Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bakhrizal Bakti
"Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Solok, Nomor 05 Tahun 1995, telah ditetapkan bahwa tugas dan wewenang sebagai pelaksana pengelolaan sampah di Kabupaten Solok di limpahkan kepada Badan Pengelola Kebersihan Dan Keindahan (BPKK) Kabupaten Solok.
Sejak mulai berdiri sampai saat ini BPKK Kabupaten Solok belum mempunyai rencana strategis dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang, permasalahan sampah dimasa yang akan datang di Kabupaten Solok, maka organisasi BPKK Kabupaten Solok ini dipandang sangat perlu mempunyai perencanaan strategis.
Untuk dapat menyusun rencana strategis BPKK Kabupaten Solok, dilakukan penelitian operasional dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Penyusunan strategi ini dilaksanakan melalui tiga tahap. Tahap I (input stage) terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal dari BPKK yang dilakukan oleh Decision Making Consensus Group (DMCG), yang terdiri dari Kepala dan seorang staf Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), Kepala BPKK serta seorang pejabat dari Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan/KB & Tenaga Kerja Kabupaten Solok. Kemudian pada Tahap II (matching stage), DMCG melakukan identifikasi alternatif strategi dengan analisis Matriks Internal-Ekstemal (1E) dan Matriks SWOT. Setelah itu dilanjutkan dengan Tahap III (decision stage) untuk menentukan prioritas strategis terpilih dengan menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Berdasarkan hasil analisis Matriks SWOT memperlihatkan BPKK berada dalam kuadran Weaknesses-Opportunities (WO), dimana pada kondisi yang demikian BPKK dapat meminimalkan kelemahan internalnya dengan memanfaatkan peluang yang ada. Sedangkan pada analisisis dengan Matriks IC, inemperlihatkan posisi BPKK pada Sel V ( Hold and Maintain ), yang berarti BPKK masih punya peluang untuk melakukan pertumbuhan atau pengembangan organisasinya.
Melalui analisa kedua matriks tersebut, maka strategi prioritas yang tepat untuk digunakan oleh BPKK Kabupaten Solok di dalam pengembangan organisasi sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembannya adalah sebagai berikut ; 1). Strategi Penetrasi Pasar, 2). Strategi Perluasan Pasar dan, 3). Strategi Diversifikasi Terkait.
Secara umum ada tiga komponen kegiatan yang dapat dijalankan didalam penerapan strategi tersebut yaitu ; a). Melakukan peningkatan penjualan dan pemasaran, b). Melakukan peningkatan kemampuan operasi dan c). Melakukan pembenahan/peningkatan infrastruktur pendukung.
Sebagai saran, agar perencanaan strategis BPKK yang telah dibuat ini dapat dioperasionalkan maka perlu adanya rekomendasi dan dukungan dari Kepala Daerah dan DPRD Kabupaten Solok, setelah itu baru dilakukan sosialisasi kepada pihak terkait untuk menjalin koordinasi didalam pelaksanaannya.

Chief Executive's (Bupati's) of Solok District Decree No.: 05, 1995, had given the responsibility and authority of waste management at Solok District to the Cleanliness and Beauty Management Board (BPKK).
Since it was founded, the Board has not had Strategic Planning to conduct its tasks and functions yet. To anticipate the future environmental cleanliness, especially in waste problems at Solok District, this Strategic Plan would be a necessity for Solok District organization of BPKK.
In order to build a Strategic Planning of this Board, this operational research had been conducted using qualitative and quantitative analyses. These strategies were built in three steps. First (input stage), consists of external and internal environmental analyses of BPKK through Decision Making Consensus Group (DMCG). People in this group include Head and one staff of District Financial Management Board (BPKD), head of BPKK and Head of District Health Office and Head of District Demographic/ Family Planning and Manpower Office. On the second stage (matching stage), DMCG identified alternative strategies by Internal-External Matrix and SWOT Matrix analyses. Finally, the third step (decision stage) was selecting the strategic priority, using Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) method.
Based on the result of SWOT Matrix Analysis, BPKK is positioned at Weaknesses-Opportunities (WO) quadrant, which means BPKK could minimize its internal weaknesses using the opportunities. Meanwhile, the result of IE Matrix shown a position of BPKK was at Cell five (Hold and maintain), it means that the Board still the opportunity to grow and develop its organization.
Both matrix analyses resulted in the priority strategies for organization development of BPKK, related to the tasks and functions, are as follows : 1). Market Penetration Strategy 2). Market Development Strategy and 3). Related Diversification Strategy.
In general, there are three of actions that can be done to apply the strategies: a). Increasing sales and marketing efforts b). Enhancing operational abilities, and c). Improving supporting infrastructures.
In order to operational this BPKK strategic planning, there is a need of recommendation and support from Bupati and District Parliament (DPRD). After ward socialization to the related sectors should be done to build coordination of the delivery of the programs.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent
"Analisis dan Optimasi Kinerja Bank Sampah dan Unit Pengolahan Sampah UPS Dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Beji Depok. Timbulan sampah Kota Depok terus meningkat akibat pertumbuhan penduduk yang meningkat setiap tahunnya. Peningkatan timbulan sampah membuat kondisi TPA Cipayung tidak mampu lagi menampung sampah yang dihasilkan oleh penduduk Kota Depok. Upaya yang dilakukan pemerintah Kota Depok dalam menangani hal tersebut adalah dengan membangun UPS Unit Pengolahan Sampah. Kondisi tersebut juga menggerakkan masyarakat untuk membangun bank sampah sebagai solusi dari permasalahan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai recycling rate dan recovery rate dari bank sampah dan UPS serta timbulan dan karakteristik sampah di Kelurahan Beji. Selain itu dilakukan pula peninjauan manfaat ekonomi langsung dari dua model pengelolaan sampah yaitu bank sampah dan UPS serta optimasi kedua model pengelolaan tersebut dengan menggunakan analisis SWOT. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengukuran timbulan dan komposisi sampah yang sesuai dengan SNI 19 3964 1994 serta menggunakan data sekunder yang diperoleh dari penelitian sebelumnya ataupun yang berasal dari para stakeholder yang bersangkutan.
Penelitian ini memberikan hasil berupa nilai recycling rate dan recovery rate dari bank sampah yang nilainya sama yaitu 0 17 Nilai recycling rate dan recovery rate dari UPS adalah sebesar 7 7 dan 53. Keuntungan dari penjualan material daur ulang oleh bank sampah adalah sebesar Rp 4 055 560 00 tahun sedangkan perhitungan keuntungan penjualan material daur ulang di UPS tidak dilakukan. Melalui optimasi secara analisis SWOT diperoleh strategi S O yang disarankan untuk mengoptimasikan kedua jenis pengolahan sampah tersebut. Pengurangan sampah yang masuk ke TPA dapat dilakukan dengan meningkatkan participation rate dari bank sampah dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan sampah di UPS dengan batas maksimal 30m3 hari juga dapat membantu mengurangi sampah yang masuk ke TPA.

Analysis and Optimization of Waste Bank and Material Recovery Facility Performance In Solid Waste Management at Beji Sub district City of Depok. The amount of waste in Depok is undoubtedly increasing each passing year in line with the growing number of its population. This leads to the insufficiency of space in Cipayung landfill site In order to solve the problem of insufficient space the local government has developed a unit named MRF. Meanwhile the community is attempting to build a waste bank on their own to reduce their own waste.
The objectives of this research are to determine the value of recycling rate and recovery rate of waste banks and MRF as well as waste characteristics in Beji sub district. Moreover this research also attempts to observe direct economic benefits along with the optimalization of the two models through SWOT analysis. The data of this research were collected through the measurement of waste generation and composition in accordance with SNI 19 3964 1994.
This research revealed that the value of recycling rate and recovery rate is 0 17 for waste bank while the value for MRF is 7 7 and 53. The profit gained through the sale of recycled materials from waste bank is approximately Rp4 055 560 00 year However the sale for MRF is not calculated. The S O strategy gained through SWOT analysis could be used to optimalize both models. Furthermore the reduction of waste in landfill site could be achieved by increasing the participation rate of waste bank supported by the socialization to the community. The research showed that the waste processing in MRF with the maximum value of 30m3 day was able to reduce the amount of waste in the landfill site.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Trisna Delfyan
"Kabupaten Bekasi menempati peringkat pertama kabupaten dengan total timbulan sampah harian dan total timbulan sampah tahunan terbanyak di Provinsi Jawa Barat, dengan total timbulan sampah harian sebesar 1.900 Ton/hari dan jumlah timbulan sampah tahun 2020 sebesar 693.586 ton/tahun. Pemerintah daerah kabupaten Bekasi menetapkan sebuah peraturan turunan dari Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 91 Tahun 2018 berbentuk Peraturan Bupati Bekasi Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA) Kabupaten Bekasi Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga di kabupaten Bekasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa kerangka hukum yang terdapat pada kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga sudah tersedia dari hierarki peraturan tertinggi pada level nasional, provinsi, Sampai kepada level peraturan daerah kabupaten. Permasalahan teknis yang dihadapi cukup beragam yaitu tidak adanya teknologi yang digunakan pada proses pengelolaan sampah akhir di TPA, Lahan TPA yang sudah Overload dan kurangnya sarana prasarana pengelolaan. karakteristik kebijakan menunjukan bahwa tujuan kebijakan sudah jelas dan detail membahas teknis tugas pokok dan fungsi masing-masing instansi pelaksana kebijakan, serta target dan capaian kebijakan. Alokasi anggaran yang besar terlihat tidak sebanding dengan pelaksanaan pengelolaan sampah di Kabupaten Bekasi yang masih dihadapi dengan permasalahan pada teknologi dan sarana dan prasarana. Masih terdapat ego sektoral atau tindakan mementingkan instansi masing-masing.pada koordinasi antar hierarki instansi pelaksana kebijakan. Satu aspek penting pada lingkungan kebijakan yang masih perlu untuk diperbaiki adalah ketersediaan teknologi dalam pengelolaan akhir sampah rumah tangga. Pada tahapan dalam proses implementasi kebijakan, Output yang dikeluarkan sebagai bentuk turunan kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga dikabupaten Bekasi adalah berupa program dan kegiatan masing-masing instansi pelaksana. Disiplin dan Kesadaran Masyarakat terkait Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Masih Rendah Bentuk pelanggaran kelompok sasaran berupa membuang sampah ke aliran sungai dan tempat pembuangan sampah liar.

Bekasi Regency is ranked first in the city/regency with the highest total daily waste volume and the highest total annual waste volume in West Java Province, with a total daily waste volume of 1,900 tons/day and total waste generation in 2020 of 693,586 tons/year. The Bekasi district government stipulates a derivative regulation from Presidential Regulation Number 97 of 2017 and West Java Governor Regulation Number 91 of 2018 in the form of Bekasi Regent Regulation Number 33 of 2019 concerning Regional Policies and Strategies (JAKSTRADA) Bekasi Regency in the Management of Household Waste and Waste Similar to Household Waste. This study aims to analyze the implementation of household waste management policies in Bekasi Regency. The results of the study show that the legal framework contained in household waste management policies is available from the highest regulatory hierarchy at the national, provincial, to district level regulations. The technical problems faced are quite diverse, namely the absence of technology used in the final waste management process at the TPA, the TPA Land that has been overloaded and the lack of management infrastructure. The characteristics of the policy indicate that the policy objectives are clear and detailed discussing the technical main tasks and functions of each policy implementing agency, as well as policy targets and achievements. The large budget allocation seems disproportionate to the implementation of waste management in Bekasi Regency which is still faced with problems in technology and facilities and infrastructure. There are still sectoral egos or actions that prioritize their respective agencies in coordination between the hierarchies of policy implementing agencies. One important aspect of the policy environment that still needs to be improved is the availability of technology in the final management of household waste. At this stage in the policy implementation process, the output issued as a derivative form of household waste management policy in Bekasi Regency is in the form of programs and activities of each implementing agency. Discipline and Public Awareness related to Household Waste Management Policy is still low. The target group's violations are in the form of throwing garbage into rivers and illegal dumping sites."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hardiyanti
"ABSTRAK
Penelitian ini didasari kebijakan pengelolaan sampah di Kota Cirebon yang belum
membahas tentang pengurangan sampah di tingkat sumber sampah. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan post positivist serta analisis data yang bersifat
kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan implementasi kebijakan Peraturan
Daerah Kota Cirebon Nomor 2 tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Kebersihan
di Kota Cirebon dalam upaya pembangunan berkelanjutan di Kota Cirebon dilihat
dari karakteristik masalah, karakteristik kebijakan dan lingkungan kebijakan.
Pembahasan selanjutnya yaitu pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan
sampah di Kota Cirebon (Studi Kasus Kecamatan Harjamukti) yang dilihat dari
perspektif ekonomi, sosial dan lingkungan. Ketiga perspektif tersebut masih
terdapat kekurangan karena hanya sebagian kecil masyarakat yang telah
mengelola sampah dengan konsep 3R. Kelompok masyarakat yang dianggap
berhasil yang mengelola sampah dengan konsep 3R adalah masyarakat Rw 08
Merbabu Asih Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamukti. Hal ini dikarenakan
adanya hambatan seperti kurangnya kesadaran masyarakat, kurangnya SDM
pelaksana kebijakan, kurangnya lahan, kurangnya peran swasta, terbatasnya
anggaran dan kebijakan pengelolaan sampah yang masih terdapat beberapa hal
yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2010
tentang Pedoman Pengelolaan sampah.

ABSTRACT
This research is based on waste management in Cirebon City which have not
contain about waste reduction in the waste source stage. This research used post
positivist approach and analyzing qualitative data. The result of this research
describes the implementation of the policy from Regional Regulation of Cirebon
Number 2 of 2002 about the Realization of City?s Cleanliness Program in Cirebon
for sustainable development in Cirebon, which is assessed by tractability of the
problem, ability of statute to structure implementation, and nonstatutory variables
affecting implementation. The next part deals with sustainable development of
waste management in Cirebon (Case study: The district of Harjamukti) which
used economic, social, and environment perspective. All those three perspectives
could still be improved since there is only small number of people who could
apply the concept of 3R in dealing with waste. Groups of people that are
considered successful in using the concept of 3R in dealing with waste are Rw 08
Merbabu Asih, Larangan Subdistrict, The district of Harjamukti. This is caused by
some limitations like the lack of people?s awareness, the lack of human resources
for implementing the policy, the lack of space, the lack of private sector?s role, the
lack of financial support, and the policy regarding to waste management that is
not in accordance with Act Number 18 of 2008 about waste management and The
Regulation Number 33 of 2010 from Ministry of Internal Affairs about the
instruction of waste management."
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna Pratiwi
"

Indonesia terus mengalami peningkatan masalah sampah di setiap tahunnya. Timbulan sampah yang terus meningkat tidak diimbangi dengan pengelolaan sampah yang ada. Pengelolaan sampah dengan paradigma baru menjadi solusi dan memicu adanya startup pengelola sampah. Namun tidak sedikit startup yang gagal, dibanding dengan startup lain, startup pengelola sampah dinilai masih kurang berkembang. Dengan demikian perlu untuk menganalisis Critical Success Factors (CSF) yang mempengaruhi keberhasilan startup pengelolaan sampah dalam mengembangkan bisnisnya. Penelitian ini menggunakan metode DEMATEL based ANP (DANP) untuk melihat bobot pengaruh antar faktor dan tingkat kepentingan faktor yang digambarkan pada Network Relation Map (NRM), dihasilkan faktor Strong legislation adalah faktor yang perlu diprioritaskan karena memiliki bobot global sebesar 0.590.


Indonesia has an increasing waste problem every year. Increased waste accumulation is not matched with waste management carried out. Waste management with a new paradigm is a solution and triggers a waste management startup. However, many startups fail, compared to other startups, waste management startups are still not growing. Thus, it is necessary to analyze the Critical Success Factors (CSF) that affect the success of waste management startups in developing their business. This study uses the DEMATEL based ANP (DANP) method to see the weight of the influence between factors and the level of importance of the factors described by the Network Relation Map (NRM), the resulting “Strong legislation” factor is a factor that needs to be prioritized because it has a global weight of 0.590.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhir Wardhana Salama
"Sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari yang turut mempengaruhi kesehatan masyarakat. Sampah adalah salah satu persoalan utama di Kota Ternate utamanya terkait rendahnya perilaku pengelolaan sampah di masyarakat. Penelitian ini bertujuan menggambarkan perilaku pengelolaan sampah (reduce dan reuse) di Kecamatan Ternate Tengah. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode observasi, focus group discussion (FGD) dengan 14 Ibu Rumah Tangga sebagai informan utama serta wawancara mendalam dengan 5 informan kunci. Validitas data dilakukan dengan menggunakan Triangulasi sumber dan metode, data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan model analisis isi (content analysis). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masyarakat belum maksimal melakukan pengelolaan sampah termasuk menerapkan prinsip reduce dan reuse, penelitian ini juga menggambarkan bagaimana gambaran faktor predisposisi, faktor pendukung (enabling factors), serta faktor pendorong (reinforcing factor) sebagai faktor pembentuk perilaku penanganan pengelolaan sampah di Kota Ternate.

Waste is an environmental problem that is very close to daily life that also affects public health. Waste is one of the main problems in Ternate City, especially related to the low waste management behavior in the community. This study aims to describe waste management behavior (reduce and reuse) in Ternate Tengah sub-district. Qualitative research design with a case study approach was used in this study. Data were collected using observation, focus group discussion (FGD) with 14 housewives as the main informants and in-depth interviews with 5 key informants. Data validity was carried out using triangulation of sources and methods, the data collected was then analyzed using a content analysis model. The results of this study indicate that the community has not maximally carried out waste management including applying the principles of reduce and reuse, this study also describes how the description of predisposing factors, enabling factors, and reinforcing factors as factors shaping the behavior of handling waste management in Ternate City."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Naldi
"Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga diperlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat termasuk dari kalangan remaja sebagai aset pembangunan berkelanjutan. Desa Paulan adalah salah satu desa di Kabupaten Karanganyar yang telah mengelola sampahnya secara mandiri. Namun, masih ditemukan prinsip-prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yang belum terpenuhi, salah satunya adalah kurangnya partisipasi remaja. Masalah dalam penelitian ini adalah perlunya optimalisasi partisipasi remaja untuk mewujudkan pengelolaan sampah rumah tangga yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan partisipasi remaja untuk mewujudkan pengelolaan sampah rumah tangga yang berkelanjutan di Desa Paulan. Metode yang digunakan adalah metode riset kualitatif dengan wawancara mendalam yang didukung dengan hasil kuesioner pada tahapan pra-wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kebiasaan/pengalaman, rasa tanggung jawab, pengetahuan dan pendidikan, agama, norma, dan budaya adalah enam faktor dominan yang dapat memengaruhi partisipasi remaja; hadirnya fasilitas pengolahan sampah di dekat sumber tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada perubahan tingkat partisipasi remaja; dan pemerintah desa memiliki peran utama untuk memberdayakan remaja dan karang taruna dalam pengembangan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kesimpulan penelitian ini adalah pemerintah desa perlu menjalankan fungsinya sebagai pembina dan menyusun program pemberdayaan remaja yang dibuat secara berkelanjutan untuk mengoptimalisasi partisipasi remaja Desa Paulan dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
.....Youths need to be involved in community participation to achieve sustainability in household waste management. Paulan Village is one of the villages in Karanganyar Regency that has managed its waste independently. However, it is still found that the principles of sustainable waste management have not been fulfilled, one of them is the lack of youth participation. The research problem is the need to optimize youth participation to realize sustainable household waste management. The research purpose is to optimize youth participation to realize sustainable household waste management in Paulan Village. The research method is qualitative method with in-depth interviews supported by questionnaire’s results at the pre-interview stage. The results of this study indicate that the factors of habit/experience, sense of responsibility, knowledge and education, religion, norms, and culture are the six dominant factors that affect Paulan’s youth participation; the presence of waste processing facilities does not significantly inlfuence youth participation; and the village government has a major role to empower youth and local youth organization (karang taruna) to achieve sustainable waste management system. The conclusion of this study is that the village government needs to develop youth empowerment program to optimize the participation of Paulan Village youth in household waste management."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aslansyah Burhanuddin
"Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pengelolaan sampah berbasis bank
sampah. Penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam pengelolaan
data. Dari studi ini ditemukan bahwa dibanding sistem yang digunakan oleh
pemerintah kota Makassar, sistem pengelolaan sampah berbasis bank lebih efektif
dalam mengurangi volume sampah dengan mereduksi sampah langsung pada
sumbernya. Pola kerjasama yang melibatkan tiga pihak ini menghasilkan
kemitraan mutualistik dalam mencapai tujuan bersama yaitu mengatasi masalah
lingkungan seperti pengelolaan sampah.

This thesis was aimed at researching the waste management by using waste bank based system. In this research, the reseacher used descriptive qualitatvie approach. The study resulted that the waste bank based system is more effective in reducing the waste volume by reducing the waste directly from the source than the system used by government of Makassar city. The partnership scheme that involved the three communities emerged mutual advantages among those communities to reach the goals of overcoming the enviromental problem such as waste management in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riany Dwi Delphia
"Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan kompos hasil produksi Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Universitas Indonesia (UI) sebagai pupuk untuk menunjang pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman terung (Solanum melongena cv. Black Beauty). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan lima kali ulangan. Komposisi media tanam meliputi tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 1:1:0 (P0), 1:1:0,5 (P1), 1:1:1 (P2), 1:1:2 (P3), dan media tanam komersil (P4). Parameter penelitian terdiri atas parameter kualitatif dan parameter kuantitatif. Parameter kualitatif dianalisis secara deskriptif. Parameter kuantitatif dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji Tukey (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P3 menghasilkan buah paling disukai dan jumlah buah tertinggi di antara perlakuan lainnya. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan P3 menghasilkan rata-rata tertinggi dan berbeda nyata dengan P0 (kontrol negatif) pada parameter jumlah daun, berat basah tajuk, berat kering tajuk, panjang akar, berat basah akar, berat kering akar, jumlah bunga, berat basah buah, dan berat kering buah. Kompos UPS UI tidak berpengaruh pada parameter warna daun, warna buah, diameter buah, panjang buah, dan diameter buah. Unsur hara yang terkandung dalam kompos UPS UI dapat menunjang pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman terung (Solanum melongena cv. Black Beauty)

This study aims to utilizing compost produced by the Waste Management Unit (UPS) of Universitas Indonesia (UI) as a fertilizer to support the vegetative and generative growth of eggplant (Solanum melongena L. cv. Black Beauty). Completely Randomized Design (CRD) with five treatments and five replications were performed. The composition of the growing media consisting of soil, sand, and compost in a ratio of 1:1:0 (P0), 1:1:0,5 (P1), 1:1:1 (P2), 1:1:2 (P3), and commercial fertilizer (P4). Research parameters consist of qualitative and quantitative parameters. Qualitative parameters were analyzed descriptively. Quantitative parameters were analyzed using ANOVA test and Tukey (α = 0,05). The results showed that P3 treatment was significantly affected on number of leaves, shoot fresh weight, shoot dry weight, root length, root fresh weight, root dry weight, number of flowers, number of fruits, fruit fresh weight, and fruit dry weight. There were no differences in the parameters of leaf colour, fruit colour, fruit length, and fruit diameter. The nutrients contained in the UPS UI compost can support the vegetative and generative growth of eggplant (Solanum melongena L. cv. Black Beauty)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulin Amrizal
"Permasalahan sampah yang dialami oleh Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta adalah semakin meningkatnya timbunan volume Sampah Kota (Municipal Solid Waste/MSW) ) yang dilaporkan pada tahun 2021 sebesar 5.733 ton/hari. Salah satu teknologi pengolahan sampah yang efektif untuk mengurangi volume sampah tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan proses termal (insinerator). Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan rancangan PLTSa Insinerator yang optimal secara teknologi dan finansial di Jakarta. Dalam penelitian ini, PLTSa Insinerator berkapasitas 120 MW mampu membakar sampah sebanyak 5.733 ton/hari yang memiliki nilai kalor 7,76 MJ/kg. Kelayakan finansial dilakukan melalui tinjauan Net Present Value (NPV) dan Break Even Point (BEP). Dari hasil yang diperoleh, varian kapasitas 9 x 15 MW PLTSa Insinerator menjadi yang paling menguntungkan dengan nilai NPV Rp 13,72 triliun dan BEP 7 tahun. Tingkat NPV dan BEP ini sangat menarik karena harga jual listrik yang tinggi yaitu 14,5 USD/kWh (Rp 2.181/kWh), karena listrik yang dihasilkan tergolong energi yang berasal dari pembangkit listrik energi baru dan terbarukan.

The waste problem experienced by the Bantargebang Integrated Waste Disposal Center managed by the Environmental Agency of Jakarta is the disposal of Municipal Solid Waste (MSW) volume that was reported in 2021 of 5,733 tons/day. One of the effective MSW processing technologies that can reduce its volume is the Waste to Energy (WTE) with a thermal process (incinerator). Therefore, this study’s aim is to determine the technologically and financially optimal design of a WTE Incinerator in Jakarta. In this study, a WTE Incinerator with a capacity of 120 MW can burn 5,733 tons/day of waste, which has a heating value of 7.76 MJ/kg. The financial feasibility was conducted through Net Present Value (NPV) and Break-Even Point (BEP) review. From the results obtained that the 9 x 15 MW capacity variant of WTE Incinerator is the most profitable with an NPV value of 13.72 trillion IDR and a BEP of 7 years. This level of NPV and BEP is very attractive due to the high electricity selling price of 14.5 USD/kWh (2,181 IDR/kWh), because the generated electricity is classified as energy from a new and renewable energy plants"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>