Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106562 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Susilowati
"Latar Belakang
Alasan Pemilihan Topik dan Ruang Lingkup Permasalahan. Sampai saat ini masih belum banyak dilakukan penelitian dan penulisan sejarah daerah luar Jawa dengan berbagai aspek yang cukup menarik untuk dikaji. Berangkat dari kenyataan itu maka penulis menentukan topik dari tesis yang berjudul Perubahan Pola Agraris di Ambon-Lease dari Pola Monokultur menjadi Multikultur, 1855 - 1890 ini. Kecuali alasan tersebut, pemilihan topik juga didasarkan atas dua alasan lainnya, yaitu, pertama, sejauh yang penulis ketahui topik semacam itu belum pemah ditulis sebagai suatu karya ilrniah. Kedua, penulis berpendapat bahwa topik tersebut sangat menarik untuk diteliti dan dijadikan suatu bahan studi.
Wilayah yang menjadi pusat perhatian dalam penulisan tesis ini adalah Ambon-Lease, yaitu suatu wilayah yang terdiri dari pulau-pulau Ambon, Haruki, Saparua, dan Nusalaut. Wilayah Ambon-Lease dipilih sebagai daerah penelitian karena di wilayah tersebut diberlakukan sistem tanam paksa dan monopoli cengkeh oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Meskipun demikian tidak berarti bahwa perhatian semata-mata dipusatkan hanya pada Ambon-Lease saja. Daerah-daerah di sekitar Ambon-Lease juga akan diberi perhatian sepanjang daerah-daerah tersebut mempunyai kaitan yang relevan dengan wilayah penelitian, khususnya sehubungan dengan topik yang diangkat untuk penulisan tesis ini.
Adapun periode yang dipilih adalah pertengahan kedua abad ke-19, tepatnya dari tahun 1855 sampai dengan tahun 1890. Alasan pemilihan periode tersebut berdasarkan pada dua hal, yaitu, pertama, di antara periode tersebut telah terjadi penghapusan sistem tanam paksa dan monopoli cengkeh. Penghapusan kedua sistem tersebut telah mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan penduduk, antara lain perubahan dalam sistem pertanian yang harus mereka lakukan. Apabila semula penduduk memusatkan perhatian hanya pada satu jenis tanaman saja, yaitu tanaman cengkeh, maka setelah tanam paksa dan monopoli cengkeh dihapuskan mau tidak mau penduduk harus mengubah pola pertanian mereka menjadi pola multikultur dengan menanam berbagai tanaman ekspor lain yang diperkenalkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Dengan dernikian diharapkan penduduk tetap dapat memperoleh hasil sebagai pengganti hilangnya pendapatan mereka (dalam bentuk uang) dari produksi cengkeh. Alasan kedua adalah karena sumber penulisan untuk periode tersebut cukup memadai untuk mengungkapkan dan menjawab permasalahan yang dikemukakan dalam tesis ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmia Nurwulandari
"Pertanian Perkotaan adalah sebuah fenomena yang terjadi di Jakarta. Di tengah opini masyarakat mengenai ketidaksesuaian kegiatan agraris dilakukan di kota, komuniti agraris menjadi salah satu dari sekian banyak komuniti di Jakarta. Tulisan ini adalah sebuah kajian yang mengungkap keberadaan pertanian perkotaan di Jakarta, khususnya pada beberapa tempat di bagian timur Jakarta. Keberadaan para petani di kota diwujudkan dalam lahan-lahan pertanian dan pola permukiman mereka. Pembangunan kota telah mengakibatkan keberadaan komuniti agraris terdesak namun adanya guncangan ekonomi akibat krisis moneter beberapa tahun yang lalu teiah memunculkan mereka kembali. Kajian pertanian perkotaan bermanfaat dalam memberikan informasi tentang keberadaan komuniti agrarls melalui studi kegiatan yang mereka lakukan dan pola permukiman yang mereka buat. Dengan informasi tersebut masyarakat di kota dapat memahami pentingnya keberadaan komuniti agraris dan prospeknya di masa depan bagi sebuah kota yang berkelanjutan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ziwar Effendi
Jakarta: Pradnya Paramita, 1987
340.57 ZIW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mimin Arifin
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Kebudayaan. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Jambi, 1989
306.27 MIM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Taniawati Supali
Jakarta: UI-Press, 2014
PGB 0293
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Dharyagitha Rizal
"Globalisasi dunia yang semakin menunjukkan penet[asinya, semakin
meluas membawa konsep-konsep modernisasi ke negara-negara
berkembang, seperti halnya Indonesia. Dampak globalisasi yang membawa
pengaruh modernisasi semakin terasa di kota-kota metropolitan seperti
halnya Jakarta, yang pada akhimya tumbuh ke arah terbentuknya global
city. Yaitu, kota yang tumbuh dan sangat dipengaruhi secara Iangsung oleh
arus derasnya globalisasi, sehingga memunculkan perubahan-perubahan
sosial yang sangat berarti. _
Perubahan sosial yang terjadi salah satunya adalah, muncuinya
kelas sosial yang disebut dengan ?kelas menengah baru". Yaitu golongan
masyarakat yang elemen utamanya dibentuk oleh kaum profesional dan
eksekutif. Di Jakarta kelompok ini sering disebut sebagai kaum esmuaL
yuppies (young executive) yang selalu berpenampilan glamorous, dan
sebagai generasi yang Iebih oocok diasosiasikan dengan kafe, mal,
intemet_ Dengan kata Iain memiliki gaya hidup (hfestyfe) sebagai komunitas
yang menurut masyarakat awam diidentikkan orang modern, dan sebagai
generasi yang suka berbelanja, we!! educated well informed, memiliki
mobilitas vertikal dan sangat rasional, kosmopolit dan pro-aktif terhadap
wawasan masa depan.Penelilian ini adalah untuk menyimak pola konsumsi dalam gaya
hidup golongan masyarakat kelas menengah baru di Jakarta, khususnya di
era pasca krisis. Dimana pemasalahan utamanya adalah, apakah ada
pergeseran-pergeseran yang cukup berarti dalam gaya hidup (lifestyle)
kelas menengah baru di Jakarta di era pasca krisis ?
Berdasarkan temuan penelitian, gaya hidup (lifestyle) kelas
menengah baru di Jakarta, antara sebelum krisis berlangsung dan pasca
krisis, teridentifikasi dari hasil penelitian tidak mengalami perubahan. Jenis-
jenis aktivitas-aktivitas yang terkait dengan gaya hidup (lifestyle) mereka
relatif tetap. Yang mengalemi perubahan atau pergeseran adalah
?intensitasnya? dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Dalam arti;
ada yang bertambah intensitasnya, dan ada yang berkurang intensitasnya.
Seperti halnya datam mengisi leisure time, kebutuhan akan pengetahuan,
pola konsumsi terhadap basic needs, dan Iainnya. Dimana pergeseran
yang terjadi Iebih disebabkan oleh faktor pendapatan riil (real income) yang
nilainya menurun akibat adanya krisis yang terjadi.
Khusus untuk kebutuhan akan penampilan pribadi (self
performance), ada keoenderungan Iebih memiiih performance yang
sederhana. Akan tetapi citra penarnpilan tetap elegan dan exelence.
Pergeseran ini Iebih disebabkan faktor kebutuhan keamanan pribadi (self
security needs) terhadap ancaman tindakdindak kriminal akibat adanya
krisis yang _me|anda_ U
Pemilihan terhadap jenis-jenis konsumsi secara menyeluruh, mulai
dari barangljasa yang bersifat bask: needs hingga ke barangdasa yang
bersifat non-basic needs, Iebih didasarkan pada;
(1) Konsumsi barang-barang atau jasa-iasa yang memberikan mereka
sifat-sifat yang mengarah pada membantu aktivitas dan kegiatan
mereka menjadi Iebih efektif dan efisien. Daiam arti bahwa dengan waktu, tenaga, biaya yang sama, kegiatan dan aktivitas yang mereka
Iakukan memberikan hasil kepuasan dan kegunaan (utditas) yang
tinggi atau maksimal.
Pertimbangan ?opportunity cost" yang ditekan seminimum mungkin.
Yaitu pertimbangan berapa kerugian yang akan diderita dalam
melakukan suatu kegiatan tertemu yang lebih menguntungkan, jika
hafus melakukan kegiatan Fainnya.
Lebih pada pertimbangan kemanfaatannya atau kegunaannya dan
memang menjadi skala kebutuhannya, bukan Iagi berorientasi pada
faktor "gengsi"."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benri Sjach
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis Perubahan Pola Bagi Hasil Rumah Makan Minang (RMM) di Jakarta dari pola musyarakah menjadi pola campuran dengan memfokus pada faktor-faktor yang menyebabkannya dan implikasi dari perubahan itu terhadap pengelolaannya. RMM yang sejak semula dikelola secara musyarakah kini berubah menjadi campuran yaitu campuran antara pola musyarakah dan konvensional. Dalam pola musyarakah, semua anggota terlibat adalah kerabat danbertanggung jawab penuh terhadap operasi perusahaan dan keuntungan dinikmati bersama dan kerugian ditanggung bersama pula dalam suatu pola bagi hasil (profit and loss sharing). Dalam pola campuran anggota dan pegawai (bukan kerabat) berbagi dalam tanggung jawab; dari sisi penghasilan anggota mengikuti pola bagi hasil sedangkan pegawai (bukan anggota) mengikuti pola penggajian konvensional. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan pola yang dianalisis adalah variabel ekonomi dan variabel sosial yang terkait dengan perubahan pola usaha RMM. Variabel ekonomi RMM menyangkut pendapatan, biaya, dan keuntungan usaha dan pola pembagiannya; sedangkan variabel sosial menyangkut pengaruh perubahan tersebut terhadap: perubahan peran para aktor RMM dan hubungan antar mereka, efisiensi dan efektivitas pengelolaan RMM, penghasilan anggota dan pegawai, dan pola pengambilan keputusan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif; data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, pengamatan, dan kuesioner. Triangulasi dilakukan terhadap setiap data yang dikumpulkan dengan maksud memvalidasi data itu, hasilnya adalah data dengan validitas yang tinggi, kemudian kesimpulan ditarik dari data yang telah valid itu.

This research is aimed to analyze the Sharing Pattern Changing On the Rumah Makan Minang (RMM) in Jakarta, from Musyarakah (partnership) pattern to mixed pattern that focuses on factors that contribute to it and its implications on its management. RMM was first managed using Musyarakah and then changed into mixed pattern as a combination between Musyarakah and conventional pattern. In Musyarakah pattern members involved are relatives and fully responsible for any operational affairs of the company and profit and loss are shared equally in a pattern called profit-and-loss sharing. In mixed pattern members and employees (not relatives) share responsibilities; members apply profit-and-loss sharing in revenue whereas employees (not relatives) apply conventional payment of wages. Factors that contribute to pattern changing of which analyzed are economic and social variables, relating to business pattern changing in RMM. RMM economic variable includes revenue, cost and business profit and its sharing pattern; while social pattern includes effect of the changing on: the role changing among RMM actors and the relationship among them, efficiency and effectivity of RMM management, revenue for members and employees and the decision making pattern. This is a qualitative research; data are collected through deep interviews, observations and questionnaires. Triangulation applies on collected data by means of validating the data, resulting high-validated data and eventually conclusions can be drawn."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25554
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S33577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamal H.
Universitas Indonesia, 2009
T39423
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>