Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eri Setia Romadhon
"Dalam pengendalian proyek ada enam jenis pengendalian yang terdiri atas pengendalian material, peralatan, tenaga kerja, subkontraktor, overhead dan kondisi umum. Biaya material merupakan salah satu elemen yang memberikan kontribusi sangat besar dalam biaya proyek konstruksi. Tesis ini mengkaji dampak negatif signifikan yang penyebabkan terjadinya penyimpangan pada biaya material. Dalam penelitian ini terdapat 32 sampel yang terdiri dari 170 variabel bebas dampak negatif penyimpangan dan 1 variabel terikat kinerja biya material.
Penelitian ini melakukan analisis secara bertahap dari analisis tingkat resiko dilanjutkan dengan analisis model dan simulasi dari data yang memiliki tingkat resiko signifikan untuk masing-masing indikator cost overrun dan kombinasinya. Berdasarkan analisis tingkat resiko dengan matrik kualitatif diperoleh 26 dampak negatif yang memiliki tingkat resiko signifikan. Dari hasil model dan simulasi untuk masing masing indikator cost overrun diperoleh kesimpulan bahwa dampak penyimpangan yang signifikan akan mengakibatkan terjadinya cost overrun pada kinerja biaya material dengan probabilitas tinggi. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T6537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Yuanita
"Proyek konstruksi sangat ditentukan oleh kualitas proses pengendalian guna menghasilkan salah satu tujuannya yaitu biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Penyimpangan biaya seringkali terjadi pada tahap pelaksanaan proyek yang disebabkan oleh berbagai komponen biaya seperti material, alat, tenaga kerja, overhead dan subkontraktor sehingga mengakibatkan cost overrun. Dari setiap komponen biaya tersebut diidentifikasi indikator cost overrun yang mempengaruhi penyimpangan biaya. Pada penelitian ini diidentifikasi indikator cost overrun pada penyimpangan biaya tenaga kerja yaitu upah kerja dan tunjangan, biaya lembur dan shift, biaya asuransi, serta biaya transport dan akomodasi.
Untuk memperbaiki penyimpangan biaya diidentifikasi penyebab dan dampak penyimpangan biaya yang terjadi. Dampak penyimpangan biaya berpengaruh terhadap penurunan kinerja biaya tenaga kerja proyek. Dalam penelitian ini dilakukan analisa resiko untuk mengetahui dampak-dampak yang berisiko signifikan dalam menurunkan kinerja biaya. Setelah itu dilakukan analisa statistik terhadap dampak basil analisa resiko dengan bantuan perangkat lunak SPSS var. 11 untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut.
Hasilnya adalah kombinasi dampak keterlambatan dalam pelaksanaan dan dampak tambahan biaya pekerja paling berpengaruh terhadap penurunan kinerja biaya tenaga kerja dengan pengaruh menurunkan kinerja biaya adalah 94,4%. Kedua dampak tersebut beresiko signifikan jika terjadi di lapangan.

Construction Project determined by the quality of controlling process to produce one of its aim which is the expense cost equal to the planned cost. Cost overrun happen in contraction project stage caused by the cost component such as material cost, labor cost, overhead, equipment and subcontractor. Identification the indicator cost overrun from each cost component is the first step. In this thesis, the indicator of labor cost overrun are wage, overtime, insurance and acomodation.
To fix cost overrun, identify the cause and impact first. The impact of cost overrun can cause the decrease of labor cost performance. Risk analysis is done to find out the risk of impact. Statistical analysis is needed to be done in this thesis with software SPSS Version II to find the correlation of dependent variable and the independent variable.
The most significant impacts are combination delay in construction and additional worker cost. These impacts combination can cause 94.4% decrease in labor cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Jati Wikantyasa
"ABSTRAK
Dampak-dampak negatif yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi bisa menyebabkan tidak tercapainya : mutu, walau dan biaya sesuai dengan perencanaan. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi penyebab terjadinya dampak negatif tersebut selanjutnya diambil tindakan koreksi. Peralatan merupakan unsur pendukung utama dalam pelaksanaan suatu proyek sehingga perlu dikendalikan supanya tidak terjadi cost overrun. Indikator penyebab terjadinya cost overrun pada manajemen peralatan dibagi menjadi 5 kategori, yaitu : biaya kepemilikan, biaya operasional, biaya pemeliharaan, biaya perbaikan dan biaya pengelolaan (overhead). Berdasarkan hasil survey, indikator biaya operasional mempunyai sumber resiko cost overrun paling banyak Dalam penelitian ini analisa yang dilakukan adalah analisa tingkat resiko yang dilanjutkan dengan analisa statistik dengan bantuan program SPSS 11.0, untuk mencari dampak signifikan kemudian dilakukan simulasi dengan program Crystall Ball, untuk mencari probabilitas terjadinya cost overrun dad dampak signifikan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada indikator biaya kepemilikan, indikator biaya operasional dan indikator biaya pengelolaan mempunyai dampak signifikan yang sama, yaitu : meningkatnya biaya perbaikan karena kapasitas alas tidak sesuai, profit menurun karena tingginya biaya sewa, profit menurun karena lemahnya sistem administrasi dan penjamin kontrak dan penundaan pelaksanaan kegiatan konstruksi karena tingginya frekuensi perbaikan perbaikan alat. Untuk indikator biaya pemeliharaan, dampak yang signifikan adalah : arus kas mengalami perubahan karena kesalahan dalam merencanakan perkiraan anggaran biaya yang terlalu rendah untuk peralatan, rneningkatnya biaya perbaikan karena kapasitas alat tidak sesuai, dan penundaan pelaksanaan kegiatan konstruksi karena tingginya frekuensi perbaikan perbaikan alat. Sedangkan untuk indikator biaya perbaikan dampak yang signifikan adalah : arus kas mengalami perubahan karena kesalahan dalam merencanakan perkiraan anggaran biaya yang telalu rendah untuk peralatan, meningkatnya tingkat kerusakan alat karena kapasitas alat tidak sesuai, meningkatnya biaya perbaikan karena kapasitas alat tidak sesuai, dan profit menurun karena lemahnya sistem administrasi dan penjamin kontrak.

ABSTRACT
The negative effects of construction a project can make failure to achieve: quantity, time and cost, that have been planned It's necessary to identify& the reason of negative effect for determine the corrective action. Equipment is main support of construction project so they need to be controlled the indicator cost overrun of the equipment management consist of the own cost, operational cost, maintenance cost, repair cost and overhead cost. According survey result, Indicator of operation cost has the most cost overrun risk resource. This thesis use risk level analysis, statistic analysis with SPSS software, then simulation with Crystal Ball Software to find probability of cost overrun. The result indicates that the indicator of own cost, operation cost and overhead have same significant effect. That are the increasing of repair cost because equipment capacity isn't compatible, decrease of profit because highly rent cost, decrease of profit because the weakly of administration system and contract guarantor, and delay of construction project because the highly frequency repair of equipment. For the indicator of maintenance cost, the significant effects are the change of cash flow because the lower budget, increase of repair cost because equipment capacity isn't compatible, and delay of construction project because the highly frequency repair of equipment. Then the significant effect for indicator of repair cost are the change of cash flow because the lower budget, increase of equipment breakage level because equipment capacity isn't compatible, increase of equipment repair cost because equipment capacity isn't compatible, and decrease of profit because the weakly of administration system and contract guarantor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizaldy Mahapatra
"Memasuki era perdagangan bebas yang semakin dekat, persaingan di industri konstruksi akan semakin ketat. Untuk itu perusahaan yang bergerak di industri jasa konstruksi hendaknya mempersiapkan diri. Untuk dapat bersaing, perlu dilakukan efisiensi di segala sektor kegiatan proyek, dengan jalan meningkatkan kemampuan dan penguasaan terhadap teknologi, manajemen dan informasi. Sehingga resiko-resiko seperti terjadinya keterlambatan (time overrun) dan penyimpangan biaya (cost overrun) dapat dihindari.
Untuk menghindari terjadinya cost overrun, diperlukan adanya suatu proses pengendalian. Hal ini penting sebab pengendalian bertujuan untuk memonitor secara teratur hasil kerja dari pelaksanaan dan dibandingkan dengan standar perencanaan yang telah dibuat, sehingga dapat memperkecil penyimpangan yang terjadi. Pengendalian dapat dilakukan pada tiga hal yaitu pengendalian biaya, pengendalian mutu dan pengendalian waktu. Pada pengendalian biaya, ada beberapa aspek yang perlu dikendalikan antara lain biaya alat, material, terraga kerja, sub kontraktor dan biaya overhead.
Dalam pengelolaan overhead lapangan, banyak sekali faktor-faktor yang rnenjadi penyebab penyimpangan biaya serta dampaknya terhadap kinerja biaya proyek. Masing-masing dampak mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap biaya proyek, ada yang besar pengaruhnya dan ada pula yang kecil pengaruhnya. Untuk itu perlu dicari pola hubungan antara dampak penyimpangan biaya dengan kinerja biaya proyek Hal ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang signifikan paling berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek yang dapat menimbulkan cost overrun, sehingga kita dapat mengambil tindakan untuk mengantisipasinya (corrective action).
Dalam pengendalian biaya overhead tidak hanya memantau biaya yang dianggarkan tetapi juga meliputi upaya:
1) Meletakkan struktur overhead pada tempatnya sehingga menguntungkan organisasi dengan mengoptimalkan proses yang rnenambah nilai produk atau jasa.
2) Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan, mengukur nilai serta biaya dan menghubungkan kegiatan-kegiatan tersebut dengan output organisasi.
3) Melakukan tindakan untuk mendapatkan perbaikan-perbaikan (tindakan koreksi) sebagai proses berkesinambungan yang tergantung pada kondisi yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T4773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achirwan S.
"Pengendalian kinerja biaya proyek agar tetap berjalan sesuai dengan rencana adalah penting. Penelitian ini membahas mengenai pola hubungan antara kinerja biaya proyek dengan dampak penyimpangan biaya proyek dengan pendekatan indikator cost overrun, terutama pada pengelolaan sub kontraktor, studi dikhususkan pada proyek gedung bertingkat terutama di kota Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi. Berdasar dari bahan hasil penelitian yang sebelumnya, didapat 4 indikator cost overrun pada pengeloiaan sub kontraktor, yang masing-masing atau kombinasi diantaranya sebagai ukuran dari dampak yang menyebabkan turunnya kinerja proyek, dari indikator tersebut akan dikaji dengan menggunakan perangkat pengolah data SPSS, pada bagian mana penyebab paling significant mempengaruhi penurunan kinerja biaya. Dan dampak yang significant selanjutnya diindentifikasi penyebabnya, untuk kemudian dilakukan corrective action (langkah perbaikan)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Budianto
"Pengendalian proyek adalah suatu proses pengelolaan proyek untuk mengambil tindakan-tindakan yang spesifik berdasarkan pada analisa dari laporan status proyek dan penyimpangan yang terjadi, serta melaporkan status tindakan lanjutan yang telah dilakukan dalam mengarahkan pekerjaan agar proyek memenuhi biaya, jadwal, dan kualitas yang telah direncanakan semula. Proses perencanaan yang sebagian besar disusun berdasarkan perkiraan dan asumsi keadaan yang akan datang belum tentu dapat menjamin sebuah proyek dapat berjalan dengan lancar atau sering terjadi penyimpangan.
Penyimpangan yang terjadi dapat kita tinjau dalam beberapa aspek, antara lain material, alat, tenaga kerja, biaya overhead, dan subkontraktor. Masalah pengendalian biaya material merupakan masalah yang umum terjadi dan sering sulit dikendalikan pada proyek konstruksi. Dampak penyimpangan umumnya ditandai dengan kondisi cost overrun dimana hal ini dapat terjadi dikarenakan tidak cukup tersedianya data dan informasi mengenai tingginya tingkat resiko pada manajemen material dan juga dikarenakan munculnya masalah-masalah yang dapat menurunkan kinerja dari material.
Dibutuhkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai tingkat resiko (level of risk) dari berbagai sumber resiko dan berapa besar peluang munculnya suatu resiko dalam pengendalian biaya material serta diperlukan suatu tindakan koreksi untuk dapatmengantisipasi resiko yang mungkin dapat terjadi sehingga suatu kondisi cost overrun pada suatu proyek konstruksi dapat kita hindari.
Penulisan ini bertujuan untuk menganalisa berbagai sumber resiko dalam suatu regresi dengan menggunakan software komputer SPSS dan dilakukan simulasi dengan bantuak program Crystal Ball, sehingga dapat diketahui level of risk dari sumber resiko yang dapat menyebabkan kinerja proyek mengalami cost overrun. Dengan menganalisa berbagai sumber resiko, kita dapat menentukan sumber-sumber resiko manakah yang memiliki dampak dan pengaruh yang tinggi terhadap kinerja biaya proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Saleh
"Suatu proyek merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Masing - masing kesatuan tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan suatu proyek. Di dalam pelaksanaan suatu proyek umumnya dan selalu mempunyai penyimpangan yang tak terduga yang antara lain disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara divisi yang satu dengan yang lainnya. Akibat kurang komunikasi inilah yang akan berakibat fatal dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek karena data informasi yang diperoleh kurang akurat dan ketika diterapkan di lapangan menjadi hal yang sulit karena kondisi yang berbeda dengan keadaan yang real dengan informasi yang telah diperoleh. Maka di dalam perencanaan proyek diperlukan suatu data informasi yang akurat.
Di dalam suatu proyek sudah menjadi hal yang wajar jika terjadi suatu penyimpangan dalam hal biaya pelaksanaan. Biaya - biaya pelaksanaan tersebut diantaranya adalah biaya alat, biaya material, biaya tenaga kerja, biaya subkontraktor, dan biaya overhead. Penyimpangan tersebut ditandai dengan adanya biaya yang membengkak/membesar jika dibandingkan dengan biaya pada waktu perencanaan. Untuk menghindari hal tersebut terjadi maka dibutuhkan suatu manajemen yang baik yaitu adanya suatu perencanaan yang tidak terlepas dari pengendalian biaya - biaya yang bersangkutan, setelah itu baru dianalisa / dicari penyebab dari pembengkakan biaya yang sangat besar itu. Di dalam pelaksanaan suatu proyek pada khususnya yang perlu diperhatikan adalah masalah pengendalian dari pelaksanaan proyek. Hal yang dikendalikan dalam pelaksanaan proyek ada tiga hal yang meliputi: Mutu Waktu Biaya Dan yang akan dianalisa adalah mengenai pengendalian biaya.
Dari beberapa biaya dalam pelaksanaan proyek yang telah disebut diatas, yaitu biaya material, biaya tenaga kerja, biaya alat, biaya subkontraktor, dan biaya overhead. Dan yang menjadi sorotan utama yang akan dianalisa adalah mengenai biaya alat. Di dalam komponen biaya alat itu sendiri terdiri dari beberapa bagian yang akan dibahas seperti kepemilikan, perawatan, perbaikan, sewa dan lain-lain. Sebagai tindak lanjut untuk meminunalisasi dampak negatif yang timbul dari beberapa factor di dalam pelaksanaan proyek yang mengakibatkan cost overrun adalah dengan melakukan manajemen yang baik di segala bidang baik itu pada tahap awal maupun akhir. Manajemen yang baik sangat didukung oleh penggunaan komputer yang akan dapat menghindari kemungkinan kesalahan yang akan terjadi yang disebabkan oleh manusia (human error). Disamping itu dibutuhkan suatu system informasi data yang akurat antara perencanaan dengan keadaan riil di lapangan ketika pelaksanaan proyek tersebut akan dilaksanakan.
Analisa pendekatan sumber - sumber yang mengakibatkan timbulnya cost overrun dianalisa dengan menggunakan metode statisrik. Karena dengan metode ini dapat mengurangi variable yang sangat banyak menjadi hanya beberapa variable saja. Dan dari Variable itu akan mewakili variable yang banyak tadi. Dari beberapa variable yang telah di dapat tadi akan membenruk suatu pemodelan bentuk kinerja dari pelaksanaan proyek. Jadi setiap proyek akan memiliki pemodelan bentuk yang berbeda. Setelah model kinerja dari suatu pelaksanaan proyek tersebut terbentuk maka akan dapat diketahui tingkat resiko {Risk Level) dari setiap factor yang dapat menyebabkan Cost Overrun danjuga menyebabkan penurunan dari kinerja suatu proyek. Model ini nantinya juga dapat digunakan sebagai antisipasi dalam mengetahui tingkat resiko (Risk Level) pada pelaksanaan proyek di masa yang akan datang.
Di dalam analisa penelitian ini juga menggunakan program montecarlo yang nantinya dapat membantu penyelesaian data-data yang ada. Jadi yang mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan proyek adalah kontribusi yang diberikan setiap bagian proyek kepada proyek, hal ini dapat terjadi dengan dukungan manajemen yang bagus. Manajemen yang bagus dapat tercipta jika terjalin kerjasama antara bagian yang satu dengan yang lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Firman
"Salah satu jenis biaya dalam proyek konstruksi yang perlu diperhatikan adalah Direct Cost atau biaya lansung yang terdiri dan biaya tenaga kelja, material, peralatan proyek, sub kontraktor, serta over head lapangan.
Yang akan dibahas disini adalah mengenai penyebab penyimpangan pada biaya tenaga kerja. Dimaua biaya untuk tenaga kelja ini mulai dari tenaga kelja di kantor hingga buruh konstmksi yang meliputi mandor, tukang, serta pembantu tukzmg atau kenek.
Sangat penting bagi sebuah perusahaan konstruksi untuk memperhatikan penyimpangan kinelja biaya proyek konstruksinya dibidang tenaga kelja untuk menghindari cost overrun, model ini dibuat untuk mengetahui resiko-resiko pada proyek konstruksi dari yang besar sekali pengaruhnya pada proyek sampai yang kecil pengaruhnya.
Proses analisa resiko yang dilakukan pada sumber-sumber resiko pada penelitian ini yaitu dengan analisa non-statistik dan statistik. Analisa non-statistik terbagi dua tahap yaitu analisa resiko secara kualitalif dengan menggunakan matriks analisa resiko, Serta analisa kuantitatif dengan menggunakan metode AHF.
Analisa statistilc terbagi atas analisa korelasi dan regresi, dan diteruskan dengan simulasi Monte Carlo pada variable signifikan hasil analisa korlasi dan regresi. Setelah itu dilakukan pula uji Kruskal Wallis pada variable resiko dengan lima parameter penelitian, yaitu: kepemilikan, kualifikasi, ISO, jumlah lantai, dan nilai proyek.
Dari hasil analisa non-statistik didapat resiko yang signiflkan, antara lain: 'tambahan waktu lembur akibat pengadaan lembur yang tidak direncanakan' dan 'penambahan skop pekrjaan akibat spesifikasi kerja dan kriteria yang kurang jelas.
Dari hasil analisa statistik temyata didapat resiko yang signifikan yang berbeda dengan analisa non-staristik, hasilnya antara Iain: 'tambahan waktu karena pekelja mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan yang diakibatkan penjelasan tingkat tanggungjawab dan fungsi dari masing-masing tenaga kelja kurang lengkap."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Iswoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Iman Santoso
"Unsur biaya pada pelaksanaan proyek konstruksi adalah biaya langsung dan biaya tak langsung. Biaya Iangsung meliputi material, peralatan, alat bantu dan upah. Unsur biaya tak langsung yaitu biaya overhead lapangan antara lain overhead operasional yaitu gaji rnanajer proyek, site manajer, gaji personalia, gaji pelaksana dan overhead site office yaitu alat tulis kantor, foto copy, dokumentasi proyek, listrik, air, telepon, sewa tempat dan lain-lain. Salah satu penyebab kegagalan bagi pelaku proyek konstruksi adalah biaya overhead. Kurang baiknya sistem manajemen, kesalahan perencanaan, kesalahan penjadwalan, penganggaran yang kurang balk dan pemilihan metode kurang tepat dapat menyebabkan walctu penyelesaian proyek tidak tepat waktu sehingga biaya overhead akan berkembang.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa dan mengidentifikasi cumber resiko penyebab penyimpangan biaya overhead (cost overrun) dan selanjutnya dilakukan simulasi hubungan antara kiner a biaya overhead dengan sumber resiko yang berdampak negatif pada pelaksanaan proyek dengan bantuan Program Crystal Ball.
Metodologi yang dipakai adalah dengan menggunakan studi Iiteratur dan mengolah hasil quisioner pada suatu proyek konstruksi khususnya bangunan gedung di Jakarta dengan metode statistik.
Dari penelitian ini didapat sumber resiko yang menjadi penyebab penyimpangan biaya overhead, Berta diperoleh gambaran peluang kejadian setiap tingkat sumber resiko. Hasil ini diharapkan sebagai masukan kepada pelaku bisnis konstruksi untuk mengendalikan biaya overhead. Selain itu dengan menggunakan analisis Kruskal Wallis pada penelitian ini dapat dilihat pengaruh beberapa parameter penelitian terhadap dampak yang terjadi dalam suatu sumber resiko penyebab penyimpangarn biaya pada pengelolaan biaya overhead."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>