Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166780 dokumen yang sesuai dengan query
cover
All Ann Sunn Geun
"ABSTRAK
Tesis yang menjadi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program magister ini berjudul "Proses Difusi Islam di Korea : Ditinjau dari Sejarah dan Perkembangannya". Hasilnya berasal dari sebuah penelitian lapangan di desa San Yong yang berada sekitar 45 km dari Kota Seoul dengan jumlah penduduk 700 jiwa.
Penulis memilih desa itu sebagai percontoh daerah penelitian karena hampir setengah penduduknya memeluk agama Islam dan perkembangannya sangat pesat. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, penelitian dilakukan pada berbagai aspek, seperti Cara kehidupan sehari-hari, kebudayaan, pakaian, perkawinan, dan tatanan kehidupan beragama. Metode wawancara juga dilakukan terhadap tokoh masyarakat sehingga hasil penelitian lebih sempurna.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sejarah panjang bangsa Korea. Menurut historisnya, bangsa Korea dalam masa madya menghadapi dua macam pengaruh yang berbeda, yaitu pengaruh Kong Hu Chu yang datang dari daratan Cina dan pengaruh Barat yang kemudian memasukkan unsur-unsurnya ke dalam alam penghidupan bangsa Korea melalui hadirnya agama Kristen. Di tengah tengah berjalannya proses modernisasi dan perkembangan agama-agama besar di dunia, seperti agama Budha, Kong Hu Chu, Kristen, dan Agama pribumi di kawasan Republik Korea Selatan, lahirlah agama Islam sebagai keyakinan baru bagi rakyat Korea. Bagaimana proses masuknya agama Islam, penerimaan rakyat Korea terhadap agama itu, dan perkembangan selanjutnya merupakan hal-hal yang menjadi pusat perhatian penelitian sehingga menjadi tesis Mi.
Selanjutnya, studi lapangan dan wawancara akan berupaya mendeskripsikan, menurut sejarah kehidupan, dan menjelaskan keadaan rakyat Korea sehubungan dengan agama Islam. Perkembangan Islam di Korea adalah suatu sejarah dan kebudayaan yang bersifat nasional. Peradaban dan kebudayaan akan mencerinkan pola pikir yang sederhana. Namun, pengaruh perkembangan dan masuknya agama Islam sangat berperan mengubah pola pikir rakyat Korea.
Berdasarkan hasil analisis data dari lapangan dan informasi yang dapat dari wawancara, rakyat korea dapat menerima hadirnya Islam sebagai agama baru yang membawa perkembangan. Persoalan ketidakpuasan dalam mencari kehidupan ternyata dapat dijawab oleh panggilan Illahi yang memberikan motivasi hidup bagi manusia.
Sekelompok manusia dengan kebudayaan tertentu akan mengalami proses sosial jika dihadapkan pada unsur budaya asing, seperti kejadian rakyat Korea dengan agama Islam. Jadi, budaya Islam yang diterima rakyat Korea masih dalam proses pengolahan. Dengan kata lain, perilaku dan akidah Islam bagi rakyat yang telah memeluknya belum dilaksanakan seluruhnya secara sempurna. Namur, pengaruh Islam dalam kehidupan merupakan corak tersendiri.
Agama Islam agaknya belum lama masuk ke Korea jika dibandingkan dengan negara lain. Akan tetapi, perkembangannya cepat karena strategi Islam di Korea sangat baik dan terpusat. Tidak sedikit pemuda Korea yang mendalami agama Islam, baik melalui pendidikan, melalui diri sendiri, maupun melalui lingkungan.
Kalaupun ditinjau dari sejarah rnasuknya agama Islam di Korea, secara samar pada abad ke-7 para pedagang Arab dan pedagang Cina telah membawa agama itu ke Semenanjung Korea. Namun, secara jelas agama Islam masuk Korea pada saat terjadinya perang antara Korea Utara dan Korea Selatan, yaitu oleh seorang pemimpin pasukan tentara Turki, Jubaidi Kochac."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miming Megarosita
"ABSTRAK
Nilai budaya Cina dan nilai budaya Amerika memiliki perbedaan yang kontras. Orang Cina lebih berorientasi pada "situation centered" dimana pada umumnya mereka sangat memperhatikan pendapat lingkungan dan keluarga mereka. Sebaliknya dengan orang Amerika yang lebih berorientasi pada "individual centered" dimana mereka sangat mementingkan faktor individualisme dan pada umumnya tidak berusaha menyembunyikan perasaan mereka dalam berhubungan dengan sesamanya.
Masalah yang penulis babas dalam tesis ini adalah bahwa Amy Tan sebagai seorang Cina Amerika generasi' kedua yang besar dalam kedua budaya tersebut memiliki kedua nilai kedua budaya ini. Nilai budaya yang sama tercermin pula pada hasil karyanya yang penulis pilih untuk dianalisa yaitu The Joy Luck Club dan The Kitchen God's Wife. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk menunjukkan bahwa memang kedua nilai budaya ini ada dalam diri Amy Tan dan dalam hasil karya fiksinya. Metode penulisan yang penulis pakai sepenuhnya menggunakan studi kepustakaan dengan kedua novel diatas sebagai sumber utamanya. Pendekatan biografi penulis pakai lebih dahulu untuk mengetahui latar belakang Amy Tan, yang akan mempermudah penulis menganalisa adanya kedua nilai budaya ini didalam hidup Amy Tan. Kemudian dilanjutkan dengan pendekatan budaya, lewat karakter serta cerila yang terdapat dalam kedua novel ini, dimana penulis membagi bagianbagian cerita dan karakter yang mana dalam kedua buku ini yang berorientasi pada nilai Cina dan bagian mana yang berorientasi pada nilai Amerika.
Sebagai seorang Cina Amerika generasi kedua, Amy Tan memiliki campuran nilai budaya Cina dan Amerika dengan orientasi individual centered lebih dominan. Pada masa remajanya, Amy Tan sempat mengalami perbenturan nilai budaya, ia pernah sangat ingin menjadi orang Amerika daripada menjadi orang Cina. Tetapi setelah mengalami proses pendewasaan diri, ia sadar bahwa memang ada bagian dalam dirinya yang memang berasal dari Cina. Tetapi dilain pihak bagian dirinya yang lain memiliki nilai Amerika yang lebih besar. Hal yang sama terdapat pula pada kedua hasil karya fiksinya. Amy Tan dalam menulis buku-bukunya banyak memakai sumber pengalaman masa lalunya dan pengalaman keluarganya sendiri. The Joy Luck Club dan The Kitchen God's Wife boleh dikatakan merupakan buku yang berisi campuran kisah nyata dan kisah fiksi dengan Tatar belakang budaya Amerika dan Cina.

The Chinese and American Cultural Value in Amy Tan and her Works: The Joy Luck Club and The Kitchen God's Wife Chinese and Americans have a contrast cultural value. Chinese way of life generally is more oriented to situation centered where they depend much on their surroundings and in the circle of their family. While American way of life generally is more oriented to individual centered where the individualism is the most important thing. In their relationship, they usually do not hide their feeling or emotion to each other.
The problem in this thesis is, that Amy Tan as a second generation Chinese American who grew up in the surroundings of these two culture must have both of this cultural value. The same thing we can find in her works. The purpose of this thesis is to show that Amy Tan is really have both of this cultural as well as in her works. The writing method that I used is fully a literature study with the novels themselves as a primary source. Biographical approached is used to understand the background of Amy Tan and will make it easier to enhance the both cultural value in Amy Tan's life. Following by cultural approach through the character and the plot from these two novels. Then I separate which part oriented to Chinese cultural value and which part oriented to American cultural value.
As a second generation Chinese American, Amy Tan is absolutely having a mix cultural value with the individual centered more dominant. In her younger age, she has faced a cultural conflict. In fact she wanted to become American instead of Chinese at that time. But when she is grown-up, she realized that she had a Chinese part. But at the other side, her American part is more dominant. Her works also show the same thing. Amy Tan in writing her novels used her own life experience and her own family life as her materials. It is true to said that The Joy Luck Club and The Kitchen God's Wife is a book contents with a mix true story and fiction with the background of Chinese and American culture.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anathalia
"Cultural practice merupakan suatu perwujudan dari pengetahuan dan nilai-nilai yang dilakukan masyarakat sehari-harinya. Cultural practice ini terbentuk dari taktik, negosiasi ruang dan aktivitas. Untuk mempertahankan ruangnya, masyarakat menandai ruang dengan berbagai cara. Segala upaya untuk mempertahankan ruangnya diulang secara terus-menerus hingga menjadi sebuah keseharian yang wajar terjadi dan mewujudkan cultural practice. Di Glodok, sebuah kawasan Pecinan di Jakarta Barat, aktivitas perdagangan menjadi kegiatan utama yang membentuk cultural practice. Nantinya cultural practice ini membentuk sebuah karakter yang membedakan kawasan yang satu dengan kawasan lainnya dan pada akhirnya menjadi identitas.

Cultural practice is a manifestation of knowledge and value of a community that are being implanted everyday by people. This cultural practice is formed by tactics, negotiations of space and activities. In order to defend their spaces, people give signs to their spaces in many ways. These means to defend their spaces become a natural everyday life that manifest cultural practice. In Glodok, a Chinatown in Western Jakarta, trading becomes the main factor that form cultural practice. This cultural practice becomes a character that differentiates an area with other areas, which in the end, become its identity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rangsang Agung
"Penelitian ini membahas proses difusi norma penanganan terorisme internasional PBB ke Kerangka Kerja Sama ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT). Pasca peristiwa 9/11, ancaman keamanan nontradisional dalam bentuk terorisme internasional memaksa PBB mengeluarkan resolusi A/RES/60/288 tentang Strategi Global Kontra Terorisme PBB yang mendorong setiap organisasi regional, termasuk ASEAN, untuk mempertimbangkan pengadopsian 16 norma penanganan terorisme internasional PBB. ASEAN merespons hal tersebut dengan membentuk ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT) sebagai norma regional organisasi tersebut yang “hanya” mengadopsi 14 norma penanganan terorisme internasional PBB sebagai acuan dari ruang lingkup tindakan ofensif kriminal terorisme. Limitasi tersebut menjadi anomali di balik penelitian yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deduktif ini. Hasil penelitian yang menggunakan kerangka teori difusi norma ini menunjukkan bahwa ASEAN berupaya melakukan penyesuaian dengan norma eksternal PBB dengan melibatkan basis kognitifnya, yaitu Treaty of Amity and Cooperation (TAC). Dalam proses difusi norma tersebut, ASEAN melakukan eliminasi dan inkorporasi untuk membentuk ACCT.

This study discusses the process of diffusion of United Nations Counter Terrorism Norms in ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT) Cooperation Framework. After the event of 9/11, non-traditional security threats in the form of international terrorism forced the United Nations to issue a UN Global Counter-Terrorism Strategy in the name of resolution A/RES/60/288 which encourages every regional organization, including ASEAN, to consider adopting 16 UN counter terrorism norms. ASEAN responded to this by establishing the ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT) as the organization's regional norm which “only” adopted 14 UN prevention and suppression of international terrorism norms as a reference for the scope of criminal acts. This limitation becomes an anomaly behind the research that uses the deductive approach method. The results of this study that uses the theoretical framework of norm diffusion shows that ASEAN seeks to make adjustments to external UN norms by involving its cognitive prior, namely the Treaty of Amity and Cooperation (TAC). In the process of norm diffusion, ASEAN was eliminating and incorporating to form ACCT."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syihan Auzani
"Efek dari gradien medan magnet terhadap nyala api difusi mikro dengan bahan bakar LPG dan oksidator udara telah dipelajari untuk memahami interaksinya. Sebuah medan magnet tidak seragam yang dihasilkan oleh elektromagnet dari arus listrik searah diberikan diantara aliran udara dan nyala api difusi LPG divariasikan kecepatan alirannya untuk diketahui pengaruhnya tehadap intensitas medan magnet. Pengaruh dari kondisi operasi dari karakteristik nyala api difusi seperti panjang nyala api, luas nyala api, dan jarak lift-up yang dihasilkan dari proses pembakaran telah dipelajari. Panjang nyala api dan jarak lift-up diketahui terpengaruh oleh laju aliran udara dan intensitas medan magnet. Sementara itu, luas nyala api cenderung tidak berubah terhadap perubahan medan magnet. Panjang nyala api berkurang seiring dengan bertambahnya laju aliran udara dan intensitas medan magnet. Begitu pula dengan jarak lift-up yang berkurang seiring dengan bertambahnya kuat medan magnet dan bertambah seiring dengan penambahan laju aliran udara. Pemanfaatan medan magnet mengindikasikan sebuah cara yang lebih cepat untuk mempengaruhi oksidator nyala api dan juga dapat mengontrol pembakaran.

The effect of a gradient magnetic field on a diffusion micro flame with LPG-air flame has been systematically studied to comprehend their interaction. A non-uniform magnetic field was produced in the air gap of an electromagnet which is powered by direct current power supply and the LPG diffusion flame corresponding to various flow velocities was subjected to the non-uniform field. The influence of the operating conditions on the fundamental characteristics of the diffusion flame, such as the flame length, area and lifted distance produced in these flames have been thoroughly investigated. The flame length and lifted distance were found to be influenced and the flame area remain constant with the application of the vertically decreasing gradient magnetic field. The flame length of the flame reduced when the magnetic field increased. Similarly, The flame lift-up distance reduced when the magnetic field increased. The application of the gradient magnetic field indicates a way to induce greater attraction of flame oxidizer and also provide a means to control combustion behavior. The results of this study are discussed and suggestions for future work are provided.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S60042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Isra
"Latar Belakang: Cedera kepala merupakan penyebab kematian paling sering pada orang dewasa muda, Dari penelitian perkiraan keluaran pasien cedera kepala sudah dapat diprediksi dalam 3 hari perawatan. Klasifikasi diffuse injury berdasarkan tomografi komputer kepala saat pertama kali datang dengan melihat sisterna mesensefalika, derajat midline shift dan ada atau tidak rnassa intrakranial operatif dapat memprediksi kematian pasien cedera kepala. Skala diffuse injury dibagi menjadi 4 subgrup, makin tinggi skala diffuse injury-nya, makin tinggi angka kematiannya.
Tujuan: Menentukan derajat diffuse injury untuk memperkirakan kemungkinan kematian 3 hari pertama pasien dewasa cedera kepala sedang dan berat,
Desain dan Metode: Studi dengan disain nested case control yang bersarang pada penelitian prospektif tanpa pembanding. Pasien dewasa cedera kepala derajat sedang dan berat yang mengalami kematian dini akan dimasukkan sebagai kelompok studi, sedangkan kelompok kontrol akan diambil secara random dari pasien-pasien yang tidak mengalami kematian dini.
Hasil: Dari 103 subyek penelitian didapatkan 24 (23,3%) penderita mengalami CKB dan 79 (76,7%) penderita CKS. Terdapat 23 (22,3 %) penderita yang meninggal daiam 3 hari pertama. Faktor yang berpeng ruh terhadap kematian adalah SKG, diffuse injury, sisterna mesensefalika, mid/Inc shift 5 mm atau lebih, denyut nadi, frekuensi nafas, jumlah leukosit dan tekanan PC02. Hasil analisis muitivariat menunjukkan bahwa faktor resiko independen kematian 3 hari pertama adalah skala diffuse injury (p=0,005), midline shift 5 mm (p=0,000) dan denyut nadi (p=0,016).
Kesimpulan: Skala diffuse injury unfavorable dapat memprediksi kematian dalam 3 hari pertama. Midline shift 5 mm sebagai komponen skala berperan sebagai faktor resiko terjadinya kematian pasien dewasa cedera kepala sedang dan berat.

Background: Head injury is the most frequent cause of mortality in young adult. Previous studies showed that outcome of head injured patient could be predicted in the first 3 days from the on set. Classification of head injury based primarily on information gleaned from the initial computerized tomography (CT) is described. It utilizes the status of the mesencephalic cisterns, the degree ofmidiine shift in millimeters, and the presence of absence of one or more surgical masses could be predict mortality in trauma. The term `diffuse injury' is divided into four subgroups, and the higher mortality had a strong correlation with the higher scale,
Objective: To formulate prediction scale using `diffuse injury' to know the risk of moderate and severe head injury in the first 3 days.
Methods: It was cross sectional study and continued with nested case control without comparison between moderate and severe head injury patient. Patient who was died in the first 3 days were included as study group while control group has been consisted of patient who was not died in the first 3 days and selected randomly.
Result: from 103 subject, there were 24 (23,3%) severe head injury and 79 (76,7%) moderate head injury. There were 23 (22,3%) patients who was died in the first three days. Significant factor that had influence to the mortality were GCS, diffuse injury, mesencephalic cisterns, midline shift 5 mm or more, pulse rate, respiratory rate, leucocytes count and PCO2 . Multivariate analysis showed the independent risk factors to mortality in the first 3 days were diffuse injury (p=0,006), midline shift 5 mm or more (p=0,000) and pulse rate (p=0,016).
Conclusion: Diffuse injury could predict mortality in the first 3 days of head injury patient. Midline shift as one of diffuse injury components is the leading risk factor of mortality in moderate and severe head injury patients in this research.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T58501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahyudin Syafei
"Dalam suatu negara yang sedang melaksanakan program pembangunan (untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan kualitas hidup masyarakatnya), maka tentunya berbagai persoalan yang timbul sebagai akibat adanya kegiatan pembangunan itu sendiri merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan. Hal ini disebabkan proses pembangunan itu harus ditempuh dalam tahapan-tahapan dan meliputi banyak hal. Perubahan-perubahan dengan sendirinya akan terjadi, baik yang positif maupun yang negatif dan yang mungkin berasal dari luar maupun dari lingkungan masyarakat. Perubahan yang dimaksud termasuk perubahan yang disengaja maupun tidak disengaja.
Salah satu faktor penting sebagai sumber perubahan dalam masyarakat adalah masuknya atau diperkenalkannya ide-ide baru atau hal-hal baru dalam masyarakat. Masuknya ide-ide baru atau hal-hal baru itu sebagai akibat adanya interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan lainnya, seperti misalnya antara pemimpin dengan pengikutnya. Jadi, perolehan ide-ide baru itu bisa bersumber dari orang perorang, saluran media massa (TV, radio, surat kabar), maupun lewat kunjungan keluar daerah (mobilitas geografis).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masuknya ide-ide baru atau hal-hal baru itu akan membawa perubahan-perubahan dalam diri seseorang yang dapat dilihat dalam sikap, perilaku, cara berpikir maupun tindakan. Seperti dalam penggunaan teknologi sederhana yang kemudian beralih kepada teknologi canggih dalam upaya meningkatkan hasil produksi mereka.
Melalui komunikasi yang hidup dalam masyarakat, akan terjadilah suatu proses dalam diri manusia, baik melalui pengenalan maupun pemahaman tentang sesuatu yang dikomunikasikan itu, yang pada akhirnya akan menghasilkan sikap menerima atau menolak terhadap hal-hal baru, yang ditawarkan kepada anggota masyarakat. Daniel Lerner, seorang tokoh yang berhasil mengungkapkan tentang pengaruh komunikasi dalam menggerakkan dan mempercepat proses modernisasi dalam masyarakat transisi yang sedang membangun.
Dalam karyanya itu dikatakan bahwa komunikasi (media massa), urbanisasi, dan literasi (pendidikan) mendorong masyarakat yang sedang berkembang meningkatkan mobilitas, psikis (mental) yang dituangkannya ke dalam konsep empati. Menurut Lerner dengan memiliki empati, anggota masyarakat secara kejiwaan akan menjadi personalitas yang mobil, yaitu mampu membayangkan masa depan menuju kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, anggota masyarakat yang memiliki empati itu akan berusaha untuk membangun dirinya dengan cara melakukan hal-hal baru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Damayanti
"Pertumbuhan seluler selama semester pertama tahun 2003 diwarnai dengan tingginya pertumbuhan kartu prabayar serta mengecilnya persentase pelanggan kartu pascabayar. Dalam beberapa tahun mendatang, kecenderungan ini tampaknya masih akan tetap berlangsung. Pengguna telepon selular senang dengan sistem prabayar karena aktivasinya mudah, tidak perlu repot dengan administrasi, dan pengeluaran dapat dikontrol. Telkomsel, sejak berdirinya 9 tahun lalu, terus berupaya memberikan komitmennya membangun masyarakat seluler Indonesia Iewat Inovasi produk dan Iayanannya, yang salah satunya ditujukan bagi pelanggan sImPATI, yaitu berupa layanan Isi ulang pulsa secara autorefill.
Agar dapat mengetahui bagaimana pelanggan mengadopsi difusi inovasi simPATI autorefill ini maka dilakukan analisa dengan menggunakan statistik deskriptif, dimana analisa ini menampilkan tabel-tabel frekuensi dari masing-masing tahap adopsi difusi inovasi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kesadaran pelanggan simPATI terhadap difusi inovasi pulsa autorefill?
2. Bagaimana minat pelanggan simPATI terhadap difusi inovasi pulsa autorefill?
3. Bagaimana pelanggan simPATI dalam mengevaluasi difusi inovasi pulsa autorefill?
4. Bagaimana pelanggan simPATI dalam mencoba difusi inovasi pulsa autorefill?
5. Bagaimana keputusan adopsi pelanggan simPATI terhadap simPATI autorefill?
6. Bagaimana kategori dan karakteristik adopter pelanggan simPATI dalam mengadopsi
7. simPATI autorefill?
8. Bagaimana karakterfstik penerimaan inovasi simPATI autorefill oleh pelanggan simPATI?
9. Bagaimana penilaian pelanggan simPATI terhadap simPATI autorefill dan voucher fisik?
Penelitian dengan metode survei dan bersifat deskriptif ini dilakukan pada populasii pelanggan kartu prabayar sIiPATI di Jakarta. Sampelnya dipilih secara multistage cluster sampling. Total keseluruhan responden yang diperoleh adalah 202 responden.
Operasionalisasi konsep dalam peneiltian tni terdiri atas awareness (kesadaran), interest (minat), evaluating (evaluasl), trial (percobaan), dan adoption (adopsi), yang mana operasional konsep ini berdasarkan tahapan adopsi dfiusi lnovasi.
Hasil pengolahan data dengan statistik deskriptif menunjukkan bahwa frekuensi awareness tertinggi dlperoleh dari word of mouth ternan dan point of sales pilihan menu di ATM. Dan pada tahap akhir hanya sekitar 40% dari jumlah responden yang mencoba simPATI autorefill mengadopsi simPATI autorefllsecara total.
Rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil penelitian Ini adalah dengan perlu ditingkatkan komunikasi promosi yang sifatnya lebih personal baik Itu melalui sms maupun di direct phone Selanjutnya sebaiknya dapat dibuat saluran khusus yang memberi Informasi mengenai produk/jasa baru dadii Telkomsel.

Cellular growth during first semester of year 2003 coloured with the height of growth of card prabayar and also minimize it percentage of customer of card pascabayar. In a few year come, this tendency seems still will remain to take place. Consumer phone the cellular like with the system prabayar because its activation easy to, needn't be busy with the administration, and expenditure can be controlled. Telkomsel, since forming of 9 last year, continued to cope to give the komitmennya develop;build the society of seluler Indonesia pass the product innovation and its service, what is one of them addressed to simPATI's customer, that is in the form of service refill the pulsa by autorefill.
To know how customer adopt the diffusion innovate the this simPATI autorefill hence done by analysis by using descriptive statistic, where this analysis present the tables of frequency from each phase adopt the diffusion innovate. Pursuant to background of above, hence this research is conducted to answer some the following problems:
1. How awareness of simPATI's customer to diffusion innovate the pulsa autorefill
2. How enthusiasm of simPATI's customer to diffusion innovate the pulsa autorefill
3. How simPATI's customer in evaluating diffusion innovate the pulsa autorefill
4. How simPATI's customer simPATI in trying diffusion innovate the pulsa autorefill
5. How decision adopt the simPATI's customer to simPATI autorefill
6. How category and characteristic of adopter of simPATI's customer in adopting simPATI autorefill
7. How acceptance characteristic innovate the simPATI autorefill by simPATI's customer
8. How assessment of simPATI's customer to simPATI autorefill and voucher physical
Research with the method survey and have the character of this descriptive conducted population of customer of card of prabayar simPATI in Jakarta. Sample selected by multistage cluster sampling. Total overall of responder obtained is 202 responders.
Operasionalisasi conception in this research is consisted of the awareness, interest, evaluating, trial, and adoption, which operational conception this pursuant to step adopt the diffusion innovate.
Result of data processing statistically descriptive indicate that the highest frequency awareness obtained from word of mouth of friend and point of sales of menu choice in ATM. And at final phase only around 40% from amount of responder trying simPATI autorefill adopt the simPATI autorefill totally
Recommendation given by pursuant to this research result Is neededly Improved a promotion communications which in character more that good personal through the sms and also direct phone. Hereinafter better can be made by a special channel giving information of concerning product/ new service from Telkomsel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esa Haruman
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengamati mekanisme pembentukan lapisan aluminida pada proses pack aluminizing, khususnya pengaruh kandungan Al di dalam pack dengan aktivator NaC1 berdasarkan aspek thermodinamika dan kinetika. Proses dapat terkendali secara difusi di dalam gas atau interdifusi pada lapisan coating. Untuk meninjau hal tersebut antara lain dibuat model difusi di da lam fasa gas yang menyangkut faktor-faktor temperatur, tekanan spesi-spesi gas Al dan aktivitas Al di permukaan sumber pelapis (source) dan di permukaan coating (spesimen) dengan bantuan program CHEMIX/REACT-CSIRO. Penambahan berat akibat pelapisan yang diperoleh pada suatu kondisi proses tertentu dapat diprediksi berdasarkan model difusi di dalam fasa gas. Percobaan yang dilakukan menyangkut pengamatan berat Al yang mengendap pada iapisan coating yang akan dibandingkan dengan hasil simulasi. Dengan menggunakan data sekunder, hasil percobaan mendekati prediksi simulasi pada kondisi temperatur 1050°C serta komposisi pack 4 % Al + 4 % NaCl. Pada kondisi 2 % Al + 4 % NaCl dan I % Al + 4 % NaCl terjadi penyimpangan bila prediksi simulasinya menggunakan faktor koreksi yang sama dengan prediksi simulasi pada kondisi 4 % Al + 4 % NaCl. Hasil percobaan pada kondisi 1% Ai + 4 % NaCl tidak menunjukkan proses yang terkendali oleh difusi di dalam fasa gas.
Untuk meninjau degradasi lapisan coating dilakukan proses oksidasi siklik masing-masing pada temperatur maksimum 950°C dan 1100°C serta temperatur minimum 30°C dengan mengamati pertambahan berat spesimen sebagai fungsi dari waktu. Data kinetika oksidasi siklik menunjukkan hubungan parabolik serta terjadi pengelupasan (spalling) kerak oksida akibat thermal stress."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dwi Ordika
"Tesis ini membahas tentang Difusi Inovasi Posyandu Peduli TAT yang terjadi di Kota Malang tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Inovasi Posyandu Peduli TAT bersifat menguntungkan, persepsi kompatibilitas sasaran terhadap inovasi baik, tidak sulit untuk dipahami dan dilakukan, serta dapat diujicobakan. Tingkat pengetahuan, sikap (persuasion dan decision) serta perilaku (implementation dan confirmation) mengenai inovasi posyandu peduli TAT dikategorikan baik. Dapat disimpulkan difusi Inovasi Posyandu Peduli TAT berjalan dengan baik walaupun waktunya relatif singkat, yaitu lima bulan.

This thesis discussed about the diffusion of innovation for ?Posyandu (Integrated Ministry Post) Tumbuh Aktif Tanggap happened at Malang city 2012. This research was a quantitative research with descriptive design. From the research result, it was concluded that the characteristics for innovation of Posyandu Peduli TAT were: beneficial, the perception of compatibility toward innovation was well, it was not difficult to be understood and done, and also able to be tested. The level of knowledge, attitude (persuasion and decision) also behavior (implementation and confirmation) about innovation of Posyandu Peduli TAT were categorized as good. The conclusion, innovation of Posyandu Peduli TAT was well proceed although the time was relatively short, 5 months."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30613
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>