Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djoko Priyanto
"Rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh perubahanperubahan lingkungan yang terjadi. Lingkungan ekonomi, politik dan demand masyarakat yang dinamis menuntut organisasi rumah sakit untuk menyesuaikan diri dalam bisnisnya yaitu bisnis nilai (value business) yang mandiri dan tetap mengedepankan mutu dalam strategi wirausaha. Kebijakan pemerintah memberikan otonomi manajemen pada unit potensial memberikan peluang bagi rumah sakit untuk meningkatkan pendapatannya.
Rumah sakit dr. Kariadi Semarang yang terletak di ibu kota Propinsi Jawa Tengah yang juga sebagai rumah sakit pendidikan telah menjadi Perjan dituntut untuk melakukan penyesuaian berkesinambungan terhadap perubahan lingkungan demi tercapainya mutu, efisiensi dan efektivitas pelayanan. Poliklinik Gigi dan Mulut sebagai unit dengan sumber daya yang potensial berpeluang untuk menjadi revenue centre. Tetapi kendala birokrasi organisasi dan kinerja keuangan masih menghadang. Untuk itu perlu dibuat suatu kebijakan untuk mengembangkan poli ini sebagai revenue centre yang tangguh pada Rumah Sakit dr, Kariadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan Poliklinik Gigi dan Mulut RS Dr Kariadi Semarang menjadi revenue centre yang tangguh serta rumusan strategi terbaiknya.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian operasional. Data dikumpulkan dari Pemda, DinKes, BPS dan dokumen operasional rumah sakit, Wawancara mendalam dilakukan terhadap key person. Direktur dan manajer terkait. Data diolah dengan teknik IFE dan EFE matriks serta metode I-E matriks. Pendekatan Balance Scorecard (BSD) digunakan untuk menentukan strategi-strategi yang akan dipilih dalam mencapai tujuan.
Dari penelitian ini diketahui bahwa Poliklinik Gigi dan Mulut Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang telah merespon peluang dan ancaman yang ada. Kebutuhan pelayanan kesehatan semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan yang. tinggi. Peralatan modern yang dimiliki dan pemasok obat dan alat kesehatan akan menunjang mutu pelayanan. Berdasarkan matriks lE, poliklinik ini terletak pada kuadran IV, sehingga strategi yang dapat diterapkan adalah Grow and Build Strategies yang terdiri dari strategi intensif dan integrative. Strategi intensif yaitu market penetration, market development dan product development, sedang strategi integrative yaitu backward integration, forward integration dan horizontal integration. Berdasarkan kerangka Balance Scorecard strategi yang dapat diterapkan yaitu differentiation dan low cost yang diterjemahkan ke dalam 4 perspektifnya, keuangan, customer, bisnis, pertumbuhan dan pembelajaran.
Disarankan agar dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk pengembangan Poliklinik Gigi dan Mulut Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang menjadi revenue centre yang tangguh. Pendekatan Balance Scorecard relevan untuk diaplikasikan untuk merumuskan perencanaan strategic yang komphrehensif.

Development Planning of Dental and Mouth Polyclinic of Dr. Karyadi Hospital at Semarang as the Firm Revenue CentreHospital as a health service organization is influenced by environmental changes. The dynamic environment such as political, economical and public demand pursuit hospitals organization in their business, value business, which autonomous, and prominent the quality in their entrepreneurship strategy. Government policy in management autonomy for potential unit is a chance to increase the hospital revenue.
Dr. Karyadi Hospital which is located in Semarang as the central of Central Java Province and as the education hospital, has become the state enterprise (Perjan) and demanded to make continual adjustment on the changes to achieve the affectivity, efficiency and quality of services. Dental and Mouth Polyclinic as potential service unit, which has sufficient resources, has opportunity to become a hospital revenue centre. Unfortunately, there are some obstacles, organizational bureaucracy and financial. Therefore, it's need a resolute policy to develop this unit as a firm revenue centre.
The purpose of this research to reveal the internal and external factors that influence the development of Dental and Mouth Polyclinic as a strong revenue centre in dr. Karyadi Hospital at Semarang, and to arrange the hest strategies.
The research design applied is operational research. Data are collected from Local Government, Health District Officer, Statistic Bureau, hospital operational documents. In depth interview is conducted to key person, Director and related manager. Data processing by 1FE and EFT= matrix, and I-l matrix to placement the current position. Balance Scorecard approach is used to determine the strategies in achievement the goals. This research endeavor is conducted in June- July 2003.
The result shows that Dental and Mouth Polyclinic of dr. Kariadi Hospital at Semarang has good response to the environment. The polyclinic has good opportunities and low threats, but the internal characteristic is strong. The population and education increase will make the health demand higher. Modern machine and drug and equipment supplier will improve the service. This polyclinic is located in IV quadrant by IE matrix, so the appropriate strategies is grow and build, which consists of intensive strategies and integrative strategies. The intensive' strategies are market penetration, market development and product development. The integrative strategies are backward integration, forward integration and horizontal integration. While the Balance Scorecard framework analyze, the appropriate strategies are differentiation and low cost, which applied in 4 perspectives; finance, customer, business and learning and growth.
Ti is suggested to conduct the in depth study in develop the Dental and Mouth Polyclinic of dr. Kariadi Hospital at Semarang as the firm revenue centre. Balance Scorecard approach is applicable in development of comprehensive strategic planning.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahmayani W.J.
"Sejak tahun 2000 berdasarkan PP No. 125 / 2000 tentang Perusahaan Jawatan (PERJAN), Rumah Sakit DR Wahidin Sudirohusodo (RSWH) selain sebagai rumah sakit pendidikan juga sudah menjadi Rumah Sakit Perusahaan Jawatan (PERJAN). Berarti dengan status ini RSWSH diberi kewenangan penuh untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan rumah sakit dengan mengutamakan efisiensi, efektivitas juga mutu layanannya.
Unit Rawat Jalan adalah unit fungsional yang memberikan sumbangan pendapatan paling rendah dibandingkan unit lainnya. Selain itu, dari tahun ketahun juga peningkatan pendapatannya masih lebih rendah dari unit lain. Dengan demikian kinerja Unit Rawat Jalan RSWSH perlu segera merespon-nya dengan memperbaiki kinerjanya selama ini dengan mengaplikasikan Konsep Manajemen Strategis dengan membuat Perencanaan Pengembangan Unit Rawat jalan menjadi Unit Bisnis Strategis.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan strategi yang paling baik dan paling cocok/relevan untuk Pengembangan Unit Rawat jalan RSWSH di masa yang akan datang sehingga dapat menjadi Unit Bisnis Strategis di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dengan pendekatan penelitian operasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; (1) faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal yang mendukung pengembangan unit rawat jalan menjadi unit bisnis strategis di RSWSH adalah : demografi, ekonomi, peraturan/regulasi, pelanggan, pemasok, teknologi, sumber daya manusia, produk/jasa, keuangan, manajemen, organisasi dan pemasaran. (2) faktor-faktor yang lingkungan eksternal dan internal menghambat pengembangan unit rawat jalan menjadi unit bisnis strategis di RSWSH adalah : sosial pendidikan, pesaing, sarana dan prasarana, sistem informasi manajemen. (3) strategi yang paling cocok dan aplikatif untuk digunakan unit rawat jalan dalam upaya pengembangannya menjadi unit bisnis strategis di RSWSH adalah : strategi integrative dengan memperluas pangsa pasar, meningkatkan efisiensi, memberikan insentif dokter, penelitian dan pengembangan, dan strategi intensif dengan memberikan pelayanan berorientasi mutu, optimalisasi kapasitas, pemasaran aktif dan SIMRS berbasis komputer.
Melihat hasil ini maka Unit Rawat Man RSWSH disarankan untuk melaksanakan strategi yang menjadi prioritas berdasarkan hasil analisis matriks QSPM dan rencana operasionl yang ada sampai tahun 2009.

The Ambulatory Care Development Planning to Become Strategic Business Unit in Dr Wahidin Sudirohusodo Hospital, Makassar 2005 - 2009Since the year of 2000 based on "PP No.125/2000" about the state enterprise (PERJAN). The DR Wahidin Sudirohusodo Hospital ( RSWSH ) beside as a education hospital also become a state enterprise (PERJAN). With this status the hospital is given full authority to do the hospital service activities with efficiency, effectively, and service quality as priorities.
Ambulatory Care is a functional unit that give the lowest revenue comparing the other unit. The Ambulatory Care year revenue also lower than the other unit. We need to response this by applying a strategic management concept by making the Ambulatory Care plan become a strategic business unit.
The purpose of this research is to get the best strategy for the Wahidin Sudirohusodo Hospital (RSWSH) Ambulatory Care development in years to come, so it can become a strategic business unit in Wahidin Sudirohusodo Hospital (RSWSH) with an operational research approach.
The research shows that; (1) The external and internal factors that supporting the development of Ambulatory Care to become a strategic business unit is: demography, economic, regulation, customers, supplier, technology, human resources, product, finance, management, organization and marketing. (2) The external and internal factors that stagnant the development of Ambulatory Care to become a strategic business unit is: social education, competitor, infrastructure, and management information system (SIMRS)_ (3) The best strategy to use in the Ambulatory Care development for becoming a strategic business unit in Wahidin Sudirohusodo Hospital is: integrative strategies by expanding the market, increase the efficiency, giving doctor incentives, research and development, and intensive strategies by giving services that orientated on quality, capacity optimally, active market and SIMRS based on computer.
The result shows that the Wahidin Sudirohusodo Hospital Ambulatory Care is suggested to apply the strategy that become the priority based on the result of Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) and operational planning that exist into the year of 2009.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hawik Pudjohastuti
"Akibat peningkatan pendidikan serta pengaruh globalisasi maupun kemampuan ekonomi maka tuntutan masyarakat berubah, apalagi dalam situasi persaingan menuntut Rumah Sakit Umum Kabupaten Demak menentukan sikap dengan pemilihan strategi.
Bertolak dari visi dan misinya maka dilakukan penelitian operasional dengan analisis strategik melalui dua tahapan yaitu:
1. The Input Stage terdiri dari identifikasi External Factor Evaluation dan internal factor evaluation.
2. The Matching Stage menggunakan Strenght-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) Matrix dan Internal-External Matrix serta Grand Strategy Matrix.
Pengumpulan data lewat observasi data sekunder dan analisa faktor lingkungan dengan intuisi terbaik dalam fokus group serta indepth interview pada sampel.
Dari penelitian didapatkan bahwa RSU Kabupaten Demak mempunyai kekuatan sedikit diatas rerata dan internal sedikit dibawah rerata, dengan posisi kompetisi yang kuat dalam pertumbuhan pasar yang cepat, setelah melalui berbagai cara matching direkomendasikan strategi caranya adalah product development dan market penetration. Melalui berbagai analisa maka direkomendasikan strategi mengoptimalkan kinerja staf medik, renovasi fisik, pemasaran aktif serta pengembangan tenaga. Dicoba dibahas keterkaitan antar strategi dan disimpulkan bahwa peningkatan kinerja SDM rumah sakit merupakan strategi terpenting, dan renovasi fisik adalah strategi yang penting.

The increasing level of education, The globalization, and also the ever strengthening of economic sector have, anyway, changed the public demand. In this competitive situation, Demak General Hospital should determine its proper strategy .
Based on its vision and mission this operational research is conducted trough 2 stages of strategic analysis as follows :
1. The Input stage consisting of identification of External Factor Evaluation and Internal Factor evaluation besides competitive profile matrix.
2. The matching stage using SWOT matrix, Internal External matrix and grand strategy matrix.
Data collection is done by observing secondary data and analyzing enviromental factor with the good intuitive judgment in group focus, and indepth interview to purposive samples.
Based on the research, it is known that Demak General Hospital has a little bit strength above the average, with strong competitive position in a fast growing market, thus its recommended grand strategies are the product development and market penetration. Through various analyses, it is strategically recommended to make improvement the performance of medical staff, new service, physical renovation, and active marketing and also development of human resources. This Thesis also tries to show the inter correlation of the strategies and it is concluded that improvement the performance is the most urgently strategy needed and optimization on the physical renovation is urgently strategy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endar Kusuma Yudiati
"ABSTRAK
Tesis ini membahas Rencana Strategis Unit Pelayanan Terpadu RSCM Kencana RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2013 – 2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan operation research. Tehnik yang digunakan adalah wawancara mendalam dan Consensus Decision Making Group (CDMG). Hasil Penelitian ini adalah terbentuknya visi dan misi serta diketahuinya aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi RSCM Kencana. Aspek internal (kekuatan dan kelemahan) dan aspek eksternal (peluang dan ancaman) yang mempengaruhi RSCM Kencana. Hasil penelitian menghasilkan analisa SWOT RSCM Kencana ada di kuadran tiga dengan strategi Turn Around, Matriks TOWS ada di internal fix it dan analisa dengan matriks IE RSCM Kencana ada di kuadran III, V dan VII yaitu Hold and Maintenance. Dimana alternatif strategi dianalisa adalah pengembangan produk. Pengembangan produk yang dipilih sebagai prioritas dari matriks QSPM adalah pembuatan paket layanan.

ABSTRACT
This thesis discussed Strategic Plan of Integrated Services Unit RSCM Kencana at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo for 2013-2017. This study used qualitative with the operation research approach. The techniques used were in-depth interviews and Consensus Decision Making Group (CDMG). This study result is the new vision and mission. The result of the research discussed internal aspects (strengths and weaknesses) and external aspects (opportunities and threats) influencing the RSCM Kencana. The results of SWOT analysis in third quadrant with Turn Around strategy, TOWS matrix in internal fix it and IE matrix analysis is at quadrant III, V and VII which strategy used are Hold and Maintenance. Where the alternative strategy is product development. The choice of the priority development products from the QSPM matrix is making the service packet. Keywords: vision, mission and strategic planning."
Universitas Indonesia, 2013
T38429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanan Sekarwana
"Sampai dengan PELITA VI, telah terjadi perubahan yang mendasar di berbagai bidang yang berpengaruh terhadap sistem perumahsakitan di Indonesia baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas. Dalam memberikan pelayanan yang bermutu, komponen barang medis sebagai faktor penunjang mempunyai peranan yang penting dan menentukan. Kelengkapan barang medis, tersedianya barang tepat waktu dan kualitas bearing yang prima untuk memenuhi kebutuhan operasional pelayanan merupakan harapan dari para pengelola rumah sakit. RSUP Dr. Hasan Sadikin yang merupakan Rumah Sakit Ketes B Pendidikan dan pusat rujukan seluruh wilayah Jawa Barat serta sebagai unit swadana, harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas, baik ditinjau dari segi Sumber Daya Manusianya maupun dari segi sarana, prasarana dan alatnya. Telah dilakukan penelitian dengan wawancara, observasi dan analisa data sekunder pada proses perencanaan penggunaan barang medis di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Didapatkan hasil bahwa proses perencanaan penggunaan barang medis belum berjalan secara optimal. Dalam penelitian ini ditemukan berbagai faktorfaktor penyebabnya, yaitu : kuantitas dan kualitas unsur perencana dalam menyususn proses perencanaan, pemanfaatan data rekam medis sebagai sumber informasi untuk perencanaan, keterbatasan dana, terdapat kelemahan protap baik mengenai arahan maupun mengenai umpan balik, dan Pola penggunaan Barang Medis. Disarankan untuk mengembangkan proses yang sudah berjalan, baik mengenai sumber daya manusianya, prosedur maupun mengenai penggunaan dana agar tercapai tujuan yang efektif dan efisien. Hasil Penelitian ini merupakan masukan bagi pihak manajemen Rumah Sakit guna mengembangkan proses perencanaan penggunaan barang medis untuk operasional dengan harapan dapat meningkatkan mutu pelayanan sehingga dicapai pelayanan kesehatan yang optimal disegala bidang.

During Pelita VI, fundamental changes in many fields has effects toward the systems to be developed by hospitals in achieving good systems. Medical goods as ancillary factor place an important role in delivering service with acceptable quality with meets necessity. Dr. Hasan Sadikin General Hospital as a B Class Teaching Hospital as well as a Swadana has the obligation in delivering medical service with good quality, including quality of human resources, facilities, etc. The study of planning process in consuming medical goods had been done through interview, observation, and analysis of secondary data.
Result shows the process of planning in consuming medical goods was not done optimally. Factors effecting it are : quantity and quality of the planning it self, such as : optimalization of data recorded by Medical Records Sub Department, budget constrains, In-sufficient SOP, lack of feed back, inappropriate system in consuming medical goods. Development of on-going process is recommended, including the development of human resources, procedures, and systems to be applied in consuming medical goods in order to achieve the objective effectively and efficiently. The result of the study is meant to serve as an input for management in developing the planning in consuming medical goods operationally. A better quality of medical service is also one of its objectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Riyadi
"RSUD Dr.HM.Rabain merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Rumah sakit ini telah berdiri sejak lebih dari 34 tahun tahun yang lalu. Akan tetapi hingga saat ini belum menampakkan perkembangan sebagai rumah sakit yang modern dan bersaing serta dapat memenuhi tuntutan masyarakat.
Beberapa faktor yang menjadi kendala bagi RSUD Dr.HM.Rabain adalah tidak jelasnya rumusan visi dan misi, lemahnya sumber daya manusia, minimnya sarana dan prasarana serta penerapan manajemen rumah sakit yang masih tradisional. Sehingga sangat diperlukan adanya rencana strategi terhadap RSUD Dr.HM Rabain agar dapat berkembang dan bersaing di era yang penuh tantangan dan persaingan saat ini dan masa datang.
Dalam menyusun rencana strategis RSCTD Dr.HM.Rabain ini, dilakukan penelitian dalam bentuk riset operasional.
Tahap awal penyusunan adalah tahap awal masukan (input stage) yang terdiri dari analisa variabel - variabel eksternal dan variabel - variabel internal. Pengambilan keputusan melalui metoda Focus Group Discusion (FGD) terhadap petugas/staf RSUD Dr.HM.Rabain yang dikelompokkan menjadi kelompok struktural, fungsional (dokter umum, dokter simians), dan perawat. Selain itu juga dilakukan wawancara terhadap stakeholders, yaitu Bupati Muara Enim, anggota DPRD Muara Enim, Kepala -Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim dan Direktur RSUD Dr.HM.Rabain.
Tahap kedua adalah matching stage antara matriks TOWS dengan matriks IE. Pengambilan keputusan melalui FGD.
Tahap selanjutnya ditentukan pengambilan keputusan (decision stage) dengan menggunakan matriks perencanaan strategis kuantitatif (QSPM).
Hasil dari penelitian, bahwa dengan matriks TOWS diperoleh posisi pada Internal Fix-it Quadrant. Sedangkan hasil penelitian dengan matriks IE diperoleh posisi organisasi pada sel ke-5, yaitu hold and Maintain. Selanjutnya hasil dari pengambilan keputusan dengan matriks perencanaan strategis kuantitatif (QSPM) diperoleh pilihan strategis yaitu pengembangan produk.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk memajukan dan mengembangkan RSUD Dr.HM.Rabain diperlukan langkah-langkah yaitu melaksanakan strategi unggulan dari pengembangan produk berupa pengembangan paket peiayanan medis VK dan OK Kebidanan dan Kandungan.
Saran yang direkomendasikan adalah agar untuk tahun 2003 kedepan, paling tidak sampai 2007, RSUD Dr.HM.Rabain dapat mengaplikasikan hasil penelitian ini sebagai rencana strategis RSUD Dr.HM.Rabain.
Daftar bacaan 17, (1990 -- 2001)

The Strategic Plan of Dr.H.M.Rabain Regional General Hospital Dr.H.M.Rabain Regional General Hospital is the hospital owned by the regional government of Muarta Enim regency. This hospital has existed for more than thirty-four years. However so far it has not shown any significant development as a modern and competitive hospital which can also meet people's demand.
Some main factors which became hindrances for Dr.H.M.Rabain Regional General Hospital are indistinct formulation of its vision and mission, lack of human resources, facilities and infra structure and the implementation of hospital management which is still conservative. Therefore it is very important for this hospital to have a strategic plan so that it can develop and compete in this challenging, competitive era and in the future.
In the planning the strategic plans of Dr.H.1VI.Rabain General Hospital, some researches in the form of operational research have been implemented.
The preliminary stage of compiling is the input stage consisting of external and internal variables. The decision making is done by means of Focus Group Discussion (FGD) method towards the officials or staffs at Dr.H.M.Rabain General Hospital who are classified into structural, functional (general practitioner, specialist) and nurse. Besides, an interview was held to the stakeholders, i.e. The Regent of Muara Enim, The members of regional legislative council, the office chief of Health Department and the Director of Dr.H.M.Rabain regional general hospital.
The secondary stage is matching stage between TOWS Matrix and IE Matrix. The decision making is done by means of FGD.
At the next stage, decision stage is determined by using Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
This research resulted in the position on Internal Fix-it Quadrant by using TOWS Matrix. Where as the research whit IE Matrix resulted in the position of organization on the fifth cell, namely Hold and Maintain. Furthermore, the decision making whit Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) resulted in Strategic selection, i.e Product Development.
The result of this research concludes some measures are required to improve and develop Dr.H.M.Rabain Regional General Hospital, i.e. product development : Paket pelayanan medic VH dan OK Kebidanan dan Kandungan.
The position recommended is for the years 2004 ahead, at least until 2007, Dr.H.M.Rabain Regional General Hospital can apply this research as its strategic plan.
Bibliography, 17th (1990-2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdoel Rasim
"ABSTRAK
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta oleh Pemerintah telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas B2/ Rumah Sakit Pendidikan sejak tahun 1981, namun kenyataannya sampai tahun 1991 masih di bawah standar.
Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah dibidang kesehatan antara lain deregulasi investasi rumah sakit oleh pihak swasta dan asing, serta Rumah Sakit Pemerintah diarahkan sebagai unit swadana, maka agar Rumah Sakit Umum Pemerintah pada umumnya dan RSUD Dr. Moewardi pada khususnya tetap bertahan dan berkembang dalam mencapai misinya, serta untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan bermutu, maka rumah sakit harus dikelola secara profesional.
Atas dasar alasan-alasan di atas, maka RSUD Dr. Moewardi Surakarta perlu menetapkan Pengembangan Perencanaan Strategik RSUD Dr. Moewardi untuk kurun waktu 5 tahun mendatang.
Melalui analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal RSUD Dr. Moewardi Surakarta, maka akan dapat diketahui kondisi saat ini serta kondisi yang diinginkan dalam mencapai misi rumah sakit, yang selanjutnya dapat diketahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan rumah sakit serta hambatan-hambatan dan kesempatan untuk mengembangkan rumah sakit, dan dapat ditetapkan sasaran yang ingin dicapai RSUD Dr. Moewardi sebagai langkah awal untuk penyusunan pengembangan perencanaan strategik RSUD Dr. Moewardi.
Dari hasil penelitian tersebut maka pengembangan perencanaan strategik RSUD DR. Moewardi yang dilaksanakan adalah upaya agar RSUD Dr. Moewardi :
a. harus mengembangkan pusat unggulan pelayanan.
b. harus dikembangkan sebagai rumah sakit swadana.
c. harus segera diselesaikan fasilitas fisik bangunan sesuai rencana induk, dan dilengkapi peralatan medik dan non medik yang memadai serta didukung sumber daya manusia dengan motivasi kerja yang tinggi.
d. harus mampu menarik pasien segmen atas dengan dibangun pavilyun yang mampu bersaing dengan rumah sakit swasta

ABSTRACT
The General Hospital (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta was established by the government as Teaching hospital since 1981, but in realty up to 1991, it does not fully meet the required standard.
According to the deregulation in the government policy in health, private an foreign investment on hospital one promoted. Because the government hospital was directed as a swadana (self Funding) unit, in common for the government general hospital including RSUD Dr. Moewardi have to be able to develop for reaching up the mission, and for answering the society need about the health services, for better and has excellent quality. Therefore the general hospital should be managed professionally.
For reasons mentioned above, RSUD Dr. Moewardi Surakarta has to established a strategic planning development program for the next 5 years.
Through the analysis of external and internal environment of RSUD Dr. Moewardi Surakarta, we will understand about condition, and the condition needed to reach up the hospital mission, then we will know the strength and the weaknesses of the hospital and also the threats and opportunity to develop the hospital. We can established the main target needed to reached up by RSUD Dr. Moewardi, as the first step for arranging strategic planning development program of RSUD Dr. Moewardi.
From the result of the research above, strategic planning development program of RSUD Dr. Moewardi should to be these following steps below :
1. To develop a center of excellent service.
2. It should be developed to become a swadana hospital.
3. To finish the physical building according to the masterplan and furnished with the excellent medical and non medical equipment, and also supported by the dedication of human resources with high motivation.
It should be able to attract the upper class patients with special facility which is able to compete with the private hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Intan Surtana N.
"Medical Check Up Rumah Sakit Karya Bhakti adalah Medical Check Up pertama ada di kota Bogor dan dalam perjalanan pelayanannya sejak tahun 1995 sampai dengan 2002 menunjukkan peningkatan yang bermakna meskipun masih bersifat fluktuatif. Dalam menghadapi pesaing di masa yang akan datang periu dibuat suatu rencana strategis pemasaran Medical Check Up Rumah Sakit Karya Bhakti.
Penyusunan rencana strategis pemasaran Medical Check Up diawali dengan indentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal, yang selanjutnya dianalisis dalam tiga tahap, yaitu Tahap Input, termasuk juga dalam tahap ini adalah penyusunan EFE dan IFE Life Cycles ; dan Tahap Keputusan, untuk menentukan prioritas strategi dengan menggunakan analisis QSPM. Dalam penentuan EFE dan IFE Matrix serta analisis QSPM ditentukan Bobot, Rating dan Attractiveness Score yang dilakukan oleh Focus Group Discussion (FGD).
Pada tahap pencocokan diperoleh 4 (empat) alternatif strategi, yaitu ; Market Development, Product Development, Market Penetration dan Vertical Integration. Pada tahap keputusan dengan menggunakan. analisis QSPM diperoleh Market Penetration sebagai strategi terpilih tanpa mengesampingkan Product Development.
Strategi Market Penetration dilakukan dengan melihat segmentasi pasar, bauran pemasaran, positioning serta produk mix yang tepat. Strategi Market Penetration dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi, membuat website, menunjukkan eksekutif pemasaran dan melengkapi sarana mobil khusus MCU. Sedangkan Product Development untuk mendukung Penetrasi Pasar tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu pelayanan, memberikan discount harga dan melengkapi MCU dengan alat canggih.
Daftar Pustaka (1987 - 2002)

The 2004-2008 Marketing Strategic Plan of Medical Check-Up in Karya Bhakti Hospital in BogorThe Medical Check Up (MCU) in Karya Bhakti Hospital is the first medical check-up available in Bogor. Since its establishment in 1995, the unit has showed a significant facultative increase in its performance. Facing future competition, it is a necessity to formulate a marketing strategic plan for the hospital's MCU. The process began with the identification of internal and external factors, which was analyzed in three stages. Stage one, the input stage, integrated the use of EFE and IFE Matrix. Stage two, which was the matching stage, analyzed IE and TOWS Matrix along with Life Cycle. The last stage, decision stage, set the prioritized strategy using QSPM. EFE and IFI Matrix including QSPM analysis was scaled, rated and scored using attractiveness score set by the outcome of the Focus Group Discussion (FGD).
Four alternative strategies came up in the matching stage: Market Development, Product Development, Market Penetration, and Vertical Integration. In the decision stage, the outcome of QSPM analysis resulted Market Development as the ideal strategy without undervaluing Product Development.
The Market Penetration Strategy is carried out by considering the market segment, marketing mix, market positioning and the ideal product mix. This strategy can be implemented by intensifying promotion, making website, appointing a marketing executive and providing a fully equipped vehicle for MCU. To support Market Penetration, the strategies for Product Development are by increasing the service quality, giving away discount and equipping MCU with sophisticated equipment.
Bibliography (1987 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irena Sakura Rini
"Sampai saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan Rumah Sakit Kanker Dharmais dan memanfaatkan kemampuannya. Jumlah kunjungan pasien untuk pelayanan diagnostik secara keseluruhan memperlihatkan pola yang datar dari tahun ke tahun. Meskipun RSKD adalah rumah sakit khusus milik pemerintah dan berstatus non profit, namun dalam operasionalnya tetap memerlukan pembiayaan.
Tujuan penelitian adalah agar diperoleh suatu disain perencanaan manajemen pemasaran untuk rumah sakit khusus/spesialistik, serta memperoleh gambaran mengenai mekanisame kerja dari komponen yang ada pada setiap sistem dalam manajemen pemasaran, melalui permasalahan yang dihadapi bagian pelayanan diagnostik.
Untuk memperoleh model yang sesuai dilakukan perbandingan antara manajemen pemasaran dari rumah sakit swasta yang berorientasi profit dan rumah sakit khusus milik sebuah yayasan yang telah menerapkan manajemen pemasaran sejak beberapa tahun lalu.
Metode penelitian yang dipakai adalah disain studi kasus dan datanya dianalisa dengan metode kualitatif.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa RSKD memerlukan model pemasaran tersendiri karena memiliki berbagai karakteristik selaku rumah sakit khusus. Untuk itu diusulkan beberapa alternatif dari organisasi dan pengembangan sistem pemasaran. Hasil akhir dari model yang ada merupakan gabungan dan model-model pembanding dan analisa kebutuhan dari pihak yang berkepentingan yaitu pihak direksi selaku sumber konsep, Instalasi Radiodiagnostik, Patologi klinik dan Prosedur Diagnostik selaku pemberi jasa serta Tim Kerja Kanker selaku pemakai jasa. Pemasaran internal terutama bagi tenaga dokter perlu mendapat perhatian khusus, selain didukung oleh sistem informasi yang baik untuk pengambilan keputusan manajemen pemasaran.
Implementasi dari sistem pemasaran yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi acuan bagi RSKD untuk meningkatkan kinerja pelayanannya, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

The Development of a Marketing Plan for the Diagnostic Services of Rumah Sakit Kanker Dharmais (Dharmais Cancer Hospital) At this point in time, not many people know about the existence of Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) nor have many people utilized it's services and capabilities. Over the past few years, the total number of patients utilizing RSKD's diagnostic services has not shown any significant growth. Even though RSKD is a non-profit government owned cancer hospital, significant revenues are still required to fund it's operations.
The objective of this research is to design a marketing plan that addresses the challenges faced by specialist hospitals and to identify the procedures that must be performed within the various marketing functions. This marketing plan was developed by studying the challenges and problems faced by the Diagnostic Services Section at RSKD.
In developing an appropriate marketing model for RSKD, comparisons were made between the marketing strategies of profit oriented privately owned hospitals and the marketing strategies of specialist hospitals owned by foundations.
The method of research utilized in this thesis is the design of case studies and qualitative analysis of the data.
Based on the results of this research, it has been determined that due to the unique characteristics of a specialist hospital, RSKD requires a unique marketing model. Several alternatives for how RSKD's marketing organization should be structured and developed are presented. The resulting marketing model has been based on the merging of applicable concepts from several comparative marketing models and an analysis of the requirements of the key stakeholders including: the Board of Directors - as the conceptualizes; the Radiology Section, the Pathology Section, and the Diagnostic Procedure Section - as the service providers; and the Cancer Team - as the user of the marketing services. Internal marketing, especially for the physicians, requires special attention and must be supported by proper management information systems that can support the marketing function in decision-making.
Through the implementation of the marketing plan developed here, it is hoped that RSKD will be able to improve the quality of services it provides to it's patients and thereby can assist the organization in achieving its goals and objectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjen Dravinne Winata
"ABSTRAK
Rumah sakit MH Thamrin merupakan RS swasta, dengan fungsi sosio-ekonomik di bawah Yayasan RS MH Thamrin, menempati gedung 10 lantai dengan kapasitas 200 tempat tidur, di Jl. Salemba Tengah. Selama ini RS belim menetapkan strategi pemasaran secara eksplisit, dalam penelitian ini akan dibuat perencanaan strategi pemasaran pelayanan unit Poliklinik Gigi dan Mulut sebagai atudi kasus, dengan total kunjugan paling tinggi pada rawat jalan mencapai 35%, poli gigi ini terletak pada lantai 2 di sayap kanan gedung.
Perencanaan dibuat 3 tahap yaitu tahap input yang menggunakan matrix, dengan data faktor-faktor eksternal dan internalnya dikumpulkan dari pengisian kuesioner oleh karyawan RS MH Thamrin yang memenuhi kriteria, data kemudian dikelompokkan dalam faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman, dan faktor internal yang melemahkan atau menguatkan, data diberi rating 1-4 serta weight yang jumlahnya 1,0 untuk unfair masing-masing faktor, hasil tahap ini ditentukan berdasarkan weight score tertinggi, yaitu hasil kali rating dan weight. Tahap selanjutntya tahap matching dengan analisis SWOT didukung analisis SPACE yang datanya dikumpulkan dari pengisian kuesioner oleh karyawan diberi rating oleh pimpinan, hasil dari tahap ini adalah alternatif strategi pemasaran sementara Tahap terakhir adalah tahap decision yang akan menghasilkan urutan prioritas strategi dengan menggunakan analisis QSPM, yang faktornya dari tahap input dan hasilnya ditentukan berdasarkan total nilai TAS (total attractive score) tertinggi, yaitu hasil weight X attractive score. Pada setiap tahap pengisian kuesioner, pemberian rating dan weight pada tahap input, matching analisis SWOT, dan pemberian nilai attractive score tahap akhir digunakan metode Delphi, berdasarkan intuisi terbaik pimpinan dalam diskusi kelompok untuk mengurangi bias penilaian. Para pimpinan yang dianggap berpotensi untuk merencanakan strategi pemasaran poli gigi, adalah Kepala Poliklinik Gigi dan Mulut, dan wakilnya, Kadiv 3DM YRS MB Thamrin, Wadir Umurn, Dokter Penanggung Jawab Rawat inap, Dokter Gigi Senior.
Hasil dari penelitian manyimpulkan, poliklinik gigi dan mulut RS MH Thamrin berada pada posisi, yang dapat menggunakan peluang dan kekuatan yang ada mengatasi ancaman dan kelemahannya dengan strategi agresif. Urutan prioritas strategi pemasarannya yaitu peningkatan jam praktek, memantapkan sebagai pusat rujukan, dan mempertahankan tarif yang rasional dan kompetitif
Daftar bacaan : 35 ( 1984-1997)

ABSTRACT
Marketing Strategic Planning of Dental Clinic MH Thamrin Hospital MH Thamrin Hospital is a private hospital with social-economic function, under the management of MH Thamrin's foundation. The hospital building which has 10 stores with 200 beds capacity, is located on Salemba Tengah Street. Up until this time the hospital hasn't decided marketing strategic explicitly, this study will be made marketing strategic planning of the dental clinic as case study, with (he highest total outgoing patient of 35%. The dental clinic is on the second floor on the right wing of the building.
The planning is formed through 3 stages. First is input stage with the use of EFE and IFE matrix. The data of external and internal factor are gathered from questionnaire, answered by hospital employees that fulfill the qualification.'I71e result of the questionnaire is grouped in opportunities and threads of external factor, and weaknesses and strengths of internal factor. The data giving 1-4 rating, and giving total 1.0 weight for each factor. The result of this stage based on highest weight score. (weight score is `rating' x `weight').
The next stage is matching stage, with the use of SWOT analysis supported by SPACE analysis that the data gathered from questionnaire answered by hospital employees and given rating from hospital government. The result of this stage is alternative in temporary marketing strategy. The final stage is decision stage which will conclude the priority ranks of the marketing strategy, with the use of QSPM analysis, that all the factor derive from input stage, the result based on total highest score of TAS (total attractive score =TAS. weight x attractive score). In each stage of answering questionnaire, giving the rating and weight of input stage, matching SWOT analysis, and giving the attractive score of final stage, is based on the best institution of hospital government in the group discussion, and the Delphi method is used to minimize the bias of this study. Hospital government are the head and the vice of the Dental Clinic, the head of Human Resources Department MH Thamrin hospital's Foundation, the general Vice Director, director of outgoing patient, and senior dentist.
The result of this study concludes that the denta/clinic in MH Thamrin Hospital at a position which can use the opportunities and the strengths that exist, to handle the threats and weaknesses, in the means of developing the dental clinic with the Aggressive Strategy. The priority result of the marketing strategy from this study are adding the operation hour, resoluting as a referring center, and maintaining the rationale an competitive price.
Bibliography: 35(1984-1997)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>