Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159349 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuyun Retno Winarningsih
"Bangunan tinggi khususnya di Jakarta mempunyai sistem proteksi kebakaran sangatlah beragam jenis baik kemampuannya dan juga penggunaannya.
Sistem proteksi kebakaran merupakan faktor pencegahan awal yang dapat mengeliminir kerusakan bangunan yang lebih parah apabila terjadi resiko kebakaran. Resiko kebakaran adalah termasuk salah satu faktor yang harus diminimalisasi dalam suatu pengoperasian bangunan dimana asuransi adalah sebagai salah satu cara transfer resiko tersebut.
Pada penelitian ini diteliti variabel-variabel penentu yang diolah berdasarkan kuesioner yang disebarkan dan dibuat pemodelannya dengan perangkat lunak pengolahan statistik SPSS versi 10.0 yang menghasilkan 4 variabel penentu yaitu Sistem Proteksi aktif Hidran dengan kontribusi 55,3 %, Sistem Proteksi aktif Sprinkler Ctomatis 16,7 %, Sistem Proteksi aktif Alat Pemadam Api Portabel 6,8 %, dan Sistem Proteksi Pasif Konstruksi Tahan Api sebesar 4,9 %. Kemudian dilakukan uji coba dengan mengunakan metode simulasi Monte Carlo yang merupakan fasilitas dari perangkat lunak dan Crystal Ball. Hasil dari metode simulasi Monte Carlo ditemukan nilai premi asuransi kebakaran yang ideal.
Pada akhirnya sistem proteksi kebakaran khususnya pada bangunan tinggi yang sangat baik akan menurunkan nilai premi asuransi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Tri Harto
"Pengendalian risiko tertentu pada tahap operasi bangunan tinggi dapat dilakukan dengan cara mengalihkan risiko melalui asuransi yaitu kepada pihak ketiga. Pengendalian risiko bahaya kebakaran sebagai salah satu risiko dimaksud dilakukan dengan mengalihkan risiko kepada pihak asuransi melalui suatu ikatan kontrak yang disebut polis sebagai bentuk ikatan legal.
Dari hasil analisis risiko bahaya kebakaran pada tahap pengoperasian bangunan tinggi di Jabotabek, teridentifikasi empat belas dari dua puluh delapan variabel aspek hukum yang berkaitan dengan tingkat pengendalian risiko bahaya kebakaran. Kemudian berdasarkan hasil analisis faktor keempat belas variabel tersebut dikelompokkan ke dalam empat faktor aspek hukum yaitu faktor instrumen regulasi asuransi secara umum (general insurance regulation instrument), faktor prinsip-prinsip dasar asuransi kebakaran (fire insurance principles), faktor prinsip perikatan perjanjian antara para pihak dalam asuransi (agreement between parties) serta faktor regulasi operasional pada tingkat lokal (local operational practices).
Analisis regresi menghasilkan suatu model yang menggambarkan korelasi positif non linier antara aspek hukum asuransi kebakaran dengan tingkat pengendalian risiko bahaya kebakaran pada bangunan tinggi di Jabotabek, dengan dua variabel penentu utama yaitu fire safety management (X6) dan Peraturan Daerah tentang IMB, IPB dan IPPB (X23).
Hasil penelitian ini membuktikan hipotesis bahwa peningkatan kualitas pengaruh aspek hukum asuransi kebakaran akan meningkatkan tingkat pengendalian resiko bahaya kebakaran pada bangunan tinggi di Jabotabek.

Modeling the Influence of Law Aspects of High-Rise Building Constructions Fire Insurance To The Level of Control of Fire Risk In JabotabekCertain risk control during operation phase of high-rise buildings could be treated by transferring the risk through insurance to a third party. Fire risk control during operation phase of a high-rise building is addressed by transferring the fire risk law aspects through insurance to a third party thus binding a contract work policy as a legal document.
Analysis of fire risk during operation phase of high-rise building constructions in Jabotabek identified fourteen from twenty eight law aspect variables obtained from state of art research. Factor analysis successfully classed the variables into four significant factors namely general insurance regulation instrument, fire insurance principles, agreement between parties and local operational practices to be observed.
Regression analysis produced a positive non-linear model relating the law aspect of construction fire insurance to the level of control found in high-rise building fire risk in Jabotabek. Two determinant variables that strongly influence the level of control of the fire risk were fire safety management (X6) and local government regulation related to building construction certification/IMB, building operation certification/IPB, and extending building operation certification/IPPB (X23).
Finally, result of this thesis provided clear proof that increasing the influence of law aspect in high-rise building constructions through fire insurance will also increase the level of control of the fire risk."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T25911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charla Delvi Putri
"Tingginya jumlah kebakaran yang terjadi setiap tahun di Jakarta menjadi indikasi bahwa implementasi sistem keselamatan bangunan (fire safety management) terhadap bahaya kebakaran masih belum berjalan dengan optimal. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.186/MEN/1999, bangunan hotel termasuk dalam klasifikasi bangunan dengan bahaya kebakaran ringan yang artinya bangunan tersebut memiliki jumlah dan kemudahan terbakar yang rendah. Tetapi, risiko terjadinya kebakaran akan tetap ada, karena didalam hotel banyak fasilitas yang mudah terbakar, maka sistem proteksi kebakaran di bangunan hotel yang sesuai dengan peraturan harus tetap diperhatikan. Pengalihan resiko yang ditimbulkan oleh kebakaran sangat dibutuhkan, yaitu dengan pengadaan asuransi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang berwenang untuk menentukan biaya premi asuransi yang menggunakan aspek okupansi bangunan dan kelas konstruksi dengan rate batas atas dan batas bawah. Tetapi antar perusahaan asuransi masih memiliki kesenjangan hingga empat kali lipat dalam menentukan tarif premi, dikarenakan setiap perusahaan memiliki dasar penentuan yang berbeda. Penentuan premi yang realistis dengan mempertimbangkan aspek lain yang mempengaruhi biaya premi asuransi sangat dibutuhkan agar perang tarif premi antar perusahaan dapat teratasi. Penelitian ini akan membahas fire safety management, kebijakan, stakeholder, work breakdown structure (WBS), dan building information modelling (BIM) yang mempengaruhi biaya premi asuransi kebakaran. Pengolahan data penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak SMART-PLS. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa kebijakan, stakeholder, work breakdown structure, okupansi bangunan, building information modelling, dan fire safety management berpengaruh terhadap biaya premi asuransi kebakaran dengan model penelitian yang didapatkan untuk perhitungan biaya premi asuransi kebakaran adalah A= (F:E) + (-0,235 X1 – 0, 213 X2 – 0,205 X3 – 0,239 X4 – 0,193 X5 – 0, 250 X6)+e.

The high number of fires that occur every year in Jakarta is an indication that the implementation of fire safety management system against fire hazards is still not running optimally. Based on The Decree of the Minister of Manpower No.186/MEN/1999, hotel buildings are included in the classification of buildings with a mild fire hazard which means the building has a low number and fire facilities. However, the risk of fire will remain, because in the hotel many facilities are flammable, then the fire protection system in the hotel building in accordance with the regulations should be kept in mind. The risk transfer posed by fire is urgently needed, namely by the procurement of insurance. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) is an institution authorized to determine the cost of insurance premiums that use aspects of occupation of buildings and construction classes with upper and lower limit rates. But insurers still have a gap of up to four times in determining premium rates, because each company has a different basis for determination. The determination of realistic premiums taking into account other aspects that affect the cost of insurance premiums is urgently needed so that the war on premium rates between companies can be resolved. This research will discuss fire safety management, regulation, stakeholders, work breakdown structure (WBS), and building information modelling (BIM) that affect the cost of fire insurance premiums. Data processing of this research using Structural Equation Modeling (SEM) method with the help of SMART-PLS software. The results of this research were obtained that policies, stakeholders, work breakdown structure, Building occupancy, building information modelling, and fire safety management affect the cost of fire insurance premiums with research models obtained for the calculation of the cost of fire insurance premiums are A= (F:E) + (-0.235 X1 – 0.213 X2 – 0.205 X3 – 0.239 X4 – 0.193 X5 – 0.250 X6)+e."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaihatu, J.E.
Djakarta: Djambatan, 1970
368.11 KAI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kaihatu, J.E.
"Di dalam buku asuransi kebakaran dijelaskan tentang sejarah asuransi, asas-asas asuransi, pokok-pokok pendukung pertanggungan kebakaran, polis, peraturan-peraturan mengenai pertanggungan kebakaran, beberapa jenis asuransi kebakaran, harga pertanggungan, bea materai, cara melaksanakan ganti rugi, dan asuransi usaha."
Djakarta: Djambatan, 1970
K 368.11 KAI a
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Kardi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1995
S23134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Mery Natacha
"Risiko kerugian yang disebabkan oleh kebakaran sudah tidak dapat dipandang ringan lagi saat ini. Disamping kerugian moril, material, bahkan jiwa juga mengakibatkan terkendala bahkan terhentinya proses produksi maupun kerusakan lingkungan sekitar kebakaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kebakaran DKl Jakarta, kebakaran yang terjadi di 1bukota 10 tahun belakangan ini mengalami kenaikan yang cukup tajam. Penyebabnya beragam, dan sebagian besar kehancuran itu menimpa bangunan konstruksi.
Banyak faktor pendukung penyebab kebakaran pada bangunan, khususnya bangunan tinggi di DKI Jakarta. Sehingga dapat dikatakan hampir semua pemilik maupun pemakai bangunan gedung tinggi di DKI Jakarta telah mengasuransikan gedungnya.
Saat ini, penetapan premi asuransi kebakaran menjadi masalah yang rumit bagi pihak asuransi kebakaran karena begitu banyaknya faktor-faktor yang harus diperhitungkan yang sebahagian besar menggunakan penilaian secara kualitatif. Sehingga yang paling dibutuhkan oleh pihak asuransi khususnya kebakaran, adalah ketelitian dan pengalaman mereka dalam menetapkan premi asuransi.
Dari data survei risiko yang penulis peroleh, dapat diketahui faktor-faktor pendukung bangunan tinggi yang harus diperhatikan dalam melawan api.
Walaupun setiap asuransi dan pihak surveyor tidak memiliki acuan yang resmi untuk dijadikan sebagai bahan penilaian mereka di lapangan. Dengan menggunakan program statistik, diperoleh 3(tiga) variabel penentu yang diperhitungkan memiliki pengaruh yang besar dalam melawan api. Diantara masing-masing komponen memberikan kontribusi sebagai berikut, 40,9% disebabkan oleh sistem struktur tiang, 22,2% disebabkan oleh struktur lantai, dan 22,4% disebabkan oleh PML(Probability Maximum Loss)."
2002
T5670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua Pardamean Samuel
"Kebakaran pada gedung perkantoran di Jakarta seringkali terjadi dan menimbulkan kerugian yang cukup besar. Kebanyakan dari kebakaran tersebut disebabkan oleh implementasi fire safety management (FSM) yang tidak maksimal. Salah satu cara untuk menanggulangi kerugian karena kebakaran adalah dengan menggunakan jasa perusahaan asuransi. Kerugian yang dialami oleh pengelola gedung akan ditutupi dengan biaya premi yang harus dibayarkan. Lembaga yang diberi kewenangan untuk menentukan biaya premi tersebut adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam penentuan nya OJK menggunakan dua aspek yaitu kelas konstruksi dan okupasi bangunan dan akan menghasilkan tarif atas dan tarif bawah. Prakteknya dalam penentuan biaya premi antar perusahaan asuransi memiliki nilai perbedaan yang cukup signifikan bahkan sampai empat kali lipat. Setiap perusahaan asuransi memiliki dasar penentuannya masing-masing sehingga berbeda-beda. Penentuan premi yang hanya berdasarkan dua komponen belum secara realistis menggambarkan keadaan sebenarnya dari suatu bangunan. Penelitian ini akan menggunakan metode structural equation modeling dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS 3.0. Berdasarkan hasil analisa tersebut didapatkan bahawa kebijakan, stakholder, WBS, okupansi bangunan, BIM dan FSM berpengaruh terhadap biaya premi. Model yang didapatkan untuk biaya premi adalah A= (F:E) + (-0,218 X1 – 0, 194 X2 – 0,256 X3 – 0,243 X4 – 0,175 X5 – 0, 285 X6) + e.

Fires at office buildings in Jakarta often occur and cause considerable losses. Most of these fires were caused by the implementation of fire safety management (FSM) that was not optimal. One way to deal with losses due to fire is to use the services of an insurance company. Losses suffered by the building manager will be covered by the premium that must be paid. The institution that is given the authority to determine the premium fee is the Financial Services Authority (OJK). In its determination, OJK uses two aspects, namely construction class and building occupation and will produce upper and lower rates. In practice, in determining the cost of premiums between insurance companies, the difference is quite significant, even up to four times. Each insurance company has a basis for determining each, so it varies. The determination of the premium based only on two components does not realistically describe the actual condition of a building. This study will use a structural equation modeling method using SmartPLS 3.0 software. Based on the results of the analysis, the variables that affect the cost of fire insurance premiums will be obtained, and a realistic fire insurance premium cost estimation model. Based on the results of the analysis, it was found that policies, stakholder, WBS, building occupancy, BIM and FSM affect the cost of premiums. The model obtained for premium costs is A = (F: E) + (-0,218 X1 - 0,194 X2 - 0,256 X3 - 0,243 X4 - 0,175 X5 - 0,285 X6) + e."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunanto
Jakarta: Tira Pustaka, 1984
368.11 GUN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Emylia Purwadi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>