Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atikah M. Zaki
"Salah satu indikator dari mutu pelayanan bagian bedah adalah lama hari rawat pasien bedah tertentu.
Dari hasil pengamatan sebelumnya diketahui, bahwa lama hari rawat untuk pasien bedah Appendicitis di Rumah Sakit Islam Jakarta tahun 1993 cukup tinggi,yaitu 6.6 hari dengan SD 3.4.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat pasien bedah Appendicitis di Rumah Sakit Islam Jakarta.
Metode penelitian adalah cross sectional dengan memakai data sekunder,yang diambil dari sampel dengan No kode ICD 540.9 (Appendicitis Acut) dan No kode 542 ( Appendicitis Kronis ) yang dirawat di kelas I,II dan III, selama Th 1993.
Analisa statistik menggunakan bantuan komputer dengan memakai program Epi Info 5.01 B yang di disain oleh WHO dan C D C (center for disease control).
Dari hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa ada 4 faktor yang berasal dari faktor input (jenis penyakit dan diagnosa dasar ),faktor proses (dokter operator) dan faktor lingkungan (kelas perawatan pasien) yang berhubungan dengan lama hari rawat.
Sedangkan 4 faktor lainnya yaitu faktor umur, jenis kelamin, penjamin biaya rawat dan sifat operasi tidak dapat di buktikan berhubungan.
Jenis penyakit Appendicitis Kronis, yang mendapat tindak bedah, lama hari rawatnya lebih panjang dibandingkan dengan jenis penyakit Appendicitis Acut.
Pasien dengan diagnose dasarnya lebih dari satu, pada tindak bedah Appendik, lama hari rawatnya lebih panjang daripada pasien dengan diagnose dasarnya tunggal hanya Appendicitis saja.
Dokter operator tamu, merawat pasien lebih lama daripada dokter operator tetap (Fulltimer) Rumah Sakit.
Sedangkan lama hari rawat pasien bedah Appendik di ruang perawatan kelas III, lebih panjang dibandingkan dengan pasien yang di rawat di ruang perawatan kelas I dan II.
Diharapkan dari hasil penelitian dan saran saran yang disampaikan, dapat membantu peningkatan kualitas pelayanan pasien rawat inap pada umumnya dan pasien bedah khususnya di Rumah Sakit Islam Jakarta

One of the indicators that show the quality of cares in surgery division is the patient's post surgical length of stay in the hospital.
Previous observations showed that the length of stay of appendectomy cases at Rumah Sakit Islam Jakarta in 1993, averaging 6.6 days, with standard deviation 3.4 days, was relatively high.
This study aims at finding out information providing some ideas on the factors related to the length of stay of appendectomy patients at Rumah Sakit Islam Jakarta.
The study employs cross sectional method using secondary data from samples code numbered ICD 540.9 (Acute appendicitis) and ICD 542 (Chronic appendicitis) who were hospitalized in the first, second and third classes during 1993 period.
The statistical analysis uses Epi Info 5.01 B computer program designed by WHO as well as CDC (Centre for disease control).
The study shows that there are four factors influencing the length of stay of appendectomy patients at Rumah Sakit Islam Jakarta:
a. The input factor
1. Type of disease
2. Basic diagnoses
b. The process factor
3.The surgeons
c. The environment factor:
4. Class of hospitalize
The other four factors, age, sex, cost of care guarantor and type of operation are not proven to have significant correlation.
The length of stay of chronic appendicitis is longer than that of acute appendicitis.
Appendectomy patient originally diagnosed as having complication will have a longer stay at the hospital than a patient diagnosed with appendectomy only.
The part timer or visiting surgeons tend to keep their patients longer at the hospital, than the fulltime doctors.
The length of the hospital stay for patients in lower classroom (third class) is longer than that in the higher class, the first and second classes.
It is expected that the study results and suggestions provided, will be able to improve the quality of service of surgical patients at Rumah Sakit Islam Jakarta.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, A. Syukri
"Tingginya lama hari rawat yang ada di UPF Bedah Umum RS DR. Sarjito menjadi masalah karena, jika dibandingkan dengan lama hari rawat di negara maju dan di Indonesia sendiri, lama hari rawat di UPF Bedah Umum RS Dr. Sarjito termasuk tinggi dan menduduki ranking ke dua tertinggi di banding dengan rata-rata lama hari rawat untuk RS type B diseluruh Indonesia, yang hanya 11.73 hari. Rata-rata lama hari rawat untuk penyakit Bedah di RS Dr. Sarjito pada th 1987, 1988, dan 1989 adalah 18.38 hari, 18.45 hari dan 19.42 hari. Tingginya rata-rata lama hari rawat ini akan ikut menurunkan penampilan RS dan hal ini merupakan masalah bagi administrator RS.
Penelitian ini merupakan studi. korelasional yang dilakukan secara cross-sectional dengan meneliti catatan medik penderita-penderita Appendicitis Acuta, Appendicitis Chronica, Hernia Inguinale, dan Hiperplasia Prostat yang dirawat di RS tersebut pada th 1989. Teknik analisa statistik yang digunakan adalah Analisa Varians satu dan empat faktor serta Analisa Klasifikasi Ganda (MCA).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya dua faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat penderita keempat penyakit yang diikutkan dalam penelitian, yaitu faktor umur dan kelas perawatan. Faktor dokter, sekalipun hanya pada dua penyakit yang berhubungan dengan lama hari rawat, namun didapat kesan bahwa hubungan tersebut juga ada pada kedua penyakit lainnya. Untuk ketiga faktor, yaitu hari kedatangan, hari kepulangan dan pembayar biaya perawatan, tampak tidak ada hubungan. Hal ini sebetulnya terjadi karena tidak ada perencanaan yang baik dalam pemulangan penderita.
Berdasarkan beberapa pemikiran, maka dikemukakan 7 (tujuh) saran-saran guna menurunkan lama hari rawat.
Pertama, adalah perhatian yang khusus pada pasien yang berumur 40th atau lebih.
Kedua, kwalitas/ketrampilan dokter.
Ketiga, mengadakan quality control.
Keempat, perencanaan yang baik dalam pemulangan pasien.
Kelima, adanya standar kwalitas pelayanan RS.
Keenam, dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor dokter untuk mengetahui sub-faktor sub-faktor yang berperan dan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang berhubungan dengan LHR dari keempat penyakit tersebut.
Ketujuh, melengkapi isian formulir pada catatan medik penderita, terutama formulir-formulir pemeriksaan penunjang yang sering tidak diisi, kapan selesai pemeriksaan penunjang tersebut."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fauzi
"Fungsi utama rumah sakit sebagaimana yang telah digarisk.an dalam Sistim Kesehatan Nasional, adalah menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan, yang perlu diatur sedemikian rupa sehingga mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan lebih berdaya guna (efisien) dari berhasil guna (ef ek tif). Dalam kaitan dengan efisiensi rumah sakit, lama hari rawat merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatiah, karena merupakan salah satu unsur dari rangkaian parameter yang dipakai dalam menilai efisiensi pengelolaan rumah sakit. Lama hari rawat dari beberapa penyakit UPF Bedah RSUD Tangerangdari Oktober s/d December l ebih lama dari standar perawatan yang ditetapkan oleh Depkes. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat, yang terdiri dari 3 faktor utama: medik, administrasi dan pasien. Desain penelitian merupakan studi 'Cross Sectional' dari data sekunder yang didapat dari catatan medik pasien. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa lama hari rawat berhubungan dengan sifat operasi, lama operasi, hari pulang RS dan penanggung biaya perawatan.

The main function of the hospital as what to be provided in, the National Health System, that is, to take care the health remedy that has a quality of curative and rehabilitative, that needs to be managed as well as to have the ability of using the resource that is available by efficient and effective, In relation to the efficiency of the hospital, the length of stay is a matter that needs an attention, because it is an element of the parameter that to be used in examining the efficiency of the hospital administration. The length of stay of it- same decease at the UPE - Bedah RSUD Tangerang from October to December 1993, is longer than standard to be provided by Health Department. This research is aimed to obtain the description of the factors there are in connection with the length of stay, that consist of 3 main factor ? medical, administration and patient. The research design is a "Cross Sectional" study from the secondary data that to be yielded from the patient medical record. From the research outcome, to be concluded that the length of stay that is in connection with the operating characteristic, the length of the operation, the day out from the hospital and who is responsible to pay the care cost. To be suggested that the hospital should make the standard procedure of the operational management and the patient return to increase the quality of care."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Syarkowi Marzuki
"RSUD Budhi Asih sejak dahulu dikenal dengan rumah sakit gelandangan dan pengemis, sebagai rumah sakit yang merawat penderita terlantar dan tidak mampu secara cuma-cuma. Terhitung 1 April 1998 RSUD Budhi Asih ditetapkan sebagai rumah sakit swadana. Dengan besarnya beban sosial yang harus ditanggung sedangkan anggaran kesehatan yang diperoleh sangat terbatas, memaksa manajemen RSUD Budhi Asih harus melakukan efisiensi secara optimal. Salah satu indikator dalam melakukan efisiensi kegiatan rumah sakit adalah dengan melihat lama hari rawat. Karena pengaruh berbagai faktor, terjadi perpanjangan lama hari rawat pasien tidak mampu yang dirawat di Zal Khusus RSUD Budhi Asih.
Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan perpanjangan lama hari rawat pasien tidak mampu di Zal Khusus RSUD Budhi Asih.
Desain penelitian yang digunakan adalah survey analisa dengan pendekatan cross sectional, terhadap 150 sampel dari 75 pasien Zal Khusus dan 75 pasien Zal Pembanding RSUD Budhi Asih periode April. 1997 - September 1997. Metodologi analisa data yang digunakan dengan analisis univariat, analisis bivariat dan multivariat. Dari ke 13 variabel yang diteliti ternyata setelah dilakukan analisis univariat dan bivariat keluar 7 variabel bebas bermakna sebagai kandidat untuk dianalisa secara muitivariat yaitu : kelas perawatan, jenis penyakit, komplikasi penyakit, hubungan keluarga, hari keluar rumah sakit, asal rujukan dan pengisian resume. Dari hasil analisa multivariat ternyata faktor kelas perawatan ( Zal Khusus ) terbukti berhubungan dengan perpanjangan lama hari rawat. Faktor utama yang berpengaruh terhadap perpanjangan lama hari rawat di Zal Khusus adalah faktor jenis penyakit khronis, disamping adanya komplikasi penyakit, tidak adanya hubungan keluarga dan tidak lengkapnya pengisian resume.
Hipotesis yang dibuat berdasarkan kerangka konsep tidak semua mendukung hasil penelitian ini. Tidak semua faktor penelitian dapat dibuktikan bermakna secara statistik. Dari hasil penelitian ini, dapat dibuat langkah-Iangkah untuk mempersingkat lama hari rawat pasien di Zal Khusus RSUD Budhi Asih.
Daftar Bacaan (1973 - 1998).

Factors that Influence the Length of Stay of Special Ward for Homeless Patient in Budhi Asih Hospital Jakarta, 1997Budhi Asih hospital has predicated as a Hospital for homeless patients and the beggars
(Gepeng = Gelandangan dan Pengemis). Since April, 1 st 1998, Budhi Asih hospital has become a Swadana Hospital. Considering the social mission of Budhi Asih Hospital as an independent Hospital in the future, the management in running its services, has to be efficient. The Length of Stay is one of the indicators of hospital efficiency.
This research objective was to analyze factors presumed havesome influence on the length of stay in the ward of the homeless ( special ward ).
The research was a cross sectional which studied 150 cases in which 75 cases were from special ward and 75 cases from a regular yet similar level ( conducted April 1997 - September 1997 ). Data were acquired from the medical record of the hospital information unit. Univariat, bivariat and multivariat analyze were employed.
Seven out of 13 independent variables which showed significant difference by univariat analyse and bivariat analyze, were candidate of the multivariat analysis. Those are : Patient class, acute or chronic disease, complication, family, day of check - out and medical record ( resume ) completely. The multivariat analysis result showed that difference ward was related to the length of stay. The main factors that influence of diseases length of stay in special ward was the chronic disease, complication of diseases, no family and incomplete medical record.
The hypothesis which had been made based on these concept were not all supported in this study. Not all of risk factors could be proved statistically significant. Of this research result can be made steps to decrease the length of stay special ward patient Budhi Asih Hospital. This research has indicated several suggestions to reduce the length of stay in special ward, such as to develop an outreach program for the nursing home to reduce chronic cases to be refered to this hospital
Bibliography: ( 1973 - 1978 )
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nowo Retno
"Persaingan yang semakin ketat pada industri perumahsakitan menuntut rumah sakit untuk mampu memberikan pelayanan unggulan yang mempunyai daya saing tinggi dalam memanfaatkan peluang. Rumah Sakit Bhakti Yudha sejak tahun 1998 telah menetapkan rencana strategi pengembangan rumah sakit dengan pelayanan unggulan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Penetapan ini didasarkan karena faktor historis yang berawal dari Rumah Bersalin dan menjadi market leader di Kota Depok. Pelayanan unggulan diharapkan menjadi pelayanan yang lebih unggul dibanding yang lain dan dapat memberikan kontribusi pendapatan yang menguntungkan bagi rumah sakit.
Dengan terjadinya perubahan lingkungan eksternal dan internal. Rumah Sakit Bhakti Yudha dituntut untuk selalu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya. Namun sejak ditetapkan pelayanan unggulan tahun 1998 sampai tahun 2002 belum pernah dilakukan evaluasi terhadap pelayanan unggulan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dan bertujuan untuk menganalisis pelayanan Kesehatan lbu dan Anak sebagai pelayanan unggulan. Data sekunder yang digunakan adalah dari data kegiatan rumah sakit dan Dinas Kesehatan Kota Depok. Analisis situasi lingkungan dilakukan baik terhadap lingkungan eksternal dan internal pelayanan KIA dengan menggunakan matriks IE dan matriks BCG. Implementasi pelayanan KIA dianalisis dari tahun 1998 sampai 2002 dengan wawancara mendalam dengan jajaran direksi Rumah Sakit Bhakti Yudha. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemetaan pelayanan unggulan KIA saat ini dengan menggunakan matriks IE berada pada sel VI, sedang dalam matriks portofolio BCG yang diperluas berada pada kuadran Faithful Dog. Strategi yang direkomendasikan adalah penciutan. Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa pelayanan unggulan KIA tahun 1998-2002 belum dimplementasikan secara konsisten terhadap strategi yang telah ditetapkan.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh Rumah Sakit Bhakti Yudha adalah melakukan penghematan dan efisiensi produksi, pengendalian biaya yang ketat, memfokuskan pada segmen yang lebih sempit, dan meningkatkan kualitas pelayanan. Disarankan agar rumah sakit melakukan analisis terhadap unit-unit lain secara menyeluruh untuk mendapatkan unit unggulan utama sebagai antisipasi apabila unggulan MA prospeknya makin memburuk dan harus dilikuidasi.
Daftar Pustaka: 31 (1989-2002)

High competitions in the hospital industry pursuit hospitals to provide the superior services, which have competitive advantage in seize the opportunities. Since it was established in 1998, Bhakti Yudha Hospital has developed Strategic Planning of Hospital Development to come up with the decision that the Maternity and Child Service is considered as the hospital's superior service. This decision was based on the fact that Maternity and Child clinic was initially dominate as market leader is the background of this decision. The superior service is prior to other services in gaining the benefit of hospital business.
The environmental changing, both external and internal, forces the hospitals to adapt and adjust to survive. Nevertheless Bakti Yudha Depok Hospital hasn't made any evaluation to their superior services yet.
This research is designed as a descriptive study and the purpose is to analyze the maternity and child health service as a superior service of Bhakti Yudha Hospital. The data used is secondary data from hospital activities and district health officer document. Environment situation analyze is made to both external and internal environment, using IE and BCG matrix. Implementation analyze of this service during 1998-2002 is conducted by in depth interview toward the director and management related.
The summarize of this research is that from mapping, by IE matrix, the maternity and child health service of Bhakti Yudha Hospital is located in cell VI, and by advanced BCG portfolio this service is in Faithful Dog Quadrant. The strategy recommended is retrenchment. In addition, this study shows that this service hasn't been implemented consistently against the strategies decided.
Therefore, recommended efforts may be: efficient in production and operational budget, specifies market segmentation, and improved the quality of services. Hospital management needs to execute the comprehensive study about the other services unit to establish the alternative superior service when the prospect of current superior service is bad and being liquidated.
References : 31 (1989-2002)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virlia Astari Wardhani
"Fenomena menjamurnya jumlah rumah sakit yang ada, meningkatnya kompetisi kualitas pelayanan kesehatan, serta tuntutan masyarakat akan pelayanan prima, membuat pihak manajemen rumah sakit perlu berbenah diri dalam banyak hal, terutama perbaikan pada kornpetensi sumber daya yang dimiliki, termasuk para perawat, karena merekalah ujung tombak kepuasan pelanggan. Penerapan prinsip kualitas pelayanan sebaik mungkin perlu dilakukan untuk dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga kualitas pelayanan dapat meningkat. Keith Davis serta Vroom sebagaimana dikutip oleh Mitchell (1997), mengatakan bahwa kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) dan motivasi merupakan penentu kinerja yang pada akhimya akan mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan. Oleh sebab itulah, penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana komponen kinerja mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei, dimana responden yang menjadi sampel penelitian adalah perawat yang bekerja pada rumah sakit Bhakti Yudha Baru, Depok. Data didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Melalui penelitian yang telah dilakukan terhadap perawat yang kebetulan terpilih, diperoleh hasil bahwa variabel-variabel yang terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan adalah pengetahuan, keterampilan, motif; dan insentif. Adapun variabel harapan tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pelayanan.
Implikasi manajerial bagi pihak manajemen rumah sakit Bhakti Yudha dalam menyikapi hasil penelitian yang telah dilakukan adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat, memperhatikan kebutuhan dasar para perawat, melakukan teknik pemotivasian yang tepat, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, dan memberikan penghargaan akan prestasi yang telah dicapai oleh para perawat. Dengan demikian, diharapkan terjadi perubahan sikap kerja perawat guna mewujudkan Bhakti Yudha yang lebih baik.

The increasing demand of public health facility leads to the re-managed of service and quality in the hospital. The mainly focus are human resource skill and competence improvement for nurses. This idea concerns on the importance of front line employee in developing customer relationship. Principles in service and quality are needed to implement for the customer satisfaction. Keith Davis and Vroom in Mitchell (1997), stated that ability (knowledge and skill) and motivation affected significantly to service and quality level. For those reasons, this research tends to figure out how further performance component affecting health service and quality level.
This research is based on survey, that a respondent is not randomly selected to be sample. The criterion of this sample is nurses who work at Bhakti Yudha Hospital, in Depok. This is a primary data that is collected from questionnaire and is analyzed using multiple regression metodology. By using respondents, it is concluded that knowledge, skill, motive and incentive are significantly affecting the service and quality in the hospital. Meanwhile expectancy is not significantly affecting the service and quality.
Those results lead to some implications to management level to plan and set up some improvement program to develop and maintain the level of service in the hospital. In spite of that, the management should create the climate of work that gives an opportunity to every nurse for a better culture. Rewards must be handled seriously for any achievement so that the nurse having a motive to work better."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husin Usman
"Penelitian ini merupakan studi observasional melalui pendekatan analisis kuantitatif secara cross sectional yang meneliti tentang karakteristik pasien pada pemilihan rawat inap di RSUBY yang berlokasi di Kodya Depok merupakan salah satu rumah sakit yang memiliki fasilitas rawat inap yang lengkap di kawasan ini, Sejak tahun 1995 s/d 1999 terjadi penurunan tingkat hunian (BOR) yang cukup signifikan dan puncaknya terjadi pada tahun 1999 (54%). Banyak aspek yang berpengaruh pada penurunan angka BOR Mi. Pihak Rumah Sakit perlu menitikberatkan upaya secara proaktif pada upaya peningkatan BOR ini. Salah satunya dengan mengidentifikasi aspek-aspek yang berpengaruh pada pemilihan rawat inap.
Penelitian ini dilaksanakan pada fasilitas rawat inap umum RSUBY sejak 8 Rini ski 15 Juli 1999. Maksud penelitian ini untuk mengidentifikasi aspek karakteristik pasien yang terdiri dari aspek pribadi pasien dan aspek tempat pelayanan rumah sakit sebagai variabel bebas yang dihipotesiskan berhubungan dengan pemilihan rawat inap di RSUBY sebagai variabel terikat.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dari aspek karakteristik pasien variabel Alasan Pilihan Rumah Sakit, Tempat Tinggal Pasien, Penghasilan dan Pengalaman dirawat di Rumah Sakit lain berhubungan dengan Pemilihan Rawat Inap di RSUBY dan aspek Tempat Pelayanan Rumah Sakit variabel Tingkat Kepuasan Pelayanan Perawat, Tingkat Kepuasan, Pelayanan Administrasi dan Keuangan serta Tingkat Kepuasan Pelayanan Kebersihan dan Kenyamanan Ruang Perawatan berhubungan dengan Pemilihan Rawat Inap di RSUBY. Hasil Penelitian juga menemukan informasi lain seperti karakteristik profil konsumen, situasi persaingan dan kekuatan internal rumah sakit.
Pada bagian akhir, penulis menyajikan bentuk ulasan berupa aplikasi pemasaran berdasarkan hasil penelitian. Penulisan lebih terfokus pada komunikasi pemasaran secara event marketing yang didukung publisitas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didiek Supriyadi
"ABSTRAK
Asuransi Kesehatan ialah suatu sistem dalam pembiayaan kesehatan dimana dilakukan pengelolaan dana yang berasal dari iuran teratur peserta untuk membiayai pelayanan kesehatan yang dibutuhkan peserta.
Dalam pelaksanaannya Asuransi Kesehatan Pemerintah yang dikelola oleh PT (Persero) Askes dikenal ketentuan paket tarif perawatan untuk rawat jalan maupun rawat nginap di rumah sakit yang ditunjuk.
Rumah Sakit Kepolisian Pusat adalah fasilitas kesehatan ABRI yang mengikuti program pelayanan Askes. Sebagai Rumah Sakit ABRI maka pelayanan Askes disini juga dimanfaatkan oleh peserta Askes yang berasal dari mantan pejabat ABRI yaitu para Purnawirawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya selisih tarif untuk rawat nginap purnawirawan sehubungan dengan adanya perbedaan-perbedaan ketentuan antara lain tarif rumah sakit dibandingkan ketentuan tarif Askes.
Dengan dilakukan penelitian ini maka diketahuilah faktor-faktor yang berhubungan dengan selisih tarif tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik yang merupakan Cross-Sectional Study pada periode satu tahun (1992).
Dengan bantuan Analisis Statistik Parametrik dan Non Parametrik maka 3 variabel karakteristik pasien rawat nginap (purnawirawan) yang diduga secara teoritis berhubungan dengan terjadinya selisih tarif perawatan terbukti mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa selisih tarif rawat nginap Purnawirawan berhubungan dengan golongan Kepangkatan yang menentukan kelas perawatan, Kelengkapan Administrasi Tagihan Askes dan Jenis Pelayanan Medik.
Disarankan agar Rumah Sakit Kepolisian Pusat dapat mengambil langkah kebijaksanaan melalui instansi terkait secara berjenjang untuk mengusulkan kenaikan tarif Paket Askes, mengupayakan pengakuan PT. Askes terhadap ketentuan akomodasi kelas perawatan Purnawirawan seperti di Rumah Sakit Pemerintah lainnya, menetapkan petugas khusus dalam pelayanan administrasi Askes untuk menjamin kelengkapan berkas tagihan dan tetap menjaga mutu pelayanan medik paket Askes walaupun tarifnya jauh di bawah tarif rumah sakit.

ABSTRACT
The health insurance is the system of funding health where performed fund management which come from regular premium of participants for funding health care that needed the participants.
In its realization, government health insurance that performed by Health Insurance Ltd. (PT. Askes) known certainty set of health services rate for ambulatory services and inpatient services in hospital which indicated.
The Central Indonesian National Police Hospital (Rumah Sakit Kepolisian Pusat) is health care facility of Indonesian Armed Forces which follows health insurance program. As Indonesian Armed Force Hospital, so health insurance treatment here, it is also made use of participants who come from ex position of Indonesian Armed Forces Officers (Purnawirawan). This research is aimed to know how big the difference of rate for inpatient services of Purnawirawan relating to any difference of certainty like hospital rate compared with certainty of health insurance rate.
By making this research, so we know the factors that related to that the difference of rate.
A kind of this research is analytical survey research that forms Cross-Sectional Study in one period (1992).
By helping statistic parametric analyze and non parametric, so any 3 variables characteristic of inpatient services (Purnawirawan) who expected theoritically that related to any difference of treatment rate have signify relation statistically.
This research summarizes that the difference rate of inpatient services of Purnawirawan related to the group of rank that determine the treatment class accommodation, administration supplements of health insurance claim and a kind of medical care.
Suggested that the Rumah Sakit Kepolisian Pusat can take wisdom step through connected instance gradually for suggestion of set of rate increase of health insurance, strive for acknowledgement PT. Askes about certainty of treatment class accommodation of Purnawirawan like another government hospital, determine specific official in health insurance administration for guarantee a file of claim supplement and firmly to keep the quality assurance of medical care of set of health insurance although its rate is cheaper than hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Leida M.R. Th
"Angka Kematian Bayi di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 58 per 1000 kelahiran hidup, dengan pola penyakit penyebab kematian masih berkisar penyakit infeksi yaitu ISPA, tetanus neonatorum dan diare, campak. Pola ini hampir serupa dengan penyebab kematian Balita. Masih tingginya angka kematian bayi dan balita disebabkan oleh karena upaya-upaya yang dilakukan pada tingkat pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas) lebih menekankan pada aspek promotif dan preventif, sebaliknya upaya kuratif dan rehabilitataif kurang mendapat perhatian. Selain itu, penanganan kasus masih bersifat terkotak-kotak pada setiap penyakit. Dengan demikian, kondisi tersebut ikut memberikan sumbangan terhadap meningkatnya resiko kematian. Selain penyebab masalah program, diduga masalah kinerja petugas juga perlu diperhitungkan sebagai salah satu faktor yang ikut mempengaruhi fenomena pelayanan kesehatan saat ini.
Untuk itu, penelitian ini ingin melihat bagaimana tatalaksana kasus yang telah mempunyai standar baku dari Depkes pada tingkat operasional dilapangan. Pertanyaan tentang konsistensi tatalaksana baku kemudian menjadi penting,apakah telah dilaksanakan oleh petugas dan bagaimana peranan sarana pendukung sehingga ikut meningkatkan tatalaksana yang berkualitas.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yang bertujuan melihat hubungan dengan besarnya kualifikasi petugas, sarana dan logistik serta pengetahuan teoritis mengenai tindakan medis dan non medis dengan kualitas tatalaksana kasus pada bayi dan balita yang menderita ISPA, Diare, Campak dan KKP. Jenis studi berbentuk cross sectional. Populasi yang diteliti sekaligus merupakan sampel penelitian, yaitu semua bayi dan balita yang datang ke 12 Puskesmas dengan gejala batuk pilek atau panas atau mencret.
Data dikumpulkan dengan wawancara dan observasi, kemudian dianalisis dengan menggunakan program STATA versi 3.1 dan SPSS Versi 6.0 for Windows versi 3.1.1.
Dari hasil penelitian didapatkan cut off point untuk kualitas tatalaksana sebesar 60%, dengan proporsi pada tiap kasus yang sangat rendah yaitu dibawah 20%, hasil analisis bivariat pada kasus gabungan menunjukan bahwa ada hubungan antara jumlah staf yang cukup, tersedianya obat, barang cetakan serta pengetahuan dengan kualitas tatalaksana kasus, sedangkan pada kasus ISPA variabel yang berhubungan adalah lama kerja, staf dan pengetahuan. Untuk kasus diare hanya obat dan barang cetakan yang berhubungan dengan kualitas tatalaksana.
Analisis multivariat, dengan cara logistic regresi didapatkan tiga model yang dianggap sangat berpengaruh terhadap kualitas tatalaksana kasus, sehingga model tersebut menjadi bahan pertimbangan untuk membuat strategi tatalaksana kasus yang berkualitas di Kabupaten Cianjur.

The Factors Which Influence of the Babies Case Management Quality and Children Under Five Years Old Sick at Public Health Centre of Cianjur, West Java The infant mortality in Indonesia are being high enough at least for about 58/1000 birthness, by the pattern of that case about infectious or Acute Respiratory Infection (ARI), Tetanus neonatorum, Diarrhea and Measles, this pattern almost the same as chlidren under five rears old mortality. The highest infant and child mortality because of health service effort in this case caressingly on preventive and promotive aspects, other wise rehabilitative and curative lack of attention. Beside that to do the case is still, so that the condition like this will give an increasingly of deadness risk. Beside amain case problem it seems that the human resources need to be though over , it's as a factor influence of health services phenomena.
So, this research would to know how a case management has standard from health department on a filed operational. The question about consistency that would be important weather it has already done by the provider and how supporting materials in order to increase of management quality.
The objective of this descriptive analytical study, the main point in order to be known a link or relation with provider qualification, logistic and facility and also theoretic knowledge in handling medically and non-medically, by the quality of case management how got ARI, diarrhea, measles and malnutrition. The design of the study was cross sectional. A population was researched as a research sample, all babies and child under five years old who are coming to 12 public health centers by a symptom of cought, fever and "menceret".
These data?s were collected by interviewing and observation then analyzed by using STATA program of version 3.1, SPSS for version 6.0 windows version 3.1.1.
From the result of research could be got cut of point for management quality 60% with a proportion each case very low 20%. The result of bivariate analysis in combined case, showed that there were a number of relations among staff available of drug, printed materials and also knowledge of case management quality, but in the case of ARI variable association was duration of working, staff and knowledge. For the case diarrhea were drugs and printed materials only wich management quality.
Multivariate analize by logistic regression cold be got three models, which influence of case management quality. So that those models as a consideration to make case management strategy, in order to be had quality in Cianjur regency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T3978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyono
"ABSTRAK
Sebagaimana kebanyakan rumah sakit di Indonesia, rumah sakit kepolisian pusat RS. Sukanto Jakarta, yang disebut juga Rumkit Polpus, saat ini tengah menghadapi masalah kekurangan tanaga, khususnya tenaga perawat. Usulan guna menambah tenaga tersebut tidak pernah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, sehingga masalah ini menjadi kronis namun tetap faktual.
Penelitian ini bertnjuan mencari penyelesaian terbaik dalam menghadapi masalah di atas dengan jalan menganalisa tingkat produktivitas waktu asuhan keperawatan pada unit rawat inap interna, yaitu besarnya prosentase pemanfaatan waktu kerja yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan langsung dan kegiatan tidak langsung. Dengan mengetahui tingkat produktivitas ini, kita dapat mengetahui apakah masalah tadi masih memungkinkan untuk diselesaikan tanpa penambahan tenaga, tapi cukup dengan melakukan efisiensi terhadap penggunaan tenaga yang ada atau dengan kata lain meningkatkan produktivitas waktu kerjanya.
Penelitian didisain secara deskriptif analitis, untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu produktivitas waktu asuhan keperawatan sebagai variabel terikat dan karakteristik perawat, ruang perawatan serta shift kerja sebagai variabel bebas. Teknik pengumpulan data secara cross sectional menggunakan metoda work sampling terhadap semua perawat yang bertugas di ruang rawat inap interna Rumkit Polpus sebagai responden. Selanjutnya analisa bivariate dilakukan menggunakan uji t dan / atau uji F (Uji Anova) dengan memakai bantuan komputer, yaitu program minitab.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa produktivitas waktu asuhan keperawatan di unit rawat inap interna hanya 56.36 %. Hal ini cukup rendah dibandingkan standar yang diharapkan. Dari bhsil uji statistik, produktivitas tersebut berhubungan dengan shift kerja, status perkawinan, kepangkatan, masa kerja, status ketenagaan dan pendidikan tambahan dari pada perawat yang bersangkutan.
Perawat-perawat yang mempunyai jabatan atruktural, yang umurnya makin tinggi, yang mempunyai masa kerja lebih lama dan yang telah mendapatkan pendidikan tambahan ternyata lebih jarang melaksanakan kegiatan langsung. Waktu kerja mereka pada umumnya lebih banyak digunakan untuk kegiatan tidak langsung atau kegiatan non fungsional yang merupakan tuntutan organisasi. Dengan demikian penulis menyarankan bahwa untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga di Rumkit Polpus adalah dengan jalan, antara lain :
1. Mengingat produktivitas perawat pada unit rawat inap interna Rumkit Polpus masih di bawah standar, maka dalam jangka pendek until mengatasi masalah tersebut adalah dengan jalan meningkatkan produktivitas yang ada Hal ini dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan pengetaluan / keterampilan, partisipasi dalam seminar / diskusi, meningkatkan motivasi kerja dan menanamkan rasa sense of belonging.
2. Melatih tenaga non medis agar dapat membantu melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan yang sederbana dan memanfaatkan alumni SPK / Akper mink menjalani masa wajib kerja terlebih dahulu di Rumkit Polpus sebelum diangkat menjadi pegawai negeri atau bekerja pada instansi kesehatan swasta
3. Menambah jumlah perawat yang bertugas setiap hari serta mengubah proporsi perawat tersebut ke dalam dinas masing-masing shift kerja yang disesuaikan dengan beban kerja
Daftar Pustaka : 40 (1975 - 1995 )

ABSTRACT
Productivity Related Factors Of Nursing-Care-Time At "Interna" Ward Unit Of Central Police Hospital RS. Sukanto Jakarta As most of Indonesian hospitals, The Central Police Hospital RS. Sukanto in Jakarta, which is used to be named Rumkit Polpus, currently facing a problem of lacking of labor-force, especially nurses. A proposition to recruit more nurses is just never happened to fulfill the urgent need, so the problem is getting worse but still factual.
This observation is to seek the appropriate solution to handle that problem through analyzing the productivity level of nursing-care-time at interior ward unit of the hospital, that is the percentage of working-time utilization to run direct and indirect activities. By recognizing the productivity level, we could figure out whether the problem could still be accomplished without any additional nurse or would it be enough to optimize the nursing activities by using the existing nurses, or in the other word, we could improve their working time productivity.
The observation was designed in descriptive-analytical approach to find out the interconnection between two variables, those are nursing-care-time productivity as a dependent variable and nurse characteristic, caring room ( ward) and also working-shift as independent variables. Data collecting techniques in cross-sectional way, using work sampling method to measure all nurses which are stationed at the interna ward unit of Rumkit Polpus as respondents. Father more, with a support of computer assistance, which is to be called minicab program, bivariate analysis is run through t-test and I or F-test (Anova test ).
From the final outcome we could know that the productivity of nursing-care-time is only 56.36 %. 'This result is just so poor if compared toward the expected standard From the statistical analysis, the productivity was related with working-shin, marital status, job level, working time related experience, status of employment and additional courses of the nurses.
The nurses with structural positions, older age, longer working period and nurses with additional courses showed that they seldom did direct activities. Most of them spent their work-time for indirect and I or non-functional activities, that used to be a request of the organization (Rumkit Polpus ).
Facing that truth, the author recommends that if we want to handle the problem of lacking of nurses at Rumkit Polpus, we could do some actions, such as :
1. Recognize that the productivity of the nurses in interna ward unit is still under the standard, so the only effective way to solve the problem is by improving the existing productivity for now. This way could be run through improving the knowledges / skills, working motivation, attending seminars / discussions and giving a sense of belonging to the nurses.
2. Training the non-medic staff in order to enhance their capability to do simple nursing-care activities and utilizing alumni of Nursery School / Academy to do a mandatory work at Rumkit Polpus before being inaugurated to be state-employee or working at private hospital / health care institution.
3. Adding more nurses to work on daily base and changing the proportion of the nurses into their own working shift, balanced with their work load.
Bibliography : 40 ( 1975 - 1995 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>