Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widyati Naomi Santoso
"Petugas merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kualitas layanan. Oleh karena itu perlu diperhatikan kualifikasi petugas dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas layanan laboratorium ini. Jumlah petugas yang bekerja di bidang hematologi dan kimia klinik di sebelas RS Kelas C atau yang setara di DKI Jakarta yang menjadi subjek penelitian ini ada lima puluh enam orang. Latar belakang pendidikan serta jumlah petugas di setiap RS tersebut bervariasi.
Dalam penelitian ini, melalui pengamatan selama tiga hari dilakukan pengukuran keterampilan kerja petugas laboratorium dari tiap-tiap rumah sakit, yaitu RS Pasar Rebo, RS Tarakan, RS Budhi Asih, RS Koja, RS Pertamina Jaya, RS Sukmul, RS Tugu, RS Islam Klender, RS Harapan Bunda, RS Atma Jaya dan RS Mitra Keluarga. Selanjutnya dilakukan analisis untuk melihat apakah ada hubungan antara tingkat keterampilan dengan kualifikasi petugas dan faktor-faktor lain, yang informasinya diperoleh dari jawaban daftar pertanyaan dan lembar pengamatan. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis tabel silang dan analisis stratifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya variabilitas gambaran kualitas layanan laboratorium di rumah sakit kelas C atau yang setara. Selanjutnya tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan dengan kualitas layanan laboratorium. Sedangkan faktor supervisi dan lingkungan kerja yang terdiri atas uraian tugas, insentif dan penanggung .jawab mempengaruhi hubungan antara kualifikasi petugas dengan kualitas layanan laboratorium. Ternyata sarana tidak mempengaruhi hubungan antara kualifikasi petugas dengan kualitas layanan.laboratorium.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan laboratorium masih perlu ditingkatkan melalui upaya peningkatan manajemen laboratorium dan pengisian tenaga dengan latar belakang pendidikan SMAK/AAK serta pelatihan tenaga setara berkala. Diharapkan saran-saran yang diajukan dapat meningkatkan kualitas layanan laboratorium di RS Kelas C atau yang setara."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Latifah
"ABSTRAK
Penularan penyakit infeksi HIV/AIDS, hepatitis B dan hepatitis C, dari
pasien ke petugas kesehatan dapat terjadi melalui kecelakaan kerja. Perilaku
petugas laboratoriun sebagai bagian dari petugas kesehatan dalam menerapkan
kewaspadaan universal merupakan salah satu faktor penting terjadinya penularan
infeksi. Petugas laboratorium yang tidak menerapkan kewaspadaan universal
berisiko lebih tinggi terpajan penyakit infeksi tersebut di tempat kerja. Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan perilaku kepatuhan petugas laboratorium dalam
penerapan kewaspadaan universal dan menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan
dengan kepatuhan petugas laboratorium klinik dalam menerapkannya. Perilaku
kepatuhan ini dapat dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor eksrinsik (Social
Cognitive Theory).
Penelitiani nimerupakan studi kasus yang menggunakan pendekatan
kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi sebagai metoda
pengumpulan data yang dilakukan sejak bulan Mei-Juni 2013 di rumah sakit “XY”.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepatuhan penerapan kewaspadaan
universal pada petugas laboratorium di Rumah Sakit “XY” sebagian besar masih
kurang. Faktor yang berkaitan dengan kurangnya kepatuhan petugas laboratorium
terhadap kewaspadaan universal dari faktor intrinsik adalah pengetahuan,
sedangkan dari faktor ekstrinsik adalah pelatihan dan dukungan atasan
(pengawasan, penghargaan dan sanksi).
ABSTRACT
The transmission of infectious diseases HIV/AIDS, hepatitis B and hepatitis
C from patient to health care workers can occur through accidents. Behavior of
laboratory workers as part of health workers in implementing universal
precautions as one of important factors is the infection transmission. Laboratory
workers who are not at high risk of implementing universal precautions are more
exposed to suffer infectious disease in their workplace. This study aims to explain
the compliance behavior of laboratory workers in the application of universal
precautions as well as factors associated with compliance in the clinical laboratory
workers apply. Compliance behavior can be influenced by internal factors and
eksternal factors (Social Cognitive Theory).
This research is a case study using a qualitative approachment by
conducting interviews and observations as data collection method since May-June
2013 at “XY” Hospital.
The results indicate that the application of universal precautions
compliance in laboratory workers at “XY” Hospital are still largely lacking. The
factors associated with lack of this compliance on universal precautions of
laboratory workers is knowledge (internal factor) whereas training and supervisor
support (supevision, rewards and funishment) are related to the external factors."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Aryani
"Kinerja sualu organisasi dapat dinilai dengan melakukan evaluasi terhadap indikator kinerja yang telah ditentukan melalui pendekatan struktur/input, prosra, dan output. Penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja kualitas layanan terhadap 15 RSUD Kelas D PEMDA DKI Jakarta tahun 2016 yang meliputi aspek input; jumlah SDM, anggaran, sarana prasarana, dan standar prosedur yang ada, aspek proses ; tingkat efisiensi dan pelaksanaan standar prosedur, dan aspek output: rasio pendapatan terhadap biaya operasional, BOR, dan kepuasan pasien. Melode paielitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif terhadap 6 informan. Data primer iambil meialui wawancara mendalam dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder diambil dari laporan Dinkes DKI Jakarta dan monev Bappeda. Penelitian ini menunjukan bahwa jumlah SDM masih belum mencukupi lerutama jumlah apoteker dan lenaga non-kesehatan. Sarana prasarana juga belum sepenuhnya lerpenuhi. Metode berupa standar pisedur sudah disediakan dan pelaksanaarmya sudah dilakukan, terutama dikarenakan sedang dilakukan proses akreditasi RS oleh KARS. Tingkat efisiensi anggaran masih belum tercapai di seluruh rumah sakit. Pada aspek output berupa rasio pendapatan terhadap biaya operasional dan BOR masih kurang baik sedangkan kepuasan pasien terhadap seluruh rumah sakit sudah baik.

The performance of an organization can be assessed by evaluating the predetermined perfbrmarice indicators through structural approaches/inputs, processes, and outputs. This research is to measure service quality performance to 15 local government DKI Jakarta class D hospitals in 2016 covering input aspect: number of human resources, budget, infrastructure and standard process. process aspect: efficiency level and standard procedure implementation, and output aspect: The ratio of income to operating costs, BOR and patient satisfaction. The research method used is quantitative and qualitative to. Primary data was taken through in-depth interviews using questionnaires to 6 informants, while secondary data were taken from Dinkes DKIJakarta and Bappeda monev reports. This study shows that the number of human resources is still not sufficient, especially the number of pharmacists and non-health workers. Facilities have not been fully met. The method of standard procedure has been provided and the implementation has been done, mainly due to the process of accreditation of hospitals by KARS. 'Ihe level ofbudget efficiency has not been achieved in all hospitals. In the output aspect of the ratio of income to operational costs and BOR is still not good while patient satisfaction to all hospitals is good. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hales, T. B.
New York: Ellis Horwood, 1990
362.110 78 HAL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Astrie Anggraini
"Untuk menilai keberhasilan pelayanan rumah sakit digunakan beberapa indikator. Ada beberapa indikator yang mempunyai nilai standar yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk seluruh rumah sakit di seluruh Indonesia tanpa memperhatikan variabel-variabel yang benar-benar signifikan mempengaruhi indikator tersebut. Oleh karena itu pada penelitian ini diidentifikasi variabelvariabel yang signifikan mempengaruhi masing-masing indikator dengan menggunakan metode analisis multivariat yaitu multipel regresi untuk selanjutnya diperoleh model persamaan regresi. Dengan diketahuinya variabel-variabel yang signifikan mempengaruhi masing-masing indikator tersebut, maka dapat dilakukan peramalan nilai indikator dengan menggunakan model yang dihasilkan untuk digunakan dalam menentukan nilai standar indikator pada tahun berikutnya.

Several indicators can be used for assesing the success of hospital services. There are indicators that have standard values established by Department of Healthy for all Indonesian hospitals without paying attention to variables that truly significant influencing that indicators. Therefore in this research will be identified the significant variables that influence each indicator with using multivariate analysis method, i.e multiple regression to get several regression equation model. Known of the significant variables that influence each indicator, so can predicted the value each indicator using a model to be used for determining indicators standard value in the next year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26211
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Customer satisfaction adalah suatu perasaan yang dirasakan konsumen, yang timbul akibat membandingkan antara harapan dengan persepsi konsumen terhadap kinerja suatu produk (barang atau jasa). Perasaan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, terutama positif word of mouth communication yang akan menggurangi biaya promosi perusahaan untuk menarik pelanggan. Rumah sakit sebagai suatu perusahaan jasa sudah hams mulai memberikan perhatian khusus pada kepuasan pasiennya sebagai salah satu customer rumah sakit, karena saat ini, rumah sakit pemerintah telah beralih fungsi menjadi perusahaan jawatan, dimana pemerintah lambat laun tidak akan memberikan subsidinya lagi dan rumah sakit harus mencari sendiri pendapatannya untuk menutup biaya operasionalnya. Pada skripsi ini penulis hanya mengukur tingkat kepuasan dari kualitas layanan saja. Alat ukur yang digunakan adalah analisa gap dengan metode servqual. Terdapat 22 pertanyaan mengenai persepsi dan harapan konsumen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Rustina Yuniati
"Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebagai salah satu indikator pembangunan kesehatan dasar masih menjadi pembahasan nasional. Berbagai studi melaporkan tentang estimasi kematian ibu yang luas, pada kisaran 350 hingga 400 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Saat ini di Indonesia seorang wanita meninggal dunia setiap jam akibat komplikasi kehamilan selama persalinan, rujukan ke rumah sakit yang terlambat atau pelayanan obstetri emergensi yang buruk. Penelitian mengenai evaluasi kualitas pelayanan maternal pada RSUD PONEK di DKI Jakarta masih belum dilakukan. Pada penelitian kali ini, peneliti ingin melihat gambaran kualitas pelayanan maternal pada RSUD PONEK, menggunakan Supervisi Fasilitatif yang merupakan metode evaluasi baku dari Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR), pada 4 RSUD PONEK yang tersebar di wilayah DKI Jakarta yang telah mendapat pelatihan tim PONEK.
Tujuan: Diketahuinya gambaran pelayan kesehatan maternal pada 4 RSUD PONEK di Jakarta.
Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif melalui penilaian langsung daftar tilik On the Job Training (OJT) dan kualitatif (wawancara mendalam, observasi dan telaah data sekunder).
Hasil: Standar Masukan (Input) sumber daya manusia dan perbaikan sarana pengendalian infeksi masih diperlukan sesuai standar PONEK. Standar Proses, kepatuhan pelayanan antenatal, intranatal dan penanganan kasus komplikasi maternal secara keseluruhan sudah baik dengan skor kepatuhan mencapai 100 %. Standar luaran (Output) indikator angka kematian ibu dan juga rasio seksio sesaria yang masih cukup tinggi perlu dievaluasi kembali. Hal ini dikarenakan ke 4 RSUD ini merupakan pusat rujukan sekunder dari masing-masing wilayahnya.
Kesimpulan: Evaluasi kualitas pelayanan kesehatan maternal di 4 RSUD PONEK DKI Jakarta masuk dalam kategori sedang.

Background: Maternal mortality rate in Indonesia as one of indicator of fundamental health development remain the major issue in the last decades. Studies reported that maternal mortality rates were estimated 350 to 400 mortality in 100.000 live birth. Contributing factors that may play role in this phenomenon might be complicated pregnancies, delayed in referral system, or bad onstetrical essential care. This study was conducted to observe dan evaluated the quality of maternal services in RSUD PONEK Jakarta using facilitative supervision, which was the standard evaluation methods in JNPK-KR, in several hospital in Jakarta.
Objective: To observe maternal health service quality evaluation in PONEK based hospital in DKI Jakarta.
Methods: Cross sectional approach, quantitave analaysis using checklist on On The Job Trainning (OJT) and qualitative analysis using deep interview, observation, and analysis of secondary data.
Result: Input standart of human resources and revitalization of infection control fasilitiesstill need to be improved. Process standard, compliance of antenatal care and intranatal care as well as maternal complication management were good enough globally, with compliance up to 100%. Output standart of maternal mortality rate indicator and rates of cesarean section were still high. Hence it's needed to be evaluated. This 4 hospital are the center of secondary referral of each districs in Jakarta.
Conclution: Evaluation of maternal health services in 4 RSUD PONEK in Jakarta were categorized as moderate.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Wardiani
"Dalam menjalankan fungsinya rumah sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien, pengunjung dan masyarakat. Berdasarkan survai 2001, 60% rumah sakit di DKI Jakarta baku mutu limbah cair yang dihasilkan masih belum memenuhi baku mutu dan hanya 10% rumah sakit yang melaksanakan pengelolaan dampak lingkungan rumah sakit.
Penelitian dilakukan di DKI Jakarta selama bulan Juni sampai Juli 2002, dengan menggunakan rancangan potong lintang (Cross Sectional) terhadap 100 rumah sakit. Observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner dilakukan terhadap rumah sakit yang meliputi faktor-faktor pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan Rumah Sakit, peraturan perundangan, struktur organisasi, pembinaan instansi berwenang, pengembangan sumber daya manusia, jenis rumah sakit, kepatuhan terhadap peraturan, manejemen lingkungan rumah sakit (kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan dan pengkajian).
Hasil uji Chi-square menunjukan bahwa faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan rumah sakit yaitu struktur organisasi, pembinaan instansi berwenang, pengembangan sumber daya manusia, jenis rumah sakit, kepatuhan terhadap peraturan, manajemen lingkungan rumah sakit (kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan dan pengkajian). Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa faktor yang dominan berhubungan dengan pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan rumah sakit adalah pelaksanaan manejemen rumah sakit (X1XOR = 79,44), perencanaan pengelolaan lingkungan (X2}(OR w 52,68) dan jenis rumah sakit (X3)(OR = 18,86) dengan model persamaan Logit P (y) = 5,641 + 3,257X I + 2,444X2 + 2,224X3.
Untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan hendaknya instansi berwenang melakukan inventarisasi produk peraturan perundangan yang berlaku dan desiminasi informasi peraturan tersebut. Dalam meningkatkan perencanaan rumah sakit bidang lingkungan, rumah sakit sebaiknya mempunyai SDM yang mengerti lingkungan. Peningkatan pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan dapat diupayakan melalui peningkatan kunj ungan supervise, pemantauan dan pemeriksaan serta bimbingan teknis pengelolaan lingkungan. Melaksanakan koordinasi lintas sektor terkait dalam penegakan hukum untuk mencegah pelanggaran berlanjut.
Daftar bacaan : 19 (1985-2000)

By doing its function, hospitals may cause health disturbance to the employee, patient, visitor, and the community. Based on the survey in 2001, 60% of the hospitals in DKI Jakarta still produce waste water that does not fulfill the standard and only 10% hospital that implement the environmental impact management.
This study was held in DKI Jakarta from June until July 2002 using Cross Sectional design to 100 hospitals. Observation and interview by questionnaire on hospitals including hospitals environmental impact management implementation factors, rules, organization structure, institution that has competency to construct, human resources development, hospitals type, obedient on the rules, hospitals environmental management (policy, plan, implementation, inspection and examine).
Chi-square result shows that factors associated with hospitals management implementation on environmental impact are organization structure, institution that has competency to construct, human resources development, hospitals type, obedient on the rules, hospitals environmental management (policy, plan, implementation, inspection and examine). Multiple logistic regression analysis result shows that dominant factor associated with hospitals management implementation on environmental impact are hospital management implementation (X,) (OR=79, 44), environment management plan (X2) (OR=52,68), and hospital type (X3) (OR= 18,86), with equation model: Logic P (y) -5,601 + 3,257 X, + 2,444 X2 + 2,224 X3.
To increase the knowledge and obedient on the rules, the institution that has competency to construct should inventorying the rules product that is valid and disseminate the information on that rule. In order to increase the hospital plan on environment, the hospital should have the human resources that understand about environment. Raising the management implementation on environment impact can be striving for by increasing the supervision, to monitor and inspect and by giving a technical guidance on environment management. To prevent a continuing infraction, there should be cross sector coordination in law enforcement.
References: 19 (1985-2000)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T9885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Yusuf
"Kebutuhan yang tinggi terhadap penambahan jumlah tempat tidur rawat inap di DKI Jakarta disamping adanya kebutuhan untuk mendekatkan layanan kesehatan pada masyarakat mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera mencari solusi untuk mengatasi permasalahan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada akhirnya memilih alternatif solusi berupa pengubahan puskesmas kecamatan menjadi rumah sakit umum kelas D dengan menerbitkan SK Gubernur Nomor 1024 Tahun 2014. Dalam perjalanannya Pemprov DKI lebih memilih untuk membangun langsung rumah sakit di lahan baru karena menganggap pengubahan puskesmas kurang cocok untuk dilanjutkan. Ini mengindikasikan bahwa perumusan program ini tidak terlepas dari adanya bounded rationality Ahok dan Pemprov DKI Jakarta sebagai pembuat keputusan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bounded rationality Ahok dan Pemprov DKI Jakarta dalam pembuatan keputusan tersebut. Penelitian ini menggunakan konsep bounded rationality sebagai teori utama untuk menganalisis bounded rationality Ahok dan Pemprov DKI. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada narasumber yang dipilih oleh peneliti. Data yang diperoleh berupa data primer dari hasil wawancara mendalam dan data sekunder dari media dan dokumen lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bounded rationality Ahok didominasi dan Pemprov DKI Jakarta oleh ketidaklengkapan pengetahuan akibat incomplete information scarcity of time dalam pembuatan keputusan serta ketidaktepatan dalam membuat prediksi mengenai hal hal dan konsekuensi yang terkait pemilihan alternatif solusi.

High necessity in increasing the number of inpatient bed in the hospitals in DKI Jakarta instead of the need of bringing the health service nearer to the citizens pushed the government of DKI Jakarta Province looked for Solution to solve the problem as soon as possible. The government of DKI Jakarta Province finally decided to change Puskesmas Kecamatan into D Class Public Hospital by publishing SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 1024 Tahun 2014 as the alternative solution. During the execution the government of DKI Jakarta Province chose to build hospital in the new area because they thought that the modification of Puskesmas Kecamatan was not compatible to be continued. This thought indicated that the formulation of the program was not free from the presence Ahok rsquo s bounded rationality as the decision maker.
This research aim to analyze Ahok rsquo s bounded rationality to make that decision. This research uses bounded rationality concepts as the main theory to analyze Ahok's bounded rationality. Researcher used qualitative approach by committing in depth interview to some chosen informants. The data gotten were primary data from in depth interviews and secondary data from mass media and other documents.
The result of this research shows that Ahok's bounded rationality was predominated by incomplete knowledge as the cause of incomplete information scarcity of time in decision making and inaccuracy in prediction making about things and consequences related to the alternative solution selection Keywords Bounded Rationality Decision Making Puskesmas D Class Hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S61664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>