Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140592 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Totok Rochana
"ABSTRAK
Masyarakat nelayan masih termasuk masyarakat yang secara nasional berpendapatan berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini terlihat, dibandingkan dengan ketentuan Kebutuhan Fisik Minimum (KFM) nasional yang besarnya minimal Rp 46.000,- per kapita per tahun, maka KFH masyarakat nelayan rata-rata baru mencapai Rp 35.000,- per kapita per tahun (Biro Pusat Statistik, 1987; lihat juga Rachman, 1983 :12 ). Padahal apabila dilihat potensi kekayaan laut Indonesia sangatlah melimpah, namun potensi tersebut belum bisa dimaitfaatkan secara optimal. Sebagai gambaran, dari luas laut Indonesia yang mencapai 5,8 km2 dengan potensi lestari 8,8 juta ton per tahun, baru dimanfaatkan sekitar 24% dari potensi lestari yang tersedia.
Masih adanya ketimpangan antara potensi yang tersedia dan tingkat pemanfaatan tersebut menunjukkan bahwa tingkat produksi masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan potensi yang tersedia. Rendahnya tingkat produksi ini disebabkan penyebaran potensi dan penyebaran pemanfaatannya tidak merata. Penyebaran potensi akan terlihat tidak merata, yaitu sebagian terbesar potensi perikanan laut (81,6%) terdapat di perairan Indonesia Timur, Samudra Indonesia, dan Laut Cina Selatan. Sedangkan sebagian kecil potensi perikanan laut (38,4%) terdapat di perairan Selat Malaka, Laut Jawa bagian Utara, dan Selat Bali. Apabila dilihat penyebaran pemanfaatannya, juga terlihat tidak menyebar merata. Di Perairan Indonesia Timur (kecuali Selatan Sulawesi), Samudra Indonesia, dan Laut Cina Selatan tingkat pemanfaatannya masih rendah. Di lain pihak, di Perairan Selat Malaka, Laut Jawa bagian Utara, dan Selat Bali tinggkat permanfaatannya sudah mencapai melebihi penangkapkan (overfishing) (Rachman,ibid).
Selain rendahnya tingkat produksi, adanya ketimpangan antara potensi lestari dan tingkat pemanfaatan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat teknologi yang digunakan masih rendah. Masih rendahnya tingkat teknologi yang digunakan mengakibatkan bahwa kegiatan penangkapan masih terpusat pada perairan pantai. Padahal di daerah pantai yang berpenduduk padat seperti Pantai Timur Sumatera, Laut Jawa bagian Utara, dan Selat Bali kondisi sumber dayanya sudah melebihi penangkapan. Lebihnya penangkapan sumber daya di daerah ini disebabkan oleh intensitas penangkapan yang tidak seimbang dengan proses pemulihan populasi ikan. Proses pemulihan populasi ikan di daerah ini sangat lamban sebab tempat hidupnya (habitat) semakin rusak dan upaya penangkapan yang tidak terkendali. Menurut hasil survai Ekonomi Perikanan Laut yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Perikanan {1985), bahwa produktivitas para nelayan di daerah ini menurun dari 1,49 ton rata-rata pada tahun 1979, menjadi 1,34 ton rata-rata pada tahun 1983, atau rata-rata 2,6% per tahun (dalam Susilowati, 1987:119).
Selain terbatasnya daerah penangkapan, kurangnya pemanfaatan teknologi penangkapan juga mengakibatkan bahwa aktivitas penangkapan mempunyai resiko relatif besar. Salah satu indikasi dari resiko yang relatif besar ini dapat dilihat dari jumlah hari kerja nelayan. Dari Survai Sosial Ekonomi Perikanan Laut di Pantai Utara Laut Jawa yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan (1985), bahwa rata-rata jumlah hari kerja yang digunakan nelayan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan hanya 151 hari per tahun. Sedikitnya hari kerja per tahun ini disebabkan adanya naik turun atau fluktuasi hari kerja penangkapan pada musim panen ikan (bulan September - Nopember) dan musim tidak ada ikan (bulan floret - Agustus). Dengan demikian, meskipun laut menyediakan sumber ekonomi yang potensial bagi kelangsungan hidup manusia namun pekerjaan untuk memperolehnya beriangsung dalam suatu lingkungan berbahaya dan penuh ketidakmenentuan. Bahaya dan ketidakmenentuan ini tidak hanya disebabkan oleh kondisi-kondisi alam dan biotik laut serta terjadinya perubahan-perubahan lingkungan fisik tersebut, juga oleh kondisi-kondisi lingkungan sosial ekonomi dimana aktivitas penangkapan berlangsung (lihat Aeheson,1981:276). "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Punto Hendro G.
"ABSTRAK
Tesis ini akan membicarakan mengenai kegiatan industri tenun ikat sebagai suatu bentuk adaptasi ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat Troso. Karena itu apa yang dibahas dalam tesis ini merupakan sebuah upaya dalam rangka mempelajari untuk dapat memahami latar belakang, proses-proses yang terjadi serta seluk beluk kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Troso tersebut. Faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan fisik maupun sosialnya merupakan faktor yang mempengaruhi proses tumbuh dan bertahannya industri ini di desa Troso, di samping faktor internal yang bersumber dari sistem hubungan sosial yang berlaku di desa cukup penting peranannya. Semua merupakan bagian yang akan dibahas dalam penelitian ini.
Adaptasi ekonomi dapat dipandang sebagai suatu upaya masyarakat dalam rangka mengembangkan dan mempertahankan sistem perekonomiannya. Melalui kegiatan bertenun ikat tersebut, adaptasi ekonomi yang dilakukan masyarakat Troso dapat dipandang sebagai upaya yang dilakukan masyarakat Troso dalam rangka mengembangkan dan mempertahankan kegiatan ini sebagai bentuk mata pencahariannya. Berbagai faktor telah menyebabkan tumbuh kembangnya kegiatan ini di desa Troso. Namun upaya masyarakat tersebut kini semakin terlihat dengan semakin terikatnya kegiatan ini dengan situasi pasar yang lebih luas. Hal ini menandai keterbukaan masyarakat yang lebih besar terhadap situasi perdagangan bebas, artinya bahwa masuknya unsur-unsur eksternal tersebut telah mewarnai sistem perekonomiannya menjadi semakin kompleks. Pada dasarnya sistem perekonomian masyarakat di pedesaan senantiasa akan terkait dengan sistem hubungan sosial yang berlaku, artinya ruang geraknya akan dibatasi oleh unsur internal tersebut. Karena itu keputusan-keputusan masyarakat menyesuaikan diri terhadap faktor eksternal dapat dipandang sebagai suatu bentuk mekanisme perubahan. Dalam hal ini unsur-unsur internalnya tidak dapat sepenuhnya terlepas, namun diwarnai oleh unsur-unsur eksternal telah menyebabkan munculnya bentuk sistem perekonomian yang semakin kompleks."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
306 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Woro Retno Mastuti
"Dalam khasanah sastra Jawa, karya sastra Cina Peranakan Jawa selama ini agak terlupakan. Padahal karya sastra tersebut turut memberikan warna bagi dunia sastra Jawa. Beberapa karya sastra Jawa modern membahas peranan etnis Cina Peranakan Jawa ini pada untaian kisahnya. Beberapa sarjana telah melakukan penelitian-penelitian. Suripan lebih mengacu pada karya sastra Jawa baru di mana para pengarang Cina Peranakan Jawa menulis beberapa cerita pendek. Th. Pigeaud menyajikan judul judul naskah SCPJ yang ada di Perpustakaan Universitas Leiden. Ann Kumar menguraikan panjang lebar sejarah keterlibatan etnis Cina dari waktu ke waktu di burni Indonesia, baik Melayu maupun Jawa. Di lain pihak, Caludine Salmon selama 10 tahun berhasil mendata ribuan sastra Cina Peranakan Melayu.
Penelitian ini bermaksud mendata judul judul karya SCPJ yang ada di perpustakaan FSUI (Depok), PNRI (Jakarta), Museum Sonobudoyo (Yogyakarta), Museum Reksopustoko (Solo), Museum Radyapustaka (Solo), dan Universitas Leiden (Belanda). Pendataan dilakukan melalui katalog-katalog yang telah diterbitkan dan melakukan pengecekan di lokasi penyimpanan. Dan hasil pendataan tersebut terdata 74 judul SCPJ, terdiri dari buku cetakan dan naskah tulisan tangan. Sebag:an besar ditulis dalam bahasa dan aksara Jawa, dan sebagian lagi ditulis dalam aksara latin.
Isi dari karya SCPJ tersebut kebanyakan menceritakan tentang kerajaan-kerajaan di negeri Tiongkok, kisah cinta, dan tragedi. SCPJ ditulis dalam rentang waktu tahun 1859 hingga 1932. Generasi muda Cina Peranakan Jawa khususnya tidak lagi membaca dan mengenal karya tersebut. Masih banyak peiuang untuk melakukan penelitian sebagai bentuk apresiasi terhadap SCPJ."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995
370.19 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjiwati Sajogyo
Jakarta: Radjawali, 1983
305.4 PUD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zaini Muchtarom
Jakarta: INIS, 1988
297.099 2 ZAI s II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Musman
"Banyak penggambaran sosok orang Jawa adalah orang yang sederhana, tidak memikirkan kenyamanan dalam kehidupannya. Urip mung mampir ngombe (hidup hanya untuk mampir minum) dalam arti hidup hanya sesaat di dunia, sehingga seolah-olah orang Jawa tidak peduli dengan kebendaan dan segala yang menjadi kesukaan duniawi. Anggapan itu ternyata keliru, seorang lelaki Jawa dianggap sempurna hidupnya jika sudah memiliki 5 syarat yaitu wisma (rumah), turangga (kuda), kukila (burung), wanodya (wanita) dan curiga (keris)."
Yogyakarta: Pustaka Jawi, 2017
181.16 AST f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zaini Mucharom
Jakarta: Salemba Diniyah, 2002
297 ZAI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Komariah
[place of publication not identified]: Lima-Lima Jaya, 2011
499.222 SIT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>