Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92619 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Raldi Hendro Toro Seputro Koestoer
"The crisis has overhelmed most urban area in Southeast Asian Region including Indonesia. Since mid 1997, Indonesia has experienced a significant turmoil in economy due to the crisis. Most major urban areas were badly influence. The development of economic sector was mostly collapsed. As a consequence, the employment problems occur. Because of the limitation access to economic development the government took a consideration to boost a rescue program i,e, Social Safety Net (SSN) program.
Coastal urban community was the most vulnerable group that was affected by the impact of crisis. When the economic condition has reduced they hardly found the job. Most of them were job-looser and laid-off. They could not find any better alternative way to get access to employment but the coastal resource. Some attempted to find any resources along the coast that can be utilized for income earnings. Because of their limitations of knowledge in utilizing the coastal resources, the activities might damage the coastal environment. Meanwhile the SSN Program was launched to public but the coastal urban community could not get easily access to the program. In this context, there would be some room for environmental scholars and scientists to contribute their capacity to assist the urban coastal community to get access to employment."
2000
JUGE-1-Des2000-20
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
536.2 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Alie Naviekhar
"ABSTRAK
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada awal pertengahan 1997 telah memporak
porandakan kondisi ekonomi Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, ingin diketahui
a) investasi yang paling menguntungkan antara investasi pada instrumen investasi
saham, mata uang dan komoditi emas yang dilakukan pada periode Januari sampai
Juni 1998, b) tingkat pengembalian per minggu, serta C) adanya interaksi antara return
masing-masing instrumen dengan return per minggu. Ke tiga hal yang ingin diketahui
tersebut dituangkan dalam bentuk hipotesis.
Langkah yang dilakukan adalah dengan membentuk portofolio saham, portofolio
mata uang dan mengambil satu harga emas di pasar emas dunia. Portofolio saham
akan diambil dan 45 saham yang masuk dalam Indeks LQ-45, portofolio mata uang
akan diambil dari 5 mata uang kertas utama (major currency) yang diperdagangkan
Bank Indonesia, dan harga emas akan diambil dari quotation harga emas di pasar
Hongkong. Selain itu juga akan digunakan deposito bank sebagai salah satu indikator
kebijakan moneter pemerintah dalam masa krisìs.
Hasil penelitian dihitung dengan menggunakan perhitungan portofolio dan
dibuktikan dengan pengujian statistik dengan menggunakan analysis of variance
(Anova). Karena penelitian ini menggunakan dua variabel, yaltu variabel return masing
masing instrumen investasi dan variabel return per minggu dari masing-masing
instrumen investasi, maka Anova yang dipakai adalah two way anova.
1. Untuk Hipotesis I, bahwa dengan nilal a sebesar 5% menunjukkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat pengembalian masing-masing instrumen
investasi. Hal ini berarti bahwa tingkat pengembalian dari ke tiga instrumen
investasi tersebut adalah sama.
2. Untuk Hipotesis II, bahwa dengan nilai a sebesar 5% menunjukkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat pengembalian per miriggu dari masing
masing instrumen investasi Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat kondisi
transaksi yang bersifat seasonal yang dapat mempengaruhi investor dalam
berinvestasi.
3. Untuk Hipotesis Ill, bahwa dengan nilai a sebesar 5% menunjukkan tidak terdapat
interaksi antara tingkat pengembalian masing-masing instrumen dengan tingkat
pengembalian per minggu. Hal ini menunjukkan bahwa investor dapat melakukan
investasi dengan bebas di ke tiga instrumen tersebut, karena ke tiganya
mempunyai return yang sama, serta investasi di minggu manapun juga akan
memberikan return yang sama.
Berdasarkan hasil tersebut disarankan bagi investor untuk memilih risiko yang
terkecil yang bisa dilihat dari instrumen investasi yang memiliki coefficient of variation
yang terkecil, yaltu instrumen investasi saham.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T4985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sentosa Limena
"ABSTRAK
Krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia pada pertengahan 1997, khususnya di Asia Tenggara banyak berpengaruh pada pola investasi yang terjadi pada pasar modal
dan deposito. hal ¡ni disebabkan hampir semua indikator ekonomi pada saat krisis
ekonomi terjadi berubah secara drastis. Indeks-indeks saham, nilai tukar mata uang dan
suku bunga bebas resiko di negara-negara yang terkena krisis ekonomi cenderung
menampilkan performa negatif. Namun seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi
yang dialami negara-negara itu selama periode dua tahun, investor perlu
mempertimbangkan kembali kemungkinan untuk berinvestasi di negara-negara itu.
Penelitian ¡ni melibatkan sebelas negara di mana dua negara di antaranya yaitu
Amerika dan Inggris, yang bukan termasuk negara Asia, diikutsertakan dalam
perhitungan tingkat pengembalian dan resiko dengan tujuan sebagai pernbanding bagi
negara Asia lainnya. Pada umumnya negara yang tidak termasuk negara-negara Asia
akan memiliki resiko yang lebih kecil pada pasar modal maupun fluktuasi nilai tukar
mata uang dibandingkan dengan negara-negara Asia. Namun dalam hal tingkat
pengembalian, negara-negara Asia juga mampu melebihi negara-negara lainnya dengan
catatan telah terjadi perubahan indikator ekonomi yang cenderung positif pada saat
membaiknya situasi ekonomi di sejumlah negara Asia.
Perbandingan tingkat pengembalian pada pasar modal maupun tingkat deposito
diperhitungkan tiap minggu baik dihitung tanpa memperhitungkan faktor nilai tukar mata
uang suatu negara dengan US Dollar maupun dengan memperhitungkan faktor nilai tukar
mata uang suatu negara dengan US Dollar. Investor diharapkan dapat beradaptasi dengan
dua keadaan seperti di atas dan mampu bermain sebagai investor domestik maupun
investor yang bisa melakukan investasi di berbagai negara.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastri
"ABSTRAK
Kondisi krisis yang melanda beberapa negara di Asia diantaranya Indonesia, Thailand, Philippina, Korea Selatan, dan Malaysia pada pertengahan Juli 1997, diduga mempengaruhi fluktuasi harga saham pada masing-masing bursa tersebut, yang pada gilirannya mempengaruhi return dan risiko investasi baik bagi pemodal domestik maupun pemodal asing. Bagi pemodal asing risiko investasi akan bertambah dengan adanya risiko valuta asing. Oleh karena itu risiko pemodal asing dalam penelitian ini hanya memasukkan tambahan unsur nilai tukar valuta asing.
Atas dasar pemikiran ini dilakukan penelitian dan pengujian apakah terdapat perbedaan risiko investasi dan kinerja saham pada bursa Jakarta Stock Exchange (JSX), Stock Exchange of Thailand (SET), Philippine Stock Exchange (PSE), Korea Stock Exchange (KSE) dan Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) pada masa krisis, dibandingkan dengan periode sebelumnya baik bagi pemodal domestik maupun pemodal asing.
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan risiko investasi (dalam artian risiko sistimatis) yang diukur dengan nilai beta (r1) dengan model CAPM, pada kedua periode tersebut, dilakukan pengujian terhadap persamaan regresi terhadap seluruh data yang dipooled dengan kombinasi time series dan cross section pada masing-masing bursa.
Dari hasil pengujian tersebut diperoleh bahwa terdapat variasi perbedaan risiko investasi pada kedua periode tersebut baik ditinjau dari pemodal domestik maupun pemodal asing, misalnya pada bursa KLSE bagi pemodal domestik tidak terdapat perbedaan risiko investasi sedangkan bagi pemodal asing terdapat peningkatan risiko investasi, artinya nilai tukar merupakan unsur yang turut meningkatkan risiko. Demikian juga pada bursa SET, terjadi peningkatan risiko investasi hanya pada pemodal asing, sedangkan pada pemodal domestik menunjukkan tidak adanya perbedaan risiko investasi. Namun bagi bursa PSE bagi pemodal domestik terjadi penurunan risiko investasi sedangkan bagi pemodal asing terdapat peningkatan risiko investasi pada masa krisis. Selanjutnya pads bursa KSE menunjukkan ada penurunan risiko investasi bagi pemodal domestik pada masa krisis dan bagi pemodal asing tidak terdapat perbedaan risiko investasi pada kedua periode tersebut, Pada bursa JSX bagi pemodal domestik terjadi peningkatan risiko investasi tetapi tidak cukup signifikan, artinya secara statistik tidak terdapat perbedaan risiko investasi pada kedua periode tersebut, sedangkan bagi pemodal asing menunjukkan adanya peningkatan risiko investasi pada masa krisis.
Dari hasil pengujian untuk mengetahui, apakah terdapat perubahan kinerja yang signifikan pada masa krisis di bursa-bursa tersebut dilakukan dengan pengujian statistik non parametrik terhadap tabulasi silang (cross tab) kinerja saham untuk kedua periode tersebut. Dari basil pengujian tersebut terlihat bahwa pada bursa KLSE tidak menunjukkan perubahan kinerja yang cukup signifikan. Bursa SET balk bagi pemodal dom stik maupun pemodal asing
menunjukkan perubahan kinerja yang cukup signifikan. Bursa PSE, bagi pemodal domestik terdapat perubahan kinerja sedangkan bagi pemodal asing menunjukkan perubahan kinerja, Bursa KSE, baik bagi pemodal domestik maupun pemodal asing tidak menunjukkan perubahan kinerja yang cukup signifikan. Bursa JSX menunjukkan tidak adanya perubahan kinerja bagi pemodal domestik, sedangkan bagi pemodal asing terdapat perubahan kinerja.
Dalam penelitian ini masih terdapat berbagai kelemahan oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan yang dapat lebih menjelaskan hubungan antara perubahan nilai tukar dengan perubahan return saham pada masing
masing bursa tersebut, serta memasukkan variabel exchange rate daiam bentuk persamaan regresi yang menggunakan variabel dummy dengan jumlah sampel yang lebih besar.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haward, Ambrosius S.
"Today’s ecological crisis is getting worse, and human activities might have been the main cause of the crisis. From a theological point of view, the spiritual crisis among the modern people can be thought of as the source of the devastating human activities. Pope Francis in his encyclical Laudato Si’ believes that mistaken anthropocentrism and technocratic paradigm are the main cause, while theologian Leonardo Boff points on the modern science experimental perspective and the attitude of negligence as the triggering characteristics that govern the modern people. Facing the ecological crisis which has its roots in human spiritual crisis, Pope Francis offers a model of an integral ecology, while Boff offers an eco-spirituality concept, as basis for human relation to the cosmos. Both concepts emphasise on the unity of all components that exist in the cosmos as God’s creation."
Bandung: Department of Philosophy, 2021
105 MEL 37:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Pranata
"ABSTRAK
Kondisi perbankan di Indonesia sejak tahun 1997 atau ketika krisís ekonomi menimpa
negeri ini, mengalami masa-masa yang paling sulit dibandingkan dengan tahun-tahun
sebeIumnya. Kinerja keuangan PT. Bank ABC (Persero) dan PT. Bank Negara Indonesia
persero) Tbk. mengalami kerugian karena spread negatif pada pendapatan bunga netto yaitu
beban bunga Lebih besar dari pada pendapatan bunga, sehingga kedua bank tersebut mengalami
kerugian yang sangat besar terlebih dengan pembebanan atau jumlah kredit yang bermasalah
?Non Performing Loan) dalam jumlah sangat besar. Kegagalan ini hampir semua dialami oleh
bank-bank di indonesia.
Kegagalan industri perbankan di Indonesia rnembuat kawatir para deposan institutional
maupun deposan indivisual, apabila sewaktu-waktu bank mereka tempat menyimpan dana
mengalami pencabutan ijin operasionalnya. Meskipun dana mereka dijamin oleh pemerintah
sampai dengan tahun 2000, tetapi proses pembayaran kembali oleh bank pembayar yang ditunjuk
oleh pemerintah memerlukan waktu yang cukup lama, khususnya bagi deposan dalam jumlah
besar. Oleh sebab itu, para deposan mau tidak mau dituntut untuk mengetahui bank yang akan
dipiih sehat atau tidak. Apabila nantinya setelah tahun 2000 pemerintah tidak akan menjamin
lagi, sedangkan di Indonesia sendiri belum ada lembaga asuransi untuk menjamin hal tersebut
seperti Federal Deposit Insurance Company (FDIC) di Amerika Serikat.
Lingkup pembahasan karya akhir ini lebih banyak dikonsentrasikan pada kebijakan
manajemen bank dalam mengelola asset dan kewajibannya (Liability), untuk menghasilkan
tingkat return yang dikehendaki berdasarkan tingkat resiko yang diambil. Hasil dari penelitian
atau karya akhir ini pernilis harapkan dapat memberikan salah satu pedoman untuk menilai
kesehatan suatu bank melalui pendekatan Risk dan Return Measurement. Disamping itu, penulis
juga melakukan analisa arus kas antara lain untuk melihat apakali ada penaikan (penurunan) kas
bersih dan setara kas.
Untuk menentukan strategi bersaing pada masa yang akan datang, maka penulis
menganalisa terlebih dahulu mengenai lingkungan bisnis PT. Bank ABC (Persero) baik
lingkungan eksternal dan lingkungan internal serta menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman (Analisa SWOT) yang dihadapi oleh PT. Bank ABC (Persero).
Terakhir seteLah menganaiisa hal-hal tersebut di atas, maka dilanjutkan dengan strategi
bersaing yang akan di ambil oleh bank dalam menghadapi persaingan perbankan di Indonesia
yaitu
? Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini dilakukan antara lain melalui usaha pemasaran dan
promosi besar-besaran. Strategi ini dilakukan antara lain untuk memperoleh nasabah baru
ataupun meningkatkan penggunaan dan nasabak melalui kantor-kantor bank yang ada.
? Strategi Pengembangan Produk, yaitu strategi pengembangan produk yang selalu mengikuti
atau mengantisipasi kebutuban keuangan nasabah dalam bentuk produk baru, misalnya
Electronik Banking, Phone Banking, dan jasa-jasa perbankan lainnya.
Kedua strategi tersebut akan dapat berjalan dengan baik, apabila bank melakukan antara lain hal-
hal sebagai berikut:
? Meningkatkan Ketrampilan Pegawai. Dalam era globalisasi dimana tingkat persaingan usaha
yang sangat kompetitif, sumber daya manusia yang handal menjadi salah satu penentu
keberhasilan suatu perusahaan.
? Meningkatkan Teknologi dan Kualitas Pelayanan Perbankan. Dalam rangka meningkatkan
pelayanan dan kemudahan kepada masyarakat/nasabah, maka upaya penyempurnaan sistem
dan teknologi terus dilakukan, sistem operasi terus diperbaiki dan ditingkatkan secara
berkesinambungan agar proses efisiensi bisa terjadi.
? Manajemen Informasi. Bank harus memiliki informasi yang memadai dan inovasi yang
mampu memanfaatkan informasi tersebut menjadi ide-ide yang diaplikasikan.
Dalam mencapai tujuan tersebut, penulis melakukan penelitian di dua bank yaitu bank
pemerintah yang telah go publik (Bank BNI) dibandingkan dengan salah satu bank pemerintah
yang belum go publik yaitu PT. Bank ABC (Persero). Selanjutnya metodologi penelitian yang
kami lakukan membandingkan data kedua bank tersebut dañ tahun 1995 s/d 1999 (Juni) antara
lain atas dasar data Annual Report. Kemudian data tersebut di olah dengan menggunakan analisa
rasio keuangan bank (Risk and Return Measurement), analisa arus kas, dan analisa SWOT untuk
menentukan strategi bersaing bank pada masa yang akan datang.
Dari hasil penelitian dapat diperoleh hasil yang penting bahwa pada masa sebelum krisis..
bahwa bank pemerintah yang sudah go publik mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan
dengan bank pemerintah PT. Bank ABC (Persero) yang belum go publik. Sedangkan pada masa
krisis, justru sebaliknya yaitu bank pemerintah yang sudah go publik mempunyai kinerja yang
lebih buruk dibandingkan dengan bank pemerintah PT. Bank ABC (Persero) yang belum go
publik, hal itu disebabkan antara lain jumlah kredit yang diberikan (termasuk konversi kredit
valas) oleh Bank BM jauh Iebih besar dengat Bank ABC. Namun tidak menghasilkan interest
income yang maksimal, Dilain pihak jumlah dana masyarakat yang dapat dihimpun pada masa
krisis jauh lebih besar dibandingkan Bank ABC, sehiugga harus membayar biaya bunga yang
sangat mahal.
Penulis menyadari bahwa karya akhii- ini masih jauh dari sempuma, untuk itu kami mohon
saran, kritik, masukan dan apapun namanya yang bersifat membangun, demi perba kan karya
aktir yang telah penulis susun ini.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tristanti Dyan Anggraini
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>