Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61513 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pancatatva Hesti Gunawan
"Studi ini dilakukan sebagai upaya merealisasikan gagasan pemanfaatan jalan raya sebagai sumber energi. Salah satu upayanya adalah dengan memanfatkan pergerakan kendaraan di jalan raya, yaitu melalui desain sistem penyerapan energi sebagai pengembangan dari fungsi "alat pembatas kecepatan" (speed hump atau polisi tidur). Pada dasarnya ini merupakan gagasan pengembangan sebuah produk. Gagasan tersebut mengasumsikan jalan raya, termasuk sarana-sarana kelengkapannya, sebagai sebuah produk yang dapat dikembangkan fungsi dan performannya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Prinsip kerja dari sistem yang didesain adalah mentrasformasikan beban kendaraan menjadi energi potensial tekanan udara. Sistem tersusun atas dua komponen pokok: yaitu komponen pembangkit tekanan udara, dan komponen penyimpanan tekanan udara. Untuk komponen pembangkit tekanan udara dipilih sistem pompa pegas udara (air spring). Sedangkan untuk penyimpanan tekanan digunakan tabung tekanan udara. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan diagram symbol bondgraph dan ikonik. Tujuan pemodelan adalah untuk memperoleh hubungan antara parameter sistem yang didesain dalam bentuk yang lebih jelas dan sederhana. Model diuraikan menjadi 3(tiga) sub model, yaitu sub model pegas udara, sub model pipa, dan sub model tabung penyimpan tekanan. Selanjutnya prosedur pengujian dilakukan dengan simulasi model menggunakan perangkat lunak 20-Sim 3.2 Viewer (dari University of Twenty, Netherland). Hasil simulasi berupa grafik-grafik yang menggambarkan perilaku dari masing-masing parameter desain.

This study is proposed to realize an idea on utilization of vehicle traffic as energy source, through transfer of mechanic energy being potential pneumatic energy during vehicle through `traffic calming`(speed Hump or polisi tidur) on the tragic. Basically, this is looking the idea as idea about product development. The idea assumptions that the road, include all their facility, as one product that could be to develop their function and performance. The principle of work for the system that designed is transforming the vehicle load to be potential energy of air pressure. The system piled up on two principal component, those are the component to generated pressure for air, and component to storage air pressure. Air spring was selected for the first component, whereas the pressure tank was selected for the second component. The modeling is done by used symbol diagram, that is bondgraph and iconic The goal of modeling are for to get of relation for all parameter system on the decided and simple form. Model was divided on three sub model, i.e. air spring sub model, pipe sub model and pressure tank sub model. For, simulation procedure it used 20-Sim 3.2 (from University of Twenty, Netherlands). Simulation produced some graphic those are drawing behavior each parameter of design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Hanif Oetomo
"Dalam jaringan interkoneksi Eropa, transisi energi telah memberikan tantangan besar di masa depan untuk sistem tenaga listrik. Meningkatnya jumlah transit daya besar dari turbin angin dan Photovoltaic (PV) harus ditangani. Sebagai keputusan untuk menghapus pembangkit listrik konvensional, seperti batu bara dan tenaga nuklir, generator sinkron dalam jaringan listrik dikurangi, yang bertanggung jawab atas stabilitas jaringan listrik yang saling terhubung dan cadangan sesaat. Namun demikian, pemisahan sistem atau system split adalah kasus bermasalah di mana jaringan yang saling terhubung membagi jaringan sinkron menjadi dua atau lebih sub-jaringan sinkron. Transfer daya yang terputus dapat menyebabkan frekuensi sistem jaringan naik atau turun dengan cepat di sub-jaringan tertentu. Akan ada risiko pemadaman listrik, jika tindakan penanggulangan yang tepat tidak dapat dilakukan tepat waktu. Baru-baru ini, European Network of Transmission System Operators (ENTSO-E) belum membuat spesifikasi untuk mencegah kasus perpecahan sistem seperti itu atau menjaganya pada tingkat yang dapat dikelola.Oleh karena itu, baru-baru ini ada dorongan untuk setidaknya menilai kekritisan perpecahan sistem masa lalu dalam jaringan interkoneksi Eropa. Penilaian perpecahan sistem di masa lalu, bagaimanapun, tidak menentukan seberapa besar kemungkinan perpecahan sistem dalam situasi tertentu. Tetapi penilaian setidaknya akan mengetahui seberapa terkendalinya kemungkinan perpecahan sistem yang masih dapat dikendalikan untuk interkoneksi dan apakah pemadaman sebagian atau seluruhnya dapat dihindari. Meskipun jaringan interkoneksi Eropa belum mengalami pemadaman total, kasus system split menjadi lebih umum. Tujuan dari tesis sarjana ini adalah untuk menyelidiki dan menilai secara kritis kasus-kasus system split di masa lalu pada jaringan interkoneksi Eropa dengan menggunakan metode penilaian yang diusulkan dari ENTSO-E. Kasus-kasus perpecahan sistem di masa lalu harus terlebih dahulu diteliti secara intensif untuk mengevaluasi apakah ada basis data yang cukup untuk evaluasi sesuai dengan metode yang diusulkan. Pada akhirnya, nilai Rate of Change of Frequency (RoCoF) selama naik atau turunnya frekuensi dan titik frekuensi terendah atau tertinggi setelah system split terjadi.

In the European interconnected grid, the energy transition has given major challenges in the future for electrical power systems. The increasing number of large power transits from wind turbines and Photovoltaic (PV) have to be handled. As a decision to phase out conventional power generation, such as coal and nuclear power, synchronous generators in the grid are being reduced, which were responsible for the stability of the interconnected grid and instantaneous reserve. Nevertheless, system split or system separation is a problematic case in which the interconnected grid splits a synchronous grid into two or more synchronous sub-grids. Interrupted power transfers can cause the grid's system frequency to rapidly climb or fall in specific subnetworks. There will be a risk of a blackout, if appropriate countermeasures are not able to be taken in time. Recently, the European Network of Transmission System Operators (ENTSO-E) has not made specifications to prevent such system split cases or to keep them at a manageable level.Hence, there has been recently a push to at least assess the criticality of past system splits in the European interconnected grid. The assessment of past system splits, however, does not determine how likely a system split is in certain situations. But the assessment will at least know how controllable a possible system split remains manageable for the interconnection and whether a partial or complete blackout can be avoided. Although the European interconnected grid has yet to experience a complete blackout, system split cases are becoming more common. This purpose of this bachelor thesis is to investigate and assess the critically of the past system split cases in the European interconnected grid using the proposed assessment method from the ENTSO-E. The past system split cases must first be intensively researched in order to evaluate if there are sufficient data bases for the evaluation according to the proposed method. In the end, the value of the Rate of Change of Frequency (RoCoF) during the rise or fall of the frequency and lowest or highest frequency point after the system split happened."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Sudarto
"Dalam membuat perencanaan sistem ketenagalistrikan, salah satu tujuan yang harus dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan beban setiap saat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan beban tersebut, maka sistem di sisi pembangkit harus memiliki keandalan yang tinggi. Kondisi kelistrikan di Bangka menunjukkan bahwa tingkat keandalan sistem pembangkit masih belum sesuai dengan standar PLN. PLN telah menetapkan standar keandalan pembangkit yaitu indeks keandalan (LOLP) dibawah 0,274% atau setara dengan kurang dari 1 hari/tahun. Penelitian ini bertujuan mendapatkan indeks keandalan sistem pembangkit berupa LOLP dengan melakukan analisis pemanfaatan potensi energi terbarukan sebagai sistem penyediaan tenaga listrik di Bangka. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa indeks keandalan sistem pembangkit maksimal 0,00274 atau setara dengan maksimal 1 hari/tahun dapat dicapai dengan menambahkan PLTD 30 MW, PLTS 11,8 MW dan PLT Biogas 2 x 100 kW ke sistem pembangkit yang ada (existing) selama pertumbuhan beban tidak lebih dari 15,4 MW.

One of the aims in planning of power system which must be achieved is to make sure enough capacity is available to meet the demand at any time. To be able to meet the demand, the generation system must have high reliability level. The condition of power system in Bangka shows that the reliability indices of generation system is not yet meet the PLN standard. PLN has set the standard of generation system reliability that is the reliability indices (LOLP) below 0,274% or less than 1 day/year. This research aims to obtain reliability indices of generation system by analyzing the utilization of renewable energy as a power supply system in Bangka. The study concluded that the reliability indices of generation system (LOLP) for a maximum of 0,00274 or 1 day/year can be achieved by adding diesel power plant (30 MW), a solar power plant (11.8 MW), and biogas engines (2 x 100 MW) to existing power plants. The reliability level can be maintained at the same level during the increase in system load does not exceed at 15.4 MW.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Jakarta : UI-Press, 1987
333.79 KAD e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Jakarta: UI-Press, 1982
333.79 ABD e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Erlangga
"Dalam aplikasi enjinering baik dalam bidang industri atau lainnya, kadang kala ditemukan bahwa kebutuhan akan daya listrik, pendinginan dan pemanasan diperlukan secara bersamaan. Salah satu contohnya adalah dalam bidang perhotelan yang membutuhkan daya listrik, pendinginan untuk ruangan dan pemanasan baik untuk ruangan atau air hangat. Sistem combined cooling, heating and power generation (CCHP) atau disebut juga trigeneration adalah sistem yang terdiri dari power system, mesin pendingin absorpsi dan sebuah penukar kalor.
Untuk aplikasi dan perancangan CCHP, sebelumnya dibuat sebuah model sistem dan dilakukan perhitungan biaya energi (bahan bakar) berdasarkan pada kesetimbangan energi hingga biaya investasi dan payback period sehingga dapat diputuskan selanjutnya apakah sistem ini dan konfigurasi seperti apa yang dapat diaplikasikan. Pilihan konfigurasi sistem CCHP yang digunakan adalah dengan menggunakan diesel engine, gas engine dan turbin gas pada power system nya.
Dari hasil perhitungan ketiga konfigurasi sistem CCHP yang coba diaplikasikan pada perhotelan diperoleh bahwa untuk konfigurasi dengan diesel engine dan turbin gas tidak dapat digunakan karena dari sisi biaya energi lebih besar dibandingkan tanpa menggunakan sistem CCHP dan saving cost yang terlalu rendah sehingga mengakibatkan payback period yang lama. Untuk konfigurasi dengan gas engine diperoleh biaya energi hotel dapat ditekan maksimum sebesar Rp. 180.590.337,31, dengan biaya investasi total sebesar Rp. 7.510.550.179,3 dan payback period selama 6,57 tahun.

Engineering application in industrial or etc sometimes found there is a simultaneous need for electricity, cooling and heating. For example is in hotel business, we can found that it need of electricity, cooling for rooms and heating to heat water. Combined cooling, heating and power generation (CCHP) or called trigeneration is a system consists of power system, absorption cooling system and heat exchanger for heating system.
For application and planning, we make a model and calculate the energy cost (fuel cost) based on energy balance, investment, and payback period so later can be decided the feasibility and what configuration of the system can be applied. The configurations of CCHP that chosen is use Diesel engine, gas engine and gas turbine as a power system.
The results of three configurations applied to hotel business that used; show that configuration using Diesel engine and gas turbine couldn?t be applied because energy cost (fuel cost) is more expensive compared to energy cost without CCHP system and saving cost is too small so it affected to too long payback period. By using gas engine, the energy cost for hotel can be reduced maximum at Rp. 180,590,337.31; investment cost estimated is Rp. 7,510,550,179.3 with payback period is 6.57 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25322
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Enny Rosmawar
"Industri gula di Indonesia berpotensi untuk menghasilkan surplus listrik yang bisa dijual kejaringan PLN. Kondisi yang ada saat ini hampir semua industri gula di Indonesia belum bisa menghasilkan surplus listrik bahkan sebagian besar tidak bisa memenuhi kebutuhan listriknya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis inefisiensi yang terjadi di pabrik gula dan melakukan usulan modifikasi konfigurasi sistem kogenerasi yang efisien sehingga bisa menghasilkan surplus listrik. Analisis eksergi dilakukan pada peralatan proses utama pengkonsumsi uap seperti: gilingan, pemurnian nira, evaporator, dan vacuum pan. Hasil perhitungan “proposed plant” dibandingkan dengan kinerja pabrik gula saat ini. Ada tiga skenario yang diusulkan untuk perbaikan efisiensi energi sistem, diperoleh efisiensi energi dan eksergi dari skenario I sebesar 77,17% dan 18,86%; skenario II sebesar 77,29% dan 19,19%; dan skenario III sebesar 80,17% dan 26,29%. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario III terjadi peningkatan efisiensi tertinggi.

The sugar industry in Indonesia has potential to generate excess electricity to export to the grid. Currently, almost all sugar mills in Indonesia has not been able to produce a surplus electricity and they can not even able to meet its own electricity. This study purpose is to analyze the inefficiency that occurs in the production of sugar and provide energy efficient solutions and the efficient cogeneration configuration as well. Energy analysis is conducted to describe the energy balance and mass balance, while exergy analysis was conducted to identify inefficiency in sugar production process and utility systems. Exergy analysis performed on the main consuming steam process equipment such a ; mills, purification, evaporator and vacuum pan. The results of calculation "proposed plant" is then compared with the performance of the existing plant. Energy and exergy efficiency obtained for the three scenarios respectively were: 77.17% and 18.86% (scenario 1), 77.29% and 19.19% (scenario 2); and 80.17% and 26.29 % (scenario 3). From the simulation results indicated that scenario 3 was the highest in increasing exergy efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zhafira Putri
"Sistem kelistrikan ALZ terdiri dari 10 sistem tenaga listrik yang memiliki peranan penting dalam menyuplai pasokan listrik. Kondisi saat ini menunjukkan total permintaan beban puncak malam pada Agustus tahun 2022 mencapai 79.253 MW dengan pasokan daya yang didominasi oleh penggunaan unit pembangkit termal. Pengunaan unit pembangkit termal memicu persoalan biaya pengoperasian yang relatif tinggi dikarenakan harga bahan bakar yang kian meningkat. Oleh karena itu, diperlukan pengoptimalan operasi sistem dengan cara pengalokasian daya aktif yang dibangkitkan oleh masing-masing unit pembangkit agar mendapatkan biaya pembangkitan yang minimum serta mendapatkan rugi-rugi yang optimal dengan tetap memenuhi keseimbangan beban. Pada penelitian ini, dilakukan optimasi pada skema pertahanan islanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoptimalan aliran daya sistem ALZ saat skema pertahanan Islanding tahap 1 dapat mereduksi biaya bahan bakar sebesar sebesar Rp74,274,228.14/jam atau sebesar 37,58% dari pola operasi yang dilakukan oleh PT PLN (Persero). Serta, skema pertahanan islanding tahap 2 dapat mereduksi biaya bahan bakar sebesar Rp.67,200,225.75/jam atau sebesar 45.15% dari pola operasi yang dilakukan oleh PT PLN (Persero).

The ALZ electricity system consists of 10 power systems that are essential in supplying electricity. Current conditions show that the total demand for peak night loads in August 2022 reached 79,253 MW, with power supply dominated by the use of thermal generation units. The use of thermal generating units raises the issue of relatively high operating costs due to increasing fuel prices. Therefore, it is necessary to optimize system operation by allocating the active power generated by each generating unit to obtain minimum generation costs and obtain optimal losses while still reaching the load balance. In this study, optimization was carried out on the islanding defense scheme. The results showed that optimizing the power flow of the ALZ system when the islanding defense scheme stage 1 can reduce fuel costs by Rp74,274,228.14/hour or by 37,58%, and the islanding defense scheme stage 2 can reduce fuel costs by Rp.67,200,225.75/hour or 45.15% of the pattern of operations carried out by PT PLN (Persero)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rustiawati Wijaya
"Kestabilan tegangan merupakan salah satu syarat sistem operasi tenaga listrik. Tegangan pada sistem tenaga listrik akan mengalami collapse seiring dengan kenaikan beban yang terus menerus hingga mencapai batas maksimumnya. Selain itu terlepasnya unit-unit pembangkit dan sirkit penghantar juga merupakan salah satu penyebab jatuhnya tegangan.
Dalam studi kasus ini, tegangan krititis pada Subsistem Bekasi Cibatu dan Kembangan akan dianalisis dengan menggunakan metode kurva PV. Kurva ini menjelaskan hubungan antara daya aktif dan tegangan pada suatu bus. Dengan menaikkan beban, maka nilai tegangan kritis pada pembebanan maksimum dapat diperoleh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa susbistem yang diterapkan skenario lepas pembangkit Unit 8 PLTU Suralaya memiliki tegangan kritis terendah sekaligus penurunan tegangan kritis terbesar yaitu subsistem Cibatu dengan tegangan kritis sebesar 423.087 kV atau mengalami penurunan sebesar 5.192 % dari tegangan kritis kondisi normalnya.

Voltage stability is one of requirements among operation of electrical power system. Voltage on electrical power system will collapse along with continuously rising load until its maximum limit and due to lose of generator unit and conductor circuit.
In this study case, critical voltage at these Subsystem Bekasi Cibatu and Kembangan will be analyzed using PV curve method. The curve explains relationship between active power and voltage on a load bus. Critical voltage value on maximum loading can be yielded when load is increased.
This research resulted that application of lose scenario of PLTU Suralaya Unit 8 has the biggest impact of critical voltage drop at Cibatu subsystem. Critical voltage of Cibatu subsystem is 423.087 kV or its critical voltage decrease to 5.192 % from its critical voltage at normal condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widjajono Partowidagdo
Jakarta : Depdikbud Pusat Antar Universitas-Studi Ekonomi UI, 1992
333.7 WID e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>