Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muchlis Rantoni Luddin
"ABSTRAK
Pertumbuhan kota biasanya berhubungan dengan adanya gejala urbanisasi, yang lazim diartikan sebagai proses perubahan proporsi penduduk yang berdiam di daerah perkotaan. Dengan kata lain urbanisasi baru dapat terjadi apabila angka pertumbuhan penduduk perkotaan lebih besar daripada angka pertumbuhan penduduk pedesaan. Bila angka pertumbuhan penduduk di kedua daerah itu sama, urbanisasi dapat dikatakan tidak terjadi.
Para ahli melihat bahwa pertumbuhan kota berlangsung karena dua hal, yakni apa yang disebut sebagai pertumbuhan alami sebagai selisih kelahiran dan kematian, serta reklasifikasi dan migrasi. Faktor yang terakhir ini memberikan kontribusi pertumbuhan kota berupa pertambahan penduduk karena migrasi masuk ke kota dan penggabungan wilayah kota disebabkan perluasan wilayah dan reklasifikasi desa menjadi wilayah kota.
Reklasifikasi dan migrasi umumnya lebih banyak terjadi pada wilayah-wilayah yang berdekatan dengan pusat perkotaan, di mana hampir seluruh kegiatan masyarakat, baik itu yang berhubungan dengan kegiatan pemerintahan, perdagangan sosial budaya maupun kegiatan lainnya dipusatkan.
Dilihat dari sudut itu, urbanisasi yang terjadi bisa diartikan sebagai proses menjadi kotanya suatu daerah atau wilayah pedesaan akibat adanya pengaruh yang kuat dari kegiatan pusat perkotaan. Dengan demikian wilayah pedesaan akan mengalami proses menjadi kota bila kegiatan-kegiatan yang bersifat kekotaan terjadi di daerah pedesaan.
Kegiatan kekotaan pada dasarnya membawa pengaruh perubahan terhadap masyarakat pedesaan, terutama yang berkaitan dengan pola kegiatan masyarakat. Perubahan ini semakin tampak dengan jelas apabila kita melihat bentuk-bentuk kegiatan ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan perilaku orang desa. Secara sepintas lalu perubahan-perubahan itu terjadi akibat berkembangnya kebudayaan kota yang memasuki wilayah pedesaan, sehingga kehidupan pedesaan mengalami proses perkotaan.
Urbanisasi (proses menjadi kota) juga terlihat di desa Sepanjang Jaya Kota Administratif Bekasi. Secara fisik desa Sepanjang Jaya berkembang dengan makin tumbuhnya wilayah desa dengan berbagai pembangunan perumahan, pembangunan fasilitas perkotaan seperti prasana dan sarana jalan, fasilitas penerangan jalan berupa sekolah-sekolah dan lain sebagainya.
Perkembangan wilayah desa seperti di atas berakibat tumbuhnya kesadaran untuk berusaha mengadakan proses penyesuaian dengan situasi yang berkembang. Kegiatan-kegiatan seperti menyekolahkan anak, bekerja di sektor industri, berdagang sebagai usaha diversifikasi kegiatan ekonomi dilakukan masyarakat.
Adanya perubahan semacam ini muncul ketika desa Sepanjang Jaya ditetapkan sebagai salah satu desa di kota Administratif Bekasi. Secara formal desa Sepanjang Jaya dibentuk sejak tahun 1981 berdasarkan peraturan pemerintah RI nomor 48, bertepatan dengan pembentukan kota Administratif Bekasi. Penetapan ini sekaligus mensahkan bahwa desa Sepanjang Jaya berada di bawah pembinaan langsung Wali Kota Administratif Bekasi.
Perubahan seperti di atas memberi peluang yang besar kepada wilayah desa untuk membangun dirinya dalam pola pembangunan kawasan Jakarta-Bogor-Tangerang dan Bekasi (JABOTABEK), yang berfungsi sebagai daerah penyangga ibukota Jakarta.
"
1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Chanum
"ABSTRAK
Penelitian ini didasari kerangka berfikir bahwa
pendidikan dasar merupakan aspek penting yang fundamental
bagi' 5etiap individu. Melalui pendidikan dasar inilah
di1etakan kerangka landasan daya nalar, sikap, dan
ketrampilan subyek didik untuk mampu melanjutkan studi pada
tahap yang lebih tinggi ataupun terjun mengembangkan
ketrampilan di masyarakat. Demikian urgennya peranan
pendidikan dasar maka untuk menunjang keberhasilannya
diperlukan guru-guru pendidikan dasar yang berbobot dalam
arti mampu menyelenggarakan prose; belajar MEDQSJBF YBWQ
bermutu, sehingga mampu mengembangkan semua potensi yang
dimi1iki siswa.
Untuk mencetak guru pendidikan dasar yang bermutu maka
pemerintah membuka program D II PGSD sebagai peningkatan
dari SPE. Paningkatan kualifikasi guru-guru sekolah dasar
ini mutlak perlu sejalan dengan meningkatkan fungsi
pendidikan dasar yang bukan lagi sekedar pendidikan yang
terminal sesudah 6 tahun, melainkan merupakan bagian yang
teritegrasi dengan pendidikan dasar 9 tahun. Hal ini cukup
jelas dinyatakan dalam U.U. Pendidikan Nasional No: 2 Tahun
1989. Untuk merealisasikan tujuan itu maka IKIP ditugasi
mencetak tenaga guru Sekolah Dasar melalui PVDQVBW D I1
PGSD. Setelah program ini berlangsung sekitar 3 tahun
peneliti mencoba melihat bagaimana kualitas produk PGSD ini.
Penelitian ini dilakukan terhadap 135 mahasiawa PGSD
yang sudah menempuh praktek pangalaman lapangan (PPL)
sebagai puncak pambekalan teori dan praktek keguruan di
PGSD. Hasil panelitian yang ditemukan adalah sebagai
berlkut.
1.Peserta PESD memiliki Tingkat Asplrasi yang cukup tinggi
untak mangadi guru. Tingkat Aspirasi ini mamiliki
hubungan yang positif dengan Sikap gerhadap profesi guru
dan Panguasaan prestasi profesi keguruan.
2. Paaerta PGSD memiliki Sikap yang pmsitif tarhadap Profesi
guru, dan hal ini memiliki hubungan yang positif terhadap
Panguasaanvprestasi prnfesi keguruan.
3. Proses belajar mangajar yang dikembangkan di PGSD
mamiliki tingkat Kebarmaknaan yang ralatif tinggi.
Tingkat Habarmaknaan proses belajar mengajar di PGSD ini
memiliki hubungan yang positif dengan Penguasaan prestasi
prcfesi kaguruan. Kebermaknaan prose; belajar mengajar
ini merupakan prediktor yang paling tapat untuk
mempredikai varian Fenguasaan prestasi profesi keguruan.
Bardasarkan haeil temuan seperti tersabut di atas
makadapat diajukan saran-saran sebagai barikut. Partama,
walauaun sumbangannya kacil keberadaan tingkat aspirasi
merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kepribadian
calon mahasiswa FGSD. Kadua, Ferlu diupayakan usaha yang
lebih sarius untuk dapat lebih meningkatkan kebermaknaan
proses belajar mengajar di PGSD.
Kiranya juga perlu dilakukan penelitian tahap lanjut
dangan memperluas jumlah sampel, manggunakan metoda
pengumpulan data dan analisis data yang labih canggih
saningga bisa diambil suatu generalisasi yang lebih bisa dipertanggung jawabkan. Hiranya juga perlu mamanfaatkan hasil penelitian sederhana ini sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu lulusan program DII PGSD"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Suarta
"Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pola aspirasi pendidikan dan pekerjaan remaja di Kelurahan kapuk Muara, (2) bagaimanakah pola harapan orangtua terhadap pendidikan dan pekerjaan anak, (3) apakah ada kaitan antara pola harapan orangtua terhadap pendidikan dan pekerjaan anak dengan pola aspirasi pendidikan dan pekerjaan para remaja, (4) apakah ada hubungan antara harapan orangtua terhadap pendidikan dan pekerjaan anak dengan tingkat aspirasi pendidikan remaja, (5) apakah ada hubungan antara harapan orangtua terhadap pendidikan dan pekerjaan anak dengan tingkat aspirasi pekerjaan remaja ? dan (6) apakah ada perbedaan tingkat aspirasi pendidikan dan pekerjaan antara remaja laki-laki - perempuan dari etnis Jawa dengan etnis Betawi.
Subyek penelitian dari penelitian ini adalah para remaja usia 13-16 tahun dan berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, yang berada di Kelurahan Kapuk Muara. Jumlah responden penelitian ini adalah 140 orang yang terdiri dari 70 orang remaja dari etnis Jawa dan 70 orang dari etnis Betawi, beserta orangtuanya. Instrumen yang digunakan untuk menggali data adalah skala aspirasi pendidikan, skala aspirasi pekerjaan, skala harapan orangtua terhadap pendidikan anak, dan skala harapan orangtua terhadap pekerjaan anak.
Dengan menggunakan tehnik analisis Faktor, Multipel Regressi, uji signifikansi T-Test dan Pairs T-Test, diperoleh hasil sebagai berikut : (1) bidang pendidikan yang diharapakan oleh sebagian besar orangtua terhadap anaknya adalah pendidikan dibidang pendidikan sosial & komputer, dan bidang pendidikan administrasi & keuangan, sedangkan bidang pekerjaan yang diharapkan oleh sebagian besar orangtua terhadap anaknya adalah pelayanan umum & jasa tehnik komputer, (2) bidang pendidikan yang didambakan oleh sebagian besar remaja adalah pendidikan di bidang administrasi & keuangan, sedangkan pekerjaan / bidang pekerjaan yang didambakan oleh sebagian besar remaja adalah pekerjaan di bidang jasa komputer, (3) pola harapan orangtua terhadap pendidikan anak ada sedikit kesesuaiannya dengan pola aspirasi pendidikan remaja di Kelurahan Kapuk Muara demikian juga dalam bidang pekerjaan yang diharapkan. (4) ada hubungan yang signifikan antara harapan orangtua terhadap pendidikan dan pekerjaan anak dengan tingkat aspirasi pendidikan remaja di Kelurahan Kapuk Muara, (5) ada hubungan yang signifikan antara harapan orangtua terhadap pekerjaan anak dengan tingkat aspirasi pekerjaan remaja, sedangkan harapan orangtua terhadap pendidikan anak tidak berhubungan signifikan dengan tingkat aspirasi pekerjaan remaja. (6) ada perbedaan yang signifikan antara tingkat aspirasi pendidikan dan pekerjaan remaja dari etnis Betawi dengan remaja dari etnis Jawa, sedangkan dilihat dari dari jenis kelaminnya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat aspirasi pendidikan dan pekerjaan remaja laki-laki dengan tingkat aspirasi pendidikan dan pekerjaan remaja perempuan. Berdasarkan penemuan tersebut diajukan saran kepada Lurah Kapuk Muara beserta staf, pemuka masyarakat di kelurahan Kapuk Muara, kelompok motivator, karang teruna Kelurahan Kapuk Muara, dan para peneliti lain."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T7980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Bintarto
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986
307.706 BIN u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R.H. Pardoko
Bandung: Angkasa, 1987
304.809 PAR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Kuntari
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ruang terbuka hijau terhadap tingkat kebisingan dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat pada kawasan perumahan di Desa Sumber Jaya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Alat yang digunakan untuk pengukuran tingkat kebisingan adalah Sound Level Meter, luasan ruang terbuka hijau diperoleh dari site plan perumahan tersebut dan dianalisis menggunakan analisis korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada hubungan yang kuat antara ruang terbuka hijau dan tingkat kebisingan R -0,649 (2) Ada pengaruh yang berbanding terbalik luas ruang terbuka hijau terhadap tingkat kebisingan, persentase sumbangan pengaruh luasan ruang terbuka hijau terhadap variable kebisingan adalah sebesar 42,1%, (3) Pengaruh luas ruang terbuka hijau terhadap kebisingan dapat terlihat pada persamaan sebagai berikut Y= 71.670 - 0.013 Apabila tidak ada ruang terbuka hijau maka tingkat kebisingan mencapai 71.670. Selain itu setiap kenaikan 1 m2 luasan ruang terbuka hijau maka akan menurunkan kebisingan sebesar 0.013 dB (4) Kebisingan menimbulkan ketergangguan pada masyarakat.

The purpose of this study was to determine the influence of green open area towards the noise level and its impact on public health in a residential area of Sumber Jaya Dorp, South Tambun Bekasi. The instrument used to measure the noise level is a Sound Level Meter; an area of green open area is obtained from the residential site plan and is analyzed by using correlation and regression analysis.
The results of the study showed that (1) There is a strong relationship between green open area and noise level R -0.649 (2) There is an influence that is inversely proportional to the wide open area of noise level, the percentage contribution of the influence of green open area on the variable extent of the noise is equal to 42.1% , (3) The influence of green open area of the noise can be seen in the following equation Y = 71.670-0.013 If there is no green open area, the noise level reaches 71,670. Besides, any increase in each 1 m2 of the wide of green open area it will reduce the noise of 0.013 m2. (4) Noise produces the dependence on society.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995
307.72 HEL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Deri Prahayu Reunianda
"Sejak masuknya industri, Kabupaten Bekasi mengalami penurunan luas persawahan yang cukup tinggi. Penurunan luas persawahan tersebut menunjukkan terjadinya urbanisasi atau pengkotaan. Urbanisasi dapat mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial urbanisasi dan kualitas hidup, serta hubungan antara kedua hal tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah analisis spasial dengan overlay peta, sehingga dihasilkan peta Status Wilayah dan peta Klasifikasi Kualitas Hidup. Dari kedua peta tersebut diperoleh pada wilayah yang mengalami perubahan dari rural menjadi sub urban sebagian besar mengalami penurunan kualitas hidup, sedangkan pada wilayah yang mengalami perubahan dari sub urban menjadi urban sebagian besar mengalami peningkatan kualitas hidup.

Ricefield has decrease rapidly since industrialization in Bekasi Regency. Decreasing of ricefield shows urbanization. Quality of life affected by urbanization. This research is to learn urbanization and quality of life spatial pattern, and connection between it. The analize method used in this research is Spatial Analize with overlay map, then produced Region Status map and Quality of Life Qualification map. The result of mentioned maps analysis is quality of life in most region which had change from rural to suburban decreases, while quality of life in most region which had change from suburban to urban increases."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34207
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indreswari
"Tesis ini mengenai analisa perilaku besi terlarut [Fe2+] terhadap Dissolved Oxygen [DO], pH, Amonia [NH3] dan [Organik] sepanjang WTC. Fe2+, DO, pH, Amonia dan zat organik merupakan parameter kunci dalam penentuan kualitas badan air. Kualitas badan air sepanjang WTC sangat penting diperhatikan karena WTC merupakan pensuplai air baku air minum untuk wilayah Jakarta.
Permasalahan dalam tesis ini adalah besarnya [Fe2+] dalam WTC yang dirasa cukup mengganggu untuk air baku air minum sehingga tujuan dari diambilnya parameter-parameter tersebut adalah dengan diketahuinya hubungan dari masing-masing parameter tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi [Fe2+] dalam badan air maupun air yamg diolah dalam sistem pengolahan air minum.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, laboratorium, dan kepustakaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>