Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"The effect of carnauba wax consentration to pharmacotechnical characteristics on the granules and tablets that made by hot melt granulation method have been studied.Fomula I? V with composition : 10, 20, 30, 40, and 50% w/w carnauba wax,propranolol hydrochloride 60 mg/tablet, and lactose to the 340 mg was mixed and melted, and than sieved to the mesh 16 siever. The granules were evaluated and lubricated by 1% magnesium stearat and 2% talcum. Then it were compressed into tablet which each weight was 350 mg and the tablets were evaluated. The results showed that hot melt granulatin form granules and tablets that acceptable pharmacotechnical
properties."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2005
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Nugrahani
"The effect of carnauba wax consentration to pharmacotechnical characteristics on the granules and tablets that made by hot melt granulation method have been studied.
Formula I? V with composition : 10, 20, 30, 40, and 50% w/w carnauba wax, propranolol hydrochloride 60 mg/tablet and lactose to the 340 mg was mixed and melted, and than sieved to the mesh 16 siever. The granules were evaluated and lubricated by 1% magnesium stearat and 2% talcum. Then it were compressed into tablet which each weight was 350 mg and the tablets were evaluated. The results showed that hot melt granulatin form granules and tablets that acceptable pharmacotechnical properties."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2005
MIKE-II-2-Agust2005-100
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syafruddin
"ABSTRAK
Pelah dilakukan penelitian tentang pemakaian "Croscar. Mellose Sodium Type A" seaga3. disintegrant dengan berbagal konsentrasi dalam formula tablet Kalsiiim laktat yang penambahannya dilakukan secara internal, eksternal dan kombinasi internal dan eksternal dieintegrant.
Pada penelitian mi, penambahan bahan penghancur Ac-Di-Sol dengan cara konibinasi internal & eketerrial, ternyata pada konsentrasi 1% internal dan 1% eksternal eudah aemberikan basil yang terbaik d ngazi waktu hancur rata-rata 8 menit 35 detik, kecepatan melarut K120 detik rata-rata 27%, kekerasan tablet rata-rata 5,46 kg dan kregasan 0,40%.
Setelah dilakukan uji statistik t - test dengan satu paranieter (p = 0,05) formula tablet dengan perbedaan konsentrasiO-DiSOl dan 1% sampai dengan 5% dengan cam penambaban bahan penghancur Becam internal, eksternal, dan koabiriasi internal dan eksternal ternyata menunjukkan perbedaan yang significant jika ditinjau dan aspek waktu hancurnya, dan keôepatan melarut aediaan formula tablet tersebut pada kenaikkan konsentrasi Ac_DiS01 1 % & ' 5 %
Hasil uji etatietik tentang cam penambahan bahan penghancur ternyata pada penambahan bahan penghancur secara internal, eketernal dan kombinas.i internal dan ekaternal pada konsentrasi Ac-Di-Sol yang sama range 1% sampai dengan 5% menunjukkan perbedaan yang significarit."
1994
S31790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Devy Octarina
"Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) merupakan buah yang banyak manfaatnya tapi penggunaannya kurang optimal. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh formula granul dan tablet effervescent dengan bahan berkhasiat ekstrak kering buah belimbing wuluh dengan variasi konsentrasi aspartam sebagai pemanis sehingga dapat dikonsumsi sebagai minuman suplemen sehat komersial. Granul dan tablet dibuat dengan metode granulasi kering pada kondisi kelembaban relatif (RH) 40 % dengan suhu 25 0C. Ketiga formula granul dan tablet effervescent yang dibuat memenuhi syarat evaluasi granul dan tablet effervescent. Hasil analisis kesukaan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kesukaan dari ketiga formula granul dan tablet effervescent dari penampilan, rasa dan aroma.

Averrhoa bilimbi is fruit that has many benefits but the usage is not optimal. That is why the aim of the research is to get formulation of effervescent granule and tablet containing dry Averrhoa bilimbi extract with modified concentration of aspartame as sweetening agent for commercial healthy drink. Granules and tablets were produced with dry method granulation with 40 % of relative humidity (RH) and 25 0C of temperature. The three of formulations were qualified as effervescent granules and tablets. Favorite tests showed that no significant differences of appearances, tastes and flavors for three of effervescent granules and tablets."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tesha Niti Fakheni
"Glukosamin hidroklorida adalah gula amino dan biasanya digunakan untuk pengobatan osteoartritis. Senyawa ini tidak mempunyai gugus kromofor, sehingga glukosamin hidroklorida perlu diderivatisasi menjadi senyawa yang mempunyai gugus kromofor dan dapat berfluorosensi. Pada penelitian ini digunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) untuk menentukan secara kuantitatif glukosamin hidroklorida dalam sediaan kaplet dan krim yang direaksikan terlebih dahulu dengan ortoftalaldehida dan 2-merkaptoetanol. Metode ini menggunakan kolom Kromasil C18-RP, 250 x 4 mm, ukuran partikel 5 μm, dengan suhu 40ºC. Glukosamin hidroklorida dideteksi pada panjang gelombang eksitasi 335 nm dan panjang gelombang emisi 445 nm, menggunakan fase gerak yaitu tetrahidrofuran 0,25% dalam air-asetonitril (89:11) pada laju alir 1,2 ml/menit. Waktu retensi yang dibutuhkan glukosamin hidroklorida adalah ± 20,0 menit. Metode ini telah divalidasi untuk linieritas, keseksamaan, kecermatan, batas deteksi dan batas kuantitasi. Detektor menunjukkan linieritas pada rentang konsentrasi 5-30 μg/ml, dengan koefisien korelasi 0,9992. Batas deteksi dan batas kuantitasi adalah 1,2545 μg/ml dan 4,1817 μg/ml. Koefisien variasinya sebesar 0,40%. Dari kaplet dan krim yang telah dianalisis, kadar glukosamin hidroklorida dalam kaplet dan krim yaitu 27,80% dan 9,76%.

Glucosamine hydrochloride is an amino sugar and commonly used for the treatment of osteoarthritis. This compound doesn?t have chromophore groups, so glucosamine hydrochloride need to be derivatized become a compound having chromophore groups and can be fluororescent. In this experiment, High Performance Liquid Chromatography (HPLC) is used for the quantitative determination of glucosamine hydrochloride in caplet and cream that was reacted with orthophtalaldehyde and 2-mercaptoethanol, previously. This method used Kromasil C18-RP column, 250 x 4 mm, particle size of 5 μm, at temperature 40ºC. Glucosamine hydrochloride was detected at wavelengths 335 nm for excitation and 445 nm for emission, using tetrahydrofuran 0.25% in water-acetonitril (89:11) as a mobil phase at flow rate of 1.2 ml/minutes. Retention time of glucosamine hydrochloride is about 20.0 minutes. This method was validated for linearity, precision, accuracy, limit of detection and limit of quantitation. Detector response show liniearity in concentration range 5-30 μg/ml, with the coefficient of correlation is 0.9992. The limit of detection and the limit of quantitation are 1.2545 μg/ml and 4.1817 μg/ml, respectively. The coefficient of variance is 0.40%. From caplet and cream that was analyzed, concentration of glucosamine hydrochloride in caplet and cream are 27.80% and 9.76%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S33032
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Krismayadi
"Memprediksikan jumlah bahan pengikat optimal dalam suatu formula berdasarkan daya ikatiiya adalah penting diketahui, karena sangat mempengaruhi kualitas granul dan tablet produksi. Pada penelitian ini telah dilakukan perbandingan daya ikat beberapa pengikat polimer terhadap sifat-sifat granul dan tablet yang dihasilkannya, yang dibuat dengan metode granulasi basah. Pengikat polimer tersebut adalah : Amilum Maydis dan Amilum Manihot sebagai sampel dari bahan pengikat alam, yang digunakan dengan konsentrasi 13%, 14%, dan 15% ; CMC dan PVP sebagai sampel dari bahan pengikat semi sintesis dan sintesis, yang digunakan dengan konsentrasi 2%, 3%, dan 4%. Sebagai zat berkhasiat digunakan parasetamol dengan dosis 600 miligram pertablet. Pengikat tersebut ditambahkan kedalam formula dalam bentuk gel atau larutan, dicampur dengan bahan lain, dibuat menjadi granul dan tablet, serta dievaluasi sifat-sifat keduanya. Dari sifat-sifat granul dapat diketahui bahwa gaya kohesi internal pengikat Amilum Manihot mempunyai nilai terbesar diikuti PVP, Amilum Maydis dan CMC, tetapi untuk keseragaman distribusi ukuran granul dan jumlah serbuk halus yang berimbang, maka pengikat PVP memberikan basil yang lebih baik diikuti Amilum Manihot, CMC, dan Amilum Maydis. Hasil penelitian sifat-sifat tablet menunjukkan bahwa pengikat PVP menghasilkan tablet dengan sifat terbaik, diikuti Amilum Manihot dan CMC, sedangkan granul dengan pengikat Amilum Maydis tidak dapat dicetak menjadi tablet.

Predicting the amount of optimal binder in a formula based on bonding force is important to know, because it has more influences on the quality of granule and tablet productions. This study is comparing the bonding force of some polymer binders to the granule and tablet characteristic which are produced by wet granulation method. The polymer binders are Maize starch and Manihot starch as natural binder samples, which are used in 13%, 14%, and 15% concentration. CMC and PVP as semi synthetic and synthetic binder samples, which are used in 2%, 3%, and 4% concentration. As the main drug, parasetamol is used with dosage of 600 mg for each tablet. Those binders are added into the formula in the form of gel or solution, then mixed with other ingredients, form into granule and tablet, and then evaluate both of their characteristic. From the granule characteristic, it can be seen that the internal cohesive force of Manihot starch binder has the highest grade, followed by PVP, Maize starch, and CMC, but for the uniformity of granule size distribution and the amout of fines, the PVP binder gives better result, followed by Manihot Starch, CMC, and Maize starch. The study of tablet characteristic shows that PVP binder produce the best tablet, followed by Manihot starch and CMC. Whereas granule with Maize starch binder can not be compressed to become tablet."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filinda Wijaya
"ABSTRAK
Merk dagang obat asma yang beredar di Indonesia sangat banyak, dan banyak di antaranya yang mengandung teofilin sebagai zat berkhasiatnya. Zat berkhasiat lain yang juga sering ditemui misalnya efedrin hidrokiorida, bromheksin hidroklorida, gliseril gualakolat, kiorfeniramin maleat, predinosolon, dan lain-lainnya. Umumnya sediaan obat asma ini mengandung lebih dan 1 zat berkhasiat, karena itu sulit untuk menetapkan kadar komponen-komponennya secara simultan tanpa pemisahan terlebih dulu. Untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam tablet obat asma digunakan kromatografi lapisan tipis. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh eluen yang tepat untuk memisahkan teofilin, bromheksin hidroklorida, dan efedrin hidroklorida, dan menetapkan kadar ketiga komponen tersebut secara spektrofotodensitometri. Untuk mencari eluen ini digunakan sistem optimasi prisma. Tiga sampel tablet asma telah ditetapkan kadar teofilin, bromheksin hidroklorida, dan efednin hidroklonidanya secara spektrofotodensitometri setelah dipisahkan dengan kromatografi lapisan tipis menggunakan eluen etanol - 2-propanol - dioksan - amonia dengan perbandingan 12:6:2:0,2. Kadar teofilin, bromheksin hidrokIorda, dan efedrin hidrokiorida pada ketiga sampel tersebut memenuhi syarat (90,0 % - 110,0 % dari kadar yang tertera pada etiket).
ABSTRACT
There are a lot of trademarks of asthmatic drugs in Indonesia , and many of them contain theophylline as the active ingredient. Other active ingredients usually found are ephedrine hydrochloride , bromhexine hydrochloride glyceryl guatacolate chlorpheniramine maleate prednisolone , and so on. Usually asthmatic druscontain more than 1 active ingredients , therefore simultaneous determination of the components without preceding separation is complicated. To separate the components of asthmatic drug tablet , thin layer chromatography is used. The purpose of this study are to obtain the most suitable mobile phase to separate theophylline bromhexine hydrochloride , and ephedrine hydrochloride and to determine the quantities of the three components spectrophotodensitometrically. In order to search for this mobile phase , prisma optimization system is used. The quantities of theophylline , bromhexine hydrochloride , and ephedrine hydrochloride in three samples of asthmatic drug tablets have been determined spectrophotcdensitornetrically after being separated with thin layer chromatography using mobile phase consisting of ethanol - 2-propanol - dioxan - ammonia (12:6:2:0,2). The quantities of theophylline , bromhexine hydrochloride , and ephedrine hydrochloride in the three samples meet.. the requirement (90,0 % -110,0 % from the quantity written on the label)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>