Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
S. Amran Tasai
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1997
899.221 3 AMR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Kyo Kae Saniro
"Tesis ini membahas subjektivitas perempuan dalam tiga novel Wattpad Indonesia, yaitu She is The Boss (2017), Invalidite (2017), dan Sin (2016) dengan menggunakan kerangka konseptual Simone de Beauvoir. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural berupa analisis narator dan telaah karakteristik tokoh. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan narator eksternal membantu pengungkapan karakter tokoh perempuan yang ditampilkan seakan tampak berdaya untuk membentuk subjektivitas perempuan. Namun, relasi kuasa yang dipengaruhi oleh tokoh laki-laki dan peran gender tokoh perempuan serta laki-laki melahirkan ambiguitas subjektivitas perempuan. Dengan kata lain, subjektivitas perempuan tiga novel Wattpad Indonesia hanyalah sebuah kesemuan. Dapat dikatakan bahwa ketiga novel ini mendukung sistem patriarkal yang ada di masyrakat. Popularitas dan kisahan novel pun menjadikan novel ini disebut sebagai sastra populer yang bertujuan untuk menghibur dengan tema yang ringan berkaitan dengan hubungan cinta laki-laki dan perempuan yang mendapatkan masalah dan berhasil menyelesaikannya. Hal ini pun menunjukkan sastra populer di Indonesia masih menunjukkan kepatuhan terhadap patriarkal. Begitu pula total pembacaan yang banyak menunjukkan bahwa selera masyarakat terhadap novel seperti ini bermakna bahwa sistem patriarkal terus-menerus dilanggengkan.

This thesis discusses the subjectivity of women in three Wattpad Indonesia's novels, namely She is The Boss (2017), Invalidite (2017), and Sin (2016) using the conceptual framework of Simone de Beauvoir. The method used is a qualitative research method with a structural approach in the form of a narrator analysis and an analysis of character characteristics. The results revealed that the use of an external narrator helps reveal the character of the female character who is displayed as if it seems empowered to shape the subjectivity of women. However, the power relations influenced by male figures and the gender roles of female and male characters give birth to the ambiguity of female subjectivity. In other words, the female subjectivity of three Wattpad Indonesia's novels is just an art. It can be said that these three novels support the patriarchal system that exists in society. The popularity and narratives of novels also make this novel known as popular literature which aims to entertain with light themes related to the love relationship between men and women who get into problems and succeed in solving them. This also shows that popular literature in Indonesia still shows adherence to patriarchy. Likewise, the total number of readings shows that people's appetite for novels like this means that the patriarchal system is constantly being perpetuated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okke Saleha K. Sumantri Zaimar
"Kata Citra berarti gambaran tentang pribadi seseorang - dalam hal ini tokoh wanita baik aspek fisik maupun aspek mentalnya, juga sikapnya dalam hubungannya dengan masyarakat di sekelilingnya. Sebenarnya, pembicaraan tentang citra wanita ini bukanlah hal yang baru; bahkan sering kali wanita menjadi korban citra klise yang diciptakan masyarakat untuk menguasainya. Sejak dulu wanita dikenal sebagai mahluk lemah, hidup tergantung dari lawan jenisnya, bersifat emosional dan kurang trampil dalam mengambil keputusan penting, Cara berpikirnya kurang logis, dan banyak lagi hal negatif lainnya yang melekat pada pribadi wanita. Meskipun hal ini telah banyak dibahas. namun setahu saya belum pernah ada penelitian tentang citra wanita dalam sinetron Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Saut Raja Hamonangan
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
899.221 SIT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993
899.221 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 1994
899.221 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakara: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1993
899.222 09 CIT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harfiyah Widiawati
"Disertasi ini berisi kajian terhadap tiga novel Indonesia pasca-Reformasi untuk menyingkap cara negara bekerja dengan konsep the art of modern government yang meliputi pengaturan penduduk, ekonomi politik, dan perangkat pengamanan (security apparatuses). Penelitian ini mengurai (1) kontribusi teoretik karya sastra (novel) dalam memberi warna baru bagi wacana governmentality; (2) bentuk kepengaturan dominan yang muncul dalam anatomi tiga novel dan membentuk kekhasan novel pasca-Reformasi; (3) keterlibatan tiga novel dalam merespons atau menjadi agensi yang ikut serta menyebarluaskan rezim kepengaturan. Analisis terhadap novel Lampuki, Puya ke Puya, dan Dawuk menunjukkan bahwa governmentality pasca-Reformasi di Indonesia berbeda dengan yang diteorikan oleh Michel Foucault. Corak kepengaturan Reformasi tidak terpusat pada satu sumber kekuasaan, melainkan tersebar ke berbagai kelompok dan kepentingan yang tidak selalu menampakkan dirinya. Walaupun ideologi kepengaturannya cenderung sama-sama bagian dari resonansi kapitalisme global, wujud dari rezim kepengaturan tersebut senantiasa berubah, dan menyesuaikan diri dengan habitat dan ekosistemnya. Novel berfungsi sebagai heteroglossia, hadir beriringan (coexist) dengan teks lainnya, menciptakan ruang baru dalam konstruksi governmentality yang semula bercorak positivistik menjadi rezim kepengaturan yang bercorak humanistik. Heteroglossia sastra Reformasi didominasi oleh kepengaturan ekonomi politik. Walaupun kepengaturan tubuh dan ruang kerap muncul beriringan dengan mekanisme penormaan dan pendisiplinan, keempatnya hadir mengintensifikasi kepentingan ekonomi yang menjadi leitmotif bagi elemen-elemen cerita. Analisis terhadap ketiga novel Indonesia pasca-Reformasi menegaskan bahwa pola kekuasaan yang menjalankan fungsi-fungsi governmentality telah menciptakan hierarki tinggi-rendah, kuat-lemah, kaya-miskin, bahkan memungkinkan sistem kekuasaan dapat mengatur siapa yang berhak hidup dan siapa yang layak mati. Masing-masing teks memperlihatkan wilayah yang abu-abu di hadapan cermin governmentality, bahwa dalam situasi yang berakibat pada keterpinggiran, keniscayaan nasib buruk bagi kelas menengah ke bawah, bahkan korban-korban yang terus berjatuhan, dimunculkan pula pihak-pihak yang tampak merasa nyaman hidup dalam rezim kepengaturan, dan berupaya terus mempertahankannya. Perspektif govermentality atas tiga teks novel pemenang sayembara, ternyata tidak hanya menyingkap akibat laten dari rezim kepengaturan di Indonesia, tapi pada saat yang bersamaan, juga memperlihatkan keberpihakan teks-teks tersebut pada rezim kepengaturan, mengafirmasinya secara diam-diam, dan berusaha mempertahankannya.

The dissertation discusses three post-Reform Indonesian novels to reveal how the state works with the concept of the art of modern government which includes governmentality of population, political economy, and security apparatuses. This research analyzes (1) the theoretical contribution of literary works (novels) in assigning a new color to the discourse of governmentality; (2) the dominant form of governmentality appearing in the anatomy of the three novels that builds the unique characteristics of post-Reform novels; (3) the involvement of the three novels in responding or else becoming an agency that contributes to the dissemination of the regime of governmentality. Analyses on the novels Lampuki, Puya ke Puya, and Dawuk shows that post-Reform governmentality in Indonesia is different from that theorized by Michel Foucault. The style of the Reform governmentality is not centered on one power but spread over various groups and interests, which are mostly concealed. Even though the governmental ideology tends to be equally part of the resonance of global capitalism, the form of the governmentality is constantly changing and adapting itself to its habitat and ecosystem. The novel functions as a heteroglossia, coexisting with other texts, creating a new space in the construction of governmentality which was originally positivistic in nature, coloring it with a humanistic touch. Literary heteroglossia of Reform era is dominated by the governmentality of political economy. Even though the biopolitics and spatial governmentality often coexists with normalizing and disciplinary mechanisms, these four emerge to intensify economic interests that become the leitmotif for the story’s literary elements. The finding confirms that the pattern of power bearing the functions of governmentality has created hierarchies of high-low, strong-weak, rich-poor, even allowing the system of power to govern who deserves to live and let die. Each text shows a gray heterotopia in the mirror of governmentality, resulting in a distorted reflection of lower middle class marginalization, among which parties with comfortable living are inevitable in the regulatory regime, and seeks to continue to maintain it. The governmental perspective of the three award-winning novels, in fact, not only reveals the latent effects of the governmentality in Indonesia, but at the same time also shows the alignment of these texts to the governmental regime, affirming it, and secretly attempting to maintain it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Ruth Stephani
"Sastra anak adalah salah satu media untuk memperkenalkan nilai-nilai sosial-budaya dalam membangun perspektif kepada pembacanya khususnya anak-anak. Salah satu perspektif yang dapat dibangun melalui sastra anak adalah pemahaman tentang gender. Sejak dahulu, gender selalu dikaitkan melalui dominasi peran laki-laki dari perempuan. Laki-laki diharapkan menjadi makhluk yang kuat, rasional, dan mandiri. Sementara itu, perempuan dianggap sebagai makhluk yang emosional, lemah, dan tunduk. Laki-laki dianggap harus mendominasidi semua ranah kehidupan, termasuk pertemanan dan persahabatan. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana anak perempuan digambarkan melalui bacaan anak khususnya pada bacaan anak Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) yang terbit dalam kurun waktu 2008—2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan empat bacaan anak dari penulis perempuan yang karyanya diterbitkan dalam seri Kecil-Kecil Berkarya (KKPK) DAR! Mizan. Melalui analisis konsep gender berdasarkan pendekatan sosiologi gender, dalam penelitian ini, dihasilkan bahwa citra anak perempuan Indonesia dihasilkan melalui praktik gender sebagai konstruksi sosial dalam aspek sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi sastra anak. Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada pembaca tentang citra anak perempuan Indonesia Indonesia dalam novel anak KKPK The Star Girls, The Seven Angels, The Popular Girls dan My Days in America. Citra anak perempuan tersebut dapat terlihat dari penyampaian secara langsung atau tidak langsung serta peran anak perempuan melalui orang tua, lingkungan, dan pertemanannya. Analisis tersebut diungkapkan melalui konsep gender dengan pendekatan sosiologi sastra. Citra anak perempuan Indonesia dianalasis melalui peran gender dalam sosialisasi dengan orang tua, masyarakat dan masalah sosial menunjukkan bahwa mereka memiliki dampak yang sangat kuat pada persepsi gender anak.

Children's literature is one of the media to introduce socio-cultural values in building perspectives for readers, especially children. One perspective that can be built through children's literature is an understanding of gender. Since ancient times, gender has always been associated with the dominance of the role of men over women. Men are expected to be strong, rational and independent beings. Meanwhile, women are seen as emotional, weak, and submissive creatures. Men are considered to have to dominate in all areas of life, including friendship and friendship. Based on this, the purpose of this research is to see how girls are described through children's literature, especially in the Little Children Have Works (KKPK) published in the period 2008-2016. This research was conducted using four children's literature from female authors whose works were published in the DAR! Mizan. Through an analysis of the concept of gender based on a gender sociology approach, in this study, it was found that the image of Indonesian girls was produced through gender practices as a social construction in the socio-cultural, educational and economic aspects of children's literature. The results of this study give readers an overview of the image of Indonesian Indonesian girls in the children's novels KKPK The Star Girls, The Seven Angels, The Popular Girls and My Days in America. The image of the daughter can be seen from the delivery directly or indirectly and the role of the daughter through her parents, environment and friendship. The analysis is expressed through the concept of gender with a sociology of literature approach. The image of Indonesian girls analyzed through gender roles in socialization with parents, society and social issues shows that they have a very strong impact on children's gender perceptions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>