Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188015 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damari
"Dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, handal dan profesional tidak terlepas dari kegiatan/proses belajar mengajar. Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) sebagai lembaga pendidikan tinggi kedinasan turut serta mengambil bagian dalam rangka menciptakan kondisi tersebut. Sebagai obyek didik, Mahasiswa/ Taruna dalam perjaianan studinya ditantang untuk berkompetisi meraih suatu prestasi yang maksimal, namun untuk mencapai prestasi maksimal tersebut dipengaruhi oleh faktor dalam (intern) dan faktor luat (ekstern). Salah satu faktor luar yang akan diteliti adalah kompetensi pengajaran dosen dilihat dari persepsi siswa/taruna sebagai oyek didik, juga akan dilihat hubungan dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar taruna.
Kerangka berpikir daian penulisan ini mengacu pada teori Bloom tentang proses belajar dimana menyatakan bahwa hasil belajar (learning outcome) erat hubunganya dengan kualitas pengajaran (quality of instruction) dan tenaga pengajar ikut pula menentukan prestasi belajar.
Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan menggunakan kuesioner untuk menjaring persepsi taruna sebanyak 120 populasi yang kesemuanya menjadi responden. Pengumpulan data untuk variabei X ( kompetensi pengajaran dosen) dilakukan dengan cara menyebarkan instrumen pengukuran pendapat. Sedangkan untuk mengukur prestasi belajar digunakan data dokumentasi nilai ujian akhir semester genap tahun akademik 200312004. Sebelum dilakukan analisa , instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya kemudian data dianalisis berdasarkan frekuensi dan rating scale. Selanjutnya dilakukan analisis hubungan antar variabei dengan korelasi produk moment.
Temuan dari penelitian ini dengan menggunakan teknik rating scale diketahui persepsi responden terhadap indikator-indikator :
1) Persepsi terhadap kehadiran dosen memberikan kuliah sebesar 71 %, artinya nilai tersebut termasuk kategori sedang dan tinggi tetapi lebih mendekati tinggi.
2) Persepsi terhadap penguasaan ilmu dan materi pengajaran dosen sebesar 69 % nilai tersebut termasuk kategori sedang dan tinggi tetapi lebih mendekati tinggi.
3) Persepsi terhadap teknik penyajian 1 penyampaian dalam perkuliahan sebesar 75 % , artinya nilai tersebut termasuk kategori sedang dan tinggi tetapi lebih mendekati tinggi.
4) Persepsi terhadap aktifitas membimbing dalam latihan sebesar 64 %, artinya nilai tersebut termasuk kategori sedang dan tinggi tetapi lebih mendekati sedang,
5) Persepsi terhadap kemampuan berkomunikasi dan berhubungan dengan taruna sebesar 64 % artinya nilai tersebut termasuk kategori sedang dan tinggi tetapi lebih mendekati sedang.
6) Persepsi terhadap kemampuan dalam evaluasi, koreksi dan umpan batik sebesar 75%, artinya nilai tersebut termasuk kategori sedang dan tinggi tetapi lebih mendekati tinggi.
Prestasi belajar taruna sebesar 76,75 artinya termasuk dalam kategori tinggi dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan dengan tingkat kepercayaan 99 % terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara variabel kompetensi pengajaran dosen terhadap prestasi belajar taruna sebesar : 0,279 %, artinya tingkat hubunganya termasuk dalam kategori rendah .
Implementasi dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kompetensi tenaga pengajar/ dosen terhadap prestasi belajar belum optimal, oleh karena itu dosen/ tenaga pengajar perlu ditingkatkan kompetensi pengajarannya. Perekrutan tenaga dosen perlu dilakukan penyeleksian secara proporsional. Selanjutnya juga perlu peningkatan pengelolaan dan pembinaan manajemen perguruan tinggi dengan baik agar faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi dan meningkatkan prestasi belajar taruna dapat teracapai .

In order to form human resource with a good quality reliable and professional is not quit of learning and teaching process. Correctional Academy as the official educational highest institute have share to take a part in order to create the condition. As educative object college student I cadet on their study challenged to compete in reaching a maximal achievement, but in reaching high prestige influenced by internal and external factor. One of external factor to be checked is tutor I lecture teaching competent, seen from student 1 cadet perception as the educative object and also the influence and relation to the student /cadet achievement learn.
Think scheme on this writing relate Bloom theory about learning process, which explain that " learning outcome" have a solid connection with "quality of instruction and the instructor also determine "learn achievement".
Research method that used survey using questioner to catch the cadet perception as much 120 populations which all become respondents.
Data collection for X variable ( tutor teaching interest) done by spreading instrument of measurement. While to measure achievement learn use data of documentation access final test of semester of year of academic 2003/2004. Before analyzing, the instrument tested by validity and its reliability pursuant to the frequency and rating scale. Next doing analysis of relation between variable and product moment correlation.
Finding from this research by using technique of rating scale known by perception to indicators:
1) Perception to the attendance of tutor giving material equal to 71 %, meaning that the value inclusive of the category high, but rather come near high.
2) Perception to domination of science and item of instruction of tutor equal to 69 %, the value is inclusive category include high, but rather come near high.
3) Perception to presentation technique / forwarding of in lecturing of equal to 75 °/a, its meaning the value is inclusive of category high but rather come near high.
4) Perception of active guide in practice of equal to 64 %, its meaning the value is inclusive of category include high but rather come in medium. Perception to communicate ability and relation which adept 64 %, means the value is inclusive of category includes high but rather come nor medium. Perception to evaluation ability, corrective and feed back of equal to 75 %, its meaning the value is inclusive of category include high but rather come near high.
Cadet learn achievement equal to 76,75 of its meaning is included in high category from specified criteria.. While the story level of belief 99% , there are correlation which are positive and significant among variable of tutor teaching interest of the cadet learn prestige are 9,279 , means that the relation rate include in low category.
The implementation from research result indicates than influence of instructor competence /lecture to the achievement not hasn't being optimal therefore lecture 1 instructor needs to increase their teaching competent. The recruitment of lectures need to have a proportional selection next also need a college management construction and management improvement better in order to the other, Dissimilar factor which can influence and improve reaching of cadet learning in study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhtiar Rosyid
"Skripsi ini membahas tentang persepsi Taruna terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Pegawai Sub Bagian Ketarunaan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan pada Kementerian Hukum dan HAM RI. Permasalahan dan keunggulan dari pelayanan Sub Bagian Ketarunaan kepada Taruna menjadi proses berjalannya organisasi ini untuk mencapai tujuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengukur persepsi kualitas pelayanan Pegawai Sub Bagian Ketarunaan sesuai Teori Parasuraman yang membagi sepuluh dimensi yang disederhanakan setelah penelitian kembali menjadi lima dimensi kualitas pelayanan, yakni dimensi Reliability, responsiveness, emphaty, tangibles and assurance. Tujuan penelitian ini adalah mengukur kualitas pelayanan dari Pegawai Sub Bagian Ketarunaan yang diperoleh dari persepsi Taruna, yang diukur atau dilihat dari lima dimensi pada teori Parasuraman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase Taruna yang menyatakan setuju dan dikategorikan tinggi yakni 80,3 % lebih banyak dibandingkan yang menyatakkan tidak setuju dan dikategorikan rendah yakni 19,7 %. Hal ini menunjukan bahwa persepsi Taruna terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Pegawai Sub Bagian Ketarunaan sudah sesuai dengan kriteria kelima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dan dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan Pegawai Sub Bagian Ketarunaan sudah dikatakan baik.

This thesis discusses about the perception of Taruna on the quality of service provided by Sub Division of Polytechnic Functional Correctional Faculty of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. The problems and advantages of Sub Division of Fellowship to Taruna become the process of running this organization to achieve the goal. This study uses a quantitative approach that measures the perception of service quality of Sub Division of Functional Stake according to Parasuraman Theory which divides the ten dimensions simplified after re-research into five dimensions of service quality, namely dimensions Reliability, responsiveness, empathy, tangibles and assurance. The purpose of this study is to measure the quality of service from Sub-Division Officer Stake that obtained from the perception Taruna, which is measured or seen from the five dimensions of service quality theory according to Parasuraman. The results showed that the percentage of Taruna that states agree and categorized high that is 80.3% more than those states disagree and categorized as low ie 19.7%, this shows that the perception of Taruna on the quality of services provided by Sub-Division Officer Stake already in accordance with the criteria of five dimensions of service quality according to Parasuraman and it can be concluded that the services provided by Sub-Division Officer Ketarunaan already said good.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jarot Budi Purnomo
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S2023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Ansari
"Penyelenggaraan Pendidikan Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesional petugas di bidang pemasyarakatan. Semenjak didirikan tahun 1964, lembaga pendidikan ini telah mencetak kader-kader di bidang pemasyarakatan yang bekerja dan tersebar dari seluruh Indonesia. Namun sampai saat ini belum banyak penelitian yang berusaha mengungkap dampak penyelenggaraan pendidikan pendidikan AKIP terhadap kualitas kerja, sikap dan perilaku serta mobilitas sosial bagi para alumninya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penyelenggaraan pendidikan AKIP terhadap kualitas kerja, sikap dan perilaku serta mobilitas sosial para alumninya. Melalui hasil penelitian ini diharapkan akan diperoleh masukan bagi lembaga ini dalam menentukan arah dan garis kebijakan pengembangan kurikulum AKIP di masa-masa mendatang.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan responden yang terpilih adalah alumni AKIP 3 (tiga) angkatan terakhir, dengan harapan dapat merepresentasi kondisi obyektif alumni. Dari hasil pengumpulan data melalui kuesioner dan pemilihan sampel sebanyak 30 (tiga puluh) orang, selanjutnya dilakukan penghitungan secara kuantitatif dengan pendekatan statistik. Pengolahan data menggunakan program SPSS for Windows.
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap variabel ini, ternyata ditemukan adanya dampak penyelenggaraan program pendidikan AKIP terhadap kualitas kerja alumninya di lapangan. Adanya dampak pendidikan terhadap kualitas alumninya terlihat dari kemampuan alumni untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya dengan baik, timbulnya ide-ide bare dalam pelaksanaan tugas sehingga mencerminkan kualitas tertentu pada diri alumni serta meningkatnya tingkat efisiensi dan efektifitas pelayanan yang dapat mereka berikan kepada masyarakat.

Management of Education of Academy of Science Corrections (AKIP) executed in order to improving professional skill and knowledge officer in area correction. Since founded year 1964, institute of this education have printed cadre in area of laboring pemasyarakatan and gone the round of from entire all Indonesian. But to date not yet a lot of research trying to express impact of management of education of education of AKIP to quality work, attitude and behavioral and also the social mobility to all his college.
This research aim to to know impact of management of education of AKIP to quality work, attitude and behavioral and also the social mobility all his collegiate. Through result of this research expected will be obtained by input for this institute in determining direction and mark with lines policy of development of curriculum of AKIP in the future.
In this research writer use chosen responder is college of AKIP 3 (three) of last generation, on the chance of earning presentation of objective condition of college. From result of data collecting of through kuesioner and election of sampel as much 30 (threeten) people is here in after conduct by a numeration quantitative with statistical approach. Data processing use program of SPSS for Windows.
Pursuant to analysis to this variable, is really found by a existence affect management program education AKIP to quality work his college in field. Existence affect education to his college quality is seen from collegiate ability to finish duties which to perform better, incidence new idea in duty execution so that mirror certain quality at college x'self and also the increasing of and efektifiv service efficiency storey;level they which can pass to society.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ansari Ridha
"Penyelenggaraan Pendidikan Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesional petugas di bidang pemasyarakatan. Semenjak didirikan tahun 1964, lembaga pendidikan ini telah mencetak kader-kader di bidang pemasyarakatan yang bekerja dan tersebar dari seluruh Indonesia. Namun sampai saat ini belum banyak penelitian yang berusaha mengungkap dampak penyelenggaraan pendidikan pendidikan AKIP terhadap kualitas kerja, sikap dan perilaku serta mobilitas sosial bagi para alumninya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penyelenggaraan pendidikan AKIP terhadap kualitas kerja, sikap dan perilaku serta mobilitas sosial para alumninya. Melalui basil penelitian ini diharapkan akan diperoleh masukan bagi lembaga ini dalam menentukan arah dan garis kebijakan pengembangan kurikulum AKIP di masa-masa mendatang.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan responden yang terpilih adalah alumni AKIP 3 (tiga) angkatan terakhir, dengan harapan dapat merepresentasi kondisi obyektif alumni. Dari hasil pengumpulan data melalui kuesioner dan pemilihan sampel sebany.k 30 (tiga puluh) orang, selanjutnya dilakukan penghitungan secara kuantitatif dengan pendekatan statistik. Pengolahan data menggunakan program SPSS for Windows.
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap variabel ini, ternyata ditemukan adanya dampak penyelenggaraan program pendidikan AKIP terhadap kualitas kerja alumninya di Iapangan. Adanya dampak pendidikan terhadap kualitas alumninya terlihat dari kemampuan alumni untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya dengan balk, timbulnya ide-ide barn dalam pelaksanaan tugas sehingga mencerminkan kualitas tertentu pada din alumni serta meningkatnya tingkat efisiensi dan efektifitas pelayanan yang dapat mereka berikan kepada masyarakat.

Management of Education of Academy of Science Corrections (AKIP) executed in order to improving professional skill and knowledge officer in area correction. Since founded year 1964, institute of this education have printed cadre in area of laboring pemasyarakatan and gone the round of from entire all Indonesian. But to date not yet a lot of research trying to express impact of management of education of education of AKIP to quality work, attitude and behavioral and also the social mobility to all his college.
This research aim to to know impact of management of education of AKIP to quality work, attitude and behavioral and also the social mobility all his collegiate. Through result of this research expected will be obtained by input for this institute in determining direction and mark with lines policy of development of curriculum of AKIP in the future.
In this research writer use chosen responder is college of AKIP 3 (three) of last generation, on the chance of earning presentation of objective condition of college. From result of data collecting ofthrough kuesioner and election of sample as much 30 (threeten) people, , is here in after conduct by a numeration quantitative with statistical approach. Data processing use program of SPSS for Windows.
Pursuant to analysis to this variable, is really found by a existence affect management program education AKIP to quality work his college in field. Existence affect education to his college quality is seen from collegiate ability to finish duties which to perform better, incidence new idea in duty execution so that mirror certain quality at college x'self and also the increasing of and efective service efficiency storey;level they which can pass to society."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
"Latar belakang pemilihan judul tesis ini didasarkan pada kenyataan yaitu munculnya berbagai masalah di Biro Keuangan, diantaranya yaitu pegawai yang tidak taat pada jam kerja seperti datang terlambat atau pulang lebih awal, meninggalkan ruangan pada jam-jam kerja tanpa alasan yang jelas, lambat dalam menyelesaikan pekerjaan, sering tidak masuk kerja, lebih banyak mengobrol dengan sesama pegawai dari pada menyelesaikan pekerjaan. Dengan kata lain, masih terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap kedisiplinan, dan peraturan kepegawaian oleh para pegawai di lingkungan Biro Keuangan. Fenomena-fenomena tersebut sudah cukup untuk menggambarkan keadaan suatu organisasi pemerintahan yang tidak sehat, dan indikasi penyebabnya adalah proses kepemimpinan, rendahnya tingkat kepuasan kerja, dan buruknya lingkungan kerja. Hal ini dapat membawa dampak kepada rendahnya produktivitas pegawai.
Landasan teori yang dipergunakan dalam penulisan tesis ini adalah teori organisasi dalam konteks pengembangan sumber daya manusia. Dikatakan oleh Simanjuntak ( 1985,41 ), dalam rangka peningkatan produktivitas kerja disuatu organisasi diperlukan pemimpin yang partisipatif dan kreatif. Disinilan peranan yang sangat penting seorang pemimpin dalam meningkatkan produktivitas pegawai. Disamping kepemimpinan yang mempunyai hubungan dengan produktivitas pegawai, terdapat pula faktor lain yang juga berhubungan dengan produktivitas pegawai yaitu kepuasan kerja, dan lingkungan kerja. Dengan demikian terdapat tiga faktor yang berhubungan dengan produktivitas pegawai.
Menurut Munandar ( 1985,51 ), bahwa kepuasan kerja adalah adanya interaksi antar tenaga kerja yang menghasilkan efek positif, sehingga timbul kepuasan kerja. Adanya kepuasan kerja tersebut dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Dengan demikian bahwa kepuasan kerja mempunyai hubungan dengan produktivitas pegawai. Faktor lain yang berhubungan dengan produktivitas pegawai adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan lingkungan manusia yang didalamnya para pegawai organisasi melakukan pekerjaan. Sagir ( 1985, 38 ), berpendapat bahwa lingkungan kerja yang baik dan nyaman dapat menciptakan produktivitas karyawan yang lebih tinggi dari pada bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak menyenangkan. Dengan demikian terdapat hubungan antara lingkungan kerja dengan produktivitas pegawai.
Selanjutnya pengertian produktivitas adalah keluaran, dirumuskan sebagai ratio darn apa yang dihasilkan terhadap keseluruhan masukan. Dengan kata lain, produktivitas merupakan ukuran dari kemampuan ( baik individu, kelompok, mapun organisasi ) untuk menghasilkan sesuatu produk! jasa dalam kondisi dan situasi tertentu, demikian pendapat Sagir ( 1985,50 ).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif-kuantitatif dengan jumlah populasi di Biro Keuangan sebanyak 78 orang. Pengambilan data responden dilakukan dengan menggunakan tehnik sensus, berstrata, dan proporsional. Sedangkan prosedur pengumpulan data dengan menggunakan instrumen kuesioner, survey dan wawancara. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja dengan produktivitas pegawai baik secara sendiri-sendiri mapun secara bersama-sama.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa : (1 ). Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja dengan produktivitas pegawai, yang berarti meningkatnya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja akan meningkatkan produktivitas pegawai. (2 ). Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja secara bersama-sama dengan produktivitas pegawai, yang berarti meningkatnya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja secara bersamasama akan meningkatkan produktivitas pegawai.
Disamping itu dari hasil Crosstab variabel kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja terhadap jabatan, golongan, pendidikan dan usia pegawai dapat diketahui persepsi pegawai tentang : (1 ). Kepemimpinan, semakin tinggi jabatan, golongan, pendidikan, dan usia pegawai maka persepsi tentang kepemimpinan semakin baik. (2 ). Kepuasan kerja, semakin tinggi jabatan, golongan, pendidikan, dan usia pegawai maka persepsi tentang kepuasan kerja semakin baik. ( 3 ). Lingkungan kerja, semakin tinggi jabatan, golongan, pendidikan, dan usia pegawai maka persepsi tentang lingkungan kerja semakin baik.
Atas dasar hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah hendaknya pimpinan dalam mengusulkan pegawai untuk promosi jabatan dilakukan secara obyektif dan transparan, usul kenaikan pangkatl golongan pegawai agar dilaksanakan tepat waktu, pimpinan dapat merangsang pegawai untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baik melalui pendidikan formal maupun informal, serta pimpinan juga perlu memperhatikan kelompok usia pegawai.

Background Election of this thesis title is relied on fact that is appearance various problem of in Monetary Bureau, among others that is officer which do not meekly at work like coming lose timing or go home earlier, leaving room at office hours without reason of clear, tardy in finishing work, often do not enter activity, more chatting with officer humanity from at finishing work. Equally, still happened collision to discipline, and regulation of officer by all officer in monetary Bureau environment. The Phenomenon have last for depicting situation and indisposed governance organization, and its cause indication is leadership process, low of mount satisfaction of activity, and environmental obsolesce of activity. This matter can bring impact to lowering of officer productivity.
Basis for theory which is utilized in writing of this thesis is organizational theory in human resource development context. Told by Simanjuntak ( 1985,41 ), in order to make-up of work productivity a[n organization needed by creative and participative leader. Here very important role a leader in improving officer productivity. From other side leadership having relation with officer productivity, there are also other factor which is also relate to officer productivity that is satisfaction of activity, and activity environment. Thereby there are three factor related to officer productivity.
According To Munandar ( 1985,51 ), that satisfaction work is the existence of interaction between labor yielding positive effect, so that arise satisfaction of activity. Existence of satisfaction of the activity can influence labour productivity. Thereby that satisfaction of activity has relation with officer productivity, other related Factor with officer productivity is activity environment. Environmental of activity represent human being environment which in it all organizational officer conduct work. Sagir ( 1985,38 ), having a notion that balmy and good activity environment can create higher level employees productivity from at working inconvenience in the working environment Thereby there are relation between environment work with officer productivity.
Hereinafter congeniality of productivity is output, formulated as ratio from what yielded to overall of input. Equally, productivity represent size measure from ability (good of individual, group, and also organization) to yield something product/ service in a condition and certain situation, that way Sagir opinion ( 1985,50 ).
Used by Research method is descriptive method of qualitative - quantitative with amount of population in Monetary Bureau counted 78 people. Intake of Data responder conducted by using is techniques of census have, strata, and proportional. While data collecting procedure by using questioner instrument, interview and survey. This research is meant to know relation between leadership, satisfaction of activity, and environment work with officer productivity either through by self and also by together.
From result of research can know that (1). There are [relation/link] which are positive and significant between leadership, satisfaction of activity, and environment work with officer productivity, meaning the increasing of leadership, satisfaction of activity, and activity environment will improve officer productivity (2 ). There are relation which are positive and significant between leadership, satisfaction of activity, and environment work by together with officer productivity, meaning the increasing of leadership, satisfaction of activity, and environment work by together will improve officer productivity.
Beside that from result of Cross tab leadership variable, satisfaction of activity, and environment work to position, faction, officer age and education can know by officer perception about (1). Leadership, position excelsior, faction, education, and officer age hence perception about leadership progressively goodness (2 ). Satisfaction of activity, position excelsior, faction, education, and officer age hence perception about satisfaction work progressively goodness (3). Activity environment, position excelsior, faction, education, and officer age hence perception about environment work progressively goodness.
On the basis of result of the research, hence writer suggestion able to submit is head shall in proposing officer for the promotion of position conducted objectively and is transparent, promotion suggestion, officer faction so that executed on schedule, head can stimulate officer to increase ability and knowledge either through informal and also formal education, and also head also require to pay attention officer age group.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Marsudi
"Pemilihan judul penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya pernyataan para pengamat politik dan elite negeri, yang mengkhawatirkan keamanan dan keutuhan Negara Republik Indonesia pada Pra, sampai pasca Pemilihan Umum tahun 2004. Kekhawatiran ini dilandasi oleh pengalaman pada Pemilu-Pemilu sebelumnya, dimana suhu politik meninggi dan banyak terjadi pelanggaran hak - hak politik rakyat, baik yang dilakukan secara sengaja atau karena keteledoran, baik yang dilakukan oleh pelaksana kebijakan maupun oleh politik, atau bahkan masyarakat yang berakibat kepada benturan - benturan fisik yang mengerikan. Kondisi ini membuat penulis ingin mengetahui bagaimana Departemen Kehakiman dan HAM RI sebagai pelaksana tugas pemerintah dibidang hukum dan HAM, menjalankan perannya pada Pemilu 2004.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti apakah pada Pemilu tahun 2004 rakyat telah mendapatkan perlindungan dan pemenuhan haknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif - kuantitatf, untuk menggali secara mendalam tentang Kebijakan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Politik Rakyat Analisa dilakukan dalam kerangka teori kebijakan publik, teori politik, serta dokumen tentang HAM. Data primer yang diperoleh pada penelitian pendahuluan yang digali dengan wawancara, dianalisis, kemudian faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang tergali,dianalisa dengan SWOT dan AHP. Responden dipilih secara purposive, terdiri dan pejabat di Departemen Kehakiman dan HAM yang diduga terlibat dalam Pemilu 2004, dan dan Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara, Partai Politik sebagai peserta, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sebagai pihak yang dinilai kompeten dibidang implementasi hak asasi manusia. Penelitian ini menemukan fakta bahwa pada Pemilu 2004, Departemen Kehakiman dan HAM R1 telah menjalankan perannya dengan baik sebatas pada pendaftaran partai politik sebagaimana diperintahkan oleh UU RI Nomor 31 tahun 2002, tetapi kurang memberikan perlindungan dan pemenuhan hak politik rakyat karena kurangnya good will dan political will dari pemerintah dan DPR -RI untuk memberikan pecan yang cukup besar kepada Departemen Kehakiman dan HAM RI.
Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang bagaimana Departemen Kehakiman dan HAM menjalankan tugas dan fungsinya dalam Pemilu tahun 2004 dan kaitannya dengan perlindungan dan pemenuhan hak politik rakyat. Dari hasil analisa diperoleh altematif strategi serta usulan langkah tindak sebagai masukan kepada pimpinan Departemen Kehakiman dan HAM RI , dalam rangka penyempumaan kebijakan dan peningkatan upaya perlindungan dan pemenuhan hak politik rakyat dimasa yang akan datang.

Background of this thesis are take from political observers and the elites statement in Indonesia, that the election on year 2004 will damage or deteriorate the Unity of Republic of Indonesia. The Statement is based on the experience on the previous elections, when the political tension was high, and violation against the people political rights by political party, or by the election organizer, or by the the civil society, there 'II be happen terrible conflict.
The research purposes are to examine carefully about how the people get the protection and fulfillment of their political right son the election, year 2004, and how the Department of Justice and Human Rights doing its jobs and its function on that event. This is a descriptive research with qualitative and quantitative approach by using the Public Policy Theory, Political Participation Theory, Human Rights Literature. Primary data takes by using depth interview method and takes from bibliography, and then analyze with SWOT analysis and continued with the Analysis Hierarchy Process. The Respondents are the ' expert° who know better both about election in Indonesia and Human Rights. They are the chairmen from the Department of Justice and Human Rights, Political Party, the Election Committee and KOMNAS HAM.
This research find that Department of Justice and Human Rights doing its roles as well as UU RI NO. 31 12002 says, that is registry the political party who fullfil the requirements to be a legal politic organization for the contestant on election, but people do not have a protection and fulfillment on their political rights.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Mitra Rachmawati
"Di masa pandemi COVID-19, para peserta didik di Akademi Kepolisian, yang disebut taruna, menjalani program pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selama PJJ, taruna memiliki tuntutan akademis yang tinggi dengan rutinitas yang padat. Kondisi ini berpotensi menyebabkan munculnya academic burnout yang berdampak negatif pada individu maupun lembaga pendidikan. Berdasarkan penelitian terdahulu, ditemukan bahwa academic burnout memiliki hubungan negatif dengan beberapa faktor, diantaranya adalah academic self-efficacy dan peran dari pengajar untuk memberikan dukungan dalam proses belajar peserta didik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran academic self-efficacy dalam hubungan antara persepsi dukungan makna belajar dari dosen dan academic burnout. Sebanyak 279 partisipan diperoleh dalam penelitian yang menggunakan alat ukur ‘Academic Burnout’, ‘Academic Self-efficacy’, dan ‘Persepsi Dukungan Makna Belajar dari Dosen’. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Hayes Macro PROCESS untuk menguji model mediasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa academic self-efficacy secara parsial dan signifikan memediasi (ab = -.26, p <.001, 95% CI [-.40 s.d. -.11]) hubungan antara persepsi dukungan makna belajar dari dosen dan academic burnout. Temuan dari penelitian ini membuktikan bahwa persepsi dukungan makna belajar dari dosen berperan penting dalam meningkatkan academic self-efficacy pada taruna Akpol untuk dapat menurunkan potensi academic burnout yang dialami selama PJJ.

During the COVID-19 pandemic, students at the Indonesian Police Academy, called cadets, underwent a distance learning program. During distance learning, cadets have high academic demands with a busy routine. This condition can lead to the emergence of academic burnout, which has a negative impact on individuals and educational institutions. Previous research found that academic burnout has a negative relationship with several factors, including academic self-efficacy and the lecturer's role to provide support in learning. This research was conducted to see the role of academic self-efficacy on the relationship between perceived lecturer's meaning support in learning and academic burnout. A total of 279 participants were obtained in the study using measuring instruments 'Academic Burnout', 'Academic Self-efficacy', and ‘Perceived Lecturer's Meaning Support in Learning'. The data obtained were analyzed using Hayes Macro PROCESS to test the mediation model. The results showed that academic self-efficacy partially and significantly mediates (ab= -.26, p <.001, 95% CI [-.40 to -.11]) relationship between perceived lecturer’s meaning support in learning and academic burnout. This finding proved that the perceived lecturer’s meaning support in learning plays an important role in improving academic self-efficacy for police cadets, in order to reduce the potential of academic burnout experienced during distance learning"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiswan
"The main duties and functions of Employee's Education and Training Center (ETC) of Department Justice and Human Rights are to conduct, to coordinate and to organize especially related with the field of employee's education and training center to all human resources of Department Justice and Human Rights which divided in to 10 units of Echelon I, 59 Echelon II, 203 Echelon III, 549 Echelon IV, also 30 provincial office with total employees consists of 52.188 people.
The factual problems is the existence of phenomenon that the performance level of employees of Education and Training Center isn't optimal. Meanwhile the conceptual problems is if the employees have high quality, so the performance level is also high.
Davis (1993: 227) explain that one's performance is influenced by competence and motivation one has, the competence is influenced by knowledge and skill, meanwhile motivation is influenced by attitude and situation, next the performance of employee and resource will influence the organization's achievements.
The objective of this research is to know and to prove how strong is the performance of employee. This research uses survey sampling or "census" by taking population of all employees of ETC at Department Justice and Human Right especially those who are at staff level consists of 80 people. Meanwhile the instrument that is used to collect variable data of competence is using statement essay form questioner which consists of 17 questions, meanwhile the statement for work motivation variable consists of 9 questions, each score uses liken scale 1 to 5.
Meanwhile performance variable data collecting is by direct scoring to staff performance by each direct superior (Head of subsection or head of sub field). Around 95 % of all performance evaluation at low and mid level of organization is conducted by direct superior of that employee (Robbins, 2001: 260), the scoring instrument that is used is the evaluation design model which developed by James E. Neal (2004 : 25 - 51) with scoring scale 1 to 5.
The data analysis technique uses correlation analysis Spearman rho, the result of finding in the research shows:
1. There is positive and significant relations between competence variable and performance variable, with correlation coefficient (r) is 0.430 with significance level is 0.027, and this relations means that the higher the competence level one has, so the higher the performance level.
2. There is positive and significant relations between work motivation variable and performance variable, with correlation coefficient (r) is 0.445 and significance level is 0.021, and this relations means that the higher an employee is motivated, the higher the performance level.
In order to deal. with Reform Era Nowadays which result a lot of implication especially about strong demand of community to public organization performance especially with changing is service sector, so it is urgent to be balanced with the improvement of human resource quality through education and training way so the knowledge improvements, because along with the improvement of human resource quality will also increase the individual performance, and so on will also influence the organization performance. Result of this research will show that the competence and work motivation of employee has positive and significant relations with employee's performance. So the two factors have big advantage to employee individually.
The performance improvement of employee will be better and will give bigger advantage if started with increasing employees work motivation first, then followed by improving employee competence, because based on result of statistical test, work motivation variable, shows the relation which stronger if compared with the competence variable even the score differences is not too big. The policy directs to the improvement of employee work motivation should orient the valent factor, hope and instrumentality. Meanwhile, the improvement of employee's competence should be by giving education and training based on competence which is suited organizational needs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>