Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107682 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wawan Kusnawan
"Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1990 mengisyaratkan setiap perguruan tinggi untuk mereorganisasi sistem perguruan tinggi sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang ada. Laminae yuridis formal tersebut memperlihatkan adanya pengakuan bahwa perguruan tinggi cukup penting dan strategis sebagai salah satu upaya mencerdaskan bangsa, lebih khusus lagi perguruan tinggi sangat penting dalam menampung tuntutan dan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh kesempatan mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi.
Peraturan Pemerintah nomor 152, tahun 2000, mengisaratkan Universitas Indonesia menjadi Badan Hukum Milik Negara, untuk diwujudkan menjadi universitas riset sebagai pusat unggulan ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan dan seni. Hal ini akan mendapat saingan baik dari sesama universitas negeri, maupun dari perguruan tinggi swasta. Fakultas Sastra Universitas Indonesia masih harus meningkatkan pelayanan kemahasiswaannya, berdasarkan penilaian Badan Akreditasi Nasional, baru Jurusan Sastra Prancis yang mendapafkan kategori A, dari empat belas jurusan/program studi yang ada.
Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1990:21), mengatakan bahwa pelayanan dikatakan berkualitas apabila pelayanan yang diterima relatif lebih memuaskan dari pada apa yang diharapkan oleh pelanggan. Ada lima dimensi yang digunakan oleh pelanggan dalam menilai suatu kualitas pelayanan, yaitu: tangibles (berwujud/kemampuan sarana dan prasarana fisik); reability (kehandalan/tingkat kepercayaan yang diberikan); responsiveness (sikap tanggap); assurance (jaminanl kepastian layanan); empathy (kesungguhan/perhatian).
Perbaikan terhadap pelayanan kemahasiswaan dilakukan berdasarkan analisis data, antara persepsi dan harapan terhadap pelayanan kemahasiswaan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, ternyata masih jauh dari yang diharapkan. Studi lebih lanjut penting guna menilai kinerja pegawai dan fasilitas yang disediakan secara berkesinambungan, untuk menghasilkan pelayanan kemahasiswaan berkualitas, guna memenangkan persaingan di era-globalisasi. Berkaitan dengan itu disarankan agar Fakultas Sastra UI melakukan perbaikan dalam penggunaan teknologi informasi, baik untuk melaksanakan pengajaran, maupun untuk pelayanan kemahasiswaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liestyodono B. Irianto
"Dalam era globalisasi sekarang ini dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara cepat, sejalan dengan hal tersebut maka baik organisasi bisnis maupun organisasi publik, khususnya Universitas Terbuka dituntut untuk meningkatkan kinerja pelayanan yang efektif, efisien, kompetitif dan berorientasi kepada mahasiswa sebagai subyek pelayanan.
Kajian utama dalam penelitian ini adalah menitik beratkan kepada analisis proses pelayanan kemahasiswaan dan kualitas pelayanan di Universitas Terbuka. Pada proses pelayanan kemahasiswaan dianalisis sejumlah faktor yang diperkirakan mempengaruhinya, meliputi; strategi, sistem, struktur, ketrampilan SDM, gaya kepemimpinan dan pemilikan nilai. Sedang pada kualitas pelayanan dianalisis dari masing-masing dimensi kualitas pelayanan, meliputi; tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, melalui penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, proses pelayanan kemahasiswaan di UT belum menunjukkan kinerja pelayanan yang efektif;
Kedua, beberapa faktor yang mempengaruhi proses pelayanan adalah strategi yang diterapkan UT belum mengenai sasaran, sistem dan prosedur belum berfungsi secara optimal, struktur yang ada belum mengakomodasikan tugas pekerjaan secara maksimal; terjadinya penugasan yang overlap, kinerja pegawai belum optimal sebagai akibat kombinasi kemampuan dan kemauan yang masih rendah. Gaya kepemimpinan yang cenderung kepada pemberian tugas secara langsung tanpa melihat hirarkhi organisasi yang ada, pemilikan nilai-nilai yang masih berorientasi kepada kebutuhan ekonomi dan kebutuhan pokok yang paling mendasar.
Bertitik tolak dari kesimpulan penelitian diatas, dikemukakan rekomendasi sebagai berikut:
Pertama, perlu adanya upaya yang optimal berbagai fungsi dalam proses pelayanan kemahasiswaan, dengan memperbaiki dan meningkatkan kemampuan SDM, dengan didukung oleh perangkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai.
Kedua, perlu adanya restrukturisasi organisasi untuk menghasilkan struktur organisasi yang ramping, efektif dan efisien.
Ketiga, Perlu adanya penataan kembali dalam kualifikasi, proporsi dan promosi SDM.
Keempat, Perlu adanya upaya peningkatan dan pemerataan kesejahteraan bagi semua karyawan, baik tenaga fungsional akademik maupun tenaga administrasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniherti
"Penelitian mengenai Pemanfaatan Perpustakaan oleh Mahasiswa di lakukan di Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Depok, pada bulan Maret sampai April 1994 , tujuannya adalah untuk mengetahui frekuensi, waktu dan alasan.mahasiswa mengunjungi perpustakaan dan mengetahui pemanfaatan koleksi oleh mahasiswa di perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan langsung kepada esponden. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FSUI yang mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian. Adapun sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa FSUI yang mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian berlangsung dan bersedia mengisi kuesioner yang disebarkan.
Melalui metode penarikan sampel secara kebetulan (accidental sampling) diperoleh 201 sampel. Hasilnya menunjukkan bahwa 34,3 % mahasiswa mengunjungi perpustakaan 2 sampai 3 kali dalam seminggu, 35,3% mahasiswa mengunjungi perpustakaan 1 sampai 2 jam dalam setiap kunjungan dan 44,7 % mahasiswa mengunjungi perpustakaan antara pukul' 8.30 sampai 12.00 WIB. Alasan utama dari kebanyakan mahasiswa adalah menbaca koleksi yang berhubungan dengan mata kuliah. Pemanfaatan terhadap koleksi menunjukan 37,5 % mahasiswa meminjam buku-buku yang berhubungan dengan mata kuliah 2 sampai 3 buku per minggu, 82 % mahasiswa pernah memanfaatkan buku yang bersifat untuk memperluas pengetahuan, 49,1 % mahasiswa memanfaatkan majalah yang bersifat umum.
Untuk bahan rujukan kebanyakan mahasiswa memanfaatkan ensiklopedi umum dan untuk surat kabar 58 % mahasiswa memanfaatkan surat kabar yang dilanggan oleh perpustakaan. Dengan demikian Perpustakaan FSUI sudah cukup dimanfaatkan oleh mahasiswanya, terbukti dari frekuensi kunjungan dan alasan mahasiswa, yaitu sebagian dari waktu belajar mandirinya dilakukan di perpustakaan. Selain itu juga pemanfaatan terhadap koleksi terutama buku menunjukkan bahwa kantong peminjaman yang dimiliki sudah dimanfaatkannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S15619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, [date of publication not identified]
028.9 MIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Irawati Roesma
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Sastra, 1978
378.92 UNI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Sastra, 1980
378.92 UNI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Universitas Indonesia, 1982
378.92 UNI r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Canti Widya Permata
"ABSTRAK
Penelitian mengenai korelasi tingat sosial ekonomi dengan pemerolehan bahasa kedua, khususnya bahasa Inggris, dilihat dari kemahiran berbicara peserta kursus English For Teenagers dilakukan selama Januari 1996 0 April 1996. Nilai kemahiran berbicara bahasa Inggris dianggap menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris para peserta. Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan korelasi tingkat sosial ekonomi dengan kemahiran berbicara peserta khusus tingkat dua dab tiga Program English For Teenagers di Program Pelayanan Bahasa Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Penelitian sebelumnya terbatas pada pengaruh tingkat sosial ekonomi dalam pemerolehan bahasa pertama anak, telah dilakukan oleh McCarthy dan Templin. Peneitian tentang pengaruh tingkat sosial ekonomi dalam pemerolehab bahasa kedua masih jarang dilakukan.
Nilai kemahiran berbicara didapat dari hasil tes oral tengah semester dan tes oral akhir semester. Klasifikasi tingkat sosial ekonomi dikumpulkan melalui kuesioner. cara penelitian tes oral dan cara penyususnan serta hasil kuesioner dijelaskan.
Hasil penelitian membuktikan adanya koreasi antara tingkat sosial ekonomi degan kemahiran berbicara pada bahasa Inggris. Dari 23 subjek yang terbagi atas dua kelas, kelas EFT-2 dan EFT-3 didapat koefisien korelasi sebesar 0.2565. Koefisien korelasi kelas EFT-2 dengan jumlah subjek 11 ialah 0.3719. Koefisien kelas EFT-3 dengan jumlah subjek 12 sebesar 0.1687. Sifat korelasi, baik perkelas maupun keseluruhan adalah positif, membuktikan bahwa ada korelasi antara tingkat sosial ekonomi dengan kemahiran berbicara peserta English For Teenagers tingkat dua dan tiga di Program Pelayanan Bahasa Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

"
1996
S14013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kartika
"Setiap bahasa di dunia mempunyai struktur dan sistem tersendiri. R.A. Hudson dalam Linguistic Form : System and Structure (11976 : 278) mengemukakan pendapatnya tentang struktur dan sistem. Antara lain dikatakan bahwa struktur dan sistem merupakan perangkat kaidah yang ditaati oleh pemakai suatu bahasa pada saat ia menggunakan bahasa itu; system dan struktur di sini mencakup pengertian bagaimana kombinasi antara fonem-fonem dalam suatu bahasa, bagaimana membentuk kata-kata baru dan bagaimana hubungan antara subyek, predikat dan obyek dalam kalimat suatu bahasa. Dalam bahasa Francis, misalnya, struktur sintaksisnya meng_hendaki urutan : subyek - predikat - obyek, contoh : Jean vend sa voiture 'Jean menjual mobilnya'. Pada contoh ini Subyek-(Jean,) diikuti oleh Predikat (vend) dan Obyek (sa voiture).Verhaar (1978 : 7) mengatakan bahwa dalam sistem ba_hasa yang menyeluruh dapat dibedakan bermacam-macam kaidah yaitu : kaidah gramatikal, kaidah leksikal dan kaidah fo_nologis. Kaidah gramatikal terbagi atas kaidah morfologi dan kaidah sintaksis. Dalam kaidah raorfologi tercakup kata_"
Depok: Universitas Indonesia, 1983
S14320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>