Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba ditentukan oleh faktor ekonomi. Dengan menggunakan model analisis Multi Indeks, penelitia ini menyimpulkan bahwa tingkat pengembalian pasar, tingkat inflasi yang tidak diharapkan tingkat bunga deposito dan harga emas berpengaruh nyata terhadap tingkat pengembalian investasi saham. Sementara pendapatan bersih dan nilai tukar tidak berpengaruh nyata."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (06) Juni 2003: 31-40, 2003
MUIN-XXXII-06-Juni2003-31
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Dwi Setia Kuncoro
"Pasar modal merupakan salah satu alternatif tempat investasi untuk mengelola dana masyarakat dalam perdagangan instrumen keuangan jangka panjang. Investasi di pasar saham menjanjikan tingkat pengembalian yang tinggi dalam kurun waktu yang lebih singkat, namun risiko kerugian yang akan dihadapi juga relatif besar. Investor membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang tepat mengenai kinerja suatu portofolio saham agar dapat mengoptimalkan tingkat pengembalian dan risiko atas investasi. Analisis kinerja indeks harga saham dapat digunakan sebagai acuan pertimbangan untuk melakukan investasi di pasar modal.
Dalam penelitian ini tingkat pengembalian dan risiko investasi untuk pengukuran kinerja yang akan diperbandingkan adalah Indeks LQ-45 dan Jakarta Islamic Index (JII), di mana tingkat pengembalian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) digunakan sebagai parameter kinerja pasar dan rate Sertifikat Bank Indonesia sebagai tingkat pengembalian babas risiko. Selanjutnya analisis kinerja tingkat pengembalian dan risiko atas investasi saham pada indeks harga saham di karya akhir ini akan dibatasi pada hasil investasi saham pada Indeks LQ-45 dan Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2002 hingga tahun 2005 dengan menggunakan data penutupan mingguan.
Hasil analisis ini ditujukan untuk memberikan gambaran tentang tingkat pengembalian dan risiko atas investasi saham pada Indeks LQ-45 dan JII serta bagaimana strategi memilih portofolio saham yang akan dijualldibeli pada pasar saham. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mernbuktikan seberapa baik kinerja Indeks LQ 45 dan JII dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada tingkat pengembalian pasar. Penilaian kinerja tingkat pengembalian dan risiko investasi saham akan menggunakan Metode Sharpe, Traynor, day, Jensen. Metode ini dapat menggambarkan perbandingan kinerja tingkat pengembalian indeks harga saham berdasarkan risiko portfolio yang dimiliki. Komposisi optimal alokasi dana investasi melalui portofolio saham di papan Indeks LQ-45 dan III akan ditentukan dengan Metode Markowitz. Dengan penilaian tersebut, investor akan memiliki alternatif preferensi keputusan investasi pada komposisi portofolio yang paling efisien.
Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan Metode Sharpe diketahui bahwa kinerja JII untuk periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 lebih baik dibandingkan dengan kinerja Indeks LQ-45 dengan nilai perhitungan Sharpe sebesar 0.12458 berbanding 0.12270. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Metode Traynor, di mana Indeks Harga Saham Gabungan digunakan sebagai parameter kinerja pasar, kinerja indeks harga saham pada JII juga lebih baik dibandingkan dengan LQ-45 (0.00395 berbanding dengan 0.00376). Selanjutnya perhitungan kinerja indeks harga saham dengan menggunakan Metode Alpha Jensen menunjukkan kinerja JII lebih baik dibandingkan dengan kinerja LQ-45 (0.00013 berbanding dengan -0.00009).
Apabila rata-rata tingkat pengembalian investasi pada portofolio JII sebesar 34,24% per tahun dibandingkan dengan rata-rata tingkat pengembalian pasar (IHSG) sebesar 30,35 % per tahun dan mempertimbangkan tingkat pengembalian babas risiko (SBI) sebesar 10,38 % per tahun maka tingkat pengembalian JII lebih tinggi sebesar 12,82 % dibandingkan dengan tingkat pengembalian pasar. Sedangkan rata-rata tingkat pengembalian investasi pada portofolio Indeks LQ-45 (rp = 32,92 %) lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat pengembalian pasar sebesar 8,47 %. Berdasarkan pengukuran tersebut, dapat disimpulkan bahwa JII memiliki tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat pengembalian LQ-45, kedua indeks harga saham tersebut memiliki nilai tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan kinerja pasar (IHSG).
Optimalisasi tingkat pengembalian dan risiko portofolio investasi pada Indeks LQ-45 dan JII ditentukan dengan Metode Markowitz berdasarkan data historis penutupan indeks mingguan dalam rentang waktu dari tahun 2002 sampai dengan 2005. Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui komposisi optimal investasi pada kedua indeks harga saham pada jumlah 68 % investasi di papan Indeks LQ-45 dan 32 % di papan JII. Nilai proporsi aset dalam investasi tersebut merupakan kombinasi paling efisien antara tingkat pengembalian yang dapat dicapai dengan risiko pada level tertentu. Komposisi portofolio yang optimal tersebut dapat menjadi dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi oleh para investor di pasar modal.

Capital market is one of alternatives of investment place to manage public fund in long term financial instrument trade. Investment in share market promises high return in shorter period, but the risk of loss to have is relatively high. Investor needs proper knowledge and understanding on performance of a share portfolio in order to be able to optimize return and risk of investment. Share price index performance analysis can be used as reference of consideration to make investment in capital market.
In this research return and risk of investment for performance measurement to compare is LQ-45 Index and Jakarta Islamic Index (JII), in which the return of Jakarta Composite Index (1HSG) is used as market performance parameter and Bank Indonesia Certificate (SRI) rate as risk free return. Subsequently analysis of return performance and risk of share investment at share price index in this paper will be limited to the result of share investment at LQ-45 Index and JII from 2002 through 2005 by using data on weekly closing.
This analysis finding is intended to provide description on return and risk of share investment at LQ-45 Index and JII as well as the strategy to select share portfolio sold to/purchased at share market. This research is also intended to prove to what extent the performance of LQ 45 Index and JII is able to provide return higher than the market return. Assessment to the return performance and risk of share investment will use Sharpe, Treynor, and Jensen Methods. These methods are able to describe the ratio of performance of share price index return based on risk of portfolio it has. Optimal composition of investment fund allocation through share portfolio in LQ-45 Index and JII Board will he determined by using Markowitz Method. By this assessment, investor will have preference alternative of investment decision in more efficient portfolio composition.
Measurement result by using Sharpe Method reveals that JII performance .for period of 2002 through 2005 is better than LQ-45 Index performance at Sharpe calculation value ratio of 0.12458 to 0.12270. Based on calculation by using Treynor Method in which Jakarta Composite Index (IHSG) is used as market performance parameter, share price index performance in JII is also better compared to LQ-45 (with ratio 0.00395 to 0.00376). Then share price index performance by using Alpha Jensen Method indicates that ill performance is better than LQ-45 (with ratio 0.00013 to - 0.00009).
If the investment return average in JII portfolio by 34.24% per annum is compared to the market return average (IHSG) by 30.35 % per annum and by taking into account risk free return (SBI) by 10,38 % per annum, then JII return is higher namely 12.82 % compared to the market return. While investment return average at LQ-45 Index portfolio Op = 32.92 %) is higher than market return average namely 8.47 %. Such measurement leads to conclusion that JII has return better than LQ-45 return, both share price indices have return value better than market performance (IHSG).
Optimizing return and risk of investment portfolio at LQ-45 Index and JII is determined by using Markowitz Method based on historical data on weekly index closing in tine interval from 2002 through 2005. Based on such calculation, it is known that the investment optimal composition in both share price indices is at figure of 68 % investment on LQ-45 Index Board and 32 % on JII board. The assets proportion value in such investment is the most efficient combination among return that can be reached by risk in certain level. Such optimum portfolio composition can serve as basis of consideration for investment decision making by investors at capital market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwini Handayani
"This thesis is a study analyzing rate of return to education in Indonesia using the 2004 SUSENAS (National Economic Survey) data. Education is one human resource investment that could increase the human resource quality as an input of development. The 2004 Human Development Report shows that the rate of participation in the lower level education is quite high, but it decreases as the level of education increases. As an investment, education is expected to give high rate of return. It raises questions conceming the rate of return on education in Indonesia. Wage is used as a proxy of return to education and the return is estimated using the Mincerian Earning Function. The information about wage is only available among respondents that are classified as employees and therefore the selectivity bias might occur. The study will be conducted using the two stage Heckman method.
The estimation from the Mincerian Earning Function shows that women in the industrial and service sector are higher than men in the same sector. There are no differences in return between men and women for those working in the agricultural sector. The results also show that the rate of return for those with 1 year of schooling who are working in the agricultural sector are the lowest. But those with 7 years of schooling the agriculture sector has the highest rate of return. There are no differences in rate of return in education by gender."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Latifiana
"Pertumbuhan reksa dana yang semakin meningkat tiga tahun terkakhir ini, membuat para investor tampaknya harus tetap waspada. Prahara yang muncul di industri reksa dana tentu membuat mereka harus berhati-hati dalam menetapkan pilihan reksa dana yang tepat. Karena tingkat pengembalian yang tinggi belum tentu merupakan reksadana terbaik. Investor tidak seharusnya hanya melihat dari tingkat pengembalian saja, tetapi juga dari risko dalam berinvestasi. Dalam hal ini investor harus dapat memilih manajer investasi yang memiliki kemampuan pemilihan saham yang superior.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada atau tidak adanya manajer investasi di reksa dana saham Indonesia yang memiliki nilai alfa positif dan untuk membandingkan stock selection ability manajer investasi reksa dana saham di Indonesia dari kedua model yang digunakan. Kedua model yang digunakan, yaitu Single Index Model dan Multi Index Model. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan selama periode 2005-2007.
Hasil penelitian ini mampu menunjukkan dan membuktikan bahwa terdapat manajer investasi yang memiliki nilai alfa positif, artinya manajer investasi tersebut memiliki kemampuan pemilihan saham yang superior. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa metode Single Index Model lebih dapat diaplikasikan di Indonesia daripada Multi Index Model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zwei Munici MZP
"ABSTRAK
Reksadana merupakan satah satu alternatif instrumen investasi yang saat ini
sedang berkembang pesat sejalan dengan pertumbuhan pasar modal di Indonesia,
Pemerintah Indonesia sangat mendukung perkembangan reksadana berkaitan
dengan tujuan pemerintah untuk mengembangkan pasar modal Indonesia sebagai
sumber pendanaan selain pinjaman bank, sekaligus menjalankan misi pemerataan
kepemilikan saham perusahaan publik
Instrumen investasi jenis ini relatif baru bagi kebanyakan masyarakat
Indonesia yang Iebih akrab dengan tabungan, deposito, obligasi, dan saham.
Masyarakat, terutama investor, masih berada pada tahap mengamati apakah
reksadana yang masih berumur sangat muda ini memang merupakan alternatif
investasi yang dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
dibandingkan dengan instruinen investasi lain yang telah dikenal selama ini.
Sejak memasuki tahun 1997, tawaran dari para manajer investasi kepada
masyarakat untuk menanamkan modalnya ke reksadana yang mereka kelola
semakin gencar. Dengan nama-nama yang hebat mereka mulai bersaing
menawarkan Jasanya untuk menggelembungkan dana para investor dengan janji
janji ?di atas bunga deposito?, ?bebas resiko?, ?tidak kena pajak?, dan sebagainya.
Mereka membidik pasar yang cukup besar, yaitu para karyawan berpenghasilan
tetap atau wiraswastawan kecil dengan tabungan rata-rata Rp. 100.000,- per bulan --
yang tidak mempunyai waktu dan kemampuan untuk menganalisa saham, serta
investor kelembagaan seperti dana pensiun, asuransi. dan BUMN ? yang
mempunyai dana cukup besar.
Penelitian ini bertujuan untak mencari suatu alternatif bentuk reksadana
saham sebagai instrumen investasi, yaitu reksadana saham berdasarkan indeks harga
saham, yang disebut juga dengan índex Fund. Reksadana bentuk ini mendasarkan
portofolonya pada saham-saham yang menjadi anggota suatu indeks harga saham,
dan isi dan portofolionya berubah hanya jika anggota portofolio indeksnya berubah.
Strategi mvestasi yang demikian disebut dengan strategi investasi pasif.
Penelitian ini menggunakan indeks barga saham yang diterapkan secara resmi
di Bursa Efek Jakarta, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks-indeks
sektor, serta Indeks LQ-45. Secara umum dapat disimpulkan bahwa IHSG dan
lndeks LQ45 mempunyai kinerja yang tidak bagus, dan masih belum memenuhi
harapan sebagal alternatif investasi dala-m bentuk reksadana. Kinerja yang buruk ini
terkait dengan keadaan ekonomi Indonesia saat ini, di mana pasar modal ikut
terimbas dalam keadaan bearish yang sangat berat. Namun beberapa indeks sektor
mempunyai kinerja yang relatif bagus, yang dapat dijadìkan sebagai dasar dalam
pembentukan reksadana indeks. Sektor-sektor yang relatif bagus tersebut adalah
Pertanian, Pertambangan, Infrastruktur, dan Aneka Industri.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudiana
"Dalam karya akhir ini dibahas mengenai perhitungan premi polis asuransi jiwa endowment partisipasi. Komponen polis tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kontrak dasar, opsi partisipasi dan opsi surrender. Adanya partisipasi ditujukan untuk menarik pemegang polis karena jika perusahaan asuransi jiwa memperoleh keuntungan investasi maka pemegang polis berhak untuk memperoleh bagian dari keuntungan tersebut.
Pada awalnya, perhitungan premi dilakukan dengan menggunakan asumsi tingkat bunga yang lebih kecil daripada tingkat bunga dari instrumen investasi bebas risiko. Dengan tingkat bunga tersebut maka pemegang polis memperoleh garansi minimum uang pertanggungan. Setiap tahun setelah hasil investasi diperoleh, uang pertanggungan akan disesuaikan dengan tingkat pengembalian investasi yang diperoleh.
Tingkat pengembalian investasi setiap tahun tentunya tidak sama dan tidak dapat diketahui dengan pasti. Oleh sebab itu, tingkat pengembalian investasi dimasa yang akan datang diestimasi dengan menggunakan metode binomial. Estimasi tingkat pengembalian investasi digunakan untuk melakukan penyesuaian terhadap uang pertanggungan yang digaransikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karisma Aji Dirgantara
"Penelitian ini membahas pengaruh perubahan tingkat utang perusahaan non keuangan di Bursa Efek Indonesia periode 2007 2011 terhadap tingkat pengembalian saham perubahan tingkat investasi kinerja masa depan dan default risk untuk menguji debt overhang theory. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan pengujian beda rata rata dan regresi panel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa debt overhang theory tidak berlaku di Indonesia dimana peningkatan porsi utang tidak membuat tingkat investasi perusahaan di masa depan turun. Penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh negatif peningkatan utang terhadap imbal hasil saham bukan disebabkan adanya underinvestment melainkan karena penurunan kinerja di masa depan sebagai dampak accelerated investment.

This research focuses on the effect of leverage change of Indonesian non financial listed companies on stock returns future investment rate future operational performances and default risk to investigate the consistency of debt overhang theory. This research employs a quantitative approach with mean equality test and panel regression as statistical tools.
The empirical results show that leverage change does not have negative impact on firms future investment rate hence debt overhang theory does not hold in the case of Indonesia. The negative effect of leverage change on stock return is not due to underinvestment but rather a result of deteriorated future operational performance as a consequence of accelerated investment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini bertujuan untuk mengestimasi tingkat pengembalian instrumen investasi untuk periode 1980 sampai dengan 2008 serta estimasi alokasi aset instrumen investasi bila dibuat portofolionya. Metode yang dipergunakan merupakan metode Markowitz. Hasilnya menyatakan bahwa investor asing tidak akan melakukan inveestasi dalam jangka panjang di Indonesia dan investor tidak perlu meminta bantuan manajer investasi dalam rangka pengelolaan portfolio."
330 ASCSM 7 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aftina Wiedarini
"Tesis ini membahas kemampuan penggunaan candlestick chart untuk memprediksi trend harga saham dan memperoleh return positif. Candlestick chart adalah salah satu metode analisis teknikal yang telah lama digunakan dalam kontrak futures beras di Jepang sejak tahun 1700-an. Sampel data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harian empat komponen harga saham (open, high, low, close) emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode Januari 1995 sampai Desember 2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website thompsonreuters. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis, meliputi one mean t-test dan binomial test dengan SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata return dari tiap pola candlestick tidak sama dengan nol, dan nilainya akan semakin baik jika memperhatikan trend dan volume saham diperdagangkan. Probabilitas perolehan return positif tertinggi mencapai 76% untuk volume transaksi harian diatas 4.000.000 lembar. Untuk memperkuat hasil penelitian, dilakukan pengujian atas data sub periode krisis dan non krisis serta sub sampel kelompok harga saham dan ukuran perusahaan.

This thesis explored predictive power of candlestick chart in the Indonesian Stock Market. Candlestick chart is one of technical analysis that has been used in Japanese rice market in the 1700s. The data used in this thesis is four daily price (open, high, low, close) of 45 stock which listed in Indonesian Stock Exchange within January 1995 untill December 2013. The data used is acquired from thompsonreuters website. The statistical method used to test the hypothesis are one mean t-test dan binomial test which is run by SPSS 16.
The result indicate that average return from each candlestick pattern is not zero, and the result is more significant when considering trend and minimal daily volume of stock traded. Probabillity to acquired highest positive return is 76% for data with minimal daily volume 4.000.000 shares. As an attempt to further analysis, we also test data for sub period which is crisis and non crisis and also sub sample test based on range of stock price and company size.
"
Depok: Fakultas Eknomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>