Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177780 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zamida
"Pendahuluan

Pengembangan industri dipandang sebagai hal yang penting dari pembangunan ekonomi suatu negara untuk meningkatkan taraf hidup suatu masyarakat. Dalam proses ini sektor industri diharapkan akan berkembang dan menjadi lebih kuat. Serta menumbuhkan daya saing yang lebih tinggi, sehingga memungkinkan sektor industri memberikan sumbangan yang jauh lebih berarti pada penerimaan devisa bagi negara yang bersangkutan.

Pada kebanyakan negara berkembang sektor industri pengolahan merupakan sektor yang paling cepat tumbuh dalam perekonomian. Hal ini menyebabkan negara-negara sedang berkembang sangat ingin memajukan sektor industri pengolahan ini.

Dua dasawarsa antara tahun 1966-1985 merupakan kurun waktu pertama industrialisasi yang menunjukkan peningkatan industri yang cepat dan berkelanjutan dalam sejarah Indonesia. Menjelang tahun 1980-an untuk pertama kalinya Indonesia muncul sebagai suatu negara industri yang cukup berarti di antara negara-negara berkembang.

Antara tahun 1973-1984 merupakan tahun-tahun dimana sektor industri pengolahan Indonesia tumbuh hampir dua kali lebih cepat dari pada industri sejenis di Korea dan Singapura, dan lebih dari dua kali laju pertumbuhan industri serupa di India dan Pilipina, sehingga secara keseluruhan Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam negara berpendapatan menengah bawah.

Pada dasawarsa pertama setelah tahun 1966 pertumbuhan sektor industri pengolahan di Indonesia nampak terpusat pada berbagai barang konsumsi dan barang setengah jadi. Ini merupakan salah satu ciri-ciri strategi yang biasa disebut dengan strategi substitusi impor.

Pala Industrialisasi dengan strategi substitusi impor ini biasanya diawali dengan pembangunan industri-industri ringan yang termasuk dalam industri hilir dan kemudian secara bertahap akan mengarah pada pembangunan industri berat yang merupakan industri hulu?
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ivestasi merupakan salah satu faktor penting berkaitan dengan penciptaan kesempatan kerja. Studi ini bertujuan mengkaji perkembangan penananman modal asing dan perannya dalam menyerap tenaga kerja. Metode eksplorasi digunakan untuk menjelaskan karakteristik industri dan regresi panel untuk menghitung elastisitas penyerapan tenaga kerja terhadap Penanaman Modal Asing (PMA). Data diperoleh dari Badang Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2002 hingga 2007. Dari tersebut didapatkan beberapa temuan. Pertama, industri kimia dan farmasi adalah industri yang memiliki nilai paling besar terhadap total PMA, yakni 26,88 persen dari total PMA, namun memberikan sedikit kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Kedua, industri tekstil adalah industri yang paling besar menyerap tenaga kerja walaupun memiliki nilai investasi kecil terhadap PMA, sehingga industri tersebut termasuk dalam kategori industri yang paling evisien. Terakhir, analisa pool least square regression memperlihatkan bahwa dibutuhkan investasi sebesar US$ 370 PMA untuk menyerap setiap satu tenaga kerja."
JKIN 3:2 (2008) (2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Lestari
"The purpose of this research is to give empirical evidence about the relationship between working capital management to profitability for companies and investors. This research uses purposive sampling method as sampling method. The population of this research is manufacture companies that are listed on Indonesian Stock Market from 2010 to 2014 with 230 sample in total. This research uses panel data regression significant with eviews 7.0 program. This research have independent variables which are working capital factors with variable measurements as follows: days on receivables, days on payables, days on inventories, and cash conversion cycle. Dependent variable in this research is profitability with return on assets as variable measurement and control variables in this research are firm size, sales growth, leverage, current asset ratio, and current liability ratio. This research shows that days on account receivables and cash conversion cycle are affecting return on assets variable and days on payables and day on inventory variable are not affecting return on assets variable."
Bandung: Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung, 2018
330 EKSP 10:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sektor industri manufaktur telah mengalami transformasi struktural dari industri berbasis substitusiimpor menjadiindustri berorientasi ekspor...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sirajuddin
"Penelitian ini membahas tentang model pengelolaan pelabuhan dan peningkatan kinerja logistik pada sektor industri pelabuhan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan karena Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Namun, efisiensi logistik pelabuhan masih belum memuaskan, hal ini terlihat dari kinerja dwelling time masih 5-6 hari, dan biaya logistik masih 24,64% dari produk domestik bruto. Model ini dibangun dari 9 variabel laten dan 33 variabel manifest. Keseluruhan variabel yang digunakan berdasarkan studi literatur dan hasil wawancara langsung dengan 20 praktisi/ahli di bidang logistik pelabuhan, dan melalui focus group discussion untuk memastikan keseluruhan indikator yang digunakan sesuai dengan kondisi dan karakteristik pelabuhan di indonesia.
Untuk membangun dan menguji model, penelitian ini menggunakan metode Structural equation modeling dimana terdapat 15 hipotesis yang digunakan. Sebanyak 500 kuesioner yang didistribusikan ke berbagai stakeholders industri pelabuhan, Namun, hanya 260 kuesioner yang valid untuk dapat diproses lebih lanjut. Hasil perhitungan persamaan struktural diperoleh bahwa faktor political economic environment berpengaruh signifikan terhadap model pengelolaan pelabuhan, dan model pengelolaan pelabuhaan berupa pemisahan dengan tegas antara operator pelabuhan dan regulator pelabuhan dan pengembangan pelabuhan dalam bentuk konsesi berpengaruh signifikan terhadap infrastructure and port facility, hinterland accessibility, quality of services, integration information system, price and incentive strategy; efisiensi customs clearance and administration procedure. Dalam model ini, efisiensi customs clearance and administration procedure yang diintegrasikan dengan operator pelabuhan terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja logistik pelabuhan melalui quality of services, integration information system.
Model ini juga membuktikan bahwa Efisiensi customs clearance and administration procedure berpengaruh signifikan terhadap quality of services, integration information system, dan price and incentive strategy. Begitupula infrastructure and port facility terhadap quality of services; quality of services terhadap kinerja logistik pelabuhan; dan integration information system terhadap kinerja logistik pelabuhan; berpengaruh signifkan terhadap kinerja logistik pelabuhan. Sedangkan variabel yang menurut responden tidak berpengaruh signifikan adalah hinterland accessibility terhadap quality of services dan price and incentive strategy terhadap kinerja logistik pelabuhan.
Selain itu, dari hasil pengujian signifikansi model menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja logistik pelabuhan ekpor-impor di indonesia, prioritas utama yang perlu dilakukan adalah integration information system antara operator dan customs baru kemudian dilakukan price and incentive strategy, quality of service, infrastructure and port facility, dan terakhir hinterland accessibility.

This study discusses the port management model and improved logistics performance in the port industry sector in Indonesia. This research was conducted because Indonesia has great potential to become the world's maritime axis. However, the efficiency of port logistics is still not satisfactory, this can be seen from the dwelling time performance of still 5-6 days, and logistics costs still 24.64% of gross domestic product. This model was built from 9 latent variables and 33 manifest variables. All variables used are based on literature studies and the results of direct interviews with 20 practitioners/experts in the field of port logistics, and through a focus group discussion to ensure that all indicators used are by the conditions and characteristics of ports in Indonesia.
To build and test the model, this study uses the Structural equation modeling method where there are 15 hypotheses used. A total of 500 questionnaires were distributed to various port industry stakeholders. However, only 260 questionnaires were valid for further processing. The results of structural equation calculations show that political-economic environment factors have a significant effect on the port management model, and port management models in the form of explicit separation between port operators and port regulators in the form of concessions have a significant effect on infrastructure and port facilities, hinterland accessibility, quality of services, integration of information system, price and incentive strategy, efficiency of customs clearance and administration procedure. In this model, the efficiency of customs clearance and administration procedures integrated with port operators has proven to have a significant effect on port logistics performance through the quality of services, integration information systems.
This model also proves that the efficiency of customs clearance and administration procedures has a significant effect on the quality of services, integration of information systems, and price and incentive strategies. Also infrastructure and port facility for quality of services; quality of services to the performance of port logistics; and integration of information systems to port logistics performance; significant effect on port logistics performance. While the variables which according to respondents do not have a significant effect are hinterland accessibility to quality of services and price and incentive strategies to port logistics performance.
In addition, the results of testing the significance of the model indicate that to improve the performance of import-export port logistics in Indonesia, the main priority that needs to be taken is the integration of information systems between operators and customs and then a price and incentive strategy, quality of service, infrastructure and port facilities, and finally the hinterland accessibility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2636
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Natalia Paulina
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada pekerja di sektor ritel di Jepang
Perubahan industri yang terjadi di Jepang menyebabkan pemngkatan pada
sektor ntel dalam beberapa dekade terakhir dan sekahgus menyerap banyak
tenaga kerja ke dalam sektor mi terutama pekerja non reguler (hi-seishain)
Masalah yang dikaji dalam penelitian mm adalah faktor-faktor apa yang
menyebabkan terjaclinya peningkatan pekerja hi-seishain terhadap sektor
mndustn ntel di Jepang dan mengapa terdapat berbagai macam kategori
pekerjaan di mndustn ntel di Jepang Data yang diperoleh merupakan data
sekunder dan hasil penelitian kepustakaan serta pengumpulan data dan
sumber sumber publikasi lamnnya seperti artikel di internet maupun dan
jurnal Metode anahsis yang digunakan dalam penelitian mm adalah metode
penyajian analisms desknptif dimana analisa permasalahan dijelaskan
dengan menggambarkan menguraikan atau melukiskan suatu keadaan
yang sedang berlangsung berdasarkan data dan miormasi yang diperoleh
dan objek penelitian Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa perusahaan ntel menggunakan pekerja
non reguler (hi seishain) untuk menerapkan sistem kerja yang fleksibel
Fleksibilitas kerja dalam bisnis ntel didesain untuk dapat mengatur jam
operasional kerja dan luas ukuran usaha Fleksibilitas tersebut
menyebabkan terjadinya kasualisasi kerja yang terjadi dalam industri ntel
yang dikarenakan adanya kesesuaman antara keinginan perusahaan dan
pekerja.

ABSTRACT
This study focuses on workers in the retail sector in Japan The
changes in industries in Japan causes an increase in the retail sector in
the recent decades It also absorbs a lot of workers into this sector
especially the non regular workers (hi-seishain) The problems/issues
examined in this study are factors causing an increase in hi-seishain
workers against the retail industry sector in Japan and the reasons for
various categories of jobs in the retail industry in Japan The data obtained
is secondary data from literature research and data collection from other
sources publications such as articles on the internet and from the journal
The method of analysis used in this research is descriptive analysis method
whereby the presentation of analysis of the problem is explained by
depicting or describing a situation that is ongoing based on data and
information obtained from the object of research Based on the research and
analysis it can be concluded that retail companies use non-regular
workers (hi-seishain) to implement a flexible working system Flexibility
of work in the retail business is designed in order to set the operating
hours of work and the sales floor space of the business Flexibility has
caused the casuahzation of employment which occurs in the retail
industry due to the compatibility between desires of companies and
workers.
"
2011
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endrati Fariani
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26300
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endrati Fariani
"Tidak ditemukan abstrak"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
15-19-888115205
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syahresmita
"ABSTRAK
Industri pengolahan rotan sangat diharapkan menjadi salah satu tumpuan sumber penerimaan devisa bagi Indonesia. Melihat dari sumber daya hutan (rotan) dan jumlah tenaga kerja yang dimiliki Indonesia, produk barang jadi rotan dapat dikatakan mempunyai keunggulan komparatif dipasar internasional, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk barang jadi rotan Indonesia, namun daya saing tersebut cenderung semakin menurun. Dalam era globalisasi setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan daya saingnya. Untuk itu perlu adanya strategi yang tepat dalam rangka peningkatan daya saing industri pengolahan rotan Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi daya saing produk barang jadi rotan Indonesia dipasar internasional, mengetahui peran pemerintah dan memberikan alternatif strategi peningkatan keunggulan daya saing industri pengolahan rotan Indonesia.
Identifikasi daya saing produk barang jadi rotan Indonesia dilakukan melalui perhitungan Revealed Comparative Advantage (RCA); sedangkan penentuan strategi peningkatan keunggulan daya saing industri pengolahan rotan Indonesia menggunakan teknik Proses Hirarki Analitik dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing menurut Diamond Porter's.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang lebih berperan dalam peningkatan keunggulan daya saing industri pengolahan rotan adalah: kondisi permintaan, diikuti secara berurutan oleh faktor kondisi; industri terkait dan pendukung; strategi; struktur dan persaingan; kebijakan pemerintah dan kesempatan/peluang. Pelaku yang diharapkan dapat lebih berperan aktif dalam peningkatan keunggulan daya saing industri pengolahan rotan Indonesia adalah industri, diikuti oleh pemerintah, lembaga keuangan/ perbankan, industri pemasok, asosiasi, negara tujuan ekspor dan negara pesaing.
Sedangkan alternatif strategi yang lebih diprioritaskan adalah penciptaan iklim usaha kondusif, diikuti oleh peningkatan promosi dan informasi pasar serta penguatan keterkaitan aktivitas dalam rantai nilai, walaupun bobot setiap alternatif strategi tidak jauh berbeda."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Biborn Tua
"ABSTRAK
PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi bingkai foto.
Perakitan tempat dilakuknnnya penelitian ini, merupakan salah satu divisi yang ada di perusahaan ini, selain divisi pengolahan kayu dan divisi finishing kayu.
Dalam rangka pengalihan sebagian kapasitas produksi ke pabrik yang baru, maka pihak perusahaan melakukan pengalokasian tenaga kerja langsung, agar jumlah tenaga kerja langsung yang ada pabrik yang lama dalam jumlah yang seimbang dengan jumlah kapasitas produksi baru.
Berdasarkan keadaan yang ada di atas, maka diadakan penelitian tentang berapa jumlah tenaga kenja yang seimbang untuk kondisi kapasitas produksi yang baru, agar efisiensi produksi dapat ditingkatkan menjadi lebih tinggi dari efisiensi produksi yang lama.
Kelebihan tenaga kelja yang ada akan dialokasikan untuk divisi perakitan pada pabrik yang baru.
Dengan menggunakan metode-metode dalam penyeimbangan lintas, dalam hal ini yang digunakan metode Peringkat Bobot Posisi dan metode COMSOAL, dapat diperoleh hasil penyeimbangan berupa jumlah tenaga kerja langsung, stasiun kerja yang baru, nilai efisiensi, tundaan waktu (balance delay) dan Iain-lain. Setelah penelitian dan perhitungan dilalcukan, basil yang diperoleh ternyata menunjukkan bahwa kenerja lintas terpasang pada kondisi awal memang cukup rendah dihandingkan dengan hasil penyeimbangan lintas yang dilakukan setelah penelitian. Hasil perhitungan diperoleh, diselesaikan dengan menggunakan bantuan program komputer QSOM

"
1996
S36657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>