Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hairiyadi
"Permasalahan yang dikaji dalam tesis ini adalah "apa sajakah yang berubah pada masyarakat di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu tahun 1950-1970?? Dan selanjutnya yang perlu juga dikaji dalam tesis ini adalah "faktor-faktor apa sajakah yang memberikan dampak terhadap terjadinya perubahan masyarakat di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu tahun 1950-1970 tersebut."
Berdasarkan hasil penelitian ternyata telah terjadi perubahan masyarakat di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu tahun 1950-1970, antara lain :(1) Munculnya desa-desa dan kota-kota yang baru di sepanjang tepi jalan dan di persimpangan-persimpangan yang masyarakatnya sudah tidak terikat lagi dengan tanah asalnya. Munculnya desa-desa dan kota-kota yang baru tersebut telah menyebabkan berubahnya fungsi dan makna sistem kekerabatan besar yang dikenal dengan istilah bubuhan. Walaupun istilah bubuhan ini masih tetap dipakai tetapi fungsi dan maknanya sudah mengalami perubahan.(2) Berubahnya minat masyarakat terhadap tanaman karet dan tidak lagi mengabaikan tanaman padi maupun tanaman perkebunan yang lain. Karat sudah tidak lagi menjadi salah satu simbol status seseorang di dalam masyarakat. (3) Berubahnya cara kerja para petani dengan melaksanakan Panca Usaha. (4) Berubahnya pandangan masyarakat dalam memperoleh hasil usaha tidak hanya sebatas terpenuhinya kebutuhan hidup yang pokok saja. (5) Perubahan pada nilai dan pandangan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
Faktor-faktor yang memberikan dampak terhadap terjadinya perubahan masyarakat di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu tahun 1950-1970, antara lain pembangunan perhubungan terutama pembangunan dan perluasan jaringan jalan darat, fluktuasi harga karet alam, pembangunan pertanian, transmigrasi dan pendidikan. Semua faktor yang telah disebutkan itu merupakan faktor eksternal. Faktor internal perubahan masyarakat di Kalimantan Selatan, antara lain : keinginan masyarakat untuk bertempat tinggal di tempat-tempat yang dipandang mudah dalam hal interaksi dan komunikasi dengan orang lain serta kemudahan mobilitasnya, kesadaran untuk tidak tergantung hanya dari hasil tanaman karat, kesadaran masyarakat terhadap keuntungan melaksanakan Panca Usaha, kesadaran untuk merubah cara kerja yang bersifat santai, dan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
Berbagai perubahan masyarakat tersebut ada yang terjadinya secara disengaja dan ada pula yang terjadinya secara tidak disengaja. Para petani telah mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan Panca Usaha dalam bidang pertanian dan kesadaran para orang tua terhadap pentingnya pendidikan merupakan perubahan yang terjadinya secara disengaja. Berubahnya fungsi dan makna sistem kekerabatan besar yang dikenal dengan istilah bubuhan, kesadaran masyarakat untuk tidak lagi mengandalkan hidupnya hanya pada hasil tanaman karat dan tidak lagi mengabaikan tanaman padi dan tanaman-tanaman lainnya, setelah datangnya para transmigran penduduk setempat (lokal) merasa terpacu untuk memperoleh hasil usaha tidak hanya sebatas terpenuhinya kebutuhan hidup yang pokok saja, para orang tua yang mempunyai anak yang bersekolah dihormati dan disegani kemudian dipandang sebagai orang yang berpikiran maju oleh masyarakat serta sebutan pelajar yang menjadi sebutan yang prestisius merupakan perubahan yang terjadinya secara tidak disengaja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
306.09 SEJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
338.9 SEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Fenomena peningkatan angka kemiskinan di Kalimantan Selatan menjadi perhatian dalam upaya menurunkan angka kesakitan pada masyarakat miskin. Upaya untuk menurunkan angka kesakitan pada masyarakat miskin dengan menjamin kebutuhan kesehatan masyarakat miskin maka diadakan program Jamkesmas. Program Jamkesmas diharapkan mampu menurunkan angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi dan balita serta angka kelahiran di samping terlayaninya kesehatan masyarakat miskin pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program Jamkesmas sehingga dapat memberikan informasi dan pertimbangan dalam membuat kebijakan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin/kurang mampu di Kalimantan Selatan. Metode: Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif disajikan dengan secara deskriptif eksploratif dengan mengambil fokus lokasi di 5 kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Selatan, dipilih berdasarkan kategori wilayah geografis, IPM, dan angka kemiskinan dan dilakukan selama 6 bulan. Instrumen penelitian dengan angket (kuesioner), wawancara mendalam (in-depth interview) kepada berbagai narasumber yang berkompeten dan berdasarkan data lapangan (dengan pengamatan langsung), serta telaah dokumen. Hasil temuan lapangan dianalisis dengan metode content analysis (analisis isi)."
BULHSR 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
H. Aberan
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
TA3559
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Heykhal Belvage
"Penelitian etnografi ini mencoba memahami kondisi yang terjadi pada masyarakat di kawasan garis depan (frontier) Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat di tengah arus besar kuasa investasi dan eksploitasi sumber daya alam. Introduksi pembangunan dan tawaran kemakmuran merangsek terus-menerus hingga mempertaruhkan kehidupan mereka sendiri. Relasi historis mereka dengan lingkungan perlahan-lahan tersingkirkan. Penelitian ini memilih dua karakteristik masyarakat yang berada di lahan gambut; Pertama, masyarakat lokal Dayak Kanayatn di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dan Kedua adalah kehadiran masyarakat transmigrasi di Desa Banyubiru, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan. Dua tempat ini mewakili dua karakteristik masyarakat, yakni masyarakat tempatan dan pendatang. Keduanya kini bermukim di kawasan yang oleh negara didefinisikan sebagai wilayah Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG). Dengan memaparkan fenomena antropologis di dua lokasi KHG, penelitian ini berargumentasi bahwa eksistensi masyarakat di kawasan gambut kian terhimpit ruang hidupnya. Upaya-upaya restorasi di tengah kian meluasnya kapitalisme ekstraktif, bila tidak ditangani secara hati-hati, beresiko mengkonversi kompleksitas sistem sosial menjadi rumus-rumus teknis pembangunan belaka.

This study aimed to understand the conditions of two communities in the frontier regions of West Kalimantan and South Sumatra amidst a great flow of investment and exploitation of natural resources. The development program and the offer of prosperity continuously come until it risks their own lives. Furthermore, the relation between community’s history and the environment is gradually ignored. This study was conducted in two locations which represented different community characteristics. First, the community of Dayak Kanayatn in Teluk Bakung village, Sungai Ambawang subdistrict of Kubu Raya district, West Kalimantan, representing local people. Second, transmigrants in Banyu Biru village, Air Sugihan subdistrict, Ogan Komering Ilir district, South Sumatra, representing the immigrant. These two locations represented two characteristics of the community: the local and immigrant community. Both of them are now living in areas of Peatland Hydrological Units (KHG). By using ethnography approach to describe anthropological phenomena in two KHG areas, this study argued that the living space of community in the peatland is increasingly shrunk. If the restoration efforts in the midst of increasingly widespread extractive capitalism is not carefully handled; thus, it is at risk of converting the social system complexity into mere technical development formulas."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019
900 HAN 2:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ramli Nawawi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
907.598 36 RAM t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ramli Nawawi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984/1985
395 RAM t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lisyawati Nurcahyani
Yogyakarta: Kepel Pess, 2017
959.84 LIS d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>