Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118742 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sazali
"Issues on Muhammadiyah and civil society in Indonesia."
Jakarta: Pusat Studi Agama dan Peradaban, 2005
322.1 SAZ m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Susiknan Azhari
"This article studies the matter of ḥisāb and ru’ya, particularly conducted by the following two extremely well-known socio-religious organizations, NU and Muhammadiyah. The reason for this choice is that the two for most of Indonesian people is the symbol of difference, even, of dissension among its Muslims referring to the thought of lunar calendar in Indonesia. The choice and the usage of the two matters frequently take place to determine the beginning of Ramaḍān, Shawwāl, and Dhū’l-Ḥijja in spite of the others. Therefore, it is necessary to deal with how the relation between NU and Muhammadiyah is due to the matters. To find out the answer for the inquiry theoretical framework developed by Ian G. Barbour i.e.: Conflict, Independent, Dialogue and Integration will be exercised."
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2006
297 JAMI 44:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Safira Anindita
"Tugas akhir ini membahas mengenai perubahan struktur organisasi di Pusat Data dan Layanan Informasi Perum LKBN Antara serta melihat dampaknya terhadap layanan dan sumber daya manusia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perubahan yang terjadi di PUSDATIN dilakukan agar alur informasi disana lebih terintergrasi sehingga memudahkan untuk temu kembali. Layanan PUSDATIN yang sebelumnya hanya layanan data teks dan perpustakaan, setelah perubahan juga melayani layanan data foto dan video. Tetapi, perubahan yang terjadi di PUSDATIN Antara masih dalam fase merubahan (changing), belum sampai fase final yaitu fase membekukan kembali (freezing). Sehingga hal ini mengakibatkan beberapa dampak kepada sumber daya manusia dan layanan yang diberikan oleh PUSDATIN Antara. Dampak kepada sumber daya manusia adalah kurangnya pegawai untuk menangani layanan data foto, dan dampak terhadap layanan adalah belum terintegrasinya layan data video di PUSDATIN Antara.

This final project discusses changes in organizational structure at the Pusat Data dan Layanan Informasi Perum LKBN Antara and looks at the impact on their services and human resources. This research uses qualitative research with a case study method and data collection using interview techniques and document studies. The results of this study show that the changes that occurred at the PUSDATIN Antara were the increasing in work units that previously only handled text data and library services, now handling photo and video data services as well. However, the changes that occur at the PUSDATIN Antara are still in the changing phase, not until the final phase yet, which is the freezing phase. This current phase has made some impacts on human resources and services provided by the PUSDATIN Antara. The impact on human resources is the lack of employees to handle photo data services, while the impact on services is the lack of integration of video data services."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lecler S.J., Joseph
London: Burns Oates & Washbourne, 1952
322.1 LEC t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cooley, Frank L.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 1987
206.5 COO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putriadita Kusumadewi
"Posttraumatic growth adalah perubahan positif yang muncul setelah individu mengalami peristiwa traumatis dalam hidupnya, salah satunya adalah kematian salah satu orang tua di masa perkembangan emerging adulthood. Dalam menghadapi situasi sulit tersebut, perceived social support yang dirasakan individu dan religious coping yang dilakukan dapat memunculkan posttraumatic growth pada individu. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah perceived social support dan religious coping dapat memprediksi kemunculan posttraumatic growth di emerging adult yang mengalami kematian salah satu orang tua di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 66 partisipan berusia 18 sampai 25 tahun dan pernah mengalami kematian salah satu orang tua dalam waktu minimal enam bulan sampai maksimal tiga tahun lalu untuk mengisi kuesioner Multidimensional Scale of Perceived Social Support, Brief RCOPE, dan Posttraumatic Growth Inventory. Hasil analisis regresi linear menunjukkan dan religious coping (F (3,62) = 5,814, p<0,05) dapat memprediksi posttraumatic growth secara signifikan (R2= 0,220, p<0,05). Hal ini berarti perceived social support yang dirasakan dan religious coping yang dilakukan dapat membantu munculnya posttraumatic growth pada emerging adult yang mengalami kematian salah satu orang tua. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan intervensi untuk emerging adult yang berduka.

Posttraumatic growth defines as positive changes that arise after individuals experience traumatic events in their lives, like the death of a parent in emerging adulthood. In dealing with these difficult situations, perceived social support and religious coping can lead to posttraumatic growth in individuals. This study aims to determine whether perceived social support and religious coping can predict posttraumatic growth in emerging adults that lost one of the parents in Indonesia. This research is a quantitative study involving 66 participants, aged 18 to 25 years and had experienced the death of one parent within a minimum of six months to a maximum of three years ago, to fill out the Multidimensional Scale of Perceived Social Support questionnaire, RCOPE Brief, and Posttraumatic Growth Inventory. Using linear regression analysis method, perceived social support and religious coping (F (3,62) = 5,814, p < 0,05) can predict posttraumatic growth significantly (R2= 0,220, p<0,05). This means that perceived social support and religious coping can help the emergence of posttraumatic growth in emerging adults who experience the death of one parent. The result of this study can be considered as an intervention for bereaved emerging adults.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Hardiyanti Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan dan mendeskripsikan tentang sejarah, ajaran dan berkembangnya Majelis Taklim Hidup Dibalik Hidup (HDH) di Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang, Cirebon. HDH sebagai sebuah organisasi keagamaan menggunakan terjemahan Al-quran Departemen Agama dalam mengamalkan ajaran agama Islam, dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Riset ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengungkapkan inti dari ajaran, tokoh pendiri, serta prinsip ajaran Hidup Dibalik Hidup. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan observasi dan wawancara. Ajaran ini meyakini bahwa akhirat adalah akhir dari kehidupan yang sekarang, bahwa di balik hidup ini ada lagi hidup kekal yakni hidup akhirat. Penelitian ini mengajukan argumentasi bahwa ajaran Majelis Taklim HDH mengklaim bahwa kelompok pengajiannya menerapkan Tasawuf Objektif karena ingin membuktikan bahwa ajaran tasawuf bukanlah ajaran yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia, tetapi dapat dipahami dengan sederhana oleh masyarakat awam.

ABSTRACT
This research explain and describe about history, development and teachings of Hidup dibalik Hidup (HDH) Majelis Taklim in Sigong Village, Lemahabang District, Cirebon. HDH is an religious organization uses the interpretation of Quran in applying Islamic teachings, and uses them as life guide. The objective of this research is to explain and explore the principle teachings of HDH, and its founder. The method uses field research through observation and interviews. The teachings of HDH believes that akhirat (the hereafter) is the end of life, which is eternal. This research argues that Majelis Taklim HDH applies Objective Tasawuf to prove that tasawuf teachings are not beyond human s rational, but can be understood simply by common people.
"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Wirawan
"Organisasi perlu berubah. Efektivitas perubahan hanya dapat dicapai dengan adanya komitmen perubahan. Hal ini disebabkan karena komitmen perubahan merupakan faktor penting bagi kesuksesan perubahan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi komitmen perubahan, yaitu dalam hal ini keadilan organisasi dan kepercayaan organisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh keadilan organisasi dan kepercayaan organisasi terhadap komitmen perubahan. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Commitment to Change Inventory (CCI), Organizational Justice Scale (OJS), dan Organizational Trust Inventory (OTI). Tiga alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang baik dan validitas item yang cukup baik.
Responden penelitian berjumlah 278 karyawan tetap yang bekerja di perusahan yang sedang berubah, dengan karakteristik berusia 20 - 56 tahun, memiliki tingkat pendidikan minimal SMA, memiliki jabatan minimal sebagai staf, dan telah bekerja minimal dua tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keadilan organisasi dan kepercayaan organisasi memiliki pengaruh positif dan berkontribusi terhadap komitmen perubahan (R2 = 0,249, p < 0,05) dan dimensi dari komitmen perubahan, yaitu afektif (R2 = 0,269, p < 0.05), kontinuans (R2 = 0,071, p < 0,05), dan normatif (R2 = 0,187, p < 0.05).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan organisasi memiliki kontribusi yang lebih besar daripada keadilan organisasi, baik terhadap komitmen perubahan secara keseluruhan maupun terhadap dimensi dari komitmen pada perubahan, yaitu afektif, kontinuans, dan normatif.

Organizations need to change. Effectiveness of the change can only be achieved with commitment to change. Commitment to change is an important factor for the success of change. Based on this, researcher conducted a study of factors influencing commitment to change, which in this case organizational justice and trust in organization.
The objective of this study study was to find the influence of organizational justice and trust in organization on commiment to change. Measurements used in this study are using Commitment to Change Inventory (CCI), Organization Justice Scale (OJS), and Organizational Trust Inventory (OTI). That three measurements have good reliability and quite good in item validity.
The participants of this study are 278 permanent employees that is working in changing company, with the age range within 20 - 56 years old, have the basic education at least from high school level, have structural position at least as staff, and had been working in that company for at least two years.
Results showed that both organizational justice and trust in organization are positively related and have contributed to commitment to change (R2 = 0,249, p < 0,05) and also their three dimensions, such as affective (R2 = 0,269, p < 0.05), continuance (R2 = 0,071, p < 0,05), and normative (R2 = 0,187, p < 0.05) commitment to change.
The results also show that the influence of trust in organization is stronger than organizational justice to commiment to change and also their three dimensions, affective, continuance, and normative commitment to change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindang Ayu
"Organisasi harus melakukan perubahan agar terus dapat bertahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh persepsi individu terhadap kesiapan organisasi untuk berubah, kesiapan individu untuk berubah, dan psychological empowerment terhadap komitmen perubahan organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat ukur Commitment to Change Inventory (CCI) yang dikembangkan oleh Herscovitch dan Meyer (2002), alat ukur Organizational Readiness for Change Questionnaire yang dikembangkan oleh Ramnayaran (2011), alat ukur Individual Readiness for Change Scale yang dikembangkan oleh Hanpachern (1997), dan alat ukur Psychological Empowerment Questionnaire (PEQ) yang dikembangkan oleh Sprietzer (1995). Responden dalam penelitian ini berjumlah 175 yang merupakan karyawan dari 2 perusahaan konstruksi di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap kesiapan organisasi untuk berubah dan kesiapan individu untuk berubah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen pada perubahan organisasi. Sedangkan variabel psychological empowerment tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen pada perubahan organisasi. Variabel yang paling berpengaruh terhadap komitmen pada perubahan organisasi adalah kesiapan individu untuk berubah.

Organizations in order to survive need to change. This study was conducted to identify the impact of individual perception to organizational readiness for change, individual readiness for change, and psychological empowerment due to organization’s commitment to change.
This study used a quantitative approach, and collected the data using Commitment to Change Inventory (CCI, Herscovitch and Meyer (2002), Organizational Readiness for Change Questionnaire (Ramnayaran, 2011), Individual Readiness for Change Scale (Hanpachern,1997), and Psychological Empowerment Questionnaire (PEQ) (Sprietzer, 1995). The study was conducted at state owned organization, with 175 respondents.
The result showed that both individual perception to organizational readiness for change and individual readiness for change had significant contribution to Commitment to Change. On the other hand, psychological empowerment variables had no significant effect on the commitment to change. Furthermore, the study also showed that individual readiness for change is the major contributor to Commitment to Change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizfan Ma Arij Aldair Fajri Jusran
"ABSTRAK
Adanya kebijakan Desentralisasi yang diterapkan setelah runtuhnya era Orde Baru menyebabkan terjadinya beberapa perubahan mendasar. Salah satunya adalah perubahan dalam sistem pemerintahan yang sebelumnya bersifat sentralistik menjadi lebih demokratis. Dalam konteks tersebut, muncul juga asumsi bahwa desentralisasi juga berpengaruh pada berubahnya relasi patronase yang dimiliki oleh Organisasi Masyarakat Sipil seperti ormas, khususnya Pemuda Pancasila. Mengenai relasi patronase tersebut, studi-studi sebelumnya menjelaskan bahwa, bertentangan dengan salah satu fungsi idealnya yaitu sebagai pengawas pemerintah, beberapa Organisasi Masyarakat Sipil pada kenyataannya memiliki hubungan patronase dan sarat akan intervensi pemerintah. Ormas Pemuda Pancasila, sebagai salah satu bentuk dari Organisasi Masyarakat Sipil pada era Orde Baru juga termasuk di dalam kategori tersebut, karena adanya hubungan patronase yang erat dengan pemerintah. Namun, studi-studi tersebut belum bisa menjelaskan mengenai dampak yang terjadi apabila terjadi perubahan di dalam relasi patronase tersebut. Sehingga, artikel ini mencoba melengkapi kekurangan dari studi-studi tersebut dengan memberikan penjelasan mengenai bagaimana perubahan dalam relasi patronase yang dimiliki oleh Pemuda Pancasila, yang terjadi karena adanya kebijakan Desentralisasi pasca Orde Baru mempengaruhi perubahan bentuk organisasi dari Pemuda Pancasila itu sendiri. Perubahan tersebut di analisa dengan menggunakan model Beckert mengenai interelasi antara institusi, kerangka kognitif dan jaringan di dalam field. Artikel ini menggunakan metode kualitatif.

ABSTRACT
Decentralisation policy which implemented after the fall of the New Order is creating some fundamental change, for example, in governmental system, it changed the centralised governmental system before into more democratic system. In that context, there is an assumption that decentralisation also affected the change of patronage relation that Civil Society Organisatzation CSO like ormas or Youth Organisation, especially Pemuda Pancasila or Pancasila Youth have. On that patronage relation, the previous studies explained that, contradicting with one of its function as the government watchdog, some CSO in realitiy have a patronage relation and related to government intervention. Pancasila Youth, as part of CSO rsquo;s form in the New Order is also included in that category, because of its tight relation with the government. However, those studies can rsquo;t yet explaining the effect that happened when there is a change in that patronage relation. Therefore, this article is trying to completing the lack of the previous on giving the explanation about the change in patronage relation that Pancasila Youth have, that happened because of decentralisation policy after the fall of the New Order affected the change of organisation model in Pancasila Youth itself. Those change is anaised useng Beckert rsquo;s model on interelation between institution, cognitive frame and network in the field.This article used qualitative approach."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>