Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A.J. Hananto
"Rumah sakit merupakan penghasil limbah medik atau klinis terbesar yang mengandung segala macam penyakit yang ada di masyarakat, sehingga dapat dikatakan mengandung potensi bahaya bagi Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan karena tercemar bahaya infeksius, toksin dan radioaktif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran apakah manajemen pengolahan limbah cair di RSUP Persahabatan dapat memperbaiki mutu air lirnbah rumah sakit.
Penelitian ini menggunakan metode wawancara merndalam, pengamatan lapangan dan dirancang dengan analisa kualitatif. Sebagai bahan penyusunan instrumen digunakan instrumen dari kepustakaan serta instrumen SOP. Lokasi penelitian dilakukan di RSUP Persahabatan di instalasi Sanitasi dan unit-unit yang terkait.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengolahan air limbah di RSUP Persahabatan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (JPAL) dengan PENYAO tipe WSZ - 1OF yang hanya untuk mengolah air limbah dari laundry dan dapur gizi, sedangkan air limbah dari rawat inap, rawat jalan, kamar operasi, Farmasi dan Laboratarium dialirkan ke Septik Tank Efluent yang dihasilkan IPAL sudah memenuhi standard baku mutu dari BAPEDALDA, tetapi belum dimanfaatkan atau didaur ulang. Tenaga yang dimiliki masih belum memadai berdasarkan Keputusan Dir. Jon. PPM dan PPL No. HK 00.06.6.44. th 1993.
Kesimpulan dari penelitian ini IPAL yang ada di RSUP Persahabatan sudah cukup baik, tapi belum mencakup keseluruhan air limbah rumah sakit Ketenagaan belum mencukupi, angaran pengoperasian dan pemeliharaan terbatas.
Saran-saran utama yang disampaikan adalah air limbah rumah sakit yang belum diolah dengan IPAL agar diolah dengan IPAL dengan cara pembuatan instalasi perpipaan untuk disalurkan ke IPAL, atau membuat IPAL baru untuk mengolah air limbah yang belum diolah tersebut. Mengenai ketenagaan dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan ataupun seminar-seminar yang melibatkan tenaga Instalasi Sanitasi.

Management of Clinical Liquid Waste Treatment at RSUP Persahabatan A hospital in the biggest producer of medical or clinical waste which contains various kinds of diseases existing amidst the people, so that it brings potential danger for the people's Health and Environment since the wastes is likely to be polluted by infectious, toxic and radio active materials.
Purposes of this study are to find description whether the management of liquid waste treatment at RSUP Persahabatan can improve quality of the hospital's water waste.
This study used method of detailed interview, the filed observation and was planned with qualitative analysis. The material for preparing instrument stemmed from the instrument from library and SOP instrument. The location of this study was RSUP Persahabatan at Sanitation Installation and order related units.
The finding of this study indicates that liquid waste treatment at RSUP Persahabatan used Water Waste Treatment Installation OPAL) with PENYAO type of WSZ - IOF only for treating the waste water from laundry and kitchen, meanwhile the waste water from the hospital's rooms for hospitalized patients (rawat inap), clinic rooms (rawat jalan), operating installation, Pharmacy, and Laboratory were flowed to Septic Tank The Effluent by the IPAL has already met the quality standard I bench mark of BAPEDALDA, but it has not been yet utilized or recycled. The personnel of the hospital have not been yet sufficient by virtue of the Decree of Director General of PPM and PPL No. K 00.06.6.44 YEAR OF 1993.
This study can be concluded that the IPAL at RSUP Persahabatan has been good enough, but it does not cover the entire of the hospital's waste, and the existing personnel are not sufficient, the operational budged and maintenance budget are limited.
The advice to be given are the hospital should treat the untreated water waste to be treated with IPAL, or establishing new IPAL for treating the untreated water waste. The personnel's skill and capability should be upgraded by organizing training or seminars involving the personnel of the Sanitation Installation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T2581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahadin Abubakar Rahman
"Rumah sakit melaksanakan berbagai kegiatan yang multi kompleks juga memproduksi berbagai jenis limbah. Salah satu jenis limbah yang diproduksinya adalah limbah klinis yang mengandung bahan-bahan infeksius, beracun dan radioaktif. Bahan-bahan ini mempunyai risiko bagi kesehatan manusia di sekitarnya serta sumber pencemaran bagi lingkungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen limbah cair di Pavilyun Kartika RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini lebih difokuskan pada kualitas limbah cair sebelum dan setelah pengolahan untuk dibandingkan dengan baku mutu limbah cair yang berlaku.
Hasil analisis efluen air buangan bila dibandingkan baku mutu hanya untuk parameter pH dan suhu menunjukkan kadar di bawah baku mutu. Sedangkan untuk BOD, COD, TSS, NH3 babas, P04, E.coli dan Coliform di atas baku mutu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 58 tahun 1995 yang akan dibertakukan mulai tahun 2000.
Hipotesis yang diuji adalah bahwa kualitas limbah cair akan menjadi lebih baik setelah diolah oleh IPAL. Uji t terhadap kadar limbah cair sebelum dan sesudah pengolahan menunjukkan penurunan yang bermakna (p < 0,05) untuk parameter BOD, COD, pH dan E.coli. Sedangkan untuk parameter TSS, NH3, P04 dan suhu secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna.
Pengawasan terhadap kualitas efluen berjalan baik yaitu dilakukan analisis kadar efluen secara teratur setiap tiga bulan. Kinerja IPAL juga masih baik yaitu mampu menurunkan kadar BOD, COD, E.coli pada kisaran 70% - 98 %. Manajemen pengolahan limbah cair di Pavilyun Kartika RSPAD Gatot Soebroto masih belum memadai. Hal ini dapat dilihat dari : peralatan IPAL seperti sump pit pump, collection pump, comminutor, air blower dan chlorine pump yang telah mengalami kerusakan lebih dari 6 bulan. Tenaga operator dan pemeliharaan mempunyai tugas pokok pada bagian teknik dan belum pemah mendapat pelatihan khusus di bidang pengolahan limbah cair.
Untuk itu maka perlu dilakukan suatu terobosan yaitu dengan menyusun suatu perencanaan yang baik untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan rumah sakit (SMLRS) dan program pencegahan pencemaran rumah sakit (P2RS) di Pavilyun Kartika RSPAD Gatot Soebroto.

Wastewater Treatment Management in Kartika Pavilion of RSPAD Gatot SoebrotoHospital runs various multicomplex activities and also products various sewage things. One of them which was producted by Hospital is clinical sewage which contain infected, poisonous and radioactive materials. These materials have a big risk for human healthy and also as pollution sources for its environment.
This research has a purpose for knowing wastewater management in Pavilyun Kartika RSPAD Gatot Soebroto. More focused on quality of wastewater before and after treatment, this research compare with regulated quality standard of wastewater.
Analitical results of wastewater, compared with quality standard of wastewater only on parameters pH and temperature show a value under quality standard value.
Meanwhile for free of BOD, COD, TSS, NH3, P041 E.coli and Coliform above quality standard which has been stated by Environment Govenrmental Minister jugdment No. 58 year 1995 attachment B which will be regulated on 2000. Tested Hyphotism is wastewater quality will became better after treated by IPAL (Sewage Treatment Plant) Test t on wastewater portion before and after treatment show significant decrement (p < 0.05) on parameters : BOD, COD, pH and E.coli. But for TSS, NH3, PO4 and temperature statistically not show significant differences.
Supervising on effluent quality run well, at least once in three months effluent portion analitic is done. IPAL performance also still in prime condition, has ability to decrease BOD, COD, E.coli portion on the range 70% - 98 %.
Wastewater treatment Management in Pavilyun Kartika RSPAD Gatot Soebroto hasnot been optimized yet. This mater can show on IPAL installation such as Sump pit pump, collection pump, comminutor, air blower and chlorine pump which has been gotten break more than 6 months. Operator and maintenance power has main duty on technical section and hasnot ever gotten special training on wastewater treatment. It is important to be done an intervention with arrange good plan to implement Hospital Environment Management System (SMLRS) and Prevention of Pollution of Hospital (P2RS) in Pavilyun Kartika RSPAD Gatot Soebroto.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumengan, Grace S.
"ABSTRAK
Rumah Sakit merupakan penghasil limbah medik atau klinis terbesar yang mengandung potensi bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan karena tercemar bahaya infeksi, toksik dan radioaktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen limbah cair klinis di rumah sakit Sint Carolus. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pengolahan limbah cair klinis, dan mengidentifikasi karakteristik kualitas limbah cair klinis sebelum dan sesudah pengolahan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan yang berlaku.
Hasil analisa efluen limbah cair klinik bila dibandingkan dengan baku mutu lingkungan, untuk parameter BOD, pH, suhu, TSS, amoniak, (termasuk logam berai, zat beracun, minyak dan lemak) menunjukkan kadar di bawah baku mutu yang berlaku. Sedangkan fosfat (>2mg/i) dan perkiraan jumlah kuman E.coli/100ml dan Koliform tinja (>10.000/100mi) di atas baku mutu sesuai keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.58 tahun 1995, lampiran B, yang akan berlaku pada tahun 2000. Hipotesis yang akan diuji adalah bahwa kualitas limbah cair klinis akan menjadi lebih baik setelah mengalami pengolahan. Uji t terhadap rata-rata kadar limbah cair sebelum dan sesudah pengolahan menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0.05) untuk parameter BOD, COD dan suhu, sedangkan untuk TSS, pH, amoniak, fosfat, perkiraan jumlah kuman E.coli dan Koliform tinja secara statistik tidak berbeda bermakna.
Manajemen pengolahan limbah cair klinis rumah sakit Sint Carolus secara umum baik, meliputi: tenaganya cukup memadai dalam jumlah dan kualitas termasuk adanya pengaturan kerja bergilir, biaya operasional / pemeliharaan relatif rendah, pengawasan dengan melakukan pemeriksaan kualitas limbah cairnya 3 bulan sekali dengan hasilnya baik dan di bawah baku mutu, serta efisiensi unit pengolahan limbah cair dalam pengambilan bahan pencemar mencapai 80s - 90% untuk kadar BOD, COD dan TSS. Di samping biaya investasi yang cukup mahal, unit tersebut masih belum mampu mengurangi kandungan bakteriologik sesuai baku mutu lingkungan yang akan diberlakukan pada tahun 2000, sehingga perlu modifikasi dalam sistem FBK-Bioreaktor atau dilakukan pengolahan pendahuluan dengan bahan koagulan.

ABSTRACT
Any hospital produces many medical wastes or clinic disposals that contain infectious, toxic or radioactive substances which are dangerous for public health and environment sanitation.
This research was aimed to learn the management of waste water treatment in the Sint Carolus Hospital. The specific objective is to describe treatment of waste water clinic and to identify the quality of waste water by comparing pre and post treatment using environmental quality standard.
The results indicated that analysis of waste water clinic, compared with standard quality in term of BOD, pH, temperature, TSS, amoniac, (include heavy metal, hazardous agents and fat), still below the standard value. But for phosphate, MPN E. colif100 ml and Koliform fecal (?10.000/100ml) were over the standard value, according to the Minister Environment decree, N0.58 / 1995, supplement B. This decree will become enforced in the year of 2000.
The hypotheses was that the quality of waste water would be significantly lower after treatment. The T test result indicated significance differences (p <0,05) for BOD, COD, and temperature values, but not for TSS, pH, amoniac, phosphate, MPN E.coli and Koliform fecal values.
In general, the management of waste water clinics treatment in Sint Carolus Hospital was good. The personnel were sufficient quantitatively and qualitatively. The cost of operation/maintenance was relative low. Controlling was done by examining the physical and chemical characteristic of waste water every 3 month, and all result were good, except for phosphate. The treatment efficiently removed 80%-90% for BOD, COD and TSS values. However, investment cost was very expensive, in addition that unit cannot reduce the bakteriologic aspect well, according to environ mental quality standard that will become effective on the year of 2000. Therefore it is necessary to modify FBKBioreactor system or to do preliminary treatment using coagulant substances.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Amalia Sakina
"Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berfungsi untuk mengurangi polutan yang terkandung dalam air limbah rumah sakit. Masalah dalam penelitian ini, operasional IPAL menggunakan energi dan material yang dapat berkontribusi pada dampak lingkungan potensial lainnya sehingga diperlukan penilaian dampak lingkungan terhadap proses pengolahan air limbah rumah sakit. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan skenario pengembangan proses pengolahan air limbah berdasarkan konsep daur hidup yang dapat diterapkan untuk mengelola kategori dampak lingkungan dari proses pengolahan air limbah di RSUP Persahabatan. Metode yang digunakan adalah Life Cycle Assessment (LCA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan dampak lingkungan potensial yang dihasilkan dari daur hidup lingkup cradle-to-gate pengolahan air limbah rumah sakit adalah freshwater eutrophication (53,36%) dan global warming potential (25,58%) yang disebabkan dari penggunaan listrik nasional sebesar 99,7% dengan valuasi ekonomi biaya dampak yang dihasilkan Rp 270.028,15 per 1 m3 air limbah terolah. Skenario alternatif terpilih untuk pengembangan IPAL rumah sakit adalah dengan mengganti sumber energi dengan tenaga surya yang dapat mengurangi 5 dari 8 dampak lingkungan dengan valuasi ekonomi biaya dampak Rp 218.782 per 1 m3 air limbah terolah. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan tenaga surya dapat mengurangi dampak lingkungan potensial dari IPAL eksisting berdasarkan konsep daur hidup.

The Wastewater Treatment Plant (WWTP) serves to reduce pollutants contained in hospital wastewater. The problem in this study is that WWTP operations use energy and materials that can contribute to other potential environmental impacts, so an environmental impact assessment of the hospital's WWTP is needed. The purpose of the study is to determine the scenario of developing a wastewater treatment process based on the concept of a life cycle that can be applied to manage the environmental impact category of the wastewater treatment process at RSUP Persahabatan. The methods used are Life Cycle Assessment (LCA) and Analytical Hierarchy Process (AHP).  The results showed that the potential environmental impact resulting from the life cycle of the cradle-to-gate scope of hospital wastewater treatment is freshwater eutrophication (53.36%) and global warming potential (25.58%) caused by the use of national electricity of 99.7% with an economic valuation of the impact cost generated by Rp 270,028.15 per 1 m3 processed wastewater. The chosen alternative scenario for the development of hospital WWTP is to replace energy sources with solar power which can reduce 5 out of 8 environmental impacts with an economic valuation of impact costs of Rp 218,782 per 1 m3 of processed wastewater. The conclusion of this study is that the use of solar power can reduce the potential environmental impact of existing WWTP based on the concept of life cycle."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
TA945
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA1248
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hastuti
"Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah kesehatan dan keselamatan yang berkaitan dengan tenaga kerja, pekerjaan dan lingkunan kerja, yang meliputi segala upaya untuk mencegah dan menanggulangi segala sakit dan kecelakaan akibat kerja dengan tujuan agar tercipta masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera guna mencapa produktivitas kerja yang optiman. Tujuan K3 antara lain untuk melindungi tenaga kerja atas hak kesehatan dan keselamatan dalam melakukkan kesehatan dan keselamtan setiap orang yang berada di tempat kerja, sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien ."
1999
JMAR-1-2-Jun1999-101
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vini WIdyaningsih
"Limbah cair Kantin Yongma adalah salah satu air limbah yang berpotensi menimbulkan pencemaran. Unit pengolahan limbah cair di Kantin Yongma berupa unit penangkap lemak (grease trap) dan sumur pengumpul (sump well) , saat ini belum mampu mengolah limbah cairnya sehingga masih terdapat beberapa masalah, seperti bau, penyumbatan pada pipa saluran pembuangan dan efluen pengolahan yang belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Oleh karena itu, dilakukan suatu evaluasi terhadap unit pengolahan limbah cair tersebut dan dicari alternatif pemecahan melalui pemilihan teknologi pengolahan limbah cair yang sederhana.
Unit penangkap lemak berfungsi untuk menjaring lemak dari limbah kantin, sedangkan sumur pengumpul berfungsi sebagai bak pengendapan. Diharapkan setelah melalui kedua unit tersebut efluen limbah kantin akan memenuhi syarat untuk dibuang ke saluran drainase di dekatnya. Teknologi yang dipilih adalah Biosand Filter yang selanjutnya diberi nama Biofilter. Biofilter adalah suatu unit pengolahan limbah cair yang menitikberatkan pada proses biologis dan mengandalkan mikroba dalam melakukan dekomposisi terhadap bahan pencemar organik (BOD5) yang terdapat dalam limbah tersebut.
Evaluasi terhadap unit penangkap lemak dan sumur pengumpul dilakukan dengan melakukan pengamatan di lapangan, pengambilan sampel limbah cair kantin di titik masuk dan keluar dari masing-masing unit, kemudian dievaluasi. Unit Biofilter dirancang sesuai dengan kondisi limbah kantin dan kriteria desain, kemudian dilakukan penelitian skala laboratorium untuk menentukan kinerja Biofilter dan proses pengolahan yang terjadi di dalamnya.
Dari evaluasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa unit pengolahan limbah cair Kantin Yongma memerlukan perbaikan dari segi struktur. Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa Biofilter skala laboratorium dapat dimanfaatkan sebagai unit pengolah limbah cair kantin Yongma dimana unit tersebut mampu menaikkan nilai pH air limbah kantin menjadi 7-8,5, menurunkan nilai TSS sebesar ± 96,99% dan BOD sebesar ± 50-76%. Sedangkan untuk parameter Total Fosfat, COD dan minyak/lemak hasil yang didapat bervariasi untuk setiap pengambilan data sehingga hasilnya tidak dapat ditentukan. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1067
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2001
TA1137
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>