dan pupa lebah pekerja A. mellifera selama periode pengamatan tujuh minggu. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa PS yang mengandung biomassa C. hawaiiana CR014 dapat menggantikan peran pollen alami sebagai sumber protein A. mellifera untuk mempertahankan produktivitas koloninya pada musim kemarau.

The research aimed to examine the effect of pollen substitute (PS) containing Candida hawaiiana CR014 on the number of larvae and pupae of worker bees Apis mellifera. Colonies of a positive control were fed with maize?s pollen. The colonies were fed once a week for six weeks in the dry season. The one-way Anova test showed that the mean number of larvae produced per week in the treated group were not significantly difference from the positive control (P> 0,05). Similarly, the mean number of pupae produced per week in treated group and the positive control were not significantly difference (P>0,05).
The T-test showed that the mean number of larvae and pupae per week between the treated group and the positive control were not significantly difference (P>0,05). The study indicated that PS and the maize?s pollen has an almost similar effect on the number of larvae and the number of pupae of worker bees produced by the colonies during the experiment. It is concluded that PS containing C. hawaiiana CR014 might be used to replace natural pollens as a protein source to maintain productivity of A. mellifera during the dry season.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Handayani
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pollen substitute (PS) yang dibandingkan dengan pemberian pollen pada Apis mellifera. Sebanyak dua koloni Apis mellifera diberi perlakuan PS (P2 dan P3) setiap minggu selama tujuh minggu. Pollen substitute dibuat dari biomassa basah Candida hawaiiana CR014 yang disajikan dengan gula pasir, dan sari nanas dengan rasio 6: 100: 40 (b/b/v). Sebanyak dua koloni A. mellifera yang digunakan sebagai kontrol positif (K2 dan K3) diberi pakan berupa sari nanas dan pollen setiap minggu selama tujuh minggu. Jumlah larva dan lebah pekerja diamati setiap minggu selama tujuh minggu.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Anava satu faktor dan uji T. Secara umum, terjadi penurunan jumlah lebah pekerja pada koloni yang diberi PS dan koloni yang diberi pollen, namun jumlah lebah pekerja pada koloni yang diberi PS tidak berbeda secara signifikan (P>0,05) dengan koloni yang diberi pollen. Jumlah larva pada koloni yang diberi PS tidak berbeda secara signifikan (P>0,05) dengan koloni yang diberi pollen. Pemberian PS dapat menggantikan peran pollen sebagai sumber protein dalam mempertahankan jumlah lebah pekerja dan jumlah larva A. mellifera.

The research aimed to determine the effect of pollen substitute and compared with pollen to feed Apis mellifera. Two colonies (P2 and P3), as a treatment, were each fed with PS once a week during seven weeks experimental period. PS was made of wet biomass of Candida hawaiiana CR014 which served with sugar and pineapple juice with ratio 6: 100: 40 (b/b/v). Two colonies (K1 and K2), as positive control were fed pineapple juice and pollen once a week during seven weeks. The number of larvae and the number of worker were determined every once in a week for seven weeks.
The result were analyzed using one way Anova test and independence T test. Commonly, there were a decrease in the number of worker between colony fed PS and colony fed pollen but there were no significant variations (p>0,05) in the number of worker between colony fed PS compare to pollen. There were no significant variations (p>0,05) in the number of larvae between colony fed PS compare to pollen. PS can replace pollen as source of protein and maintain the number of worker and larvae of A. mellifera.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Ayuningtyas
"Penelitian pengaruh pemberian pakan buatan yang mengandung tepung pupa lalat famili Calliphoridae terhadap pertumbuhan nila GIFT, Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) telah dilakukan. Nila berbobot ± 3 g ditebar dalam akuarium dengan volume air 140 l dengan kepadatan 20 ekor/akuarium. Perlakuan yang diberikan adalah pakan buatan yang mengandung 100% tepung ikan (pakan A), 50% tepung pupa lalat famili Calliphoridae (pakan B), dan 100% tepung pupa lalat famili Calliphoridae (pakan C). Kadar protein pakan adalah 340 g/kg. Perlakuan dilakukan selama 4 minggu dengan tingkat pemberian pakan harian sebesar 8% dari biomassa ikan/hari dan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari.
Nilai laju pertumbuhan harian (Specific Growth Rate/SGR), konversi pakan (Feed Convertion Ratio/FCR), retensi protein (Protein Retention/PR), retensi lemak (Lipid Retention/LR), dan laju sintasan (Survival Rate/SR) dihitung sebagai parameter yang dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan buatan yang mengandung 50% dan 100% tepung pupa lalat famili Calliphoridae menghasilkan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan pakan buatan yang mengandung 100% tepung ikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yestha Jwalita
"Telah dilakukan penelitian pengaruh pemberian pakan buatan yang mengandung tepung pupa lalat Calliphoridae terhadap performan ikan patin bangkok di Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan berupa pemberian pakan A, B, dan C pada ikan patin bangkok berbobot 2,5 g. Pakan A adalah pakan yang mengandung 100% protein tepung ikan, pakan B adalah pakan yang kandungan 50% protein tepung ikan dari bahan pakan A diganti dengan protein tepung pupa lalat Calliphoridae (50% protein tepung pupa), pakan C adalah pakan yang mengandung 100% protein tepung pupa lalat Calliphoridae.
Pemberian pakan harian sebanyak 5% dari biomassa ikan per akuarium. Frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari selama 28 hari. Faktor lingkungan yang diamati adalah suhu, pH, DO, dan ammonia. Performan yang diukur adalah sintasan, laju pertumbuhan, konversi pakan, dan retensi protein. Hasil uji ANOVA menunjukkan pakan yang mengandung 50% dan 100% protein tepung pupa lalat Calliphoridae berpengaruh terhadap laju pertumbuhan, konversi pakan, dan retensi protein. Hasil uji Duncan menunjukkan pengaruh kedua pakan tersebut signifikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Produksi madu dari peternakan lebah di Irian Jaya, khususnya kabupaten Jayapura menurun dengan drastis disebabkan oleh adanya infestasi tungau Tropilaelaps clereae dan Varroa jacobsoni dan adanya protozoa Nosema apis. Infestasi T.clareae hanya ada pada satu koloni Apis mallifera, sedangkan Varroa jacobsoni pada koloni Apis cerana. Infestasi T.clereae pada 14 koloni A.mellifera yang diamati bervariasi antara 0% - 59%, sedangkan derajat infestasi V.jacobsoni antara 0,59% - 1,2%. Nosema apis ditemukan pada 2 koloni A.mellifera. Pemakaian campuran belerang dan kamper dapat memberantas tungau belum digunakan oleh peternak lebah dengan perbandingan yang tepat ( 2 gram belerang dan 1 gram kamper) serta dengan jadwal yang tertentu, sehingga campuran tersebut tidak bekerja dengan hasil yang memuaskan."
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Yuni Rachmawati
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian PS terhadap jumlah larva, sel madu, volume dan kualitas madu hasil panen. Pemberian PS dapat menggantikan pollen sebagai sumber protein bagi Apis mellifera untuk mempertahankan produktivitas koloninya. Pollen substitute dibuat menggunakan 6 g biomassa basah Candida hawaiiana CR014 dicampur dengan 100 mL sirup nanas. Dua koloni (P.2 dan P.3) sebagai perlakuan diberi PS, sedangkan dua koloni (K.1 dan K.2) sebagai kontrol positif diberi campuran pollen jagung dengan 100 mL sirup nanas, setiap minggu selama enam minggu pada musim kemarau. Jumlah larva dan sel madu diamati setiap minggu selama delapan minggu.
Data dianalisis menggunakan uji ANOVA satu faktor, HSD Tukey, dan uji T. Volume dan kualitas madu hasil panen ditentukan pada minggu ketujuh setelah pemberian PS. Rerata jumlah larva pada koloni perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan kontrol positif. Rerata jumlah sel madu pada koloni perlakuan berbeda nyata (P<0,05) dengan kontrol positif. Volume madu hasil panen dari setiap koloni relatif stabil. Kualitas madu dari koloni perlakuan dan kontrol positif secara umum memenuhi SNI Madu 01-3545-2004, kecuali konsentrasi sukrosa. Pemberian PS selama enam minggu pada musim kemarau dapat mempertahankan produktivitas koloni A. mellifera (jumlah larva, sel madu, dan volume madu yang dihasilkan).

The study aimed to examine the effect of PS on the number of larvae, honey cells, volume and quality of honey yields. Feeding PS can replace pollen as a protein source for Apis mellifera to maintain productivity of colonies. Pollen substitute was made from 6 g of wet biomass of Candida hawaiiana CR014 mixed with 100 mL pineapple sugar. Two colonies (P.2 and P.3) as treatment, were each fed with PS, while two colonies (K.1 and K.2) as positive control, were each fed with 100 mL of a mixture of maize?s pollen and pineapple sugar, once a week for six weeks during dry season. The total number of larvae and honey cells were counted every week for eight weeks.
The results were analyzed using one way ANOVA test, HSD Tukey, and independent T test. The volume and quality of honey yields were determined on seventh week after the PS feeding. The number of larvae in treated colonies was not significantly different (P>0,05) from positive control. The number of honey cells in treated colonies was significantly different (P<0,05) from positive control. The volume of honey yields from each colonies relatively stable. The quality of honey yields from treated colonies and positive control met the National Quality Standard based on SNI 01-3545-2004, except sucrose concentration. It is concluded that feeding of PS for six weeks during dry season could maintain productivity of A. mellifera colonies (the number of larvae, honey cells, and volume of honey yields).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>