Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38731 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kasmi Edy
"Dalam rangka menyongsong perkembangan telekomunikasi dan era kompetisi global ini, 1NDOSAT telah melakukan transformasi terhadap strategi bisnis yaitu menjadikan INDOSAT sebagai penyedia jasa dan jaringan yang lengkap atau Full Network and Service Provider (FNSP). Sebagai pemain baru dalam binis penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, 1NDOSAT harus mempersiapkan beberapa rencana seperti teknologi, keuangan, pendanaan, pemasaran, SDM, dan lain-lain. Dengan persiapan tersebut, INDOSAT dapat melaksanakan bisnisnya sebagai penyelenggara jaringan telekomunikasi secara efektif menghadapi ancaman dan kendala serta dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam lingkungan strategis.
Untuk dapat memasuki bisnis yang baru diperlukan suatu strategi yang tepat, maka dari itu tujuan dari penulisan tesis ini yaitu memberikan usulan mengenai strategi bisnis apa yang akan dilakukan INDOSAT dalam memasuki bisnis sebagai penyelenggara jaringan dalam meningkatkan pendapatan usahanya dengan melakukan analisa terhadap faktor eksternal dan internal INDOSAT.
Metoda analisa yang dipakai adalah menggunakan matrik internal, matrik eksternal, matrik internal-eksternal, dan matrik SWOT. Hasil dari analisa tersebut akan berupa beberapa alternatif strategi, yang kemudian dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), akan didapatkan strategi mana yang paling tepat dilakukan INDOSAT. Berdasarkan hasil dari matrik QSPM diperoleh hasil bahwa alternatif strategi yang tepat adalah dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan PLN.

In facing telecommunication trend and global competition, INDOSAT has been transformed their business strategy to be INDOSAT as Full Network and Service Provider. As a new player in networking business, INDOSAT has to prepare some plans, such as the technology, financing, subsidy, marketing, Human Resources, etc. With those preparations, INDOSAT could run the business as Network Provider effectively to face the threat and the problems, also could get the chance in the strategic environment.
To get in the new business, needs the right strategy. Base on that, the goal of this thesis is giving the ideas about the business strategy that INDOSAT could do to get in the business as Network Provider to increase the revenue with analyzing INDOSAT's internal and external factor.
The analysis method is using internal matrix, external matrix, internal-external matrix, and SWOT matrix. The result of the analysis will become some strategy alternative. By using Quantitative Strategic Planning Matrix (OSPM), it will get the right strategy that 1NDOSAT could do. Based on QSPM matrix result, the right strategy alternative to provide the infrastructure is partnering with PLN (Perusahaan Listrik Negara).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1625
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Menjelang diberlakukannya pasar bebas tahun 2003 di Indonesia dalam lingkup Asean Free Trade Asociation (AFTA), pemerintah Indonesia salah satunya sudah mengeluarkan Undang Undang Nomor. 36 tentang Deregulasi Bisnis Telekomunikasi di Indonesia. Setelah diberlakukan pasar bebas perusahaan asing akan segera masuk ke Indonesia dan berkompetisi dengan perusahaan lokal Indonesia sendiri. Kalau perusahaan-perusahaan lokal Indonesia masih lemah dan tidak beraliansi dengan perusahaan kuat, jelas tidak akan mampu bertahan di era globalisasi.
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk membahas beberapa hal yaitu : Bagaimana posisi Indosat dalam persaingan bisnis telekomunikasi di Indonesia; Strategi bisnis telekomunikasi yang bagaimana yang cocok, apakah sebagai penyelenggara jasa saja, sebagai penyelenggara janngan saja atau kombinasi keduanya; Bagaimana usaha usaha yang harus dilakukan PT. Indosat dalam menciptakan terobosan usaha untuk mendukung usaha inti perusahaan.
Metode penulisan tesis yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat deskriptif eksplanatif dan pendekatan kualitatif, yaitu bertujuan mendapatkan gambaran yang lengkap dari subjek yang diteliti dengan cara melakukan pengamatan langsung.
Sedangkan pengumpulan data, melalui data perusahaan, dan artikel yang terkait, selanjutnya dikaji menggunakan teori yang mendukung dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan strateginya berdasarkan pendekatan analisis matrik SWOT. Setelah dilakukan evaluasi penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa produk jasanya yang sudah dalam tahap kedewasaan menjelang masuk ketahap penurunan, namun demikian sudah ada produk penggantinya yang sudah ada pada tahap pertumbuhan. Dengan akan diberlakukannya pasar bebas AFTA pada tahun 2003 Indosat harus memperkuat bisnisnya melalui strategi korporasinya menguasai perusahaan hilir dan perusahaan hulu dengan Cara masuk ke bisnis penyelenggaraan jaringan telekomunikasi domestik dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi domestik yang berbasis pelanggan. Untuk mempermudah dalam pemanfaatan dana investasi dan memperkuat jaringan bisnis dapat dilakukan dengan cara melakukan aliansi dengan strategi partner.
Sedangkan strategi pemasaran yang harus dilakukan oleh Indosat sesuai dengan kondisi lingkungan yang dihadapinya dan sesuai dengan karakter bisnis telekomunikasi, Indosat harus selalu mempunyai produk terkini yang siap menggantikan produk sebelumnya agar dapat selalu meningkat pendapatannya. Melihat pelanggan potensial Indosat kebanyakan berada di kawasan/gedung yang dikuasai oleh pengelolanya maka Indosat lebih baik melakukan strategi ditribusi selektif. Karena tarif ditentukan oleh pemerintah, maka strategi tarif yang harus digunakan Indosat adalah dapat memberikan value yang lebih baik dari kompetitornya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Lolita R.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T 24507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saliyastuti
"Perusahaan pelaku bisnis senantiasa dituntut untuk menghadapi dan memenangkan persaingan. Lingkungan operasi perusahaan yang semakin global, dimana batas-batas nasional bukan merupakan halangan lagi untuk melakukan inovasi atas produk, jasa dan sumber daya. Kompetisl akan semakin liberal dan aktifitas bisnis ke depan akan berlanjut dan diwarnai dengan Technological Transfer dan Competitiveness.
Industri telekomunikasi merupakan salah satu sektor industri yang sangat dipengaruhi oleh perubahan ini. Menanggapi semakin tingginya tingkat deregulasi industri telekomunikasi Indonesia dan perkembangan yang berlaku pada sektor industrl Iainnya membuat pelaku bisnis dalam industri telekomunikasi harus mampu menerapkan strategi bersaing untuk mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
PT lndosat Tbk merupakan salah satu industri telekomunikasi di Indonesia. Perubahan lingkungan industri telekomunikasi menuntut lndosat menjadi lebih dinamis dan dapat menetapkan strategi bersaing yang mampu mengantisipasi perubahan Iingkungan dengan memperhatikan keunggulan kompetitif yang dimiliki dalam hal kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal dalam bisnis telekomunikasl yang mempengaruhi kemampuan PT lndosat Tbk dalam menghadapi persaingan yang semakln kompetitif dan memetakan posisi persaingan PT Indosat Tbk untuk kemudian merumuskan strategi bersaing yang dapat dipilih oleh perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif. Responden penelitian adalah para pejabat di PT Indosat Tbk yang dinilai memiliki keahlian dan kompetensi sebagai expert. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan case studi kepustakaan dan penelitian lapangan melalui pengisian kuesioner.
Analisis strategi mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan menggunakan aliran posisi dengan memetakan Matriks General Electric dan untuk merumuskan pilihan strategi menggunakan teknik AHP (Analytical Hierarchi Process).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik industri berada dalam posisi yang kuat (menarik) dan kemampuan perusahaan berada pada taraf sedang, maka berdasarkan hasil penelitian disarankan agar PT Indosat Tbk merurnuskan strategi bersaing dengan menggunakan strategi diferensiasi melalui pengembangan produk dan layanan jasa kepada pelanggan.

Companies are always demanded to anticipate and win competition. Companies' operation scope is getting global and national borders are no longer restrictions to make innovation of products, services and resources. Competition is liberally increasing and future business activities will continue and it is colored with Competitiveness.
Telecommunication industry is one of industrial sectors that is highly influenced by these changes. Responding highly increasing deregulation in telecommunication industry in Indonesia, and the development of the other industrial sectors, businessman in telecommunication industry must be able to apply competition strategy to anticipate changes in business world.
PT lndosat Tbk is one of the telecommunication industries in Indonesia. Changers in telecommunication industrial sector demand PT lndosat Tbk to be more dynamic and able to apply competition strategy that is able to anticipate environmental changes by utilizing competitive advantage of the company's capability and resources.
The purpose of this research is to find internal environmental factors in the telecommunication business which is influencing the ability of PT lndosat Tbk in facing increasingly competitive competition, to map PT lndosat Tbk position in the competition and then to formulate the appropriate competition strategy for the company.
Research method that is used is descriptive analysis research method. Research respondents are PT lndosat Tbk executives, which are assumed to have capability and competence as experts. Data collection techniques are library research and field research using questioner polling.
Strategy analysis about company internal and external environment uses position flow by mapping PT lndosat Tbk position on telecommunication business competition using Matrix General Electric and to formulate strategy option Analytical Hierarchy Process (AHP) is applied.
The result of the research shows that telecommunication industry attractiveness is in the strong position (attractive) and company's ability is in the medium position, therefore based on the result of research it is suggested that PT lndosat Tbk fomulate differentiation strategy by product and service development to customers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad A. Alfarisji
"Pada awal milenia ke-3 ini bangsa Indonesia dihadapkan pada banyak masalah. Utamanya pada disintegrasi bangsa dan pemulihan ekonomi nasional. Telekomunikasi yang berfungsi untuk meneniskan pesan dari asal ketujuan sangat dibutuhkan untuk mampu mendukungnya bukan saja pada masa sekarang bahkan pada masa yang akan datang diperiukan terus menerus secara lebih baik, aritara lain dengan saling berinteraksi, demi mendorong psningkatan produkiivitas dan efesisnai usaha meialui pertuksran informasi diberbagai bidang, antara lain sosial, ekonomi, teknologi dan lain sebagainya. Fungsi pertukaran informasi inilah yang perlu terus dikembangkan melalui telekomunikasi, lebih khusus melalui telckomunikasi nirkabel dimasa mendatang.
Komselindo sebagai salah satu operator seluler yang mengoperasikan dua macam teknologi yaitu AMPS (teknologi analog) dan CDMA (teknologi digital). AMPS yang memakai teknologi analog mempunyai banyak kekurangan dibandingkan GSM yang memakai teknologi digital, sehingga banyak peianggan AMPS yang beraiih ke GSM. Untuk mengimbangi GSM dan memberi pelayanan yang lebih baik kepada peianggan, PT. Komselindo mulai tahun 1997 menggunakan CDMA di seluruh wilayah layanannya. Namun sangat disayangkan krisis moneter yang melanda Indonesia, telah menyebabkan tertundanya peluncuran CDMA secara besar besaran hingga saat ini. Nilai tukar Rupiah terhadap Amerika Dollar yang terus melemah menyebabkan harga handset CDMA yang hams diimport menjadi sangat mahal saat dtjual di Indonesia, sehingga tidak terbeli oleh sebagian besar masyarakat, terlebih pada situasi krisis saat itu.
Kondisi perekonomian yang mulai membaik dan pasar telepon seluler mulai tumbuh kembali dengan pesat, tetapi CDMA belum bisa beroperasi sepenuhnya menggantikan AMPS. Penyebab yang membuat pelanggan AMPS maupun GSM enggan untuk memakai CDMA, dikarenakan antara lain harga handset yang masih lebih mahal dibandingkan handset GSM, model handset kurang menarik dan daerah pelayanan yang tidak seluas GSM. Faktor keterbatasan ini membuat pelanggan Komselindo yang kurang puas dengan AMPS berpindah ke GSM.
Menurunnya jumlah pelanggan membuat pendapatan Komselindo ikut nienurun sehingga struktur keuangan perusahaanpun tidak kuat. Struktur keuangan yang lemah membuat KomseHndo tidak mempunyai dana yang cukup untuk melakukan promosi besar-besaran, sehingga CDMA kurang dikenal oleh masyarakat luas. Seperti diketahui bahwa untuk memperkenaikan sesuaru yang baru diperlukan promosi yang besar dan intensif. Ditainbah lagi akan masuknya beberapa pemain bara yang mengoperasikan teknologi DCS 1800 (GSM 1800) pada tahun 2001 ini yang akan didukung oleh modal yang besar dan teknologi selular baru akan rrienjadi ancaman berat untuk Komselindo.
Trend teknologi seluler masa depan (3G) yang berbasis teknologi digital CDMA, pertumbuhan pasar telepon seluler yang makin pesat dan didukung faktor-faktor internal yang menguntungkan seperti pengaiaman sebagai operator seluler sejak tahun 1991, bangkitnya riset dan development menjadi dasar bagi Komselindo untuk menerapkan strategi growth untuk jangka waktu lima tahun kedepan. Permasalahan internal Komselindo seperti struktur keuangan yang lemah, kondisi SDM dengan loyalitas kerja rendah, koordinasi internal kurang baik merupakan hambatan tersendiri untuk mencapai tujuan pertumbuhan jangka panjang. Untuk itu hams disusun strategi jangka pendek untuk dua tahun ke depan yang terdiri dari beberapa strategi fungsional seperti pemasaran yang selektif, keuangan mandiri, memberdayakan SDM, mengaktifkan R&D dan mengefektifkan operasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tris Vitantio
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang beberapa aspek pajak dalam kegiatan bisnis telekomunikasi PT Indosat meliputi sewa satelit, telekomunikasi selular, dan jasa outsourcing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa aspek pajak di PT Indosat yang meliputi sewa satelit, selular, dan jasa outsourcing dijabarkan poin-poin dari segi pajaknya, baik berupa Pajak Penghasilan maupun Pajak Pertambahan Nilai, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang terkait. Beberapa saran yang disampaikan antara lain adalah menyesuaikan aspek pajak tersebut dari segi pajaknya dengan regulasi perpajakan terkait, dan melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang muncul dari kegiatan bisnis PT Indosat yang berpotensi menjadi aspek pajak lainnya agar lebih lengkap.

ABSTRACT
The objective of this study is to discover some tax aspects of business activities at PT Indosat, such as satellite rental, cellular communication, and outsourcing services. The result shows that the tax aspects of each business activities described by their regulations that related to the tax aspects of PT Indosat’s business activities. Several inputs from the writer to company are to adjust the tax aspects with the related regulations of tax, and explore the possibilities of another aspects that related with the business activities of PT Indosat to complete the research."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Yoghaswara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Natarina
"Indosat adalah salah satu BUMN yang mendapat hak eksklusifitas dari pemerintah untuk menyelenggarakan jasa telepon internasional. Sebagai perusahaan publik, Indosat berusaha konsisten dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Dengan meluasnya penggunaan teknologi informasi di berbagai aplikasi, Indosat merasa perlu untuk menyesuaikan diri agar tidak terjadi kesenjangan terutama untuk jasa yang diselenggarakannya. Maka pada RUPS bulan April 2000 lalu, Indosat resmi mengumumkan reposisi strategi bisnisnya dari penyelenggara jasa telepon internasional ke full service network provider berbasis Protokol Internet. Hal ini juga sebagai langkah menyikapi Undang-undang Telekomunikasi No. 36 tahun 1999 yang akan mulai berlaku September 2000 berisi kerangka acuan bagi industri telekomunikasi di Indonesia yang lebih terbuka dan kompetitif juga untuk peluang penyertaan modal asing. Pelanggan korporasi adalah salah satu publik Indosat yang banyak memberikan kontribusi dalam hal pemasukkan dana atas pemakaian jasa yang diselenggarakan. Reposisi yang dilakukan Indosat adalah sesuatu yang haru dikomunikasikan kepada publik termasuk pelanggan korporasi lewat cara tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi komunikasi sosialisasi reposisi Indosat kepada pelanggan korporasi, berikut mencari faktor-faktor apa saja yang mendukung strategi tersebut berdasarkan informasi eksternal Indosat. Hal ini dilakukan juga untuk memberi masukkan bagi Indosat dari perspektif akademisi dan hasil penelitian yang didapat memiliki objektifitas yang tinggi.
Teori komunikasi pemasaran terpadu dan manajemen kehumasan dipakai dalam mencari jawaban atas permasalahan pada tesis ini. Sedangkan metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik delphy dan bersifat eksploratif kualitatif, melibatkan wawancara mendalam terhadap beberapa pakar dari berbagai disiplin, pengamatan langsung dan data sekunder.
Hasil dari penelitian adalah sebelum merancang suatu strategi banyak hal yang mendahuluinya. Antara lain citra perusahaan yang baik, peraturan pemerintah yang mendukung, produk dan pelayanan yang sudah matang terlebih Indosat menjual produk teknologi, riset pasar, penentuan target dalam hal ini pelanggan korporasi serta posisi baru mereka. Semua ini ditentukan oleh Indosat jika tidak ingin datanya diketahui pihak luar. Setelah itu baru menyusun strategi komunikasinya. Berhubung muatan edukasinya besar untuk proses pembelajaran teknologi berbasis protokol internet, maka porsi komunikasi lini bawah lebih besar daripada komunikasi lini atas yang dalam hal ini berguna untuk image building dan product awareness."
2000
T5259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Priliana
"Dengan berkembangnya modus kejahatan atau tindak pidana, terutama dengan ikut berkembangnya kejahatan siber atau cyber-crime yang semakin meningkat, sangat penting untuk melihat bagaimana keberhasilan dari upaya pemerintah dalam menekan angka kejahatan siber, mencegah penyalahgunaan nomor pelanggan dan sebagai komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada konsumen serta untuk kepentingan Nasional Single Identity. Maka, mengingat hal tersebut, harus ada regulasi yang mengatur tentang penggunaan jasa layanan telekomunikasi kartu prabayar untuk menekan angka kejahatan siber, Untuk itu, pemerintah mengeluarkan Permenkominfo No. 12/2016 dan No. 14/2017 tentang aturan registrasi kartu prabayar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan post-positivis, dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam karena analisis yang digunakan dalam penelitian ini membutuhkan pandangan dari para narasumber yang berkaitan dengan kebijakan Pelaksanaan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 14 Tahun 2017 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi pada Perusahaan Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi melalui pertanyaan terbuka seputar masalah mengenai pelaksanaan kebijakan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi. Lalu, diperoleh hasil bahwa indikator penerapan kebijakan publik menggunakan model Edwards III yang sudah dicapai dalam implementasi kebijakan diantaranya: adanya sosialisasi sebagai bentuk komunikasi; sumber daya yang memadai; struktur birokrasi yang kuat; dan sikap atau disposisi yang baik. Disamping itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yang pertama adalah perawatan sistem karena banyak terjadinya gangguan teknis dan yang kedua adalah resiko penyalahgunaan data, walaupun sudah tersertifikasi namun masih ada terjadi beberapa kasus penyalahgunaan seperti tersebarnya informasi sensitif yang dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggungjawab. Simpulannya, kebijakan mengenai registrasi pelanggan jasa telekomunikasi sudah berjalan dengan cukup baik, namun masih ada beberapa kendala teknis seperti; gagal dalam melakukan registrasi, sehingga harus menjadi bahan perhatian agar kedepannya hal-hal tersebut tidak menghambat proses registrasi.

In the way of the cyber crime mode that is developing, especially the growth of the activities of the cyber crime, it is essential to recognize how the government handle and decrease the growth of the cyber crime activity and to prevent the user rights abuse as a commitment of the regulator to protect the rights and identity of the user as the goals of National Single Identity program. Therefore, the Ministry of Communciation and Informations Affairs employs the regulation No. 12/2016 and No. 14/2017 about the policy of sim card registration. Henceforth, this research uses the post-positivism approach to collect the data qualitatively through deep interview. Since the vary views of the data are needed regarding to the policy of the Implementation of The Ministry of Communication and Informations Affairs Regulations of Telecommunication Services for the Costumers Concern on The Provider of Telecommunication Companies through open-ended questions of the questions of the research. Furthermore, this research shows that the objective of this research is achieved. The analysis based on Edward III theory, which consists of several indicators that has been achieved that the indicators are: advertising the the policy to the customers; the adequate resources; strong bureaucracy structure; and well-built dispotition. However, there are several things to be concerned: first, maintenance of the system as there is technical interference occurred; and second, there is a risk of misappropriation of the data of the customers that there is still several crimes occured based on the private or sensitive information that casted and being used by the criminals. In short words, the implementation has been running well. However, there is still technical interferences occurred, for instance, registration process that is failed and several technical interferences occurred. Hence, this research is hoped to give specific information in order to fix the problems regarding to the topic of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trubus Gunawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T40709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>