Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131143 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad
"Menjahit merupakan salah satu pekerjaan yang dilakukan dalam posisi duduk yang sifatnya statis, berulang, dan dilakukan dalam kecepatan produksi yang tinggi. Pekekerjaan ini banyak menimbulkian keluhan-keluhan seperti sakit pada bahu, leher, dan sakit daerah pinggang. Salah satu faktor penyebab timbulnya keluhan tersebut adalah faktor pemakaian kursi yang tidak ergonomis sehingga menimbulkan keluhan kesehatan dan ketidaknyamanan. Untuk mengurangi keluhan dan kelelahan yang tetjadi, diperlukan kursi yang ergonomis. Penelitian ini bertujuan merancang sebuah prototype kursi penjahit mcnurut kaidah ergonomi dengan berdasarkan data antropometri penjahit dan ketinggian mesin jahit yang digunakan. Penelitian diawali dengan pengukuran data antropometri dan data mesin jahit yang digunakan sebagai dasar penentuan dimensi utama kursi penjahit berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dilakukan perancangan kursi dan membuat prototipenya. Pengujian kenyamanan prototype kursi dilakukan dengan pengukuran denyut jantung, pengisian kuisioner, frekwensi perubahan posisi duduk, dan penilaian jumlah produksi dalam satu jam kerja. hasil pengujian terhadap 30 responden dalam waktu 45 menit, menunjukan bahwa menjahit mengunakan kursi lama rata-rata 116 denyut 1 menit, sedangkan kursi rancangan baru 104 denyut per menit. Dan beda rata-rata 12 denyut per menit. Hasil kuisioner menunjukan bahwa kenyamanan yang lebih besar dibandingkan saat menggunakan kursi lama, dengan bagian tubuh yang diukur kenyamanannya meliputi bahu, pinggang, pantat, paha, leher, lengan, dan kaki. hasil jumlah produksi jahitan tali ikat pinggang per jam menggunakan kursi lama 50,3 unit celana, sedangkan menggunakan kursi baru 53.567 unit celana. banyaknya perubahan posisi duduk menjahit kursi lama rata-rata 13 kali. Sedangkan dengan kursi rancangan baru frekwensi perubahan posisi duduk menurun menjadi 5 kali. Pemodelan biomekanik menjahit menggunakan kursi rancangan baru beban yang dialami oleh daerah pantat dan lumbar berkurang karena sudut paha dan badan menjadi besar, dimana berat paha di tahan dengan baik oleh kedalaman kursi, dibandingkan dengan menggunakan kursi lama. Dengan dernikian dapat disimpulkan bahwa menjahit menggunakan kursi rancangan baru menghasilkan tingkat kenyamanan yang lebih baik dibandingkan dengan menjahit menggunakan kursi lama.

Sewing is one of the work which is done in the sitting position statically, repeatedly in the high production. This work causes fatigue and pain particularly in the shoulder, neck and waist. One of those factors is the use of the ergonomic chair that cause pain and fatigue. To minimize these conditions, we need the ergonomic chair. The purpose of this research is to design the prototype chair according to the ergonomic principle by using anthropometrics users data and the high sewing machine. The research is started by measuring the anthropometrics and sewing machine data as the basic tool to determine primary dimension of sewing chair. Based on the data that obtained further is perfumed designing the completed prototype chair. Examination the conformity of prototype chair is performed by measuring the heart rate, filling the questionnaire, the frequency of sitting position change and comparing the number of production in an hour. The examination result to 30 respondents during 45 minutes shows that sewing in the old chair average 116 pulses/minute, while using new chair 104 pulses/minute , and different average 12 pulses/minute. The questionnaire shows that using the new chair give better conformity than using the old one, and production of masers increase from 50,3 trousers to be 53,567 trousers. The Gequertee of sitting position change decrease from 13 times in the old chair to be 5 times in the new one. Biomechanical sewing model using the new design chair shows that the load that faced by button and lumbar is smaller than using the old one. So, in this case it can be included that sewing in the new design chair produce the conformity level better than using the old one."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Lufthi Herdian
"ABSTRAK
Upaya peningkalan kinerja dan prototipe alat Flame l-Iaxdening dilakukan dengan jalan mengembangkan disain, mempexbaharui fungsi, dan menerapkan sistem kontrol proses yang lebih presisi. Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi mcnuntut perencanaan dan kontrol proses yang elisien dan sistematis, yang menjadi fokus utama dalam penelitian. Dan suatu sistem kontrol proses otomatik telah berhasil dirancang bangun dengan tujuan tidal: hanya untuk meningkatkan performa produksi, tetapi juga untuk mempemmdah pengoperasian dan pengendalian proses
Hasil penelitian oleh Heri Kristiyono menunjukkan bahwa keoepatan translasi relatif benda kerja yang terkonirol dapat meningkatkan karakteristik kekemsan permukaan dari sampel produk pisau potong Hal yang sempa juga berlaku untuk sampel produk roda gigi, dirnana Iaju rotasi relatif benda kcrja terhadap pcmanas alcan sangat berpengaruh terhadap transfer panas yang tezjadi di permukaan benda kerja_
Secara signifikan, faktor ini alcan sangat mempengaruhi pembentukan dan U3,l'lSf0ITl'l3Sl strukmr austenitc dan martensite di pennukaan benda kexja sebagai tolak ukur dari kekerasan pemlukaan dari produk.
Berikut merupakan hasil yang diperoleh dari kontrol kecepatan translasi dan rotasi benda kelja yang diperoleh dengan sistem kontrol otomatik.
Pusat sistem kontrol otomatik dikendalikan oleh sebuah chip mikrokontroler yang memiliki antamwka dengan sebuah layar peraga numerik dan tombol-tomboi navigasi, yang didisain untuk menerima input parameter dari pemakai dengan suatu rancangan menu sistem sederhana. Pusat sistem juga memiliki antarmuka dengan unit kontrol ekstemal yang yang mampu mengendalikan kecepatan dan arah putaran dan motor DC, dan sensor~sensor pemantau posisi benda kerja. Mikrokomroler bekelja secara elektronik digital, memiliki program internal, dan mampu mengendalikan Selumh perangkat dalam proses yang terhubung dengan sistem.
Karakteristik produk yang diperoleh dari hasil penelitian pada produk roda gigi memperlihatkan disiribusi struktur mikro manensite halus yang merata pada tiga daerah pennukaan referensi dari benda uji dengan nilai kekerasan tertinggi yang dapat dicapai sekitar 551 I-Iv, yaitu pada daerah puncak gigi. Daerah sisi gigi dan dasar gigi menunjukkan peningkatan kekerasan yang cukup baik dari nilai kekerasan awal sekirar 220 Hv, dengan nilai kekrasan masing»masing 303 Hv dan 269 Hv.
Dirancang bangun untuk skala industri kecil, prototipe alat Flame Hardening ini telah menunjukkan kinezja yang cukup baik dalam hal kemampuan multi-proses, yaitu kemampuan melakukan proses pengerasan pemukaan produk-produk bqja seperti pisau potong (baja karbon medium) dan roda gigi mesin (baja paduan). Selain itu, prototipe juga memiliki kelinearan kecepatan translasi (0,495 - I,606 cm/detik) dan kecepatan rotasi (l,7 - 7,68 rpm), serta sensinvitas sensor pendeteksi gerak benda kerja (resolusi 4,34 mm) untuk kepresisian dimensi yang cukup baik. Hasil ini diharapkan akan dapat mengoptimalkan karakteristik dari produk pengerasan permukaan. Secara teoritis, fungsi-fimgsi tersebut masih dapat dilingkatkan dan dikembangkan lebih lanjut guna memenuhi kebutuhan produksi akan produk-produk yang memiliki bentuk dan jenis yang iebih bervariasi.

"
2001
S41541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Hartanto
"Dalam suatu proses produksi massal dari sustu produk, keberadaan jig sangat penting peranannya terutama dalam menjaga konsisitensi kualitas dari tiap-tiap produk yang dihasilkan. Jig merupakan sebuah komponen yang berfungsi untuk memegang serta mengorientasikan benda kerja ke arah yang sesuai untuk dilakukan proses pengerjaan berikutnya dan memastikan benda tersebut tidak mengalami pergerakan ketika dikerjakan. Berdasarkan fungsinya tersebut, kepresisian dimensi dari jig itu sendiri sangatlah penting dalam menghasilkan benda kerja yang diinginkan karena dengan adanya kesalahan dimensi pada jig, maka otomatis dimensi benda kerja juga akan ikut menyimpang dari yang direncanakan.
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai proses perancangan serta pembuatan dan pengujian jig untuk menahan gaya pengelasan pada proses pengelasan sepeda lipat di bagian batang depan,batang tengah,dan engselnya. Adanya penyimpangan dimensi jig yang dibuat sebesar 0,7590 untuk pengelasan batang depan dan tengah serta 0,8140 untuk pengelasan batang tengah dan engselnya menunjukkan terjadinya kesalahan dalam proses produksi komponen-komponen dari jig tersebut sementara adanya penyimpangan dimensi benda kerja terhadap jig 0,5260 dan 0,4790 untuk masing-masing proses tersebut dapat menunjukkan kehandalan jig tersebut dalam menahan gaya yang terjadi ataupun mengindikasikan adanya faktor lain yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut seperti adanya pengaruh gaya pengerutan yang terus terjadi selama beberapa saat setelah benda dilepaskan dari jignya.

In a mass production process of a product, a jig have a very important role in keeping the quality for each product in term of its shape and dimension. A jig is a device that has the ability to hold and orientating the object to the appropriate direction so that it will not be able to move/disoriented while the manufacturing process is being done to the object. Based on its function, the precision of the dimension of the jig itself is very impotant in producing the right dimension of the object because if there is an error in the jig dimension, automatically the outcome of the jig will also be influenced by that error.
In this jurnal, it will be disscuss about the desaining, manufacturing and also testing of a jig that will be used in manufacturing process of a folding bike product to hold and orienting some object that will be welded to each other. This jig must have to hold any forces caused by the welding process between middle and front bar and also the welding process in middle bar and the hinge to make a single product of the front frame as a part of the bike. The error that occured in the jig in the value of 0,7590 for middle-front bar and 0,8140 for middle bar-hinge welding process show that there is some error in the manufacturing process of each component of the jig while the errors that occured between the dimension of the product and the dimension of the jig might be indicated that the welding forces still applied in the product even after the product is released from the jig.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50865
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Karakteristik saluran listrik yang sangat 'tidak bersahabat' untuk komunikasi menjadi masalah utama dalam implementasi yang memanfaatkan tegangan rendah 220 V/SO Hz di peru mahan atau perkantoran (In-Home PLC). Namun, dengan menggunakan beberapa teknik yang berhasil diterapkan di jaringan kabel lainnya seperti ADSL, kecepatan data yang berhasil dicapai oleh perangkat PLC hingga saat ini adalah 12 - 200 Mbps. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan dan simulasi prosesor OFDM Baseband untuk prototipe modem PLC. Efisiensi penggunaan resource sangat dipengaruhi oleh perancangan blok IIFFT di mana pada penelitian ini dipilih IIFFT 64 titik radix-8. Perancangan cyclic prefix dan mapper di pengirim mampu menangani delay spread di kanal PLC. Dari hasil implementasi sistem OFDM baseband, dapat ditunjukkan kinerja prosesor. Masing-masing proses dilakukan melalui simulasi pada Modelsim 6.0 sehingga dari hasil sintesis diperoleh utilisasi resource FPGA yang menggunakan gerbang logika sebanyak 2.380, 4-input LUT sebanyak 9.343, dan flip-flop sebanyak 1.045. Hasil rancangan prosesor OFDM baseband dapat bekerja pada frekuensi maksimum 66,079 MHz."
620 JURTEL 15:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bogie Fajar Suciarto
"Dalam perjalanan jauh, pengemudi kendaraan harus selalu dalam keadaan berkonsentrasi penuh. Padahal, konsentrasi manusia akan semakin berkurang apabila manusia mulai merasa lelah. Dengan tingkat kenyamanan berkendara yang baik, rasa lelah ini tidak akan cepat terasa oleh pengemudi. Dengan situasi berkendara yang nyaman, angka kecelakanan di jalan raya tentunya akan berkurang.
Hal inilah yang mendasari ide dibuatnya sebuah sistem yang disebut Automatic Cruise Control. Fungsi utama dari sebuah Automatic Cruise Control adalah untuk menggantikan sejenak tugas dari seorang pengemudi kendaraan, menahan pedal gas untuk kecepatan kostan, sehingga pengemudi merasa lebih nyaman dalam berkendara. Selain faktor kenyamanan, system Automatic Cruise Control juga memberikan keuntungan lannya, seperti konsumsi bahan bakar yang bisa lebih irit.
Perancangan dan pengembangan prototipe Automatic Cruise Control untuk sementara khusus didesain untuk kendaraan bertransmisi manual sebagai objek perancangan. Namun dimasa yang akan datang dapat dibuat Automatic Cruise Control yang dapat dipasang pada kendaraan apapun secara mudah. Pada dasarnya konsep perancangan prototipe ini mengutamakan keselamatan dan kemudahan pemasangan pada objek perancangan. Analisa kegagalan pada perancangan ini dihitung dengan dua cara yaitu dengan perhitungan manual pendekatan Distortion Energy Theory (DET) dan Finite Element Methode (FEM) menggunakan perangkat lunak.

In a long distance travel, driver has to maintain their concentration to avoid an accident. But in fact, human concentration will decrease significantly when we getting tired. Within a comfortable driving condition, driver can maintain their best concentration performance which finally will decrease the probability of an accident happen in the road.
Based on this phenomenon, there are many manufacturer produce a system called Automatic Cruise Control. The aiming of using this device is replacing drivers job for a moment in controlling throttle position in constant velocity, so that driver can relax and feel more comfortable. In other side, using this device also has another advantage like decreasing gasoline consumption in our car.
At this moment, prototype design and development of Automatic Cruise Control limited to manual transmission car. But, researcher absolutely sure that development and application of this device in the future can be expanded to both manual and automatic transmission. In another words, this device can be installed in any kind of car so that the main concept of this design, safety and engaging this system as simple as possible to any type of car, can be achieved. Finally, two methods failure analysis, Distortion Energy Theory (DET) and Finite Element Method (FEM), are used in this design to make sure that this design work properly both in performance and safety point of view.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37316
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengembangan dan pemberdayaan model dan prototipe alutsista industri dalam negeri dimaksudkan untuk mengeliminir ketergantungan produk luar negeri menuju penguatan kemandirian alutsista dalam negeri yang dapat meningkatkan detterent factor. Pemberdayaan alutsista dalam negeri sangat diharapkan bangsa Indonesia, dalam rangka antisipasi embargo yang dilakukan oleh negara produsen. Kemampuan alutsista dan kekuatan pertahanan sangat terkait dengan kondisi ekonomi, militer dan kesejahteraan bangsa itu sendiri. Hal ini disebabkan penguatan kekuatan militer tidak terlepas dari jumlah dan kualitas yang dimiliki matra darat, laut, dan udara. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu penguatan dan konsistensi pemberdayaan industri nasional seperti yang dikumandangkan oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang berfungsi sebagai pembina industri pertahanan dalam negeri, sangat terkait dengan pembinaan jumlah dan kualitas kebutuhan kekuatan yang dimiliki. Untuk itu jumlah dan kualitas alutsista pertahanan digunakan memberdayakan wilayah pertahanan agar terwujudnya pertahanan negara yang tangguh dalam konteks menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan bangsa, diperlukan model dan prototipe alutsista yang kuat."
321 LPI 17:33 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Sukania
"Duduk merupakan sikap alami manusia (natural human posture), karena duduk dirasa tidak begitu melelahkan dibandingkan dengan sikap berdiri.
Disamping duduk pada sebuah kursi pada umumnya, dikenal pula duduk bersila yang sangat banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia khususnya terutama dalam kegiatan yang bersifat keagamaan atau kegiatan yang berkaitan dengan adat-istiadat. Pengamatan yang dilakukan di Taman Pendidikan Alquran (TPA) di daerah Bekasi menunjukkan bahwa anak-anak yang duduk bersila sering mengambil sikap membungkuk. Sikap ini apabila dilakukan dalam waktu yang cukup lama akan mengakibatkan gangguan pada tulang belakang. Untuk itu diperlukan sandaran punggung yang sesuai pada daerah lumbar yang akan dapat membantu memperlambat timbulnya kelelahan serta akan meminimalkan gejala tersebut di atas, dan juga dapat berfungsi untuk menambah kestabilan saat duduk bersila.
Penelitian ini diawali dengan melakukan pengukuran antropometri dan kelengkungan tulang belakang pada tubuh anak-anak pada posisi duduk bersila. Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan perancangan terhadap alas duduk beserta sandaran dengan kelengkungannya. Penelitian mengenai pembebanan yang dirasakan diperoleh dari survey kenyamanan melalui wawancara terarah menggunakan kuesioner.
Hasil penilaian komponen kursi yang dilakukan oleh 40 responden menunjukkan bahwa komponen tersebut sudah sesuai dengan antropometri pemakainya. Sedangkan uji kenyamanan duduk sekitar 45 menit menunjukkan bahwa ketiga model kursi secara statistik memberikan tingkat kenyamanan yang sama. Hasil perancangan dan pengembangan produk juga ditunjukkan pada penelitian ini meliputi geometri, bahan dan sistem penggunaannya.

Sitting is a natural human posture. People sit down because they feel that sitting is less fatiguing than standing. Cross-legged sitting is one of many posture of sitting on the ground, especially in Indonesia it was very familiar. Observation to the children at Bekasi region showed that while the children sitting with cross legged sitting, they take forward posture, and if this posture done for a long time may be caused disc injuries, low back pain.
This research is started by measure of children antropometric and back curve as the data for design of seat and back rest. Threre are three model of chair examined to 40 respondent and analysis showed that the dimension of the chair component is similar to their antropometrics. Analysis statistics showed that all model give the same of confortable.
This research also showed the result of the design and development include geometry, material and system of use."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fashal Firdaus Amarullah
"Oksigen konsentrator berbasis Pressure Swing Absorption (PSA) telah banyak tersedia di pasaran, namun umumnya dirancang untuk pemakaian orang dewasa. Keterbatasan peredaran oksigen konsentrator khusus untuk bayi disebabkan oleh tingginya harga perangkat tersebut, sementara kebutuhan akan alat bantu pernafasan ini sangat penting dalam proses pemulihan kesehatan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan oksigen konsentrator portable berbiaya terjangkau yang secara khusus diperuntukkan bagi bayi. Metode PSA menggunakan zeolite sebagai absorben untuk memisahkan oksigen dari udara sekitar. Proses pengembangan meliputi tahapan perancangan, pembuatan prototype, pengujian, dan validasi volume udara dan kadar oksigen yang dihasilkan menggunakan sensor oksigen OCS-3F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa oxygen concentrator portable yang dikembangkan dapat menghasilkan kadar oksigen mencapai 40% dengan volume udara maksimal sebesar 2 LPM. Keberhasilan pengembangan alat ini menawarkan solusi potensial untuk meningkatkan aksesibilitas oksigen konsentrator bagi bayi, serta dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung pemulihan tubuh bayi secara efektif.

Oxygen concentrators based on the Pressure Swing Absorption (PSA) method have been widely available in the market, primarily intended for adult users. However, the circulation of oxygen concentrators specifically designed for infants is limited due to their relatively high cost, despite the significant number of infants who require this device to aid in their recovery process. This research aims to develop an affordable portable oxygen concentrator specifically tailored for infants. The PSA method is employed, utilizing zeolite as an absorbent to separate oxygen from the surrounding air. The development process involves design, prototype fabrication, testing, and validation of the generated air volume and oxygen concentration using the OCS-3F oxygen sensor. The research results demonstrate that the developed portable oxygen concentrator can achieve an oxygen concentration of 40% with a maximum air volume of 2 LPM. The success of this device's development offers a potential solution to enhance accessibility to oxygen concentrators for infants and can contribute positively to effectively support their body's recovery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rais Rassudar
"Dalam perancangan dan pengembangan kendaraan surya lomba, desain body dan struktur ditujukan untuk mendapatkan bobot yang ringan tetapi kuat dan kokoh serta mempunyai tingkat keamanan yang baik. Dalam penelitian ini, pengembangan yang dilakukan meliputi desain konsep, analisa teknik dan pembuatan prototipe. Pada tahap seleksi konsep, dipilih jenis monocoque dengan menggunakan bahan carbon fiber agar didapat integrasi body dan struktur yang praktis namun kokoh dan ringan serta sesuai dengan regulasi World Solar Challenge. Selanjutnya dianalisa perilaku mekanik akibat pembebanan impact dengan menggunakan metode elemen hingga. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan body dan struktur yang kuat namun ringan dengan pertimbangan kondisi impak pada saat terjadinya benturan yang dapat membahayakan pengemudi. Simulasi pembebanan dilakukan dengan bantuan piranti lunak berbasis metode elemen hingga agar dapat diketahui respon struktur yang terjadi.

The transport needs is becoming increasingly and more demanding in accordance with the population growth. In order to combat this, more efficient transportation vehicles need to be developed which are faster and cleaner. Solar electric vehicles is a popular transport alternative. Starts from the problem currently and the desire World Solar Challenge participating, this research aim to develop lightweight body of solar electric vehicles especially for racing car. In solar racing car design and development, body-chassis is concentrated to minimize weight and maximize strength and safety. But the trade-off is, on every extra pound will require more energy to displaced down the road. The loading condition simulated using FF.M based software. Development covered conceptual design, engineering analysis, making of prototype and testing. With the result that could produce a lightweight body with reliability and safety."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Purna Irawan
"Duduk simpuh merupakan sikap duduk yang banyak diiakulran oleh masyarakat lndonaia baik pada acara adat, acara keagamaan maupun sikap duduk Duduk simpuh yang karena menyebabkan kelelahan dan rasa sakit pada kaki, terutama tungkai, pergelangan kaki dan punggung telapak kaki. Kondisi ini tejadi akibat posié kald yang terlipat ke belakang dan menahan seluruh berat badan Untuk mengurangi rasa sakit dan keielahan yang tajadi, diperlukan suatu alat bantu duduk simpuh Penelitian ini bertujuan merancang sebuah prototipe kursi duduk simpuh rnenurut kaidah ergonomi, dengan memaniiaatkan data antropometri calon pmgguna Penelitian diawali dengan peigukuran antropomehi duduk simpuh yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan dimensi utama kursi duduk simpuh. Berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya diiakukan peran gan kursi secara lengkap dan dibuat prototipenya Pengujian kenyarnanan prototipe kursi dilalcukan dcngan pengukuran denyut jannmg dan pengisian kuesioner kenyarnanan Hasil pengujian tediadap 40 responden selama 30 menit menunjukan bahwa duduk simpuh menggunakan kursi mengliasilkan rata-rata denyut jantung 78.7 denyut/menit, tanpa kursi 90.2 denyut/menit dan beda rata-rata yang terjadi 11,5 denyut/menit. Hasil pengisian kuesioner kenyamanan menunjukan bahwa duduk simpuh menggtmakan kursi menghasllkan kenyamanan yang lebdi besar dibandingkan tanpa lcursi, dengan bagian tubuh yang diukur kenyamanannya meliputi pantat, paha, lutut, tungkai, pergelangan kaki dan punggung telapak kaki. Pemodelan biomekan dengan membuat diagram benda bebas menunjukan bahwa beban yang diteima kaki pada duduk sirnpuh rnenggunakan kursi jauh lebih kecil dibandingkan dengan tanpa kursi. Dengan demikian dapat disirnpulkan bahwa duduk simpuh menggunakan kursi menghasiikan tingkat kenyamanan yang lebih baik dinandingkan dengan duduk simpuh tanpa kursi.

"Duduk Simpuh" (sitting with once feet backward) is a common sitting behavior in Indonesia society, both in traditional and religion ceremony as well as in daily sitting position. ?Duduk simpuh? in quite a long time may cause fatigue and pain to the feet, particularly at the leg, the ankle-joint and the instep. This condition happens because the feet ar bent backward and they should stand against the body weight. It needs a helping tools for ?duduk simpuh? to reduce the pain and fatigue. The purpose of research is to design the chair prototype according the ergonomic principle, by use the anthropometrics user data. The research is started by measurement the ?duduk simpuh? mthropometrics as the basic tool to detennine primary dimension of chair to ?duduk simpuh?. Basal on data that obtained, further is performed designing the completed prototype chair. Examinations the conforming of prototype chair is perfonned by measuring the heart rate and 'fills the conforming questionnaire. The examination result to 40 respondents during 30 minutes shows that ?duduk simpuh?, using chair is obtained the heart rate average 78.7 pulsesimin, sitting without chair 90.2 pulses/min and difierent average is 11.5 pulses/min. From the conforming questionnaire answer is obtained that ?duduk simpuh? using chair give better confomrity if compared ?without the chair. Biomechanical model by make the free diagram is shows that the load that received by foot in sitting using chair is small than sitting without chair. So, in this case can be concluded that sitting using chair will produce the conformity level is best than sitting without chair."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T3197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>