Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126594 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Djuwita
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan telaahan kepuasan kerja dan kinerja serta hubungannya satu sama lain diantara perawat di RS Islam Jakarta Timur (RSIJT}. Guna mengetahui hal tersebut, maka disain penelitian merupakan suatu studi deskriptif analistik dengan pengambilan data secara cross sectional, Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja dan tingkat kinerja perawat. Sedangkan analisis statistik dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja, faktor-faktor kepuasan apa yang paling erat hubungan/pengaruhnya terhadap kinerja, serta komponen kepuasan kerja yang mana yang paling penting peranannya.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kepuasan kerja dan kinerja perawat di RSIJT umumnya cukup baik. Faktor finansial merupakan penyebab utama ketidakpuasan, kemudian didapatkan bahwa seluruh faktor kepuasan mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja baik secara sendiri-sendiri maupun secara keseluruhan. Sedangkan faktor kepuasan yang paling erat hubungan/pengaruhnya terhadap kinerja adalah faktor psikologi.
Selain hasil di atas, terbukti pula bahwa masing-masing faktor kepuasan saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu dalam upaya perbaikan tingkat kepuasan kerja dan tingkat kinerja perawat tidak dapat dilakukan hanya terhadap faktor psikologi saja, melainkan harus menyeluruh agar didapatkan hasil yang optimal.

The Relationship between Nurse?s Job Satisfaction and Job Performance in Jakarta Timur Islamic Hospital The purpose of this study was to get a description of job satisfaction and job performance and also the connection of each other among nurses in Jakarta Timur Islamic Hospital (JTIH). For this purpose a study has been conducted using a descriptive analytic design with cross sectional data collection. This descriptive analytic was cultivating nurse?s job satisfaction and job performance degree. Statistic analysis was used to observe the existence of relation between job satisfaction and job performance, and also to found out job satisfaction factors which has the closest relationship with job performance, and job satisfaction component which played the main role.
The result of this study showed that the degree of nurse?s job satisfaction and job performance in JTIH was generally good. The financial factor that was the main cause of job dissatisfaction. All job satisfaction factors had significant relationship with all job performances, but among those job satisfaction factors, psychological factor that had the most significant relationship with each and the whole job performance. Its also proved that job satisfaction factors were connected to each other.
Based on the above, the improvemental effort to nurse's job satisfaction and job performance degree cannot only be done to psychological factor, but comprehensively to all factors to get the optimal results.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T1472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Sri Ambarwati
"Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan kesehatan dirumah sakit adalah faktor kualitas pelayanan keperawatan. Upaya untuk menjamin kualitas asuhan keperawatan dengan digunakannya Standar Asuhan Keperawatan.
Dari data angket pelayanan keperawatan di RS. Setia Mitra, yang menyatakan sedang 9% dan yang kurang 4%. Juga keluhan dari Staf Medis mengenai ketidakmampuan beberapa perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor karakteristik perawat hubunganannya dengan prestasi kerja dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang pemasangan infus, balans cairan, pembuatan EKG dan pemasangan kateter.
Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian diskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional secara kuantitatif. Pengambilan data primer dilakukan dengan mengadakan wawancara dan pengamatan langsung terhadap kegiatan tindakan keperawatan, data sekunder didapatkan dari pengumpulan data-data terkait.
Responden dalam penelitian ini sebanyak 25 perawat. Analisa data terdiri dari analisa data univariat serta bivariat dengan tabulasi silang dan Chi Square.
Hasil yang diperoleh adalah karakteristik perawat sebagian besar berpendidikan SPK, belum pernah mengikuti pendidikan tambahan, mempunyai masa kerja singkat, berumur muda dan belum menikah. Perawat dengan pendidikan lebih tinggi dan pernah mendapatkan pendidikan tambahan lebih baik dalam melaksanakan tindakan keperawatan. Dalam uji Chi Square didapatkan hubungan bermakna antara karakteristik lama kerja perawat dengan tindakan pembuatan EKG dan pemasangan kateter ; umur perawat dengan tindakan balans cairan, pembuatan EKG dan pemasangan kateter ; status pernikahan perawat dengan tindakan pemasangan infus dan balans cairan ; tanggung jawab/jabatan dengan tindakan balans cairan, pembuatan EKG dan pemasangan kateter.
Saran untuk R.S. Setia Mitra adalah meningkatkan pengetahuan/ketrampilan perawat, mengikut sertakan dalam pendidikan program khusus D-III keperawatan, melengkapi dan mensosialisasikan Standar Asuhan Keperawatan, mengisi formasi kepala ruangan serta mengupayakan rekruitment yang lebih selektif.

Analyzing the Relationship Between the Nurse Characteristic Aspects and Her Work Performance in Carryng Out Caring Activities in the Vip and Lantai Bawah Hospital Ward at the Setia Mitra Hospital in South JakartaOne of the aspects influencing the success of a hospital's health care is its nursing care service' quality. An effort to assure such quality is the introduction of the Nursing Care Training Standard.
In a questionnaire regarding the Setia Mitra Hospital's nursing care, nine percent (9%) of the respondents said it is "acceptable" and four percent (4%) "insufficient". In addition, the Medical Staff complaints about the lack of skill of some nurses in carrying out their duties.
This research has the objective to identify characteristic aspects of the nurse in correlation with her work performance in carrying out nursing activities such as putting in an infusion, balancing the liquid, making an ECG and inserting a catheter.
This kind of research is both analytical and descriptive, conducted by a quantitatively cross sectional approach. Recording the primary data is conducted by interviews and directly monitoring the nursing activities, the complementary data have been obtained by collecting them.
Twenty five (25) nurses are the respondents in this research. The data analysis includes both uni and bivariat data analysis with cross tabulation as well as Chi Square.
The result attained forms the nurses' aptitude. A great part of them attended the vocational education, they have never had additional education, have short employment, are young of age and unmarried.
Nurses with a higher education and who once had received additional education are better in carrying out their nursing duties. The Chi Square test reveals significant correlations between the characteristic of the time span required by a nurse in order to make an ECG and insert a catheter; her age and balancing the liquid, making an ECG and inserting a catheter; her matrimonial status and putting in an infusion and balancing the liquid, making an ECG and inserting a catheter.
A suggestion to the Setia Mitra Hospital is to improve the nurse' knowledge/ skill, participation in education programs especially the 3 -year Diploma Program for Nursing, completion and socialization of the Nursing Care Training Standard in addition, filling the room supervisor's position as well as being more selective.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusbandi
"Peningkatan mutu manajemen sumberdaya manusia di rumah sakit antara lain dititikberatkan pada peningkatan kinerja karyawan rumah sakit. Dalam hal ini menjadi penting untuk meningkatkan kinerja perawat, karena jumlah perawat mencapai 50 - 60% dari seluruh sumber daya manusia di Rumah sakit, dan berhubungan langsung dengan pasien secara terus-menerus sepanjang hari. Oleh karena itu pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan jelas mempunyai kontribusi yang sangat menentukan mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji hubungan antara iklim organisasi dan kinerja perawat di rumah sakit Islam Jakarta Timur.
Penelitian dirancang dengan memakai metode survei dengan pendekatan korelasional dan data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur dengan memakai sampel sebanyak 60 orang perawat. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner berskala (Skala Likert) yang dikalibrasi dengan memakai uji validitas butir dan perhitungan koefisien reliabilitas. Validitas butir dihitung dengan memakai koefisien korelasi butir dari Pearson dan reliabilitas dihitung dengan memakai rumus dari Alpha Cronbach. Sedangkan persyaratan analisis data diuji dengan normalitas populasi (uji Kolmogorov-srnirnov) dan pengujian homogenitas varians populasi (statistik Levene).
Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Pertama, penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara iklim Organisasi dan Kinerja Perawat yang bermakna bahwa makin baik iklim organisasi di rumah sakit, makin baik kinerja perawatnya. Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Y = 39,88 + 0,485 X. Artinya setiap kenaikan 1 skor iklim organisasi akan dapat meningkatkan kinerja perawat sebesar 0,485. Kedua, koefisien korelasi sederhana antara kedua variabel tersebut ry = 0,67 dan koefisien determinasi r2 = 0,45, arlinyn variasi kinerja perawat yang dapat dijelaskan oleh iklim organisasi sebesar 45 %. Implikasi hasil penelitian tersebut adalah kinerja perawat dapat ditingkatkan melalui upaya memanfaatkan iklim organisasi.

The increasing of quality of the hospital human resources management emphasize to the increasing of hospital staff performance. In this case, its important increasing the nurse performance, as well as the large number of nurse, about 50-60 % of the entirely of human resources of the hospital, and they have a direct contact with the patient whole day. Nursing service as the part of the integral health service has a certain contribution to the hospital quality service.
The purpose of this study is to investigate the relationship of organizational climate and job performance among nurses in Jakarta Timur Islamic Hospital (JTIH). The study is designed to be conducted using survey method with co relational approach and the obtained data are analyzed by means of descriptive and inferential statistics. It is based at Jakarta Timur Islamic Hospital, including a sample of 60 nurses. The study data to be collected are obtained by scaled questionnaire (using the Likert scale), which has been calibrated in product moment correlation by Pearson and reliability is assessed by Alpha Cronbach. The conditions for analysis are assessed by population normality test (Kolmogorov-Smirnov test) and homogeneity of population variance test (Levene statistics).
The results are as follow: First, a positive relationships is found between organizational climate (X) and job performance (Y), to be expressed in regression equation of Y = 39,88 + 0,485 X. Second, simple coefficient correlation of ry = 0,67. and coefficient determination of r2 = 0,45 all of them are statistically significant. These result give a suggestion that nurse's job performance can be increased by utilizing organizational climate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T3366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Dawud
"Penelitian ini bermaksud mengungkap kontribusi iklim organisasi BLIP Bandung dan kepuasan kerja terhadap kinerja kerja instruktur BLIP Bandung., dengan analisis fungsional dan derajat keterkaitan antara variabel iklim organisasi, kepuasan kerja dan kinerja kerja instruktur.
Hipotesis yang diajukan adalah : (1) Derajat keterkaitan dan daya determinatif antara variabel iklim organisasi BLIP Bandung dengan kinerja kerja instruktur cukup berarti dan signifikan, (2) Derajat keterkaitan dan daya determinatif antara variabel kepuasan kerja instruktur dengan kinerja kerja instruktur cukup berarti dan signifikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh gambaran bahwa : (1) Variabel iklim organisasi BLIP Bandung mempunyai pengaruh terhadap kinerja kerja BLIP dengan klasifikasi cukup; (2) Variabel kepuasan kerja instruktur mempunyai pengaruh cukup terhadap kinerja kerja instruktur BLIP Bandung, (3) Secara empirik kinerja kerja instruktur BLIP Bandung dapat diterangkan oleh variabel iklim organisasi BLIP Bandung dan kepuasan kerja instruktur; (4) Iklim organisasi BLIP Bandung ternyata merupakan faktor determinan terhadap kinerja kerja instruktur BLIP Bandung dan kepuasan kerja instruktur turut pula berkontribusi terhadap kinerja kerja instruktur; (5) Secara bersama-sama variabel iklim organisasi BLIP Bandung dan kepuasan kerja instruktur merupakan faktor yang mempunyai kesejajaran fungsi dalam meningkatkan kinerja kerja instruktur.
Kedua hipotesis tersebut ternyata dapat diterima dengart tingkat korelasi yang cukup menurut skala Guilford tentang ketentuan batas-batas r. Terdapatnya koefisien korelasi ini bukan berarti hanya variabel iklim organisasi dan kepuasan kerja instruktur yang berpengaruh terhadap kinerja kerja instruktur BLIP Bandung, namun masih ada variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja kerja instruktur. Karena itu perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai varibel-variabel yang lain yang berpengaruh terhadap kinerja kerja instruktur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muslim Sudirman
"Dengan semakin bertambahnya jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang (RSMH), beban kerja perawat pelaksana dirasakan semakin besar, Tenaga perawat di RSMH berjumlah 634 orang sedangkan jumlah kapasitas tempat tidur berjumlah 660 tempat tidur: Di instalasi Penyakit Dalam RSMH Palembang, jumlah tempat tidur (162 TT) dengan jumlah tenaga perawat (65 orang), atau rasio 2 : 5 menunjukkan bahwa RSMH Palembang sepertinya belum mencapai standar RS Tipe A dan B. Menurut Departemen Kesehatan ratio antara perawat dengan TT adalah 3 perawat : 2 tempat tidur. Hal ini salah satu penyebabnya adalah kurang meratanya pendistribusian tenaga perawat, disisi lain masih banyaknya tenaga perawat yang ditempatkan pada unit-unit non keperawatan. Tenaga perawat yang dipekerjakan di unit rawat jalan mencapai lebih dari 100 orang. Hal ini diduga rnerupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perawat.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat. Sampel dari penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja pada Ruang Rawat inap Instalasi Penyakit Dalam RSMH Palembang berjumlah 58 orang. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner tanpa dilakukan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan kinerja perawat (p=0,000), dengan subvariabel yang dominan dalam mempengaruhi kinerja perawat adalah sistem penugasan.
Peneliti memberikan saran kepada RSMH Palembang, yang meliputi perbaikan dalam hal pendistribusian tenaga perawat, perlunya dilakukan supervisi yang terus menerus, perlunya evaluasi kinerja secara berkala dan pemberian penghargaan (reward). Selain itu peneliti juga menyararankan agar setiap perawat memahami Standard Operating Procedure (Protap) sebagai bentuk operasional dari sistem penugasan yang jelas dan terukur.

The Relationship of Job Responsibility and the Task of Nursing Staff at in Patient Wards of Internal Deasease Unit in RSMH Palembang in 2003The more patients treated in RSMH Palembang, the bigger job responsibility the nursing staffs have. The nurse working load get larges, the totality of whole nurses in Dr. Mohammad Hoesin Hospital now are 634 man, and total of capacity of hospital's bed are 660 beds. In the Department of Interns the ratio of the beds (165 beds) compared with numbers of nursing staff (65 nurses) or in the ratio of l to 2,5 shows that RSMH Palembang nursing staff is 3 nurses to 2 beds. One of the reason is unspread about distribution of a nursing staff, on the other side, still a lot of a nursing staff to get position in non-nursing units, beside that about 100 nursing staff does at out patient unit. This is supposed to have affected the tasks of a nursing staff. On the other side, a nursing staff does a lot more administrative work than does her nursing routine tasks. This is supposed to have affected the tasks of a nursing staff.
This research is aimed to observe the relationship between the job responsibility with the task of nursing staff. The samples of this research are 58 nurses working at the in patient wards of Internal Disease Unit in RSMH Palembang.
The result of this research shows that there is a significant relationship between the job responsibility with the task of nursing staff and the dominant variable which influence the nursing staffs task is the system of order.
The researches suggests that increase i.e. nurse distribution, continuous supervision, periodic evaluation of the tasks, and reward given. The other case the researches suggest that every nursing staff at RSMH Palembang should understand Standard Operating Procedure (Protap) as an operational form a distinct and measurable order system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexy Oktoman Djohansjah
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan karakteristik individu, motivasi dan kepemimpinan dengan kinerja perawat diruang rawat inap Rumah Sakit Polisi Pusat RS Sukanto Jakarta. Masalah ini timbul disebabkan belum adanya standardisasi tenaga keperawatan yang berguna untuk meningkatkan pelayanan keperawatan. Karakteristik individu, motivasi tenaga keperawatan dan kepemimpinan atasan merupakan faktor- faktor yang membentuk kinerja perawat agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan Potong Lintang (Crass Sectional). Sampel penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Polisi Pusat RS Sukanto Jakarta sejumlah 121 orang sebagai total sampel. Data yang diperoleh merupakan data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur terhadap sampel.
Hasil analisis bivariat dengan uji statistik chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara usia, masa kerja, motivasi dan kepemimpinan dengan kinerja. Berdasarkan analisis multivariat yang nenggunakan uji regresi logistik didapatkan variabel masa kerja mempunyai hubungan terkuat dengan kinerja tenaga keperawatan.
Disarankan untuk menggunakan informasi penelitian ini untuk kebijakan manajemen sumber daya manusia khususnya dalam perekrutan dan pengembangan karir.

Connection of Individual Characteristic, Motivation and Leadership with Nurse Labor Work in RS Sukanto Central Police Hospital Jakarta 2004This research was conducted to analyze relationship of individual characteristics, motivation and leadership with nurse's performance in nursery room at RS Sukanto Central Police Hospital. This problem occurs because there is no nurse standardization which is useful to increase nurse's service. Individual characteristic, nurse labor motivation and superior leadership are hypothetically related to nurse's performance enough. The design which is used in this research is Cross Sectional study. Research sample is all nurses in nursery rooms at RS Sukanto Central Police Hospital with 121 respondents as total sample. The received data are primary data throughout the interview using structured questionnaire for each sample.
The bivariate analysis result with chi-square statistical test shows that there's a significant relationship between age, sex, work time, motivation and leadership with nurse's performance. Based on multivariate analysis which is using logistic regression test, shows that work time variable is the only variable related to performance.
It is suggested to use this research information for human labor management policy especially for recruitment and career development.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T 12787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Atmariamsyah
"Manajemen risiko rumah sakit adalah upaya untuk meminimalkan kerugian finansial rumah sakit yang berhubungan dengan kecelakaan dan mencegah kejadian yang tidak diharapkan. Manajemen risiko pelayanan keperawatan merupakan bagian dari manajemen risiko rumah sakit yang meliputi aktivitas identifikasi risiko, menganalisis risiko, mengontrol risiko dan pembiayaan risiko.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perawat pelaksana terhadap manajemen risiko pelayanan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, dengan desain penelitian cross sectional, jumlah sampel 96, dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 11 Juli 2003.
Hasil analisis, didapatkan variabel karakteristik dan persepsi perawat pelaksana tidak ada hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana. Secara proporsi, responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko baik mempunyai kinerja baik lebih besar (64,6%) dibandingkan dengan proporsi responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko buruk (52,1%).
Disarankan kepada Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta untuk dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana khususnya yang berkaitan dengan manajemen risiko yaitu perlu diadakan training dan pembinaan kepada perawat pelaksana yang mempunyai persepsi buruk terhadap manajemen risiko, perlu menciptakan budaya kesadaran pembuatan incident report, dan memasukan aktivitas manajemen risiko ke dalam performance appraisal.
Daftar Pustaka 55 (1978-2002)
An Analysis of the Relationship of the Nurses Practitioners Perception to the Hospital Risk Management Related to the Nursing Service with Nurses Practitioners Performance at Pondok Indah Hospital, Jakarta in 2003Hospital, risk management activities seek to minimize the hospital's financial loss in relation to incident and untoward events. The nursing service in the risk management as a part hospital risk management activities have an important role in risk identification, risk analysis, risk control and risk financing.
The purpose of this research to identify the relationship between nurse practitioners perception to the hospital risk management toward the nursing service and practitioners nurses performance at Pondok Indah Hospital, from July 7 until July 11, 2003. This research used cross sectional design, of 96 respondents.
The research results were found no significant correlation between characteristics and practitioners nurses perception with nurses practitioners performance. In a manner of proportion good risk management perception have a better performance (64,6%) more than bad risk management perception (52,1%).
Recommendation to the management includes; conducting regular training and couching in order to improve nurses practitioners performance who have bad perception of a risk management; create good climate to improve nurses awareness in writing prompt incident report, to develop performance appraisal in every activity of the risk management.
References 55 {1978-2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi Ardinoto
"Masuknya era pasar bebas khususnya di Asia (AFTA) dan pelaksanaan visi Indonesia Sehat Tahun 2010, maka dapat dirasakan kebijakan-kebijakan pemerintah mulai dijalankan dalam antisipasi situasi ini. Akan tetapi hal tersebut dirasakan belum cukup, masih ada rasa kekhawatiran dari berbagai kalangan di masyarakat sehubungan dengan kualitas SDM khususnya di sektor kesehatan.
Hal tersebut tidak lepas dari permasalah laten tenaga pengajar kita seperti rendahnya penghasilan, rendahnya pendidikan dan keterampilan, tidak lengkap dan tidak terpeliharanya sarana pendukung pendidikan dan sebagainya. Akibatnya berdampak pada rendahnya tingkat pemenuhan kepuasan kerja tenaga pengajar yang lambat laun dapat mempengaruhi kualitas dari penampilan pengajaran guru/dosen.
Oleh sebab itu, diperlukan suatu penelitian untuk memahami faktor-faktor pemenuhan kebutuhan kepuasan kerja secara spesifik yang berhubungan dengan penampilan pengajaran dosen di suatu wilayah tertentu sehingga intervensi dapat dilakukan lebih efisien dan efektif.
Penelitian dengan pendekatan cross sectional dan teknik analisis uji korelasi dilakukan di seluruh Akper swasta Jakarta Barat tahun 2004. Sebagai subjek penelitian adalah dosen tetap berjumlah 56 orang, sumber informasi dari pejabat Akper (3 Direktur dan 2 Pudir) dan 270 mahasiswa senior. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan variabel bebas adalah persepsi pemenuhan kebutuhan kepuasan kerja dan variabel terikat adalah persepsi penampilan pengajaran dosen tetap.
Hasil penelitian, menunjukkan tingkat penampilan pengajaran dosen rata-rata cukup baik 75,8% (3,79 skala Likert). Analisis bivariat didapat hasil, adanya hubungan yang bermakna pada derajat kepercayaan 95% (p<0,05) antara penampilan pengajaran dosen dengan pemenuhan kebutuhan kepuasan kerja pada sub variabel prestasi kerja, tanggung jawab kerja, gaji/penghasilan, kondisi fisik kerja dan hubungan rekan kerja. Sebaliknya, tidak terdapat hubungan yang bermakna (p>0,05) antara penampilan pengajaran dosen dengan sub-sub variabel pengakuan kerja, rasa aman bekerja serta pembinaan-supervisi.
Melalui analisis multivariat di dapat hasil variabel bebas yang mempunyai hubungan paling kuat dengan penampilan pengajaran dosen adalah sub variabel tanggung jawab (P max,=0,669) dengan persamaan Regresi Linier Berganda yang sesuai : Tingkat Penampilan Pengajaran = 0,412 + 0,715 (tanggung jawab) + 0,299 (gaji) + 0,192 (hubungan kerja) - 0,248 (rasa aman bekerja).
Untuk meningkatkan penampilan pengajaran dosen pada institusi Akper daerah penelitian, agar tetap mengupayakan peningkatan keterampilan dan pendidikan pada staf dosennya dan perlu memberikan perhatian yang lebih fokus pada aspek tanggung jawab kerja, gaji/penghasilan, hubungan rekan kerja dan rasa aman dalam bekerja, melalui tindakan intervensi holistik atau parsial.
Daftar bacaan : 41 (1984 - 2004)

Analysis on Relationship Between the Fulfillment of Work Satisfaction Need and Teaching Performance of Lecturers in Private Nursing Academies in West Jakarta Year 2004The free market introduction in Asia, particularly AFTA and the implementation of Healthy Indonesia 2010 vision has influenced government policies in all sectors. However, there is still concern in the readiness of Indonesia to face the challenge especially concern on human resources quality in health sector. The above mentioned concern is related to latent problems on health lecturer's situation such as low income, low education and skill, poor maintenance of education facilities and others. These, in turn, influenced the level of work satisfaction among health lecturers and their quality of teaching performance. In this regard, there is a need to conduct research to investigate factors related to teaching performance as to make the intervention more effective and more efficient.
This study was a cross-sectional study with correlation analyses covered all private Nursing Academies in West Jakarta year 2004. Subjects of the study were 56 lecturers, 3 Directors/Vice Directors and 270 senior students. Data were collected through questionnaires contained independent variables of perception on the fulfillment of work satisfaction need and dependent variable of perception on teaching performance.
The study showed that the average of teaching performance was good, i.e. 75.8% (3.79 on Likert scale). Bivariate analysis showed significant relationship between performance and work achievement, work responsibility, income, work physical condition, and relationship with colleagues. No significant relationship found between performance and work actualization, secure feeling, and supervision. Multivariate analysis showed that the most dominant factor was work responsibility (f3max~.669) with model: Performance = 0.412 + 0.715 responsibility + 0.299 income + 0.192 relationship- 0.248 secure feeling.
To improve teaching performance, it is recommended to improve education and skill among lecturers and provide adequate and focused support on work responsibility, income, relationship with colleagues, and secure feeling at work through both holistic and partial interventions.
References: 41 (1984-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ubbay Ujziana
"Dalam era globalisasi seperti sekarang pelayanan sangat menentukan suatu organisasi. Oleh karena itu pengeiolaan sumber daya manusia khususnya tenaga sanitasi puskesmas merupakan suatu hal yang utama dalam menunjang pelaksanaan pelayanan program penyehatan lingkungan secara keseluruhan, sehingga pelayanan program penyehatan lingkungan yang efektif dan baik akan dapat diberikan kepada masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Permasalahan yang dihadapi adalah belum diketahuinya hubungan faktor kepuasan kerja dengan kinerja tenaga sanitasi puskesmas di Kabupaten Majalengka. Dengan demikian tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang hubungan faktor kepuasan kerja dengan kinerja tenaga sanitasi puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Variabel penelitian dibatasi pada faktor kepuasan kerja yang ditinjau dari faktor intrinsik (mencakup kesesuaian togas. prestasi, tanggung jawab, otonomi) dan faktor ekstrinsik (mencakup hubungan antar pribadi, tempat ketja, peralatan kerja, gaji dan upah, promosi, pengembangan karier) terhadap kinerja tenaga sanitasi puskesmas.
Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan survey atau studi penampang dengan pendekatan cross sectional Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja dan tingkat kinerja tenaga sanitasi puskesmas. Sedangkan analisis data dilakukan melalui uji statistik nonparametric dengan menggunakan uji korelasi Spearman untuk melihat ada tidaknya hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja tenaga sanitasi puskesmas.
Penelitian ini dilakukan terhadap 35 orang tenaga sanitasi puskesmas sebagai unit sampel penelitian. Data diambil pada tanggal 15 Mei sampai dengan 25 Juni tahun 2001 di Kabupaten Majalengka.
Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kepuasan kerja tenaga sanitasi puskesmas adalah 65,65 % dari responden menyatakan puas, 20,9 % responden merasa cukup puas, dan 13,45 % dari responden merasa tidak puas dan tingkat kinerja tenaga sanitasi puskesmas adalah 71,6 % tenaga sanitasi puskesmas berkinerja baik, 21,4 % tenaga sanitasi puskesmas berkinerja cukup baik, dan 7,0 % tenaga sanitasi . puskesmas berkinerja buruk. Dari hasil analisis bivariat hubungan antara faktor kepuasan kerja dengan kinerja tenaga sanitasi puskesmas didapatkan hasil bahwa adanya hubungan antara faktor kepuasan kerja dengan kinerja tenaga sanitasi puskesmas di Kabupaten Majalengka (p < 0,05).
Berdasarkan analisis multivariat dengan menggunakan uji t, maka subfaktor promosi dan otonomi yang mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja tenaga sanitasi puskesmas di Kabupaten Majalengka. Dan subfaktor promosi dan otonomi mempunyai pengaruh yang besar dalam meningkatkan kinerja tenaga sanitasi puskesmas di Kabupaten Majalengka.
Dengan hasil tersebut, dirasa perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menggali lebih dalam faktor-faktor yang berhubungan dengan kinetja tenaga sanitasi puskesmas, dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan variabel penelitian yang lebih lengkap.
Daftar bacaan : 49 (1955 ? 2000)

Correlation Between Job Satisfaction and Performance of Sanitation Staffs of Public Primary Health Centers in Majalengka 2001In globalization era like today quality of service in an organization is very important matter, so it needs good administration of human resources, In public primary health center, sanitation staffs have moat important fole to de the enviroment sanitation program effectively for community to enhance public health degree.
This research objective is do find out correlation between job satisfaction and performance of sanitation division staffs in public primary health centers in Majalengka regency, Province of West Java. Using variable related to job satisfaction faktor which divided in two, extrinsic (Le task aljiistmtent. achievement, responsibility, and autonomy) and extrinsic (i.e. persoiral relationship, work envirnnient, work instrumens, salary and wages, promotion, aid carrier development.
Research methodology survey by cross sectional approach to determine ! ve I of satisfaction end learn of performance. Data analysis using non parametric chili :tical test wkir-ii is Spearman corelation test to find any correlation between level of ,etietiletiou with performance.
Research sample unit is 35 staffs of sanitation, data collected between 15 May to 25 June 2001 in Majalengka regency, Province of West Java
The results are 65,65 % of respondents were satisfied, 20,9 % respondents were satisfied enough, and 13,45 % respondents were not satisfied, and for the performance, 71,6.% have good performance, 21,4 % average, and 7,0 % have bad performance. From bivariat analysis results there is correlation between job satisfaction with performance (p 0,05).
From multivariate analysis with t test, sub factor promotion and autonomy have close correlation to performance of sanitation stpirs in public primary health centers.
Based on these findings advance research is reccesary to investigate each factors more detail and using mare sample and variabel for the better results.
Bibliography : 48 (1955-2000)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zakaria
"Keperawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan di rumah sakit dan merupakan unsur penting dalam mendukung tercapainya peningkatan pelayanan rumah sakit. Sebagai konsekuensinya pelayanan keperawatan harus didukung oleh tenaga keperawatan yang profesional. Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme keperawatan adalah melalui pengembangan karier keperawatan, karena karier merupakan harapan dari kehidupan kerja perawat yang erat hubungannya dengan prestasi kerja.
Desain penelitian yang digunakan untuk menganalisis hubungan harapan karier dengan prestasi kerja adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di RSUD Swadana Jombang pada bulan Mei dan Juni 2002, dari 168 perawat pelaksana yang memenuhi syarat sebanyak 128 orang. Pengumpulan data mengenai aspek harapan karier dan prestasi kerja dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan penilaian langsung oleh kepala ruangan. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan komputer. Untuk menguji hubungan antara karakteristik, harapan karier dengan prestasi kerja digunakan uji chi-square, serta analisis regresi logistik ganda untuk memprediksi faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi kerja.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan proporsi harapan karier dan prestasi kerja pelaksana pelaksana di RSUD Swadana Jombang tergolong rendah, dari 128 responden 53,9% mempunyai harapan karier rendah dan 55,5% mempunyai prestasi kerja rendah. Hasil analisis korelasional terdapat hubungan yang bermakna anatara harapan karier dengan prestasi kerja, namun ada kecenderungan perawat pelaksana yang mempunyai harapan karier tinggi. mempunyai prestasi kerja rendah. Jenis kelamin dan tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna dengan harapan karier dan prestasi kerja, dimana pria cenderung mempunyai harapan karier tinggi tetapi wanita lebih tinggi prestasi kerjanya. Sedangkan perawat pelaksana D III Keperawatan cenderung mempunyai harapan karier tinggi namun prestasi kerjanya rendah dibandingkan SPK.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka untuk meningkatkan prestasi kerja perawat pelakana hendaknya manajemen rumah sakit melakukan perencanaan dan pengembangan karier individu dan organisasi, serta mendesain lingkungan kerja keperawatan melalui model praktek keperawatan profesional (MPKP).
Daftar pustaka 56 (1974 - 2001)

An Analysis on The Correlation between Nurse Career Expectancy and their Job Performance in RSUD Swadana Jombang, 2002Nursing cannot be separated from the health service of a hospital. It is also an important part in supporting the improvement of hospital service. In order to improve it, nursing service must be supported by professional nurses. One way to improve nurse professionalism is Nurse career development because career is a wish or hope from nurse work life, moreover career also has close relationship with job performance.
The design used to analyse the correlation between career expectancy and job performance is cross sectional. The samples are all nurses in RSUD Swadana Jombang. The study was done in May and June 2002. We got 128 nurses of 168 nurses in the hospital. The data was collected by using questioner about the aspects of career expectancy and job performance and by using direct supervision of the head room or head nurse. We use computer to process and analyse the. data. The writer also conducted chi-square test to measure the correlation between characteristic, career expectancy, and job performance. We also use multiple logistic regression analysis to predict the most influence factors of job performance.
Based on the analysis, it found that the proportion of career expectancy and job performance in RSUD swadana Jombang is low. It is 53.9 % of 128 nurses have low career expectancy and 55,5 % of 128 nurses have low job performance. From the analysis we also found out that there is significant relationship between career expectancy and job performance. The nurse tends to have high job expectancy and low job performance. While sex and education level also have significant result; male nurse tend to have high career expectancy and female tend to have higher job performance. From education level, nurse who graduated from nursing diploma have career expectancy but their job performance is lower than nurses graduated from SPK. Based on the study the writer recommend that in order to improve job performance, the hospital have to make a plan and organization and career development. The hospital also needs to design nurse work environment by conducting nurse professional practical model.
Bibliography 56 (1974 - 2001)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 10519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>