Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100196 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budhy Manan
"Undang Undang No 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi sudah diberlakukan sejak Mei 2000 dan disusul dengan Peraturan Pemerintah No 29 tahun 2000 sebagai pendampingnya, dimana keduanya berlaku sebagai dasar hukum untuk industri jasa konstruksi di Indonesia. Undang-uindang itu sendiri menjanjikan adanya suatu kemitraan dan kesetaraan kedudukan antara Pemberi Tugas dan Kontraktor, namun sampai sekarang belum ada suatu standar kontrak kerja konstruksi di Indonesia yang mengacu pada kedua dokumen tersebut diatas.
Tujuan dari tesis ini adalah untuk meneliti kemungkinan diberlakukannya dokumen FIDIC (1999), Conditions of Contract for Construction, sebagai standar kontrak untuk Indonesia itu, karena dokumen-dokumen terbitan FIDIC, International Federation of Consulting Engineers, telah sejak lama dipakai secara luas dalam bidang industri konstruksi internasional dan sudah terkenal dalam menerbitkan dokumen-dokumen persyaratan kontrak yang menganut asas "balanced risk sharing" antara kedua pihak.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dokumen FIDIC tidak bertentangan dengan perundang-undangan dan peraturan Indonesia, pemakaiannya bersifat umum sehingga cukup fleksibel dan dapat dipakai sebagai dasar dari standar kontrak kerja konstruksi untuk Indonesia.

The Indonesian Construction Law No 18, 1999, has been effective since May 2000, followed soon thereafter by the government regulation, PP No 29, 2000, both documents provide the legal base for the construction industry. They promise a relation based on partnership and equality between the Employer and the Contractor, unfortunately however there is no standard construction contract based on those regulations in existence in Indonesia at this moment.
The purpose of this thesis is to reseach the possibility of applying the FIDIC (1999). Conditions of Contract for Construction, document as the standard construction contract for Indonesia as FIDIC, the International Federation of Consulting Engineers, publications have long been in widespread use in the international construction industry and is well known for their various publications on contract conditions, which are based on balanced risk sharing principles between both parties.
The result of the research has proven that the FIDIC document is in accordance with the Indonesian laws and regulations, is of a general nature and is flexible to be used as a base for the Indonesian standard form of construction contracts.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddi Fitri Aliansyah
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
S25764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fazli Ardiansyah
"ABSTRAK
Kontrak merupakan dokumen yang sangat penting dalam proyek. Kontrak dipandang sebagai hukum yang harus dipenuhi dan menjadi pengatur serta pengendali hak-hak dan kewajiban antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam proyek. Sejak diberlakukannya UU Migas No. 22 tahun 2001, dikenal istilah PTK sebagai panduan dan pedoman tata kerja dalam kegiatan di sektor migas Indonesia. PTK No. 007 sendiri merupakan PTK yang khusus mengatur mengenai kegiatan pengadaan barang dan jasa pada kegiatan usaha hulu migas. Di dunia Internasional sudah lama dikenal dokumen FIDIC yang merupakan aturan kontrak yang telah digunakan banyak negara. FIDIC juga telah banyak diadaptasi pada proyek-proyek migas di Indonesia. Analisis yang dilakukan adalah membandingkan antara standar dan prosedur FIDIC dengan PTK No. 007. Tujuan dari perbandingan ini adalah untuk mengidentifikasi gap diantara kedua dokumen tersebut, kemudian mengevaluasi hasil gap yang telah ditemukan.

ABSTRACT
Contract is a very important document in the project. The contract is considered to be the law that must be completed and became a regulator and controller of the rights and obligations between owner and service provider in the project. Since the enactment of Oil and Gas Law No. 22 year 2001, PTK known as the terms and guidelines for the employment guidelines in the activities of oil and gas sector in Indonesia. PTK No. 007 is a PTK that specifically regulates activities of procurement in upstream oil and gas activities. In international, FIDIC document has long known as the contract rules that have be been used in many countries. FIDIC also has been widely adapted in oil and gas projects in Indonesia. The analysis is to compare standard and procedure between the FIDIC and PTK No. 007. The purpose of this comparison is to identify the gap between the two documents, and evaluate the gap results that has been found."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42184
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwianto Sulistyo Budi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S23874
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikriya Afifiana Faizah
"Tesis ini membahas mengenai pengaturan Kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) secara internasional dan dalam hukum nasional serta membahas mengenai penerapan klausula kontrak EPC khususnya Unforeseeable Difficulties yang menggunakan Standar Kontrak FIDIC Conditions of Contract for EPC/Turnkey Projects First Edition 1999 (FIDIC Silver Book) dengan studi pada pelakasanan Kontrak EPC Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB). Penelitian ini merupakan penelitian normatif atau doktrinal dan sosiolegal dengan menggunakan pendekatan perundang - undangan, pendekatan konseptual dan pendekatan kasus. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kontrak konstruksi yang melibatkan unsur asing merupakan bagian dari kontrak internasional. Berdasarkan sifatnya Kontrak EPC dengan standar kontrak dari FIDIC Silver Book bersifat Soft-law atau perjanjian internasional yang bersifat tidak mengikat (rekomendatif), dengan bentuk kontrak standar atau model kontrak (model contracts) yang diakui oleh asosiasi dan dijadikan acuan bagi kontrak - kontrak lainnya. Kontrak EPC sudah termuat didalam Undang - Undang No. 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi namun belum diatur secara detail dan spesifik. Pelaksanaan penerapan Kontrak EPC pada Proyek KCJB selain tunduk pada Undang - Undang Jasa Konstruksi juga tunduk pada peraturan sektoral lainnya. Secara teori tujuan penggunaan kontrak EPC yakni kontraktor dapat memberikan kepastian dari kontrak yang disepakati baik harga, waktu penyelesaian dan mutu atau performa kontrak tidak berubah, namun berdasarkan fakta yang diperoleh dilapangan dari hasil wawancara pelaksanaan kontrak EPC pada Proyek KCJB mengalami keterlambatan sehingga kontrak EPC akan diperpanjang. Selain itu banyak terdapat perubahan klausula kontrak dari standar FIDIC Silver Book yang disepakati para pihak dalam Proyek KCJB salah satunya mengenai Unforeseeable Difficulties. Sesuai dengan prinsip asas proporsionalitas dalam kontrak diperlukannya peran ahli hukum yang berkompeten (lawyer, legal consultant) agar pada saat perancangan kontrak terhindar dari risiko hukum (legal risk) dikarenakan keseluruhan proses bisnis melibatkan hukum dari awal hingga akhir.

This thesis discusses the arrangement of Engineering, Procurement and Construction (EPC) Contracts internationally and in national law and discusses the application of EPC contract clauses, especially Unforeseeable Difficulties using the FIDIC Contract Standards Conditions of Contract for EPC/Turnkey Projects First Edition 1999 (FIDIC Silver Book ) with a study on the implementation of the EPC Contract for the Jakarta - Bandung Fast Train (KCJB) Project. This research is a normative or doctrinal and sociolegal research using a statutory approach, a conceptual approach and a case approach. The results of the study conclude that construction contracts involving foreign elements are part of international contracts. Based on its nature, EPC contracts with contract standards from the FIDIC Silver Book are Soft-law or non-binding international agreements (recommendation), in the form of standard contracts or model contracts (model contracts) that are recognized by associations and are used as references for other contracts. The EPC contract is already contained in Law No. 02 of 2017 concerning Construction Services but has not been regulated in detail and specifically. The implementation of the implementation of the EPC Contract on the KCJB Project, being subject to the Construction Services Law and also subject to other sectoral regulations. Theoretically, the purpose of using the EPC contract is that the contractor can provide certainty of the agreed contract both price, completion time and quality or contract performance does not change, but based on facts obtained in the field from the results of interviews on the implementation of the EPC contract on the KCJB Project, there is a delay so that the EPC contract will be extended. In addition, there are many changes to the contract clauses contract on the KCJB Project from the FIDIC Silver Book standard which have been agreed upon by the parties, one of which is regarding Unforeseeable Difficulties. In accordance with the principle of proportionality in contracts, it is necessary to have a competent legal expert (lawyer, legal consultant) in order to avoid legal risk when drafting a contract because the entire business process involves law from beginning to end."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Himawan
"Semakin konvergennya perkembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi dewasa ini, telah mengakibatkan semakin beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) fasilitas telekomunikasi yang ada, serta semakin canggihnya produk-produk teknologi informasi yang mampu mengintegrasikan semua media informasi. Ditengah globalisasi komunikasi yang semakin terpadu (global communication network) dengan semakin populernya Internet seakan telah membuat dunia semakin menciut (shrinking the world) dan semakin memudarkan batas-batas negara berikut kedaulatan dan tatananan masyarakatnya. Ironisnya, dinamika masyarakat Indonesia yang masih baru tumbuh dan berkembang sebagai masyarakat industri dan masyarakat Informasi, seolah masih tampak prematur untuk mengiringi perkembangan teknologi tersebut.
Pola dinamika masyarakat Indonesia seakan masih bergerak tak beraturan ditengahkeinginan untuk mereformasi semua bidang kehidupannya ketimbang suatu pemikiran yang handal untuk merumuskan suatu kebijakan ataupun pengaturan yang tepat untuk itu. Meskipun masyarakat telah banyak menggunakan produk-produk teknologi informasi dan jasa telekomunikasi dalam kehidupannya, namun bangsa Indonesia secara garis besar masih meraba-raba dalam mencari suatu kebijakan publik dalam membangun suatu infrastruktur yang handal (National Information Infrastructure) dalam menghadapi infrastruktur informasi global (Global Information Infrastructure).
Komputer sebagai alat bantu manusia dengan didukung perkembangan teknologi informasi telah membantu akses ke dalam jaringan jaringan publik (public network) dalam melakukan pemindahan data dan informasi. Dengan kemampuan komputer danakses yang semakin berkembang maka transaksi perniagaan pun dilakukan di dalam jaringan komunikasi tersebut.
Jaringan publik mempunyai keunggulan dibandingkan dengan jaringan privat dengan adanya efisiensi biaya dan waktu. Sesuai dengan sifat jaringan publik yang mudah untuk diakses oleh setiap orang menjadikan hal ini sebagai kelemahan bagi jaringan itu. Kelemahan yang dimiliki oleh internet sebagai jaringan publik yang tidak aman ini telah dapat diminimalisasi dengan adanya penerapan teknologi penyandian informasi (Crypthography). Electronic data transmission dalam e-commerce disekuritisasi dengan melakukan proses enkripsi (dengan rumus algoritma) sehingga menjadi cipher/locked data yang hanya bisa dibaca/dibuka dengan melakukan proses reversai yaitu proses dekripsi sebelumnya telah banyak diterapkan dengan adanya sistem sekuriti."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T36730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Witanti Puspaningrum,author
"ABSTRAK
Dalam pemulihan ekonomi akibat krisis moneter tahun 1998, pemerintah
Indonesia, menerima pinjaman luar negeri dari JBIC untuk pelaksanaan proyek
pemerintah melalui perjanjian penerusan pinjaman antara Pemerintah Pusat
Republik Indonesia dengan perusahaan- BUMD/BUMN. Hal ini diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 Tentang Bea Masuk, Bea Masuk
Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
dan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang
Dibiayai Dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri serta peraturan
pendukungnya. Peraturan ini mengatur tentang pembebasan seluruh kewajiban
bea masuk, bea masuk tambahan atas impor barang dan material serta seluruh
pajak terkait dengan pelaksanaan proyek pemerintah. Namun demikian peraturan
perundang-undangan yang ada terkait dengan impor barang dan material untuk
proyek pemerintah belum mengatur masalah yang kritikal yaitu kepemilikan
surplus material. Salah satu proyek yang mengalami masalah ini adalah Contract
Package No. 4 West Java Distribution Pipeline di PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk, yang menyebabkan perselisihan antara pemilik pekerjaan dan
kontraktor. Kontrak tersebut menggunakan kontrak standar FIDIC Plant Design
Build, yang menganut sistem nilai kontrak lumpsum. Kontrak standar FIDIC
dipergunakan terkait dengan pinjaman luar negeri untuk Proyek CP-4. Tujuan dari
tesis ini adalah menganalisa penerapan peraturan perundang-undangan dan pasalpasal
dalam kontrak terkait permasalahan surplus material dengan menggunakan
metode studi kasus. Analisa penyelesaian surplus material tersebut menjadi topik
utama dalam penelitian yang menggunakan pendekatan yuridis normatif ini.
Pendekatan tersebut dilakukan untuk menganalisis data dalam menggambarkan
kepemilikan surplus material pada proyek pemerintah. Dengan penulisan ini
diharapkan dapat dibuat peraturan yang jelas mengenai surplus material dalam
proyek pemerintah sehingga permasalahan tersebut tidak terulang kembali.

ABSTRACT
In order to support the economic recovery due to the monetary crisis in 1998,
Indonesia Government has received foreign or offshore loans from JBIC to
develop the government projects through the subsidiary loan agreement between
the Government of Indonesia with the state-owned companies BUMD/BUMN.
The development of government projects is ruled within Government Regulation
Number 42 Year 1995 regarding Import Duties, Value Added Tax and Sales Tax
on Luxury Goods and Income Tax in The Framework of Implementation of
Government Projects Financed with Grant or Foreign Loan, and the other
supporting regulations. Such regulation is ruling about the exemption of all import
duties of goods and materials and all taxes related to development of government
project. However the existing prevailing regulation related to the imported goods
and materials for government project has not yet regulate the critical issue on the
surplus material. One of government project dealt with such issue is Contract
Package No. 4 West Java Distribution Pipeline in PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk, which was caused dispute between the employer and the
contractor. Such contract is using standard contract FIDIC Plant Design Build
which is adhere the value system lumpsum contract. The standard contract FIDIC
was utilized due to the offshore loan for CP-4 project. The main objective of this
thesis is to analyze the implementation of provision or terms and conditions in the
related regulations and the Contract regarding the surplus material by using case
study method. The analysis of the completion of a surplus of the materials is the
main topic in the research that uses the juridical normative approach. Such
approach shall be use in data analysis to describe the ownership of surplus
material in the government project. Therefore within this thesis, it is being
expected that the government may issue a clear regulations regarding surplus
material in the government project, therefore these problems do not occur again in
the future.
"
2013
T32546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Beluh Mabasa
"Pendahuluan. Kajian Infrastruktur Pemberlakuan SNI Alat Kesehatan ini mengacu kepada Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 301 tentang Pedoman Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib bertujuan untuk mendapatkan persepsi kesiapan stakeholder dalam hal ini Badan Standardisasi Nasional, Laboratorium Penguji, Lembaga Sertifikasi Produk, Regulator/Kementerian Kesehatan, Pabrik Alat Kesehatan, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta sebelum draft pedoman teknis pemberlakuan SNI alat kesehatan dirumuskan oleh Kementerian Kesehatan RI. Dihasilkan suatu usulan berupa pedoman teknis pemberlakuan SNI alat kesehatan.
Metode. Menggunakan kerangka konsep yang dijabarkan dalam rancangan penelitian berupa post test onlym tanpa control dengan jenis penelitian secara kualitatif dengan definisi operasional yang berisi pertanyaan penelitian yang ditujukan kepada stakeholder sebagai subjek penelitaan untuk pengumpulan data melalui studi dokumentasi dan wawancara mendalam menggunakan formulir sebagai instrumen penelitian kemudiaan data diolah, dikelompokkan, dianalisis dengan interprestasi, triangulasi dan flow chart kemudian dibahas dengan bembandingkan hasil penelitian dengan kepustakaan.
Hasil. Penelitian menunjukkan bahwa pedoman teknis tentang Pemberlakuan SNI alat Kesehatan segera dirumuskan oleh Kementerian Kesehatan dimulai dari peralatan yang berteknologi sederhana sampai sedang dalam rangka menjamin keamanan, mutu dan manfaat (safety, quality, efficacy) alat kesehatan impor dan ekspor yang beredar di Indonesia. Usulan Pedoman Teknis tentang Pemberlakuan SNI Alat Kesehatan dengan memperhatikan ketersedian Lembaga Penilaian Kesesuaian seperti Laboratorium Uji Produk Lingkup Alat Kesehatan yang terakreditasi dan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Alat Kesehatan yang terakreditasi.

The Infrastructure Study of Medical Device Indonesia National Standardization (SNI) Application referred to National Standardization Guidance (PSN) No.301 on Indonesia National Standardization application mandatory in order to get perception of stakeholder preparation such as National Standardization Agency of Indonesia, Testing Laboratory of medical device product, Product Certification Institution, Regulator/Ministry of Health, Domestic Manufacture of Medical Device, Government Hospital, Private Hospital before Technical Guidance draft of Medical Device SNI application is formulated by Ministry of Health. Draft proposal of technical guidance of medical device SNI application is produced.
Method. Using concept frame which is described in research design such as post test only without control with research kind qualitatively by operational definition contain research questions which directed to stakeholder as research subject for collecting data through documentation study and interview using form as study instrument and than the data is grouped, analyzed by interpretations, triangulation and flow chart after that discussed by comparative the result of research by library.
Result. The research showing that technical guidance of medical device SNI application must be formulated directly by Ministry of Health be began from simple to middle technology in order to make sure the safety, quality and efficacy import and export medical device that distributed in Indonesia. The proposal of technical guidance of medical device SNI application by paying attention about the supply of the available compatibility assessment institution such as accredited medical device scope product test laboratory and accredited medical device scope product certification institution.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30200
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Realita dalam proyek konstruksi bahwa variasi ditemukan dalam tiap-tiap jenis pekerjaan, perencanaan yang berubah dan material yang tidak ada di pasaran. Untuk itu sangat penting untuk menstabilkan ruang lingkup proyek dengan mengetahui sebab dan faktor apa saja yang berpengaruh dalam pekerjaan variasi yang merujuk pada kontrak kerja agar didapat kesepakan. Variasi dalam kontrak konstruksi dapat di artikan perubahan syarat-syarat dalam kontrak atau perubahan pada scope atau karakter pekerjaan. Variasi dalam proyek konstruksi sangat diperlukan karena tidak ada sebuah proyek tanpa perubahan. Lebih lanjut variasi dapat berupa penambahan, pengurangan dan penggantian. Dalam menelusuri atau mencari penyebab timbulnya pekerjaan variasi metode delphi dapat menjadi alternatif karena metode ini cepat dan mampu mewakili sebab-sebab atau faktor-faktor dari permasalahan yang ditinjau. Hal yang harus diperhatikan dalam variasi adalah scope, apakah termasuk variasi atau telah menjadi tugas kontraktor yang telah disebutkan dalam kontrak. Kedua adalah masalah instruksi yang harus jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Ketiga adalah dasar atau harga satuan dihitung ulang atau mengacu pada kontrak sebelumnya. Draft kontrak internasional seperti FIDIC harus nya sudah menjadi hal yang terbisa dalam melakukan hubungan kerja sama mengingat semakin kedepan arah perkembangan dunia konstruksi menjadi global."
[Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], 2006
S35845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Darma Weda
"ABSTRAK
Salah satu hukum pidana yang terganggu di sini adalah asa non-retroaktif. Asas ini -yang sejak awal kemunculannya- dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari kesewenangan penguasa, kini tidak lagi diberlakukan untuk menjaring para pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan yang merasa terlindungi karena asas retroaktif. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memberi pemahaman terhadap "grass violation of human rights", khususnnya dalam kaitannta dengan hukum pidana dan pemidanaan. Pemahaman terhadap perbedaan perlakukan hukum terhadap pelaku kejahatan berat (grave breaches), dengan memberlakukan hukum pidana secara retroaktif terhadap para pelaku. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengkaji pemberlakuan hukum pidana secara retroaktif dalam peradilan pidana serta menemukan pemahaman secara lebih mendalam mengenai pemberlakuakn secara retroaktif, serta pemberlakuannya dalam kasus-kasus tertentu; mengkaji batas-batas pemberlakukan hukum pidana secara retroaktif serta eksistensinya dalam sistem hukum nasional."
2006
D1024
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>