Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113371 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widhodho Titiet Karyomanggolo
"

Pada kesempatan ini saya memilih judul Pencitraan Diagnostik Pediatri dan Arah Perkembangannya dengan harapan dan keyakinan bahwa melalui uraian ini kedudukan Pencitraan Diagnostik Pediatri mendapat tempat yang lebih kokoh diantara subspesialisasi Ilmu Kesehatan Anak yang lain.

Pemilihan judul pidato saya ini berlandaskan pengaruh dari tugas akademik dan profesional saya selama ini di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo ( Bagian IKA FKUI-RSCM) di Jakarta. Judul ini merupakan salah satu pokok bahasan panting yang berkaitan dengan upaya bangsa Indonesia mempersiapkan generasi penerus, dalam rangka melanjutkan Pembangunan Nasional. Pada judul tersebut tersirat makna Pencitraan Diagnostik Pediatri, yaitu secara prospektif dapat meningkatkan ketahanan hidup yang andal dari seorang anak agar ia dapat tumbuh kembang secara optimal dengan harapan akan menjadi manusia yang produktif.

Dipilihnya istilah Pediatri (Ilmu Penyakit Anak), dan bukan ilmu Kesehatan Anak (Child Health), karena yang ditelaah adalah diagnosis penyakit penyebab gangguan tumbuh-kembang pada anak (Sutedjo 1963). Sedangkan istilah Ilmu Kesehatan Anak, mempunyai pengertian yang lebih luas lagi yaitu Pediatri Klinik, Pediatri Sosial dan Pediatri Pencegahan ( Sutedjo, 1963; Mulyono, 1981). Istilah pencitraan (imaging) dipilih karena dewasa ini teknik pengungkapan dalam bentuk gambar (image) dari morfologi, faal organ dan proses penyakitnya diperoleh melalui bermacam teknik seperti radiologi kovensional, ultrasonografi, tomografi komputer, pencitraan resonansi magnetik dan kedokteran nuklir.

Dalam sejarah kedokteran, berbagai peristiwa seperti kemajuan dalam bidang medik, sosioekonomi, pelayanan kesehatan dan teknologi kedokteran (Luce, 1979), merupakan picu pembentukan suatu bidangprofesi baru atau spesialisasi. Rosen (1944) dalam monografnya yang berjudul Specialization in Medicine menyebutkan adanya dua macam proses terjadinya suatu bidang baru. Pertama ialah akibat proses segmentasi, dalam hal ini suatu bidang spesialisi yang telah mantap membagi diri dan yang kedua karena proses penambahan, dalam hal ini dua bidang melakukan penggabungan (merger). Biasanya kedua proses ini terjadi secara simultan. Pencitraan Pediatri merupakan penggabungan (merger) Pediatri dengan Ilmu Fisika Radiologi, Teknik dan Pengelolaan Pencitraan dengan tujuan mendiagnosis penyakit penyebab gangguan tumbuh-kembang pada anak dari sejak konsepsi sampai akil balik.

Dalam pidato ini akan disampaikan sejarah perkembangan Pencitraan Diagnostik Pediatri, ruang lingkupnya, cara penguasaan dan tujuannya dan bahasan mengenai arah perkembangannya.

Pada waktu Rontgen menemukan sinar - X pada bulan Januari 1896, Pediatri di Amerika Serikat (AS) masih merupakan Ilmu yang diragukan eksistensinya. Pada permulaan abad ke-20 ini AS hanya memiliki 50 dokter yang berminat pada pediatri dan mereka berada di kota-kota besar saja. Baru pada tahun 1912 suatu klinik khusus untuk anak telah dibuka dalam Rumah Sakit Johns Hopkins. Klinik khusus ini terbukti berguna terutama dalam bidang pelayanan kesehatan, penelitian dan pendidikan dalam Pediatri. Berdasarkan alasan ini kemudian secara bertahap dibuka sejumlah Rumah Sakit Khusus Pediatri dan Klinik Pediatri dalam Rumah Sakit Umum di sejumlah tempat di AS. Dalam Rumah Sakit Khusus Pediatri dan Klinik Pediatri ini tidak terhindarkan lagi terjadinya konsentrasi dokter anak. Mereka dengan mudah bertemu baik formal maupun informal sehingga terjadiah tukar menukar informasi, baik mengenai ilmu maupun teknik baru untuk menjawab berbagai tantangan yang belum dapat terpecahkan. Kemudian mereka sadar bahwa seorang anak bukanlah sekedar wujud seorang dewasa yang kecil.Seorang anak mempunyai suatu ciri khas, yaitu kemampuan untuk tumbuh-kembang. Sifat inilah yang membedakan seorang anak dengan orang dewasa. Karena itu anak mempunyai masalah medik dan sosial yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga keduanya memerlukan penanganan yang juga berbeda.;Pada kesempatan ini saya memilih judul Pencitraan Diagnostik Pediatri dan Arah Perkembangannya dengan harapan dan keyakinan bahwa melalui uraian ini kedudukan Pencitraan Diagnostik Pediatri mendapat tempat yang lebih kokoh diantara subspesialisasi Ilmu Kesehatan Anak yang lain.

Pemilihan judul pidato saya ini berlandaskan pengaruh dari tugas akademik dan profesional saya selama ini di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo ( Bagian IKA FKUI-RSCM) di Jakarta. Judul ini merupakan salah satu pokok bahasan panting yang berkaitan dengan upaya bangsa Indonesia mempersiapkan generasi penerus, dalam rangka melanjutkan Pembangunan Nasional. Pada judul tersebut tersirat makna Pencitraan Diagnostik Pediatri, yaitu secara prospektif dapat meningkatkan ketahanan hidup yang andal dari seorang anak agar ia dapat tumbuh kembang secara optimal dengan harapan akan menjadi manusia yang produktif.

Dipilihnya istilah Pediatri (Ilmu Penyakit Anak), dan bukan ilmu Kesehatan Anak (Child Health), karena yang ditelaah adalah diagnosis penyakit penyebab gangguan tumbuh-kembang pada anak (Sutedjo 1963). Sedangkan istilah Ilmu Kesehatan Anak, mempunyai pengertian yang lebih luas lagi yaitu Pediatri Klinik, Pediatri Sosial dan Pediatri Pencegahan ( Sutedjo, 1963; Mulyono, 1981). Istilah pencitraan (imaging) dipilih karena dewasa ini teknik pengungkapan dalam bentuk gambar (image) dari morfologi, faal organ dan proses penyakitnya diperoleh melalui bermacam teknik seperti radiologi kovensional, ultrasonografi, tomografi komputer, pencitraan resonansi magnetik dan kedokteran nuklir.

Dalam sejarah kedokteran, berbagai peristiwa seperti kemajuan dalam bidang medik, sosioekonomi, pelayanan kesehatan dan teknologi kedokteran (Luce, 1979), merupakan picu pembentukan suatu bidangprofesi baru atau spesialisasi. Rosen (1944) dalam monografnya yang berjudul Specialization in Medicine menyebutkan adanya dua macam proses terjadinya suatu bidang baru. Pertama ialah akibat proses segmentasi, dalam hal ini suatu bidang spesialisi yang telah mantap membagi diri dan yang kedua karena proses penambahan, dalam hal ini dua bidang melakukan penggabungan (merger). Biasanya kedua proses ini terjadi secara simultan. Pencitraan Pediatri merupakan penggabungan (merger) Pediatri dengan Ilmu Fisika Radiologi, Teknik dan Pengelolaan Pencitraan dengan tujuan mendiagnosis penyakit penyebab gangguan tumbuh-kembang pada anak dari sejak konsepsi sampai akil balik.

Dalam pidato ini akan disampaikan sejarah perkembangan Pencitraan Diagnostik Pediatri, ruang lingkupnya, cara penguasaan dan tujuannya dan bahasan mengenai arah perkembangannya.

Pada waktu Rontgen menemukan sinar - X pada bulan Januari 1896, Pediatri di Amerika Serikat (AS) masih merupakan Ilmu yang diragukan eksistensinya. Pada permulaan abad ke-20 ini AS hanya memiliki 50 dokter yang berminat pada pediatri dan mereka berada di kota-kota besar saja. Baru pada tahun 1912 suatu klinik khusus untuk anak telah dibuka dalam Rumah Sakit Johns Hopkins. Klinik khusus ini terbukti berguna terutama dalam bidang pelayanan kesehatan, penelitian dan pendidikan dalam Pediatri. Berdasarkan alasan ini kemudian secara bertahap dibuka sejumlah Rumah Sakit Khusus Pediatri dan Klinik Pediatri dalam Rumah Sakit Umum di sejumlah tempat di AS. Dalam Rumah Sakit Khusus Pediatri dan Klinik Pediatri ini tidak terhindarkan lagi terjadinya konsentrasi dokter anak. Mereka dengan mudah bertemu baik formal maupun informal sehingga terjadiah tukar menukar informasi, baik mengenai ilmu maupun teknik baru untuk menjawab berbagai tantangan yang belum dapat terpecahkan. Kemudian mereka sadar bahwa seorang anak bukanlah sekedar wujud seorang dewasa yang kecil.Seorang anak mempunyai suatu ciri khas, yaitu kemampuan untuk tumbuh-kembang. Sifat inilah yang membedakan seorang anak dengan orang dewasa. Karena itu anak mempunyai masalah medik dan sosial yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga keduanya memerlukan penanganan yang juga berbeda.

"
Jakarta: UI-Press, 1991
PGB 0105
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Tjandra Yoga Aditama
Jakarta: UI-Press, 2008
PGB 0286
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Gresik: Semen Gresik, 1980
553.68 SEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pakasi, Soepartinah
Jakarta: Gramedia, 1981
155.4 SOE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astuti Retno Lestari
"ABSTRAK
Pada akhir zaman Tokugawa banyak bermunculan agama baru yang disebut dengan shinshukyo atau shinko shukyo. Agama-agama baru ini muncul sebagai tanggapan atas kebutuhan masyarakat akan keyakinan baru yang dianggap dapat membantu menyelesaikan persoalan mereka.
Salah satu agama yang muncul pada zaman itu adalah Tenrikyo yang didirikan oleh seorang wanita bernama Nakayama Miki pada tahun 1838. Tahun berdirinya Tenrikyo ini didasarkan pada tahun dimana Nakayama Miki menerima intuisi dari dewa yang kemudian dikenal sebagai Tenri-O-no-Mikoto.
Pada awal berdirinya, Tenrikyo mengalami banyak tantangan, akan tetapi Tenrikyo akhirnya dapat berkembang menjadi suatu agama yang memiliki cukup banyak pengikut dan diakui keberadaannya

"
1995
S13543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Remadja Karya, 1988
341.46 HUK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Emmy Pangaribuan
Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, 1983
346.086 SIM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Emmy Pangaribuan
Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, 1980
346.086 SIM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Yahya
"Berbagai ideologi yang berakar dari teori Darwinisme telah merebak di berbagai belahan dunia, salah satunya adalah komunisme. Semboyan indah yang diusung oleh kaum Komunis, Keadilan dan Persamaan, ternyata tidak mamp memberikan hasil sedikit pun kepada umat manusia. Bahkan, pengusungan semboyan tersebut harus dibayar dengan darah dan kematian jutaan manusia.
Sebut saja Lenin yang telah merenggut 5 juta nyawa manusia selama rezimnya. Selain itu, lembaran paling berdarah dari sejarah kelam komunis, ternyata ditulis oleh diktator lain yang bahkan lebih kejam darinya, yaitu Stalin yang telah merenggut 42 juta nyawa manusia melalui filsafat materialis dan ideologi komunisnya.
"
Jakarta: Nada Cipta Raya, 2003
297YAHK004
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Nangoi, Ronald
Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1992
650 RON b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>