Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahmud Fauzi
"Anemia gizi yang disebabkan karena kekurangan zat besi masih merupakan masalah gizi utama di Indonesia. SKRT tahun 1995 menunjukkan bahwa 50,9 % ibu hamil menderita anemia, sedangkan pada kehamilan trimester III angkanya sebesar 49,2 %. Hasil survey anemia gizi ibu hamil di kabupaten Donggala tahun 1996, juga menunjukkan angka anemia yang sangat tinggi, yaitu 92,12 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa anemia gizi ibu hamil masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian serius.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan cakupan suplementasi tablet tambah darah (Fe3) ibu hamil dan faktor lainnya yang berhubungan dengan kadar Hb ibu hamil trimester III, yang nantinya dapat dijadikan masukan untuk perencanaan program penanggulangan anemia gizi ibu hamil. Penelitian dilakukan di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, dan sebagai unit analisisnya adalah ibu hamil, yang usia kehamilannya _> 7 bulan pada saat penelitian dilakukan, baik pada wanita primigravida maupun multigravida.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dan cara pengambilan sampelnya dilakukan dengan pendekatan metode multistage random sampling dengan jumlah sampelnya sebanyak 150 ibu hamil trimester III. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 63,5 % ibu hamil trimester III di Kabupaten Donggala menderita anemia. Persentase anemia ini lebih tinggi pada daerah dengan cakupan suplementasi tablet tambah darah yang rendah (< 80 %) dibandingkan dengan daerah yang cakupan suplementasi tablet tambah darahnya tinggi (? 80 %).
Hasil uji bivariate menunjukkan hubungan bermakna, antara cakupan suplementasi tablet tambah darah (Fe3) ibu hamil, konsumsi tablet tambah darah, tingkat pendidikan ibu, alat kontrasepsi hormonal dan ukuran LILA ibu dengan kadar Hb ibu hamil. Sedangkan variabel lain seperti : umur ibu, tingkat pengetahuan, status pekerjaan, usia kehamilan, dan jarak kehamilan, berbeda tapi tidak bermakna, dan variabel paritas tidak bermakna. Selain itu uji bivariate antara cakupan suplementasi tablet tambah darah dengan konsumsi tablet tambah darah menunjukkan hubungan yang bermakna.
Dari hasil uji analisis multivariate, terdapat tiga variabel yang berhubungan bermakna dengan kadar Hb ibu hamil, yaitu variabel konsumsi tablet tambah darah, tingkat pendidikan, dan ukuran lingkar lengan atas (LILA). Dari ketiga variabel tersebut, LILA merupakan variabel yang paling dominan.
Karena masih rendahnya konsumsi tablet tambah darah, dimana faktor tersebut merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kadar Hb ibu hamil, maka perlu adanya upaya peningkatan KIE yang berkaitan dengan konsumsi tablet tambah darah. LILA ibu merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kadar Hb ibu hamil, oleh karena itu ukuran lingkar lengan atas ibu dapat dijadikan indikasi anemia. Dengan demikian upaya peningkatan KIE pada ibu yang LILA nya < 23,5 cm perlu dilakukan.
Mengingat cakupan suplementasi tablet tambah darah berkaitan dengan konsumsi tablet tambah darah, sementara konsumsi tablet tambah darah berpengaruh terhadap kadar Hb ibu hamil, maka upaya peningkatan cakupan program suplementasi tablet tambah darah harus terus dilakukan, dengan penekanannya pada aspek monitoring program dan diupayakan agar tablet tambah darah diberikan lebih dini kepada ibu hamil.
Daftar bacaan : 57 (1972 - 2001)

The Coverage Role of Iron Tablet Supplemental (Fe3) from Pregnant Mother and Other Factors to Mother's Hemoglobin (Hb) Content on the Third Trimesters in Donggala Regency, Central Sulawesi Province Year of 2001Nutritional anemia because of the iron deficiency is still became particular problem of nutrition in Indonesia. SKRT in the year of 1995, shown that of 50,9 percent of mother in pregnancy has suffered of anemia, whereas in pregnancy within the third trimester, it's figure amount of 49,2 percent. Data of survey reported that nutritional anemia of pregnant mother, 1996 in Donggala Regency as well that the number of anemia are very high, that is 92,12 percent. The matter, shown that nutritional anemia of pregnant mother is still remaining a problem seriously.
This research has aim to identify the role of coverage of iron tablet supplemental (Fe3) from pregnant mother and other factor in relation to mother's Hb content on the third trimester, for the next it can be made an input for planning program of tackling to nutritional anemia of pregnant mother.
The research conducted in Donggala Regency, Province of Central Sulawesi and as analysis unit is pregnant mother with pregnant aged of _> 7 months during research conducted of the both for women in first pregnancy (Primigravida) and multi pregnancy (Multigravida).
Design research applied cross sectional and the ways of adopting the sample carried out by approaching multistage random sampling method with
total of it's samples as many of 150 mother pregnancies on the third trimester. This results of research concluded that 63,5 percent of pregnant mother on the third trimester in Donggala Regency has anemia. This anemia percentage is higher at site with coverage of iron tablet supplemental is low (< 80 percent) than coverage's site of iron tablet supplemental is high (_> 80 percent).
The result of bivariate test indicated that value a significant relation among coverage of iron tablet supplemental (Fe3) from pregnant mother, iron tablet consumption, education level of mother, hormone contraception device and mid-upper arm circumference (MUAC) of mother with Hb content of mother age, knowledge-level, occupation status, age of pregnancy, and range of pregnancy were different but no significant, and variable parity has no significant.
From the result of multivariate consumption iron tablet supplemental, education Ievel and mid-upper arm circumference measurement (MUAC), from the three of those variables upper hand measurement is the most dominant variables.
Due to the consumption for iron tablet supplemental is low remain that the related factor is one of influencing factor to Hb content of pregnant mother, therefore, attempts to increase KIE (Communication, Information and Education) that related with consumption of iron tablet supplemental is apparently needed. The mid-upper arm circumference (MUAC) relating with Hb content of mother pregnant, as a result upper hand measurement of mother can be made anemia indication. Thus, attempts to increase KIE of mother whose mid-upper ann circumference (MUAC) measurement of < 23,5 cm is necessary followed up.
Considering that coverage of iron tablet supplemental relating with iron tablet consumption while consume iron tablet impact to Hb content of pregnant mother attempts to increase coverage of iron tablet supplemental must be done continuity by stressing to aspect of monitoring program and attempted that iron tablet is earlier given to pregnant mother.
References : 57 (1972 - 2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Voni Silvia
"Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dimana angka kematian ibu hamil yang cukup tinggi. Data dari Direktorat Kesehatan Keluarga menunjukkan bahwa 40% penyebab kematian adalah perdarahan, dan diketahui bahwa anemia menjadi faktor risiko terjadinya perdarahan. Peningkatan kebutuhan zat besi hampir tiga kali lipat pada saat kehamilan, untuk pertumbuhan janin dan keperluan ibu hamil sehingga apabila kebutuhan zat besi pada ibu hamil tidak terpenuhi akan menyebabkan terjadinya anemia gizi besi.
Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah di Wilayah Puskesmas Muaralembu Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau Tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan desain cross Sectional dengan cara pengambilan sampel secara total populasi dan jumlah sampel dalam penelitin ini sebanyak 95 orang ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan tiga variabel yang terbukti secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah yaitu pekerjaan dengan nilai p= 0,035 (< 0,05) dan nilai OR = 3,83, pengetahuan gizi dengan nilai p= 0,00 (< 0,05) dan nilai OR=5,844, dan frekuensi ANC dengan nilai p= 0,030 (< 0,05) dan nilai OR= 7,39.

Iron nutrient anemia in pregnant women is still one public health problem in Indonesia where maternal mortality is quite high. Data from the health directorate families showed that 40% the cause of death was bleeding. And it is known that anemia is a risk factor for bleeding increased need for iron nearly three-fold during pregnancy, for fetal growth and the needs of pregnant women so that when the need for iron in pregnant women are not met will result in iron anemia.
Purpose of the research to find a picture of blood plus tablet consumption during pregnancy and factors associated with compliance of pregnant women consume tablets to gain more blood in the Clinic Muaralembu Riau Province Kuantan Singingi District in 2012.
This study uses cross-sectional design by sampling the total population and the number of samples in this study as many as 95 people pregnant results showed that three variables are statistically proven to have a meaningful relationship with the compliance of pregnant women consume tablets that work with blood added p-value = 0.035 (<0.05) and the value of OR = 3.83, knowledge of nutrition to the value ofp = 0, 00 (<0.05) and the value of OR = 5.844, and the frequency of ANC with p-value = 0.030 (<0.05) and OR = 7.39 value.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Hasan
"Pembangunan Sumber Daya Manusia merupakan upaya yang bersifat menyeluruh, dimana salah satu komponen pentingnya adalah percepatan penurunan angka Kematian Ibu dan Kematian Bayi. Upaya kesehatan yang dilaksanakan dan dikembangkan berdasarkan bentuk atau pola Upaya Kesehatan Puskesmas, serta Upaya Rujukan Kesehatan. Pelayanan terhadap ibu hamil terutama ibu hamil risiko tinggi dipengaruhi oleh banyak faktor.
Pelayanan ibu hamil risiko tinggi di Kabupaten Sukabumi masih sangat rendah, ini bisa dilihat dari target pelayanan ibu hamil risiko tinggi sebesar 12% dari seluruh ibu hamil, cakupannya tahun 1998 baru mencapai 4,53%. Dengan terjadinya krisis ekonomi yang sudah dimulai sejak akhir 1997 maka jumlah keluarga miskin jadi lebih meningkat diperkirakan kenaikan ini dari 20% menjadi 40%, diperkirakan pelayanan terhadap ibu hamil risiko tinggi akan menurun karena menurunnya kemampuan dari pada masyarakat terutama keluarga miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk melihat bagaimana hubungan antara faktor yang berpengaruh terhadap cakupan ibu hamil risiko tinggi ini, terutama jarak ke pelayanan kesehatan/RS, ratio bidan per penduduk, ratio partus dukun per penduduk dan ratio dana JPSBK, dilakukan penelitian survey dengan pengambilan data sekunder dari laporan bulanan KIA Puskesmas sekabupaten dan data rujukan ibu hamil risiko tinggi ke Rumah Sakit - Rumah Sakit di Sukabumi periode sebelum JPSBK (November 1997 - Oktober 1998) dan periode sesudah JPSBK (November 1998 - Oktober 1999). Analisa data dilakukan dengan uji korelasi Pearson untuk melihat kemaknaan hubungan antara variabel dependent dan variabel independent.
Hasil analisa data dengan uji korelasi menunjukan, sebelum JPSBK, ratio bidan per penduduk secara bermakna berhubungan dengan cakupan ibu hamil risiko tinggi terutama cakupan ibu hamil partus lama (pl,00), dan cakupan ibu hamil risiko total (p=0,005), sedangkan jarak ke rumah sakit secara agak bermakna mempengaruhi cakupan ibu hamil terutama ibu hamil risiko tinggi lain-lain (p=,105), sedangkan ratio jumlah partus dukun tidak mempengaruhi cakupan ibu hamil risiko tinggi. Sesudah JPSBK hasil analisa data menunjukan ratio bidan per penduduk secara bermakna mempunyai hubungan dengan cakupan ibu hamil risiko tinggi terutama ibu hamil perdarahan (p=,O60), dan ibu hamil partus lama (p=1,094). Ratio dana JPSBK secara bermakna berhubungan dengan cakupan ibu hamil risiko tinggi terutama ibu hamil perdarahan (p4=1,005). Sedangkan jarak ke RS dan ratio partus dukun tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan cakupan ibu hamil risiko tinggi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa makin tinggi ratio bidan perpenduduk makin tinggi cakupan ibu hamil risiko tinggi terutama ibu hamil perdarahan dan partus lama. Makin tinggi dana JPSBK makin tinggi cakupan ibu hamil terutama ibu hamil perdarahan. Jarak ke RS tidak mempengaruhi cakupan, jadi walaupun jarak ke RS jauh tapi rujukan ibu hamil risiko tinggi tetap dilaksanakan. Ratio partus dukun tidak pempengaruhi cakupan ibu hamil risiko tinggi.

Factors Related to High Risk Pregnant Women Coverage Before and after JPS-BK at Puskesmas in Sukabumi District, at 1997-1998.Development of Human Resources as a whole effort, is an important component to accelerate the reduction of Maternal Mortality and Infant Mortality in Indonesia. Health services for pregnant women, especially high risk pregnant women, are influenced by many factors. Health services for pregnant women in Sukabumi District is still far from the desired level. This level can be showed by coverage of high risk pregnant women services , that is about 4,53%, while the target is 12% of whole pregnant women. During the economic crisis that has happened since the end of 1997, the number of poor families increased. from 20% to 40%, of total the families. The ability to reach health services among poor families become declined. To prevent this from happening, the Ministry of Health launched a social safety net program.
This study examined association between coverage of high risk pregnant women and several factors such as distance to hospital, midwives-population ratio, traditional birth to population ratio, and ]PS-BK fund-population ratio. The data collected from KIA monthly report made by every Puskesmas from 1997 to October 1999 before and after RS-8K fund distribution. The "Correlation of Pearson" is used to find the significance of association between dependent and independent variables.
The result showed that, before JPS-BK midwives-population. ratio have significant association with coverage of high risk pregnant women especially for neglected labor (p~,000), and total high risk labor (pt,005). The distance to hospital have significant association with the others high risk labor at p=0,105. After JPS-BK the study showed that midwives-population ratio had significant association with coverage pregnant with bleeding (p=0,060) and neglected labor (p~,094}. JPS-BK fund-population ratio had significant association with coverage of high risk pregnant with bleeding (p=0,005). The distances to hospital and traditional birth to population ratio had no significant association with coverage of high risk pregnant women.
The conclusions of this research are 1. the more midwives-population ratio the more coverage of high risk pregnant women especially for bleeding and neglected labor. 2. the more fund is available the more coverage for high risk pregnant especially for pregnant with bleeding. The distance to hospital did not relate to coverage of high risk pregnant women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T2571
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riadinni Alita
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu AKI dan komplikasi merupakan permasalahan dimasa perinatal yang disebabkan kondisi ibu hamil maladaptif selama kehamilan. Diperlukan terapi selama trimester III untuk meningkatkan kenyamanan kehamilan. Tujuan riset ini untuk menguji pengaruh self hypnosis terhadap penurunan ketidaknyamanan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini merupakan randomized clinical trial dengan penentuan kelompok intervensi dan kontrol menggunakan randomisasi blok. Sampel penelitian berjumlah 66 responden, terdiri dari 33 responden sebagai kelompok intervensi yang diberikan self hypnosis selama dua minggu dan 33 responden sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Maternal Physical Discomfort Scale MPDS dan Prenatal Self- Evaluation Questionnaire PSEQ-II . Hasil penelitin menunjukkan penurunan rerata ketidaknyamanan kehamilan setelah self hypnosis pada kelompok intervensi p=0,001; ?=0,05 . Penelitian ini merekomendasikan instrumen MPDS untuk mengukur ketidaknyamanan kehamilan dan self hypnosis dapat dikombinasikan dengan intervensi lain yang meningkatkan kenyamanan selama kehamilan
Maternal death and complication are problems during perinatal period caused by women rsquo s maladaptive conditions during pregnancy. Treatment is required during third trimester to increase pregnancy comfort. This research aimed to assess self hypnosisto decrease discomfort during third trimester. This randomized control trial applied randomization block for differenting both treatment and control groups. Total sample were 66 respondents, which involved 33 treatment group who received self hypnotherapyin two weeks and 33 respondents as the control group. Instrument utilised were Maternal Physical Discomfort Scale MPDS and Prenatal Self Evaluation Questioner PSEQ II Indonesian Version. There are decrease of pregnancy discomfort after self hypnosis intervention p 0,001 0,05 . This finding recommends utilisation of MPDS Indonesian Version for to assess pregnancy discomfort and propose self hypnosis which combined with other interventions to increase comfort during pregnancy. "
Depok: 2018
T49251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandiar Nur Isdiaty
"Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden penelitian berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III (p= 0,135; α= 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.
Knowledge of Obstetric Danger Signs and Pregnancy Caring Behaviors among Third Semester Pregnant Women. Obstetric complications have been known as one of the causes of high maternal mortality rate. Women knowledge in recognizing danger signs can be one of the determinations of pregnancy caring behaviors in preventing further complications. This study aimed to determine the relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women. This study applied a descriptive correlative design with cross sectional approach. Consecutive sampling used as sampling technique. Samples of this study were 96 third trimester pregnant women who attended antenatal care in two community health care centers. This study showed that there was no statistically significant relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behaviors among third trimester pregnant women (p= 0.135; α= 0.05). This study recommends that health care professional should motivate pregnant women to take a care of their pregnancy."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fandiar Nur Isdiaty
"Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III (p value: 0,135; α = 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.

One of causes of high maternal mortality rate is obstetric complications which rise through obstetric danger signs. Women knowledge in recognizing danger signs can be one of the determinations of pregnancy care behavior to prevent further complications.
The aim of this study was to determine the relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women. This study used descriptive correlative design with cross sectional approach. Consecutive sampling used as sampling technique. Samples of this study were 96 third trimester pregnant women who attended antenatal care in Puskesmas Cimanggis and Puskesmas Sukmajaya.
This study showed that there was no statistically significant relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women (p value: 0,135; α = 0,05). This study recommended health care professional to motivate pregnant women in practicing better pregnancy care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nawati
"Kehamilan, persalinan dan lahirnya seorang bayi merupakan peristiwa dan pengalaman penting dalam kehidupan seorang wanita, dan secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan keluarganya. Kehamilan juga bermakna positif dan merupakan fase transisi yang menyenangkan ke tahap baru dalam siklus kehidupannya, namun sebagaimana tahap transisi lain, kehamilan itu dapat pula menimbulkan stress, sehingga respon yang dialami bukan kegembiraan melainkan kekecewaan dan sebagainya.
Kehamilan tidak diinginkan merupakan masalah yang dirasakan berat, yang dapat mempengaruhi kondisi ibu baik fisik maupun mental serta janin yang dikandungnya. Banyak faktor yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini belum adanya gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan alasan ibu tidak menginginkan kehamilannya di Puskesmas Bogor Tengah Tahun 2004. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan alasan ibu tidak menginginkan kehamilan di Puskesmas Bogor Tengah Tahun 2004. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat membuat program penanggulangan pada kehamilan tidak diinginkan serta pencegahannya, khususnya bagi dinas kesehatan terkait.
Penelitian ini jenis kualitatif dan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Informan pada penelitian ini yaitu ibu-ibu yang berkunjung ke Puskesmas Bogor Tengah yang sedang atau pernah mengalami kehamilan tidak diinginkan selama satu tahun terakhir, jumlah informan sebanyak tujuh orang, untuk validitas data agar informasi yang diperoleh valid, dilakukan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa karakteristik informan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan sangat bervariasi dilihat dari umur, pendidikan, pekerjaan, dan jumlah anak. Alasan informan tidak menginginkan kehamilannya pada umumnya mempunyai masalah dengan suarni, ekonomi, penyakit, jumlah anak sudah banyak, kegagalan kontrasepsi, usia sudah tua, anak sudah cukup, dan masih muda.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi Dinas Kesehatan agar meningkatkan kerja sama dengan sektor terkait agar mutu pelayanan pelayanan Keluarga Berencana dan penyuluhan KB lebih berkualitas kepada akseptor, sehingga kehamilan tidak diinginkan yang disebabkan kegagalan kontrasepsi tidak terjadi.

Factors Related to Mother's Reasons For do not Want Pregnancy, in Public Health Centers in Central Bogor, Sub District of Central Bogor , Bogor City Year of 2004Become pregnant and giving birth are important events in woman's life, and indirectly influence family's life. Pregnancy also has positive meaning and a transition phase to new stage in her lifecycle, as other transition, pregnancy also could cause stress, then she experience disappointments not happiness.
Unwanted pregnancy is a difficult situation, which can influence mother condition physically and mentally also to her fetus. There are factors related to unwanted pregnancy.
Problem formulation of this study is "there is no description on factors which related to some reasons why mother does not want pregnancy in health center in Central Bogor year of 2004. Objective of this study is to find out any factors that related to mother's reasons who do not want pregnancy in Public Health Centers in Central Bogor, year of 2004. This study is hoped to establish prevention the unwanted pregnancy program in related Health Office.
This study use qualitative approach and collecting data by in depth interview. Informants of this study are mothers who visit Public Health Centers in Central Bogor who being experience unwanted pregnancy or ever experienced unwanted pregnancy one last year, number of informants are seven, this study using source triangulation in order to provide valid data.
The result of this study shows that characteristics of informants who experienced unwanted pregnancy may vary' by age, education, job, and number of child. Reasons that Informant does not want pregnancy, in general, are relationship problems with her husband, economic diseases, number of children, contraception failure, and too old or too young to have a child.
Based on the results of the study, it is recommend to Health Office to increase the cooperation with related sectors in order to improve quality of service of Family Planning services and information to acceptors, so there is no unwanted pregnancy which caused by contraception failures.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi dimana 90% terjadi saat dan setelah persalinan. Tahun 2007-2009 AKI Kabupaten Gorontalo Utara lebih tinggi dari nasional. Upaya untuk penurunan AKI khususnya pada fase antenatal telah dilakukan oleh tenaga kesehatan. Upaya lain dapat dilakukan secara tradisional melalui pendekatan budaya setempat. Upacara adat Molontalo dikenal di Provinsi Gorontalo. Tujuan penelitian meningkatnya pengetahuan KIA dukun kampong (hulango) dan imam kampong (hatibi) dalam upaya meningkatkan kunjungan ibu hamil ke petugas dan fasilitas kesehatan. Metode: Penelitian operasional diawali intervensi, pengumpulan data, menganalisis objek dan situasi kemudian digambarkan secara deskriptif. Hasil: saat pretes pengetahuan hulango dan hatibi kurang, namun sesudah pretes ada peningkatan. Peran hulango dan hatibi dalam usaha penyampaian pesan KIA pada masyarakat khususnya pada ibu hamil dan keluarganya dapat dilanjutkan, sehingga dapat dilibatkan dalam bidang kesehatan. Hulango menyampaiakan sebelum atau sesudah pelaksanaan tondalo pada ibu hamil. Untuk hatibi intervensi yang dilakukan sudah baik hanya perlu dilakukan lagi pada setiap kegiatan molontalo. Kesimpulan: Upacara ini dapat membantu penyampaian promosi program KIA. Diharapkan terjadi penurunan angka kematian ibu dan bayi terutama ibu, keluarga, kerabat, karena mereka mendapat kesempatan mendengarkan program KIA. Saran: Evaluasi perlu dilakukan terhadap pemahaman masyarakat akan upacara Molontalo agar dipahami program KIA. Setiap upacara Molontalo diharapkan dilakukan penyampaian pesan kesehatan KIA terus menerus dan konsisten. "
BULHSR 17:4 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asmarani Ma`mun
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi yang dimiliki ibu hamil risiko tinggi menurut umur, pantas, jumlah anak, jarak kelahiran, pendidikan, pengetahuan, persepsi, sikap, dan faktor pendorong yaitu penghasilan keluarga. penanggung biaya, jarak ke RSUD, sarana lain, anjuran merujuk oleh Iingkungan, keluarga lain dalam satu rumah, pengalaman berobat di RSUD, serta faktor kebutuhan yang terdiri dan nwayat persalinari yang lalu, penyakit yang diderita saat itu dengan rujukan ibu hainil risiko tinggi dan Puskesmas ke RSUD Sekayu.
Penelitian ini dilakukan pada 10 Puskesmas dîwilayah Kabupaten Musi Banyuasin dimana RSUD Sekayu berada, yaitu : Puskesmas Sekayu Kota, Puskesmas Lumpatin, Puskesmas Tebing Bulang, PuskesiflaS Jirak, Puskesmas Babat Toman, Cinta I(arya, Puskesmas Suka Damai, Puskesmas Nulak, Puskesmas Tanah Abang, Puskesmas Karya Maju.
Penelitian ini merupakan studi potong lintang, dengan menggunakan total populasi, dengan memakai kuesioner terstruktur kemudian dilakukan pengambilan data terhadap 100 responden. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan tehnik analisis distribusi frekuensi dan Kai-Kuadrat dengan menggunakan program komputer SPSS versi 9.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 responden yang dirujuk ke RSUD temyata yang datang ke RSUD sebanyak 71 responden (71 %), sedangkan faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna adalah paritas, jarak kelahiran, pendidikan, persepsi, jarak rumah ke RSUD, riwayat persalinan yang lalu. Dari faktor-faktor yang bermakna tersebut yang paling dominan mempengaruhi adalah persepsi ibu hamil terhadap rujukan.
Perlu bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin mempertahankan keberadaan bidan didesa, meningkatkan keterjangkauan sarana rujukan dengan Ambulans desa, meningkatkan pelaksanaan JPKM, serta meningkatkan pembinaan terhadap RSUD Sekayu.
Kepada RSUD Sekayu agar memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada Puskesmas secara berjenjang bahkan sampai kemasyarakat umum, serta ibu hamil khususnya, dengan meningkatkan promosi keberadaannya sampai kepada masyarakat terpencil, serta rneningkatkan persaingan dengan rumah sakit swasta yang ada.

This research aims to know the correlation predisposing factors, which is had by pregnant mother high risk according to the age, how many times pregnancy, child number, birth spacing, education, knowledge, perseption, attitude and enabling factors are family income, cost guarantor, distance to District General Hospital, other means, referral suggestion by circumstance, other family in one house, experience in District General Hospital and need factors, which consist of the Last Child Birth History, Disease with Referral System of Pregnant Mother High Risk from Health Centre to Sekayu District General Hospital.
This research was done at lO Health Centres (Puskemas) in the Regency of Musi Banyuasin, which is stated in District General Hospital are: Sekayu Kota, Lumpatan, Tebing Bulang, Jirak, Babat Toman, Cinta Karya, Suka Damai, Ngulak, Tanah Abang and Karya Maju Health Centres.
This research is a Cross Sectional Study with using total population that using structured quesioner and then was done data taking of l00 respondences. The data which was taken and then was processed by statistic using Frequency Distribution Analysis Technic and Chi-Square using computer SPSS version 9.0 program.
The results of research show that l00 resporidences, who were referial to District General Hospital, apparantly they came to Distnct General Hospital was 71 respondences (71%), while the factors, which were correlated with purposes were how many times pregnancy, birth distance, education, perseption, house distance to District General Hospital, Last Child Birth History. From these factors, which are predominant is the perception of pregnant mother to the Referral.
It is necessary for Health District in the Regency of Musi l3anyuasin to maintain midwives? existence in the village, to raise achievement. The referral means with village ambulance, to raise Sociely Health Care Garantie (JPKM) Organization and to raise establishment to Sekayu District General Hospital.
To Sekayu District General Hospital so that give some information completely to Health Centre gradually even until general society and especially to pregnant mother, to raise existence promotion until low society and to raise competition with the private hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Arimah
"Kematian perinatal di Kabupaten Tulang Bawang tahun 2012 cenderung meningkat, dan kunjungan antenatal (K-4) belum mencapai target. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pemanfaatan antenatal care dengan kematian perinatal di Kabupaten Tulang Bawang tahun 2011 - 2012. Menggunakan data sekunder otopsi verbal kematian perinatal. Desain penelitian kasus kontrol. Kasus adalah bayi lahir hidup dan meninggal pada periode 0-7 hari. Kontrol adalah bayi lahir hidup sampai usia 7 hari pada periode sama. Sample kasus 65 dan kontrol 130. Analisis regresi logistik menunjukkan pemanfaatan antenatal yang tidak sesuai mempunyai OR 15,6 (95% CI: 4,1 -60,2) terhadap kematian perinatal setelah di kontrol pendidikan ibu, paritas, jarak kelahiran, penolong persalinan, komplikasi kehamilan. Pemanfaatan antenatal perlu ditingkatkan untuk penurunan kematian perinatal.

Number of perinatal mortality in Tulang Bawang tend to have increased in 2012 compared to the previous year, utilization of antenatal care is still below the national target. This study aims to determine the relationship utilization of antenatal care with perinatal mortality in Tulang Bawang in 2011 - 2012. Research using secondary data perinatal death verbal autopsy and was designed a case control study. Case were infants born alive and died during the early neonatal periode (0-7 days), and Controls were infant born and stay alive during that period. Number of cases was 65 and control was subject was 130 calculated. Analysis method used was logystic regression analysis. Theresults showed that the utilization of antenatal care which does not have the appropriate program OR 15.6 (95% CI: 4.1- 60.2) for perinatal mortality after being adjusted by maternal education, parity, birth spacing, birth attendants, and complications of pregnancy. Utilization of antenatal care needs to be improved in order to decrease perinatal mortality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>