Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tajan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model struktur kecepatan gelombang P, koreksi stasiun dan kajian tektonik tiga wilayah BMG ( BMG Wilayah I - III ). Model struktur kecepatan dan koreksi stasiun ditentukan dengan metoda inversi kuadrat terkecil. Sedangkan kajian tektonik dilakukan berdasarkan analisis distribusi hiposenter dan stres gempa dari data mekanisme fokus.
Model struktur kecepatan yang dihasilkan umumnya lebih cepat dari pada model struktur Jeffrey-Mien maupun model Curray dan Fauzi kecuali pada kedalaman 0-34 km. Kecepatan gelombang P pada kedalaman 0-34 km untuk BMG Wilayah I lebih lambat dari pada BMG Wilayah II dan lebih Iambat dari pada BMG Wilayah III. Koreksi stasiun berkisar antara -0,96 hingga 0,22 detik untuk BMG Wilayah I, -0,19 hingga 0,43 detik untuk BMG Wilayah II dan -0,23 hingga 0,10 detik untuk BMG Wilayah III.
Kemiringan penunjaman lempeng tektonik BMG Wilayah I berkisar antara 44 ° - 50 0, BMG Wilayah II antara 53 ° - 65 ° , sedangkan BMG Wilayah III antara 60 ° - 65 Stres gempa BMG Wilayah I bagian Tenggara cenderung berarah Selatan Barat Daya - Utara Timur Laut dan berubah ke Barat Laut - Tenggara di bagian Barat Laut. Pada bagian Barat BMG Wilayah II stres gempa cenderung berarah Selatan Barat Daya - Utara Timur Laut dan semakin ke Timur bergeser ke arah Barat Laut - Tenggara. Sedangkan di BMG Wilayah III mempunyai dua pola, yang cenderung berarah Timur - Barat pada daerah yang makin ke Timur, yang mungkin disebabkan oleh perubahan arah penunjaman.
Stres gempa yang dominan pada BMG Wilayah I kedalaman 0 - 150 km adalah down dip compression, pada BMG Wilayah II kedalaman 0 - 100 km adalah down dip compression , dan pada kedalaman 100 - 300 km adalah down dip tension . Sedangkan pada BMG Wilayah III kedalaman 0 - 100..km adalah down dip compression, 100 300km down dip tension dan pada kedalaman yang lebih dari 300 kin adalah down dip ' compression.

ABSTRACT
Velocity Structures, Station Corrections And Study For The Tectonic Of Three Meteorological And Geophysical Regions (Sumatera, Java And Nusatenggara)We have determined the model of P-wave velocity structures, station corrections and study for the tectonic of three Meteorological and Geophysical Regions ( Region I, II and III). P-wave velocity structures and station corrections have been computed by the method of the least-squares inversion , whereas the tectonic research has been done by analysis of hypocenters and stress distributions.
The obtained velocity structure model was lower than.the model of Jeffrey-Sullen, or Curray and Fauzi for 0 - 34 km deep and faster for the deeper layer. P-wave velocity at 0-34 km deep for the Region I was lower than the Region II and Region III. The station corrections were obtained -0.96 to 0.22 seconds for the Region I , -0.19 to 0.44 seconds for the Region II and -0.23 to 0.10 seconds for the Region III.
The dipping of the tectonic plate of Region I was 44°-50 °, Region II was 53 0-65 ° and Region III was 60 °-65 °. Stresses at Southeast of Region I had trend to Southsouthwest - Northnortheast direction and changed to Northwest-Southeast at Northwestern part. In the Western of Region II stresses had trend to South southwest - Northnortheast and changed to Northwest - Southeast at the Eastern part, while in Region III had two patterns with trend to East - West direction at Eastern part, due to the change of direction of subduction.
In Region I the down-dip compression dominated the slab down to the depth of 150 km. In Region II the down-dip compression dominated the slab down to the depth of 100 km, while down-dip tension occured at 100 to 300 km deep. In Region III the down-dip compression dominated the slab down to the depth of 100 km,down-diptensions dominated the slab from 100.to 300 km deep, while below this depth the earthquakes were dominated by the down-dip compression.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
S27986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Eko Kurniawan
"Pengetahuan dan pengembangan panas bumi sangat penting saat ini untuk diketahui oleh masyarakat luas karena pemanfaatan potensi panas bumi secara langsung merupakan salah satu solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat disekitarnya.
Panas bumi yang terletak di daerah Pincara, Sulawesi Selatan merupakan sistem panas bumi non–vulkanik yang potensinya dapat digunakan secara langsung.
Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengetahui potensi panas bumi adalah metode gaya berat. Kemampuan metode gaya berat untuk mencari nilai variasi batuan dibawah permukaan dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur–struktur yang mengontrol keberadaan sistem panas bumi.
Pengolahan data lanjutan dengan metode talwani dilakukan terhadap hasil pegolahan data gaya berat awal sehingga didapatkan penampang vertikal 2D yang lebih baik dari pegolahan data yang hanya mengandalkan korelasi data geologi.

Knowledge and development of geothermal energy is very important nowadays to be known due to the utilization of direct use in geothermal energy is one alternative solution to meet the energy needs by the public surround.
Geothermal area that located in Pincara, South Sulawesi is a non-volcanic geothermal system that can be used directly.
One of the geophysical methods that can be used to determine the geothermal potential is gravity method. The ability of gravity method to find the variation of rock below the surface can be used to identify the structure that controls the existence of a geothermal system.
Advanced data processing by the method of Talwani carried out on the initial gravity data processing so we obtain a 2D vertical cross-section which is better than the data processing that just relying on geological data correlation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kustita Rhamadania
"Telah dilakukan pengukuran nilai gayaberat di daerah Gunung Endut Kabupaten Lebak Provinsi Banten Pengukuran tersebut didasarkan pada manifestasi sumber panas bumi yang ada disekitar daerah Gunung Endut Pengolahan data dilakukan dengan melakukan koreksi gayaberat hingga menghasilkan anomali Bouguer dan pengolahan data lanjut menggunakan metode Talwani Maka diperoleh penampang struktur bawah permukaan 2D yang kemudian dikomparasi dengan peta geologi Anomali gayaberat mengindikasikan keberadaan intrusi batuan beku di Cikawah Penampang 2D yang didapatkan dengan menggunakan metode Talwani memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pengolahan data yang hanya mengandalkan data geologi.

The gravity measurement had been carried out in the Mount Endut It is located in Lebak area Banten province The measurement is based on the manifestations of geothermal resources that exist around the area Firstly the gravity data is corrected by gravity correction to obtain Bouguer profile which separated regional and local anomaly Then we have carried out the advace processing data using Talwani method to produce cross section subsurface structure in target area The result of prosessing should that the igneous intrusion is happend in cikawah area The igneous intrution structure is very clearly obtained from Talwani analyzed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramdhani
"Dalam eksplorasi geofisika terutama eksplorasi panasbumi, ada dua kriteria dalam memilih target pengeboran yang baik yaitu zona dengan temperatur tinggi dan zona dengan permeabilitas tinggi. Zona dengan temperatur tinggi berasosiasi dengan posisi keberadaan heat source dan juga daerah up flow, sementara zona dengan permeabilitas tinggi disebabkan karena adanya suatu patahan atau rekahan yang berhubungan dengan struktur geologi bawah permukaan.Pada dasarnya, struktur geologi bawah permukaan dapat diindikasikan dengan adanya kontras resistivitas yang disebabkan karena fluida panas dan konduktif yang mengisi zona-zona rekahan dan patahan, atau disebabkan karena perbedaan formasi dengan resistivitas yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan pembuatan model sintetik 3D mengenai berbagai struktur geologi permukaan dan dilakukan analisispolar diagram, induction arrow dan splitting curvesehingga diperoleh pemahaman dan karakteristik setiap model sintetik yang kemudian diimplementasikan pada data riil MT.
Penelitian ini menghasilkan bahwa diagram polar dapat menunjukkan adanya kontras resistivitas di bawah permukaan dimana kontras resistivitas ini dapat berhubungan dengan struktur geologi, dan bahwainduction arrow dapat menunjukkan objek yang lebih konduktif di bawah permukaan serta splitting nya kurva MT dapat memberikan informasi dekat atau jauhnya suatu stasiun pengukuran MT terhadap batas kontras resistivitas atau batas suatu struktur.

In geothermal explorations, there are two criteria to determine the best drilling target zone: high temperature zone and high permeability zone. High temperature zone is associated with the position of heat source, while high permeability zone is associated with subsurface geological structure (fault and fracture). In general, subsurface geological structure can be indicated by subsurface resistivity contrast which caused by conductive fluids filling the fracture zone or caused by different formation with different resistivity. The resistivity contrast will produce impedance polarization of MT data as the response of the structure which will be represented graphically by polar diagram. It also will produce splitting on the MT curve. While position of conductive anomaly can be detected by induction arrow. Therefore, 3D forward modeling is carried out to have knowledge about concept and characteristics of polar diagram, induction arrow and splitting curve of various synthetic geological structure to be implemented on real MT data.
This research conclude that elongation of polar diagram could provide information on the strike direction in which polar diagram give the response of relatively parallel or perpendicular to the strike, while the magnitude of induction arrow could show where the conductive zone and the distance between MT stations with the location of structure will affect the frequency at which the splitting MT curve occurs.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Seto Putra Hermawan
"ABSTRAK
Seiring waktu, perkembangan makna tektonik mengarah pada materialitas, tindakan terampil dalam arti spesifik yaitu teknik dalam menghadirkan ekspresi visual dan estetika yang terwujud dalam struktur dan konstruksi. Teknologi beton mencakup pengetahuan tentang materialitas, teknik dan bentuk. Materialitas mengarah pada sifat dan karakteristik sebagai hal mendasar dalam menentukan teknik mengolahnya. Material beton merupakan material bentukan, teknik mengolahnya dengan mencetak (casting) pada cetakan untuk menghasilkan bentuk (form). Skripsi ini membahas material beton dalam konteks tektonik, bagaimana teknik pengolahan material beton dengan berbagai teknik agar menghasilkan perwujudan bentuk yang mengandung kualitas estetika tektonik dari elemen struktur dan konstruksi serta kualitas ruang sebagai elemen ruang

ABSTRACT
Over time, the development of tectonic significane lead to materiality, skillfull action within the meaning of spesific is a technique in presenting visual expression and aesthetics that materialized in the structure and constraction. Concrete technology include knowledge of materiality, techniques and forms. Materiality leads to the nature and characteristics as fundamental in determine the technique process. The concrete material is a material formed. The technique process by casting on the mold to produce form. This thesis discusses the concrete material in the context of tectonic, how the concrete materials process technique with various technique to produce manifestation form that contain the aesthetic tectonic qualities of structural elements and construction as well as the spatial quality as an element of space"
2016
S65657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Sofyan
"Daerah prospek panasbumi Arjuno - Welirang berada di wilayah Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu. Geologi daerah ini didominasi oleh batuan vulkanik berumur Kuarter. Penelitian ini memfokuskan pada metode gayaberat untuk mengetahui struktur bawah permukaan. Manifestasi permukaan yang ada di daerah ini berupa fumarol yang terletak di puncak Gunung welirang dan juga mata air panas di sebelah barat dan baratlaut Gunung Welirang. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya lapisan clay cap, reservoar dan juga batuan panas yang berbentuk updome yang berada dibawah Gunung Welirang. Dengan mengintegrasikan data geologi, geokimia dan juga geofisika maka model konseptual dari sistem panasbumi Arjuno Welirang bisa kita buat dengan menggabungkan ketiga data tersebut.

Arjuno – Welirang geothermal prospect area is located in the Regency of Malang, Regency of Mojokerto, Regency of Pasuruan, and Batu City. This prospect has a geological area dominated by Kuartery volcanic rocks. This study focuses on gravity method to determine the subsurface structure. Surfcace manifestations in the form of fumaroles of this area is located on a Mountain top Welirang and hot springs in the west and northwest of Mount welirang. This result indicate the presence of a layer of clay cap, reservoir, and also indicate the presence of hot
rock shaped updome under Mount Welirang. Integrate data with geological, geochemical, and geophisical well as conceptual model of a geothermal system Arjuno – Welirang we can make by combining the three data.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Hussein Flowers Rizqi
"ABSTRAK
Daerah penelitian termasuk dalam fisiografi Pegunungan Kulon Progo sebelah timur, tepatnya di Sungai Niten, Kecamatan Giripurwo, Kulon Progo, DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur geologi dan hubungan stratigrafi Formasi Andesit Tua dan Formasi Sentolo. Metode penelitian meliputi pengamatan data struktur geologi meliputi data kekar dan sesar sedangkan data stratigrafi menggunakan metode pengukuran stratigrafi (MS) yang dilakukan di Formasi Andesit Tua bagian atas dan pada Formasi Sentolo bagian bawah. Berdasarkan hasil pengolahan data, sesar utama pada daerah penelitian adalah Right Slip Fault, dengan besaran rake yang didapat 5odan net slip N 340 oE. Bidang sesar utama memiliki arah dan kemiringan N 335o E / 55o. Arah gaya utama sesar diperoleh dari pembacaan (σ1) pada sesar utamayaitu didapatkan 50o, N 220oE, sesuai dengan arah umum extensional fracture yang berarah timurlaut-baratdaya. Pengaruh struktur geologi berupa sesar mendatar Mengkanan Niten, memotong satuan Breksi Andesit dan Batupasir Tufan karbonatan. Intepretasi pada peta geologi daerah penelitian terdapat offset pelamparan bukit di timur Sungai Niten. Offset bukit tersebut dikontrol oleh pergerakan Sesar Mendatar Mengkanan Niten. Hal itu didukung dengan sebaran satuan Breksi Andesit melampar hingga ke selatan di sebuah bukit kecil, sebelah timur Sungai Niten. "
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2019
600 JIA XI:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Pratama Hernanto
"Kepulauan Tanimbar yang berada dalam posisi kunci di dalam Busur Banda, memperlihatkan susunan struktur geologi yang rumit dan masih belum sepenuhnya dijelaskan. Busur Banda adalah salah satu wilayah geologi yang paling kompleks dan dipenuhi kontroversi di planet ini. Salah satu struktur geologi kompleks yang terdapat di Kepulauan Tanimbar adalah struktur patahan. Dalam penelitian ini, metode gravitasi dan seismik diintegrasikan untuk mengidentifikasi dan mengetahui jenis patahan. Dengan memanfaatkan data gravitasi berupa anomali gravitasi, first horizontal derivative (FHD), dan second vertical derivative (SVD), dapat ditentukan distribusi dari lintasan patahan. Selain menentukan distribusi dari lintasan patahan, nilai SVD juga digunakan untuk menentukan jenis dari patahan dengan cara membandingkan nilai mutlak maksimum dan minimum SVD. Beberapa jenis patahan yang telah diidentifikasi menggunakan nilai SVD kemudian diverifikasi dengan data penampang seismik 2D. Dengan metode gravitasi, ditemukan 25 lintasan patahan dimana 15 lintasan memiliki jenis patahan normal dan 10 lintasan memiliki jenis patahan naik. Dari 25 lintasan patahan, 5 lintasan patahan diverifikasi dengan metode seismik. Metode seismik berhasil memverifikasi metode gravitasi dalam menentukan jenis patahan. Keberadaan dan jenis patahan yang ditentukan oleh perbandingan antara nilai mutlak minimum dan maksimum SVD pada 5 lintasan patahan dapat diverifikasi oleh penampang seismik 2D. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas penentuan jenis patahan dengan menggunakan perbandingan nilai SVD.

The Tanimbar Islands, situated at a pivotal position within the Banda Arc, exhibit a complex geological structure that has not been fully elucidated. The Banda Arc is one of the most complex and controversial geological areas on this planet. One of the complex geological structures found in the Tanimbar Islands is the fault structure.. In this study, gravity and seismic methods are integrated to identify and understand the type of faults. By utilizing gravity data such as gravity anomalies, First Horizontal Derivative (FHD), and Second Vertical Derivative (SVD), the distribution of fault traces can be determined. In addition to determining the distribution of fault traces, the SVD values are also used to determine the type of faults by comparing the absolute maximum and minimum SVD values. Several types of faults that have been identified using SVD values are then verified with 2D seismic cross-section data. Using gravity methods, 25 fault traces were found, where 15 traces have normal faults and 10 traces have reverse faults. Of the 25 fault traces, 5 fault traces were verified with seismic methods. Seismic methods successfully verified the gravity methods in determining the type of faults. The presence and type of faults determined by the comparison between the absolute minimum and maximum SVD values on the 5 fault traces can be verified by 2D seismic cross-sections. However, further research is needed to understand the effectiveness of determining the type of faults using the comparison of SVD values."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Muflihendri Widyarta
"Lombok dan Nusa Tenggara adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki pengaturan tektonik yang cukup kompleks. Dengan keteraturan ini, tidak jarang di kawasan itu sering terjadi fenomena bencana alam. Salah satu hal yang paling mengejutkan adalah terjadinya serangkaian gempa berkekuatan Mw> 5.0 yang mengguncang wilayah utara pulau Lombok pada tanggal 29 Juli 2018 (Mw = 6,4), 5 Agustus 2018 (Mw = 6,9), 9 Agustus 2018 (Mw = 5.9), 19 Agustus 2018 (Mw = 6.3 dan 6.9) dan 25 Agustus 2018 (Mw = 5.5). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi struktur tektonik di bawah permukaan daerah yang terjadi gempa menggunakan metode tomografi. Metode ini memanfaatkan data perekaman waktu tempuh gempa yang direkam pada stasiun rekaman yang tersebar di beberapa titik, di mana data yang digunakan berasal dari 15 stasiun rekaman BMKG. Hasil tomogram menunjukkan kontras nilai anomali dalam model Vp dan Vs yang setelah dicocokkan dengan data bola mekanisme fokal, diindikasikan bahwa kontras nilai anomali dikaitkan dengan keberadaan struktur sesar yang memiliki sudut penyisihan sekitar ± 20-30 ° dan tipe sorong dorong. Dorong patahan ini kemudian diindikasikan sebagai penyebab terjadinya gempa bumi dengan magnitudo Mw> 5.0 di atas, yang mengguncang bagian utara pulau Lombok pada bulan Juli-Agustus 2018.

Lombok and Nusa Tenggara are among the regions in Indonesia which have quite complex tectonic settings. With this regularity, it is not uncommon in the region that natural disasters often occur. One of the most surprising things was the occurrence of a series of earthquakes of Mw> 5.0 magnitude which shook the northern region of the island of Lombok on July 29, 2018 (Mw = 6.4), August 5, 2018 (Mw = 6.9), August 9, 2018 (Mw = 5.9), 19 August 2018 (Mw = 6.3 and 6.9) and 25 August 2018 (Mw = 5.5). This study aims to identify the condition of tectonic structures below the surface of the earthquake area using tomographic methods. This method utilizes the recording data of earthquake travel times recorded at recording stations that are scattered at several points, where the data used comes from 15 BMKG recording stations. The results of the tomogram showed the contrast of anomaly values ​​in the Vp and Vs models which after being matched with spherical focal mechanism data, indicated that the contrast of anomalous values ​​was associated with the presence of fault structures that had allowance angles of around ± 20-30 ° and the thrust type. This fault is then indicated as the cause of an earthquake with a magnitude of Mw> 5.0 above, which shook the northern part of the island of Lombok in July-August 2018."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>