Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158633 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Hanif Zuhri
"Pemimpin memegang peran yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Berhasil atau gagalnya suatu organisasi banyak tergantung pada kemampuan pemimpin dalam memimpin organisasi tersebut. Ada banyak macam organisasi dengan karakteristik masing-masing. Setiap organisasi memerlukan pemimpin. Seorang pemimpin harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk memimpin anak buahnya. Kemampuan yang diperlukan, tergan-tung pada macam atau jenis dari organisasi yang bersangkutan, yang satu sama lain tidak sama.
Namun, disamping ketidaksamaan tersebut, ditemui ciri-ciri yang konsisten dan unik yang akan berlaku secara universal pada semua pemimpin yang efektif, tidak peduli dimanapun dia berperan. Dengan melakukan studi literatur, me-nelaah beberapa studi kasus dan penelitian beberapa pakar, kemudian membandingkannya dengan pengalaman pribadi, dapat disimpulkan/dirumuskan ciri-ciri yang universal tersebut diatas. Dengan menelaah beberapa studi kasus yang lain serta observasi yang dilakukan oleh para pakar, dirumuskan ciri-ciri yang lebih khas lagi yang ada pada diri para pemimpin kharismatik. Hasil rumusan terakhir ini kemudian diramu dengan ajaran-ajaran moral dan budaya Nasional yang sudah cukup dikenal di negara kita ini, dan dilengkapi lagi dengan ajaran-ajaran keteladan-an dari Nabi Besar Muhammad saw, maka dapat dirumuskan cirri-ciri dan sikap perilaku yang perlu dimiliki oleh para pemimpin masa depan Indonesia. Yang harus diberikan oieh seorang pemimpin kepada anak buahnya bukanlah sekedar perlakuan yang manusiawi, atau hubungan hirarkhis antara atasan dan bawahan saja, melainkan lebih sebagai perlakuan seorang bapak kepada anak-anak yang dicintainya. Itulah yang sangat potensial untuk membangun motivasi dikalangan ang-gota organisasi atau pegawai perusahaan, dan merupakan langkah pemberdayaan yang dapat meningkatkan produktivitas anggota atau pegawai yang bersangkutan.

The leader has a very important role in an organization. The success or failure of an organization is much dependent upon the capability of the leader to lead the organization. There are many types of organization with their own characteristics, and each of the organization need a leader. A leader should have a will and competency to lead his subordinates. The needed competency depends on the type of the organization, that is different between one and another.
However, apart from the differences, there are consistent and unique traits that could universally be found in all effective leaders, no matter wherever they have their roles. These are things we would like to focus our attention, and they would be studied here. By conducting literature studies, analyzing several case studies and researches of several experts, and then comparing them with personal experiences, those universal traits could be concluded or formulated. Through an examination of further case studies and an observation carried out by the experts, more specific characteristics of charismatic leaders could be formulated. The result of the last formulation, to be combined with moral principles of Al-Qur'an, and the Prophet Mohammad's teaching and examples, and to be provided further with national culture which are well known in our country, then characteristics and behaviors required by future leaders of Indonesian could be formulated. Now the leader should have to do towards his subordinates, it's not just a treatment as humane, or hierarchical communication between a leader and his subordinates, but that's more the treatment of a father to his beloved children. That is the very potential thing to build motivation among members of the organization or employees of the companies, and it constitutes the steps of empowerment that could increase productivity of the members or employees."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Riva`i
"Jawara dan kejawaraan merupakan salah satu bentuk dan sumber kekuaaaan dalam tradisi masyarakat X. Jawara dan kejawaraan merupakan budaya lokal sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam tatanan masyarakat X. Dalam implementasinya, budaya Jawara dan Kejawaraan nampak secara nyata dan intensif menyumbangkan dasar-dasar moralitas bagi masyarakat X. Begitu pula pada proses pembuatan keputusan pemerintah di wilayah X memperlihatkan adanya pengaruh budaya politik lokal jawara dan kejawaraan tersebut. Hal ini berkaitan bahwa nilai-nilai politik lokal yang pada hakikatnya merupakan tuntunan dari persepsi, kepercayaan dan sikap-sikap masyarakat yang masih memegang teguh tradisi kepemimpinan lokal. Namun demikian persepsi masyarakat secara umum tengah mengalami pergeseran, sebab masalah jawara atau kejawaraan semakin kerap mernberi kesan budaya kekerasan.
Sehubungan dengan peran jawara dalam proses pembentukan kebijakan pemerintah di wilayah X, bersama-sama dengan pemimpin formal dan informal lainnya, peran jawara terlihat dalam pelbagai bentuk, khususnya partisipasi untuk menentukan figur-figur pemimpin formal dalam struktur pemerintahan di wilayah X. Pemimpin-pemimpin formal pada umumnya memperoleh restu dari para jawara sebelum mereka diangkat menduduki jabatan formal. Dengan adanya mekanisme budaya restu tadi terjadilah saling memanfaatkan Walaupun demikian, pejabat-pejabat pemerintah nampaknya memanfaatkan peran jawara untuk kepentingan melindungi kepentingan-kepentingan umum dalam mengatasi atau menekan gejolak-gejolak yang bernuansa kekerasan.
Peran jawara telah menjadi suatu fenomena yang unik. Peran para jawara dalam perumusan kebijakan dan implementasinya tidak lepas dari konflik-konflik kepentingan yang dalam dari para oknum jawara. Hal-hal ini telah menimbulkan munculnya opini yang mengatakan bahwa nilai-nilai luhur kejawaraan tengah mengalami pergeseran. Artinya perilaku para jawara yang telah memasuki arena politik tidak seluruhnya mencerminkan kredibilitas seorang jawara sebagaimana dimaksudkan oleh istilah jawara itu sendiri, yang berarti ksatria, berani dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran dalam mengemban tugas menegakkan keadilan.
Kepatuhan kepada kalangan jawara ini terutama "dipakai" untuk mengurangi dampak buruk seperti untuk mengatasi adanya penolakan masyarakat atas kebijakan pemerintah, khususnya yang menyangkut langkah-langkah pemerintah dalam meningkatkan ketertiban sosial. Sebaliknya sejumlah oknum jawara memanfaatkan hubungan ini untuk memperoleh manfaat-manfaat atau imbalan berupa fasilitas dan kemudahan.
Guna memahami fenomena kepemimpinan jawara, maka perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai pengaruh budaya lokal kejawaraan dalam proses pembuatan kebijakan pemerintah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Natalius
"Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang bergerak sebagai developer yang
memiliki proyek-proyek di DKI Jakarta pada tahap konstruksi dengan
karakteristik proyek berskala besar, kompleksitas yang tinggi, schedule proyek
yang pendek dan ukuran tim yang besar. Manajer proyek dituntut memiliki
kepemimpinan yang mampu menciptakan kerjasama tim yang efektif dalam
mencapai kesuksesan waktu proyek. Model kepemimpinan diwakili oleh
kepemimpinan transaksional dan transformasional yang mempengaruhi
komunikasi, kolaborasi dan keutuhan tim (kerjasama tim) dan kinerja waktu
proyek.

Abstract
This research was conducted in a company engaged as developers who have
projects in Jakarta during the construction phase with the characteristics of large
scale projects, high complexity, short project schedule and large team size. The
project manager has to have leadership that is able to create effective teamwork in
achieving project success. Leadership model represented by transactional and
transformational leadership that affects communication, collaboration and
cohesiveness of the team (teamwork) and project time performance."
2011
T29931
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Kevin Arthur
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan yang diterapkan oleh
perusahaan terhadap pembentukan tingkat job embededdness karyawan. Pengukuran
kepemimpinan dalam penelitian ini menggunakan Multifactor Leadership Questionnaires
(MLQ form 5x) yang dikembangkan oleh Bass & Avolio (1990), sementara variabel job
embeddedness diukur dengan menggunakan Job Embedded Scale yang dikembangkan oleh
Mitchell (2001). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan memiliki
pengaruh terhadap pembentukan job embeddedness karyawan jika pihak perusahaan
menerapkan kepemimpinan yang bersifat transformasional. Maka dari itu agar tercipta job
embeddednes yang tinggi dari para karyawan sebaiknya manajemen madya menerapkan gaya
kepemimpinan yang bertanggung jawab, berkharisma dan bisa menjadi teladan yang baik
serta memperhatikan, menghargai dan mampu memotivasi dan mendorong karyawan untuk
bekerja lebih baik lagi.

ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of leadership on job embeddedness of the employees
in PT. X. This study used a measuring tool Multifactor Leadership Questionnnaires (MLQ
form 5x) by Bass & Avolio (1990), and and Job Embedded Scale developed by Mitchell
(2004). The results of this study suggest that transformational leadership has significant
effects toward job embeddedness. Therefore, in order to grow job embeddedness within
employees, middle management should applied a leadership style that has responsibility,
charisma, and capable of becoming role model and motivating their subordinates to work
better.;This study aims to analyze the influence of leadership on job embeddedness of the employees
in PT. X. This study used a measuring tool Multifactor Leadership Questionnnaires (MLQ
form 5x) by Bass & Avolio (1990), and and Job Embedded Scale developed by Mitchell
(2004). The results of this study suggest that transformational leadership has significant
effects toward job embeddedness. Therefore, in order to grow job embeddedness within
employees, middle management should applied a leadership style that has responsibility,
charisma, and capable of becoming role model and motivating their subordinates to work
better., This study aims to analyze the influence of leadership on job embeddedness of the employees
in PT. X. This study used a measuring tool Multifactor Leadership Questionnnaires (MLQ
form 5x) by Bass & Avolio (1990), and and Job Embedded Scale developed by Mitchell
(2004). The results of this study suggest that transformational leadership has significant
effects toward job embeddedness. Therefore, in order to grow job embeddedness within
employees, middle management should applied a leadership style that has responsibility,
charisma, and capable of becoming role model and motivating their subordinates to work
better.]"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrir Natsir
"Commencing from the year of eighties, the contemporary management study has started to switch from its narrow outlook on leadership into a larger dimension. Leadership is no longer viewed merely as leader to human being only, but also as leader to a change. A leader does not only influence the employees, but also becomes a central point in determining the direction of the company in its relation with various possibilities of change in company environment. It isfor this reason thatthe banking industry, as one of the industries facing the very dynamic and complex competition, requires flexible leaders capable of dealing with various problems encountered. Outputs of research indicate that transformational leadership have negative and insignificant path coefficient of (-0.24). Meanwhile, charismatic leadership influences the work behavior and employee performance in positive and significant path coefficient of consecutively (0.84) and (0,80). The transformational leadership have negative influence to the employee performance with the significant but negative path coefficient of (-0.64), and have the work behavior with positive influence to the employee performance with the positive significant path coefficient of (0,87) at the banking industry in Central Sulawesi. Benefit of this research is that it can be used as scientific information regarding the variables of transformational leadership, and charismatic leadership upon the work behavior and employee performance at the banking industry in Central Sulawesi. It can also be used as a basis to motivate improvement of the work behavior and employee performance related to the leadership application at banking industry, particularly in Central Sulawesi."
2006
MUIN-XXXV-1-Jan2006-36
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ganis Mutiara Wiranegara
"Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional dan variabel perilaku kewargaan organisasi (PKO) pada PT. X dalam rangka menyusun intervensi yang tepat untuk meningkatkan gaya kepemimpinan transformasional yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan PKO. Gaya kepemimpinan transformasional diukur menggunakan 20 item yang diadaptasi dari item yang mengukur dimensi kepemimpinan transformasional dalam Multifactor Leadership Questionnaire (Bass & Avolio, 2004; dalam Ho et al., 2009) dengan reliabilitas Alpha Cronbach 0.92, sedangkan perilaku kewargaan organisasi diukur dengan menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur yang dikembangkan oleh Podsakoff et al. (1990) dengan reliabilitas Alpha Cronbach 0.81. Sejumlah 33 responden pada level jabatan non-staf hingga manajer terlibat dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisa regresi berganda didapatkan R= 0.611, F = 4.17, dfregresi = 4, dfresidual = 28, p = 0.009, dengan signifikansi pada los 0.01. Gaya kepemimpinan transformasional mampu menjelaskan 37.4 % varians dalam PKO. Adapun dimensi yang memiliki hubungan paling kuat ialah Idealized Influence, dengan nilai korelasi 0.58, p = 0.003, signifikan pada los 0.01. Berdasarkan hasil ini, maka intervensi pelatihan gaya kepemimpinan transformasional dengan menitikberatkan kepada dimensi Idealized Influenced dirancang dan diimplementasikan kepada level manajer dan penyelia. Berdasarkan hasil olah data didapatkan adanya kenaikan skor jumlah jawaban benar secara signifikan pada kelompok peserta manajer (pre-test (M = 3.20, SD = 1.09), post-test (M = 5.20, SD = 2.16), t = -2.82, df = 4, p = 0.04, signifikan pada los 0.05) dan kelompok peserta penyelia (pre-test (M = 2.00, SD = 1.19), post-test (M = 4.88, SD = 3.18), t = -3.45, df = 7, p = 0.01, pada los 0.05). Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai gaya kepemimpinan transformasional. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan implementasi gaya kepemimpinan transformasional pada atasan sehingga mampu meningkatkan PKO pada bawahannya.

This study aimed to determine the relationship between transformational leadership style and organizational citizenship behaviour (OCB) in PT. X in order to design the right intervention to improve transformational leadership style in which it was expected to improve OCB. Transformational leadership style was measured using a 20-item scale adopted from Multifactor Leadership Questionnaire (Bass & Avolio, 2004; dalam Ho et al., 2009) that measures the transformational leadership style with the reliability Alpha Cronbach 0.92, whereas OCB was measured using the scale adopted from OCB scale developed by Podsakoff et al. (1990) with the reliability Alpha Cronbach 0.81. Thirty-three respondents within the level of position ranging from non-staff to managers were involved. The results from multiple regression analysis showed the value of R= 0.611, F = 4.17, dfregressin = 4, dfresidual = 28, p = 0.009, was significant within the level of significance 0.01. Furthermore, transformational leadership style can explain 37.4 % variance of OCB. The dimension of transformational leadership style that has the strongest relationship with OCB is Idealized Influence, with the correlation value of 0.58, p = 0.003, significance level of 0.01. Based on this results, transformational leadership training in which Idealized Influence were emphasized can be considered as the right intervention for managers and supervisors. Based on statistical analysis, it was found that there was a significant increase in the total score of right answers about transformational leadership style on the group of managers and (pre-test (M = 3.20, SD = 1.09), post-test (M = 5.20, SD = 2.16), t = -2.82, df = 4, p = 0.04, significant at los 0.05) and supervisors (pre-test (M = 2.00, SD = 1.19), post-test (M = 4.88, SD = 3.18), t = -3.45, df = 7, p = 0.01, significant at los 0.05). This result showed that there is an improvement in the participants’ knowledge of transformational leadership style. It is expected that this could improve the implementation of transformational leadership style in which it could also improve the occurance of employees organizational citizenship behaviour."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veithzal Rivai Zainal
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
303.34 VEI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Thoha
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995
658.409 2 MIF k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Wijaya
"Kelompok dengan berbagai indikatornya ternyata memang masih rendah atau kurang efektif, walaupun dalam beberapa indikator tertentu menunjukkan angka yang cukup positif. Demikian halnya terhadap kajian karakteristik kepemimpinan yang efektif belum menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan perilaku kepemimpinan.
Hal ini diukur dari karakteristik consideration, Initiating Structure, Relasi, Visi serta Kemampuan dan Keahlian. Dalam mengelola organisasi khususnya masalah kepemimpinan dimasa yang akan datang diperlukan kemampuan dan keahlian yang memadai seining dengan kemajuan pesat dibidang teknoiogi informasi. Untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan seseorang, diperlukan kemampuan untuk mengakomodasi saran dan keluhan dari bawahan dan senantiasa melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan organisasi. Hanya dalam team work masalah-masalah akan dapat diatasi dengan lebih bijaksana yang memberikan muara terhadap peningkatan efektivitas kepemimpinan."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T16710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>