Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127710 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Saddawero
"Hampir seluruh perusahaan manufaktur di Indonesia masih menggunakan sistem akuntansi biaya konvensional. Di sisi lain, dunia usaha telah berubah sehingga biaya pengumpulan dan pengolahan informasi semakin murah, intensitas persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan produk yang dihasilkan makin banyak ragamnya. Dengan perubahan ini, sistem konvensional tidak dapat lagi menyajikan informasi yang dapat diandalkan manajemen dalam proses pengambilan keputusan stratejik.
PT Ciptakemas Abadi adalah sebuah perusahaan manufaktur kemasan fleksibel yang berada di bawah Indofood Group. Perubahan dunia usaha menyebabkan perusahaan ini harus bersaing dengan perusahaan sejenis, walaupun sebagian besar produknya digunakan oleh anak-anak perusahaan dalam Indofood Group sendiri. Dengan sistem akuntansi biaya konvensionalnya, perusahaan tidak dapat lagi menghitung biaya produknya secara akurat.
Karya akhir ini bertujuan untuk merancang suatu sistem akuntansi biaya baru untuk PT Ciptakemas Abadi. Rancangan sistem baru dilakukan berdasarkan pendekatan aktivitas, dimana perhitungan biaya produk akan didasari oleh aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya.
Proses perancangan dilakukan dengan memperhatikan sifat perusahaan dan menghindari timbulnya kompleksitas sehingga sistem yang baru dapat diimplementasikan dengan mudah dan spesifik untuk PT Ciptakemas Abadi. Dengan sistem baru ini, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya karena memperoleh informasi mengenai biaya produk sebenarnya dan nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.
Karya akhir ini juga mencoba mengajukan suatu rancangan sistem pengukuran kinerja perusahaan menggunakan berbagai variabel diluar bidang keuangan perusahaan, yaitu bidang internal dan bidang pelanggan, yang dikenal sebagai balanced scorecard. Metode pengukuran kinerja ini dapat menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi biaya baru tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia
"Masing-masing fungsi dalam perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) menghasilkan data-data yang banyak dan harus cepat diolah. Karena itu diperlukan suatu Sistem Informasi Akuntansi yang baik. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran sistem iri formasi akuntansi pada perusahaan "X" dan analisanya sehingga pembaca dapat mengetahui sistem informasi akuntansi yang baik. Dalam penulisan karya tulis ini, penulis mengadakan penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan meliputi observasi langsung dan wawancara dengan pihak yang berwenang di perusahaan. Berdasarkan penelitan penulis mendapatkan kekurangan pada struktur organisasi perusahaan dan pada pendelegasian wewenang. Juga untuk kode perkiraan, perusahaan belum menetapkan digit kode perkiraan yang seragam. Kelemahan lain adalah dalam transaksi piutang yang jumlahnya besar dan tidak tertagih. Selain itu perusahaan belum menetapkan komputerisasi sepenuhnya. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang memproses transaksi keuangan dimana laporan yang dihasilkan dapat berguna dalam pengambilan keputusan. Selain itu pengendalian intern yang baik akan berguna untuk melindungi aset perusahaan dari penyelewengan, memastikan adanya data akuntansi yang dan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Oleh karena itu perusahaan memerlukan suatu jaringan komputer yang akan mempermudah dan mempercepat pencatatan dan pengolahan transaksi. Selain itu perusahaan perlu mengadakan pembagian tugas dan wewenang yang lebih terinci terutama untuk Bagian Administrasi dan Keuangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indahwati
"Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi seperti sekarang ini, maka akan banyak perusahaan yang harus mengadakan perubahan dalam proses produksi, misalnya mulai melakukan otomasi pabrik. Selain itu kemajuan di bidang komunikasi juga menuntut perusahaan untuk mengadakan perbaikan dalam proses produksi karena konsumen menjadi semakin cerewet dalam pemilihan produk. Perbaikan proses produksi ini tidak terlepas pula dan perbaikan sistem akuntansi biaya yang diterapkan untuk mengimbangi kemajuan teknologi tersebut.
Pada saat ¡ni masih banyak perusahaan yang menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional yaitu pembebanan biaya produksi berdasarkan fungsi. Yang dimaksud dengan sistem akuntansi biaya tradisional adatah suatu sistem yang membagi-bagi biaya yang terjadi selama proses produksi kedalam kelompok-kelompok biaya tenaga kerja Iangsung, biaya bahan baku Iangsung dan biaya penunjang produksi. Pembebanan biaya tenaga kerja Iangsung dan biaya bahan baku langsung dengan menggunakan sistem ini tidak menimbulkan permasalahan karena dapat ditelusuri secara langsung pada produk yang dihasilkan. Sebaliknya, pembebanan biaya penunjang produksi susah untuk ditelusuri secara Iangsung pada produk yang dihasilkan.
Pada sistem akuntansi biaya tradisional, biaya penunjang produksi ini dibebankan kepada setiap unit dan setiap jenis produk dengan menggunakan dasar tenaga kerja Iangsung (baik dalam jumlah waktu maupun dalam rupiah) ataupun dengan menggunakan dasar bahan baku Iangsung. Pembebanan baya penunjang seperti ini dapat menimbulkan penyimpangan dalam pelaporan biaya karena banyak kegiatan yang dikategorikan sebagai kegiatan penunjang tidak berhubungan secara Iangsung dengan volume produksi. Akibatnya akan dihasilkan penilaian biaya yang Iebih kecil atau Iebih besar dan biaya produksi yang sebenarnya.
Dengan pemberlakuan otomasi dalam proses produksi, peranan tenaga kerja langsung cenderung berkurang. Sebaliknya, biaya penunjang seperti biaya pemelihara an, biaya set-up dan lain-lain akan semakin besar (terutama dalam perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk). Oleh sebab itu, pembenahan dalam sistem akuntansi biaya harus segera dilakukan agar perusahaan dapat menentukan biaya produksi secara tepat, sehingga harga produk dapat ditentukan secara benar dan bersaing. Salah satu atematif untuk memperbaiki perhitungan biaya tersebut adalah dengan menggunakan sistem manajemen biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Costing/ABC) yaitu pembebanan biaya penunjang berdasarkan sumberdaya yang dikonsumsi oleh tiap kegiatan, bukan berdasarkan pengeluaran untuk seluruh kegiatan. Sistem ABC ini memperhitungkan pembebanan biaya penunjang dengan memperhatikan kegiatan yang menjadi pemacu timbulnya biaya (cost driver) seperti waktu pemeriksaan (inspection time), waktu set-up dan lain-lain. Kemudian hanya biaya biaya tersebut dibebankan pada setiap unit untuk setiap jenis produk. Dengan demikian, akan dapat diperoleh informasi biaya produksi secara lebih akurat sehingga manajemen dapat menentukan harga produknya dengan lebih tepat. Selain itu manajemen biaya ini juga dapat memberikan informasi mengenai kombinasi produk yang harus dihasilkan dan juga informasi yang Iebih relevan untuk pengambilan keputusan oleh pìhak manajemen.
PT XYZ yang bergerak dalam industri kaca, tentu tidak terlepas dari persaingan lingkungan usaha yang semakin tajam, baik secara domestik maupun global. OIeh sebab itu, pada tulisan kali ini akan dicoba untuk menelaah sistem akuntansi biaya yang sekarang digunakan dan berusaha memperbaikinya agar diperoleh informasi yang akurat dari sistem yang baru tersebut.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap sistem akuntansi biaya pada PT XYZ didapati adanya distorsi pelaporan biaya produk, atau biaya produk yang dilaporkan tidak sesuai dengan biaya yang sebenarnya teijadi. Biaya produk untuk kaca bevel dìlaporkan terlatu mahal bila dibandingkan dengan biaya yang sebenarnya terjadi, sedangkan bìaya untuk kaca tempered terlalu rendah dari biaya yang benar-benar terjadi. Dengan adanya distorsi dalam pelaporan biaya produk dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam penentuan harga jual produk, dimana harga jual untuk kaca bevel akan Iebih mahal dari harga kaca tempered. Pada saat sekarang, pengaruh dan laporan yang terdistorsi tersebut belum mempunyai dampak yang besar dan belum disadari oleh manajemen, karena berdasarkan laporan keuangan yang dibuat, perusahaan masih mendapatkan keuntungan yang memadai. Hal ini dapat terjadi karena adanya subsidi silang antar produk, dalam hal ini adalah antara kaca bevel dengan kaca tempered sehingga seolah-olah tidak ada masalah dengan penentuan harga yang dilakukan sekarang. Tetapi bila keadaan ¡ni dibiarkan terus, tentu dapat menyebabkan menurunkannya laba perusahaan serta lama kehiangan daya saing terhadap perusahaan lain.
Kesalahan dalam bïaya produk yang dilaporkan terjadi karena dalam perhitungan hanya menggunakan dasar alokasi yang bersifat unit-level, yaltu volume produk, sedangkan aktivitas produksi pada perusahaan ini lebìh banyak bersifat batch-level seperti set-up mesin dan lain-lain. OIeh sebab itu, agar perusahaan tetap menentukan harga jual yang akurat dan bersaing, tentu harus mulai membenahi diri dan mungkin langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki cara perhitungan biaya produk yang digunakan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Nurrahman
"Setiap perusahaan memiliki sistem informasi akuntansi yang berbeda. Pada penulisan ini, penulis membahas sistem informasi akuntansi atas siklus produksi pada perusahaan manufaktur jasa maklon di PT.EFG. Penulis membahas dari segi siklus produksi karena siklus produksi merupakan inti kegiatan perusahaan manufaktur. Hasil penelitian menemukan bahwa siklus produksi pada perusahaan manufaktur jasa maklon memiliki keunikan dibandingkan dengan perusahaan manufaktur pada umumnya. Penulisan ini juga membahas bagaimana pengendalian internal yang dilakukan pada PT.EFG. Hasil penelitian menemukan PT.EFG masih perlu memperbaiki pengendalian internalnya di beberapa bagian.

Each company has different accounting information system. In this thesis, author analyzes accounting information system over production cylcle in subcontractor manufacturing company with the case study at PT.EFG. The focus of this thesis is production cycle because it is the core activity of every manufacturing company. The result finds that the production cycle in subcontractor manufacturing in PT.EFG has some uniqueness compare to other manufacturing companies. This thesis also analyzes internal control in PT.EFG. The result finds that PT.EFG still need to improve their internal control in some aspects.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jahja Setiaatmadja
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prajitno Djojopawiro, adapter
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1982
657.42 Djo a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Sahat
Jakarta: Karya Utama, 1986
657 SIA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erry Firmansyah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rony Amuryanto
"Laporan keuangan, dengan segala keterbatasannya, memegang peranan yang
penting di dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Oleh sebab itu, sebagai
salah satu bah an pertimbangan di dalam pengambilan keputusan, laporan
keuangan harus mampu memberikan informasi-informasi keuangan yang mengenai
suatu organisasi yang dibutuhkan oleh pemakai/pembaca laporan keuangan yang
memiliki berbagai kepentingan. Dikaitkan dengan kepentingan pemakaijpembaca
laporan keuangan yang berbeda-beda, prinsip-prinsip akuntansi dan standar
pelaporan keuangan yang diterima dan berlaku secara umum bertujuan
memberikan kerangka dan garis besar pelaporan keuangan yang bersifat multi guna, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pemakai/pembaca laporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan
dampak yang disebabkan karena tidak adanya standar akuntansi pad a interpretasi
laporan keuangan di dalam pengambilan keputusan investasi. Untuk itu, penulis
melakukan studi kasus pada sebuah perusahaan sewa guna usaha yang sudah
go public dan membandingkannya dengan dua perusahaan sewa guna usaha lain
yang juga sudah go public. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan sewa
guna usaha tersebut mengalami income shock yang disebabkan pajak yang harus
dibayar oleh perusahaan lebih besar dari pada laba kena pajak perusahaan pada
periode setelah 'diterapkan standar akuntansi dan diberlakukannya peraturan
perpajakan yang baru untuk industri sewa guna usaha. Padahal, secara
operasional perusahaan mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan timbulnya kemungkinan kesalahan
interpretasi laporan keuangan yang bisa mengubah perilaku pemakai/pembaca
laporan keuangan di dalam mengambil keputusan investasL Manajemen
seharusnya bersifat lebih konservatif dalam pengambilan keputusan pembagian
keuntungan perusahan dan membuat cadangan atas selisih pajak yang masih
harus dibayar oleh perusahaan akibat perbedaan penghitungan pada tahun-tahun sebelumnya.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>