Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37870 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhardono Sudjono
"ABSTRAK
Di dalam persaingan suatu industri perbankan terdapat 5 kekuatan yaitu pesaing baru, pesaing substitusi, kekuatan negosiasi nasabah dana, kekuatan negosiasi nasabah kredit dan persaingan pada industri perbankan itu sendiri. Bank X secara berkala melakukan rencana perusahaan (corporate plan) setiap 5 tahun yang bertujuan untuk menetapkan sasaran/tujuan (objective/goal) dan perusahaan beserta strategi dasar yang akan diterapkan untuk dapat menghadapi persaingan tersebut diatas. Adapun sasaran/tujuan perusahaan beserta strategi dasar bank X adalah sebagai berikut :
. Sasaran/tujuan : Bank besar dan sehat.
. Strategi dasar tahun 1995 dan 1996: Strategi bertahan selektif.
. Strategi dasar tahun 1997, 1998 dan 1999 : Strategi bertahan agresif dan Strategi pertumbuhan yang stabil.
Namun di dalam pelaksanaannya strategi bisnis yang telah ditetapkan tersebut relatif kurang dapat berjalan dengan baik, antara lain karena adanya kebutuhan nasabah dari segmen tertentu yang membutuhkan beberapa produk investment banking khususnya produk surat-surat berharga (marketable securities) yang belum sepenuhnya dapat dilayani oleh bank, sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhannya, nasabah tertentu tersebut direbut oleh para pesaing bank X yang telah menjalankan kegiatan investment banking. Segmentasi nasabah dapat dilakukan dengan mengacu kepada teori Product Life Cycle, dimana baik nasabah dana maupun nasabah kredit yang termasuk dalam tahap kematangan telah memiliki berbagai alternatif investasi maupun alternatif pembiayaan diluar produk/jasa tradisional bank. Transaksi surat berharga yang merupakan bagian dari kegiatan investment banking, dapat membuktikan bahwa :
· Bank dapat mengatasi kendala ketentuan dari otoritas moneter seperti tingkat rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) dan ketentuan BMPK (Batas Maksimum Kredit).
· Melalui analisis Du Pont, bank dapat meningkatkan rentabilitas walaupun dalam kondisi persaingan yang ketat, dengan cara memperbesar turn over melalui transaksi surat-surat berharga.
· Pengembangan kegiatan investment banking dapat dilakukan baik oleh bank itu sendiri maupun oleh group usahanya seperti perusahaan pembiayaan, perusahaan sekuritas dan lain-lain, baik yang berada didalam negeri maupun diluar negeri.
Berdasarkan hal tersebut maka disarankan untuk mengembangkan kegiatan investment banking yang merupakan terobosan menghadapi persaingan di era global.
Daftar Pustaka : 9 buku + 4 artikel + 15 lain-lain.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo : The Export-Import Bank of Japan, 1991
332.6 EXP e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo : The Export-Import Bank of Japan, 1991
332.6 EXP e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Coates, C. Robert
New York: McGraw-Hill, 1978
332.67 COA i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
George, F.H.
Wellingborough: Abacus Press, 1984
332.6 GEO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hayes, Douglas A.
New York: Macmillan, 1967
332.67 HAY i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lund, Philip J.
Edinburgh: Oliver & Boyd, 1971
332.6 LUN i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gilbert Sandy Santana
"Indonesia merupakan negara berkembang dan terletak di kawasan Asia yang merupakan kawasan dengan pasar yang tumbuh dengan cepat, dimana para investor asing berminat untuk ikut menanarnkan investasinya di kawasan ini. Berdasarkan kondisi diatas banyak investasi langsung dilakukan oleh investor asing dimana salah satunya adalah bidang Industri Otomotif yang rnerupakan bisnis yang menarik terlihat dari peningkatan jumlah pasar otomotif dari tahun 1997 sebesar 380.000 unit/ tahun menjadi 500.000 unit/ tahun pada tahun 1998. Namun dengan adanya krisis moneter di kawasan mi yang dirnulai dari Thailand dan akhirnya mempengaruhi Indonesia pada pertengahan 1997, maka dalam waktu 6 bulan terjadi penurunan nilai mata uang sebesar ± 80% terhadap dolar Arnerika sehingga terjadi koreksi dari pasar otomotif Indonesia menjadi 240.000 unit/tahun.
Melihat strategi investasi dari PT. X yang dilakukan waktu sebelum dan sesudah krisis moneter, dirnana keputusan akhirnya adalah membatalkan projek investasi untuk mencapai kandungan lokal (KL) 60%, sehingga fasiiitas pembebasan PPnBM dari pemerintah sebesar 20% dari hargajual tidak dapat dinikmati. Menurut penulis, strategi ini hanya berpengaruh positif terhadap jangka pendek, namun dalam jangka panjang akan rnenyebabkan berkurangnya keunggulan bersaing dan PT. X dimana dalam jangka waktu paling lama 5 tahun lagi pasar bebas untuk kawasan Asia akan segera terlaksana. Alasan utama dari PT. X melakukan strategi mi dikarenakan adanya ketidakpastian dari pasar otomotif, arah kebijakan pemerintah dan dukungan dari pihak prinsipal.
Berdasarkan temuan penulis dalam melakukan studi ini, dengan menggunakan perhitungan volume titik impas (Breakeven Volume) dan perhitungan penghematan biaya produksi, maka volume titik impas dari investasi yang dilakukan adalah sebesar 8,381 unit dimana rencana penjualan tahun 1999 sebesar 19,193 unit clan akan terjadi penghematan biaya produksi sebesar 8 Miliar Rupiah pada tahun 1999. Berdasarkan analisa faktor internal dan internal, PT. X mempunyai kekuatan untuk melakukan investasi yang pada akhirnya akan meningkatkan relatif kemampuan bersaing dari produknya secara cepat untuk menghadapi persaingan yang akan datang.Sehingga ditinjau dan analisa biaya ataupun faktor internal clan eksternal perusahaan terlihat bahwa investasi tersebut layak untuk dilanjutkan.
Walaupun pada saat ini kondisi perusahaan untuk melanjutkan investasi dirasakan sulit, menurut penulis alternatif pernecahan adalah masalah teknis pendanaan dapat dilakukan dengan mencari pendanaan dari Institusi Keuangan Internasional yang dijamin oleh pihak prinsipal Jepang dan alternatif sistim pernbayaraimya dilaksanakan satu tahun sesudah mencapai KL > 60%, dimana dananya bisa diambil dari penghernatan biaya produksi akibat fasilitas pembebasan PPnBM dari pemerintah. Untuk masalah dukungan dari prinsipal dapat diminta oleh PT. X dengan menjelaskan keuntungan yang didapat dengan dijalankannya investasi untuk pencapaian kandungan lokal minimal 60%.
Selain itu dengan dilanjutkannya investasi tersebut, maka PT. X telah menciptakan sinergi yang membuat perusahaan lebih efisien clan efektif dikarenakan sebagian besar investasi dipakai untuk membuat komponen utama dari kendaraan otornotif yang mana akan mempercepat alih teknologi di bidang ini dan meningkatakn kemampuan bersaing dari perusahaan di masa depan"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Unggara
"Dalam penelitian ini dilakukan analisis mengenai dampak ketidakpastian (World Uncertaınty Index-WUI) terhadap inefisiensi investasi perusahaan di Indonesia. data yang digunakan merupakan data panel 1150 firm-year yang terdiri dari periode time series 2014-2024 dan 115 cross section perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan dampak negatif dari ketidakpastian terhadap nilai absolut inefisiensi investasi. Secara khusus, terdapat dampak negatif dari ketidakpastian terhadap inefisiensi investasi pada kondisi overinvestment, dan dampak positif dari ketidakpastian terhadap inefisiensi investasi pada kondisi underinvestment. sehingga disimpulkan dalam kedua skenario investasi yang tidak normal, ketidakpastian mengurangi inefisiensi investasi dan mengoptimalkan

This study analyzes the impact of uncertainty (World Uncertaınty Index-WUI) on corporate investment inefficiency in Indonesia. Tthe data used is 1150 firm-year panel data consisting of the 2014-2024 time series period and 115 cross section companies. the results show a negative impact of uncertainty on the absolute value of investment inefficiency. There is a negative impact of uncertainty on investment inefficiency in overinvestment conditions, and a positive impact of uncertainty on investment inefficiency in underinvestment conditions. Thus, it is concluded that in both abnormal investment scenarios, uncertainty reduces investment inefficiency and optimizes investment decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woods, Ivan
Sydney: The Law Book Company Limited, 1989
332.6 WOO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>