Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13781 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inggita Adya Rari
"Kajian ini berisi analisa gaya candi di Sawa Tengah, abad VII - IX Masehi. Pendekatan yang dilakukan pada kajian ini adalah pendekatan kuantitatif guna menguji hipotesa Edi Sedyawati tentang kesatuan gaya seni area di Candi Roro Jonggrang dan Plaosan Lor. Adapun hipotesa tersebut menyatakan bahwa kesatuan gaya seni area yang ada di Candi Roro Jonggrang dan Plaosan Lor terjadi lebih dipengaruhi oleh kedudukan suatu kelompok kemasyarakatan sebagai pusat atau pinggiran dibandingkan dengan penganut agamanya.
Pengelompokan masyarakat tersebut bisa dilihat dari pengelompokan tinggalan yang ada. Hipotesa tersebut akan diterapkan pada gaya bangunan candi yang ada di wilayah yang sekarang bernama Jawa Tengah (termasuk wilayah DIY).
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah 40 candi berbahan batu andesit yang berasal dari abad VII - IX M. Data tersebut dihasilkan setelah terjadi proses pemilihan yang disesuaikan dengan keadaan candi yang masih ada bagian bangunan yang dapat diamati. Setelah data terpilih, data tersebut diamati dengan menggunakan ragangan penelitian candi (merupakan modifikasi dari ragangan bangunan tradisional oleh Edi Sedyawati). Setelah data dimasukkan dalam ragangan. Hasil tersebut diolah dengan menggunakan tabel-tabel yang sudah terdapat pada program komputer SPSS . Adapun tujuannya adalah untuk diadakan pengujian antar variabel dengan cara uji chi-squre.
Sebaran candi-candi berbahan batu andesit di Jawa Tengah, abad VII - IX Masehi pada peta terlihat mengelompok. Adapun pengelompokan yang tersebut adalah di Dataran Tinggi Dieng, di Daerah Ungaran dan sekitarnya, di Dataran Kedu, dan di Daerah sekitar Prambanan. Berdasarkan hal tersebut maka pengujian yang dilakukan terhadap variabel-variabel pengamatan diuji dengan faktor pengelompokan lokasi. Selain dengan faktor lokasi dilakukan juga pengujian dengan latar belakang keagamaan. Hal ini dilakukan dalam rangka memperbandingkan faktor manakah yang lebih menunjukan hubungan yang bermakna terhadap keberadaan variabel-variabel pengamatan candi.
Berdasarkan analisa kuantitatif yang dilakukan dengan bantuan program komputer yaitu SPSS 10 diketahui bahwa faktor lokasi (mengacu pada masyarakat pembuatnya) mempunyai pengaruh yang lebih signifikan daripada faktor latarbelakang agama. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa penelitian ini mendukung hipotesa Edi Sedyawati bahwa gaya seni di suatu wilayah dipengaruhi oleh kedudukan suatu kelompok kemasyarakatan (yang diwakili dengan pengelompokan tinggalan yang ada di suatu lokasi pada penelitian ini) sebagai pusat atau pinggiran dibandingkan dengan penganut agamanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ufi Saraswati
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas tinggalan arkeologis keagamaan yang tersebar di wilayah Kabupaten Batang Jawa Tengah. Sejumlah seratus lima belas (115) tinggalan arkeologis keagamaan yang tersebar di sebelas (11) Situs/Kecamatan, Kabupaten Batang menarik untuk dikaji tidak hanya dalam jumlahnya yang banyak, tetapi tinggalan arkeologis keagamaan tersebut tersebar hampir di seluruh Situs/Kecamatan yang menempati Lansekap berupa daratan Pantai, Perbukitan sampai dengan Pegunungan. Sebaran tinggalan arkeologis keagamaan yang terletak pada Lansekap Kabupaten Batang dari tingkat yang paling rendah sampai pada tingkat yang paling tinggi dihubungkan dengan aspek Kosmologi, bahwa alam semesta tersusun dari beberapa tingkat alam.
Atas dasar latar belakang masalah tentang keberadaan/letak sebaran tinggalan arkeologis keagamaan yang ditemukan di Kabupaten Batang, dapat dirumuskan masalah, 1. Bagaimanakah pola sebaran tinggalan arkeologis keagamaan pada Lansekap Kabupaten Batang Jawa Tengah, 2. Bagaimanakah letak sebaran tinggalan arkeologis keagamaan dalam hubungannya dengan konsep keagamaan pada Lansekap di Wilayah Kabupaten Batang?. Tujuan penelitian ini adalah untuk merekonstruksi pola sebaran tinggalan arkeologis keagamaan, dalam hubungannya dengan konsep keagamaan pada Lansekap Kabupaten Batang Jawa Tengah. Manfaat penelitian adalah pengembangan pengetahuan tentang hubungan antara tinggalan arkeologis keagamaan pada suatu ruang Lansekap dengan konsep keagamaan sebagai hasil budaya dalam suatu kurun waktu.
Pendekatan Arkeologi Lansekap digunakan untuk menganalisis tinggalan arkeologis keagamaan berupa, Prasasti, Pathirtān, Sisa-sisa Bangunan Candi, Arca, Relief, Punden Berundak, Lumpang Batu, Batu Bulat, dan Batu Kenong. Data tinggalan arkeologis keagamaan sebagai teks, selanjutnya ditempatkan pada konteks ruang, waktu dan budaya. Berdasarkan Perspektif Arkeologi Lansekap dapat dinyatakan bahwa, Lansekap di wilayah Kabupaten Batang tidak hanya dimaknai sebagai Lansekap alami, melainkan juga sebagai Lansekap keagamaan. Masyarakat Batang pada awal perkembangan Hindu di Nusantara (abad VII-IX Masehi), telah memaknai atau mempresentasikan bentang wilayahnya sebagai gambaran imajiner tata ruang surga, yang dikenal dalam pandangan Hindu yaitu Saptaloka, meliputi, 1. Bhuhloka/Bhurloka, 2. Bhuwahloka/Bhuarloka, 3. Swahloka/Swarloka, 4.Tapaloka, 5. Janaloka, 6. Mahaloka, dan 7. Satyaloka.

ABSTRACT
This dissertation discusses religious archaeological remains scattered in the district of Batang, Central Java. Some one hundred and fifteen (115) archaeological remains of religious spread across eleven (11) Site / District, Batang interesting to study not only the numbers that much, but the archaeological remains of the religion spread almost throughout Site / District who occupy the landscape in the form of land beaches, hills up to the mountains. Distribution of religious archaeological remains located at Batang Landscape from the lowest level to the highest level associated with aspects of Cosmology, the universe is composed of several natural level.
On the basis of the background of concerns about the presence / location of the distribution of religious archaeological remains found in Batang, can be formulated problem, 1. how the distribution pattern of religious archaeological remains on Landscape Batang, Central Java, 2. how the location of the distribution of the archaeological remains religious in conjunction with the concept Landscape Territory religious in Batang ?. The purpose of this study is to reconstruct the distribution pattern of religious archaeological remains, in conjunction with a religious concept in landscaping, Batang, Central Java. The benefits of the research is the development of knowledge about the relationship between religious archaeological remains on a space Landscape with religious concepts as culture results in a time series.
Archeology Landscape perspective is used to analyzis the religious archaeological remains be, Prasasti, Pathirtān, Remains of Candi buildings, Arca, Relief, Punden Berundak, Lumpang Batu, Batu Bulat, and Batu Kenong. Data religious archaeological remains as text, then placed in the context of space, time and culture. Under the Archaeological Landscape Perspectives can be stated that, in the district of Batang Landscape is not only meant as a natural landscape, but also as a religious landscape. Trunk at the beginning of the development community in the Nusantara Hindu (VII-IX century AD), have to interpret or territory spans presented as imaginary spatial depiction of heaven, which is known in the Hindu view that Saptaloka, covers, 1. Bhuhloka/Bhurloka, 2. Bhuwahloka/ Bhuarloka 3. Swahloka/Swarloka, 4. Tapaloka, 5. Janaloka, 6. Mahaloka and 7. Satyaloka."
2018
D2609
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khairiyah
"Skripsi ini mencoba mengetahui sejauh mana penggunaan kosakata Melayu yang digunakan dalam prasasti-prasasti berbahasa Melayu Kunaodi Jawa Tengah abad VII-IX Masehi telah bercampur dengan perbendaharaan kata Sanskerta dan Jawa Kuno. Data yang digunakan adalah 6 buah prasasti berbahasa Melayu Kuno sebagai data primer dan 6 buah prasasti berbahasa Jawa Kun yang sejaman dengan prasasti - prasasti Melayu Kuno sebagai data sekunder. Setelah dilakukan penelitian atas kosakata yang terdapat, diketahui bahwa meskipun prasasti-prasasti itu disebut prasasti berbahasa Melayu Kuno, tetapi dalam kenyataannya tidak sepenuhnya dari bahasa Melayu Kuno, melainkan merupakan kumpulan dari kosakata Sanskerta dan Jawa Kuno. Tetapi ada ciri menonjol yang memperlihatkan pengaruh kuat dari bahasa Melayu Kuna. Hasil yang diperoleh dari skripsi ini diketahui bahwa pemakaian kosakata Melayu Kuno pada prasasti berbahasa Melayu Kuno di Jawa Tengah prosentasenya berkisar antara 28,35 % -75 %. Kosakata Sanskerta antara 6,67 % - 59.84 %, dan kosakata Jawa Kuno antara 1,57 % - 26,66 %. Sedang_kan kosakata campurannya antara 0 %- 25 %. Sementara dari 6 prasasti berbahasa Jawa Kuno yang dipakai sebagai data pembanding, pengaruh kosakata Melayu Kuna prosentasenya antara 5,62 % - 13,43 %. Berdasarkan penelitian terhadap mama-nama tokoh pada semua prasasti tersebut, dilihat dari gelar dan kata sandang di depan namanya dapat pula menunjukkan status sosial dalam masyarakat maupun pemerintahan. Sedangkan terhadap nama-nama wilayah/tempat yang disebut dalam masing-masing prasasti, nama-nama tempat yang ada pengaruh Melayu Kunonya dapat menunjukkan bahwa nama tersebut diberikan oleh orang Melayu. Di antara nama tempat itu ada yang sekarang masih menjadi nama sebuah desa. Di duga bahwa pada abad VII-IX Masehi itu telah ada sekelompok orang dari tanah Melayu yang bermukim di daerah Jawa Tengah."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S11987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sudianto
"Pada kajian ini, akan dilihat umur relatif suatu benda sejarah berupa bangunan candi melalui perbingkaiannya. Perbingkaian sendiri merupakan bagian yang tidak dapat lepas dari arsitektur bangunan, karena suatu perbingkaian akan membentuk satu profil bangunan. Pada bangunan keagamaan masa Hindu-Buddha, perbingkaian juga merupakan bagian dari bangunan fisiknya. Berdasrkan tinggalan bangunan yang adaini, kemudian akan dilihat kronologi yang ada dengan berdasarkan pada perubahan perbingkaiannya. Perjalanan waktu yang panjang selalu memungkinkan suatu bentuk berkembang, tak terkecuali perbingkaian itu sendiri. Perubahan benntuk ini kemudian diharapkan membawa petunjuk suatu indikasi perkembangan. Pada tahap analisis digunakan metode seriasi dengan tujuan mendapatkan urutan kronologi candi..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Haryanto Sapto Nugroho
"Karya tulis ini mengkaji bentuk arsitektur candi-candi perwara yang merupakan bagian dari arsitektur kompleks candi-candi Buddha di Jawa Tengah yang didirikan pada abad VIII - IX Masehi. Adapun data yang digunakan adalah candi perwara Candi Lumbung, Sewu dan Plaosan Lor. Penelitian ini dilakukan guna mengoreksi hasil penelitian dari para peneliti sebelumnya. Dalam penelitian ini dilakukan pendeskripsian bentuk arsitektur candi-candi perwara di Candi Lumbung, Sewu dan Plaosan. Setelah dilakukan pendeskripsian diungkapkanlah perbedaan dan persamaan bentuk arsitektur pada keempat candi Buddha tersebut. Dari perbedaan dan persamaan bentuk tersebut tampaklah keragaman bentuk dari candi-candi perwara candi Buddha di Jawa Tengah. Pada tahap pengolahan data digunakan serangkaian metode arkeologi berupa pengumpulan data baik literatur, gambar, peta maupun foto, dilanjutkan dengan pengumpulan data kembali ke lapangan. Pada pengumpulan data di lapangan dilakukanlah pengamatan secara detail terhadap data utama. Agar didapatkan hasil perbandingan yang akurat, masing-masing obyek yang diteliti, terlebih dahulu dibagi ke dalam komponen-komponen unit observasi. Setelah data lapangan terkumpul, langkah berikutnya adalah pengolahan data berupa analisa data dengan memperbandingkan tiap komponen unit observasi. Sebagai langkah akhir dilakukanlah penginterpretasian semua hasil analisa terhadap data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing candi perwara memiliki ciri-ciri yang dapat membedakan satu dengan yang lainnya sekalipun itu berada dalam satu kompleks yang sama. Namun dari beberapa atribut yang dimiliki oleh semua candi perwara tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya berdenah bujur sangkar dengan arah hadap menyesuaikan dengan susunan deretnya. Hal menarik yang terdapat pads hasil akhir dan penelitian ini adalah di candi perwara Plaosan Lor ada bentuk kepala kala di dinding luar tubuh memiliki dagu (rahang bawah) dan bercakar, seperti halnya bentuk kala gaya Jawa Timur. Hal menarik lainnya adalah ditemukannya bentuk lapik arca di candi perwara Sewu deret l no. 20, diduga bentuk arca yang pemah mendiami bilik candi tersebut terbuat dari bahan perunggu (Kusen dick 1993: 51-2). Jadi candi perwara pun tenyata berhak untuk ditempati oleh arca berbahan perunggu. Secara keseluruhan penelitian ini menyumbangkan sedikit inforrnasi yang bersifat mengoreksi terhadap hasil penelitian-penelitian sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
Jakarta: Wedama Widya Sastra, 2012
738.2 WAN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Yofani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang keberagaman gambaran tanaman pada relief tanaman di Jawa Timur abad 14 Masehi. Setelah diteliti, diketahui 21 jenis tanaman yang masih dapat dikenali penggambarannya. Penelitian ini juga membutuhkan data penunjang dari naskah-naskah Jawa Kuna dan Berita Cina untuk memberikan informasi mengenai relief tanaman yang paling sering dipahatkan, gambaran lokasi adegan cerita pada relief, fungsi relief tanaman sesuai konteks adegan cerita pada relief serta informasi tentang hubungan antara manusia dengan tanaman pada kehidupan masyarakat Jawa Kuno.

Abstract
The Focus of this study is the different kind of plants at relief on temple walls in East Java at 14 AD. After the research is over, there is 21 kind of plants form which still recognizable. The research of this study need supported by manuscript from old-Java and Chinese report to giving information about relief of plants who often carved, the location of story scene figure in relief, the function of plants figure who concord with scene story context, and then giving information about relationship between human and plants in daily life of old-Java."
2010
S12069
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"This dissertation discusses the forms of pottery found on the temple sites in the 8th-10th century in Central Java and the reconstruction of its use in the ceremony. The temple sites which has been reviewed in this research are 19 sites. Through formal analysis, it can be known that many pottery found on temple sites are some containers that commonly found in almost all temple sites. The container is a cup, celupak , a jar, a bowl, a vase, a pot and a plate. Based on the nineteen temple sites which has been reviewed, can be known that there is a location of pottery in the temple sites mostly found in the foundation of temple and in the yard of temple. Through analogy with the sources of reliefs, inscriptions, and ethnographies were known the pottery that found in the foundation of temple is the remnants of the garbhadhana ceremony , the ceremony associated with the establishment of the temple. The pottery found in the yard of temple is suspected to be the remnants of the puja ceremony, which is a ceremony related to the use of the temple"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
D2382
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Alifah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai aktivitas domestik dan publik yang dilakukan oleh perempuan pada relief candi abad ke-13?15 di Jawa Timur. Permasalahan penelitian adalah pengidentifikasian aktivitas yang dilakukan oleh perempuan pada relief candi abad ke-13?15 Masehi di Jawa Timur. Pada tahap analisis menggunakan klasifikasi untuk membedakan jenis aktivitas perempuan dalam bidang domestik dan publik. Tipe-tipe aktivitas perempuan dibandingkan dengan karya sastra Jawa Kuna untuk melengkapi analisis. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa perempuan pada masa Jawa Kuna khususnya abad ke-13?15 Masehi tidak hanya memperhatikan ranah domestik sebagai kewajibannya di rumah tangga, perempuan juga berperan penting pada ranah publik.

ABSTRACT
This thesis deals with the domestic and public activity performed by women on the relief of the 13th?15th century temple in East Java. Problems of research is identifying the activities carried out by women in the relief of the 13th?15 A.D. century temple in East Java. At this stage of the analysis using classification methods to distinguish the types of activity of women. The types of activity of women as compared to old Javanese literary work to complete the analysis. The results of this research proves that women in the 13th?15th century not only pay attention to the domestic realm as obligations in the household, but also played an important role in the public sphere."
2016
S64720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Alifah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai aktivitas domestik dan publik yang dilakukan oleh perempuan pada relief candi abad ke-13 mdash;15 di Jawa Timur. Permasalahan penelitian adalah pengidentifikasian aktivitas yang dilakukan oleh perempuan pada relief candi abad ke-13 mdash;15 Masehi di Jawa Timur. Pada tahap analisis menggunakan klasifikasi untuk membedakan jenis aktivitas perempuan dalam bidang domestik dan publik. Tipe-tipe aktivitas perempuan dibandingkan dengan karya sastra Jawa Kuna untuk melengkapi analisis. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa perempuan pada masa Jawa Kuna khususnya abad ke-13 mdash;15 Masehi tidak hanya memperhatikan ranah domestik sebagai kewajibannya di rumah tangga, perempuan juga berperan penting pada ranah publik.

ABSTRAK
This thesis deals with the domestic and public activity performed by women on the relief of the 13th mdash 15th century temple in East Java. Problems of research is identifying the activities carried out by women in the relief of the 13th mdash 15 A.D. century temple in East Java. At this stage of the analysis using classification methods to distinguish the types of activity of women. The types of activity of women as compared to old Javanese literary work to complete the analysis. The results of this research proves that women in the 13th mdash 15th century not only pay attention to the domestic realm as obligations in the household, but also played an important role in the public sphere."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>