Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169041 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Yusnani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pemanfaatan hasil Penilaian Kinerja terhadap Pengembangan Karir. Penelitian sebelumnya telah dilakukan yang menunjukkan bahwa hasil Penelitian Kinerja digunakan untuk beberapa kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia diantaranya adalah untuk pengembangan Karir. Disamping itu, penelitian ini untuk mengetahui adakah perbedaan pemanfaatan hasil Penilaian Kinerja terhadap Pengembangan Karir antara Badan Usaha Mlik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Swasta. Sebagai kasus telah diambil sebagai obyek penelitian yaitu PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)--disingkat Asuransi Jasindo dan PT. Asuransi Bintang Tbk--disingkat Asuransi Bintang.
Data yang digunakan untuk variabel Penilaian Kinerja adalah faktor penilaian pada Asuransi Jasindo, faktor penilaian yang diganakan terdiri dari tujuh belas faktor, meliputi Mutu hasil kerja; Kuantitas hasil kerja; Kemampuan judgement; Kemampuan mengorganisasikan pekerjaan; Kemampuan memberikan instruksi; kepemimpinan; Kerjasama; Kemampuan rnempengaruhi orang lain; Kemampuan mengemukakan pendapat, Karakter, Kreativitas danSikap dan minat terhadap pekerjaan; Kemampuan memelihara disiplin; Wawasan pandangan; Kemampuan membawakan diri; Kemauan dan kemampuan belajar, Pengetahuan/keterampilan teknis. Sedangkan pada Asuransi Bintang, faktor penilaiannya terdiri dari sepuluh faktor, yakni Commitment; Positive thinking; Credible; Responsible; Prudent; Teamwork Integrity Customer service; Quality of work; Innovation. Pengukuran hasil penilaian ini berupa tingkatan dengan Skala Likert, yakni baik sekali, hampir cukup dan kurang. Disisi lain, data yang digunakan untuk variabel Pengembangan Karir adalah berapa kali promosi., berapa kali rotasi/mutasi, lama masa kerja, tingkat pendidikan dan tingkat jabatan. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap pemegang jabalan struktural di Kantor Pusat. Alasannya adalah pemegang jabatan struktural ini sudah mengalami promosi atau rotasi/mutasi. Jumlah responden di Asuransi Jasindo sebanyak tigapuluh lima orang di Asuransi Bintang sebanyak tigapuluh orang. Pengumpulan data diperoleh pula dari in-depth interview dengan pejabat yang representatif. Data ini diolah dengan meuggunakan program SPSS, dan analisanya menggunakan descriptive statistics dan cross tabulation.
Perbedaan yang cukup berarti ditemukan, bahwa pada Asuransi Jasindo sebagian besar responden mengatakan ke tujuhbelas faktor penilaian dimanfaatkan dalam keputusan promosi. Sedangkan pada Asuransi Bintang, sebagian besar responden mengatakan kesepulnh faktor penilaian hanya kadang-kadang saja digunakan untuk keputusan promosi. Persamaan dari kedua perusahaan ini adalah hasil penilaian hanya kadang-kadang digunakan untuk keputusan rotasi/mutasi, tidak ada korelasi yang signifikan antara masa kerja dan tingkat pendidikan dengan keputusan promosi dan rotasi/mutasi. Saran bagi kedua perusahaan, hendaknya melihat kembali faktor penilaian yang diberlakukan dan keputusan untuk promosi dan rotasi/mutasi.

The purpose of these observations to make known, is there any uses of performance appraisal for career development. The previous observation has been done and indicated that the result of performance appraisal is used for many human resources management's activities; one of the activity is for the career development. Meanwhile, this observation is to make known is there any differences of the uses performance appraisal's result for the career development between Stale Owned Company (BUMN) and Private Company. As the case, the writer has taken PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) - abbreviated as Asuransi Jasiodo and PT Asuransi Bintang, Tbk - abbreviated as Asrransi Bintang as the object of the observation.
Data, which is used for the performance appraisal variable, is the appraisal factors. In Asuransi Jasindo, the appraisal factors which are used for the performance appraisal consists of seventeen factors, included quality of work results, quantity of work results, the ability of judgment, the ability to organize work, the ability to give instruction, leadership, teamwork, the ability to interplay other people, the ability to convey, characteristic creativity & initiative, bearing & concern for work, the ability of discipline, wide knowledge (insight), the ability of adaptation, willingness and the ability to study, knowledge/technical skill whereas in Asuransi Bintang, the appraisal factors consists of ten factors, included commitment positive thinking, credible, responsible, prudent, teamwork, integrity, customer service, quality of work, innovation. Benchmarking of this appraisal's result is degree of the Lihkert's scale, excellent, good, acceptable and poor. In the other side, the data, which is used for the career development variables, are frequency of promotion, frequency of transfer, length of worm education's degree and position's degree. This collecting data's method is obtained by distribute the questionnaires to the people who have structural position's holders in head office. The reason is because this people have been getting promotion and transfer. The amount of respondents in Asuransi Jasindo are thirty-five people, in Asuransi Bintang are thirty people. Beside the questioner obtains the collecting data obtained from in-depth interview with the representative constituted. This data cultivated by SPSS program and the analysis used descriptive statistics and cross tabulation.
The significant differences is found, that is in Asuransi Jasindo almost all respondents said that the seventeen appraisal factors are used for the promotion decision. In Asuransi Bintang, almost all respondents said that the ten appraisal factors sometimes used for the promotion decision. The equation from this two company is appraisal result sometimes used for transfer decision, there is no significant correlation between length of work and moon's degree with the promotion and transfer decision. The suggestion for both of company, try to look up appraisal factor, which is used, and the decision for promotion and rotation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Indiana Dewi
"Fenomena krisis ekonomi dan fenomena brain drain (human capital flight) menjadi salah satu latar belakang yang memunculkan peran penting sumber daya manusia. Tidak hanya memegang peran administratif, namun telah bertransformasi sebagai human capital, orang yang ada dibelakang semua proses operasional perusahaan. Untuk mempertahankan human capital, diperlukan suatu engagement karyawan melalui praktek manajemen sdm, diantaranya kompensasi dan penilaian kinerja karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompensasi dan Penilaian Kinerja terhadap Employee Engagement di lingkungan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Pusat. Pengujian ini akan secara spesifik dilakukan terhadap masing-masing dimensi Kompensasi dan Penilaian Kinerja terhadap Employee Engagement melalui indikator Say, Stay dan Strive dari Hewitt.
Lokasi penelitian dilakukan di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Pusat pada rentang waktu antara bulan Mei sampai dengan Juni 2012. Metodenya adalah kuantitatif eksplanasi, melibatkan 100 responden yang dipilih secara acak melalui kuesioner tertutup dengan menggunakan skala likert. Kuesioner telah di uji validitas dan reliabilitasnya dengan teknik KMO Measure of Sampling Adequanc, Bartllet's test of Sphericity, dan tekhnik Cronbach Alpha. Sebelum dilakukan pengolahan data, data kuesioner yang merupakan data ordinal diubah terlebih dahulu menjadi data interval melalui metode succesive interval dengan microsoft excel 2007. Pengujian hipotesis menggunakan metode uji non parametrik dengan rumus Rank Spearman Correlation melalui teknik komputasi SPSS 13 for windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Kompensasi positif dan signifikan mempengaruhi Employee Engagement. Dimensi di dalam kompensasi yaitu Gaji, Insentif, Bonus, Asuransi Kesehatan, Cuti, Darmawisata, Manfaat pensiun, peluang promosi, dan pengakuan & penghargaan secarabersama-sama dan signifikan mempengaruhi Employee Engagement. Temuan selanjutnya adalah Penilaian Kinerja yang meliputi dimensi Keselarasan dengan visi dan misi, Kecermatan, Keterbukaan, Umpan Balik, Valid & obyektif, Keadilan mempengaruhi Employee Engagement.
Penelitian diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian mengenai komitmen organisasi khususnya di sektor publik. Untuk Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan metode eksploratif guna mengetahui secara mendalam faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Employee Engagement di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero).

The phenomenon of the economic crisis and brain drain (human capital flight) became one of the background that gave rise to an important role of human resources. Not only an administrative role, but has been transformed as human capital, the person who is behind all the company's operational processes. To maintain the human capital, required an employee engagement through management practices tablespoon, including compensation and employee performance appraisals.
This study aims to determine the influence of Compensation and Performance Appraisals to Employee Engagement in the PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Head Office. This testing will specifically made to each dimension of Compensation and Performance Appraisals to Employee Engagement through indicators Say, Stay and Strive from Hewitt.
Location of research conducted at PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Head Office in the period between May to June 2012. This method usin a quantitative explanation, involving 100 randomly selected respondents through a questionnaire using a Likert scale closed. The questionnaire has been in testing the validity and reliability with KMO Measure of Sampling techniques Adequanc, Bartllet's test of Sphericity, and Cronbach Alpha technique. Before data processing, data questionnaires are ordinal first converted the data into the data through the method of succesive intervals interval with Microsoft Excel 2007. Hypothesis testing using non-parametric test method with Spearman Rank Correlation formula through computational techniques SPSS 13 for windows.
The results showed that the positive and significant influence Compensation Employee Engagement. Dimension in the compensation is salary, incentives, bonuses, health insurance, leave, excursions, retirement benefits, promotional opportunities, and recognition and awards secarabersama together and significantly affect the Employee Engagement. The findings further the Performance Assessment that includes the dimensions of alignment with the vision and mission, Diligence, Disclosure, Feedback, valid and objective, affecting Justice Employee Engagement.
The study is expected to enrich the results of research on organizational commitment, especially in the public sector. For further research is recommended to use exploratory methods to know in depth what factors are affecting the Employee Enagagement in PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30611
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Sihar Maringan
"PT.Asuransi Jasindo merupakan sebuah BUMN yang bergerak dalam asuransi kerugian berfungsi sebagai pemberi jasa proteksi mempunyai peranan yang sangat besar dalam perkembangan perekonomian nasional. Dampak arus globalisasi mulai dirasakan oleh dunia asuransi di Indonesia dimana persaingan bisnis semakin ketat. Dalam hal ini PT. Asuransi Jasindo dituntut untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk bangsa Indonesia dalam menggerakkan roda perekonomian.
Peranan PT. Asuransi Jasindo disektor asuransi kerugian dalam melaksanakan kegiatannya berkompetisi dengan perusahaan asuransi swasta nasional maupun patungan swasta dengan pihak asing, dituntut untuk meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan. Namun demikian dengan selalu berpedoman pada aturan bisnis serta tidak ada kemudahan-kemudahan maupun proteksi dari pemerintah, dengan demikian hasil yang dicapai akan sangat tergantung kepada kemampuan dan kemauan dari manajemen dalam meningkatkan kinerja.
Selama ini pengukuran kinerja yang dilakukan masih memberikan perhatian besar pada aspek keuangan yang mempunyai kelemahan. Pengukuran kinerja berdasarkan data akuntansi hanya menginformasikan laporan aktivitas keuangan periode tertentu sehingga akan memuat manajemen menitikberatkan pada tindakan jangka pendek.
Pengukuran kinerja PT Assuransi Jasindo menggunakan pendekatan Balanced Scorecard meliputi empat aspek yaitu pengukuran kinerja terhadap aspek pembelajaran dan pertumbuhan, aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan serta aspek keuangan. Pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard adalah untuk mendapatkan aftematif pengukuran kinerja yang lebih baik dari yang selama ini telah dilakukan terhadap PT.Asuransi Jasindo. Pengukuran kinerja di PT. Asuransi Jasindo selama ini telah diwarnai dengan pendekatan Balanced Scorecard namun belum diterapkan sepenuhnya.
Dalam melakukan pengukuran kinerja ini, telah dilakukan penyebaran
kuisioner kepada Para pejabat, karyawan serta pelanggan PT. Asuransi Jasindo. Untuk pegawai dengan total populasi 964 dan sampel yang disebar sebanyak 200 dan responden yang mengembalikan sebanyak 112 . Total sampel pelanggan adalah sebanyak 500 pelanggan dan yang mengembalikan dan mengisi dengan benar sebanyak 328 responden.
Berdasarkan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard tersebut, diketahui bahwa secara keseluruhan PT, Asuransi Jasindo memperoleh skor 61 (enam puluh satu) dengan rincian, aspek pembelajaran dan pertumbuhan memperoleh skor 22 (dua puluh dua) dengan predikat 'Baik", aspek proses bisnis internal memperoleh skor 8 (delapan) dengan predikat "Baik" dan aspek pelanggan memperoleh skor 4 (empat) dengan predikat 'Baik', sedangkan aspek hasil keuangan mendapatkan skor 27 (dua puluh tujuh) dengan predikat "baik sekali", sehingga total skor keseluruhan 61 (enampuluh satu) dari total skor maksimal 75 dengan predikat "Baik"
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan ke depan, manajemen perusahaan harus memelakukan peninjauan kembali kebijakan yang menyangkut sisem penggajian, sistem karir, sosialisasi kibijakan yang baru dikeluarkan, sistem penghargaan dan hukuman, mewujudkan "customer satisfaction ; proses inovasi yang berkesinambungan, sesuai dengan tuntutan persaingan dan pemenuhan kepuasan terhadap karyawan dan pelanggan.

Measuring the Performance of PT. Asuransi Jasindo based on the Balanced Scorecard ApproachPT. Asuransi Jasindo is a State-owned Corporation engaging in the business of insurance services which provides protection services and play a significant role in the development of national economy. The impact of globalization flow has perceived by the insurance sector in Indonesia in which business competition has become stricter. In this case, PT. Asuransi Jasindo is demanded to be able to provide its larger contribution to Indonesia in generating its economy.
In carrying out its activities, especially relating to its role in providing the risk insurance, PT. Asuransi Jasindo has compete with some national and foreign insurance companies, which demand it to improve its performance. Nevertheless, since it is faced with some business regulation and lack of facilities and protection provided by the government, then the results which it may be achieve will greatly depend on the capability and willingness of management in developing its performance.
Up to present, the performance measurement have been emphasized on the financial aspect with some weaknesses. Performance measurement which is based on the accounting data may only present the financial report for certain periods, which will make the management to emphasize on the short-term actions.
Performance measurement of PT. Asuransi Jasindo is applied and based on the Balanced Scorecard which involve four aspects as follows: performance measurement in its relation to the learning and growth aspect. internal business process aspect, customer-related aspect and financial aspect. Performance measurement which is based on the Scorecard Balanced is intended for obtaining an alternative performance measurement which is better than the previously performed at PT. Asuransi Jasindo. Performance measurement at PT. Thus far, Asuransi Jasindo has been based on the Balanced Scorecard approach, yet it has not been fully implemented.
This performance measurement is carried out by distributing questionnaires to some officials, employees and customers of PT. Asuransi Jasindo. For the employees with total population of 964 and 200 samples distributed. Total respondents which returned the questionnaire are 112. Total samples are 500 customers and total samples returning and completing questionnaire correctly are 328 respondents.
Based on the performance measurement with balanced scorecard approach, it is known that, as a whole, PT. Asuransi Jasindo obtain the scores of sixty one (61), in which, the learning and growth aspect obtain the score of twenty two (22) with predicate "Good", internal business aspect obtain the score of eight (8) with predicate "Good", and the customer aspect obtain the score of four (4) with predicate "Good", while financial aspect obtain the score of twenty seven (27) with predicate "Very Good". Total score is, therefore, sixty one (61) of total maximum score of 75 with predicate "Good".
In order to improve the future performance of the company, the management should review all policies relating to the compensation system, career system, socialization of the program which is newly established. reward and penalty system. It should also realize the customer satisfaction, continuous innovation process which is in line with the demand of competition and satisfaction demanded by the employees and customers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Ronald Hasudungan
"Untuk meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas BUMN, diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang tinggi. Dan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam perusahaan dibutuhkan suatu sistem yang mendukung peningkatan kinerja dan produktivitas. Salah satu sistem yang memacu peningkatan kinerja dan produktivitas pegawai adalah sistem kompensasi yang mengkaitkan kinerja dengan balas jasa (Merit System). Dalam sistem ini, dibutuhkan penilaian prestasi pegawai yang akurat. Untuk menilai prestasi pegawai dengan tepat, dibutuhkan sistem penilaian karya (Performance Appraisal) yang tepat pula. Untuk menelaah sistem penilaian karya, kita dapat melihat dari terbuka atau tertutupnya sistem, desain dan metode yang digunakan, serta pola hubungan orang-orang yang terlibat didalamnya. Dalam desain sistem penilaian karya terdapat faktor-faktor penilaian karya. Penelitian ini menelaah pemilihan faktor-faktor penilaian karya yang digunakan dalam sistem penilaian karya PT.(Persero) Asuransi Jasa Indonesia yang diadakan di kantor pusat Jakarta. Kriteria Faktor penilaian karya yang dipakai dalam penelitian ini adalah : relevansi faktor, distorsi dalam penekanan faktor, defisiensi pemilihan faktor, dan kontaminasi antar faktor. Di PT.(Persero) Asuransi Jasa Indonesia, faktor-faktor yang digunakan berbeda-beda untuk tiap tingkat jabatan. Untuk tingkat pelaksana administrasi digunakan 14 faktor penilaian. Untuk tingkat pejabat fungsional digunakan 16 faktor penilaian, untuk tingkat pejabat struktural digunakan 17 faktor penilaian. Masing-masing faktor ditelaah menurut kriteria relevansi, distorsi, defisiensi dan kontaminasi seperti yang telah disebutkan diatas. Kriteria relevansi ditelaah dengan membandingkan faktor-faktor tersebut dengan uraian jabatan. Kriteria distorsi ditelaah dengan menggunakan statistik korelasi antara bobot faktor dan jumlah penilaian. Kriteria defisiensi ditelaah dengan meneliti uraian jabatan, dan kriteria kontaminasi ditelaah dengan menggunakan statistik korelasi antar faktor. Dari hasil penelitian diatas, penulis mengambil kesimpulan dan mengemukakan beberapa saran kepada PT. (Persero) Asuransi Jasa Indonesia. Juga diungkapkan beberapa keterbatasan penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pongoh, Ivonne
"State Owned Enterprises (SOE's) in Indonesia, had a significant role in national economics, but its performance did not show satisfying results. So, in 1988, government made reformation efforts in SOE through issued Presidential Instruction No. 5/1988 on State Owned Enterprises Soundness and Management improvement. But until 1998, all SOE that have been reformed still did not perform an improvement. It indicated from the ratio of Return on Asset were only under 4 %. With economical crisis in 1997, government convincing to continue the improvement effort of SOE to become an efficient and effective corporation.
PT Indosat Tbk, as the one of SOE indicated as anomaly in majority of SOE, because of it showed an increasing performance, after government effort to reform that corporation through privatization program in 1994. While several years the financial performance growth rapidly, and PT Indosat Tbk was admitted as The Managed Company from Far Eastern Economic Review. The performance as the result of activities of organization earned profit. However the performance information from financial reports could net be references for defining sustainable performance.
According to Kaplan and Norton theory, in performance measurement Balance Scorecard (BSC), BSC model was relationship model that characterized in systemic and dynamics from financial and non financial aspects. Financial aspects represented from profitability and revenue, whereas non financial aspects were customers, internal business process, growth and learning perspectives. Nowadays, with existing information technology, the relationship model of systemic and dynamic BSC model could be mapped through dynamics system approach. By means of Dynamic System those causal relationship were described in causal loops (cause-and effect relationship), which informed the state of the performance system and this information can be used in current decision making.
Model of system dynamics approach was useful, because of: first, described a simplified representation of system relationship without losing of essence of main object; second, system dynamics method was suitable for mechanism, pattern and trend based on structuring and analyzing of system, pattern of complex system, dynamics, and uncertainties; third, system dynamics could view dynamic process naturally in non linear behavior through simulation.
According to research results by PowerSim program, system dynamics model of PT Indosat Tbk indicated that financial performance (especially SLI) was referencing of " Limit To Growth" behavior. That means financial performance as reflected of corporate performance could not be forced to increase till the certain point. From simulation result, revenue indicator showed increase till year 2000, after that revenue will decrease. Whereas on profit, growth curve still growth until 2003 and then curve would decline.
From mapping system dynamics model of PT Indosat Tbk performance, factors that influence and had a causal relationship with the model consist of: traffic volume, revenue, profit, expenditures, dividend payable, maintenance & administration & general cost, marketing budget, research & development budget, personnel cost, total cost, material cost per unit, discount margin, price, government tariff, customer satisfaction index (CSI), operating excellent index (OEI), training index, external factors. Causal loops that formed of system model was presented by: marketing loop which impact to market share, and customer satisfaction; business internal process loop which includes factors due to all cost that spent for production process, and finally directed to operating excellent index; human development loop that was described through training index.
Following the sensitivity analysis on selected key variables from system PT Indosat Tbk performance resulted that customer factor such as customer satisfaction related to product price had a significant impact on revenue and profit. Increasing price to 5 % could be enough to increase the financial performance, although market share decreased. However taking 10 % discount on price would decreased a financial performance, although there were an escalation of market share. Changing 10 % to CSI and market share had a significant impact on revenue and profit. This conditions meet along with behavior of Telecommunication industries structure in Indonesia, that still had an opportunity in market (because of Oligopoly structure), and fast growing information technology. Because of that, market research was needed to understand customer expectation and perception of product and services, with the result fitting and matching between customer and corporate goals.
Besides all factors above, an available capital for expenditures and reinvestment of business operation development had a significant impact on sustainable performance, it identified from changing behavior of the model. It was accordance with behavior telecommunication that had difficulties of barrier to entry. Because of investment was necessarily in network infrastructures far staying with appropriate technology development. Therefore government could support this condition with provided regulation that facilitated the corporation to cooperate with foreign investors, so PT Indosat could improve the infrastructures quality and operational efficiency, to generate more revenues for the forthcoming years.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Agusti Kurniawardhani
"Salah satu hal yang mendasari motivasi karyawan adalah persepsi, misalnya persepsi mengenai penilaian kinerja perusahaan. Hasil penilaian kinerja sangat penting karena digunakan untuk berbagai keputusan organisasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh persepsi mengenai penilaian kinerja terhadap motivasi karyawan PT BNI (Persero) Tbk Cabang UI Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 76 orang karyawan office PT BNI (Persero) Tbk Cabang UI Depok baik yang berstatus tetap maupun kontrak, dimana teknik pengambilan sampelnya menggunakan total sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi mengenai penilaian kinerja memiliki pengaruh terhadap motivasi karyawan PT BNI (Persero) Tbk Cabang UI Depok.

One of the things that underlie employee?s motivation is perception, such as perception about company's performance appraisal. The results of performance appraisal is very important because it is used for a variety of organizational decisions. The objective of this research is to analyze the influence of perception about performance appraisal on employee?s motivation at PT BNI (Persero) Tbk on UI Depok branch office. The sample of this research is 76 office employees of PT BNI (Persero) Tbk on UI Depok branch office, both permanent and contractual status, wherein the sample collection technique using total sampling. This research used questionnaire as research instrument and analyzed with simple regression. The result of this research indicate that perception about performance appraisal has an influence on employee?s motivation at PT BNI (Persero) Tbk on UI Depok branch office."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nena Ratty Ermila
"PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) merupakan pemisahaan asuransi kerugian milik pemerintah yang merupakan pelopor di bidangnya. Didirikan tanggal 2 Juni tahun 1973, merupakan penggabungan 2 buah pemisahaan asuransi kerugian peninggalan jaman Belanda. Dengan usia yang semakin matang dan produk yang beraneka ragam, Asuransi Jasindo menjadi market leader di bidang asuransi kerugian.
Sumber daya manusia bagi perusahaan asuransi merupakan aset utama karena pelayanan yang diberikan membutuhkan ketajaman mengelola risiko yang didapat dari pengalaman, tidak cukup berdasarkan pengetahuan dari pendidikan formal maupun non formal melainkan dibutuhkan juga ?jam terbang? yang tinggi.
Dalam mencapai tujuan perusahaan, dibutubkan upaya yang optimal dari sumber daya manusia yang ada, untuk itu terdapat satu motor penggerak kinerja yang disebut motivasi kerja. Peran motivasi kerja sangat dibutuhkan dalam perusahaan karena dapat menghasilkan produktititas dan prestasi kerja. Selain itu kemungkinan terjadinya konflik antar sumber daya manusia di dalam organisasi sangat besar. Konflik yang tidak mungkin hanya diselesaikan dengan sara manajerial saja tetapi juga dibutuhkan keterampilan komunikasi untuk menghubungkan para individu sebagai anggota organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara (1) iklim komunikasi terhadap kinerja karyawan; (2) motivasi kerja terhadap kinerja karyawan; (3) iklim komunikasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinenja karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian adalah karyawan golongan III, IV dan V PT. Asuransi Jasa Indonesia sebanyak 196 orang karyawan Responden penelitian diambil sebanyak 91 orang dengan teknik stratified random sampling.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen iklim komunikasi, motivasi kerja, dan kinerja karyawan yang dikembangkan dari teori yang digunakan. Instrumen dari tiga variabel berbentuk kuesioner dan instrumen telah diuji validitasnya dengan menggunakan korelasi product moment dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisa dengan menggunakan teknik korelasi dan bivariat.
Hasil peneiitian menyimpulkan: terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara iklim komunikasi (x1) dengan kinerja karyawan (y); terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara motivasi kelja (x2) dengan kinerjia karyawan (y); terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara iklim komunikasi (x1) dan motivasi kerja (x2) dengan kinerja karyawan (y).
Implikasi praktis dari penelitian ini adalah (1) Perusahaan perlu meningkatkan iklim komunikasi yang kondusif antar anggota perusahaan dalam upayanya meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini didasari oleh hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa iklim komunikasi memberikan pengaruh yang tidak terlalu besar terhadap kinerja bila dibandingkan dengan motivasi. (2) Perusahaan perlu mempertahankan motivasi karyawan sebab saat ini motivasi tersebut berpengaruh lebih besar daripada iklim komunikasi. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan.
Implikasi Akademisnya adalah (1) Kontribusi penelitian ini terhadap Studi-studi sebelumnya adalah setiap penelitian mengenai iklim komunikasi, motivasi dan kinerja berbeda-beda hasilnya. Sangat bergantung pada jenis dan besar kecilnya perusahaan. Selain itu juga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat variabel lain sebesar 12.8% yang mempengaruhi kinerja selain daripada iklim komunikasi dan motivasi. (2) Hasil penelitian ini dapat juga digunakan sebagai dasar bagi penelitian lanjutan yang berkaitan dengan masalah serupa, khususnya iklim komunikasl Karena banyak sekali faktor lain yang bisa digali dan dikembangkan dari penelitian ini untuk menemukan hal lain yang dapat dijadikan indikator dari iklim komunikasi yang bisa mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap kinerja karyawan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa antara iklim komunikasi dan motivasi baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama memberikan sumbangan yang berarti terhadap kinerja karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Widodo Suwardikun
"PT Suminar Surya merupakan perusahaan swasta nasional, yang berdiri sejak tahun 1991. Perusahaan ini mempunyai potensi untuk lebih berkembang, karena memiliki kinerja yang baik dalam pelayanan jasa konstruksi. Tesis ini bertujuan untuk mengkaji strategi pemasaran agar dapat memenangkan persaingan dalam bisnis jasa konstruksi, dan diharapkan pula dalam jangka panjang dapat berkembang lebih baik.
Penelitian ini di awali dengan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh, baik yang berasal dari dalam (internal) perusahaan, maupun yang dari luar (ekstemal) perusahaan, dengan maksud agar memperoleh gambaran yang obyektif tentang kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman pada perusahaan.
Untuk memperoleh data primer diajukan kuesioner dan wawancara terhadap level manajerial perusahaan tersebut, dan untuk faktor ekstemal pada tenaga ahli, terutama di luar perusahaan yang terkait dalam bidang jasa konstruksi.
Pengolahan data melalui metoda Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk mendapatkan bobot derajat kepentingan setiap faktor. Hasil uji faktor lingkungan tersebut digunakan untuk menganalisis strategi utama melalui analisis SWOT. Dengan demikian diperoleh gambaran kekuatan bisnis dan daya tar* industri untuk pengembangan strategi bersaing.
Posisi bersaing PT Suminar Surya berdasarkan hasil analisis SWOT, temyata berada pada posisi mendukung strategi agresif, dari kekuatan internal dan berbagai peluang eksternal, dan berada pada kuadran I. Strategi alternatif adalah : keunggulan biaya menyeluruh dan strategis fokus.
Penetapan strategi pada keunggulan biaya menyeluruh, agar dapat dipraktekkan pada perusahaan, untuk formulasi strategi di terapkan bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, serta orang, lingkungan fisik dan proses)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Budiman
"Metode pengukuran kinerja suatu proyek, waktu, jadwal dan biaya merupakan faktor penting dalam mengukur suatu kinerja proyek sehingga diperlukan suatu metode nilai hasil (earn value concept) bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dalam memantau dan mengendalikan kegiatan proyek. Penggunaan konsep Cost Performance Index (CPI) dan Schedule Performance Index (SPI) based EAC merupakan bagian metode nilai hasil dimana untuk mengetahui dan menganalisa kinerja suatu proyek, efisiensi penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan proyek di indikasikan dengan indikator CPI dan SPI yang digunakan untuk meneliti data pencapaian dari biaya dan jadwal suatu proyek. Suatu pengendalian berfungsi dengan baik dalam hal ini CPI dan SPI stabil menunjukkan bahwa kontraktor mampu menerapkan suatu sistem manajemen pengendalian, terutama perencanaan, penganggaran, dan sistem akuntansi suatu proyek.
Pengambilan dan pengumpulan data untuk penelitian ini diambil pada perusahaan PT. WK pada salah satu divisi dimana data CPI dan SPI diambil pada kondisi 20%, 50% dan 70% proyek selesai. Untuk mengetahui kinerja proyek yang dikerjakan PT. WK pada ketiga wilayah dengan data diatas, penelitian ini mengunakan statistik sebagai suatu metode untuk mengetahui wilayah mana yang memiliki kinerja yang baik sesuai dengan definisi yang telah ditentukan.
Hasil yang diperoleh menjawab bahwa dengan menggunakan metode CPI dan SPI kinerja perusahan PT. WK pada salah satu Divisi dapat diketahui wilayah mana memiliki kinerja yang terbaik dan mengambil tindakan koreksi yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Method measurement of performance project, time, cost and schedule represent all important factor in measuring performance of project so that needed concept earn value aim to increase effectiveness in watching and controlling activity of project. Using concept of cost performance index (CPI) and schedule performance index (SPI) Based EAC represent part of earn value method where to know and analyze performance project, efficiency using of resource in execution project shall be indicated with indicator of CPI and SPI used to check attainment data of cost and schedule project. The function of controlling project shall better in this case CPI and SPI stable indicate that contractor can apply operation management system, especially planning, budgeting, and accounting system a project.
Data collecting for this research have been taken at one of the division PT. WK where data of CPI and of SPI taken at conditions 20%, 50% and 70% project finish. To know performance project of which done by PT. WK at regional third with data above, this research using statistical method to know which region have good performance as according to definition which have been determined.
The result obtained answering that using method CPI and SPI, performance one of Division PT. WK shall know which region owning best performance and bring an action against needed correction resource to used effectively and efficient in reaching target which have been determined.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Ayu Faramitha Amir
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh aplikasi reward management system terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai mediator. Penelitian dilakukan pada sample responden yang berasal dari karyawan pada kantor pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, dimana peneliti berupaya untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik judgemental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 201 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi reward management system tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, karena harus dimediasi penuh (fully mediated) oleh motivasi, aplikasi reward management system berpengaruh signifikan terhadap motivasi, dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

This study was conducted to analyze the effect of the application of reward on employee performance management system with motivation as a mediator. The study was conducted on a sample of respondents from employees at the head office of PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero). The design used in this research is descriptive quantitative, where researchers attempt to analyze the relationship between two or more variables. The data obtained in this study using questionnaires and sampling techniques used are judgmental sampling technique with a total sample of 201 respondents. The results showed that the application of reward management system does not significantly affect the performance of the employees, because they have to be mediated full (fully mediated) by motivation, reward management system applications a significant effect on motivation, and motivation have a significant effect on employee performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>