Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127522 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransisca Iriani Roesmala Dewi
"ABSTRAK
Pelaksanaan peran ganda dosen perempuan pada kenyataannya tidak sedikit yang menimbuikan permasalahan. Salah satunya adalah bagaimana mereka melakukan peranan publik (yaitu dunia kerja di luar rumah tangga) secara optimal dalam arti tidak hanya sekedar bekerja tetapi juga me lakukan mobilitas pekerjaan (pengembangan karir), tanpa mengabaikan peranan domestik (pengurusan rumah tangga).
Namun kenyataan ini tidak terlepas dari struktur clan ku.ltur masyarakat; khususnya tentang pembagian kerja menurut jencier (gender division of labor).
Penelitian ini didasarkan kerangka pemikiran teori Pertukaran Normans dan Blau. dengan obyek penelitiannya adalan dosen perempuan Universitas Gajah Mada. Penelitian cenderung bersitat kualitatiif yang didukung oleh data-data flash survey dan data lain.
Temuan penelitian lni menyatakan banwa perliaku / tindakan dosen perempuan selalu diorientasikan untuk memperoleh imbalan (dalam arti kepuasaan. kebanggaan) yang mencakup imbalan intrinsik dan ektrinsik yaitu di sektor publik ( kedudukan, dan status penghargaan) serta imbalan di sektor domestik (cinta, kasih sayang, keharmonisan keluarga) Ketika dosen perempuan dihadapkan pada sejumlah imbalan baik dari sektor publik maupun domestik. Maka yang dipilih adalah imbalan yang memberikan 1) Keuntungan terbesar. Sehingga suatu saat dosen perempuan akan mengutamakan kepentingan keluarga atau kepentingan diri pribadi. Jalan aktualisasi mobilitas pekerjaan dosen perempuan dihadapkan pengoroanan yang berupa beban/ hambatan yaitu peran utama perempuan di sector domestik.
Peran domestik ini tetap dipertahankan/dijalankan dosen perempuan walau mereka sudah memasuki sektor publik. Apabila division os labor tetap dimiiiki, berlaku dan dipegang kuat karena hal berkaitan dengan motif dosen perempuan untuk mendapatkan imbalan yang bersumber sari sektor publik dan domestik_ Nilai tersebut nampak jelas menjadi kerangka acuan dosen perempuan paaa saat dosen perempuan mengaktualisasikan aspirasi dalam mengikuti pendidikankan lanjut baik program magister dan doktor. Dimana dukungan keluarga menjadi pertimbangan dosen perempuan dalam aktualisasi mobilitas pekerjaan.
Usia anak responden (dosen perempuan) berkisar antara usia balita sampai 12 tahun. Usia anak dimana reproduksi sosial orang tua khususnya dari ibu sangat dibutuhkan. Pekerjaan suami responden (dosen perempuan) sebagian besar adalah pegawai negeri khususnya tenaga pengajar, kondisi ini turut berperan dalam proses mobilitas pekerjaan dosen perempuan.
Jadi dua hal yang perlu digaris bawahi dalam temuan penelitian ini adalah : (1) Nilai pembagian kerja secara seksual masih dimiiiki dan dipegang kuat oleh dosen perempuan. Nilai itu terlihat jelas bilamana dosen perempuan yang mempunyai dua peran yaitu di sektor publik dan domestik mempertimbangkan nilai tersebut dalam proses aktualisasi mobilitas pekerjaan. (2) Perilaku dosen perempuan selalu diorientasikan untuk mendapatkan imbalan-imbalan. Alternatif imbalan tersebut bersumber dari peran dosen perempuan di sektor publik dan domestik. Dan imbalan yang memberi keuntungan terbesar yang akan diambil/ dipilih. Dengan demikian bahasan (fokus) penelitian inipun memperlihatkan adanya pertukaran antar imbalan, j adi pertukaran antar imbalan (reward). Bukan hanya antara imbalan dan pengorbanan (reward dan cost)."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kurnianingsih
"Komitmen organisasi adalah keterikatan karyawan pada organisasi dimana karyawan bekeija Ada tiga komponen organisasi, yaitu : komitmen afektif, komitmen rasional dan komitmen normatif (Allen dan Meyer, 1997). Berdasarkan penelitian Ali Nina (2002) ditemukan bahwa komitmen dosen dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang secara langsung mempengaruhi komitmen dosen pada universitas adalah kepuasan keija. Kepuasan keija adalah perasaan seseorang terhadap pekeijaan secara keseluruhan ataupun terhadap berbagai aspek dalam pekeijaan. Nilai keija merupakan salah satu faktor pribadi yang berhubungan dengan komitmen organisasi. Nilai keija adalah keadaan akhir yang ingin dicapai karyawan yang dapat dicapai melalui bekerja. Nilai keija dibagi menjadi dua, yaitu nilai keija intrinsik dan nilai keija ekstrinsik. Nilai keija intrinsik adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan sifat dasar pekeijaan, sedangkan nilai keija ekstrinsik adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan konsekuensi melakukan pekeijaan. Oleh karena itu, masalah yang akan diteliti adalah apakah kepuasan keija dan nilai keija secara bersamasama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap komitmen dosen pada universitas ?
Penelitian mengenai komitmen dosen pada universitas perlu dilakukan, karena komitmen dosen dapat mempengaruhi tingkah laku dosen, antara lain dalam tingkat kehadiran dosen di fakultas; sikap dan tingkah laku dosen berinteraksi dengan mahasiswa, rekan keija, pimpinan universitas atau fakultas serta melukan pelayanan bagi masyarakat. Berbagai tingkah laku ini merupakan ukuran keberhasilan bagi universitas (Ali Nina, 2002).
Responden penelitian adalah dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan kriteria telah menjadi pegawai negeri sipil selama satu tahun, responden diambil dengan teknik convenient sampling. Jumlah responden penelitian adalah 245 orang yang berasal 16 jurusan yang ada di UGM. Untuk melakukan pengukuran komitmen organisasi peneliti menggunakan alat ukur Organizational Commitment Questionnaire yang disusun oleh Meyer dan Allen. Kepuasan keija diukur dengan menggunakan alat ukur The Job Satisfaction Survey yang disusun oleh Spector (1997). Kedua alat ukur telah dimodifikasi oleh Ali Nina (2002) khusus untuk dosen.. Untuk mengukur nilai kerja, peneliti merancang sebuah alat yang mengacu pada teori Nord (1988).
Untuk menjawab permasalahan penelitian, peneliti melakukan pengolahan data dengan teknik statistik analisa regresi berganda metode stepwise dengan program SPSS 11.00. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum kepuasan kerja dan komitmen dosen pada universitas tergolong agak tinggi, dan nilai kerja yang dianggap dosen UGM lebih penting adalah nilai kerja intrinsik, yang berarti bagi dosen UGM memandang isi dari aktivitas pekerjaan lebih penting dibandingkan dengan memandang konsekuensi dari melakukan pekerjaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa kepuasan kerja dan nilai kerja secara bersama-sama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap komitmen afektif dosen pada universitas. Sementara itu, komitmen organisasi, komitmen rasional dan komitmen normatif hanya dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Aspek kepuasan kerja yang berpengaruh terhadap komitmen afektif adalah kepuasan terhadap pekerjaan, kondisi kerja, dan kesempatan promosi. Pada komitmen rasional kepusan kerja yang berpengaruh adalah kepuasan terhadap gaya kepemimpinan dan gaji, sedangkan yang mempengaruhi komitmen normatif adalah kepuasan terhadap imbalan non finansial dan gaya kepemimpinan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran antara lain melakukan penelitian lanjutan untuk melihat apakah nilai kerja mempunyai pengaruh yang tidak langsung dengan komitmen organisasi, karena adanya dugaan bahwa kepuasan kerja merupakan mediator antara nilai kerja dengan komitmen organisasi. Saran lainnya adalah bahwa universitas perlu menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif, memberikan perhatian ekstra kepada sistem pemberian gaji dan imbalan non finansial, dan menyediakan perbaikan "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukirno
"Academic Health System (AHS) menjadi fokus utama untuk kinerja dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyrakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. AHS adalah konsep yang mengintegrasikan universitas dengan berbagai penyedia layanan kesehatan yang berfokus pada penelitian, layanan klinis, pendidikan, dan pelatihan yang didukung oleh fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Salah satu infrastrukturnya adalah menyediakan fasilitas dan sumber belajar yang memadai dengan kualitas layanan yang baik. Untuk mendukung AHS, Perpustakaan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan di Universitas Gadjah Mada selalu melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada civitas akademika.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan 99 responden dari total 6708 populasi dosen dan mahasiswa. Hasil penelitian terhadap nilai indeks penyajian menggunakan metode analisis servqual, diperoleh bahwa kesenjangan kualitas layanan terbesar (-) ada pada layanan penitipan barang dilakukan dengan cepat yaitu -0,17. Nilai tersebut menggambarkan bahwa kualitas dari pelayanan tidak memuaskan pemustaka. Sedangkan terhadap layanan terkecil tidak ada celah (+) pada kesesuaian penempatan buku dengan label yang ada di rak yaitu 0,28. Nilai tersebut menggambarkan bahwa layanan tersebut memuaskan bagi pemustaka.
Rekomendasi dalam penelitian ini adalah Perpustakaan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan untuk menjaga kualitas layanan untuk memuaskan pemustaka dan perlu meningkatkan kualitas layanan agar dapat memuaskan bagi pemustaka."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI , 2019
020 MPMKAP 26:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi atribut mengajar yang efektif menurut persepsi mahasiswa akuntansi sebagai masukan bagi Departemen Akuntansi Universitas Indonesia untuk memaksimalkan potensi pencapaian akreditasi AACSB. Penelitian ini juga menguji perbedaan pesepsi mengenai pentingnya atribut mengajar pada mahasiswa departemen akuntansi di dua institusi pendidikan tinggi negeri di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia UI dan Universitas Gadjah Mada UGM. Survei dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner pada mahasiswa akuntansi UI dan UGM tahun angkatan 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut mengajar dengan rangking tertinggi dalam menunjang pengajaran yang efektif terkait dengan atribut keadilan dan metode penilaian. Terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa UI dengan mahasiswa UGM. Mahasiswa UI menilai bahwa atribut keadilan dan metode penilaian secara signifikan lebih tinggi daripada mahasiswa UGM. Sebaliknya, mahasiswa UGM menilai bahwa atribut persiapan kelas, penyampaian kelas, dan karakteristik dosen secara signifikan lebih tinggi daripada mahasiswa UI.

ABSTRACT
This research aims to explore the effective of teaching attributes according to the perception of the accounting students as suggestions for the Department of Accounting, University of Indonesia to maximize the potential achievement of AACSB accreditation. It also examines differences in the perceived importance of these teaching attributes between students of department of accounting in two public higher education institutions in Indonesia, namely University of Indonesia UI and Gadjah Mada University UGM. The survey was conducted by distributing questionnaires to accounting students in UI and UGM in the 2014 academic year. The research methodologies used in this study are descriptive statistics and Mann Whitney test. The result shows that the most highly ranked attributes in supporting effective teaching related to fairness and evaluations methods. Significant differences are found between the perception of UI and UGM students. UI students ranked fairness and evaluation methods significantly higher than UGM students. In contrast, UGM students ranked attributes related to class preparation, class delivery, and lecturer 39 s characteristics significantly higher than UI students."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnil Randa Sari
"Alat kesehatan merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatandisamping obat. Selain memiliki fungsi sosial, alat kesehatan juga memiliki fungsiekonomi dan menjadi komoditas yang memiliki nilai menjanjikan. Indonesia adalahpasar yang besar untuk pemasaran alat kesehatan dengan nilai pasar sekitar 800 jutaUSD pada tahun 2015 dan diperkirakan mencapai 1,2 miliar USD pada tahun 2019 BMI, 2015 . Namun, kebutuhan alat kesehatan masih dipenuhi lebih dari 90 alatkesehatan impor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik IndeptInterview. Hasil penelitian: Komunikasi pada implementasi kebijakan hilirisasi hasilriset alat kesehatan di Universitas Gadjah Mada masih belum efektif. Sumber daya diUniversitas Gadjah Mada seperti SDM, fasilitas dan dana belum optimal. Struktur Birokrasi, belum adanya SOP dalam pelaksanaan hilirisasi hasil riset alkes.
Kesimpulan: Implementasi kebijakan hilirisasi hasil riset alat kesehatan di Universitas Gadjah Madamasih belum optimal dalam penyelenggaraan hilirisasi hasil riset alat kesehatan.Hambatan: Komunikasi periset Universitas Gadjah Mada dengan LKPP kurangbersinergi sehingga produk-produk yang dihasilkan yang seharusnya dapat disusundalam tata kelola pengadaan alat kesehatan masih adanya penolakan oleh LKPP. Disposisi pada persepsi penggunaan alat kesehatan luar negeri lebih bagus mutunyaserta kurangnya minat industri untuk memproduksi alat kesehatan dan pelaku usahauntuk menanamkan investasi di bidang industri alat kesehatan. Sumber daya perisetsecara kuantitas yang masih kurang dalam mendukung riset alat kesehatan secarakonsisten, selama ini fungsi dosen sebagai tenaga pengajar dan sebagai periset. Sertalaboratorium pengujian yang masih kurang bagi periset Universitas Gadjah Mada.Struktur organisasi kurang menyusun SOP tugas direktur, periset dan tim advokasidalam melaksanakan tanggungjawabnya sehingga kurangnya pencapaian tujuan dariprototype, Izin Edar, HAKI, dan komersialisasi hasil riset.

Medical devices are an important component of healthcare besides drugs. Inaddition to having a social function, medical devices also has an economic function andcommodity that has promising value. Indonesia is a big markets for medical devicesmarketing with a market value of about 800 million USD by 2015 and is estimated toreach 1.2 billion USD by 2019 BMI, 2015 . However, the need for medical devices isstill fulfilled by more than 90 of imported medical devices. This research usesqualitative method with In depth Interview technique. Research Result of Communication on the hilirization policy implementation of medical devices researchresults in Gadjah Mada University still not effective. Resources at Gadjah MadaUniversity such as human resources, facilities and funds have not been optimal.Bureaucracy Structure, the have not SOP in the the hilirization policy implementation ofmedical devices research results.
Conclusion the hilirization policy implementation ofmedical devices research results in Gadjah Mada University is still not optimal in thehilirization implementation of medical devices research results. Obstacles Gadjah MadaUniversity researchers'communication with LKPP is less synergic so that the productsthat should be arranged in the governance of medical devices procurement are stillrejected by LKPP. The disposition on the perception of the use of foreign medicaldevices is of better quality and the lack of industry interest in producing medical devicesand business actors to invest in the medical devices industry. Research resources inquantity are still lacking in supporting the research of medical devices consistently, sofar the function of lecturers as teaching staff and as a researcher. And testinglaboratories are still lacking for Gadjah Mada University researchers. Theorganizational structure lacks the SOP of the director's job, the researchers and theadvocacy team in carrying out their responsibilities resulting in a lack of achievement ofthe objectives of the prototype, Circulation License, HAKI, and commercialization ofresearch results.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: 2016
KHAZANAH 7:3 (2014)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Arsip Universitas Gajah Mada, 2013
KHAZANAH 7:3 (2014)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Preservasi arsip merupakan rangkaian daur hidup arsip dalam manajemen kerasipan yang bertujuan melakukan pemeliharaan dan perlindungan serta memperpanjang usia simpan fisik arsip agar informasi tetap utuh selamanya. Preservasi arsip terdiri atas tiga bagian yaitu prefentif, kuratif, dan reproduksi. Metode penulisan yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, ikut serta dalam kegiatan preservasi, dan perolehan data melalui penelusuran bahan pustaka. Simpulan dari tulisan ini Arsip Universitas Gadjah Mada telah melaksanakan preservasi arsip statis konvensional secara tersistem dan sesuai manajemen preservasi arsip. Kendala yang dihadapi adalah pengadaan tisu Jepang yang harus dibeli secara kolektif melalui Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan peralatan restorasi yang terkadang rusak."
KHAZANAH 7:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ellya Poespitasari
"ABSTRAK
Dengan semakin majunya perekonomian di Indonesia yang
berakibat positif bagi perbaikan lingknngan hidup dan kemajuan ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang kedokteran telah meningkatkan
harapan hidup manusia dan diperkirakan akan meningkatkan jumlah
orang usia lanjut mencapai 19 juta orang (Kompas, 1992). Jumlah 19 juta
ini bukanlah jumlah yang sedikit dan tampaknya dapat berpengaruh
pada kehidupan ekonomi negara. Oleh karena itu perlu dipikirkan
untuk menjadikan usia lanjut tetap produktif^ sehingga mereka bukan
lagi menjadi beban imtuk perekonomian negara tetapi justru menjadi
modal perekonomian.
Menjadi tenaga pengajar diasumsikan akan menjadi profesi yang
tepat bagi para usia lanjut Selain tidak mengandalkan kekuatan fisik
semata, dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman yang lebih tinggi
menjadikan kelompok usia lanjut dapat menjadi lebih imggul daripada
kelompok usia lainnya, karena tidak dipungkiri bahwa seiring dengan
bertambahnya usia maka pengetahuan dan pengalaman yang bersifat
akumulatif yang dimilikinya juga bertambah. Mereka menjadi
bijaksana dalam. menilai dan menghadapi masalah yang ada (Schrank
& waring, 1983). Keuntungan lainnya, sebagai masyarakat budaya timur,
kita masih memiliki budaya masyarakat yang menempatkan para usia
lanjut sebagai kelompok pemikir dalam mengambil keputusan dan
jawaban dari masalah yang ada. Selain itu, stimulasi intelektual yang
didapat dengan tetap mengajar merupakan hal yang penting untuk tetap
menjaga seorang usia lanjut agar tetap sehat
Namun dalam era globalisasi dan informasi ini temyata menjadi
pengajar belum tentu merupakan pekerjaan yang mudah bagi usia
lanjut. Sebab, salah satu akibat dari adanya perubeihan yang cepat adalah
semakin banyaknya tuntutan dan kritikan terhadap dunia pendidikan.
Perguruan tinggi yang tidak mampu mencetak tenaga-tenaga terampd
dan berkuaUtas, tidak akan dapat beradaptasi dengan proses
pembangunan nasional yang makin melaju dengan cepat. Dengan
adanya tuntutan untuk membentuk mahasiswa yang berkualitas, maka
peran dosen semakin berat."
1999
S2719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Perbawaningsih
"Derajat familiarity terhadap teknologi komunikasi dan informasi, dan derajat exposure pada informasi tentang teknologi komputer merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi derajat budaya teknologi di kalangan akademisi, baik di kalangan akademisi perguruan tinggi negeri maupun pada akademisi perguruan tinggi swasta. Dua faktor ini juga merupakan variabel yang mampu membedakan antara derajat budaya teknologi tinggi dan rendah.
Namun demikian, kemampuan dua faktor tersebut dalam mempengaruhi derajat budaya teknologi dan mengklasifikasi derajat budaya teknologi tinggi dan rendah, lebih kuat pada kalangan akademisi di Universitas Gadjah Mada - yang adalah perguruan tinggi negeri-dibanding pada kalangan akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, yang merupakan perguruan tinggi swasta. Perbedaan kemampuan memprediksi dan mengklasifikasi di dua perguruan tinggi yang berbeda ini lebih disebabkan oleh adanya perbedaan kesenjangan yang lebih tajam antar akademisi di UGM pada berbagai faktor tersebut, dibanding di UAJY.
Mengingat masih terbatasnya faktor-faktor yang mempengaruhi derajat budaya teknologi dalam penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk dapat menemukan faktor yang lebih comprehensive menjelaskan budaya teknologi. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi derajat budaya teknologi di. kalangan akademisi, diharapkan siapa pun pemerhati masalah pendidikan akan dapat menentukan upaya untuk menciptakan masyarakat yang " melek teknologi tanpa harus meninggalkan sense of humanity. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>