Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gail Maria Hardy
"ABSTRAK
Diferensiasi gender yang diakibatkan oleh proses sosialisasi dan enkulturalisasi dalam keluarga dan masyarakat merupakan asumsi dasar dalam memulai studi tentang kehidupan istri buruh bangunan di wilayah Jakarta Utara pada awal Pelita keenam ini. Diferensiasi ini telah diabaikan dalam perencanaan-perencanaan pembangunan, sehingga menimbulkan dampak yang negatif bagi wanita miskin, yaitu menyebabkan adanya marjinalisasi wanita dalam berbagai aspek kehidupannya. Namun, sebagai makhluk Tuhan yang dikaruniai akal budi, wanita miskin juga memiliki suatu kekuatan dari dalam dirinya, sehingga ia akan selalu berupaya dalam hidupnya agar dapat bertahan. Keadaan ini nampak dengan jelas pada wanita yang merupakan istri buruh bangunan, yang senantiasa mencari upaya agar dapat bertahan dalam keadaan mereka yang serba kekurangan.
Diferensiasi gender yang menimbulkan ketidaksetaraan kekuasaan antara wanita dan pria itu, ternyata dibawa ke dalam kehidupan perkawinan dalam bentuk ketidaksetaraan kekuasaan antara suami istri. Ketidaksetaraan kekuasaan ini nampak dalam peran-peran mereka dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dalam mencari nafkah, para istri buruh bangunan tidak beruntung, karena tidak ada yang menggantikan mereka dalam mengasuh anak, karena pendidikan yang sangat kurang, dan karena ketidakmampuan berdagang dan/atau ketiadaan modal. Mereka bergantung secara finansial pada suami mereka. Namun, dalam mengelola keuangan keluarga, menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi keluarga, menyelenggarakan rumah tangga, mengatur hubungan sosial dengan kerabat dan lingkungan sekitar, mereka handal. Tanpa jasa mereka, para buruh bangunan yang penghasilannya tidak sinambung itu akan menemui kesulitan untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga mereka; padahal keadaan itu, akibat adanya tekanan sosial pada peran pria sebagai pencari nafkah utama yang telah mereka internalisasi, dapat mengancam ego para suami. Tanpa jasa mereka pula, keutuhan keluarga akan terancam.
Para istri buruh bangunan telah menghindarkan suami mereka dari kegagalan memenuhi kewajiban sebagai suami dan bapak dari anak-anak mereka. Dengan demikian, ketergantungan finansial para istri buruh bangunan pada suaminya diimbangi dengan ketergantungan psikologis para suami pada mereka, dan paling tidak telah membuahkan suatu penghargaan akan kemampuan mereka.
Diferensiasi peran antara suami-istri dan pedoman pada pengetahuan dan nilai-nilai mereka yang terbatas membentuk strategi mereka untuk mempertahankan hidup keluarga mereka. Para istri mempunyai strategi dalam menjalankan peran mereka (mengelola keuangan rumah tangga), yaitu dengan memberi prioritas pada keinginan para suami dan menyelenggarakan kebutuhan mereka, agar para suami dapat menjalankan peran mereka (mencari nafkah keluarga). Oleh karena itu, bagi para istri, pekerjaan domestik adalah salah satu strategi ketahanan hidup mereka.
Mengimbau wanita untuk tidak hanya berkecimpung di dunia domestik namun juga di dunia publik akan meningkatkan harkat dan martabat wanita. Namun, seperti yang dikatakan oleh Lynne Segal dalam Slow Motion. Changing Masculinities Changing Men, wanita miskin tidak dapat menikmati the best of the two worlds atau "yang terbaik" dari dunia publik maupun domestik -tersebut. Bagi wanita miskin yang tidak mempunyai pilihan, dunia publik tidak menguntungkannya. Kondisi sosio-ekonomi mereka menyebabkan mereka tidak dapat melakukan trade-off atau pertukaran antara dunia publik dan dunia domestik. Para istri buruh bangunan dalam tesis ini, contohnya, hanya dapat mengambil "yang terbaik" dari dunia domestik; menjadi manajer rumah tangga. Keadaan demikian bukanlah keadaan yang ideal, namun merupakan pemanfaatan keadaan yang optimal.
Oleh karena itu, perlu juga diimbau agar para pria mau berkiprah ke domestik, sehingga tercapai kelenturan pembagian peran antara wanita dan pria, yang menyebabkan wanita maupun pria dapat bergerak di kedua ruang lingkup tersebut tanpa penilaian pantas atau tidak. Dengan demikian diharapkan agar jalan menuju kesetaraan antara kedua jenis kelamin ini lebih mudah dicapai."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumurur, Veronica Adelin
"Pembangunan perkotaan kota Jakarta telah belum berhasil meningkatkan kualitas hidup manusia seluruh masyarakatnya. Beban kemiskinan mawarakat akibat pembangunan kota, ternyata dihadapi dan dirasakan berbeda oleh Iaki-Iaki dan perempuan miskin. Di mana, beban kemiskinan Iebih berat di pikul olh kaum perempuan dan beban tersebut menjadi penghambat peran perempuan dalam keberlanjutan lingkungan hidup.
Tujuan penelitian menemukan dan memahami pengaruh pembangunan kota terhadap kemiskinan perempuan di kota Jakarta. Juga, menemukan dan memahami kondisi dan pola-pola interaksi dalam kehidupan perempuan miskin di kota Jakarta.
Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam Serta pengamatan (observasi) langsung terhadap kondisi kehidupan para informan. Uji statistik yang adalah analisis koreiasi Pearson [Product Moment Pearson) serta analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pembangunan ekonomi kota Jakarta, berpengaruh signitikan terhadap rendahnya jumlah perempuan miskin yang berpendidikan rendah, terhadap meningkatnya beban kerja yang Iebih berat bagi perempuan miskin, terhadap meningkatnya jumlah perempuan miskin yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Pembangunan pendidikan di kota Jakarta berpengaruh signitikan terhadap rendahnya jumlah perempuan miskin yang berpendidlkan rendah, meningkatnya beban kerja yang Iebih berat bagi perempuan miskin, meningkatnya jumlah perempuan miskin yang tidak memiliki memiliki pekerjaan tetap. Pembangunan kesehatan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya jumlah perempuan miskin yang berpendidikan rendah, meningkatnya jumiah perempuan miskin yang tidak memiliki pekerjaan tetap, meningkatnya beban kerja bagi perempuan miskin di kota Jakarta. Pembangunan Ketenagakerjaan berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya jumlah perempuan miskin yang berpendidikan rendah, meningkatnya perempuan miskin yang tidak memiliki pekerjaan tetap, meningkatnya beban kerja perempuan miskin. Kondisi kemiskinan perempuan telah mengakibatkan perempuan-perempuan miskin kota yang memilih pekerjaan sebagai pramuwisma, pelayan pub & bar, pekerja seks dan pekerja kaki lima memikui beban kerja (double burden) yang Iebih berat dari Iaki-lakl miskin yang menjadi suami. Di dalam pekerjaan-pekeljaan pilihan perempuan miskin, yaitu sebagai pekerja seks, pelayan pub & bar, pramuwisma terdapat pola-pola interaksi yang mengakibatkan ancaman terhadap keberlanjutan Iingkungan sosial Serta keberlanjutan manusia secara umum.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan kota yang berlangsung dalam ekosistem kota Jakarta merupakan hasil interaksi antara pembangunan ekonomi, pembangunan pendidikan, pembangunan kesehatan serta ketenagakerjaan yang memberikan pengaruh besar dan kuat terhadap kondisi kemiskinan perempuan. Di mana menjadi sumber pemerasan bagi oknum-oknum tertentu di dalam sistem kerja pekerjaan tersebut, tidak memiliki waktu luang untuk berpartisipasi di dalam kegiatan sosial, dan sebagai agen penularan IMS bagi keluarga perempuan miskin yang akan mengancam.

The development of the Jakarta city did not yet succeed in increasing the quality of the life of humankind of all of his community. The burden of poverty of the community resulting from the development of the city, evidently was deal with and felt to be different by the man and the poor woman. Where, the burden of poverty was more difhcult for women and became the obstacle to the role of the woman inthe continuity of the environment.
The aim of this research is to identify a deep understanding of the influence of urban development on women poverty in Jakarta city. Furthermore, to identify a deep understanding and to analyze the some interaction of the life conditions of women poor are influence to Jakarta urban sustainability.
The primary method of the data collection was carried out by means of the interview in depth as well as observation (observation) direct towards the condition for the life of the informants. The statistical test that was the analysis of the Pearson correlation (Product Moment Pearson) as well as the analysis of simple regrssion.
Results of the research showed that the development of the Jakarta city, that consist of: (a) the development of education; (b) the development of the health; (c) the development of influential manpower signiticant towards the increase in the number of educated poor women low, the increase in the number of poor women that did not have had the work continue to, as well as the increase in the burden of the work for the poor woman in the Jakarta city. The condition of the woman poverty resulted in women lacking the city that chose the work as the servant, the pub attendant & the bar, the sex worker and the pavement worker bore the burden of the work (double burden) that was heavier than the poor man who became the husband. In works of the choice of the woman poor, that is as the sex worker, the pub attendant Br the bar, the servant was met patterns of the interaction that resulted in the threat to the spirit of poor women as well as the continuity of humankind generally.
The conclusion of showing that the development of the Jakarta city did not yet give the allocation of space for the poor woman, to carry out the activity of the life as working, and resting. Evidently, the development of the City did not yet give the opportunity for the poor woman to choose the better work. Poor women tended to choose the work that made them the object of extortion by other humans in his work system, as well as the work that threatened the spirit and the quality of humankind continuously.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
D946
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuridistya Primadhita
"Tesis ini membahas proses penguatan institusi pemberdayaan ekonomi perempuan miskin melalui kooperasi simpan pinjam perempuan suara ibu peduli di kelurahan cilandak barat, kalibata, dan pejaten timur jakarta selatan. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan metode PRA dan analisis SWOT. tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan perkembangan koperasi, faktor penunjang, dan penghambat koperasiserta strategi pemberdayaan yang tepat untuk pengembangan koperasi.
Hasil penelitian menympulkan bahwa diperlukan tindakan penguatan kelompok untuk meningkatkan kualitas koperasi suara ibu peduli di kelurahan Cilandak Barat, sedangkan koperasi suara ibu kelurahan Kalibata dan Pejaten timur memerlukan penguatan sistem kaderisasi guna pengembangan kelompok koperasi.

This thesis discusses the process of strengthening the institutions of economic empowerment of poor women through savings and loan cooperation for women who care about mothers in the West Cilandak Village, Kalibata, and Pejaten Timur South Jakarta. This research is qualitative descriptive with the PRA method and SWOT analysis. The purpose of this study was to determine the factors that influence the differences in the development of cooperatives, supporting factors, and inhibitors of cooperatives and empowerment strategies that are appropriate for cooperative development.
The results of the study concluded that group strengthening actions were needed to improve the quality of maternal voice cooperatives in the West Cilandak village, while the mother voice cooperative in Kalibata and East Pejaten needed a strengthening of the regeneration system for the development of cooperative groups.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Malang: Universitas Brawijaya Press, 2015
362.559 8 GEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Afdal Faisal
"ABSTRAK
Di Indonesia, program pembangunan khususnya penanggulangan kemiskinan pada dasarnya merupakan upaya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual. Upaya ini dilaksanakan secara sistemis melalui kegiatan yang disebut Pelita, yang merupakan agenda formal pembangunan, disamping langkah non formal untuk mempercepat tercapainya tujuan pemerataan sebagaimana peran yang dijalankan program Inpres Desa Tertinggal (IDT).
Pada dekade 1970-an, berdasarkan kondisi ketimpangan pemerataan yang ada, muncul kesadaran perlunya perbaikan dan perhatian khusus terhadap kondisi kemiskinan masyarakat, terutama menyangkut persepsi pemerintah dan swasta dalam menangani masalah kemiskinan. Implementasi konsepsi tersebut teraktualisasi dalam program IDT.
Secara konseptual, program IDT dapat dikatakan bukanlah program yang baru, bila dilihat dari program fungsional yang dilaksanakan oleh berbagai instansi, khususnya Departemen Sosial yang aksinya lebih menekankan pada visi pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan berbagai potensi pembangunan. Program ini menjadi fokus dan aktual manakala berbagai pihak diminta untuk memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan dan metode pemberdayaan masyarakat miskin itu sendiri. Konsepsi ini telah mendorong subjek untuk melakukan penelitian Hubungan Persepsi Masyarakat Miskin Dengan Pengetahuan Penanggulangan Kemiskinan.
Penelitian ini bertujuan: (1) Melihat intensitas hubungan kausalitas persepsi masyarakat miskin dengan pengetahuan penanggulangan kemiskinan dan berupaya menarik kesimpulan hubungan yang bagaimanakah yang dapat menunjang program penangulangan kemiskinan (2) Melihat signifikansi hubungan kausalitas dimaksud, apabila dikontrol oleh sub variabel penelitian dengan cara "mengesampingkan" dan "mengaktifkan" beberapa variabel (3) Melihat signifikansi hubungan persepsi masyarakat dengan pengetahuan penanggulangan kemiskinan sebelum dan setelah dikontrol partisipasi masyarakat.
Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru, Daerah Khusus lbukota Jakarta. Objek penelitian adalah warga masyarakat penerima IDT yang bermukim pada 7 (tujuh) Rukun Warga (RW), dari 90 Pokmas yang aria, melalui teknik penarikan sampel stratifikasi maka ditetapkan 50 Kepala Keluarga sebagai sampel dengan perbandingan untuk masing-masing strata (Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota) adalah 1:1:1:17. Pengurnpulan data primer diiakukan dengan kuesioner sedangkan data skunder diperoleh dari berbagai literatur umum, khusus dan dinas instansi terkait. Data yang telah dihimpun selanjutnya ditabulasi untuk dianalisis dengan formula product moment maupun korelasi parsial dengan varians test signifikansi.
Hasil analisis baik dengan teknik univariate, bivariate dan multivariate menunjukkan hasil yang cukup signifikan dengan hipotesis dan asumsi dasar, artinya seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan utama dan sampingan sangat berpengaruh dalam proses pembentukan persepsi penanggulangan kemiskinan, masyarakat miskin.
Dilihat dari intensitas nilai korelasi, baik bivariate dan multi variate menunjukkan nilai yang sangat signifikan yaitu rid = 0,7512 dan 18 responden atau 36 persen berada pada strata "sedang" bila dianalisis dengan tabel silang, untuk pesepsi dengan pengetahuan serta = 0,6429 untuk persepsi, pengetahuan dan partisipasi. Besarnya nilai r dan kecilnya nilai p merupakan indikasi hubungan yang signifikan, sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya nilai F test daripada nilai kritik F pada tabel product moment. Artinya bahwa apabila terjadi peningkatan bobot satu diantara tiga variabel, maka akan memberikan dampak positif pada dua variabel lainnya.
Berdasarkan kenyataan diatas, maka dapat diinterpretasikan bahwa terdapat korelasi yang sangat menyakinkan Hubungan Persepsi Masyarakat Miskin dengan Pengetahuan Penanggulangan Kemiskinan baik "dengan" dan "tanpa" mengikutsertakan Partisipasi Masyarakat Miskin."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Isu-isu kemiskinan sering disimbolisasikan dengan fenomena sosial. Meski terkadang fenomena itu tidak begitu tepat menggambarkan pesoalan kemiskinan yang sesungguhnya, Namun apabila kita menelaah seluruh simbol kemiskinan, maka barangkali kita dapat menemukan arah persoalan kemiskinan yang ada....
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang seringkali ditemukan dibeberapa Negara yang sedang proses berkembang atau bahkan terkadang dapat pula ditemukan di Negara maju , biasanya permasalahan di Negara maju kemiskinan lebih sering terjadi para imigran...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Program pengentasan kemiskinan,khususnya pemberdayaan pada komunitas nelayan tradisional,merupakan kebijakan strategis yang telah diambil oleh pemerintah daerah dan instansi terkait pada era otonomi
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Health insurance program for poor began since 1998 namely Social Safety Net and 2005 chabged be Health maintanance Assurance Program for Poor (PJK MM) and since 2007 become Healty Insurance for Poor (Askeskin)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tahun 1994 kebelakang warga miskin di RW.02 desa Babakan Madang , Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor,Jawa Barat dapat hidup survival dengan adanya support dari hutan lindung milik pemerintah
.. "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>