Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109554 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amyrna Leandra Saleh
"Novel Roro Mendut karya Y.B Mangunwijaya adalah sebuah novel yang ditulis berdasarkan sebuah cerita klasik Jawa berjudul Serat Pranacitra melalui telaah secara struktural, dapat diungkapkan bahwa teks Roro Mendut pada dasamya memusatkan perhatian pada kisah tokoh Roro Mendul.
Selanjutnya melalui telaah antar teks, tampak bahwa novel Roro Mendul bukanlah sekedar suatu penulisan ulang alas teks Serat Pranacitra dalam bentuk novel secara Pasif.
Kerangka cerita novel Roro Mendut memang berlolak dari teks Sera/ Pranacitra, namun banyak pengembangan dan modifikasi yang telah dilakukan oleh - Y.13. Mangunwijaya sebagai pengarang novel Roro Mendut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellora Andhika
"Peneliti membandingkan cerita rakyat Korea Seonnyeowa Namukkun dan cerita rakyat dari Gorontalo yang berjudul Asal Mula Botu Liodu Lei Lahilote. Penelitian ini mengkaji plot, penokohan, dan tema kedua cerita. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode close reading dengan melakukan analisis komparatif yang merujuk pada teks. Perbedaan dan persamaan yang ditampilkan oleh kedua cerita ini menunjukkan bahwa latar belakang kebudayaan mempengaruhi kedua cerita ini.

This paper compares a Korean folktale named Seonnyeowa Namukkun and Gorontalo?s folktale named Asal Mula Botu Liodu Lei Lahilote. This paper discusses plots, characterizations, and themes about this two folktale. Close reading method was used in writing this paper with all analysis comparative referring to the texts. Differences and similarities shown from both stories indicate that both stories had been affected by cultural backgrounds.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Effendi
"Rahman Arge merupakan seniman terkemuka di Ujungpandang serta telah mempunyai nama di tingkat Nasional. Dalam perjalanan panjang karir kesenimanannya, 1950-an hingga 1990-an, ia sudah menghasilkan sejumlah besar puisi, cerpen, esai, kritik seni, dan drama. Arge juga dikenal sebagai sutradara dan aktor teater yang handal, pendiri Teater Makassar (TM), dan pemain film. Di samping itu, ia pernah memimpin Dewan Kesenian Makassar (DAM), Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia (BKKNI) Sulawesi Selatan, Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Cabang Sulsel, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulsel selama beberapa periode.
Pada awal Orde Baru Rahman Arge menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan dan sejak itu terus-menerus tercatat sebagai anggota lembaga tersebut. Terakhir ia bahkan berhasil menjadi anggota DPR/MPR-RI mewakili Golongan Karya (Golkar) Sulawesi Selatan. Kini selain bertugas di Komisi I DPR-RI, Arge juga menduduki jabatan Wakil Ketua Pengurus Besar Parfi dan Anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat.
Untuk pencapaian prestasinya di bidang drama, pada tahun 1977 Pemerintah RI memberikan "Hadiah Seni" kepada Arge. Sementara itu, Pemerintah Jepang mengundangnya meninjau kehidupan perfilman di Jepang pada tahun 1979 setelah ia menulis banyak kritik atas film-film Jepang. Adapun dalam bidang perfilman, Arge pernah menerima penghargaan sebagai "Aktor Harapan Terbaik I" (FFI 1978) dan "Aktor Pembantu Pria Terbaik" (FFI 1991).
Sedikitnya ada 12 naskah drama yang telah ditulisnya dari paruh akhir tahun 1950-an hingga saat ini. Banyak di antaranya yang, disutradarai maupun dimainkannya sendiri bersama Teater Makassar. Lewat kelompok teater itu ia pun beberapa kali mementaskan naskah-naskah drama penulis Indonesia kenamaan maupun naskah-naskah terjemahan. Dapat dikatakan Teater Makassar dan Rahman Arge sukar dipisahkan satu sama lain. Kelompok itu tidak hanya memperkenalkan lebih luas karya-karya drama Arge serta memantapkan keberadaan drama modern di Ujungpandang, tetapi juga mengukuhkan kehadiran Arge di percaturan sastra-drama/teater Nasional melalui forum semacam "Temu Teater" yang rutin diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) sejak awal Orde Baru hingga paruh akhir tahun 1980-an.
Pada "Temu Teater Enam Kota" di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, tahun 1978, Teater Makassar menampilkan karya Arge berjudul "I Tolok Daeng Magassing" (ITDM). Tidak seperti pada beberapa temu teater sebelumnya, pementasan drama itu disutradarai oleh Aspar Paturusi. Kehadiran Aspar di forum tersebut menandai suatu regenerasi di Teater Makassar pada akhir tahun 1970-an itu. Sepeninggal Arge, Aspar kemudian tampil memimpin Teater Makassar dan menulis serta menyutradarai sejumlah pementasan kelompok tersebut. Dua di antara drama yang ditulis dan disutradarai Aspar ditampilkan di forum Temu Teater DKJ, yaitu "Samindara" (1982) dan "Perahu Nuh II" (1985).
Meskipun sejak Temu Teater 1976 Arge lewat drama "Opa" telah terlihat membawa pembaharuan, namun dengan drama ITDM ia menunjukkan puncak pencapaian karya sastra-drama/teaternya. Dalam salah satu tulisannya, Ikranagara (1993) menilai drama yang bertolak dari cerita rakyat Makassar itu sebagai drama yang menegaskan keeenderungan "post-modern Indonesia" yang antara lain berciri eksperimental dan pengolahan khazanah seni daerah/tradisional."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roh, Jung Ju
"Dongeng merupakan cara untuk mengamati dan memahami keragaman budaya serta agama. Tesis ini membahas perbandingan tipe Cinderella Korea dan Indonesia, yaitu dongeng Kongjwi Patjwi dari Korea dan Ande-Ande Lumut dari Indonesia dengan tujuan memaparkan kemiripan dan kekhasan kedua dongeng serta menjelaskan kebudayaan masyarakat Korea dan Indonesia melalui kedua dongeng tersebut. Penelitian kualitatif ini menggunakan perspektif struktural, yang dihubungkan dengan teori struktur fungsi dan motif Vladmir Propp. Dengan membandingkan kedua dongeng, ciri khas masing-masing dongeng Korea dan Indonesia dapat ditemukan karena adanya persamaan dan perbedaan kebudayaan kedua negara. Selain itu, tesis ini menemukan simpulan bahwa kedua dongeng dipengaruhi agama serta kepercayaan masyarakat setempat serta pengaruhnya terhadap versi murni dan tambahan dalam cerita. p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px Helvetica.

Folktale is a way to observe and understand the diversity of culture and religion. This research is about the comparative study on Cinderella Type Kongjwi Patjwi from Korea and Ande Ande Lumut from Indonesia with the aim of describing their similarity and peculiarity, and also to reveal their structural characteristics and motive. This qualitative research uses structural persepective that related to Vladmir Propp structural characteristics theory. The type of Cinderella tales of Korea and Indonesia are confirmed by an important similarity on the level of motive and structural persepective although tipe Cinderella Antti Thompson didn rsquo t have itu. However, the tales of both countries are estimated to be generated against the religioin, culture, and backgrounds.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T49763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Indiarti
"Cerita rakyat merupakan salah satu media yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana membangun karakter positif pada anak melalui nilai-nilai moral dan pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita. Artikel ini didasarkan pada penelitian deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi nilai-nilai pembentuk karakter yang terdapat dalam cerita rakyat Banyuwangi berjudul Asal-usul Watu Dodol. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca teks cerita rakyat termaksud yang terdapat dalam buku Cerita Rakyat Banyuwangi secara berulang-ulang dan mengidentifikasi data yang berupa kata kunci yang berkaitan dengan nilai-nilai pembentuk karakter dalam cerita. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan adanya 10 nilai pembentuk karakter dalam cerita rakyat Asal-usul Watu Dodol; yaitu religius, jujur, kerja keras, ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, peduli sosial, dan tanggung jawab."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
810 JEN 6:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saksono Prijanto
"Tulisan ini membahas sebuah trilogi Y.B. Mangunwijaya yang terdiri dari tiga novel, yaitu Roro Mendut, Genduk Duku, dan Lusi Lindri. Trilogi ini melukiskan peristiwa pada masa kejayaan sampai dengan kejatuhan Kerajaan Mataram. Novel Roro Mendut (pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo), novel Genduk Duku (pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo), dan novel Lusi Lindri (pemerintahan Amangkurat I).
Analisis terhadap trilogi ini dimaksudkan untuk menemukan (1) persamaan struktur, (2) perkembangan struktur, dan (3) gagasan yang terkandung dalam trilogi. Karena trilogi merupakan karya sastra yang menggunakan bahasa sebagai medianya, metode yang dipilih ialah pendekatan semiotik menurut teori Ferdinand de Saussure, yang menganggap bahasa sebagai sistem tanda. Dengan pemilihan metode semiotika dan anggapan bahwa karya sastra memiliki sifat otonom, diterapkan teori sintaksis naratif (Greimas), teori semantik naratif (Todorov), dan teori isotopi (Greimas).
Hasil analisis membuktikan bahwa ketiga novel itu memiliki keutuhan sebagai sebuah trilogi, baik dari unsur sintaksis naratif maupun semantik naratif. Di samping itu, masing-masing novel secara tematis memiliki perkembangan gagasan. Pokok permasalahan novel Roro Mendut bersifat individual (konflik pribadi antara Roro Mendut dan Tumenggung Wiroguno). Pokok permasalahan novel Genduk Duku melukiskan penderitaan Genduk Duku, yang dapat dianggap sebagai metafor kaum kecil yang tidak berdaya). Pokok permasalahan novel Lusi Lindri mencerminkan idealisme Lusi Lindri terhadap situasi dan kondisi sekitarnya.

The following passage is aimed to get know about the three ideology (Trilogy) that is found in the novels of Y.B. Mangunwijaya's. These 3 novels are Roro Mendut, Genduk Duku, and Lusi Lindri. The Trilogy in these 3 novels illustrate the events which occured during the golden era of Mataram until the age of its collapse. The events happened during the goverment of Sultan Agung Hanyokrokusumo are ilustrated in Roro Mendut and Genduk Duku, meanwhile Lusi Lindri ilustrates the events during the government of Amangkurat I.
The study of these 3 novels is meant to analyze (1) its structural similarities its, (2) its development as well as, (3) Trilogy ideas. As Trilogy is a literature uses a language as a media semiotic approach is then used as the method (semiotic approach by Ferdinand de Saussure), in any case, semiotic approach regards a language a sign system. As semiotic method is picked out as the method, and as the literature creations have an otonom character, the theory of narrative syntax (Greimas), the theory narrative semantic (Todorov), and the theory of isotopi (Greimas) are then applied.
The last analyses indicate that these 3 novels have a whole criteria as a Trilogy either in the syntax narrative element or semiotic narrative, besides each novel systematically has developing ideas. Conflict in Roro Mendut has an individual character (conflict between Roro Mendut and Tumenggung Wiroguno) meanwhile, the main point in Genduk Duku describes the pain that Genduk Duku experiances, this is regarded a methapor of little people who is hopeless. The main point in Lusi Lindri is focused on her ideal towards the situations and conditions around.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Yun-ki
Phaju: Illimwon, 2007
KOR 398.21 LEE k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This article describes analysis result on cultural contents of Jambu Lipo folktales. Jambu Lipo is one of kingdoms in Minangkabau teritory. These folktales analyzed with Kluckhohn and Srtodtbeck theory. The result shows relationship between human and nature, human and their jobs, and between human and human."
899 WE 3:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bronchost, Amyrna Leandra Saleh
Jakarta : Wedatama Widya Sastra, 2007
899.231 AMY t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Erlita F.
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi bacaan anak Indonesia yang tersaingi oleh bacaan terjemahan. Keadaan yang sama juga dialami oleh cerita rakyat Indonesia, padahal cerita ini merupakan warisan dan kekayaan budaya Indonesia. Kondisi yang demikian menggugah orang-orang yang berkecimpung dalam dunia bacaan anak untuk berbuat sesuatu. Salah satunya adalah Murti Bunanta, yang tidak hanya dikenal sebagai pemerhati dan kritikus bacaan anak, tetapi juga sebagai penulis buku anak.
Khusus untuk cerita rakyat, Murti telah melakukan penelitian yang mendalam untuk mengetahui problematika yang dihadapi cerita rakyat. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan bacaan anak secara umum dan permasalahan penulisan cerita rakyat untuk anak.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan emic, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan memperoleh penecaahan terhadap suatu permasalahan berdasarkan sudut pandang atau kerangka dari dalam anggota kelompok masyarakat itu sendiri. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan tinjauan literatur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Murti memberi perhatian terhadap 2 aspek dalam bacaan anak, yaitu pengarang dan ilustrasi. Untuk menuliskan cerita rakyat yang baik diperlukan penelaahan yang mendalam tentang cerita itu sendiri, berupa versi dan variannya, serta tujuan pembaca cerita tersebut. Ilustrasi berfungsi untuk meningkatkan nilai dan daya tarik buku tersebut.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran pengarang sangat penting dalam penulisan cerita rakyat Indonesia. Salah satu kendala bacaan anak datang dari segi pengarangnya juga, serta mengabaikan ilustrasi juga menjadi pemicu tertinggalnya bacaan anak Indonesia bersaing dengan bacaan dari luar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>