Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yoga Yuniadi
"Sinkap vasovagal merupakan masalah kesehatan yang sering didapatkan pada populasi dewasa muda. Tilt table teat (ITT) merupakan satu-satunya metoda diagnosis sinkop vasovagal. Isoprenalin yang merupakan obal baku yang digunakan pada ITT saat ini sulit sekali didapatkan di Indonesia, oleh karena itu kami melakukan studi hemodinamik dari isosorbide dinitrate (ISDN) yang merupakan alternative bagi isoprenaline karena memiliki cara kerja yang serupa melalui penimbunan darah di vena. Sebanyak 17 orang dewasa muda yang sehat (rerata umur 28,6 ±4.7 tahun, dan pria 14 orang) menjalani TIT dengan memakai ISDN 400 ug disemprotkan sublingual sebagai obat provokatif. Perubahan hemodinamik. yang ferjadi selama fase dasar dan provokatif diuknr. Tidak satupun dari 17 subyek yang mengalami sinkop. Sekalipun terdapat penuriman bermakna pada tekanan darah sistolik, diastolik dan lekanan rerata arteri serta peningkatan bermakana laju jantung, akan tetapi perubahan-perubahan itu tidak cukup bermakna nntitk menyebabkan sinkop. Kesimpulannya pemberian ISDN semprot sublingual pada populasi dewasa muda sehat yang menjalani TTT menyebabkan perubahan hemodinamik yang bermakna tetapi tidak menimbulkan sinkop. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi penggunaan ISDN sebagai obat provokatif pada TIT. (Med J Indones 2006; 15:24-9).

Vasovagal syncope is a common health problem in young adult population. Tilt table test (TTT) is the only method to diagnose vasovagal syncope. Since isoprenaline as a standard provocative drug of TTT is hard to be found in Indonesia, we xtndv the haemodynamic effect of isosorbide dinitrate (ISDN) which has similar venous pooling effect with isoprenaline. Seventeen young healthy adult subjects (age of 28.6 ±4.7 year old. and 14 males) underwent ITT using 400 fig ISDN spray sublingually as a provocative drug. The haemodynamic changes were observed during baseline and provocative phase. None of 17 subjects experienced of syncope. Although, the systolic, diastolic, and mean arterial blood pressure were significantly decreased and the heart rate significantly increased after ISDN administration, but the changes were not sufficient to cause sync-opal event. In conclusion sublingual ISDN spray during TTT of young healthy adult subject changes haemodynamic measures but did not cause syncope. These results give a reasonable basic for ISDN usage as provocative drug of TTT. (Med J Indones 2006; 15:24-9)"
[place of publication not identified]: Medical Journal of Indonesia, 2006
MJIN-15-1-JanMarch2006-24
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sewell, David F.
New York: Harvester Wheatsheaf, 1990
371.334 SEW n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella Stefania Yunitasari
"Mendominasi pengguna aktif media sosial di dunia, dewasa muda memanfaatkan Instagram guna memenuhi kebutuhan untuk melakukan pengungkapan diri mengenai aspek kehidupan romantis dalam lingkup komunikasi masspersonal. Memiliki kontrol mutlak atas kehadiran digitalnya, dewasa muda dapat menyampaikan aspek kehidupan romantisnya melalui cara yang sesuai dengan kebutuhannya untuk membangun citra diri, salah satunya melalui konten Public Display of Affection (PDA) di Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman dewasa muda dalam memanfaatkan Instagram untuk mengunggah konten PDA serta makna dari pengalaman pengungkapan hubungan romantis dewasa muda melalui konten PDA di Instagram. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti mewawancarai empat perempuan usia dewasa muda yang sedang menjalani hubungan romantis dan kerap mengunggah konten PDA di Instagram. Penelitian ini menemukan bahwa dewasa muda memilih Instagram sebagai media untuk mengunggah konten PDA karena: (1) memenuhi kebutuhan untuk memperoleh eksistensi diri; (2) menawarkan cara berkomunikasi yang lebih mudah dan jelas; dan (3) menawarkan berbagai fitur penyuntingan. Adapun dewasa muda melakukan pengungkapan diri di Instagram mengenai hubungan pacarannya melalui konten PDA untuk: (1) menciptakan citra diri yang positif; (2) memperoleh validasi sosial; dan (3) menunjukkan status kepemilikan atas pacar di hadapan publik.

Dominating the world's active social media users, young adults utilize Instagram to fulfill the need to self-disclose aspects of their romantic life within the scope of masspersonal communication. Having absolute control over their digital presence, young adults can convey aspects of their romantic life in a way that suits their needs to build their self-image. Currently, they tend to announce it through Public Display of Affection (PDA) content on Instagram. This study aims to find out the experiences of young adults in utilizing Instagram to upload PDA content and the meaning of young adult’s experience of revealing romantic relationships through PDA content on Instagram. Using qualitative approach, the researcher interviewed four young adult women who are in a romantic relationship and often upload PDA content on Instagram. This study found that young adults choose Instagram as a medium to upload PDA content because: (1) it fulfills the need to gain self-existence; (2) it offers an easier and clearer way of communicating; and (3) it offers various editing features. The reasons why young adults self-disclose on Instagram about their dating relationships through PDA content are to: (1) create a positive self-image; (2) obtain social validation; and (3) to show possession over their romantic partner in public."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Cardiomyopathy is a primary disease of the myocardium, unrelated to hypertension, congenital defect, or disorders of the valves, coronary blood flow, arteries, or pericardium.
In developing nations, Cardiomyopathy makes up 30% of all deaths due to heart disease, while in developed nations, Cardiomyopathy is not the main cause of heart disease.
Cardiomyopathy is classified according to etiology and clinical findings. From the etiology, Cardiomyopathy is classified into two types, the primary tipe, where the myocardiac disease is unknown/idiopathic, and the secondary type, with a clear cause, or is related with a disease of other organ systems. Based on clinical findings, Cardiomyopathy is classified into dilatation cardiomyopa-thy or congestive, restrictive, and hypertrophic Cardiomyopathy.
"
Acta Medica Indonesiana, 2002
AMIN-XXXIII-4-OktDes2001-142
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Chandra Kirana
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengelolaan privasi (privacy management) mengenai sexting (melalui aplikasi chat/obrolan) dalam hubungan percintaan pada individu berusia dewasa muda. Dalam menjelaskan pemahaman mengenai pengelolaan privasi, studi menggunakan sejumlah konsep dalam Teori Communication Privacy Management dari Sandro Petronio (2002). Penelitian menggunakan paradigma konstruksionisme dan pendekatan kualitatif. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode wawancara mendalam terhadap 13 informan yang tinggal di wilayah perkotaan (urban setting). Selain itu, peneliti melakukan observasi terhadap bentuk sexting yang dipertukarkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu memiliki pengaturan privasi (privacy management) yang kompleks dan ketat. Selain itu, perilaku sexting dilakukan oleh individu terhadap pasangan, ketika semua pihak dalam hubungan bersepakat dan merasa nyaman terhadap satu sama lain. Terdapat penetapan batas privasi yang spesifik ketika melakukan sexting dengan pasangan. Dalam mengelola batas privasi ini terdapat seperangkat aturan dan guardianship (memastikan agar aturan sungguh-sungguh dilaksanakan). Penelitian ini menemukan sejumlah fungsi sexting, yaitu untuk memelihara hubungan (connection maintenance), untuk memenuhi kebutuhan seksual dan fantasi seksual, untuk mengembangkan rasa percaya (trust), dan untuk menjaga keintiman di khususnya saat kedua pihak tidak dapat bertemu dalam kurun waktu yang relatif lama. Di sisi lain terdapat aspek risiko dari sexting seperti adanya potensi yang dapat mengganggu hubungan tersebut (berupa risiko dalam hal-hal berikut yaitu reputasi yang buruk, informasi yang tersebar secara viral, mendapatkan sanksi dari keluarga atau lingkungan sosial, porn-revenge, terputusnya hubungan, dan lain-lain).

This study aims to explain privacy management about sexting (via chat applications) in romantic relationships among young adults in Jakarta area. In explaining the understanding of privacy management, the study uses a number of concepts in the Communication Privacy Management Theory from Sandro Petronio (2002). This research uses a constructivist paradigm and a qualitative approach. To collect data, researcher used in-depth interviews with 13 informants who live in urban areas (Jakarta, Depok, Bekasi, and Bogor). In addition, the researcher observed the forms of sexting that were exchanged. The results of this research show that individuals have complex privacy management. In addition, sexting behavior is carried out by individuals towards partners, when all parties in the relationship agree and feel comfortable with each other. There are specific privacy limits when sexting with a partner. In managing this privacy boundary there is a set of rules and guardianship (ensuring that the rules are actually implemented). This study found a number of functions of sexting, namely to maintain a relationship (connection maintenance), to fulfill sexual needs and sexual fantasies, to develop trust, and to maintain intimacy, especially when the two parties cannot meet for a relatively long period of time. On the other hand, there are risk aspects of sexting, such as the potential to disrupt the relationship (namely bad reputation, information spreading virally, getting sanctions from family or social environment, porn-revenge, disconnection, and others). "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindung Zalbuin Mase
"On 27 May 2006, a 6.3 Mw earthquake hit Yogyakarta Special Province, Indonesia. This earthquake triggered a unique phenomenon, i.e., liquefaction. In order to learn from that earthquake event, an intensive study based on an experimental test of liquefaction potential using a shaking table was conducted. This study focused on the sandy soil in southern Yogyakarta, i.e., Opak River Watu, where liquefaction events occurred in 2006. Dynamic loads with accelerations from 3 to 4 m/s2, vibration frequencies from1.4 to 1.8 Hz, and vibration times of 8, 16, and 32 seconds were applied. All dynamic loads were combined to observe the liquefaction mechanism, time to start liquefaction, time to start dissipation, and liquefaction duration. The results show that liquefaction can potentially occur in the sandy soil of Opak River Watu. The applied load strongly influences the potential for liquefaction, time to start liquefaction, time to start dissipation, liquefaction duration, and excess pore pressure ratio."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dublin, Louis I.
New York: Ronald Press, 1949
570.1 DUB l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>