Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Genre cerpen dalam khasanah kesusastraan Jawa baru dikenal setelah masuknya pengaruh Eropa ke Indonesia, khususnya Jawa. Melalui muncul sistim pendidikan Eropa yang sangat berbeda dengan sistim pendidikan tradisional Jawa, maka masuk pulalah suatu kegiatan bersastra yang baru yang sebelumnya tidak pernah dikenal pada masyarakat Jawa.
Kegiatan ,sastra tersebut adalah menulis dan membaca karya sastra dengan orientasi yang berbeda. Jika pada masa sebelumnya orang Jawa menulis karya sastra sebagai sebuah karya yang penuh dengan hal-hal yang mengulas masalah filsafat, mistik, kejiwaan a la Jawa, maka sekarang pengarang Jawa mulai menulis hal-hal lebih banyak mengulas pada realita kehidupan.
Keadaan ini memberikan gambaran adanya perubahan cara berfikir pengarang Jawa. Tetapi apakah dengan demikian terjadi perubahan secara mendasar dalam pencipta seluruh karya sastra Jawa, hal inilah yang mendorong penelitian ini dilakukan.
Dengan mengambil genre cerpen yang pada saat ini sangat popular di kalangan masyarakat Jawa, peneliti ingin mengungkapkan bagaimana tiga buah cerpen dengan Judul yang sama ditulis oleh tiga orang pengarang yang berbeda.
Dengan data yang diambil dari dalam karya sastra itu sendiri, kami berharap secara kualitatif dapat melihat stuktur latar pada ketiga cerpen tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
LP 1996 7a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Indiana
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan melihat hubungan yang ada antara unsur-unsur intrinsik dari tiga cerpen Keretakan dan Ketegangan yaitu Kisah Martini, Dahlan dan Timi Berakhir Minggu, dan Kecewa, dan latar belakang penulisannya. Kumpulan cerpen ini dapat dikatakan sebagian besar menggambarkan keadaan masyarakat yang sedang mengalami masa peralihan, yaitu masa sesudah revolusi tahun 1945 sampai awal tahun lima puluhan. Pada masa tersebut dapat dikatakan perebutan pangkat dan kedudukan, korupsi, juga kemerosotan nilai kesusilaan sudah hampir menjadi pemandangan biasa. Untuk mengetahui seberapa jauh kumpulan cerpen ini, khusus_nya tiga cerpen yang dianalisis di sini mencerminkan keadaan masyarakat pada waktu itu maka dalam penulisan skripsi ini dilakukan analisis tokoh, latar, dan latar belakang penulis_annya. Demikianlah dari analisis tokoh, latar, dan latar belakang penulisan tiga cerpen dalam Keretakan dan Ketegang_an ini ternyata bahwa secara tersirat digambarkan keadaan pada masa--masa setelah Proklamasi sampai awal tahun lima puluhan. Melalui penampilan tokoh. serta latar dalam tiga cerpen ini pula. pengarang hendak menyampaikan sindiran_sindiran dan kritik-kritiknya terhadap keadaan di masa itu. Namun sejauh itu kritik-kritik dan sindiran-sindiran yang disampaikan pengarang melalui ceritanya ini tidak sampai mengganggu kelancaran jalan cerita.

"
1986
S11186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ii Risani
"Susunan berimbang dianalisis secara sintaksis dan semantik. Tujuannya untuk membuktikan.bahwa susunan berimbang adalah suatu bentuk paduan antara susunan setara dan tak setara. Data yang digunakan adalah data sekunder yang sudah ada dalam bahan pustaka. Pengumpulan data tersebut dila_kukan dengan metode penelitian kepustakaan. Berdasarkan analisis sintaksis dan semantik dapat diketahui persamaan susunan berimbang dan susunan setara, sedangkan persamaan susunan berimbang dan susunan tak setara hanya bisa dianalisis secara semantik saja, karena secara sintaksis sudah jelas bahwa susunan berimbang dan susunan tak setara berbeda. Di samping itu terdapat pula perbedaan di antara ketiganya, sehingga dapat disimpulkan bahwa susunan berimbang merupakan bentuk paduan susunan setara dan tak setara. Dengan demikian susunan berimbang tidak termasuk susunan setara maupun susunan tak setara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gangga Widya Kartini
"Perkembangan karya arsitektur di Indonesia tergantung dari ide para arsitek yang mengisinya. Karya-karya mereka mengungkapkan berbagai macam karakter dan ciri khusus. Apabila kita telusuri akan keluar satu kata yang sama dalam rancangannya yang terjadl tanpa disadarinya. Tulisan ini mengkaji karakter perancangan dari tiga arsitek terkemuka di Indonesia yang mewakili generasi dan zamannya masing-masing waktu menjadi salah satu unsur terbentuknya pola tipe rancangan mereka dan masa kecil memberi dampak yang sangat besar dari perancangan tersebut. Studi literatur dipaparkan untuk menghubungkan keadaan dan kondisi masa kecil mereka dengan watak perancangan yang mereka realisasikan dalam karya arsitektur. Agar terdapat suatu masukan dan memberi peluang untuk lebih kreatif dan inovatif bagi perkembangan ilmu arsitektur di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Suhendro
Yogyakarta: Kanisius, 1994
899.221 3 EDY d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Mursintowati
"Posfeminisme mulai dikenal di media pada pertengahan tahun 1980an, akan tetapi baru dikenal sebagai sebuah konsep pada tahun 1990an. Pakar feminisme posmodern mempelajari bagaimana gender tercipta oleh struktur bahasa itu sendiri, mereka menganalisa bagaimana subyek bisa digenderkan sebagai ?laki-laki? atau perempuan, maskulin atau feminin.
Salah satu tokoh feminisme posmodern, Helene Cixous mengajukan teori penulisan feminin sebagai sarana perempuan untuk membebaskan diri dari opresi sistem kultural. Senada dengan Cixous, Luce Irigaray juga mengungkapkan perlunya penciptaan bahasa perempuan, yang dapat dijadikan sarana untuk menciptakan tatanan kehidupan yang baru, yang jauh dari sistem oposisi biner.
Hal tersebut kemudian memacu kaum perempuan untuk menulis tentang kehidupan perempuan yang kompleks dan rumit terutama mengenai kondisi emosi dan jiwa mereka, salah satunya adalah Judith Hermann. Dalam karyanya, Hermann mengungkapkan bahwa kini telah tercipta berbagai potret perempuan posfeminis yang berkembang karena hal inilah yang mereka yakini dalam hidup.

Postfeminism began to appear as a term in the media by the id-1980s, but perhaps began to be significantly present as a concept in 1990s. Postmodern feminist scholars were studying how gender was created within the structure of language itself, they examined how subject positions were gendered as "Man" or "Woman," masculine or feminine.
One of these postfeminist experts, Helene Cixous, provides an escape from systems of cultural, religious, sexual and linguistic oppression with her theory of feminine writing. Aligned with Cixous, Luce Irigaray also stated the necessarity of creating women?s language as an effort of creating a new systems of life, away from binary opposition that has suppressed women from the day they were born.
Postfeminism encourages supportive conditions for women to write about their complicated life, their emotion, and also their soul. As an impact, postfeminist's writer emerged in early 1990s. Judith Hermann is one of this succesful writer. She has shown in her writings, that from today on, many postfeminist figures have put a step towards their life based on their beliefs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14619
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Rahmatika Chania
"ABSTRAK
Formalin merupakan pengawet utama kadaver karena kemampuan pengawetan dan disinfektannya. Namun, sifatnya yang mudah menguap dan karsinogenik menyebabkan efek samping berbahaya yang dapat membahayakan nyawa dalam jangka panjang. Untuk itu, dibutuhkan larutan pengawet baru pengganti formalin. Studi eksperimental ini bertujuan untuk menganalisis hasil pengawetan dua jenis larutan bebas formalin (CaCl2 dan gliserin) pada otot rangka (musculus gastrocnemius) tikus Sprague-Dawley dibandingkan dengan larutan kontrol berformalin. Pengamatan dilakukan dengan melihat struktur makroskopik berupa konsistensi dan keberadaan jamur, dan struktur mikroskopik berupa persentase nekrosis dan abnormalitas struktur jaringan dalam sepuluh lapang pandang besar. Pengamatan strktur makroskopik dilakukan setiap bulan pada 6 bulan pertama dan setelah satu tahun. Pengamatan mikroskopik dilakukan pada jaringan yang diwarnai Hematoksilin-Eosin. Pengamatan struktur makroskopik menunjukkan bahwa pengawetan dengan 15% dan 20% CaCl2 kurang baik karena ketidakmampuannya untuk mempertahankan konsistensi jaringan otot, sehingga pengamatan struktur mikroskopik tidak bisa dilakukan. Pada pengawetan dengan larutan kontrol (larutan pengawet standar) dan larutan gliserin, konsistensi jaringan lebih baik, sehingga pengamatan struktur mikroskopik dapat dilakukan. Jamur ditemukan pada permukaan larutan pengawet (tidak ditemukan pada jaringan) terutama larutan CaCl2, tetapi tidak didapatkan pada larutan kontrol dan gliserin. Pengamatan struktur mikroskopik menunjukan bahwa gliserin dapat mempertahankan struktur jaringan otot. Studi ini menunjukan bahwa CaCl2 memiliki efek pengawetan yang kurang baik dibandingkan larutan kontrol berformalin, sedangkan larutan gliserin memiliki efek pengawetan sebanding dengan larutan kontrol berformalin.

ABSTRACT
Formalin has become a choice of cadaver preservative due to its preservation and disinfectant properties. However, its volatile and carcinogenic property are life threatening in long run. Therefore, new preservative technique is needed to replace formalin. This experimental study aimed to analyse the preservative effects of two formalin-free solutions (CaCl2 and glycerine) on gastrocnemius muscle of Sprague-Dawley rats. Observation was conducted by examining macroscopic structure, as in consistency and existence of fungi, and microscopic structure, as in percentage of necrotic and damaged tissue structure in ten large microscopic fields. Macroscopic structure observation was conducted every month in the first six month and after one year. Microscopic examination was conducted on tissues stained with Hematoxillin-Eosin. Macroscopic observation showed ineffective preservating ability of 15% and 20% CaCl2 due to its inability to preserve tissue consistency, therefore microscopic observation could not be conducted. Consistency of tissues were better in those preserved in control (standard preservative solution) and glycerine, allowing the proceeding microscopic observation. Fungal growth was noted and it was found to grow on the surface of solution instead of within the tissue, with more extensive fungal growth was found on CaCl2 groups compared to control and glycerine groups. Microscopic observation showed the ability of glycerine in maintaining tissue structures of skeletal muscle. This study also showed that CaCl2 has lessened efficacy compared to glycerinated solution, and the preservative ability of glycerine solution is comparable to formalin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"Penelitian ini bermaksud mengungkapkan bagaimana gagasan kemanusiaan dan kerelijiusan dalam tiga cerpen Mohammad Diponegoro ditampilkan. Pandangan yang mendasari penu_lisan ini ialah karya susastra pada dasarnya mengungkapkan suatu pesan moral tertentu. Ia terlibat untuk memberikan tanggapan terhadap kehidupan secara evaluatif.
Cerpen yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu 0-dah, Penatap Matahari, dan cerpen Kadis. Pemilihan tiga cerpen itu atas dasar bahwa mereka dapat dianggap mewakili gagasan sentral yang ada dalam kumpulan cerpen, ya_itu Odah dan Cerita Lainnva. Selain itu, meskipun mereka dianggap cukup mewakili gagasan sentral yang ada dalam kum_pulan cerpen ini, ketiga cerpen tersebut masing-masing mem_punyai ke lebihan.
Analisis karya susastra pada dasarnya berpusat pada karya susastra itu sendiri. Oleh sebab itu, pertama-tama pendekatan intrinsik digunakan dalam skripsi ini. Pende_katan ekstrinsik juga digunakan di sini untuk menjawab ma_salah-masalah dalam cerpen yang tidak bisa hanya dijawab melalui pendekatan instrinsik saja. Pada cerpen Odah, pendekatan ekstrinsik dilakukan dengan menggunakan sejarah lokal Indonesia (Sunda) sebagai acuan utama. Sedangkan pada cerpen Penatap Matahari dan Kadis, Al Qur'an se_bagai rujukan utama digunakan di sini. Penggunaan acuan atau bantuan disiplin tersebut dalam skripsi ini tentu sa_ja disesuaikan dengan kebutuhan analisis, atau disesuaikan dengan masalah-masalah yang timbul dalam ketiga cerpen itu.
Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa ketiga cerpen tersebut memang benar-benar menuangkan gagasan ke-manusiaan dan kerelijiusan. Gagasan itu ditampilkan penga_rang melalui tokoh utama yang hidup dan dibiarkan oleh pengarang berbicara sendiri tentang kemanusiaan dan kere_lijiusan kepada pembaca. Dari tokoh utama itulah pesan moral dapat dirunut. Jadi, dalam hal ini pengarang tidak berangkat dari gagasan atau tema itu sendiri, melainkan dari tokoh utama dalam cerita."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S11158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>