Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julius Widiantoro
"pendahuluan
Robert Spiller kiranya hanya mewakili pendapat umum, ketika ia mengawali bukunya Literary History of the United States (1963) dengan mengatakan: "The literature of this nation began when the first settler from abroad of sensitive mind paused in his adventure long enough to feel he was under different sky, breathing a new air, and that a New World was all before him with only strength and Providence for guides." Mungkin sekarang orang akan mengatakan, pernyataan yang mengisyaratkan bahwa sebelum kedatangan orang asing seakan tidak ada kesusastraan di Amerika tersebut, sebagai suatu ungkapan yang pantas untuk dipertimbangkan kebenarannya. Pemberian penghargaan kesusastraan Pulitzer kepada Scott N. Momaday, seorang penulis Indian, pada tahun 1969 atas novelnya yang berjudul House Made of Dawn, yang menggunakan banyak tradisi sastra Indian yang sudah ada sebelum kedatangan kaum kulit putih, membuktikan bahwa sengaja atau tidak sengaja penganggapsepian keberadaan sastra etnis Indian sebenarya kurang tepat.
Kenyataan bahwa sampai pada tahun 1953 ada pandangan bahwa kesusastraan Amerika baru mulai dengan adanya kesusastraan kaum kulit putih itu membuktikan, bahwa Kesusastraan Penduduk Asli Amerika (Native American Literary) memang tidak pernah dianggap keberadaannya. Dalam antologi seperti The Norton Anthology of American Literature (1979), yang disebut sebagai kurun Awal Kesusastraan Amerika (1620-1820) dimulai dengan tulisan John Wintrop; dan sama sekali tidak menyebut kesusastraan asli Amerika yang dihasilkan suku bangsa Indian. Dalam Anthology of American Literature (1980) yang disusun oleh George McMichael juga tidak dimuat kesusastraan suku bangsa Indian. Secara tidak langsung dalam penyusunan antologiantologi kesusastraan tersebut telah terjadi penganggapsepian fakta, atau paling tidak ada fakta yang terlupakan, yaitu fakta bahwa sebelum kedatangan bangsa kulit putih sebenarnya sudah ada kesusastraan di benua yang kemudian disebut dengan Amerika. Barangkali satu-satunya antologi kesusastraan Amerika yang memuat kesusastraan suku bangsa Indian barulah The Heath Anthology of American Literature (1990). Dibutuhkan rentang waktu yang begitu panjang bagi kesusastraan suku Indian untuk mendapat pengakuan sebagai bagian dari kesusasastraan Amerika?
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Farhana Nurman
"Meskipun banyak karya sastra yang telah mendukung pemberdayaan perempuan atau interseksional feminisme, terdapat perbedaan pada representasi antara perempuan dengan perbedaan ras saat berurusan dengan patriarki dalam sastra Amerika Indian. Karakter wanita dalam novel Indian Winter in the Blood (1974) dan The Absolutely True Diary of a Part-Time Indian (2007) selalu dibayangi oleh dominasi laki-laki. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menganalisis karakterisasi kompleks pada karakter minor yang tampak tidak signifikan dari kedua kekasih perempuan dalam novel, yaitu seorang wanita suku Cree Agnes dan seorang gadis kulit putih Penelope, melalui analisis tekstual. Artikel ini mencoba mengidentifikasi negosiasi patriarkal kedua kekasih saat mengalami subordinasi, obyektifikasi, dan bentuk penindasan lainnya yang lebih bermasalah karena protagonis pria sedang mengalami krisis maskulinitas. Temuan awal pada artikel ini menunjukkan bahwa kedua kekasih dalam novel mungkin tidak memiliki kendali atas subordinasi dan pandangan obyektifitas seksual yang dialaminya; pada kenyataannya, mereka selalu berjuang melawan patriarki untuk mempertahankan kekuasaan dan keamanan mereka dengan negosiasi patriarkal sebagai strategi. Oleh karena itu, Agnes dan Penelope, yang memiliki perbedaan identitas ras, kelas, dan usia, menunjukkan pemberdayaan dengan bernegosiasi dengan patriarki dalam mekanisme yang berbeda.

Although many literature works have already supported women empowerment or intersectional feminism, there is a big disparity of representations between women with different races while dealing with patriarchy in Native American literature. Female characters in Native American novels Winter in the Blood (1974) and The Absolutely True Diary of a Part-Time Indian (2007) have been overshadowed due to male domination. The purpose of this article is to analyze the complex characterization of the seemingly insignificant minor characters of the girlfriends in both novels, who are a Cree woman Agnes and a white girl Penelope, through a textual analysis. This article attempts to identify the two girlfriends` patriarchal bargains while experiencing subordination, objectification, and other forms of oppression which are more problematic since the male protagonists are going through masculinity crisis. The preliminary finding on this article suggests that the girlfriends of the two novels may have no control over the subordination and sexual objectifying gaze; in fact, they always have fought patriarchy in order to maintain their power and safety by patriarchal bargains as the strategy. Therefore, Agnes and Penelope, who have differences in terms of race, class, and age, show empowerment by negotiating with patriarchy in different mechanisms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Ayu Utami
"This thesis will analyze the Marabar Cave incident in the novel A Passage to India as a mere hallucination experienced by Miss Quested. Psychoanalytical approach and interpretation of dreams will be used to analyze the hidden meaning of the hallucination. This analysis will prove that the hallucination is a form of Miss Quested's wish-fulfilment and that it is she who has hidden sexual desire towards Aziz. Then, by using the Orientalism theory by Edward Said, the relation of this meaning and the prejudice that black is lusty will be studied. It will be proved that the prejudice is a construction made to justify white domination. In the end, it is concluded that this novel is an effort of subversive colonial ideology and the empowerment of black man."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13973
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sucahyani Dwi Astuti
"Tesis ini membicarakan gambaran perjuangan seorang wanita imigran Swedia yang bernama Alexandra di wilayah frontir Divide, Nebraska, Amerika Serikat. Sebagai seorang imigran wanita yang hidup di wilayah yang dikenal sebagai ?the wild land? (wilayah yang liar) dan masih menganut budaya patriarki (budaya masyarakat yang masih meletakkan laki-laki pada posisi dan kekuasaan yang dominan dibandingkan wanita), dia harus berjuang keras untuk mencapai impiannya. Dengan kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya, Alexandra berhasil menyerap nilai-nilai Amerika, seperti kerja keras, optimis, mandiri dan kapitalistik. Dengan nilai-nilai tersebut dan didukung semangat feminisme yang tinggi, akhirnya Alexandra mampu menunjukkan dirinya sebagai wanita frontir yang berhasil menggapai American Dream (impian Amerika) nya.

The Thesis describes the struggle of a Swedish immigrant woman, Alexandra, in frontier Divide region, Nebraska, United States of America. As a woman immigrant who is living in the region which is called as the wild land and is still believing in patriarchy system (a social system in which the male act as the primary authority figure central to social organization, and where fathers hold authority over women, children, and property), lead to hard working to reach her dream. Her ability to adapt with new environment, Alexandra succeeds to absorb American values such as hard working, optimism, self reliance and capitalism. The values, supported by her feminism motivation, at the end, Alexandra shows the capability as frontier woman who can reach her American Dream."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Mujiyanto
"Penelitian ini berlatar belakang asumsi bahwa novel mengandungi berbagai tindak tutur disektif (TTD) yang strategi pengujarannya dapat mengusik muka mitra tutur dan bahwa penerjemahan TTD dapat disertai dengan berbagai bentuk penggeseran kebahasaan yang pada gilirannya mungkin menimbulkan perbedaan derajat kesantunan TTD itu-Berdasarkan asumsi tersebut, penelitian ini mengedepankan masalah penggeseran kebahasaan di dalam pengindonesiaan TTD, pengubahan derajat kesantunan TTD sebagai akibat penerjemahan, dan kaitan penggeseran itu dengan derajat kesantunannya. Tujuannya adalah memperoleh gambaran mengenai (1) hal-hal yang berkaitan dengan penggeseran tadi, (2) dampak penggeseran itu terhadap derajat kesantunannya, dan (3) kaitan penggeseran itu dengan kesantunan tersebut.
Novel yang beriudul A Farewell to Arms karya E. Hemingway (1929) beserta teriemahannya Pertempuran Penghabisan oleh T.S. Bachtiar (1976) dijadikan sumber data. Hasil kajian terhadap sumber data ini digunakan sebagai dasar penyusunan angket yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan derajat kesantunan TTD tadi antara BSu dan BSa. Responden ditarik secara acak dari populasi yang terdiri atas penutur BSu dan penutur BSa. Data yang diperoleh diolah menggunakan beberapa uji statistik yang semuanya terdapat di dalam SPSS for Windows Release 6. Variabel utama penelitian ini adalah (1) TTD di dalam BSu dan BSa, yang dikelompokkan menurut faktor bahasa dan jenis penutur, dan (2) perbedaan derajat kesantunan TTD antara kedua bahasa tersebut. Variabel lainnya adalah jantina, kelompok usia, dan tingkat pendidikan responder.
Uji ANOVA sate-jalur yang digunakan untuk mengolab data di atas mengungkapkan adanya perbedaan derajat kesantunan antara TTD di dalam kedua bahasa. Walaupun secara statistik perbedaan ini signifikan, perbedaan harga-harga yang diperoleh dari uji tersebut sangat kecil sehingga uji komparasi ganda (uji Duncan) mengungkapkan bahwa di antara tiga puluh enam pasang kelompok data yang disusun menurut jenis penutur hanya sepuluh pasang yang menunjukkan perbedaan itu. lni menyiratkan bahwa penerjemah memilih strategi melakukan berbagai penggeseran dengan akibat pengubahan derajat kesantunan TTD yang diterjemahkannya.
Penelitian ini menyisakan pextanyaan yang menyangkut kaitan antara fitur suprasegmental dan kesantunan, kewajaran TTD di dalam novel, dan hubungan kesantunan dengan jarak sosial serta perbedaan status antara penutur dan petutur sebagaimana tertuang di dalam novel. Selain itu, kajian replikatif dapat pula dilakukan untuk mengulangtegaskan hasil penelitian ini.

This research is based on the assumptions that novels contain various types of directive speech acts (DSA's for short) which may threaten the hearer's face and that the translation of such DSA's may result in various types of shifts that, in turn, can lead to differences in their degrees of politeness. Based on the assumptions, this study puts forward questions on the shifts in translating English DSA's into Indonesian, the changes of their degrees of politeness as a result of the translation, and the relationship between such shifts and the degrees of politeness. This study aims at (1) revealing aspects related to the variety of shifts; (2) the impacts of such shifts on their degrees of politeness; and (3) the relationship between the shifts and the politeness.
A novel entitled A Farewell to Arms by E. Hemingway (1929) along with its translation, i.e. Pertempuran Penghabisan by T.S. Bachtiar (1976), is the source of data on the DSA's. The results of the study on it are used as the basis of compiling the questionnaire which has been designed to obtain pictures on differences in the degrees of politeness between the DSA's in the source language (Sr..) and their counterparts in the target language (TL). The respondents were randomly drawn from the population consisting of speakers of the SL as well as ones of the TL.
The data obtained from the sample are analyzed using a number of statistical tests contained in the SPSS for Windows Release 6. The major variables of this research are (I) the DSA's in the SL and their counterparts in the TL, which are categorized in accordance with the language and types of respondents, and (2) the differences in the degrees of politeness of the two languages. The other variables are the sexes, the age groups, and the levels of education of the respondents.
The one-way ANOVA employed to analyze the data reveals the differences in the degrees of politeness between the DSA's in the two languages. Despite the significance of the differences, the distinctions of values obtained from the analyses are so small that the multiple comparative (Duncan) tests reveal that among the thirty six pairs of data grouped on the basis of the types of respondents there are only ten pairs showing such distinctions. This implies that the translator has chosen the strategy of making shifts in the translation, resulting in changes in the degrees of politeness of the DSA's that he translates.
This study leaves behind questions on the connection between the suprasegmental features and politeness, the naturalness of DSA's within novels, and the relations between politeness and social distance as well as differences in social status among interlocutors in novels. Besides, replicative study could also be carried out in order to reconfirm the findings of this research.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Hemawati Wiradimaja
"ABSTRAK
Looking Backward merupakan novel karya Edward Bellamy yang paling berhasil karena isinya mampu memberi bentuk terhadap angan-angan masyarakat Amerika abad ke-19 mengenai model masyarakat yang ideal. Salah satu faktor keberhasilan Bellamy yang membuat novelnya mendapat tanggapan positif adalah karena kritiknya menyoroti sisi gelap industrialisasi yang telah mengecewakan sebagian masyarakat. Namun yang lebih penting lagi adalah bahwa gagasannya tetap tidak terlepas dari penekanan terhadap segi penting industrialisasi yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat abad ke-19.
Untuk menunjukkan bahwa gagasan Bellamy yang menekankan tumbuhnya sikap solidaritas tidak terlepas dari industrialisasi abad ke-19 pertama-tama akan dibahasa mengenai persoalan sosial dan kritik Bellamy terhadap industrialisasi waktu itu. Berikutnya, pembahasan akan beranjak pada berbagai solusnya yang sagat diarahkan bagi kepentingan jalannya industri.
Dengan menggunakan studi kepustakaan yang bersifat analisis deskriptif, penelitian akan berkisar pada pembahasan latar sosial yang terdiri atas dua periode. Periode pertama yaitu latar sosial tahun 1887, memuat kritik Bellamy terhadap industrialisasi yang menimbulkan aksi-aksi pemogokan kerja, kesenjangan sosial, serta pemborosan-pemborosan. Periode kedua yaitu latar sosial tahun 2000 yang merupakan solusi gagasan Bellamy...

"
1995
S14671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soenarjati Djajanegara
"ABSTRAK
Sepanjang masa kariernya sebagai penulis, yang lamanya sekitar tiga puluh tujuh tahun, Sinclair Lewis telah menulis dua puluh dua buah novel, dua buah kumpulan ceritera pendek dan esei, tiga buah sandiwara, dan ratusan tulisan lainnya mengenai berbagai topik. Tidak ada satu bidang dalam kehidupan di Amerika yang luput dari pengamatannya.
Hike and the Aeroplane adalah karyanya yang pertama, yang ditulisnya di tahun 1912 dengan nama samaran Tom Graham, dan yang merupakan ceritera bagi anak laki-laki. The Job dan Ann Vickers mengisahkan perjalanan karier wanita. Jika Main Street dan Babbitt mengisahkan kehidupan dan tingkah laku orang di kota kecil Amerika, Dodsworth dan World so Wide menceriterakan orang Amerika di Eropa. Elmer Gantry adalah ungkapan pendapat Lewis mengenai kaum pendeta, sedangkan Kingsblood Royal_ mengupas masalah rasial kulit hitam. Meskipun bukan biografi, Free Air didasarkan atas kesan-kesan Lewis setelah dia bersama istrinya mengadakan perjalanan keliling dengan mengendarai mobil di tanah airnya. Sedangkan Mantrap ditulis setelah Lewis mengunjungi daerah pedalaman Kanada bersama kakaknya, Dr. Claude Lewis. Arrowsmith merupakan novel mengenai bidang kedokteran, The Man Who Knew Coolidge dan It Cantt Happen Here menyinggung masalah politik, serta Cass Timberlane mempersoalkan kehidupan perkawinan. Demikianiah hanya beberapa contoh yang menunjukkan betapa luasnya ruang lingkup perhatian Lewis yang dituangkannya dalam novel-novelnya.
Di samping menjadi novelis Lewis juga sering bertindak sebagai pengkritik sastra, sebagaimana tampak dari berbagai ulasan yang ditulisnya tentang hasil karya rekan-rekan seprofesinya. Kritik-kritik demikian sering dimuat dalam beraneka majalah, misalnya "Floyd Dell," dalam The Bookman,."John Ames Mitchell, Novelist, Editor and Artist," dalam The Book News Monthly, atau "Ioway and the Countess," tinjauan tentang karya Carl Van Hechten "The Tattooed Countess", dalam Saturday Review of Literature.
Isi tulisan-tulisan dalam berbagai majalah tersebut tidak terbatas kepada kritik sastra atau bidang kesusastraan semata, melainkan memuat bermacam-macam topik, dari soal periklanan, yang ditulisnya dalam "Gladvertising," sampai kepada bidang perhotelan dalam karangannya yang berjudul "Sinclair Lewis Finds Italy's Inns a Model for U.S. Hotels"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
D98
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muzafarsyah
"Tesis ini merupakan analisis semiotik terhadap film Lilja 4-Ever karya sutradara asal Swedia, Lukas Moodysson. Analisis dilakukan dengan memperlakukan film Lilja 4-Ever sebagai suatu bahasa yang memuat seperangkat pesan yang dikarakterisasi oleh kodifikasi sistem gambar dan suara. Hasil analisis menunjukkan sutradara mendayagunakan komoditas budaya populer Amerika sebagai elemen-elemen dalam film yang berbahasa Rusia ini untuk membangun opini tentang wacana American Dream di Rusia dan dampaknya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika strukturalis Roland Barthes dan semiotika film Christian Metz.

This thesis is a semiotic analysis of Swedish drama movie, Lilja 4-Ever, directed and written by Lukas Moodysson. The analysis is seeing Lilja 4-Ever as a language contained a set of messages characterized by specific audio visual system codifications. The analysis result shows that Lukas Moodysson exploited American popular culture commodities as elements in this Russian language movie to drive opinion about the discourse of American Dream in Russia and its impact. Qualitative descriptive methode was used in this research with structural semiotic from Roland Barthes and Christian Metz film semiotic as the approaching tools."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muzafarsyah
"Tesis ini merupakan analisis semiotik terhadap film Lilja 4-Ever karya sutradara asal Swedia, Lukas Moodysson. Analisis dilakukan dengan memperlakukan film Lilja 4-Ever sebagai suatu bahasa yang memuat seperangkat pesan yang
dikarakterisasi oleh kodifikasi sistem gambar dan suara. Hasil analisis menunjukkan sutradara mendayagunakan komoditas budaya populer Amerika sebagai elemen-elemen dalam film yang berbahasa Rusia ini untuk membangun opini tentang wacana American Dream di Rusia dan dampaknya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika strukturalis Roland Barthes dan semiotika film Christian Metz.

This thesis is a semiotic analysis of Swedish drama movie, Lilja 4-Ever, directed and written by Lukas Moodysson. The analysis is seeing Lilja 4-Ever as a language contained a set of messages characterized by specific audio visual system codifications. The analysis result shows that Lukas Moodysson exploited American popular culture commodities as elements in this Russian language movie to drive opinion about the discourse of American Dream in Russia and its impact. Qualitative descriptive methode was used in this research with structural semiotic from Roland Barthes and Christian Metz film semiotic as the approaching tools."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Habib Akbar
"Domestikasi adalah salah satu teknik penerjemahan yang memiliki fungsi untuk membuat pembaca mudah memahami teks target dengan menghilangkan kesulitan yang disebabkan oleh istilah budaya dalam teks sumber. The Land of Five Towers adalah novel versi bahasa Inggris dari Negeri 5 Menara Ahmad Fuadi yang menceritakan kisah tentang seorang remaja laki-laki yang belajar di pesantren atau pesantren. Studi ini meneliti teknik domestikasi yang diterapkan oleh penerjemah dalam menerjemahkan istilah budaya pesantren yang ditemukan di Tanah Lima Menara Ahmad Fuadi. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan teori domestikasi Venuti 1995 dan konsekuensinya terhadap representasi identitas dalam istilah budaya pesantren yang diklasifikasikan menjadi dua teknik; Persamaan fungsional Nida 1995 dan kelalaian. Analisis data menunjukkan bahwa semua istilah pesantren dalam novel ditandai dengan italisasi. Hasilnya menunjukkan bahwa terjemahan dari ST ke TT mengurangi identitas budaya melalui teknik domestikasi yang diterapkan.

Domestication is the one of translation techniques which has a function to make the reader easily understand the target text by removing the difficulty caused by cultural terms in the source text. The Land of Five Towers is an English-version novel from Ahmad Fuadi rsquo;s Negeri 5 Menara which tells a story about a teenage boy who studied in Islamic boarding school or pesantren. This study examines the domestication technique which is applied by the translator in translating the pesantren cultural terms found in Ahmad Fuadi rsquo;s The Land of Five Towers. The data are collected and analyzed using Venuti rsquo;s theory of domestication 1995 and its consequence towards identity representation in pesantren cultural terms which are classified into two techniques; Nida rsquo;s functional equivalence 1995 and omission. The data analysis shows that all pesantren terms in novel are marked with italicization. The result shows that the translation from ST into TT reduces cultural identity through domestication techniques which are applied in the translation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>