Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahril Badar
"Rumah sakit merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dimana paramedis merupakan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan langsung dalam memenuhi kebutuhan pasien. Angka RSUD Muara Bulian dalam 2 tahun terakhir angka pemanfaatan ternpat tidur (BOR) mengalami penurunan dari 44,8% tahun 1998 menjadi 38,4% pada tahun 2000, juga terjadi kenaikan angka pemindahan (him over) bagi tenaga paramedis, serta adanya indikasi staf yang merasa kurang puas terhadap kepemimpinan RSUD Muara Bulian. Fenomena ini berimplikasi pada bentuk ketidakpuasan paramedis terhadap sifat kepemirnpinan meliputi pengawasan pimpinan, pengembangan motivasi pimpinan, inisiatif pimpinan dan kepemimpinan partisipatif.
Secara umum tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran rata-rata tingkat kepuasan kerja paramedis RSUD Muara Bulian dan hubungannya dengan kepemimpinan, yang dilakukan pada tanggal 20 Juli s.d 27 Agustus 2002 di RSUD Muara Bulian.
Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh paramedis perawatan dan paramedis non perawatan dengan kriteris pegawai negeri sipil berjumlah 39 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara, kemudian data diolah untuk kemudian dilakukan analisis. Analisis univariat disajikan dalam bentuk Label distribusi frekuensi, sedangkan analisis bivariat dengan uji T independen (t-test).
Hasil penelitian dapat disirnpulkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan kerja paramedis RSUD Muara Bulian adalah 44, 4, median 44, 0 dengan standar deviasi 4, 7. Terdapat perbedaan rata-rata kepuasan kerja antara paramedis yang menyatakan pimpinan melakukan (pengawasan, pengembangan diri, motivasi, inisiatif) baik dengan yang menyatakan punpinan kurang baik, serta tidak terdapat perbedaan rata-rata kepuasan kerja antara paramedis yang menyatakan keper knpinan partisipatif baik dengan kepemimpinan partisipatif kurang baik.
Disarankan kepada pihak RSUD untuk melakukan penilaian tingkat kepuasan kerja secara priodik, meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan paramedis dengan cara mengikuti pendidikan dan pelatihan-pelatihan fungsional. pendelegasian tugas lebih memberikan rasa tanggung jawab penuh, meningkatkan pengawasan dan bimbingan, memberikan kompensasi dalam bentuk keteladanan Selain itu Pula paramedis agar lebih meningkatkan kerjasama dalam melakukan tugas. Bagi. Pemerintah Kabupaten Batang Hari agar dapat mengalokasikan dana untuk peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan formal, fungsional dan penjenjangan karir bagi pejabat struktural. Sarana dan prasarana Rumah Sakit perlu mendapat perhatian, rekruitmen pegawai harus mempertimbangkan latar belakang pendidikan.
Daftar bacaan : 51 (1955- 2002).

The Relationship between the Element of Leadership and the Job Satisfaction of the Paramedic Staff in the Muara Distric Hospital, Jambi Province 2002The hospital is one of health service centers to the society in which paramedical staff providing direct health services in fullfilling patient requirments. In the Iast two years. Muara Bulian district hospital in two the last year the Bed Occupancy Rate decrease from 48,8% year 1998 become 38,4% in 2000. There was increase turn-over of the paramedical staff and there was a sign of dissatisfaction among the staff of leadership of Muara Bulian district hospital. The situation had an implication to the paramedic staff dissatisfaction of the toward the element of leadership of the hospital. Normally supervision self-development head perceived leadership motivation, perceived parsipatory leadership and initiative
In general, the purpose of thesis was to decriase the level of the jo satisfaction among paramedical staff in the Muara Bulian district. It was also interded to examine the relationship between elements of leadership the level of job satisfaction among the paramedical staff. The study was conducted from July 20 to 27 August 2002.
This study was a cross-sectional study in which the sampel all civil into who Were paramedicall staff in the hospital in the hospital under study. The total sampel was 39 person. Data was collected using self-administrated questionarry the univariate analysis decrease the mean difference of the dependent variable at frequency distribution of the independent variable. The t independent test was used to test the main difference among variables.
The result indicated that average score of the job satisfaction of the paramedical staff was 44.4, while the median score was 44,0 at the standard deviation was 4,7. There was a significant different between the perceived element of leadership. Normally perceived imperisian, self development, perceived leader's motivation and average level of job satisfaction among the paramedical staff in the Muara Bulian Distric Hospital. The "relativel good" leader was likely to have higher score of level of job satisfaction among the paramedical staff. In addition, there was no significant different in term of level of job satisfaction of the paramedical staff between these. Who had good low perceived participant leadership and these among the paramedical staff in the hospital.
It is strongly recommanded that the Muara Bulian District hospital should induct regular evaluation at the level of job satisfaction among the paramedical staff. At the Sametime it also suggested that the management improve supervision particulary in the implementation of the nursing process, The management of the district hospital is encouraged to review the organization policy, delegation of authority and improve benefit for the paramedical staff. The paramedical staff is also recommended undergo effective communication and supervising Training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus S. Widodo
"Pada era kompetisi yang semakin meningkat, meningkatkan produktivitas, komitmen terhadap organisasi dan kepuasan kerja karyawan merupakan masalah kritis bagi para pengelola, terutama dalam organisasi pelayanan kesehatan. Sebagai usaha untuk mendapatkan kejelasan tentang masalah ini di RSUD Lubuklinggau diadakan penelitian tentang kepuasan kerja karyawan karena belum pernah dilakukan sebelumnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan kerja karyawan RSUD Lubuklinggau. Tujuan khusus meliputi ; (1) Diketahuinya kepuasan kerja karyawan; (2) Diketahuinya hubungan antara karakteristik individu, faktor penunjang dan faktor motivasi dengan kepuasan kerja; (3) Diketahuinya faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode cross sectional dan dilaksanakan satu bulan dari tanggal 15 April 2003 sampai dengan 15 Mei 2003. Jumlah responden sebanyak 184 orang, semuanya pegawai negeri sipil rumah sakit. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis meliputi analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis regresi.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu rata-rata kepuasan kerja karyawan RSUD Lubuklinggau masih rendah yaitu 51%. Faktor lama kerja, pengawasan, kondisi kerja, kelompok kerja, penghargaan dan kesempatan berkembang mempunyai hubungan bermakna dengan kepuasan kerja. Faktor pengawasan, kondisi kerja, penghargaan dan kesempatan berkembang merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Model penentu kepuasan adalah model tanpa interaksi.
Kepada RSUD Lubuklinggau disarankan untuk meningkatkan kemampuan pengawas dengan mengikuti pelatihan kepemimpinan, memperbaiki kondisi kerja diantaranya mengganti peralatan medis dan penunjang medis yang telah usang, menentukan kriteria pemberian penghargaan serta jenis dan jumlahnya yang dapat memuaskan karyawan dan memberikan kesempatan berkembang dengan menyediakan dana dan mempermudah perizinan.
Daftar bacaan : 25 (1991- 2002)

Employee Job Satisfaction Analysis Of Lubuklinggau District General Hospital, Musi Rawas Sumatera Selatan, 2003 In an era of increasing competition, maximizing employees productivity, commitment to the organization, and job satisfaction is a critical issue for administrators, especially in healthcare organization. For that reason, this research was conducted in Lubuklinggau District General Hospital because it has never been done before.
The purpose of this research was to get information about job satisfaction of the employee of Lubuklinggau District General Hospital, Musi Rawas. Specific purposes include :(1) to get a description of employees job satisfaction ;(2) to know the relationship between personal characteristics, supporting factors, motivation factors and job satisfaction; (3) to know the dominant factors that determine job satisfaction.
This quantitative research used the cross sectional method and was conducted over a period of one month from 15th April 2003 until 15'h May 2003,
The respondents were 184 , all government employees of the hospital. The data were obtained by administering questionnaire . The analysis techniques include univariate, bivariate and regression analysis.
The result of the research has shown the average job satisfaction of the employee of Lubuklinggau District General Hospital, Musi Rawas was low only 51%. The number of years of working, supervision, working condition, work group, reward and career opportunity factors had significant relationship with job satisfaction. Supervision, working condition, reward and career opportunity factors are dominant factors that determine job satisfaction. Determinant model of the job satisfaction is the model without interaction.
To Lubuklinggau District General Hospital, it is recommended to improve supervisor capability by leadership training, to improve work condition such as modernizing the old medical and supporting medical instrument, determine the criteria, variety and sum of reward that will satisfy the employee and give an opportunity to develop to the employee by preparing fund and facilitating allowance.
Reading : 25 (1991 - 2002)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T 11210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianus Mendrafa
"Dengan pertumbuhan Rumah Sakit yang sangat tinggi terutama di kota - kota besar saat ini, tentu permintaan akan tenaga paramedis perawatan akan semakin tinggi, di sisi lain institusi untuk mendidik tenaga paramedis perawatan hanya sebagian Rumah Sakit yang sudah mempunyai sendiri. Dengan permintaan yang tinggi ini, maka tidak mustahil akan terjadi kepindahan tenaga yang tinggi dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lainnya, juga tenaga paramedis perawatan ini, dengan berbagai alasan tentunya, yang sudah tentu akan mengganggu kegiatan pelayanan di Rumah Sakit. Salah satu upaya yang digunakan untuk mempertahankan tenaga paramedis perawatan di suatu Rumah Sakit adalah dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari tenaga yang bersangkutan berupa keinginan-keinginan yang ada dalam diri seseorang. Untuk lebih mengendalikan keinginan-keinginan tersebut banyak ahli sumber daya manusia yang mengaitkannya dengan prestasi kerja dari tenaga tersebut, sehingga keinginan-keinginan tenaga tersebut dipenuhi berdasarkan dari tingkat prestasi kerja dari tenaga yang bersangkutan. Rumah Sakit Medika Griya adalah merupakan Rumah Sakit kelas Madya yang baru berjalan 1 tahunlebih, telah menyiapkan upaya-upaya untuk mempertahankan tenaga tersebut di Rumah Sakit bersangkutan dan salah satunya adalah melalui pemberian bonus yang dikaitkan dengan prestasi kerja dari tenaga yang bersangkutan yang selalu dinilai setiap tiga bulan. Selain bentuk bonus ini juga ada bentuk-bentuk lain seperti kesempatan sekolah serta kursus-kursus. Yang menjadi pertanyaan sekarang seberapa besar tingkat kepuasan kerja dari tenaga paramedis perawatan tersebut dengan upaya yang ada dan apakah tingkat kepuasan kerja yang ada berhubungan dengan nilai prestasi kerja tenaga paramedis perawatan. Tentu di sisi lain karakteristik individu juga dinilai hubungannya dengan prestasi kerja dari tenaga ini. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross-sectional melalui pengumpulan data berupa data primer dan sekunder. Responden penelitian adalah tenaga paramedis perawatan di Rumah Sakit Medika Griya dengan menggunakan seluruh populasi. Analisa data dilakukan secara uni Lariat melalui distribusi frekuensi dan kemudian dengan cara bivariat melalui uji statistik non parametrik dengan menggunakan Chi-Squares. Hasil analisa menunjukan bahwa antara variable terikat dengan variabel batas hanya sebagian kecil dari kriteria variabel tersebut yang bermakna hubungannya, di mana hal ini terjadi salah satunya karena jumlah sampel yang sedikit yaitu hanya 66 orang. Akhirnya perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan uji statistik yang lain, sehingga lebih jelas kelihatan faktor-faktor apa yang berhubungan dengan tingkat prestasi kerja tenaga paramedis perawatan di Rumah Sakit Medika Griya tersebut.

The Connection Work Satisfaction, Individual Characteristic with Performance of Nurses at Medika Griya Hospital, Jakarta.With fast growth of Hospital now in Indonesia nurse's demands will increase certainly, but in the other hand only a few hospitals that prepare the institution nurses education. With the high demand, undoubtedly it cause turning over man power from one hospital to another, involved this nurses with certain reason. This circumstance will disturb the service in hospital. One of solution to decrease the turning over at hospital is with fulfill needs of human power, namely their desires. To control the desires, many of human resources experts link the performance of man power to the desires, so that desires are-fulfilled depend on their performance. Medika Griya Hospital is a class middle hospital, has been established since 1 years ago, has conducted some solutions to prevent turning over of the nurses at hospital. One of the effort is present theme bonus, based on their performance which evaluated every 3 months. There is other form of solution for example prepare chance to get learning and courses. The questions now, how much the effort fulfill the work satisfaction of nurses and whether work satisfaction has connection with performance of nurses. The connection of individual characteristic with performance of nurses, must be also evaluated. This investigation is analytic descriptive with cross - sectional approach, and data that used are primer and secondary data. Respondent are all nurses at Medika Griya Hospital. The data analysis is conducted through unvaried and Bavaria manner. Only a few part of the analysis result that display significant connection between independent variable with dependent variable, the reason because the population on this investigation is so little only 66 persons, and frequency distribution is not normal. Eventually, it is necessary to do further investigation with the other statistic test, so that it is seem clearer what are factors that influence the performance nurses at Medika Griya Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T4444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyoto
"Kemangkiran dan keterlambatan adalah perilaku kerja yang dapat menyebabkan inefisiensi, merusak moral staf, dan menurunkan pencapaian kerja. Upaya menurunkan perilaku ini telah dilakukan, tetapi perilaku ini masih banyak ditemukan. Faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya perilaku kerja ini penting diidentifikasi. Diantaranya adalah karakteristik individu dan kepuasan kerja. Penelitian dilakukan di RSUD. DM. Sampit pada bulan April 2003. Desain penelitian adalah cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling, sebanyak 72 perawat pelaksana.
Pengumpulan data menggunakan tiga jenis instrumen yang telah diuji coba, terdiri dari isian data karakteristik responden (DKR), kuesioner kepuasan kerja (KKK), dan kuesioner penilaian perilaku kerja (KPPK). Penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja berbeda secara bermakna diantara perawat yang berpendidikan SPK/Bidan dan DIII/DIV. (p<0,05). Perawat berpendidikan SPKIBidan merasa lebih puas terhadap Gaji/lnsentif, Kebijakan organisasi, tuntutan tugas, dan status profesional dibanding DIII/DIV (p<0,05). Usia berkorelasi positif dengan perilaku kerja (r5 0,244,p<0,05). Kepuasan kerja berkorelasi negatif dengan perilaku kerja (rs -0,295,p<0,05). Penelitian ini menghasilkan model perilaku kerja yang merupakan fungsi dari variabel kebijakan organisasi (Beta=-0,11), Otonomi (Beta=-0,112), dan Usia (Beta=4,176) + konstanta (32,237). Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya meningkatkan otonomi perawat dengan melakukan restrukturisasi metode penugasan, memperjelas accozmtabilily untuk setiap strata pendidikan, memperbaiki kebijakan pengembangan karier, dan pengendalian kemangkiran dan keterlambatan.
Daftar pustaka 72 (1984 -- 2003)

Analysis of Relationship between Characteristic and Job Satisfaction with Job Behavior (Absenteeism and Lateness) Nurses in General District Hospital Dr. Murjani Sampit 2003Absenteeism and lateness are job behaviors that could cause inefficiency, demoralization of staff and decrease job achievement. Many efforts have been done to decrease these behaviors, but in reality it is still found. The contributing factors to these job behaviors are individual characteristics and job satisfaction important to identify. Research has been done in General District Hospital Dr. Murjani Sampit on April 2003. Research design used cross sectional. Simple random sampling has been used as a sampling method to 72 staff nurses.
Data collection used three instruments which have been testified, includes questionnaire of respondents' characteristic, job satisfaction and evaluation of job behavior. This research revealed that job satisfaction is significant different among nurses with educational background of SPK/Midwifery, D III/DIV (p'<0,05). Satisfaction to the salary/incentive, organizational policy and professional status are felt more satisfied by nurses who have educational background of SPKIMidwifery compare to D III/D IV (p<0.05). The age of respondent have a positive correlation with job behavior Vs =0,244; p<0,05). The Job satisfaction have a negative correlation with job behavior (rs 0,295; p<0,05). This research produces a job behavior model as a function of organizational policy variable (Beta= -0,11), autonomy (Beta= -0,112), and age (Beta= 0,176). + constant (32,237). The implication of this model is the important of increasing the nurses' autonomy by restructure of nursing care delivery method; clarify the accountability of every nursing educational level; revise career development policy; and control absenteeism and lateness.
References 72 (1984 - 2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 10883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadeta Budi Juliati
"Dalam rangka menanggapi tuntutan jaman dan masyarakat luas dalam pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Pelni mulai membenahi diri dengan memperbaiki sistem manajemennya. Perubahan sistem manajemen RS Pelni menjadi merit sistem RS Pelni, menimbulkan kebingungan dan keresahan. Para perawat yang semula merasa antusias, juga mengungkapkan kekecewaan dan ketidakpuasan terutama antara mereka yang memegang jabatan struktural dan mereka yang di pelaksana. Perawat juga merasakan adanya ketidakadilan diantara mereka sendiri. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara dan data yang diperoleh dari RS Pelni Petamburan mengenai kecenderungan perawat rawat inap yang ingin pindah ke unit rawat jalan atau unit lain. Selain itu adanya keresahan di antara perawat mengenai sistem upah yang diberikan pada mereka kurang memuaskan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan karakteristik perawat dengan kepuasan kerja berdasarkan dimensi kerja di RS Pelni Petamburan Jakarta pada tahun 2002. Faktor karakteristik perawat yang ingin diketahui hubungannya dengan kepuasan kerja adalah variabel berikut ini: variabel umur, status perkawinan, pendidikan, lama kerja, dan kebijakan rumah sakit: gilir jaga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan cross sectional dengan pendekatan deskriptif analitik. Total sampel yang diambil adalah total perawat pelaksana yang berstatus organik yang bekerja pada minggu IV bulan April sampai dengan minggu II bulan Mei 2002. Analisa dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Dari hasil uji univariat didapat bahwa perawat yang puas adalah 50,3%, dan yang tidak puas adalah 49,7%.tingkat kesesuaian sebesar 68,08 %, Jika rata-rata kepuasan kerja dilihat dari 6 dimensi kerja: Kebijakan Organisasi, Kondisi Kerja, Upah, Peluang Promosi, Rekan Kerja dan Supervisi, maka didapatkan rata-rata kepuasan kerja tertinggi adalah pada dimensi rekan kerja (86,2%) dan kepuasan kerja terendah adalah pada dimensi upah (50,77% ). Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat dengan kepuasan kerja. Dari uji multivariat dengan regresi Linier, menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna. Hasil analisis setiap faktor terhadap dimensi kerja, Yang digunakan diketahui bahwa faktor kebijakan organisasi dan upah berada dalam prioritas utama bagi perawat, dan RS Pelni Petamburan harus segera memperbaiki serta mengoreksi faktor-faktor dimensi kerja ini. Faktor kondisi kerja, rekan kerja dan peluang promosi merupakan faktor-faktor dimensi kerja yang harus dipertahankan, karena perawat merasa puas. Sedangkan faktor supervisi merupakan prioritas rendah bagi perawat.

In Order to address the demand of era and people in health services, Pelni Hospital begins to attend to the better management system that is Merit System of Pelni Petamburan Hospital. The Changes of the system into Merit System Pelni Hospital bring about confusion and uncertainty. Among the nurses who were enthusiastic, show their disappointment and dissatisfaction, especially among those who have structural position as well as those of functional position. They also feel that there are some injustices among them. This research was based on results of the interview and document data from Pelni Petamburan Hospital, about tendencies the nurses from inpatient units who want to be transferred to outpatient units. Moreover there are also restlessness among the nurses in salary system which dissatisfies them. Therefore the purpose of the research was to describe the relationship between the characteristic of the functional nurse and the job satisfaction based on the work dimension in Pelni Petamburan Hospital Jakarta in the year 2002. The characteristic of the nurse in this study which are investigated to reveal their correlation with the nurse's satisfaction include the following variables: age, marriage status, education, working period, and shifting. These types of research were cross sectional with descriptive analytic approach. The total sample is taken from the functional nurses who have organic status and work between 4th week of April till 2nd week of May 2002. Data analysis was conducted by using univariat, bivariate and multivariate techniques. The study results show that the proportion of satisfied nurses reach to 50,3% and unsatisfied nurses reach to 49,7 % with compliance of 68,08%. If we see the mean of job satisfaction through 6 dimensions its shows that : Organizational policy, working condition, pay, promotion, co-worker , and supervision shows that the highest proportion of work satisfied is co-worker dimension ( 86,2%) and the lowest proportion of work satisfied is the pay dimension (50,77%). The bivariate analysis using Chi-square reveals that there are no correlation between characteristic of the functional nurse and job satisfaction. The multivariate test using linier regression shows that no correlation between characteristic of the functional nurse and job satisfaction. Analysis of each factor dimension of work, indicates that the dimension of Organizational policy and pay are priority for the nurses, and Pelni Petamburan Hospital should immediately improve and review its factors. The dimension of work condition, promotion, and co-worker should be maintained for they prove to satisfy nurses. Factor supervision is low priority for the nurses."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T3347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Suud
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan kerja diantara tenaga keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, dan menentukan hubungan antara karakteristik perawat dengan kepuasan kerja. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan studi korelasi deskriptif dengan pengumpulan data secara cross-sectional.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen pcngukuran kepuasan kerja perawat rumah sakit yang dikembangkan oleh Stamps dan kawan-kawannya, yang aslinya terdiri dari 48 pertanyaan, dan telah disesuaikan dengan kondisi setempat sehingga menjadi 30 pertanyaan. Instrumen data demografi yang dikembangkan oleh peneliti yang digunakan dalam pengumpulan data merupakan karakteristik perawat. Sampel penelitian ini adalah 112 orang tenaga keperawatan yang bekerja di ruang rawat inap, dan diambil secara random.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja tenaga keperawatan di ruang rawat inap Rumah sakit Umum daerah Tangerang belum mencapai tingkat puas. Komponen yang paling rendah tingkat kepuasannya adalahkomponen penghasilan. Sedang dari hasil analisis hubungan menunjukkan bahwa hanyamasa kerja dan status perkawinan yang mempunyai hubungan bermakna dengan kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini perlu kiranya pihak manajemen rumah sakit menaruh perhatian terhadap kebijakan yang herhubungan dengan penghasilan karyawan khususnya tenaga keperawatan karena menyangkut masalah kesejahteraaan. Perbaikan sistem pembagian jasa pelayanan dapat dipikirkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja tersebut. Akhirnya perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan include kualitatif untuk menggali lebih dalam lagi persepsi perawat tentang kepuasan kerja mereka. sehingga lebih jelas gambaran indikator-indikator kepuasan kerja perawat.

The purpose of this study was to describe the job satisfaction among ward nurses at Tangerang General Hospital, and determine the relationship between nurse's characteristics and job satisfaction. Descriptive correlation design with cross sectional data collection was used in this study.
The instrument developed by Stamps and her associates which originally comprised of 48 items were modified and reduce to 30 items to measure nurse's satisfaction. The data demographic instrument was developed by researcher was utilized to collect data on nurse's characteristics. The both instruments were administered to 112 randomly selected ward nurses.
The result of the study has shown the lower level of nurses's satisfaction toward their jobs. The lowest satisfaction of nurses was on their income, while the correlation analysis revealed only the number of years of working and marital status had significant relation ship with job satisfaction.
The findings of this study can be utilized as an input to the top manager for reviewing the institution's policy on nurse's income and welfare issues, such as the improvement of incentive system can be considered as one of a 'ort to increase nurse's satisfaction. Further study using qualitative research methodology by exploring nurse's perception on their job satisfaction will touch the underneath of human experiences and finally come up with the nurse's perspective indicators of job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Ningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran "hubungan iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RS Pemerintah dan RS Non Pemerintah". Penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlational yang pengumpulan datanya secara cross sectional. Hipotesis yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah "Adanya Hubungan Antara Lkhm Kelja Dengan Kepuasan Kcrja Pcrawata Pclaksana di RS Pemerinlah dan RS Non Pemerintah di Mojokerto Jawa Timur, 2002".
Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di RS Pemerintah dan RS Non Pemerintah di Mojokerto Jawa Timur, dengan jumlah 86 perawat RS Pemerintah dan 70 perawat RS Non Pemerintah. Instrumen yang digunakan adalah instrurnen iklim kerja dan kepuasan kerja perawat pelaksana yang telah dimodifikasi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Instrumen iklim kerja terdiri dari 35 pertanyaan dan instrumen kepuasan kerja perawat pelaksana terdiri dari 33 pertanyaan. Hasil uji coba validitas dan reliabilitas instrumcn menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil baik.
Hasil penelitian adalah kepuasan kerja perawat pelaksana dengan katagori kurang baik di RS Pemerintah sebesar 55,8 % dan RS non Pemerintah sebesar 94,3 %. Iklim kerja dengan katagori baik dirasakan oleh perawat pelaksana di RS pemerintah sebesar 57 % dan RS Non Pemerintah sebcsar 50 %. Variabel iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana yang berhubungan di RS Pemerintah adalah variabel cara mengatasi resiko, penghargaan dan cara mengatasi konflik, serta variabel yang dominan berhubungan adalah variabel konflik. Sedangkan pada RS Non Pemerintah tidak ada variabel iklim kerja yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana.

This research is aimed to gain the description on "Comparative Study About Relationship Between Work Climate And Nurses? Job Satisfaction At The Govemrnent Hospital And The Non Govemment Hospital In Mojokerto East Java 2002". The design of this research was descriptive cot-relational with cross sectional methode. The proven in this research was the relationship between work climate aand nurses' job satisfaction at the government hospital and the non government hospital in Mojokerto East Java.
The sample of researh were 86 nurses in patient care unit of the government hospital and 70 nurses? in patient care unit of the non government hospital. In this researh used two instruments they were work climate and measurement and job satisfaction measurement. Both instrument were aadjusted with the needs and had been modified as needed. The work ssclimate instrument consist of 35 statement and nurses' job satisfaction consist of 33 statement. Test of validity and reliability of these instrumens utilized Alpha Cronbach and got good results.
The results inddicateed that nurses? job satisfaction was at poor category 55,8% at the government hospitaal and the non government hospital 94,3%. The work climate with good category was 57% at the government Hospital and the non govemrnent hospital 50%. The analysis variabel implied that the entire work climate satistically had significant connection with nurses? job satisfactin the govemment hospital, risk, reward and conflict were that variabel indicated had significant connection with nurses? job satisfaction aand conflict was the most significant statistically. The analysis variabel implied that there is no connection between work climate with nurses? job satisfaction at the non government hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T5243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Mahatmi
"Meningkatnya jumlah rumah sakit swasta menyebabkan persaingan antar rumah sakit semakin tinggi sehingga sering terjadi pembajakan tenaga yang profesional. Salah satu upaya rumah sakit dalam hal persaingan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar produktifitas dapat meningkat pula. Salah satu yang mempengaruhi produktifitas adalah kepuasan kerja. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kepuasan kerja tenaga perawat di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data secara kros seksional. Sampel penelitian adalah seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat inap yang berjumlah 101 orang, dan cara pengambilan data primer dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang dilakukan dengan wawancara.
Hasil penelitian menunjukan lebih dari separuh jumlah perawat merasa puas lebih dari seperempatnya tidak merasa puas. Hal ini terlihat dari masih rendahnya kepuasan pada faktor motivasi, antara lain masih dirasakan kurangnya penghargaan yang diberikan atasan atas prestasi kerja, serta dirasakan masih kurang kesempatan perawat untuk mengembangkan karir.
Saran dari penelitian ini, perlu dilakukan intervensi terutama pada faktor motivasi agar dapat meningkatkan rasa puas karyawan, serta beberapa faktor penunjang untuk mengurangi rasa ketidakpuasan yang terjadi.

The increase of private hospitals causes an increasing competition among hospitals, so that it often causes piracy of professional experts. One of the means of hospitals in accordance of the competition is to increase the health serving in community by increasing the quality of working personals to also increase productivity. One of the causes that influence the productivity is satisfaction in working. In general this research is to get an image of nurse satisfaction in working in the Pasar Rebo Hospital.
This research is an analytic descriptive research taking cross sectional data. The sample is the whole population of nurses working in the hospital to the amount of 101 persons and the way of taking the primary data is filling a questioner by interviewing.
The result of the research shows that more than 50% of the amount of nurses are satisfied, and more the 25% are not satisfied. This is shown by the still low satisfaction in the motivation fact, among others : the feeling of not enough being appreciated by bosses for the working performance, and the feeling that the nurses have not enough chances to develop their career.
Proposal of the research is there should be an intervention mainly in the motivation fact , so that satisfactory feeling of the personal could be increased, an some other supporting factors to decrease the unsatisfactory feeling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Basmala Gatot
"Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki peranan besar dalam proses pelayanan di rumah sakit. Kinerja mereka dapat menjadi representasi citra rumah sakit dimata umum. Oleh karenanya pihak manajemen rumah sakit perlu memberikan perhatian dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, khususnya perawat. Hal penting yang diperhatikan adalah upaya-upaya untuk memelihara hubungan yang kontinu dan serasi terhadap perawat. Upaya tersebut berkenaan dengan kepuasan seorang perawat dalam bekerja. Kepuasan yang dirasakan oleh perawat dalam melaksanakan pekerjaannya diharapkan akan memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka.
Disaat pihak Rumah Sakit memerlukan peranan perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien, di sisi lain perawat di rumah sakit Gunung Jati Cirebon mengeluh tentang adanya ketidakpuasan dalam bekerja.
Penelitian tentang kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon dilakukan pada bulan Januari tahun 2004. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon terhadap 216 perawat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat, job content dan job context terhadap kepuasan kela perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Gunung Jati Cirebon.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil kepuasan kerja perawat di tiap-tiap unit kerja di Instalasi Rawat Inap. Diperoleh adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik perawat, job content dan job context terhadap kepuasan kerja. Dari seluruh faktor tersebut, yang memiliki pengaruh kuat terhadap kepuasan kerja adalah faktor kesempatan pengembangan karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan hubungan dengan atasan langsung dengan p = 0,254 ( sig 0,000 ).

In order to improve a hospital's services to public, it is important for the management to continually develop its human resources, especially the nurses. This is because nurses have direct contact to patients in conducting their duties. Consequently, their quality of services creates the entire organization's image to the public. In this sense, the better quality of services will be created if the nurses are well-motivated and find satisfactions in performing their jobs as a result of sufficient supports provided by the management beforehand. Based on those factors, how the management is able to improve its supports and establish positive relationships with the nurses has become a critical task to do in building a hied performance organization.
The Gunung Jati Cirebon General Hospital (GJCGH)'s management has been committed to increase its performance and services to the community. They realized that such a goal can not be achieved without having supports from the entire employees in general, and the nurses particularly. However, it was revealed that many nurses who work in such a hospital frequently have made complaints about their work conditions. They are unsatisfied and tend to be less motivated in conducting their duties.
The nurses' work satisfaction studied done on January 2004 in the GJCGH. A study had been conducted on 216 nurses who worked in the Inpatient Facilities. This is a description study with quantitative approach, used univariate, bivariate, and multivariate analyses in processing the data. The study was taken to reveal the relationships of the nurses' characteristic, job contents, and job contexts, with the levels of work satisfactions in the Inpatient Facilities of Gunung Jati Cirebon General Hospital.
The study concluded level of satisfaction Inpatient unit. It is also disclosed that there are significant relationships between the nurses' characteristics, job contents, job contexts, and levels of work satisfaction. Among those matters, carrier development (p = 0,282 sig 0,000) and relationships between nurse and supervisor (p = 0,254 sig 0,00), take place as strong factors that create a certain level of work satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bairizal
"Secara umum dapat dikatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya penurunan mutu pelayanan di puskesmas disebabkan relatif rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja. Selaras dengan hal ini karakteristik individu diduga mempunyai hubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja staf puskesmas.
Penelitian dengan desain cross sectional melalui analisa kuantitatif, dilakukan untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepuasan staf puskesmas, serta mengetahui hubungan karakteristik individu berdasarkan; (umur, pendidikan, jumlah anak, jumlah tugas pokok, jumlah tugas tambahan, lama tugas di puskesmas, golongan pangkat, jumlah penghasilan dari puskesmas, fasilitas dari puskesmas dan tingkat pengetahuan) dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja staf puskesmas kota Jambi.
Beberapa variabel yang diduga sebagai sumber pemenuhan kebutuhan dan sumber kepuasan kerja staf dibatasi pada aspek; finansial, afiliasi sosial, peningkatan karir, aspek pekerjaan, sarana pekerjaan dan aspek keorganisasian dengan pengukuran penelitian adalah total skor variabel dengan menggunakan skala liken pada kategori jawaban; sangat memenuhi kebutuhan, memenuhi kebutuhan, agak memenuhi kebutuhan, tidak memenuhi kebutuhan, sangat tidak memenuhi kebutuhan dan total skor tingkat kepuasan pada kategori jawaban; sangat puas, puas, agak puas, tidak puas, sangat tidak puas. Hasil penelitian ini diperoleh beberapa temuan sebagai berikut :
1). Secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat pemenuhan kebutuhan staf dapat dikategorikan tinggi, (53,8%) menyatakan memenuhi kebutuhan, dan tingkat kepuasan staf puskesmas dapat dikategorikan sedang, (35,2%) mengatakan agak puas.
2). Dari 10 karakteristik individu yang diduga mempunyai hubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan staf terdapat 5 variabel (umur, lama tugas, golongan pangkat, jum!ah anak dan jumlah tugas tambahan) dengan taraf signifikan (p = 0,0001).
3). Dan terdapat 5 variabel diduga pula mempunyai hubungan dengan tingkat kepuasan kerja staf ( umur, lama tugas, golongan pangkat, tingkat pendidikan dan jumlah anak) pada taraf signifikan ( p = 0,0001).
4). Secara bersama terdapat 2 variabel karakteristik individu yang berhubungan bermakna berturut-turut dengan tingkat pemenuhan kebutuhan staf puskesmas yaitu: karakteristik golongan pangkat dan tugas tambahan (P = 0,001), Artinya dapat ditafsirkan pula bahwa secara umum tingkat pemenuhan kebutuhan staf puskesmas akan berkurang atau menurun jika golongan pangkat dan tugas tambahan staf puskesmas bertambah.
5). Dan terdapat 2 variabel karakteristik individu yang berhubungan bermakna berturut-turut dengan tingkat kepuasan kerja staf puskesmas yaitu: karakteristik golongan pangkat dan tingkat pendidikan. Artinya dapat ditafsirkan pula bahwa secara umum tingkat kepuasan staf puskesmas akan bertambah tinggi jika tingkat pendidikan staf puskesmas semakin tinggi, tetapi seiring dengan meningkatnya status golongan pangkat staf tingkat kepuasan mereka ditafsir menjadi turun.
Rekomendasi Kebijakan yang penting dari hasil penelitian ini, terutama ditingkat dinas, peningkatan sumber daya manusia melalui rencana peningkatan karir, evaluasi terhadap kinerja dan melakukan beberapa kegiatan pelatihan dan ditingkat operasionalisasi puskesmas, agar selalu dilakukan pemantuan terhadap karakteristik yang diduga mempunyai hubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja sebagai alternatif pemecahan masalah staf.

In general, it can be said that one important factor related to low quality of service in health centre is low level of work satisfaction and their need fulfillment. On the other hand work satisfaction and need fulfillment is also related to individual characteristic.
This study is a cross sectional research with quantitative approach, which is cruducted examine need fulfillment and work satisfaction and to observe relationship between these variable with individual characteristics such as age, level of educations, number of children, number of main tasks, additional tasks, years of work experience, level of seniority, salary, facilities to fulfill the job and level of work knowledge.
Both dependent variables (i.e., need fulfillment and work satisfaction) are measured by several indicants such as financial, social affiliations, career development, working cruditing organization support, likert scale with 5 level answers were used.
This study showed results as follows:
1. In general, need fulfillment is high (53,8%) and moderate satisfaction level (35,2%).
2. Five characteristics variables are significantly related to need fulfillment at P=.0001 (age, years of exp, seniority, no of child, and additional task).
3. Five characteristics variables are significant related to work satisfactions at p=4,0001 (Age, years of experience, seniority, level of education and number of children).
4. Multivariable statistic with linear regression showed 2 variables reversely related to need fulfillment, which are seniority and additional task (at p 5 0,0001). It meant that the high seniority or the move additional task given to the employers will decrease score of need fulfillment.
5. Multivariable statistic with linear regression showed 2 variables very reversely related to need fulfillment, which are seniority and level of education (at p s 0,0001). It meant that the high seniority or that meant is level of staff work satisfaction, that the high seniority given to employers will decrees score of staff work satisfactions.
This study recommends several important policy and managerial action, as follows: at district level, District Health Organization (DHO) should develop human resource plan that includes career development, valid performance evaluation and training development and at operational level, head of Puskesmas should always monitor level of operating and factor related to it.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>