Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148821 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinatra Gunawan
"Latar belakang : Benzen yang masih digunakan oleh berbagai industri sebagai bahan pelarut dan bahan mentah diketahui berdampak negatif terhadap kesehatan tenaga kerja. Begitu juga dengan benzen yang digunakan perusahaan pemerosesan minyak dan gas dapat berdampak yang sama. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat pemakaian masker gas terhadap perubahan kadar fenol dalam urin akibat pajanan benzen di unit penatalaksanaan limbah PT. V di Kalimantan Timur
Metode : Penelitian ini menggunakan disain studi intervensi. Empat belas tenaga kerja diambil secara purposif sebagai subjek yang diintervensi dengan pemakaian masker selama empat minggu disertai penyuluhan mengenai pencegahan terhadap pajanan benzen. Pengukuran terhadap lingkungan kerja dilakukan dengan mengukur kadar uap benzen, dan beberapa variabel seperti umur, pendidikan, pengetahuan, alkohol, merokok didapat dari wawancara dan kuesioner. Pajanan benzen terhadap tenaga kerja diukur melalui kadar fenol dalam urin.
Hasil : Pengukuran kadar uap benzen di lingkungan kerja diatas nilai ambang batas yang dianjurkan ACGIH. Pada penelitian ini ditemukan perbedaan bermakna pada pemeriksaan kadar fenol dalam urin dan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi (P<0,05).
Kesimpulan dan saran : Studi intervensi ini menunjukkan adanya penurunan kadar fenol dalam urin subjek disertai peningkatan pengetahuan subjek yang bermakna sesudah intervensi. Disarankan pada perusahaan untuk melakukan pemantauan kadar uap benzen di lingkungan kerja setiap enam bulan dan tenaga kerja diharuskan memakai masker secara teratur pada saat bekerja.

The Benefit of Mask on the Change of Fenol Level in the Urine as an Effect of Benzene Exposure at the Sludge Processing Plant, `V' Company, East Kalimantan, 2000Background: Benzene which is still used in the industrial world as a solvent and raw material, still known to have negative effects on the workers' health. Benzene also exists in oil and gas company as by product. The purpose of this study was to identify the effects of benzene exposure through the measurement of phenol level in the urine of workers' at the sludge processing unit in the oil and gas company, PT V East Kalimantan and the impact of using mask respirator for its prevention.
Method : The design of study was a simple intervention study. Fourteen workers were recruited purposively as subjects, were intervened by using mask about four weeks simultaneously and having education on personal protection against benzene vapor. A simple working environmental survey was carried out measuring the level of benzene vapor at the working area, while several variables i.e age, education, duration of work, alcoholism, smoking and drugs were collected through interviews and questionnaires. Benzene exposure was measured through phenol urinary level of subjects.
Results : Study finding showed that the level of benzene vapors in the working area was above ACGIH threshold value. Significant differences were found between admission phase and post intervention phase in urinary phenol level and knowledge (P<0,05).
Conclusions and suggestions : The intervention study showed a significant decrease in urinary phenol concentration of subjects as well as an increase of knowledge. The enterprise was suggested to carry out monitoring project of the benzene vapor level in the working area every six month while the workers should be instructed to use mask regularly while working."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T2030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susanto
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Analisis klorida dalam cairan biologis seperti serum, urin, cairan serebrospinal dan keringat mempunyai arti klinik yang penting. Dalam penelitian ini dibandingkan metoda mikro agar perak nitat dengan metoda Schales & Schales untuk penetapan kadar klorida serum dan urin dalam hal ketepatan, kecermatan, sensitivitas, kemudahan dan biaya. Diteliti pula spesifisitas metoda mikro agar perak nitrat terhadap penambahan tiosianat. Metoda mikro agar perak nitrat bedasarkan difusi radial sampel melalui gel agar yang mengandung perak nitrat. Makin tinggi kadar klorida dalam sampel, makin luas difusinya dalam agar, sehingga makin luas pula endapan perak klorida yang terbentuk. Metoda Schales & Schales digunakan sebagai pembanding, karena metoda ini merupakan metoda titrasi yang sederhana, cepat, tepat dan mudah. Serum dan urin dari 30 orang sehat diukur dengan kedua metoda.
Hasil dan Kesimpulan: Pada perbandingan metoda mikro agar perak nitrat dan metoda Schales & Schales didapatkan ketepatan dan kecermatan yang sama baik, sedangkan sensitivitas metoda mikro agar perak nitrat lebih baik daripada metoda Schales & Schales. Kedua metoda mudah dilaksanakan dan murah biayanya. Pada metoda mikro agar perak nitrat penambahan tiosianat 0,50-15,00 mg/dl memberi penyimpangan 0,60 - 4,97%. Hasil penetapan klorida dalam serum dan urin dengan kedua metoda menunjukkan korelasi yang baik untuk serum (r=0,82) dan urin (r=0,99). Kadar klorida 30 sampel serum orang dewasa sehat ditetapkan dengan metoda mikro agar perak nitrat berkisar, antara 96,98-108,59 mmol/1 (102,47 ± 3,19 mmol/1) sedangkan dengan metoda Schales & Schales antara 99,17 ± 110,00 mmol/1 (104,16 ± 2,97). Kadar klorida dalam 30 sampel urin 24 jam ditetapkan dengan metoda mikro agar perak nitrat adalah 106,37-206,58 mmol/24 jam (139,27 ± 29,773 dan dengan metoda Schales & Schales adalah 107,90-209,43 mmol/24 jam (141,10 ± 30,01). Dapat disimpulkan bahwa metoda mikro agar perak nitrat merupakan metoda yang cocok untuk pemeriksaan sampel dalam jumlah besar.

Scope and Method of Study: A comparison study was carried out on the accuracy, precision, sensitivity, simplicity and cost of the silver nitrate agar micromethod and the mercurimetric method of Schales & Schales for chloride determinations in serum and urine. The micromethod is based on the chemical precipitation of silver chloride by radial diffusion through agar gel containing silver nitrate. The mercurimetric method of Schales & Schales was used as the reference method as it is an established, rapid, simple, accurate method for chloride determination in biological fluids. The effect of thiocyanate on the micromethod was studied by adding thiocyanate solutions to standard solutions of chloride. Sera and urine from 30 healthy individuals were analyzed for chloride using both methods.
Findings and Conclusions: The silver nitrate agar micro method compared well with the Schales & Schales method on accuracy, precision, simplicity and cost, while the agar micromethod was found to be more sensitive than the Schales & Schales method. Addition of 0,50-15,00 mg/dl thiocyanate gave a deviation of 0,60-4,97%. A range of 96,98-108,59 mmol/1 (102,47 ± 3,19) for serum chloride was found with the silver nitrate agar micromethod, while with the method of Schales & Schales the values were 99,17-110,00 mmol/1 (104,16 ± 2,79). The range for urinay chloride excretion was found to be 106,37-206,58 mmol/24 hours (139,27 ± 29,77) with the silver nitrate agar micromethod and 107,90-209,43 mmol/ 24 hours (141,10 ± 30,01) with the method of Schales & Schales. The results showed a good correlation of the 2 methods for both serum and urine chloride (r = 0,82 and 0,99). We consider the micromethod especially suitable for the analysis of large load determinations using small volume samples.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahl, B.S.
Ram Nagar: S. Chand & Company , 1997
547 BAH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raju Eka Candra
"Daerah X diperkirakan memiliki kandungan deposit mineral bijih besi. Survei geofisika dengan metode Resistivitas Dipole-Dipole dan metode Magnetik telah dilakukan di daerah tersebut. Metode Dipole-Dipole dilakukan pada 6 buah lintasan dengan panjang lintasan masing-masing sebesar 300 m, jarak antar elektroda 30 m dengan target kedalaman sekitar 50 m. Metode Magnetik dilakukan mengikuti lintasan yang sama dengan spasi 50 m. Pemetaan deposit dilakukan dengan interpretasi terpadu melalui hasil pemodelan 2D data Dipole-Dipole dan Magnetik, sehingga didapat batasan zona mineralisasi yang menyebar pada semua line dan Volume deposit yang terkandung.

X area indicated contens a mineral deposit of iron ore. Geophysics surveys with Resistivity Dipole-Dipole method and Magnetic method carried out to investigate in that area. Dipole-Dipole method carried out to 6 number of lines with each a length of line 300 m, range between electrode is 30 m with depth target about 50 m. Magnetic method carried out by following same line with range point is 50 m. Investigate of deposit carried out by combined Interpretation result of 2D modeling Dipole-Dipole and Magnetic date, This fact lead to estimate of mineralization zone barrier for all lines and deposit volume."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S28863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alien Olifitria Ningrum
"Kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan dapat diproses menjadi biooil yang nantinya dapat dijadikan bahan bakar alternatif pada kendaraan bermotor. Kelapa sawit sebagai umpan dicacah hingga diameter 0,1-2 mm, selanjutnya umpan diproses menggunakan metode fast pyrolysis, dan yang terakhir dilakukan pengujian pada produk cair. Penelitian ini menggunakan variasi bahan baku kelapa sawit (cangkang, tandan, dan serat) dengan kondisi suhu operasi 450, 550, dan 650°C.
Faktor utama yang mempengaruhi jumlah biooil adalah komposisi biopolimer umpan. Jumlah kandungan biopolimer dari masing-masing umpan adalah : cangkang 94,2%; tandan 90%; dan serat 80%. Sesuai dengan banyaknya kandungan biopolimer, hasil dari eksperimen didapat bahwa umpan cangkang menghasilkan biooil dengan jumlah terbesar (62% pada suhu optimum 550°C) disusul oleh tandan (58% pada suhu optimum 550°C) dan serat (38% pada suhu optimum 650°C)

Palm oil waster as a source renewable energy can be processed into biooil that can later be used as alternative diesel fuels. Palm oil waste is crushed up to diameter 0,1-2 mm, then feed from palm oil waste is processed using fast pyrolysis method to produced biooil, and latter liquid product is carried out for tests. This study uses variation of raw material palm oil waste (EFB, shell, and fiber) with operating temperature conditions of 450, 550, and 650°C.
Biopolimer content is the main factor that can influence the quantitiy of liquid product. Quantitiy of biopolimer content from each feedstock are: shell 94,2%; EFB 90%; and fiber 80%. In accordance with the quantity of biopolimer content, the results from experiments showed that shell produces biooil with largest number (62% at the optimum temperature of 550°C), followed by EFB (58% at the optimum temperature of 550oC), and fiber (38% at the optimum temperature of 650°C)
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S898
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Mutia
"Menurut MacFarlane dan Radforth (1965), gambut Bereng Bengkel masuk katagori fibrous peat karena kandungan seratnya lebih besar dari 20%. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa kurva hubungan antara angka pori dan log tegangan mempunyai tiga garis lurus yang patah, dengan angka pori awal diatas 5. Menurut Hellis dan Brawner (1961) angka pori untuk fibrous peat berkisar antara 5 sampai 15, sedangkan amorphous granular peat mempunyai angka pori yang kecil yaitu sebesar 2. Menurut Dhowian clan F,dil (1980) kurva antara angka pori dan log tegangan untuk fibrous peat mempunyai perbedaan yang sangat menyolok dengan kurva dari amorphous granular peat. Perbedaannya yaitu indeks kompresi dan angka pori awal untuk amorphous granular peat adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan fibrous peal. Selain itu virgin kurva dari amorphous granular peat hanya terdiri dari satu garis lurus seperti pada tanah lempung (non organic soil) sedang fibrous peat mempunyai dua garis lurus yang patah.
Model reologi Gibson dan Lo yang sebenarnya pertama kali diciptakan oleh f oynthing Thomson, dapat digunakan untuk menggambarkan deformasi akibat pemampatan primer dan pemampatan sekunder tanah gambut apabila dikenai pembebanan secara terus menerus (tanpa ada unloading).
Pemampatan primer 'a' gambut Bereng Bengkel berperilaku nilainya makin mengecil dengan bertambahnya beban , namun pada beban yang kecil yaitu 10 kPa sampai 100 kPa, harga a membesar dengan bertambahnya beban Hal ini berlaku untuk pembebanan dengan OCR=4 dan 0CR=6. Sedangkan pada pembebanan dengan OCR=8, pada saat pemberian beban 400 kPa, ternyata harga a naik kembali. Dapat disimpulkan bahwasannya kecepatan keluarnya air dari makropori sangat tergantung pada besarnya beban yang diberikan.
Pada pembebanan dengan OCR=4 didapat selisih angka pori pada saat menerima beban kompresi sebesar 50 kPa dengan angka pori pada saat menerima beban rekompresi sebesar 50 kPa adalah sebesar Ae=1.10566 (terjadi pengurangan 25.4% dari angka pori awal), sedangkan pada proses siklik didapat nilai e=1.07294 (terjadi pengurangan 24.9% dari angka pori awal). Dalam hal ini proses siklik tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pengurangan angka pori.
Pada pembebanan dengan OCR=6 didapat selisih angka pori pada saat menerima beban kompresi sebesar 50 kPa dengan angka pori pada saat menerima beban rekompresi sebesar 50 kPa adalah sebesar e=2.23719 (terjadi pengurangan 56.1% dari angka pori awal) , sedangkan pada proses siklik didapat nilai 6e=2.23018 (terjadi pengurangan 55.9% dari angka pori awal). Dalam hal ini proses siklik juga tidak memberikan pengaruh yang berarti dalam pengurangan angka pori.
Pada pembebanan dengan OCR=8 didapat selisih angka pori pada saat menerima beban kompresi sebesar 50 kPa dengan angka pori pada saat menerima beban rekompresi sebesar 50 kPa adalah sebesar e=3.81107 (terjadi pengurangan 81.94% dari angka pori awal). sedangkan pada proses siklik didapat nilai e=3.80946 (terjadi pengurangan S1.91% dari angka pori awal). Dalam hal ini proses siklik juga tidak memberikan pengaruh yang berarti dalam pengurangan angka pori.
Dengan memberikan preloading hingga 200 kPa dapat memnpercepat penurunan dengan nilai penurunan sisa (residual settlement) sebesar 53.76mm. dengan memberikan preloading Icing a 300 kPa memberikan sisa penurunan sebesar 49.42 mm dan bila diberikan preloading hingga 400 kPa menghasilkan sisa penurunan sebesar 9.74 min , untuk ketebalan gambut 11 meter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggalo, Efniarsi S.
"Identifikasi pengaruh kerapatan sel (X1), komposisi Nitrogen (X2), dan komposisi Fosfor (X3) terhadap total lipid (Y) dilakukan pada 3 jenis mikroalga, yaitu Chlamydomonas sp, Chlorococcum sp, dan Chroococcus sp. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode permukaan respon. Rentang nilai ketiga variabel bebas (faktor) di atas adalah kerapatan sel (X1 : 0,4 ? 0,72 OD), komposisi Nitrogen (X2 : 1,94 ? 3,88 g/l), dan komposisi Fosfor (X3 : 0,03-0,06 g/l). Nilai rentang variabel bebas tersebut adalah sama yang digunakan pada ketiga alga. Dari ketiga variabel bebas yang memiliki pengaruh nyata atau signifikan pada total lipid adalah komposisi N dan komposisi P.
Model orde yang paling sesuai dalam proses identifikasi ini adalah model orde II, dimana pada alga Chlamydomonas sp, titik optimum komposisi N dan komposisi P adalah 1,54 g/l dan 0,05 g/l dengan total lipid yang diperoleh 21,58%. Untuk alga Chlorococcum sp titik optimum komposisi N dan komposisi P adalah 1,54 g/l dan 0,045 g/l dengan total lipid yang diperoleh 8,26%. Pada alga Chroococcus sp titik optimum untuk komposisi N dan komposisi P adalah 1,54 g/l dan 0,045 g/l dengan total lipid yang diperoleh 23,23%.

Identification for effect of cell density (X1), Nitrogen composition (X2), dan Fosfor composition (X3) to the total of fatty acid (Y) was done with using 3 microalgae are Chlamydomonas sp, Chlorococcum sp, and Chroococcus sp. Identification was done with using response surface methodology. Range values of the independent variables (factor) are cell density (X1 : 0.4 ? 0.72 OD), Nitrogen composition (X2 : 1.94 ? 3.88 g/l), and Fosfor composition (X3 : 0.03 ? 0.06 g/l) and the values are same which used for 3 microalgae. The independent variables have strongly effect to the total of fatty acid are Nitrogen composition and Fosfor composition.
The order model which adequately fit in this identification is using seconde order. For algae Chlamydomonas sp, the optimum values of Nitrogen composition and Fosfor composition are 1.54 g/l dan 0.05 g/l and total lipid resulted is 21.58%. For algae Chlorococcum sp, the optimum values for Nitrogen composition and Fosfor composition are 1.54 g/l dan 0.045 g/l and total lipid resulted is 8.26%. For alga Chroococcus sp, the optimum values for Nitrogen composition and Fosfor composition are 1.54 g/l dan 0.045 g/l with total lipid resulted is 23.23%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43096
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinar Rochmasari
"Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung beberapa senyawa seperti minyak atsiri, senyawa tannin, terpenoid, flavonoid, resin, antosianin, dan alkaloid. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi dan identifikasi struktur molekul senyawa kimia dalam fraksi netral daun jambu biji Australia. Daun jambu biji yang telah kering dimaserasi dengan metanol. Ekstrak kasar metanol diekstraksi dan didapatkan 3 fraksi yaitu fraksi netral, fraksi asam, dan fraksi fenolik.
Fraksi netral diuji bercak menggunakan KLT, dimurnikan menggunakan kromatografi kolom dengan teknik gradien elusi menggunakan eluen campuran etil asetat dan n-heksana. Senyawa hasil isolasi berupa cairan kental (minyak) diidentifikasi menggunakan FT-IR, GC-MS, dan 1H NMR. Dari hasil identifikasi, senyawa yang diperoleh yaitu metil palmitat, metil linolenat, metil stearat dan squalene.

Guava leaf (Psidium guajava L.) contain essential oil, tannin, terpenoid, flavonoid, resin, anthocyan, and alkaloid. This study has been carried out isolation and identification of chemical compounds of Australian guava leaves in the neutral fraction. Dried guava leaves macerated with methanol. Methanol crude extracts was extracted and obtained three fractions: neutral fraction, acid fraction, and phenolic fraction.
Neutral fraction was tested by using TLC test, and then purified by column chromatography with gradient eluent of ethyl acetate and n-hexane. The isolated compounds form oil, then performed the identification with FTIR spectrophotometer, GC-MS, and 1H-NMR. From the results of identification, the compounds was obtained are methyl palmitate, methyl stearate, methyl linolenate and squalene.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S877
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Mukti
"Pada penelitian ini, virus IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus), yang menjadi penyebab utama turunnya produksi udang di Indonesia, didisinfeksi menggunakan aplikasi teknologi oksidasi lanjut (teknik ozonasi dan sinar UV), yaitu dalam skala laboratorium. Parameter utama yang divariasikan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu perlakuan tanpa menggunakan ozon dan sinar UV, menggunakan ozon, dan menggunakan ozon dan sinar UV.
Analisis hasil pengamatan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu dengan mengamati pertumbuhan udang (jumlah udang yang bertahan, dan berat badan), kualitas air (DO, suhu, salinitas, NO2, NH3, PO4, dan kH), dan gejala klinis (otot berwarna putih dan bagian ekor maupun badan berwarna oranye seperti udang rebus).
Berdasarkan hasil pengamatan, perlakuan tanpa menggunakan ozon dan sinar UV memiliki Survival Ratio (SR) 53,3%, perlakuan menggunakan ozon memiliki SR 100%, dan perlakuan menggunakan ozon dan sinar UV memiliki SR 60%. Dari hasil pengamatan, disimpulkan bahwa perlakuan disinfeksi menggunakan ozon adalah perlakuan yang terbaik untuk meningkatkan produksi udang di Indonesia.

In this research, IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus), the prime factor decreasing shrimp production in Indonesia, was disinfected by advanced oxidation process application (ozonation technique and UV radiation), in laboratorium scale. There were three prime parameters varied in this experiment, such as using ozone, using ozone and UV lamp, and using neither ozone nor UV lamp.
Analysis of the result in this experiment was done quantitatively and qualitatively, such as by observing shrimp growth (sum of survivor shrimps and shrimp weight), water qualities (DO, temperature, salinity, NO2, NH3, PO4, dan kH), and clinical symptom (white color of shrimp's muscle and orange color on shrimp's abdominal like boiled shrimp).
Based on the experiment results, Survival Ratio (SR) for the treatment without using ozone and UV lamp, the treatment using ozone, and the treatment using ozone and UV lamp respectiveily are around 53,3%, 100%, and 60%. Then, it could be concluded that the treatment using ozone was the maximum treatment for increasing shrimp production in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43044
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Welliam
"Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir telah banyak dikembangkan
metode sintesis kimia organik menggunakan gelombang mikro. Saat ini
sintesis kimia organik dengan gelombang mikro sering dirangkai dengan
metode bebas pelarut. Metode bebas pelarut memberikan keunggulan yang
lebih dibandingkan dengan teknik konvensional, selain ekonomis teknik ini
juga ramah lingkungan. Hasil yang diberikan oleh sintesis dengan metode ini
sangat baik, produk yang dihasilkan banyak dan kemurniannya tinggi serta
waktu reaksi yang cepat.
Pada penelitian dilakukan reaksi 0-asetilasi dengan AcaO-Piridin /
alumina menggunakan metode bebas pelarut di bawah,gelombang mikro.
Pada penelitian ini digunakan empatjenis substrat yaitu; fenol, m-kresol, p-
*
kresol, dan guaiakol untuk membandingkan kereaktifan dan kefektifan sintesis dengan metode ini. Piridin bertindak sebagai katalis dan alumina
merupakan zat padat pendukung. Produk yang dihasilkan berupa ester
asetat. Has!! reaksi dimurnikan untuk dihitung persentase produk yang
dihasilkan dan dianalisis dengan uji titik didih dan spektroskopi infra merah.
Hasil analisis menunjukkan metode bebas pelarut merupakan metode yang
efektif dan efisien untuk sintesis kimia organik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>