Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160457 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulastri
"Petugas kamar bedah merupakan salah satu jenis tenaga kesehatan yang mempunyai resiko tinggi terhadap kemungkinan terpapar oleh berbagai kuman penyakit, terutama HIV/AIDS yang saat ini sangat ditakuti. Salah satu upaya perlindungan diri adalah dengan menerapkan kewaspadaan universal melalui tindakan cuci tangan secara benar, penggunaan alat pelindung, desinfektan, mencegah tusukan alat/benda tajam. Adapun konsep yang dianut adalah, bahwa semua darah dan cairan tubuh tertentu harus dikelola sebagai sumber yang dapat menularkan HIV, Hepatitis dan berbagai penyakit lain melalui darah.
Departemen Kesehatan telah menetapkan upaya peningkatan mutu layanan kesehatan dengan memprioritaskan upaya pengendalian infeksi nosokomial bagi seluruh rumah sakit di seluruh Indonesia, antara lain dengan menerapkan kewaspadaan universal. Sejalan dengan ketetapan Departemen Kesehatan tersebut, maka Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan berupaya meningkatkan mutu layanan antara lain dengan upaya pengendalian infeksi nosokomial, salah satu upaya yaitu dengan menerapkan kewaspadaan universal secara baik dan benar di seluruh ruang termasuk kamar bedah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan petugas kamar bedah dalam menerapkan kewaspadaan universal dan untuk mengetahui seberapa jauh faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat berpengaruh terhadap kepatuhan.
Responden adalah seluruh petugas kamar bedah (IGD dan IBS) berjumlah 78, yang terdiri dari dokter dan perawat yang bersifat tenaga tetap, berhubungan langsung dalam penanganan pasien, dan telah bekerja minimal 1 (satu) bulan.
Metoda penelitian menggunakan rancangan kros seksional. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan pengamatan langsung di rumah sakit. Pengumpulan data dilakukan selama periode Maret sampai Mei 2001 (satu bulan lima belas hari) di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sebagian besar (73,1%) responden memiliki tingkat kepatuhan sedang. Ketidak patuhan lebih banyak ditemukan di IGD dibandingkan dengan IBS, terutama dalam hal tidak mencuci tangan saat datang di kamar bedah (9,5%), saat meninggalkan kamar bedah (15,4%), sebelum melakukan tindakan (12,8%), setelah melakukan tindakan (7,7%), tidak menggunakan alas kaki (12,8%), masih melakukan pemasangan kembali tutup jarum suntik (recapping =87,1%). Pengetahuan responden tentang kewaspadaan universal. sebagian besar masih kurang (73,1) dengan nilai rata-rata 65,995 (p-wald = 0,0448 OR 1,7744).
Hasil analisis ditemukan ada hubungan antara variabel pengetahuan, tempat kerja, dan lama kerja di kamar bedah dengan kepatuhan dalam menerapkan kewaspadaan universal. Pengetahuan dan lama kerja merupakan variabel yang paling menentukan kepatuhan dalam menerapkan kewaspadaan universal. Responden yang memiliki pengetahuan kurang berpeluang untuk tidak patuh hampir 2 kali dibandingkan yang memiliki pengetahuan baik setelah variabel lama dan tempat kerja dikendalikan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti menyarankan agar dilakukan upaya meningkatkan pengetahuan petugas melalui sosialisasi kewaspadaan universal dengan pelatihan, penyebaran leaflet, atau mengadakan pekan kewaspadaan universal.
Di samping itu mungkin perlu diadakan evaluasi terhadap kcpatuhan secara berkala, bila memungkinkan adakan reward dan punishment. Untuk menjaga kesehatan petugas agar tetap terpelihara sesuai standar kesehatan yang dibutuhkan, perlu adanya pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi seluruh petugas kamar bedah.

Factors Related to Obedience Level of Surgery Room Staff in Applying Universal Precautions on Persababatan General HospitalStaff on surgery room is one of health personal who has high risk to possibly contaminate by any of germ disease, especially the frightening HIV/AIDS. One effort of self protection is applying universal precautions through real action such as washing hands properly, using protection tools, disinfectants, prevented any stab from sharp-pointed tools. The adherent concept is all blood and particular body liquid has to be managed as a source, with can infect HIV, hepatitis and other disease through blood.
Department of Health has determined effort to increase health service quality with prioritizing effort of restrained nosocomial infection for all hospital in Indonesia, like applying universal precautions. Along with department of Health's determination, Persahabatan General Hospital tries to increase service quality on restraining nosocomial infection with applying universal precaution properly in all room including surgery room.
The objective of this research is to understand the obedience level of surgery room's staff in applying universal precautions and to understand how far predisposition factors, enabling factors, and reinforcement factors is influencing the obedience. The cross sectional design is used for research method. Data was obtained by distributing questionnaires and direct observation in the hospital. Data was collected during March to May 2001 (one month and 15 days) on Persahabatan General Hospital.
The result indicated that most of respondent (73, 1%) has medium level of obedience. The obedient staff was found on not washing their hands when they arrived at surgery room (9, 5%), when they left surgery room (15, 4%), before they did actions (12, 8%), after they did action (7, 7%), not using fear footwear (12, 8%), still recapped the injection needle (90, 8%). Most respondent have less knowledge on Universal Precautions (73, 1%), mean 65,995.
Statistical analyst result indicated that p-wald =0, 0448 OR 1,7744 wich means that there is a meaningful relations between knowledge with obedience level. Respondent who has less knowledge is likelihood to be disobedient more than twice if compare to those who has better knowledge after controlling old working variable.
Based on those result, research recommend doing more effort in increasing knowledge of staff through socializing the universal precautions with training, leaflet or Universal Precautions week.
The obedience level should be evaluated periodically, present reward and punishment if possible. Health examination has to be done periodically to all surgery room staff."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiah Ayu Purwandani
"Health and Safety Executive menemukan bahwa pada tahun 2013/2014 sebanyak 526.000 kasus dari 1.241.000 kasus penyakit akibat kerja adalah Musculoskeletal disorders. Menurut WHO fact sheet pada tahun 2014 terdapat sebanyak 37% penyakit akibat kerja adalah nyeri punggung. BLS Amerika Serikat menyatakan bahwa perawat merupakan kelompok pekerja dengan insiden rate yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keluhan muskuloskeletal pada perawat di kamar operasi dengan pendekatan ergonomi. Penilaian tingkat risiko ergonomi menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment). Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah sebanyak 8 perawat di kamar operasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% perawat mengalami keluhan muskuloskeletal setelah shift, dimana keluhan terbesar adalah pada betis kiri dan betis kanan (87,5%). Kegiatan memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong merupakan kegiatan dengan risiko tinggi yang dapat memicu timbulnya keluhan muskuloskeletal. Salah satu faktor yang berperan penting terhadap keluhan muskuloskeletal pada perawat di kamar operasi adalah faktor lingkungan yang aman dan nyaman bagi pekerja, peralatan, dan pekerjaan yang dilakukan.

Health and Safety Executive found that in 2013/2014, about 526.000 from 1.241.000 of work related disesease cases is musculoskeletal disorders. In 2014 WHO fact sheet stated that 37% of work relaed disesase is back pain. US BLS stated that nurse is the worker who is with high prevelence. This research aims to observe musculoskeletal symptoms of nurses who is in operating room by ergonomic approaching. Ergonomic risk level was assessed by REBA (Rapid Entire Body Assesment) method. This research design is observational with cross sectional. Respondent in this research is 8 nurses in operating room.
The result showed that 100% of nurses got musculoskeletal symptoms after shift work, where the highest symptoms is in left and right calf (87.5%). Patient transferring activity from operating table to bed is activity with high risk which potentially caused musculoskeletal symptoms. One of the important factor in musculoskeletal symptoms of nurse in operating room is environment factor which is secure and comfort for worker, tools, and its job."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brooks, Shirley M.
St louis: Mosby , 1979
617.917 BRO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ngakan Gde Wahyu Mahatma Putra
"ABSTRAK
Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya waktu tunggu antrian pasien OK yang cukup lama hingga 21 hari dan angka utilisasi beberapa ruangan OK yang masih di bawah standar utilisasi. Waktu tunggu antrian OK yang lama dan angka utilisasi yang belum optimal salah satunya disebabkan oleh metode penjadwalan operasi yang belum akurat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui utilisasi ruangan OK IBS dan mengetahui hubungannya dengan akurasi waktu mulai operasi, jumlah operasi, dan jenis operasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode telaah dokumen. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan metode Spearman. Berdasarkan 320 data sampel yang diteliti diperoleh rata-rata utilisasi ruangan OK IBS pada bulan Januari-Maret 2018 adalah 53,36%. Total pemakaian ruangan OK adalah 555 jam 24 menit. Terdapat dua faktor yang berhubungan dengan utilisasi kamar operasi yaitu akurasi waktu mulai operasi (p-value=0,012) dan jumlah operasi (p-value=0,015) dengan hubungan positif. Sedangkan jenis operasi (p-value = 0.373) tidak memiliki hubungan dengan utilisasi kamar operasi. Faktor lain yang mempengaruhi utilisasi kamar operasi adalah hari efektif jam buka ruangan OK setiap bulannya.

ABSTRACT
The background of this research is the high number of OK patients queue and delayed operation schedule due to the high utilization rate in the OK room in Central Surgery Installation Sanglah General Hospital. The study aims to find out the utilization of OK IBS room and to know its relation to the accuracy of the starting time of operation, the number of operation, and the type of operation. This research uses quantitative approach with document review method. The correlation test is done by using Spearman method. Based on the 320 sampled data obtained, the average utilization of OK IBS room in January-March 2018 is 53.36%. The total usage of OK room is 555 hours 24 minutes. There are two factors related to operating room utilization that is accuracy of starting time of operation (p-value = 0,012) and number of operation (p-value = 0,015) with positive relation. While the type of operation (p-value = 0.373) has no relationship with operating room utilization. Another factor affecting operating room utilization is the effective day open room hours OK in every month."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrianti
"Kualitas pelayanan keperawatan ditentukan oleh kualitas tenaga perawat yang memberikan asuhan langsung kepada pasien. Perawat di kamar operasi memerlukan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik untuk memastikan pemberian asuhan keperawatan di kamar operasi aman dan berkualitas. Mentoring merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam praktek keperawatan professional. Program mentoring dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi perawat di kamar operasi. Program mentoring dilakukan oleh perawat berpengalaman diatas lima tahun, dengan tingkat pendidikan Ners, dan pernah mengikuti pelatihan preseptorship dan bedah lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan metode mentoring terhadap kompetensi perawat di kamar operasi RS X. Metode penelitian yang digunakan yaitu pre eksperimen dengan pemberian intervensi berupa program mentoring kepada perawat di kamar operasi selama satu bulan dan jumlah sampel sebanyak 15 perawat. Instrumen yang digunakan yaitu Perceived Perioperative Competence Scale Revised (PPCSR) yang sudah dimodifikasi oleh peneliti yang berisi 43 pernyataan dengan menggunakan skala Likert 1-5. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nilai rata-rata kompetensi perawat di kamar operasi sebelum dan setelah intervensi berupa program mentoring selama satu bulan sebesar 24,933 dengan nilai p < 0,001 (α = 0,05) dengan perbedaan nilai rata-rata tertinggi yaitu pada dimensi pengetahuan dan keterampilan dasar kamar operasi sebesar 7,867. Kesimpulan dari penelitian ini program mentoring yang dilakukan selama satu bulan dapat meningkatkan kompetensi perawat di kamar operasi. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dengan menambahkan kelompok kontrol dalam penelitian dan penggunaan jumlah sampel yang lebih besar.

The quality of nursing services is determined by the quality of the nurses who provide direct care to patients. Nurses in operating rooms need good knowledge, skills and attitudes to ensure safe and quality nursing care in operating rooms. Mentoring is a learning method that can be used in professional nursing practice. The mentoring program in this study aims to improve the competence of nurses in the operating room. The mentoring program is carried out by nurses with experience of more than five years, with a Nurse education level, and have attended preceptorship and advanced surgery training. This study aims to see the effect of implementing the mentoring method on the competence of nurses in the operating room of X Hospital. The research method used was pre-experimental with the provision of an intervention in the form of a mentoring program to nurses in the operating room for one month and a total sample of 15 nurses. The instrument used is the Perceived Perioperative Competence Scale Revised (PPCSR) which has been modified by researchers which contains 43 statements using a Likert scale of 1-5. The results showed that there was a difference in the average competency score of nurses in the operating room before and after the intervention in the form of a one-month mentoring program of 24.933 with a p value < 0.001 (α = 0,05) with the difference in the highest average score in the dimensions of knowledge and skills operating room basis of 7.867. The conclusion from this study is that a mentoring program that is carried out for one month can improve the competence of nurses in the operating room. Suggestions for further research are to add a control group to the study and use a larger sample size."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atkinson, Lucy Jo
St. Louis: McGraw-Hill, 1996
617.023 1 ATK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Phillips, Nancymarie
St. Louis: Mosby Elsevies, 2007
617.023 1 PHI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fortunato, Nancymarie Howard
St. Louis: Mosby, 2000
617.917 FOR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Phillips, Nancymarie
St. Louis: Mosby, 2007
617.023 1 PHI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atkinson, Lucy Jo
St. Louis: McGraw-Hill, 1978
617.023 1 ATK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>