Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aris Munandar
"Rumah Sakit merupakan institusi yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan, terutama dari limbah cair yang dihasilkan karena kegiatan sehari-hari. Penanganan limbah cair dapat dilakukan dengan cara fisik, kimia dan biologis atau gabungan dari ketiganya. Salah satu pengolahan limbah cair secara biologis adalah menggunakan Rotating Biological Contactors (RBC). Metode ini memanfaatkan kemampuan mikrobia daiam merombak bahan cemaran sampai menjadi senyawa yang stabil.
Penelitian ini dilatar belakangi masih tingginya parameter limbah cair Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi, yang angkanya masih diatas Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit sehingga dimungkinkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kandungan BOD, COD, P04, TSS, NH3 dan MPN Coli limbah cair Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi setelah diolah dengan RBC sebagai unit pengolahan limbah cair secara biologis, sehingga didapatkan limbah cair yang kualitasnya lebih baik. Disamping itu juga untuk mengetahui penurunan terbaik parameter limbah cair tersebut berdasarkan waktu tinggal dan waktu putar (3 rpm).
Jenis penelitian adalah Eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Postest, dimana sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan aklimasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa limbah cair Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi setelah diolah dengan RBC, terdapat penurunan parameter berdasarkan variasi waktu tinggal dan waktu putar (3 rpm). Hasil penelitian dilapangan ditemukan penurunan parameter BOD, COD, P04, pada waktu tinggal 60 menit dengan putaran 3 rpm, merupakan penurunan yang optimum. Artinya dalam waktu 60 menit diolah dengan RBC maka parameter BOD, COD, dan PO4 terjadi penurunan yang memenuhi Standar Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit yaitu BOD = 14,25 mg/L, COD = 22,25 mg/L, dan P04 = 0,72 mg/L. Sedangkan waktu tinggal 120 menit, 180 menit, 240 menit dan 300 menit terjadi penurunan parameter BOD, COD dan P04 tetapi penurunannya sangat kecil.
Parameter TSS dan NH3 terjadi penurunan pada semua waktu tinggal tetapi, penurunan yang terjadi hasilnya masih diatas Standar Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit yaitu TSS antara 1,64 mg/L sampai dengan 174,75 mg/L dan NH3 antara 1,31 mg/L sampai dengan 1,52 mg/L.
Sedangkan parameter bakteriologis terbukti terjadi penurunan MPN Coli yang optimum oleh karena dari semua waktu tinggal yang digunakan hasilnya menunjukan penurunan MPN Coli dapat memenuhi Standar Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit yaitu antara 2090 sampai 5260.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. RBC dapat menurunkan kandungan parameter limbah cair Rumah Sakit.
2. Penurunan kandungan parameter yang optimum berdasarkan waktu tinggal adalah BOD, COD, PO4 dan MPN Coli.
3. Penurunan kandungan parameter TSS dan NH3 terjadi berdasarkan waktu tinggal tetapi hasil penurunan tersebut masih diatas Standar Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit.
Untuk itu disarankan kepada manajemen RSUD Raden Mattaher Jambi, dapat menggunakan metode RBC ini yang dimodifikasi sesuai volume limbah cair yang dihasilkan. Disamping itu perlu mengfungsikan kembali aerator yang ada pads IPAL. Sedangkan kepada peneliti lain yang berminat untuk penelitian lanjutan agar metode ini lebih sempurna.

Processing of the Liquid Garbage at the General Hospital of Raden Mattaher, Jambi by Rotating Biological Contactors (RBC) (Case Study at the General Hospital of Raden Mattaher, Jambi)Hospital is an institution that having potency in rising of environment contamination, especially to liquid garbage that resulted from the daily activities. The management of liquid garbage can be conducted by physical, chemical and biological ways or combination of them. One of liquid garbage biologically processing, it was using Rotating Biological Contactor (RBC). This method is utilizing the capability of microbial in changing the pollution material up to stable compound.
The background of this study, it is still high the content parameter of liquid garbage at the General Hospital of Raden Mattaher, Jambi, which is the rate still over than the Basic Quality of liquid garbage of Hospital, so it is possibility raising the negative impact to the surroundings environmental.
The objective of this study is to determine the reducing of BOD, COD, P04, TSS, NH3 contents, and MPN Collie liquid garbage at General Hospital, Raden Mattaher, Jambi after processing by RBC as processor unit of liquid garbage biologically, so it obtained liquid garbage in good quality. Besides that, it is to determine the best reducing on content parameter of liquid garbage based on stay time and cycle time (3 rpm).
This study is experimental with the design one group pretest posttest, where before conducting the study, it done acclamation in the previous.
The result of this study shows that the liquid garbage at General Hospital of Raden Mattaher, Jambi after processing with RBC, there was reducing parameter based on variation of staying time and cycle time (3 rpm) in differently. The result at the field found that the reducing parameter of BOD, COD, P04, on the stay time is 60 minutes with 3 rpm, it is optimum reducing. It means that in 60 minutes processing by RBC, so the parameter of BOD, COD, and P04, shows reducing that meet with the Standard of Basic Quality of liquid garbage at the Hospital that is BOD = 14.25 mg/L, COD = 22.25 mg/L, and PO4 = 0.72 mg/L. While the stay time 120 minutes, 180 minutes, 240 minutes and 300 minutes shows reducing parameter of BOD, COD, and P04, but the reducing is very small.
The parameter TSS and NH3 shows the reducing on all stay time, however the reducing the showed still above the Standard of Basic Quality of liquid garbage at the Hospital that is TSS between 1.64 mg/L - 174.75 mg/L, and NH3 between 1.31 mg/L - 1.522 mg/L.
While the parameter of bacteriologic proves occur reducing MPN Collie that optimum, because out of all the stay time that used result shows reducing MPN Collie meet with the Standard of Basic Quality of liquid garbage at the Hospital those are between 2090 to 5260.
Based on the result above, it can be concluded as the followings:
1. The RBC could reduce the parameter contents of liquid garbage of hospital.
2. The reducing of optimum parameter content based on the stay time is BOD, COD, P04, and MPN Collie.
3. The reducing parameter content of TSS and NH3 occur based on stay time, but the result of reducing is still above the Standard of Basic Quality of liquid garbage at the hospital.
It is recommended to the management of the General Hospital of Raden Matther Jambi to use the RBC method that modified according to the volume of liquid garbage that resulted. Besides that, it should reutilize aerator that available on IPAL. While the other researchers that interested to do further study to make this method more perfectly."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T4697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soebowo Adjinegoro
"Mikroplastik merupakan plastik berukuran <5 mm. Dapat terbentuk secara primer (sengaja diiproduksi) dan sekunder (hasil degradasi). Penggunaan Personal Care Product (PCP) dan bahan-bahan pembersih rumah tangga menjadi jalur masuknya mikroplastik ke IPAL. Sampel air IPAL diambil dengan metode sampel komposit. Metodologi perhitungan kelimpahan pada sampel menggunakan mikroskop cahaya binokuler (visual), identifikasi jenis polimer menggunakan FTIR dan identifikasi ukuran mikroplastik menggunakan software J-Image. Kelimpahan rata-rata mikroplastik pada penelitian ini mencapai 8×103 MP/L. Penyisihan mikroplastik mencapai 77%. Hasil identifikasi karakteristik ditemukan bentuk mikroplastik fragment (57.6%), film (14.7%), beads (12.7%), foam (9.2%), dan fiber (5.8%). Warna mikroplastik yang teridentifikasi ialah biru (36.3%), hitam (35.1%), merah (18.2%), kuning (8.6%), dan transparan (1.8%). Persebaran ukuran mikroplastik pada IPALD terbagi menjadi terkecil <0.3 mm (80%), 0.3 – 0.5 mm (2%), 0.5 – 1 mm (4%), dan >1 mm (14%). Selannjutnya jenis polimer yang ditemukan pada IPALD tersebar dari Polyvinyl Formal, Polyvinyl butyral, Polycarbonate (PC) dan Poly (butylene terephthalate) (PBT), Polyester, Polyvinyl Chloride, Polyarylate, dan Tetrafluoroethylene-Hexa-fluoro-propylene (FEP). Hasil pengujian korelasi menunjukan hubungan yang kuat dan signifikan secara statistik untuk TSS terhadap Mikroplastik. Sedangkan hubungan lemah dan tidak signifikansi secara statistik untuk parameter VSS terhadap Mikroplastik di dalam IPAL.

Microplastics are plastics <5 mm in size. They can be primary (intentionally produced) and secondary (degradation). Its presence is difficult to detect and the potential dangers are still unknown, making it an emerging contaminant for humans and the environment. The use of Personal Care Products (PCP) and household cleaning materials is a pathway for microplastics to enter WWTP. WWTP water samples were taken using the composite sample method. The methodology for calculating the abundance of samples using binocular light microscopy (visual), identification of polymer types using FTIR and identification of microplastic size using J-Image software. The average abundance of microplastics in this study reached 8×10^3 MP/L. The removal of microplastics reached 77%. The results of the identification of characteristics found the form of microplastic fragments (57.6%), films (14.7%), beads (12.7%), foam (9.2%), and fiber (5.8%). The identified microplastic colors are blue (36.3%), black (35.1%), red (18.2%), yellow (8.6%), and transparent (1.8%). The size distribution of microplastics in WWTP is divided into the smallest <0.3 mm (80%), 0.3 - 0.5 mm (2%), 0.5 - 1 mm (4%), and >1 mm (14%). Furthermore, the types of polymers found in the WWTP were distributed from Polyvinyl Formal, Polyvinyl butyral, Polycarbonate (PC) and Poly (butylene terephthalate) (PBT), Polyester, Polyvinyl Chloride, Polyarylate, and Tetrafluoroethylene-Hexa-fluoro-propylene (FEP). The correlation test results show a strong and statistically significant relationship for TSS to Microplastics. While the relationship is weak and not statistically significant for the VSS parameter to Microplastics in the WWTP."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumengan, Grace S.
"ABSTRAK
Rumah Sakit merupakan penghasil limbah medik atau klinis terbesar yang mengandung potensi bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan karena tercemar bahaya infeksi, toksik dan radioaktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen limbah cair klinis di rumah sakit Sint Carolus. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pengolahan limbah cair klinis, dan mengidentifikasi karakteristik kualitas limbah cair klinis sebelum dan sesudah pengolahan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan yang berlaku.
Hasil analisa efluen limbah cair klinik bila dibandingkan dengan baku mutu lingkungan, untuk parameter BOD, pH, suhu, TSS, amoniak, (termasuk logam berai, zat beracun, minyak dan lemak) menunjukkan kadar di bawah baku mutu yang berlaku. Sedangkan fosfat (>2mg/i) dan perkiraan jumlah kuman E.coli/100ml dan Koliform tinja (>10.000/100mi) di atas baku mutu sesuai keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.58 tahun 1995, lampiran B, yang akan berlaku pada tahun 2000. Hipotesis yang akan diuji adalah bahwa kualitas limbah cair klinis akan menjadi lebih baik setelah mengalami pengolahan. Uji t terhadap rata-rata kadar limbah cair sebelum dan sesudah pengolahan menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0.05) untuk parameter BOD, COD dan suhu, sedangkan untuk TSS, pH, amoniak, fosfat, perkiraan jumlah kuman E.coli dan Koliform tinja secara statistik tidak berbeda bermakna.
Manajemen pengolahan limbah cair klinis rumah sakit Sint Carolus secara umum baik, meliputi: tenaganya cukup memadai dalam jumlah dan kualitas termasuk adanya pengaturan kerja bergilir, biaya operasional / pemeliharaan relatif rendah, pengawasan dengan melakukan pemeriksaan kualitas limbah cairnya 3 bulan sekali dengan hasilnya baik dan di bawah baku mutu, serta efisiensi unit pengolahan limbah cair dalam pengambilan bahan pencemar mencapai 80s - 90% untuk kadar BOD, COD dan TSS. Di samping biaya investasi yang cukup mahal, unit tersebut masih belum mampu mengurangi kandungan bakteriologik sesuai baku mutu lingkungan yang akan diberlakukan pada tahun 2000, sehingga perlu modifikasi dalam sistem FBK-Bioreaktor atau dilakukan pengolahan pendahuluan dengan bahan koagulan.

ABSTRACT
Any hospital produces many medical wastes or clinic disposals that contain infectious, toxic or radioactive substances which are dangerous for public health and environment sanitation.
This research was aimed to learn the management of waste water treatment in the Sint Carolus Hospital. The specific objective is to describe treatment of waste water clinic and to identify the quality of waste water by comparing pre and post treatment using environmental quality standard.
The results indicated that analysis of waste water clinic, compared with standard quality in term of BOD, pH, temperature, TSS, amoniac, (include heavy metal, hazardous agents and fat), still below the standard value. But for phosphate, MPN E. colif100 ml and Koliform fecal (?10.000/100ml) were over the standard value, according to the Minister Environment decree, N0.58 / 1995, supplement B. This decree will become enforced in the year of 2000.
The hypotheses was that the quality of waste water would be significantly lower after treatment. The T test result indicated significance differences (p <0,05) for BOD, COD, and temperature values, but not for TSS, pH, amoniac, phosphate, MPN E.coli and Koliform fecal values.
In general, the management of waste water clinics treatment in Sint Carolus Hospital was good. The personnel were sufficient quantitatively and qualitatively. The cost of operation/maintenance was relative low. Controlling was done by examining the physical and chemical characteristic of waste water every 3 month, and all result were good, except for phosphate. The treatment efficiently removed 80%-90% for BOD, COD and TSS values. However, investment cost was very expensive, in addition that unit cannot reduce the bakteriologic aspect well, according to environ mental quality standard that will become effective on the year of 2000. Therefore it is necessary to modify FBKBioreactor system or to do preliminary treatment using coagulant substances.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Ali
"ABSTRAK
Bioteknologi pengolahan air limbah akhir-akhir ini semakin menjadi tumpuan dan
harapan untuk pengendalian pencemaran (sistem sanitasi dan kelangsungan kehidupan)
secara efisien, efektif dan "low cost." ini dimaksudkan untuk mengantisipasi
dampak yang akan ditimbulkan oleh fenomena-fenomena industrialisasi pertambahan
penduduk dan peningkatan aktivitas kehidupan, seperti :
- Semakin meningkatnya kebutuhan terhadap air bersih.
- Peningkatan kuantitas dan keanekaragaman air limbah (domestik maupun industri) yang dihasilkan.
Disebabkan oleh berbagai kendala dan tantangan yang muncul, rekayasa biologi
dalam Sistem Pengolahan Air Limbah semakin menunjukan trend kearah nilai
kompetitif dan komparatif dari aspek-aspek ekonomi. disain, efektifitas, efisiensi dan
keamanan dari suatu sistem.
RBC (Rotating Biological Contactor) merupakan salah satu "inovasi teknologi" dalam
bioteknologi pengolahan air limbah secara biologis, karena dalam banyak hal RBC
merupakan solusi terhadap berbagai kelemahan dan kekurangan dari sistem pengolahan
lahan biologis konvensional, terutama dalam hal :
- Konservasi energi dalam O & M (Hemat Energi)
- Keterbatasan lahan (Hemat Lahan/Space)
- Stabilitas sistem terhadap Shock Loading
- Kinerja proses sistem yang sangat tinggi.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi performansi proses sistem RBC, seperti
umumnya sistem pengolahan biologis lainnya. Untuk tujuan optimasi suatu proses,
penelitian dan evaluasi dengan menggunakan Model Skala-Lab. (Bench Scale)
maupun Pilot Plam adalah relatif lebih efektif dan representatif.
Kerlas Kerja Seminar Penelilian ini membahas tentang Model Skala Laboratorium
dari Sistem Rotating Biological Conracror (RBC) yang digunakan dalam penelitian di
Laboranorium Teknik Penyehatan & Lingkungan, Jurusan Sipil PTUI. Karena dalam
disain model ini telah dilakukan modifikasi konfigurasi media untuk optimasi bidan
komak Aerasi. Modifikasi yang dimaksud adalah dengan merubah konfigurasi media
dari berbentuk cakram (disc) ke bentuk Pipa Biologis (Biopipe).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa Model Skala Laboratorium
(Laboratory Scale Unit) Sistem RBC ini mempunyai performansi/kinerja yang
sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari tingkat penguraian/pemisahan Overall
Removal Zat Organik Carbon yang mencapai nilai (96,2 - 98,9) %. yang terjadi pada
reaktor RBC tersebut.
Pada penelitian ini juga dapat dilihat dan diamati tentang terjadinya "Suksesi Mikroorgamlsma"
dalam reaktor bertingkat (stages), seperti pada Sistcm Rotating Bio1ogical Contactor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Soleh
"Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina yang berlokasi di jalan Siliwangi Depok merupakan salah satu rumah sakit yang telah memiliki instalasi pengolahan air limbah. Saat ini Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina menghasilkan limbah cair sebanyak 75 m3/hari. Seluruh limbah cair yang dihasilkan dari berbagai kegiatan dan ruangan dipadukan dan dialirkan menjadi satu titik menuju instalasi pengolahan air lirnbah yang terdiri dari grease trap dan stabilisator, bak penampungan awal, sedimentasi dan dilanjutkan dengan pengolahan biologi dengan sistem biofilter anaerob-aerob, Serta yang terakhir adalah bak chlorinasi sebelum dibuang ke badan air sungai Ciliwung.
Air limbah yang diolah di unit pengolahan air limbah di RSIA Hermina Depok berasal dari kegiatan kantor, ruang tunggu, poliklinik, ruang hedah/anastesi, laboratorium, ruang rawat inap, dapur/laundry, sehingga dapat diketahui karakteristik limbah terolah merupakan limbah jenis domestik. Namun mengingat jenis penghasil limbah adalah orang sakit, maka dapat juga limbah tersebut mengandung kuman patogen.
Kualitas air olahan Iimbah cair rumah sakit Hermina Depok berdasarkah hasil perneriksaan menunjukkan nilai BOD sebesar 11,1 mg/l, COD sebesar 45,3 mg/l, TSS sebesar 11,7 mg/l, amonia sebesar 5 mg/l dan phosfat sebesar 4,3 mg/l. Dapat dilihat bahwa kadar amonia dan phosfat masih tinggi dan berada di atas nilai baku mutu yang diharapkan.
Etisiensi penurunan kadar pencemar instalasi secara keseluruhan untuk kadar TSS adalah 98,42 %, BOD 96,59 % dan COD 96,37%. Secara kualitas instalasi mampu menurunkan kadar pencemar sampai memenuhi syarat baku mutu kecuali untuk kadar amonia dan fosfat, serta hasil analisa dan evaluasi didapatkan beberapa unit pengolahan ada yang tidak memenuhi kriteria desain"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alltop Amri Ya Habib
"Proses pengolahan limbah cair rumah sakit dengan teknologi ozon nanobubble telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan efisiensi degradasi polutan limbah cair rumah sakit yaitu BOD, COD, ammonia, senyawa fenolik, MBAS dan total bakteri coliform dan mendapatakan kondisi operasi terbaik dalam pengolah limbah cair rumah sakit dengan teknologi ozon nanobubble. Penelitian ini dilakukan dengan melarutkan ozon dalam limbah cair rumah sakit sesuai dengan variasi yang telah ditetapkan. Adapun variasi yang dilakukan yaitu variasi laju alir oksigen dengan 0.,5; 1; 2 dan 3 Lpm. Kemudian waktu ozonasi yaitu 1, 5, 15, 30, 45 dan 60 menit, variasi pH yaitu pH 4 dan 10 dan variasi jenis gas yaitu oksigen dan udara bebas. Selanjutnya ozon yang larut pada limbah cair rumah sakit dilewatkan ke nanobubble generator untuk menghasilkan ozon nanobubble. Setelah itu diozonasi limbah cair rumah sakit. Kemudian dilakukan analisa terhadap COD, BOD, amonia, MBAS, senyawa fenolik dan total bakteri coliform. Dari penelitian yang telah dilakukan, hasil terbaik diperoleh dengan mengunakan oksigen, pada laju alir 2 L/menit dan waktu ozonasi selama 60 menit. Hasil persen degradasi untuk analisa BOD, COD, ammonia, senyawa fenolik, MBAS dan total bakteri coliform masing-masing adalah 70,30; 87,49; 47,69; 93; 98,33 dan 98,22 %.

The hospital wastewater treatment process with nanobubble ozone technology has been done. This study aims to obtain the efficiency of degradation of hospital wastewater pollutants, namely BOD, COD, ammonia, phenolic compounds, MBAS and total coliform bacteria and to obtain the best operating conditions for treating hospital wastewater with nanobubble ozone technology. This research was conducted by dissolving ozone in hospital wastewater in accordance with predetermined variations. The variations that are carried out are variations in the oxygen flow rate with 0.5; 1; 2 and 3 Lpm. Then the ozonation time is 1, 5, 15, 30, 45 and 60 minutes, the variation of pH is pH 4 and 10 and the variation of the type of gas is oxygen and free air. Furthermore, ozone dissolved in hospital wastewater passes to a nanobubble generator to produce nanobubble ozone. Then analyzed for COD, BOD, ammonia, MBAS, phenolic compounds and total coliform bacteria. The best results were obtained using oxygen, at a flow rate of 2 L/min and an ozonation time of 60 minutes. The results of the percentage degradation for the analysis of BOD, COD, ammonia, phenolic compounds, MBAS and total coliform bacteria were 70.30; 87.49; 47.69; 93; 98.33 and 98.22%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Batik is one of popular arts of Indonesia. The batik industries in Sragen, Central Java, are prepared to compete in global market. In order to realize that objective, batik products should fulfill some qualifications, one of which is ?environmental friendliness?. As batik production is usually generating wastewater which pollutes the environment, the technology of wastewater treatment should be developed to solve the problem. This preliminary study has been done to assess the effectiveness of anaerobic baffled reactor (ABR) and rotating biological contactor (RBC) in batik wastewater treatment. In 40 days of treatment period, the ABR performance in reducing pollutants showed an effectiveness up to 75%, whereas RBC effectiveness was in the range of 15-57%. Concerning the quality standard of wastewater, the wastewater treatment system showed a good performance to decrease pH, whereas the COD was still high. Further optimization, then, is needed to improve the quality of effluent."
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Sri Futsy Yama
"Rumah sakit Pusat Pertamina Jakarta 'dalarn perkembangannya hendak meningkatkan kapasitas layan, yaitu dari 333 bed menjadi 501 bed. Dengan demikian tentunya akan meningkatkan debit Iimbah cair yang dihasilkannya pula.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan Studi evaluasi mengenai Unit Pengolahan Limbah (UPL) Cair di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta serta merencanakan pengernbangan dari UPL yang ada untuk mendapatkan effluen yang memenuhi baku mutu sesuai dengan SK Gubemur KDKI Jakarta no 1502 tahun 1995. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, pengambilan sample buangan cair dan juga mengambil garnbar yang sekiranya diperlukan.
Karakteristik limbah dari RSPP-Jakarta ini tergolong pada limbah domestik yang mengandung bakteri patogen yang berkosentrasi tinggi. Pengolahan limbah dilakukan secara biologis. Perencanaan Pengembangan UPL di RSPP-Jakarta ini mencakup comminutor, screening, bak ekualisasi, grit chamber, bak prasedimentasi, CMAS, bak sedimentasi, desinfeksi dan Hltcr press."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>