Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harni
"Pemanfaatan penolong persalinan yang tepat merupakan mata rantai dari upaya peningkatan keamanan persalinan. Di wilayah kerja Puskesmas Pamanukansudah memiliki enam orang bidan yang memberikan pelayanan persalinan (praktek swasta), namun demikian pemanfaatan dukun sebagai penolong persalinan lebih banyak dari pada pemanfaatan bidan.
Tujuan penelitian ini ingin mendapatkan informasi tentang hubungan antara karakteristik sosio demografi (yang meliputi : ' umur, pendidikan, pendapatan, paritas), pengetahuan dan sikap ibu dengan pemanfaatan penolong persalinan, serta alasan-alasan apa yang melatarbelakangi pemanfaatan penolong persalinan tersebut.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode survey cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan diskusi kelompok terfokus dan observasi. Basil analisis kualitatif dipergunakan untuk mendukung /melengkapi hasil analisis kuantitatif.
Populasi pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang melahirkan anak terakhir pada kurun waktu bulan Januari -- Juli 1993 yang pada saat pengumpulan data masih berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Pamanukan. Jumlah populasi 377, jumlah sampel 198. Cara pengambilan sampel dengan sistimatis random sampling.
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa : (1) Tidak ada hubungan antara umur ibu dengan pemanfaatan penolong persalinan. (2) Makin baik pendidikan ibu akan memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan. (3) Makin baik pendapatan ibu akan memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan. (4) Ibu yang mempunyai paritas berisiko akan memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan. (5) Makin baik pengetahuan ibu akan memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan. (6) Makin baik sikap ibu akan memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa alasan responden memanfaatkan dukun sebagai penolong persalinan karena lebih percaya, tempatnya dekat, bayarannya murah, dapat memandu upacara adat istiadat dan dapat terjangkau dari segi sosial. Alasan responden memanfaatkan bidan sebagai penolong persalinan karena lebih percaya dan alatnya lengkap serta bidan dapat menolong bila ada kelainan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaataan penolong persalinan mempunyai tingkat keeratan yang paling kuat dibandingkan dengan pendidikan, pendapatan, paritas dan sikap. Demikian juga pemanfaatan penolong persalinan juga dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, kepercayaan atau kondisi sosial budaya yang telah mengakar pada masyarakat serta pengaruh dari suami dan orang tua.
Mengingat bahwa pengetahuan mempunyai keeratan hubungan yang paling kuat, disarankan untuk peningkatan pengetahuan ibuibu tentang persalinan dan penolong persalinan adalah penting, sehingga penyuluhan kesehatan berkenaan dengan hal tersebut perlu ditingkatkan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Setyono P.
"Masih tingginya angka kematian bayi dan kematian maternal, hal ini mencerminkan masih kurangnya kemampuan negara dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat khusunya perawatan kehamilan serta proses pertolongan persalinan dan neonatal. Kabupaten Sumedang sudah mempunyai 243 bidan diantara 269 desa, dengan kenyataan tingginya angka kunjungan pemeriksaan kehamilan oleh bidan, tidak disertai dengan pemanfaatan tenaga bidan sebagai penolong persalinan.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan tentang gambaran pengetahuan, sikap dan karakteristik sosio demografi ibu dalam pemanfaatan pertolongan persalinan oleh dukun atau bidan serta alasan-alasan yang melatarbelakangi pemanfaatan penolong persalinan di Kabupaten Sumedang.
Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif dengan fokus group diskusi, karena ingin diperoleh informasi yang lebih dalam dan rinci. Kegiatan analisis data yang dilakukan berupa analisa isi I content analysis. Infoman pada penelitian ini adalah ibu yang melahirkan anak terakhir pada kurun waktu antara bulan Januari 1997 sampai dengan bulan Juni 1997 yang menggunakan jasa pelayanan dukun, bidan serta dukun bersama bidan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Pengetahuan informan tentang hal yang berkaitan dengan persalinan dan penolong persalinan cenderung baik 2) Sikap informan cenderung positif terhadap bidan, ini terlihat dari tingginya kunjungan pemeriksaan kesehatan kehamilan 3) Umur informan berisiko tidak selalu memilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan, bahkan ada kecenderungan memilih dukun 4) Informan paritas berisiko tidak selalu memilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan 5) Pendidikan informan yang relatif tinggi ada kecenderungan tidak memanfatkan dukun sebagai tenaga penolong persalinan 6) Penghasilan keluarga informan yang lebih baik ada kecenderungan mernilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan 7) Persepsi informan tentang jarak menyatakan dekat bila masih satu desa dengan tenaga penolong persalinan 8) Pengambilan keputusan dalam pemilihan tenaga penolong persalinan masih dipengaruhi oleh orangtua, mertua atau suami.
Mengingat pengambilan keputusan pemanfatan tenaga penolong persalinan masih dipengaruhi oleh orangtua atau mertua maka diperlukan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi ) bagi tokoh masyarakat, tokoh agama dari para orangtua serta para suami dari ibu yang sedang hamil atau pasangan usia subur.

The death-rate of baby and maternal mortality are still high, it indicates the state ability in giving the medical services to the people is still submissive : especially in taking care of pregnancy and the process of birth-rate and neonatal. The regency of Sumedang has 243 midwives in 269 villages in fact that the inspection rate of pregnancy by midwives not involving the using of midwives abilities in the process of birth.
The objective of this research are to get the illustration of skill, behavior and sosiodemografy of mother in using of birth process aid by tradisional or obstretical midwives and also the background reason of the midwives utilization.
Ths method of research is accomplished by the approximation of qualitative method and foccused in group discussion to get more detailed information. The activity of data analysis is accomplished by using the form of content analysis. In this research, the informans are mother who bore the last baby in January 1997 until June 1997 and use the services of traditional midwives, obstretical midwives or both of them.
From this research, the conclusions are : 1) The skill informans of birth process and the personal who help the birth process are good enough. 2) The informans behaviour of midwives is good enough. It is indicaated the maximum inspection rate of pregnancy to the people. 3) The age of risky mothers do not always choose the obstretical midwives to help the bird process but they prefer using the traditional midwives services. 4) The risky paritas mother do not always choose the obstretical midwives to help the bird process.5) The education level respondents that high relatively has tendency to use obstretical midwives.6) A mother coming from the family with the better income ho s a tendency to choose the obstretical midwives to help the bird process.7) Mother has a perception of the distance, it indicates close if the midwives stay in the same village.8) The taking of decision to choose the man who help the birth process is still influenced by the parents and parents in law.
Deciding that taking decision in using the skillful personal to help the birth process is still influenced by the parents and parents in law so it important to involve KIE to the mayor figure in community, the mayor figure of religion society, the parent and husband of pregnant wife or fertilized couples.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Pada
"Keberadaan seorang ibu merupakan tonggak utama tercapainya keluarga yang sejahtera karena ibu mempunyai nilai strategis dalam pembangunan sumber daya manusia yang sekaligus merupakan kelompok rawan karena resiko kesakitan dan kematian. Angka kematian ibu (AM) dijadikan salah satu indikator nasional yang digunakan dalam menilai tingkat kesejahteraan ibu dan derajat kesehatan. Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi. Pemanfaatan penolong persalinan adalah satu mata rantai dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang hubungan pemeriksaan kehamilan dengan pemanfaatan penolong persalinan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari data Survei Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia tahun 2001 dengan desain cross sectional. Sampel adalah wanita yang sudah menikah, berumur 15-45 tahun dan pernah melahirkan anak, baik lahir hidup maupun lahir mati dalam satu tahun terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan sebesar 94,3%, akan tetapi yang memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan hanya 62,6%. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa ibu yang tidak memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan (tidak ANC) mempunyai peluang 5,09 kali memanfaatkan bukan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan setelah dikontrol variabel pendidikan dan pengetahuan ibu. Selain itu akses terhadap media informasi dan status ekonomi keluarga juga berhubungan secara independen dan bermakna dengan pemanfaatan penolong persalinan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin di Propinsi Jawa Barat adalah dengan meningkatkan ketrampilan tenaga kesehatan dalam konseling-komunikasi interpersonal, memberikan layanan antenatal yang lebih berkualitas, pemantapan sistem rujukan yang komprehensif dari keluarga, masyarakat, puskesmas sampai rumah sakit serta mengupayakan kesinambungan pembiayaan kesehatan bagi keluarga miskin khususnya pelayanan kesehatan ibu hamil/bersalin serta rujukan melalui APBD propinsi dan kabupaten/kota setelah program JPS-BK berakhir.

Relationship between Antenatal Care History and Birth Delivery Assistant Utilization in the Province of West Java 2001 (Secondary Data Analysis: Indonesia Mother and Child Survey, 2001)The existence of a mother is the main pillar to attempt a welfare family due to it has a strategic value in human resource development. Also, the mother is classified as vulnerable group because of having morbidity and mortality risk. Maternal Mortality Rate (MMR) is one of national indicators assessing the level of well-being mother and health status. In comparison with other ASEAN countries, MMR in Indonesia is relatively high. So, in order to decrease MMR and Infant Mortality Rate (IMR), delivery assistant utilization is an important chain.
The objective of the study was to obtain the information about relationship between antenatal care and birth delivery assistant utilization. This study used secondary data from Indonesia Mother and Child Survey 2001 as well as a cross sectional design, The sample of this study was married women aged 15-45 years and having given birth history, both alive or stillbirth in the last one year.
The results showed that antenatal care provided by health provider was 94.3% but of those who utilized health provider as birth delivery assistant was 62.6%. Logistic regression test revealed that mothers who did not examine their pregnancy to the health provider had chance 5.09 times to utilize other provider beside health provider as their birth delivery assistant after being controlled by mother's educational and knowledge. Furthermore, the access to information media and economical status in the family related to birth delivery assistant utilization independently and significantly.
It is recommended that some attempt that could be conducted to increase health provider utilization in health care for pregnant women and delivery women in the Province of West Java by increasing the health provider's skill on interpersonal communication and counseling, providing quality antenatal care and comprehensive referral system, as well as trying to give continuous health expenses for the poor family, particularly providing the service for pregnant/delivery women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T5755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rochayah
"Program kesehatan yang diharapkan ikut berperan menurunkan AKI melalui penyelenggaraan kelas ibu hamil. Setelah dilakukan intervensi program kelas ibu hamil, belum diperoleh hasil yang signifikan terhadap pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Bruno tahun 2012. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan baru mencapai 60%. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel 104 pada ibu yang pernah mengikuti kelas ibu hamil dan telah melahirkan pada tahun 2011.
Hasil penelitian diperoleh hasil 54 (51,9%) bersalin dengan tenaga kesehatan. Variabel lain yang memiliki hubungan signifikan dengan perilaku pemilihan penolong persalinan adalah pengetahuan, peranan petugas kesehatan dan dukungan kelompok kelas ibu hamil. Saran untuk puskesmas meningkatkan kualitas pelayanan kelas ibu hamil.

Health program contributes to decrease Maternal Mortality Rate is by carrying expectant class. Having had an intervention about expectant class program, it had not been obtained significant result to achievement of labor support by health officer in working area of Public Health Center Bruno 2012 where in support achievement by health officer was just 60% target determined projected 95%. The Study design is cross sectional, with number of samples are 104 expectants that ever followed expectant class and had given birth in 2011.
Study result to 104 respondents shows that it obtained 54 (51.9%) choosing health officer as their labor support. Another variables had significant correlation to behavior of choice of labor support are knowledge, health officer role, and support to expectant class. Suggestions for improving the quality of health centers pregnancy class.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Murdiningsih
"Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 390/100.000 kelahiran hidup (SDKI,1994). Angka tersebut masih relatif tinggi yaitu sebesar 3-6 kali bila dibanding negara-negara ASEAN, dan lebih dari 50 kali dari negara-negara maju. Sedangkan angka kematian ibu di Sumatera Selatan belum dapat diperkirakan, tetapi berdasarkan data dari beberapa Rumah Sakit dan Rumah Bersalin didapatkan pada tahun 1998 sebanyak 57 orang dan untuk cakupan pelayanan antenatal care di Puskesmas Gandus Kota Palembang pada tahun 1999 sebesar 85,26 % tetapi hanya 61,66 % ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan. Salah satu komponen yang diduga mempunyai daya ungkit yang cukup besar dalam menurunkan angka kematian ibu adalah pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan yang baik diharapkan dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga ibu dapat menyelesaikan persalinannya dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor pada ibu bersalin, fasilitas pelayanan dan faktor dukungan dari orang lain dengan pemilihan penolong persalinan pada ibu yang melakukan antenatal care pada tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Gandus Kota Palembang.
Rancangan penelitian ini adalah cross sectional, dengan sampel penelitian berjumah 98 orang yang terdiri dari 47 responden (Ibu bersalin) ditolong oleh dukun paraji (Bayi) dan 5l responden ditolong oleh tenaga kesehatan. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung, data kemudian diolah secara statistik menggunakan tehnik analisis Chi-Square dan Regresi Logistik.
Dari hasil analisis bivariat diketahui ada empat variabel terbukti mempunyai hubungan bermakna terhadap pemilihan penolong persalinan yaitu variabel pendidikan, sikap, biaya dan dukungan orang lain Sedangkan variabel paritas tidak bermakna dan variabel riwayat sakit serta jarak tempuh tidak dapat dianalisis dikarenakan variabel tersebut dalam tabel silang ada sel yang kosong. Dari model regresi logistik diketahui ternyata variabel yang paling berpengaruh terhadap pemilihan penolong persalinan adalah Sikap responden terhadap tenaga kesehatan yang dinyatakan dengan nilai Odds ratio terbesar yaitu 15,49 ( 95 % Cl = 1,708-140,57). Dari hasil uji interaksi tidak didapatkan hubungan yang bermakna antar setiap variabel setelah dilakukan interaksi berulang-ulang.
Sebagai saran untuk tindak lanjut, maka upaya yang sebaiknya dilakukan oleh Dinas kesehatan kota Palembang untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang persalinan adalah diberikan penyuluhan tidak hanya pada ibu hamil dan menyusui saja tetapi juga pada ibu-ibu dalam masa reproduksi serta para pengambil keputusan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan khususnya dalam memilih penolong persalinan yaitu para suami atau keluarga yang disegani dalam keluarga yang bersangkutan sehingga mereka dapat mendukung dalam memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Untuk petugas Puskesmas perlu membina hubungan yang baik dengan dukun bayi serta dapat melakukan supervisi terhadap dukun bayi. Pada saat ibu hamil yang melakukan antenatal care di Puskesmas hendaknya diberikan konseling tentang masalah kesehatan ibu dan bayinya, dengan komunikasi yang efektif diharapkcn akan timbul keyakinan didalam diri ibu bahwa petugas kesehatan akan mampu menolong dirinya.

The mother's mortality rate in Indonesia is about 390/100.000 life birth (SDKI, 1994). Those numbers is still high 3-6 times if we compare with another ASEAN countries and more then 50 times to other advance countries. While the mother's mortality rate in south Sunnatera cannot be predict yet, but based on several data from some of hospital and maternity clinic. at 1998 it is 57 people, and for antenatal care service at mess health center Gandus in Palembang at 1999 it's 85,26% but only 61,66% get proper health treatment from medical rep. One of component which can decrease mother's mortality rate is proper deliver service from medical rep, with good service, hopefully to keep and increase mother health and mother can finish her birth process and have healthy baby as well.
The purpose of this research is to fill out the correlation between deliver mother, facility services, and other family support with selection of delivery helper to the mother who did antenatal care by health worker in Public Health Center Gandus working area Palembang.
The design of this research is cross sectional, with 98 people as sample which consist of 47 respondents deliver mother with help from traditional birth attendant and 51 respondents is helped by medical rep. Data seeking is held by direct interview, and processed in statistic with using Chi-square analysis and logistic regression.
From bivariat analysis, there are 4 variables which has correlation to delivery helper choosing proofed, i.e. education variable, attitude, cost and other people support. Paritas variable is not meaningful and illness history and also distance cannot be analyzed because in the cross tab there is empty column. From the logistic regression, the variable which effect to delivery helper chosen is attitude that declare with odds ratio value that is 15,49 (95% CI=1,708-140,57). From the interaction test there is no meaningful correlation between each variable, after continuous interaction.
As suggestion for the next step, the better effort that has to be done by Palembang health Dept. to increase mother's knowledge about delivering a baby but also to the mother in reproduction period and also the decision maker in using the health service specifically in choosing the delivery helper which is the husband or family who being reluctant until they can support in choosing medical rep as a helper in delivering a baby. To the medical rep in Public Health Center, is important to build good relationship with traditional birth attendant and also supervising function to the traditional birth attendant. During pregnant period who take antenatal care in Public Health Center, is better if they have counseling about health problem, mother and the baby, with effective communication, in order to create self confidence that the medical rep is capable to help her.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yadi Hidayat
"Untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul sebagai dampak krisis ekonomi, pemerintah telah memberikan pelayanan kesehatan bagi Keluarga Miskin (Gakin) melalui program PKPS-BBM Bidkes diantaranya dengan memberikan biaya pertolongan persalinan oleh tenaga bidan sebesar Rp. 150.000. Pemanfaatan dana pertolongan persalinan masih rendah. Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui berapa biaya satuan untuk pertolongan persalinan serta pemanfaatannya oleh Gakin.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan analisis ekonomi terhadap kebutuhan biaya pertolongan persalinan bagi Gakin serta melakukan Survey Cepat untuk mengetahui pemanfaatan pertolongan persalinan oleh keluarga miskin serta faktor - faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pertolongan persalinan. Penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh jawaban atau informasi mendalam yaitu: persepsi bidan desa dalam melaksanakan pertolongan persalinan, kecukupan biaya pertolongan persalinan dan mekanisme pencairan biaya pertolongan persalinan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pertolongan persalinan yang sesuai dengan kebutuhan adalah sebesar Rp. 213.250. Adapun Gakin yang memanfaatkan pertolongan persalinan dengan bidan sebanyak 69, 9 %. Dan faktor bidan sebagai provider yang mempengaruhi pemanfaatan pertolongan persalinan adalah karena biaya pengganti untuk pertolongan persalinan gakin relatif kecil dan lamanya proses pencairan dana pertolongan persalinan. Dari faktor ibu bersalin Gakin, faktor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan persalinan oleh bidan antara lain: ketidaktahuan Gakin bahwa persalinan dengan bidan tidak dipungut biaya dan khawatir bayar mahal kalau ditolong oleh bidan.
Secara garis besar hasil dari penelitian ini adalah diperlukan upaya-upaya pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi Gakin khususnya pelayanan pertolongan persalinan melalui penyesuaian kembali biaya pertolongan persalinan yang sesuai kebutuhan, memudahkan mekanisme pencairan dana pertolongan persalinan, sosialisasi tentang hak gakin memperoleh pelayanan kesehatan serta dengan peningkatan kinerja bidan di desa.

The government has given a health service for Poor Family (Gakin) by PIPS-BBM Bidkes program to overcome the health problem which emerges as an economic crisis impact, such as giving the expense of helping child birth by midwife is equal to 150.000 rupiahs. The used of helping child birth cost is still lower. Because of this, the writer wishes to know how much set cost of helping childbirth and also it?s used by Gakin.
This research is a quantitative research by conducting an economic analysis of child birth cost requirement for Gakin and also conducting a Rapid Survey to know the used of helping child birth by poor family and also the factors that related to help child birth. A qualitative research is used to get an answer or deep information, such as countryside midwife perception in conducting child birth help, cost sufficiency of helping child birth and cost mechanism of helping child birth.
The research result indicates that cost of helping child birth which is available with requirement is equal to 213.250 rupiahs. Gakin which has been used child birth help by a midwife is almost 69, %. From midwife factor as provider which affected the used of helping child birth because substitution cost for helping child birth of Gakin is low relatively and long duration of cost liquefaction process of helping childbirth. From child birth mother factor of Gakin, as a factor which affected the lower of using a child birth by midwife such as: ignorance of Gakin that child birth by midwife is not getting charge and they are worry to pay high cost if they are helped by a midwife.
From marginal result of this research, it was suggested to government and society efforts to improve the health service access for Gakin, especially the service of helping child birth by adjustment return the cost of helping child birth which is available with requirement, facilitating the cost liquefaction mechanism of helping child birth, socialization concerning Gakin rights to get health service and also the improvement of midwife performing in countryside.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T20059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research explain investigated the correlation between utilization birth attendant and knowledge, attitude and practice among Baduy tribe..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah
"Komplikasi persalinan menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu, kejadiannya meningkat dari 46% pada tahun 2012 menjadi 71,1% pada tahun 2017. Penelitian analisis lanjut menggunakan data SDKI 2017 dengan desain cross sectional, bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi persalinan di 34 Provinsi di Indonesia tahun 2012-2017. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur (WUS) yang melahirkan dalam dalam periode 2012-2017 yaitu sebanyak 14.996 orang.
Hasil penelitian ini membuktikan adanya hubugan yang signifikan antara status ekonomi, umur, paritas, komplikasi kehamilan, riwayat komplikasi persalinan, penolong persalinan dan tempat persalinan dengan komplikasi persalinan. Hasil analisis regresi logistik ganda didapatkan faktor yang paling dominan berhubungan dengan komplikasi persalinan adalah riwayat persalinan. Responden yang pernah mengalami komplikasi persalinan berisiko hampir 4 kali (OR 3,585; 95% CI: 2,760-4,656) mengalami komplikasi persalinan setelah dikontrol oleh faktor umur, paritas, komplikasi hamil, penolong persalinan, dan tempat persalinan.
Komplikasi kehamilan, dan tempat persalinan berinteraksi dengan riwayat komplikasi persalinan terhadap komplikasi persalinan. Disarankan Kementerian Kesehatan dan BKKBN dapat memberikan pelatihan ANC, INC, dan metode kontrasepsi kepada petugas yang memiliki wewenang untuk memberikan perawatan antenatal, intranatal dan pascanatal. Serta memberikan KIE khususnya pada ibu yang mempunyai riwayat komplikasi persalinan.

Labor complications caused maternal morbidity and mortality, the incidence increased from 46% in 2012 to 71.1% in 2017. Further analysis of the study used the 2017 IDHS data with a cross sectional design, aimed to finding out the factors associated with labor complications at 34 Provinces in Indonesia in 2012-2017. The sample in this study were women of childbearing age (WUS) who gave birth within the period 2012-2017 which were 14,996 people. The results of this study showed significant correlation between economic status, age, parity, pregnancy complications, history of labor complications, birth attendants and place of delivery with labor complications.
The results of multiple logistic regression analysis found that the most dominant factor associated with labor complications was labor history. Respondents who had experienced labor complications had a risk of almost 4 times (OR 3,585; 95% CI: 2,760-4,656) experiencing labor complications after being controlled by factors such as age, parity, pregnancy complications, birth attendants, and place of delivery.
Complications of pregnancy, and the place of delivery factors interact with a history of labor complications in labor complications. It is recommended that the Indonesia Ministry of Health and BKKBN to provide ANC, INC and contraceptive training for health practitioner who have the authority to provide antenatal, intranatal and postnatal care. As well as providing IEC especially for mothers who have a history of labor complications.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Gustiawati
"Dampak dari kelalaian pengisian partograf adalah tidak terdeteksinya kelainan yang akan timbul pada saat persalinan, Hasil studi dari manfaat partograf yang baik dan benar, telah diuji coba pada multicenter kesehatan di beberapa Negara Asia Tenggara dengan melibatkan 35480 persalinan, menyatakan partograf dapat menurunkan kejadian partus lama dari 6,4% menjadi 3,4% dan angka pertolongan Sectio Caesaria dari 6,2% menjadi 4,5% (WHO, 1994).
Penelitian merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan rancangan cross sectional untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan partograf oleh bidan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2012 dengan jumlah sampel 79 bidan dengan metode quota sampling. Data yang diperoleh menggunakan kuesioner dan lembaran observasi dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji kai kuadrat, uji t independen dan regresi logistik.
Hasil penelitian adalah masih adanya bidan yang tidak menggunakan partograf untuk memantau persalinan 46,8%, sebagian bidan menyatakan penggunaan partograf untuk pengklaiman jampersal, hanya 64,6% bidan yang mempunyai peralatan ;engkap dan hanya 62% bidan yang mempunyai keterampilan baik tentang partograf. Variabel pengetahuan, sikap dan dukungan pemimpin memiliki nilai yang rendah sedangkan untuk nilai rata-rata umur adalah 33,6. Setelah dilakukan analisis maka variabel alasan, keterampilan, ketersediaan alat, sikap dan dukungan atasan memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan partograf pada pertolongan persalinan.
Saran untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah membuat perencanaan untuk kegiatan pelatihan, penyediaan anggaran untuk peralatan dan pembuatan kebijakan untuk reward dan punishment, untuk Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Tanjung Jabung Barat agar dapat mendatangkan pelatih pada saat acara arisan IBI dan untuk Bidan agar dapat memperbaiki pelayanan dengan menambah pengetahuan dan keterampilan penggunaan partograf.

Impact of neglect of partograph fulfillment is undetected of abnormality which will appear at delivery. Study result of correct and clear partograph benefit had been tried and tested to multicenter health in some of South-East Asian Countries involving 35,480 labors, it stated that partograph could decrease old partus occurrence from 6.4% to 3.4% and Secsio Caesaria number from 6.2% to 4.5% (WHO, 1994).
This study is a observational quantitative one using cross sectional design to find factors related to utilization of partograph by midwife in West Tanjung Jabung Regency 2012 by number of samples are 79 midwifes carried in quota sampling method. Data were collected by questionnaire and observation paper using univariate and bivairate analysis and chi square test, t test independent and logistic regression.
Study result shows that some midwifes did not utilize partograph to monitor labor (46.8%), part of them stated that partograph utilization was for Jampersal claim, only 64.6% of midwifes have complete devices and only 62% of midwifes have good skill of partograph. Knowledge, attitude, and leader support variable have low value whilst average value of age is 33.6. After analysis had been carried on that reason, skill, devices availability, attitude and leader support variables have significant correlation to partograph utilization in labor support.
Suggestion to Health Agency of West Tanjung Jabung Regency is to make a planning about conducting of training activity, provide budgeting for devices and male a regulation about reward and punishment, and for Indonesia Obstetric Association (IBI) of West Tanjung Jabung Regency to invite trainer in IBI social gathering event and for midwife to improve their service dealing with knowledge and skill of partograph utilization.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yenita Agus
"Penelitian lamanya cuti sebelum melahirkan pada ibu bekerja mengunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang bertujuan untuk menguji hubungan antara lamanya cuti sebelum melahirkan pada ibu bekerja dengan komplikasi pada masa persalinan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta. Populasi penelitian adalah 85 orang responden, yang dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok kasus positif sebanyak 18 orang dan kelompok kasus negatif sebanyak 67 orang (perbandingan 1 : 4). Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara Purposive Sampling.
Hasil penelitian dengan bivariat dan multivariate menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara lamanya cuti sebelum melahirkan dengan komplikasi persalinan dengan p Value = 0.355 dan OR = 0.48 yang berarti lamanya cuti sebelum melahirkan mempunyai peluang 0.48 kali terjadinya komplikasi pada masa persalinan, Hasil analisis untuk confounding ,factor dengan alpha 0.05 ada faktor yang mempunyai hubungan signifikan dengan p value < 0.05 yaitu usia, pendidikan dan riwayat komplikasi pada kehamilan yang lalu, sementara untuk pekerjaan, jarak kelahiran penghasilan keluarga, paritas, aktivitas ibu dan kunjungan antenatal tidak mempunyai hubungan secara bermakna (p value > 0.05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel utama, tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan komplikasi pada masa persalinan. Hal ini terjadi karena kurang tergalinya bagaimana beban kerja ibu Untuk itu peran perawat maternitas dalam hal ini sebagai peneliti mampu untuk menggali lebih dalam tentang pekerjaan ibu khususnya beban kerja dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode kualitatif sehingga dapat dilihat bagaimana persepsi ibu bekerja terhadap lamanya cuti melahirkan. Bagi pengambil kebijakan untuk dapat tetap memberlakukan cuti sebelum melahirkan dalam rangka mempersiapkan ibu secara fisik dan mental dalam menghadapi persalinan.

This study was a descriptive analytic with cross sectional design that aims to examine the relations between time begin maternal working off and delivery complication in Fatmawati Hospital. Respondent are 85 working mother divided into, negative and positive delivery complication. 18 respondent are negative cases and 67 respondent are positive cases (Ratio 1 :4) Total sample in the study is determined with Purposive Sampling.
The result of the study, shows that there is no significance between maternal off and delivery complication. ( p value = 0.355) and OR 0.48 time the occurrence of complication during labor. From the result of the analysis for confounding factor with Alpha 0.05 i.e., age, education, complication in family, Whereas for employment, family income, parity, activity and antenatal care are not significant (p value > 0,05). This study concludes that main variable is not significant with delivery complication. Therefore, the role of maternity nurse as a researches is needed explore about the work of the mother especially work load. More over, further research with qualitative methods needs to be done. So it can be seen the perception of working mother toward the time begin maternal off. Decision maker can consider whether maternal off is proportionate before and after delivery to prepare pregnant women physic and mentally in delivery process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>