Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159481 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinung Nugroho
"Kondisi arus lalu lintas di Jakarta menunjukkan kecenderungan naik, hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah lokasi maupun luasnya kemacetan yang terjadi terutama pada kondisi peak hour pagi, siang maupun sore hari. Kemacetan yang terjadi ternyata tidak dapat diatasi dengan peningkatan supply dan bahkan peningkatan supply merangsang tumbuhnya keinginan untuk melakukan perjalanan. Terjadinya kemacetan lalu lintas akan menimbulkan inefisiensi ekonomi, kerusakan lingkungan dan dampak psikologis karena penambahan satu kendaraan ke dalam arus lalu lintas yang sudah padat akan meningkatkan biaya sosial yang menjadi beban semua kendaraan di dalam arus. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan upaya untuk mengatur dan mengelola demand sedemikian rupa sehingga keuntungan ekonomi secara total keseluruhan jaringan dapat dimaksimalkan.
Tujuan penelitian ini adalah menghitung besarnya biaya kemacetan dengan metode point pricing, metode trip-end pricing dan zona pricing serta menghitung besarnya manfaat dan kerugian yang diterima pengguna mobil pribadi dari sudut pandang efisiensi ekonomi. Perhitungan manfaat dan kerugian berdasarkan perbandingan antara dengan dan tanpa (with and without) biaya kemacetan dad hasil simulasi pembebanan jaringan, dengan bantuan perangkat lunak EMME12 (Equilibre Multimodal, Multimodal Equilibrium).
Dari hasil simulasi dan analsis diperoleh hasil bahwa dengan metode point pricing besarnya biaya kemacetan Rp. 5.000,00 dengan manfaat bersih di koridor Sudirman - Thamrin dan Gatot Subroto sebesar Rp. 18.527.598,43 per jam, dan total manfaat bersih untuk total jaringan Jakarta dan sekitarnya sebesar Rp. 110.192.597,42 dengan metode trip-end pricing biaya kemacetan sebesar Rp. 5.000,00 dengan manfaat bersih sebesar Rp.212.192.167,37 per jam dan dengan metode zona pricing besar biaya kemacetan di zona 1 adalah sebesar Rp. 2.000,00 sedangkan di zona 2 sebesar Rp. 3.000,00."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayuningtyas
"Sekolah merupakan tempat untuk menambah pengetahuan dengan cara belajar. Lokasi sekolah yang berada di kota besar membuat sekolah tersebut harus menghadapi dan menanggulangi kebisingan karena kebisingan membuat para siswa terganggu dan tidak dapat mendengar apa yang diajarkan oleh guru. Metode pengendalian kebisingan yang dilakukan oleh sekolah adalah dengan menutup celah-celah yang memungkinkan suara masuk. Selain itu kebisingan dapat ditanggulangi dengan cara-cara yang lain seperti mempergunakan pagar dan tanaman di sekeliling sekola namun seringkali tidak optimal hasilnya.
Skripsi ini membahas bagaimana pengendalian kebisingan lingkungan di sekolah menengah dan evaluasinya. Sekolah yang dievaluasi adalah SMPN 115 Jakarta dan SMAN 37 Jakarta yang berada dekat dengan jalur transportasi kota. SMPN 115 mempunyai sumber bising luar berupa jalan raya sedangkan SMAN 37 Jakarta mempunyai bising luar berupa kereta. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur tingkat kebisingan, membandingkan hasil pengukuran dengan standar kebisingan yang diperbolehkan serta menganalisis hasil penelitian secara arsitektural. Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat membantu penanggulangan kebisingan di sekolah.

School is the place to increase knowledge in by learning. School location in the big city makes their school committee have to face and overcome the noise. It's because the noise disturbs students so they can not hear what was taught by the teacher. Noise control methods conducted by the school is to minimized the gaps that allow sound through. In addition, noise can be overcomes by using barriers like fence or trees around the school but they don't work their best.
This thesis discusses how to control noise at the high school environment and its evaluation. The schools that evaluated are SMPN 115 Jakarta and SMAN 37 Jakarta 115 which are close to traffic. SMPN 115 Jakarta has highway traffic as its external noise while highway SMAN 37 Jakarta has the train traffic as external noise. This research was conducted by measuring the noise level, comparing the results with a standard measurement noise which is allowed, and analyzing the results with architectural studies. The results of this study are expected to help control the noise at school.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52276
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan Soedarsono
Jakarta: Karya Jaya, 1993
R 343.094 Dar p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hegar Sandroria Enggar
"ABSTRAK
Kesalahan merupakan salah satu teori penting dalam hukum pidana. Hukum pidana mengenal dua bentuk kesalahan, yaitu kesengajaan dan kealpaan. Dengan munculnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan lalu lintas sebagai salah satu bentuk tindak pidana mengadopsi bentuk kesalahan berupa kealpaan maupun kesengajaan. Dalam prakteknya tidak mudah untuk membedakan pengenaan antara dua bentuk kesalahan tersebut dalam perkara kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan Pasal 310 dan Pasal 311 sebagai pasal yang mengatur ketentuan pidana bagi pelaku kecelakaan. Adapun metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat normatif, dengan cara menggali secara mendalam mengenai konsep kealpaan maupun kesengajaan. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan kelalaian maupun kesengajaan seperti apa yang diatur dalam Pasal 310 dan Pasal 311. Dari hasil penelitian, kesengajaan dan kealpaan yang diatur dalam Pasal 310 dan Pasal 311 bukan merupakan suatu bentuk aliud maupun minus. Pasal 310 mengancam pidana bagi seseorang yang menimbulkan kecelakaan karena ketidak hati-hatinya. Sedangkan Pasal 311 mengancam pidana bagi seseorang yang mengemudikan kendaraan bermotor secara membahayakan. Pasal 310 merupakan lex specialis dari beberapa pasal dalam KUHP, sedangkan Pasal 311 merupakan aturan baru dalam mengancam pidana perbuatan pengemudi kendaraan bermotor.

ABSTRACT
Mens rea is important theory in criminal law. The criminal law recognizes two forms of mens rea, namely intention and negligence. With the advent of Law Number 22 of 2009 on Road Traffic and Transportation, traffic accident as a form of criminal act adopts the form of negligence and intention. In practice it is not easy to distinguish between the two forms of the imposition of such errors in the case of a traffic accident. Accordingly, this study aims to interpret Article 310 and Article 311 of the penal provisions of article regulating the perpetrator of the accident. The methods used in the conduct of research is a normative, by digging deeply about the concept of negligence and intention. It aims to explain the negligence and intentional such as those mentioned in Article 310 and Article 311. From the research, deliberate and omissions set forth in Article 310 and Article 311 is not a form of aliud or minus. Article 310 of criminal threatening for someone who caused an accident because of his lack of care. While Article 311 of criminal threatening for a person driving a motor vehicle dangerously. Article 310 is lex of several articles in the Criminal Code, whereas Section 311 is a new rule of criminal conduct in threatening motorists.
"
2014
S56124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Donny Cleo Patra
"ABSTRAK
Pemeliharaan jalan pada segmen jalan tertentu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh operator jalan atau pihak lain secara rutin. Oleh karena itu pemeliharaan jalan tidak boleh memiliki dampak besar pada lalu lintas, keselamatan dan pelayanan. Pada beberapa kasus, penutupan lajur sementara diperlukan yang akan mempengaruhi kecepatan kendaraan pada zona kerja. Panjang merging taper pada lajur yang ditutup berfungi juga sebagai petunjuk visual bagi pengemudi untuk berpindah dari lajur yang ditutup. Pada taper length yang lebih panjang, perangkat untuk menyalurkan digunakan untuk mendorong pengemudi berpindah lajur. Kendaraan dengan pandangan yang terhalang dapat terjebak dan menyebabkan permasalahan dalam mobilitas di arus lalu lintas. Pada taper length yang lebih pendek, pengemudi bereaksi terhadap panjang merging taper itu sendiri walaupun kendaraan akan tetap terjebak mendekati titik penyatuan tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Hubungan antara panjang merging taper dan kecepatan kendaraan di dalam zona kerja akan diidentifikasi menggunakan simulasi mikroskopik lalu lintas dengan bantuan program PTV VISSIM 6.0.

ABSTRACT
Road maintenance at road segment is a task that must be done by operator or other party routinely. Therefore it cannot have any major impact on traffic, safety, and service. In some cases, temporary lane closure are required that affected the vehicle speed in workzone. Merging taper length in the closed lane served as visual cues to driver to change lanes. Vehicles with occlude views, however, were more likely to become trapped and to create mobility issues in the traffic stream. On shorter tape lengths, drivers reacted to the merging taper itself. Although fewer vehicles became trapped near the merge point. The relation between merging taper length and vehicle speed in the workzone will be identified using microscopic traffic simulation with the help of PTV VISSIM 6.0
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ditlantas Babinkam Polri, 2009
343.094 UND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Widjaja
"ABSTRAK
Kebijakan jalan berbayar elektronik atau yang juga dikenal dengan
Electronic Road Pricing (ERP) merupakan salah satu bentuk kebijakan publik
yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna mengatasi persoalan
kemacetan lalu lintas. Pada skema jalan berbayar elektronik, pengendara mobil
pribadi diharapkan meninggalkan mobil pribadinya dan beralih menggunakan
angkutan umum massal guna memenuhi kebutuhan perjalanan. Penelitian ini
bertujuan menganalisis respons masyarakat yang berkantor di jalan Sudirman-
Thamrin, yang setiap harinya harus melewati jalan yang akan diterapkan kebijakan
ERP tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 74% pengendara mobil
pribadi yang berkantor di kawasan Sudirman sampai dengan MH. Thamrin Jakarta
bersedia melewati jalan berbayar elektronik pada besaran tarif awal per-sekali
jalan sampai dengan Rp. 35.000,-. Sementara itu, sebanyak 26% pengendara mobil
pribadi yang berkantor di kawasan ini tidak bersedia melewati jalan berbayar dan
memilih alternatif lain guna memenuhi kebutuhan mobilisasinya, antara lain:
beralih menggunakan angkutan umum massal sebagai alat transportasi (14%),
tetap menggunakan mobil pribadi namun melewati rute jalan alternatif di luar
kawasan jalan berbayar untuk perjalanan dari dan menuju lokasi tujuan (5%),
memarkirkan mobil pribadinya di lokasi-lokasi parkir diluar kawasan jalan
berbayar (2%), tetap menggunakan mobil pribadinya namun mengubah waktu
perjalanan (1%), mengubah lokasi tempat tinggal (1%), dan beralih menggunaan
kendaraan pribadi lain seperti sepeda roda dua dan sepeda motor.
Hasil analisis menggunakan metode logit juga menunjukkan adanya
beberapa faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi respons pengendara mobil
pribadi yang berkantor di jalan Sudirman-Thamrin Jakarta dalam menyikapi
kebijakan jalan berbayar, yaitu (1) jenis kelamin, dimana lebih banyak perempuan
yang cenderung memilih melewati jalan berbayar (2) jenis pekerjaan, dimana lebih
banyak pekerja swasta yang bersedia melewati jalan berbayar (3) pengetahuan
tentang jalan berbayar, dimana pengendara mobil pribadi yang mengetahui skema
kebijakan ini akan cenderung bersedia melewati jalan berbayar, serta (4) pengaruh
faktor penghasilan kurang dari Rp 9.999.000,- yang membuat pengendara mobil
cenderung untuk tidak bersedia melewati jalan berbayar

ABSTRACT
Electronic Road Pricing (ERP) policy is a public policy initiated by the
Provincial Government of Jakarta. It aims to overcome the problem of traffic
congestion. On its scheme, private vehicles are expected to release his personal car
for transportation and switching it to the use of public transportation. The research
aims to analyze the response of people who works at the area of Jenderal Sudirman
? MH. Thamrin and will have to drive their car through the road pricing area.
This study shows that in order to avoid the element of coercion, the
motorists initiate rational choices, which is also reflected as people?s response to
the new social norms or rules. The majority respondents response (74%) still
willing to crossing the road with the starting tariff at Rp.35.000,- as per one trip of
mobilization. Meanwhile, 26% respondent is refuse to use the road pricing and
would prefer using another options for the trips, such as: using public
transportation (14%), keep using personal car but will passing the alternative road
to avoid the road tariff (5%), parking their car at the parking lot outside the road
pricing area (2%), changing times for making trips (1%), change their residence
location (1%), and switching the car use to bicycle use or motorcycle.
Furthermore, the study found some socio-economic factors that would
influence people?s response to the road pricing policy, which are (1) gender; most
of female motorist would like passing the road pricing area (2) jobs; most of
private sector workers would like passing the road pricing area (3) knowledge
about ERP; most of motorists who are aware to the scheme of electronic road
pricing would prefer passing the road and pay the tariff (4) the income amount of
less than Rp 9.999.000,- influences motorists would not passing the road pricing"
2016
T45619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sujono
"Dalam tesis ini akan dibahas tentang sistem penggerak pada pemrosesan lembaran logam dengan menggunakan dua buah motor listrik arus searah sebagai penggerak utamanya. Motor pertama dipergunakan untuk mengatur tingkat ketegangan dan motor kedua dipergunakan untuk mengatur laju pergeseran lembaran logam. Pengendalian menggunakan pengendali PID dilakukan untuk menjaga tingkat ketegangan (tension) dan laju pergeseran lembaran logam dengan cara mengatur tegangan pada kumparan jangkar motor. Persamaan dinamika sistem diturunkan berdasarkan karakterisilk elektromekanis, sehingga diperoleh model sistem dalam bentuk persamaan keadaan. Sistem yang diperoleh merupakan sistem multivariable dengan dua masukan dan dua keluaran. Untuk pengendalian, dirancang dekopler dan pengendali PID ditata dengan metode kurva reaksi Ziegler Nichols don metode henristik. Sisfem tersebut disimulasikan dengan menggunakan simulink dari software mathlab 6.5.

The thesis discusses is about the drive system of the metal sheet processing system using two DC electric motor as the prime mover. The first motor is used to control the tension of the metal sheet and the second motor is used to control the displacement rate of the metal sheet. PID controller is used to maintain tension level and displacement rate of the metal sheet by the regulation of voltage that op/lied to the armature of DC electric motor. The system 's dynamic equation is derived based on the electromechanical characteristic of DC motor and the elasticity of the metal sheet to obtain the system's model in the form of state equation. The system is a multi variable systems with two inputs and two outputs. Decoupler is designed to reduce the couple of the system. The Ziegler-Nichols and heuristic method is applied to find the parameter of PID controller. The system is simulated in a program using simulink front matlab 6.5 software."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wahyujati
"Proses mixer merupakan salah satu bagian terpenting dari pabrik gondorukem dan terpentin. Sistem pengendalian pada proses mixer tersebut masih dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan tenaga manusia sebagai operator. Proses mixer ini adalah proses batch dimana ketiga reaktannya yaitu larutan getah, larutan asam oksalat dan air pencucian yang akan dicampur dalam tangki mixer, kapasitasnya telah ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkan pengendalian yang masih manual dan tipe proses tersebut maka perlu diterapkan PLC sebagai pengendali otomatis. Tesis ini membahas penerapan PLC sebagai pengendali proses mixer tersebut.

Mixer process is part of important thing at gum rosin and turpentine industry. Process control system at the industry is manually, which using human ability as the operator. Mixer is a batch process, which capacity of the three reactants, gum liquid, oxalic acid and water that will mixed in the mixer tank was weighted first. According to manually control system and type of the process, then need to use PLC as automatic controller. This thesis discusses how to apply PLC as a controller for the mixer process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Rionaldi
"ABSTRAK
Gokart sebagai kendaraan mini lebih dikenal sebagai kendaraan untuk balapan. Gokart tidak memiliki suatu sistim penyerap goncangan pada struktur rangkanya. Sehingga beban yang terjadi akan diserap langsung oleh sasis itu sendiri, selanjutnya disalurkan ke ban depan dan belakang.
Pembahasan yang dilakukan pada tulisan ini adalah mengenai simulasi pembebanan yang terjadi pada as belakang gokart termaksud, dimana as belakang tersebut disimulasikan menerima beban yang berubah-ubah, yaitu pada kondisi diam, percepatan, perlambatan, tanjakan, turunan, belok kiri dan kanan serta beban akibat torsi dari mesin dan efek pengereman. Pada pembahasan ini dapat diketahui besarnya tegangan yang terjadi pada as belakang tersebut, titik-titik kritis serta translasi yang terjadi pada as belakang tersebut. Sehingga dapat diketahui pula batas-batas pembebanan yang aman bagi gokart tersebut.

"
2001
S37104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>